SlideShare a Scribd company logo
Behavioral Management adalah sebuah sistem manajemen untuk menggerakkan
pekerja/orang lain dengan menggunakan pendekatan berbasis dan terpusat pada perilaku manusia
dengan menganalisis hal yang mendasari aktivitas temporarinya sesuai dengan kebutuhan/motif
pencapaian si pekerja. Dari hasil kemampuan untuk mengidentifikasi serta pemetaan perilaku
dan motif pekerja, para manager mampu memainkan peranannya dalam mengorganisir ataupun
memobilisasi produktiftias pekerja berdasarkan motif yang muncul dari setiap pekerja. Dari peta
perilaku ini pula dapat dibedakan produktifitas pekerja berdasarkan keinginan-keinginan
alamiahnya sebagai manusia. Secara pengertian yang lebih mudah, behaviourist merupakan
metoda yang mencoba menganalisis hubungan motivasi pekerja dan produktifitas kerja.
Pendekatan Ilmu Perilaku Manusia yang mengembangkan/memahami teori tentang
perilaku manusia dengan menggunakan metode ilmiah dan penelitian. Ilmu perilaku manusia ini
berkembang dari ilmu sosial, psikologi, antropologi, ilmu ekonomi, dan disiplin ilmu lain yang
bertujuan untuk memahami perilaku pekerja dan interaksinya dalam sebuah organisasi.
Pendekatan behaviour manajemen dapat dibedakan pada dua entitas, yaitu behaviour individu
dan behavior sosial. Pada behaviour individu, sistem manajemen yang muncul menggunakan
analisis pendekatan perilaku individu yang didasari oleh motif yang mendominasi sang pekerja.
Sedangkan pada behaviour sosial, sistem manajemen lebih lanjut menggunakan pendekatan
terhadap interaksi sosial antar pekerja sehingga yang terjadi adalah kemampuan produktivitas
yang dihasilkan oleh tim berdasarkan motif dan sifat kelompok tersebut, ataupun hasil dari
kombinasi motif-motif yang bersinergi.
Psychology Industry, Hugo Munsterbug, 1912
Hugo Munsterberg memberikan kontribusi besar dalam menerapkan sarana psikologi untuk
membantu mencapai tujuan produktivitas yang sama seperti yang dicari oleh teori manajemen
lainnya. Dalam karya utamanya, Psychology and Industrial Efficiency (Psikologi dan Efisiensi
Industri) ia menyarankan bahwa produktivitas dapat ditingkatkan dengan tiga jalan :
1. Dengan menemukan orang yang terbaik.
2. Dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik.
3. Dengan menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut Munsterberg pengaruh yang
mungkin (possible effect), untuk mendorong karyawan.
Dalam tiap bidang, Munsterberg menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari
psikologi eksperimen. Sebagai contoh, pengujian psikologi dapat digunakan untuk membantu
dalam memilih karyawan yang memenuhi syarat. Penelitian cara belajar dapat membantu dalam
memperbaiki cara latihan. Dan penelitian tentang tingkah laku manusia dapat merumuskan
teknik-teknik bimbingan kejuruan modern untuk menentukan ketrampilan yang dibutuhkan
untuk suatu pekerjaan dan untuk mengukur ketrampilan calon pekerja merupakan hasil penelitian
Munsterberg.
Maslow hierarchy
Kebutuhan Fisiologis. Dalam kebutuhan ini, Maslow mengelompokkan seluruh
kebutuhan fisik yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup, seperti makanan atau minuman.
Setelah kebutuhan fisiologis tercapai, ia bukan lagi berupa motivator.
Kebutuhan Keamanan. Kebutuhan ini mencakup keamanan dasar, stabilitas posisi dan
hubungan kerja, perlindungan, dan kebebasan dari rasa takut. Ia merupakan kondisi yang normal
bagi setiap individu untuk memuaskan kebutuhan ini. Jika belum terpenuhi, maka ia menjadi
motivator.
Kebutuhan Pemilikan dan Kasih Sayang. Setelah kebutuhan fisik dan keamanan
terpuaskan, mereka bukan lagi motivator. Lanjutannya, muncul kebutuhan akan kepemilikan dan
kasih sayang selaku motivator. Individu cenderung mencari hubungan bermakna dengan orang
lain di dalam organisasi.
Kebutuhan Kebanggaan Diri. Individu harus membangun rasa percaya diri dan ingin
meraih status, reputasi, dan kemegahan.
Kebutuhan Aktualisasi Diri. Ini adalah kebutuhan manusia untuk menemukan jati
dirinya lewat pekerjaan yang ia lakukan.Penjenjangan ini akan mempengaruhi perilaku sang
pekerja, sehingga manajemen dapat menempatkan perspektif sistem yang diarahkan berdasarkan
karakter atau sifat-sifat yang mendasari kebutuhan si pekerja di masing-masing level.
Douglas Mcgregor, Teory X dan Y
Sebuah pendekatan mangemen, yang membagi 2 perspektif managemen terhadap pekerja,
yaitu teori x menganggap pekerja itu malas, tidak produktif, sedangkan teori y menganggap
pekerja itu bertanggung jawab dapat mengatur diri,ataupun mampu untuk berprestasi. Masing -
masing teori memberikan konsekuensi sistem manajemen yang akan diterapkan, dengan
menempatkan pilihan persepsi manager terhadap pekerjanya. Untuk teori x hal ini dapat dilihat
pada sistem milisterism, cenderung otoriter dan sangat terpusat pengendalian dari atas. Dan hal
sebaliknya terjadi pada teori Y.
Asumsi dalam Teori X :
ï‚· Manusia pada umumnya memiliki kecenderungan tidak menyukai kerja dan
menghindarinya jika mungkin.
ï‚· Karena karakter manusia yang tidak menyukai bekerja, banyak orang harus dipaksa,
dikontrol, diarahkan, atau diperlakukan dengan ancaman hukuman untuk dapat membuat mereka
bekerja dengan kinerja yang diinginkan perusahaan untuk mencapai target/tujuan perusahaan.
ï‚· Manusia pada umumnya lebih suka untuk diarahkan, berharap untuk menghindari
tanggung jawab, memiliki ambisi yang kecil, dan menginginkan keamanan di atas semuanya.
Asumsi dari Teori Y :
