ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
kiki andriani , 5 metode sorting
1. 5 Metode Sorting dan Aplikasinya
Tugas Kuliah Algoritma dan Struktur Data
Kiki Andriani
Manajemen Informatika
Politeknik Negeri Lampung
Bandar Lampung, Lampung
Kikiandriyani123@gmail.com
Abstract—
Abstract— Paper ini membahas dan mengkaji implementasi 5
metode sorting yaitu Bubble Sort, Selection Sort, Insert Sort,
Merge Sort, dan Quick Sort yang disertai contoh yang
digunakan untuk membuat sebuah program.
Index Terms— Algoritma, Bubble Sort, Slection Sort, Insert
Sort, Merge Sort, Quick Sort (key words)
I. INTRODUCTION IN SORTING
Sorting adalah proses menyusun elemen – elemen dengan
tata urut tertentu dan proses tersebut terimplementasi dalam
bermacam aplikasi. Kita ambil contoh pada aplikasi
perbankan. Aplikasi tersebut mampu menampilkan daftar
account yang aktif.
Hampir seluruh pengguna pada sistem akan memilih
tampilan daftar berurutan secara ascending demi
kenyamanan dalam penelusuran data.
Beberapa macam algoritma sorting telah dibuat karena
proses tersebut sangat mendasar dan sering digunakan. Oleh
karena itu, pemahaman atas algoritma – algoritma yang ada
sangatlah berguna.
II. TYPE METODE SORTING
1. Bubble Sort
2. Selection Sort (Ascending):
3. Insert short
4. Merge sort (metode penggabungan)
5. Quick Sort
III. EASE OF USE METODE SHORTING
1. Bubble Sort
Konsep Buble Sort yaitu Metode pengurutan
gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh
gelembung sabun yang berada dipermukaan air.
Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan
daripada berat jenis air, maka gelembung sabun
selalu terapung ke atas permukaan. Prinsip di atas
dipakai pada pengurutan gelembung.Bubble sort
(metode gelembung) adalah metode/algoritma
pengurutan dengan dengan cara melakukan
penukaran data dengan tepat disebelahnya secara
terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu
iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak
ada perubahan berarti data sudah terurut. Disebut
pengurutan gelembung karena masing-masing kunci
akan dengan lambat menggelembung ke posisinya
yang tepat
2. Selection Sort (Ascending)
Pengurutan dilakukan dengan memilih elemen tesar
dan menempatkan pada posisinya,kemudian mencari
element terbesar berikutnya dan menempatkan pada
tempatnya, dan seterusnya.
3. Insert short
Data dicek satu per satu mulai dari yang kedua
sampai dengan yang terakhir. Apabila ditemukan
data yang lebih kecil daripada data sebelumnya,
maka data tersebut disisipkan pada posisi yang
sesuai. Akan lebih mudah apabila membayangkan
pengurutan kartu.
Pertama-tama anda meletakkan kartu-kartu tersebut
di atas meja, kemudian melihatnya dari kiri ke
kanan. Apabila kartu di sebelah kanan lebih kecil
daripada kartu di sebelahkiri, maka ambil kartu
tersebut dan sisipkan di tempat yang sesuai.
4. Merge sort (metode penggabungan)
Merge Sort merupakan jenis pengurutan yang
dirumuskan dalam 3 tahap berpola divide-and-conquer.
berikut tahapan Merge Sort :
• Divide = Memilah elemen – elemen dari
rangkaian data menjadi dua bagian.
• Conquer = setiap bagian dengan memanggil
prosedur merge sort secara rekursif
Kombinasi = Mengkombinasikan dua bagian tersebut secara
rekursif untuk mendapatkan rangkaian data yang berurutan.
Proses rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar. Hal ini
2. terjadi jika bagian yang akan diurutkan menyisakan tepat
satu elemen. Sisa pengurutan satu elemen tersebut
menandakan bahwa bagian tersebut telah terurut sesuai
rangkaian yagn dikehendaki.
