Semua ibu hamil harus ditawarkan pemeriksaan HIV. Masa persalinan mempunyai risiko tertinggi dalam penularan HIV dari ibu ke bayi dibanding masa kehamilan dan nifas. Pemberian obat antiretroviral penting untuk mencegah transmisi infeksi ke bayi pada perempuan hamil dengan HIV positif.
1. Prevention Mother to
Child Transmission of HIV
Muhammad Ilham Aldika Akbar, dr. SpOG
Dept/SMF Obgyn FK UNAIR
RSUA – RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Penatalaksanaan Obstetri
untuk Ibu Hamil dengan
HIV
2. dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 2
Pokok Bahasan:Pokok Bahasan:
• Tujuan penatalaksanaan obstetri
• Risiko penularan HIV selama proses persalinan
• Penatalaksanaan Antenatal
• Penatalaksanaan Persalinan
• Penatalaksanaan Pascanatal
• Kontrasepsi
3. dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 3
Latar Belakang
4. dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 4
Kondisi ibu baik
Tidak terjadi penularan
Ke Bayi
Ke Tim Penolong
Ke Pasien lainnya
Tindakan efektif dan efisien
Tujuan Penatalaksanaan Obstetri pada
Ibu hamil dengan HIV
Tujuan Penatalaksanaan Obstetri pada
Ibu hamil dengan HIV
Persalinan yang amanPersalinan yang aman
PMTCT
6. PMTCT Komprehensif WHO
• Mencegah infeksi baru pada wanita usia
reproduktif
• Mencegah kehamilan tidak diinginkan pada
wanita dengan HIV positif
• Mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi
• Penanganan, dukungan adekuat untuk ibu
dengan HIV positif dan keluarganya
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 6
7. Risiko Penularan Saat PersalinanRisiko Penularan Saat Persalinan
PercampuranPercampuran
darah ibudarah ibu
bayi melaluibayi melalui
placentaplacenta
PaparanPaparan
darah lendirdarah lendir
serviks diserviks di
jalan lahirjalan lahir
MenelanMenelan
darah lendirdarah lendir
serviks saatserviks saat
resusitasiresusitasi
8. Mengapa Perlu PMTCT?
15 – 45%15 – 45%
< 2-5%< 2-5%
Risiko penularan dari ibu ke janin tanpa intervensi
Risiko penularan dari ibu ke janin dengan intervensi
PMTCTPMTCT
WHO, 2016
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 8
9. PMTCT Pada Ibu Hamil
• Antenatal care yang
baik
• Universal screening
HIV
• Obat Antiretroviral
(ARV)
• Operasi Sesar Elektif
• Tidak menyusui
• Follow up bayi baru
lahir
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 9
13. Obat Anti Retroviral
• Salah satu elemen terpenting PMTCT
• Prinsip: menurunkan kadar virus dalam darah
ibu, menurunkan risiko transmisi
• Diberikan selama kehamilan, persalinan dan
pasca persalinan
• Aman
• Bayi diberikan 6 minggu pertama
Halaman 13
16. Pemberian Makanan pada Bayi
dengan Ibu HIV (+)
Negara BerkembangNegara Berkembang
• Tetap menyusui eksklusif 6
bulan, kecuali ada pengganti
(AFASS)
• Risiko tidak menyusui > risiko
menyusui
• Hindari makanan padat/non
ASI
• ARV tetap diberikan untuk ibu
dan bayi
• Risiko transmisi < 1%
Negara MajuNegara Maju
• Rekomendasi tidak menyusui
• Boleh ASI ekslusif jika:
– ARV
– Viral load rendah
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 16
17. dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 17
Risiko transmisi HIV pada ibu menyusui
eksklusif (dimana ibu dan bayi menerima
ARV) sangat rendah (<1%)
Risiko transmisi HIV pada ibu menyusui