ï‚· Usaha fisik dan mental yang dikeluarkan dalam bekerja adalah sama seperti saat manusia
bermain atau istirahat. Manusia pada umumnya tidak memiliki sifat tidak suka bekerja.
ï‚· Kontrol eksternal dan ancaman hukuman bukan satu-satunya cara untuk membuat
manusia mau berusahan secara maksimal untuk mencapai target/tujuan perusahaan. Orang akan
melakukan upaya sendiri untuk mampu bekerja dengan baik dan akan mengontrol sendiri
pekerjaan yang dikerjakannya.
ï‚· Manusia pada umumnya mau belajar, dalam kondisi tertentu, bukan hanya untuk
menerima namun juga mau mencari tanggungjawab lebih.
ï‚· Manusia cenderung memiliki keinginan untuk menjadi lebih mahir, pintar, dan kreatif
dalam mencari solusi permasalahan perusahaan. Sementara hanya sedikit saja yang tidak
memiliki keinginan tersebut.
ï‚· Dalam kondisi kehidupan industri modern, potensi intelektual manusia pada umumnya
hanya dimanfaatkan secara parsial.
Frederick Herzberg
Menggambarkan hubungan antara atitude pekerjaan dan produktivitas.Dari sistem yang ada
muncul beberapa hal yang menetukan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja. Hal-hal yang
menyebabkan ketidakpuasan kerja harus dituntaskan terlebih dahulu oleh pihak managemen
kemudian berkonsentrasi pada motivasi pekerja. Dalam bahasa yang lebih mudah, Herxberg
mengatakan lakukan terlebih dahulu kondisi pekerja aman, warmdan safe kemudian membahas
motivasi pada pekerja.
Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua
faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian
yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi
(prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi
individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.
Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh
dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu :
a. Maintenance Factors
Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin
memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang
berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors
Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan
sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan
terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn pekerjaan.
Kritik Terhadap Behavioural Management
Behavioral Management mengasumsikan bahwa organisasi adalah sistem tertutup, dimana para
pekerja cenderung lebih mengutamakan perkembangan departemen mereka masing-masing
dibandingkan dengan perkembangan keseluruhan organisasi. Pada akhirnya, struktur yang tidak
fleksibel yang diciptakan prinsip ini tidak dapat berjalan dengan baik karena berada dibawah
kondisi yang tidak stabil.
Kritik Terhadap Teori X dan Y :
1. Meskipun teori ini sangat humanis, pada kenyataannya masih timbul rasa ketidak percayaan
perusahaan pada para pekerja bahwa mereka dapat mengontrol diri mereka masing-masing dan
mampu melakukan perubahan sehingga dapat memberikan kontribusi pada perusahaan.
2. Penerapan teori ini pada kenyataan tidak konsisten, menganggap kondisi karyawan seperti
pada teori Y namun sistem yang digunakan pada level manajemen adalah teori X. Keadaan ini
memunculkan teori baru yaitu teori hybrid dimana pekerja dipandang tidak secara personal
namun secara kolektif.
Kritik Terhap Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori ini seolah mengijinkan semua orang untuk memiliki persepsi tersendiri dan membutuhkan
dukungan serta pengujian terhadap validitasnya. Kelemahan dari teori ini adalah pada level
tertinggi pada hierarki kebutuhan tersebut, bahwa semua orang membutuhkan aktualisasi diri.
Pada level ini seolah tidak menimbulkan banyak masalah tapi hal tersebut dikarenakan
kebanyakan orang tidak memahami maksud dari kebutuhan tersebut. Kebanyakan orang
mungkin mengetahui bahwa ia membutuhkan pangan, papan, atau kebutuhan pribadi lainnya,
namun mereka beranggapan bahwa mereka tidak membutuhkan aktualisasi diri atau bahkan
mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang mengaktualisasikan diri mereka. Hal ini
membuat terori maslow ini mengandung ambiguitas bagi sebagian orang untuk dapat
mendukung atau menolak, sehingga dengan demikian membuatnya mengijinkan semua orang
menginterpretasikan kebenarannya sendiri.
KELEBIHAN TEORI PERILAKU MANAJEMEN (BEHAVIOR)
1. Memberikan pemahaman akan pentingnya motivasi perorangan (individual motivation),
hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) dalam suatu pekerjaan, perilaku
kelompok, hubungan antar karyawan, dan pentingnya pekerjaan bagi manusia itu sendiri.
2. Meningkatkan empati manajer dalam berhubungan dengan karyawan, serta mampu
mengayomi bawahannya dengan baik dan benar.
3. Mengurangi jumlah karyawan yang tidak profesional.
4. Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal,
perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.
5. Menantang pandangan yang mengatakan bahwa karyawan merupakan alat dan
mengedepankan keyakinan bahwa karyawan sebenarnya merupakan sumber daya yang
berharga.
6. Menghasilkan produk yang lebih banyak dengan cara menyesuaikan kondisi karyawan di
jam-jam kerja tertentu yang sering kali berbeda jumlah produk yang dihasilkan.
7. Meningkatkan kemampuan dan kinerja para karyawan dengan cara mengarahkan dan
memotivasi serta memahami psikologi dan sosiologis para karyawan.
8. Melatih people skills seorang manajer di samping penguasaan technical skills-nya.
9. Meningkatkan motivasi individu untuk bekerja dan membentuk hubungan sosial.
10. Mampu mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat
kerja