5. Quick Sort
Quick sort merupakan metode pengurutan dengan
algoritma berdasarkan pola divide-and-conquer.
IV. PREPARE YOUR METODE
Selection Sort
A. Proses pengurutan dengan menggunakan metode
selection sort secara terurut naik adalah :
1. Mencari data terkecil dari data pertama sampai data
terakhir, kemunian di tukar posisinya dengan data
pertama.
2. mencari data terkecil dari data kedua sampai data
terakhir, kemudian di tukar dengan posisinya dengan
data kedua.
3. mencari data terkecil dari data ketiga sampai data
terakhir, kemudian di tukar posisinya dengan data ketiga
4. dan seterusnya sampai semua data turut naik. apabila
terdapat n buah data yang akan di urutkan, maka
membutukan (n - 1) langkah pengurutan, dimana data
terakhir yaitu data ke-n tidak perlu di urutkan karena
hanya tinggal satu satunya.
B. Contoh:
Bubble sort:
10 36 5 7 9 8
10 5 36 7 9 8
5 10 36 7 9 8
5 10 36 7 9 8
5 10 36 7 9 8
5 10 7 36 9 8
5 7 10 36 9 8
5 7 10 36 9 8
5 7 10 9 36 8
5 7 9 10 36 8
5 7 9 10 36 8
5 7 9 10 8 36
5 7 9 8 10 36
5 7 9 8 10 36
5 7 8 9 10 36
5 7 8 9 10 36
Selection Sort:
PROSES 1
0 1 2 3 4 5
10 36 5 7 9 8
PEMBANDING POSISI
10 < 36 0
10> 5 2 (Tukar idx)
5< 7 0
5< 9 0
5< 8 0
5 36 10 7 9 8
PROSES 2
0 1 2 3 4 5
5 10 36 7 9 8
PEMBANDING POSISI
36 > 10 2 (tukar idx)
10> 7 3 (tukar idx)
7< 9 1
5 7 10 36 9 8
PROSES 3
0 1 2 3 4 5
5 7 10 36 9 8
PEMBANDING POSISI
10< 36 2
10> 9 4 (tukar idx)
9> 8 5 (tukar idx)
5 7 8 36 9 10
PROSES 4
0 1 2 3 4 5
5 7 8 36 9 10
PEMBANDING POSISI
36> 9 4 (tukar idx)
9< 10 3 (tukar idx)
5 7 8 9 36 10
PROSES 5
0 1 2 3 4 5
5 7 8 9 36 10
PEMBANDING POSISI
53> 10 5 (tukar idx)
5 7 8 9 10 36
3. Insert Sort:
PROSES 1
0 1 2 3 4 5
10 36 5 7 9 8
Temp Cek Geser
5 Temp < 10 Data ke -0 ke posisi 1
5 Temp < 36 Data ke -1 ke posisi 2
5 10 36 7 9 8
PROSES 2
0 1 2 3 4 5
5 10 36 7 9 8
Temp Cek Geser
7 Temp < 10 Data ke -1 ke posisi 2
7 Temp < 36 Data ke -2 ke posisi 3
5 7 10 36 9 8
Proses ke 3
0 1 2 3 4 5
5 7 10 36 9 8
Temp Cek Geser
8 Temp < 10 Data ke -2 ke posisi 3
8 Temp < 36 Data ke -3 ke posisi 4
5 7 8 10 36 9
PROSES 4
0 1 2 3 4 5
5 7 8 10 36 9
Temp Cek Geser
9 Temp < 10 Data ke -3 ke
posisi 4
9 Temp < 36 Data ke -4 ke
posisi 5
5 7 8 9 10 36
Quick sort
Sebagai contoh, data yang akan diurutkan sejumlah 12
elemen sebagai berikut :
33 45 18 7 5 99 57 25 55 10 40 50
Misalnya element yang dipilih adalah element yang
pertama, maka variabel Sementara bernilai 33. Setelah
diatur, maka nilai 33 akan menempati posisi ke I, yaitu
posisi urutan ke 6 sebagai berikut :
Tampak bahwa kondisi berikut terpenuhi, yaitu :
1. Semua elemen di posisi ke 1 sampai dengan posisi
ke 5 (10, 25, 18, 7,dan 5) akan lebih kecil atau
sama dengan nilai 33 yang dipilih.