eksklusif (dimana ibu dan bayi menerima
ARV) sangat rendah (<1%)
21. Metode Keuntungan Kerugian
Seksio
sesarea
elektif
Risiko penularan
rendah
Terencana
Lama perawatan ibu
Perlu fasilitas &
sarana pendukung
Biaya mahal
Per
vaginam
Mudah dilakukan di
sarana kesehatan
terbatas
Biaya murah
Risiko penularan
tinggi
(kecuali bila ibu minum ARV
teratur 6 bulan atau VL tidak
terdeteksi)
PenatalaksanaanPenatalaksanaan PersalinanPersalinan 44//44
Informasi saat konseling
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 21
24. PRINSIP KONTRASEPSI
1. Setiap perempuan dengan HIV diberikan
konseling mengenai risiko penularan HIV
terhadap bayi yang dikandungnya
2. Tundalah kehamilan sampai kesehatan
secara umum baik
3. Sebaiknya perempuan dengan HIV tidak
hamil lagi, kontrasepsi mantap
dianjurkan
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 24
25. Beberapa aktivitas untuk mencegah kehamilan
yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif
antara lain:
•Mengadakan KIE tentang HIV/AIDS dan perilaku seks aman
•Menjalankan konseling dan tes HIV sukarela untuk
pasangan
•Melakukan upaya pencegahan dan pengobatan IMS
•Melakukan promosi penggunaan kondom
•Menganjurkan perempuan HIV positif mengikuti keluarga
berencana dengan cara yang tepat
•Senantiasa menerapkan kewaspadaan standar
•Membentuk dan menjalankan layanan rujukan bagi
perempuan HIV positif yang merencanakan kehamilan
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 25
27. RingkasanRingkasan
Semua ibu hamil harus ditawarkan pemeriksaaan HIV
Masa persalinan mempunyai risiko tertinggi dalam
penularan HIV dari Ibu ke Bayi dibanding masa
kehamilan dan nifas
Pada perempuan hamil dengan HIV positiv
pemberian ARV penting untuk mencegah tranmisi
infeksi ke bayi
Pada dasarnya persalinan ibu dengan HIV dapat
dilaksanakan di semua fasilitas kesehatan, dengan
menerapkan kewaspadaan universal standar
Kondom tetap merupakan proteksi untuk
pencegahan infeksi
Seksio sesarea berencana merupakan pilihan
apabila fasilitas memadai
dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 27
28. dr. MI. Aldika Akbar SpOG, FK UNAIR Halaman 28
Terima kasihTerima kasih
Perlindungan menyeluruh dan dinamis terhadap penularan HIV dari ibu ke bayi
Editor's Notes
Topik yang akan dipresentasikan meliputi:
Tujuan penatalaksanaan obstetri
Risiko penularan HIV selama proses persalinan
Penatalaksanaan Antenatal
Penatalaksanaan Persalinan
Penatalaksanaan Pascanatal
Kontrasepsi
His tekanan pada plasenta meningkat
Terjadi sedikit pencampuran antara darah ibu dengan darah bayi
Lebih sering terjadi jika plasenta meradang/ terinfeksi
Bayi terpapar darah dan lendir serviks pada saat melewati jalan lahir
Bayi kemungkinan terinfeksi karena menelan darah dan lendir serviks pada saat resusitasi
(Dianjurkan untuk pemeriksaan VL pada usia kehamilan 36 minggu ke atas)
Konseling pemberian makanan untuk bayi meliputi:
Konseling ini dilakukan saat usia kehamilan mencapai trimester 3.
Dijelaskan mengenai cara transmisi HIV.
Diberikan penjelasan keuntungan dan kerugian dalam memilih pemberian nutrisi pada bayi.
Dipersilakan memilih metode yang telah dijelaskan.
CD4 masih bagus (&gt;350), minum ARV teratur lebih dari 6 bulan, viral load tidak terdeteksi, tidak didapatkan infeksi opportunistik