More Related Content

What's hot

1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
Feranita Ulzhany
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
iceu novida adinata
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
Sulistia Rini
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
MaxMedia
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
siti nurlaeli
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Satya Pranata
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Siti Sahati
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
jighai
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Margii Utamii
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
Satya Pranata
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
Nabilameidina
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
Ulan SaProperti
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Tri Widodo W. UTOMO
 
Analisis jabatan ppt
Analisis jabatan pptAnalisis jabatan ppt
Analisis jabatan ppt
Yunita Sumakul
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
yuniar putri
 

What's hot (20)

1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Analisis jabatan ppt
Analisis jabatan pptAnalisis jabatan ppt
Analisis jabatan ppt
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
 

Similar to Behavioral Management

Teori abraham maslow
Teori abraham maslowTeori abraham maslow
Teori abraham maslow
DYKA MAHARDIKA
 
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptxPresentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
jajangsukmaraa97
 
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptxBiru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
jajangsukmaraa97
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.pptXIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
rizaluddinakbar1
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
Sarwindah Asyifa
 
MOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIH
MOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIHMOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIH
MOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIH
MyanmarWisdom
 
teori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfteori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdf
desilusi1
 
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptPELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
TriEvelina1
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
deni kurniawan
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
eki050988
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerjaJuanda Ipan
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasiZara Lumina
 