2. Semua elemen di posisi ke 7 sampai dengan ke 12
(57,99,55,45,40 dan 50) aka lebih besar atau sama
dengan nilai 33 yang dipilih.
Dengan demikian, data tersebut akan terpecah menjadi 2
partisi, sebagai berikut :
(10 25 18 7 5) 33 (57 99 55 45 40 50)
Proses ini diulangi kembali untuk masing-masing partisi
data, yaitu untuk data (10, 25, 18, 7, 5) dan data (57, 99, 55,
45, 40, 50). Untuk partisi yang pertama, bila nilai Sementara
yang diambil adalah data pertama kembali dalam partisi
bersangkutan, yaitu 10 dan diatur kembali sedemikian rupa,
maka nilai data yang dipilih akan terletak di posisi sebagai
berikut:
(5 7) 10 (18 25) 33 (57 99 55 45 40 50)
Untuk mengurutkan masing-masing partisi, maka proses
tersebut diulangi kembali dan tiap-tiap partisi dipecah-pecah
kembali lebih lanjut. Kurung yang menutupi partisi
menunjukkan data yang belum urut dan perlu diurutkan
kembali. Sedang data yang tidak berada diantara tanda
kurung merupakan data yang sudah diurut. Iterasi selanjutya
sampai didapatkan data yang telah urut semuanya adalah
sebagai berikut ini.
5 ( 7) 10 (18 25) 33 (57 99 55 45 40 50)
5 7 10 18 (25) 33 (57 99 55 45 40 50)
5 7 10 18 25 33 (50 40 55 45) 57 (99)
5 7 10 18 25 33 (50 40 55 45) 57 99
5 7 10 18 25 33 (45 40) 50 (55) 57 99
5 7 10 18 25 33 (45 40) 50 55 57 99
5 7 10 18 25 33 40 (45) 50 55 57 99
5 7 10 18 25 33 40 45 50 55 57 99
Bila diamati lebih lanjut, maka quick sort dapat
didefinisikan dengan lebih mudah menggunakan prosedur
rekursi. Misalnya untuk partisi sebagai berikut
4. Merge sort
Contoh penerapan atas sebuah larik/array sebagai data
sumber yang akan diurutkan {3, 9, 4, 1, 5, 2} adalah sebagai
berikut:
a. pertama kali larik tersebut dibagi menjadi dua bagian, {3,
9, 4} dan {1, 5, 2}
b. Kedua larik kemudian diurutkan secara terpisah sehingga
menjadi {3, 4, 9} dan {1, 2, 5}
c. Sebuah larik baru dibentuk yang sebagai penggabungan
dari kedua larik tersebut {1}, sementara nilai-nilai dalam
masing larik {3, 4, 9} dan {2, 5} (nilai 1 dalam elemen larik
ke dua telah dipindahkan ke larik baru)
d. langkah berikutnya adalah penggabungan dari masing-
masing larik ke dalam larik baru yang dibuat sebelumnya
e. {1, 2} ↔{3, 4, 9} dan {5}
f. {1, 2, 3} ↔ {4, 9} dan {5}
g. {1, 2, 3, 4}↔{9} dan {5}
h. {1, 2, 3, 4, 5}↔{9} dan {null}
i. {1, 2, 3, 4, 5, 9}↔{null}dan {null}
Daftar Pustaka
MERGE SORT
http://populeritas.blogspot.com/2013/01/metode-
pengurutan-merge-sort.html
QUICK SORT http://kudaneal.blogspot.com/2010/11/v-
behaviorurldefaultvmlo.html