A. SCIENTIFIC MANAGEMENT THEORY(Teori Manajemen Ilmiah)
B. KONTRIBUSI TEORI MANAJEMEN ILMIAH
C. KELEBIHAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
D. KEKURANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
A. SCIENTIFIC MANAGEMENT THEORY(Teori Manajemen Ilmiah)
B. KONTRIBUSI TEORI MANAJEMEN ILMIAH
C. KELEBIHAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
D. KEKURANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Membahas tentang manajemen Indonesia yang berisi perpaduan manajemen barat dan timur serta budaya tradisional.
Artikel ini diambil dari dokumen google.
Membahas tentang manajemen Indonesia yang berisi perpaduan manajemen barat dan timur serta budaya tradisional.
Artikel ini diambil dari dokumen google.
Ekonomi Manajemen :
Pengertian,
Jenjang,
Prinsip,
Unsur,
Fungsi - Fungsi,
Teori - Teori,
Bidang - Bidang, dan
Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah di Bidang OSIS.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PANDANGAN FREDERICK WINSLOW TAYLOR DAN HENRY
FAYOL MENGENAI ADMINISTRASI/MANAJEMEN
A. Frederick Winslow Taylor.
Karya ilmiah Taylor yang berjudul “THE PRINCIPLE OF SCIENTIFIC
MANAGEMENT”, di terbitkan pada tahun 1911. Prinsip-prinsip fundamental
yang diketemukan Taylor, yang merupakan landasan pendekatan ilmiah terhadap
manajemen, berikut rangkumannya.
1. Menggantikan rumus-rumus dari praktek (RULES OF THUMB) dengan
ilmu pengetahuan (pengetahuan yang terorganisasi).
2. Mengupayakan harmoni dalam tindakan-tindakan kelompok, dan bukan
perpecahan.
3. Mengupayakan kerja sama manusia, dan bukan individualism yang
mengacaukan..
4. Bekerja untuk mencapai output maksimum, dan bukan output yang di batasi.
5. Mengembangkan para pekerja hingga tingkat yang paling maksimal, guna
memperbesar kemakmuran perusahaan dimana mereka bekerja.
B. Henry Fayol
Henry Fayol selaku pelopor teori manajemen administratif menganggap yang
penting dalam organisasi adalah pada tingkatan teratas, karena segala sesuatu dapat
berjalan baik jika para manajer dapat menggerakkan organisasi sesuai prinsipprinsip manajemen.
Henry Fayol bukanlah orang pertama yang mempelajari dan menyelidiki
perilaku manajerial, tetapi dia merupakan orang pertama yang menjadikan hal itu
sebuah sistem. Fayol mencetuskan 14 prinsip yang terkenal, yaitu:
1.
2.
Spesialisasi/pembagian kerja (DIVISION OF WORK).
Dengan adanya spesialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
kerja dan efisiensi.
Otoritas dan tanggung jawab (AUTHORITY AND RESPOND SIBILITY).
Dengan adanya spesialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
kerja dan efisiensi dan mampu bertanggung jawab dalam pekerjaannya.
3. Disiplin (DISCIPLINE).
Prinsip ini menekankan bahwa anggota organisasi harus menghormati aturan
dan kesepakatan yang mengatur organisasi itu.
4. Kesatuan pemerintah (UNITY OF COMMAND).
Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu atasan saja.
3. 5. Kesatuan pengarahan (UNITY OF DIRECTION)
Hanya ada satu orang pimpinan dengan satu rencana untuk semua kegiatan
kelompok organisasi dalam mencapai tujuannya.
6. Lebih di utamakan kepentingan umum dibandingkan kepentingan individual
(SUBORDINATION OF INDIVIDUALTO GENERAL INTEREST).
Semua anggota organisasi harus selalu mendahulukan kepentingan organisasi
daripada kepentingan pribadinya. Hal ini harus dilakukan karena tanpa adanya
komitmen seperti itu, suatu organisasi tidak dapat maju dan berkembang.
7. Imbalan (REMUNERATION).
Pemberian upah ini harus sesuai dengan usaha yang telah dikeluarkan dan
sedapat mungkin memuaskan kedua belah pihak.
8. Sentralisasi (CENTRALIZATION).
Adanya pemusatan kekuasaan, yaitu pada top manager. Prinsip ini hanya
berlaku di perusahaan kecil. Pada perusahaan besar biasanya diterapkan
desentralisasi.
9. Rantai skala (SCALAR CHAIN).
Menunjukkan garis wewenag dalam organisasi yang menunjukkan kedudukan
dari pimpinan puncak sampai ketingkat bawah. Garis wewenang ini harus
merupakan rantai komunikasi yang berjalan lancar dari atas sampai ke bawah
dan sebaliknya.
10.Keteraturan (ORDER).
Maksud dari prinsip ini adalah manusia dan bahan-bahan harus berada ditempat
dan pada waktu yang tepat.
11.Keadilan (EQUITY)
Maksud prinsip ini adalah para manajer harus bersikap adil terhadap semua
bawahannya dalam setiap hal.
12.Stabilitas jabatan (STABILITY OF TENURE)
Organisasi harus menjaga supaya turn over yang terjadi tidak terlalu tinggi,
karena tidak baik untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
13.Inisiatif (INITIATIVE).
Setiap anggota dalam organisasi berhak diberi kesempatan membuat rencana
dan melaksanakannya.
14.Jiwa korps (ESPRIT DE CORPS).
Harus diciptakan rasa bangga terhadap organisasinya, karena dapat
meningkatkan persatuan.