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
Syifa Salsabila
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Memotivasi kerja
Memotivasi kerjaMemotivasi kerja
Memotivasi kerja
Siti Sahati
 
Teori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerjaTeori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerja
Kolej Universiti Islam Melaka
 
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatandefenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
rani rizka
 

Similar to Behavioral Management (20)

Maslow
MaslowMaslow
Maslow
 
Teori abraham maslow
Teori abraham maslowTeori abraham maslow
Teori abraham maslow
 
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptxPresentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
Presentasi - Fikri Ramadhan - Motivasi _20231219_163951_0000.pptx
 
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptxBiru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
Biru simpel formal seminar proposal sidang presentasi_20231219_163833_0000.pptx
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.pptXIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
XIII-PERILAKU-ORGANISASI.ppt
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
 
MOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIH
MOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIHMOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIH
MOTIVASI from internet dr. H. Yasril Hasan. MQIH
 
teori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfteori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdf
 
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.pptPELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN.ppt
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerja
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Memotivasi kerja
Memotivasi kerjaMemotivasi kerja
Memotivasi kerja
 
Teori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerjaTeori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerja
 
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatandefenisi kepemimpinan dari pendekatan
defenisi kepemimpinan dari pendekatan
 

More from Kartika Dwi Rachmawati

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
Kartika Dwi Rachmawati
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
Kartika Dwi Rachmawati
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
Kartika Dwi Rachmawati
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
Kartika Dwi Rachmawati
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
Kartika Dwi Rachmawati
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
Kartika Dwi Rachmawati
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
Kartika Dwi Rachmawati
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Kartika Dwi Rachmawati
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
Kartika Dwi Rachmawati
 

More from Kartika Dwi Rachmawati (20)

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
 

Recently uploaded

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Behavioral Management

  • 1. Behavioral Management adalah sebuah sistem manajemen untuk menggerakkan pekerja/orang lain dengan menggunakan pendekatan berbasis dan terpusat pada perilaku manusia dengan menganalisis hal yang mendasari aktivitas temporarinya sesuai dengan kebutuhan/motif pencapaian si pekerja. Dari hasil kemampuan untuk mengidentifikasi serta pemetaan perilaku dan motif pekerja, para manager mampu memainkan peranannya dalam mengorganisir ataupun memobilisasi produktiftias pekerja berdasarkan motif yang muncul dari setiap pekerja. Dari peta perilaku ini pula dapat dibedakan produktifitas pekerja berdasarkan keinginan-keinginan alamiahnya sebagai manusia. Secara pengertian yang lebih mudah, behaviourist merupakan metoda yang mencoba menganalisis hubungan motivasi pekerja dan produktifitas kerja. Pendekatan Ilmu Perilaku Manusia yang mengembangkan/memahami teori tentang perilaku manusia dengan menggunakan metode ilmiah dan penelitian. Ilmu perilaku manusia ini berkembang dari ilmu sosial, psikologi, antropologi, ilmu ekonomi, dan disiplin ilmu lain yang bertujuan untuk memahami perilaku pekerja dan interaksinya dalam sebuah organisasi. Pendekatan behaviour manajemen dapat dibedakan pada dua entitas, yaitu behaviour individu dan behavior sosial. Pada behaviour individu, sistem manajemen yang muncul menggunakan analisis pendekatan perilaku individu yang didasari oleh motif yang mendominasi sang pekerja. Sedangkan pada behaviour sosial, sistem manajemen lebih lanjut menggunakan pendekatan terhadap interaksi sosial antar pekerja sehingga yang terjadi adalah kemampuan produktivitas yang dihasilkan oleh tim berdasarkan motif dan sifat kelompok tersebut, ataupun hasil dari kombinasi motif-motif yang bersinergi. Psychology Industry, Hugo Munsterbug, 1912 Hugo Munsterberg memberikan kontribusi besar dalam menerapkan sarana psikologi untuk membantu mencapai tujuan produktivitas yang sama seperti yang dicari oleh teori manajemen lainnya. Dalam karya utamanya, Psychology and Industrial Efficiency (Psikologi dan Efisiensi Industri) ia menyarankan bahwa produktivitas dapat ditingkatkan dengan tiga jalan : 1. Dengan menemukan orang yang terbaik. 2. Dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik. 3. Dengan menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut Munsterberg pengaruh yang mungkin (possible effect), untuk mendorong karyawan. Dalam tiap bidang, Munsterberg menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari psikologi eksperimen. Sebagai contoh, pengujian psikologi dapat digunakan untuk membantu dalam memilih karyawan yang memenuhi syarat. Penelitian cara belajar dapat membantu dalam memperbaiki cara latihan. Dan penelitian tentang tingkah laku manusia dapat merumuskan teknik-teknik bimbingan kejuruan modern untuk menentukan ketrampilan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan dan untuk mengukur ketrampilan calon pekerja merupakan hasil penelitian Munsterberg.
  • 2. Maslow hierarchy Kebutuhan Fisiologis. Dalam kebutuhan ini, Maslow mengelompokkan seluruh kebutuhan fisik yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup, seperti makanan atau minuman. Setelah kebutuhan fisiologis tercapai, ia bukan lagi berupa motivator. Kebutuhan Keamanan. Kebutuhan ini mencakup keamanan dasar, stabilitas posisi dan hubungan kerja, perlindungan, dan kebebasan dari rasa takut. Ia merupakan kondisi yang normal bagi setiap individu untuk memuaskan kebutuhan ini. Jika belum terpenuhi, maka ia menjadi motivator. Kebutuhan Pemilikan dan Kasih Sayang. Setelah kebutuhan fisik dan keamanan terpuaskan, mereka bukan lagi motivator. Lanjutannya, muncul kebutuhan akan kepemilikan dan kasih sayang selaku motivator. Individu cenderung mencari hubungan bermakna dengan orang lain di dalam organisasi. Kebutuhan Kebanggaan Diri. Individu harus membangun rasa percaya diri dan ingin meraih status, reputasi, dan kemegahan. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Ini adalah kebutuhan manusia untuk menemukan jati dirinya lewat pekerjaan yang ia lakukan.Penjenjangan ini akan mempengaruhi perilaku sang pekerja, sehingga manajemen dapat menempatkan perspektif sistem yang diarahkan berdasarkan karakter atau sifat-sifat yang mendasari kebutuhan si pekerja di masing-masing level. Douglas Mcgregor, Teory X dan Y Sebuah pendekatan mangemen, yang membagi 2 perspektif managemen terhadap pekerja, yaitu teori x menganggap pekerja itu malas, tidak produktif, sedangkan teori y menganggap pekerja itu bertanggung jawab dapat mengatur diri,ataupun mampu untuk berprestasi. Masing - masing teori memberikan konsekuensi sistem manajemen yang akan diterapkan, dengan menempatkan pilihan persepsi manager terhadap pekerjanya. Untuk teori x hal ini dapat dilihat pada sistem milisterism, cenderung otoriter dan sangat terpusat pengendalian dari atas. Dan hal sebaliknya terjadi pada teori Y. Asumsi dalam Teori X : ï‚· Manusia pada umumnya memiliki kecenderungan tidak menyukai kerja dan menghindarinya jika mungkin. ï‚· Karena karakter manusia yang tidak menyukai bekerja, banyak orang harus dipaksa, dikontrol, diarahkan, atau diperlakukan dengan ancaman hukuman untuk dapat membuat mereka bekerja dengan kinerja yang diinginkan perusahaan untuk mencapai target/tujuan perusahaan. ï‚· Manusia pada umumnya lebih suka untuk diarahkan, berharap untuk menghindari tanggung jawab, memiliki ambisi yang kecil, dan menginginkan keamanan di atas semuanya.
  • 3. Asumsi dari Teori Y : ï‚· Usaha fisik dan mental yang dikeluarkan dalam bekerja adalah sama seperti saat manusia bermain atau istirahat. Manusia pada umumnya tidak memiliki sifat tidak suka bekerja. ï‚· Kontrol eksternal dan ancaman hukuman bukan satu-satunya cara untuk membuat manusia mau berusahan secara maksimal untuk mencapai target/tujuan perusahaan. Orang akan melakukan upaya sendiri untuk mampu bekerja dengan baik dan akan mengontrol sendiri pekerjaan yang dikerjakannya. ï‚· Manusia pada umumnya mau belajar, dalam kondisi tertentu, bukan hanya untuk menerima namun juga mau mencari tanggungjawab lebih. ï‚· Manusia cenderung memiliki keinginan untuk menjadi lebih mahir, pintar, dan kreatif dalam mencari solusi permasalahan perusahaan. Sementara hanya sedikit saja yang tidak memiliki keinginan tersebut. ï‚· Dalam kondisi kehidupan industri modern, potensi intelektual manusia pada umumnya hanya dimanfaatkan secara parsial. Frederick Herzberg Menggambarkan hubungan antara atitude pekerjaan dan produktivitas.Dari sistem yang ada muncul beberapa hal yang menetukan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja. Hal-hal yang menyebabkan ketidakpuasan kerja harus dituntaskan terlebih dahulu oleh pihak managemen kemudian berkonsentrasi pada motivasi pekerja. Dalam bahasa yang lebih mudah, Herxberg mengatakan lakukan terlebih dahulu kondisi pekerja aman, warmdan safe kemudian membahas motivasi pada pekerja. Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya. Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu : a. Maintenance Factors Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. b. Motivation Factors Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn pekerjaan.
  • 4. Kritik Terhadap Behavioural Management Behavioral Management mengasumsikan bahwa organisasi adalah sistem tertutup, dimana para pekerja cenderung lebih mengutamakan perkembangan departemen mereka masing-masing dibandingkan dengan perkembangan keseluruhan organisasi. Pada akhirnya, struktur yang tidak fleksibel yang diciptakan prinsip ini tidak dapat berjalan dengan baik karena berada dibawah kondisi yang tidak stabil. Kritik Terhadap Teori X dan Y : 1. Meskipun teori ini sangat humanis, pada kenyataannya masih timbul rasa ketidak percayaan perusahaan pada para pekerja bahwa mereka dapat mengontrol diri mereka masing-masing dan mampu melakukan perubahan sehingga dapat memberikan kontribusi pada perusahaan. 2. Penerapan teori ini pada kenyataan tidak konsisten, menganggap kondisi karyawan seperti pada teori Y namun sistem yang digunakan pada level manajemen adalah teori X. Keadaan ini memunculkan teori baru yaitu teori hybrid dimana pekerja dipandang tidak secara personal namun secara kolektif. Kritik Terhap Hierarki Kebutuhan Maslow Teori ini seolah mengijinkan semua orang untuk memiliki persepsi tersendiri dan membutuhkan dukungan serta pengujian terhadap validitasnya. Kelemahan dari teori ini adalah pada level tertinggi pada hierarki kebutuhan tersebut, bahwa semua orang membutuhkan aktualisasi diri. Pada level ini seolah tidak menimbulkan banyak masalah tapi hal tersebut dikarenakan kebanyakan orang tidak memahami maksud dari kebutuhan tersebut. Kebanyakan orang mungkin mengetahui bahwa ia membutuhkan pangan, papan, atau kebutuhan pribadi lainnya, namun mereka beranggapan bahwa mereka tidak membutuhkan aktualisasi diri atau bahkan mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang mengaktualisasikan diri mereka. Hal ini membuat terori maslow ini mengandung ambiguitas bagi sebagian orang untuk dapat mendukung atau menolak, sehingga dengan demikian membuatnya mengijinkan semua orang menginterpretasikan kebenarannya sendiri. KELEBIHAN TEORI PERILAKU MANAJEMEN (BEHAVIOR) 1. Memberikan pemahaman akan pentingnya motivasi perorangan (individual motivation), hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) dalam suatu pekerjaan, perilaku kelompok, hubungan antar karyawan, dan pentingnya pekerjaan bagi manusia itu sendiri. 2. Meningkatkan empati manajer dalam berhubungan dengan karyawan, serta mampu mengayomi bawahannya dengan baik dan benar. 3. Mengurangi jumlah karyawan yang tidak profesional. 4. Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.
  • 5. 5. Menantang pandangan yang mengatakan bahwa karyawan merupakan alat dan mengedepankan keyakinan bahwa karyawan sebenarnya merupakan sumber daya yang berharga. 6. Menghasilkan produk yang lebih banyak dengan cara menyesuaikan kondisi karyawan di jam-jam kerja tertentu yang sering kali berbeda jumlah produk yang dihasilkan. 7. Meningkatkan kemampuan dan kinerja para karyawan dengan cara mengarahkan dan memotivasi serta memahami psikologi dan sosiologis para karyawan. 8. Melatih people skills seorang manajer di samping penguasaan technical skills-nya. 9. Meningkatkan motivasi individu untuk bekerja dan membentuk hubungan sosial. 10. Mampu mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja