Dokumen ini membahas tiga algoritma utama pencarian data dalam array: sequential search, binary search, dan interpolation search. Sequential search membandingkan data secara berurut dari awal hingga akhir array. Binary search membagi ruang pencarian menjadi setengah pada setiap iterasi. Interpolation search mencari posisi estimasi berikutnya tempat data dicari berada. Dokumen ini juga berisi contoh kode dan penjelasan alur kerja dari ketiga algoritma tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang algoritma pencarian binary. Algoritma ini digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam array yang terurut dengan mengurangi setengah data pada setiap langkah. Pencarian dimulai dari nilai tengah, kemudian membandingkannya dengan nilai yang dicari untuk menentukan bagian mana yang akan dicari selanjutnya. Proses ini diulang hingga nilai ditemukan atau tidak.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pencarian data pada pemrograman, yang meliputi pencarian sekuensial dan biner. Pencarian sekuensial adalah metode paling sederhana dengan membandingkan data satu per satu secara berurutan hingga ditemukan atau tidak. Sedangkan pencarian biner memanfaatkan pengurutan data terlebih dahulu.
Array statis merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari elemen yang sama dan diakses melalui indeks. Array memiliki jumlah elemen yang tetap dan elemen disusun secara berurutan dalam memori. Dokumen menjelaskan tentang deklarasi, proses-proses dasar seperti penciptaan, traversal, pencarian, dan pengurutan data pada array satu dimensi menggunakan beberapa algoritma seperti linear search dan selection sort.
Bubble sort adalah algoritma pengurutan yang mengurutkan elemen array dengan membandingkan dan menukar posisi elemen yang berurutan jika diperlukan, proses ini dilakukan berulang hingga seluruh elemen terurut. Bubble sort merupakan metode pengurutan paling sederhana namun lambat dibanding jenis pengurutan lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Struktur Data yang meliputi jadwal pertemuan, sistem penilaian, bentuk tugas yang diberikan, dan penjelasan singkat tentang struktur data dan type data sederhana dalam bahasa C++.
Dokumen ini membahas tiga algoritma utama pencarian data dalam array: sequential search, binary search, dan interpolation search. Sequential search membandingkan data secara berurut dari awal hingga akhir array. Binary search membagi ruang pencarian menjadi setengah pada setiap iterasi. Interpolation search mencari posisi estimasi berikutnya tempat data dicari berada. Dokumen ini juga berisi contoh kode dan penjelasan alur kerja dari ketiga algoritma tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang algoritma pencarian binary. Algoritma ini digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam array yang terurut dengan mengurangi setengah data pada setiap langkah. Pencarian dimulai dari nilai tengah, kemudian membandingkannya dengan nilai yang dicari untuk menentukan bagian mana yang akan dicari selanjutnya. Proses ini diulang hingga nilai ditemukan atau tidak.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pencarian data pada pemrograman, yang meliputi pencarian sekuensial dan biner. Pencarian sekuensial adalah metode paling sederhana dengan membandingkan data satu per satu secara berurutan hingga ditemukan atau tidak. Sedangkan pencarian biner memanfaatkan pengurutan data terlebih dahulu.
Array statis merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari elemen yang sama dan diakses melalui indeks. Array memiliki jumlah elemen yang tetap dan elemen disusun secara berurutan dalam memori. Dokumen menjelaskan tentang deklarasi, proses-proses dasar seperti penciptaan, traversal, pencarian, dan pengurutan data pada array satu dimensi menggunakan beberapa algoritma seperti linear search dan selection sort.
Bubble sort adalah algoritma pengurutan yang mengurutkan elemen array dengan membandingkan dan menukar posisi elemen yang berurutan jika diperlukan, proses ini dilakukan berulang hingga seluruh elemen terurut. Bubble sort merupakan metode pengurutan paling sederhana namun lambat dibanding jenis pengurutan lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Struktur Data yang meliputi jadwal pertemuan, sistem penilaian, bentuk tugas yang diberikan, dan penjelasan singkat tentang struktur data dan type data sederhana dalam bahasa C++.
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik pencarian data pada array, yaitu sequential search, binary search, dan binary search untuk mencari nilai maksimum dan minimum. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh penerapannya untuk mencari suatu nilai dalam array.
Laporan praktikum ini membahas tentang sorting dan searching data. Terdapat penjelasan teori mengenai beberapa algoritma sorting seperti bubble sort, quick sort, dan insertion sort serta searching linier dan biner. Dilanjutkan dengan implementasi program sorting dan searching data mahasiswa menggunakan bahasa pemrograman Java.
Dokumen ini membahas tentang berbagai algoritma pencarian dan pengurutan data, seperti sequential search, binary search, insertion sort, merge sort, selection sort, bubble sort, dan quick sort. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam deretan bilangan yang telah diurutkan terlebih dahulu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan data berdasarkan pengurutan dan pencarian. Terdapat penjelasan mengenai beberapa metode pengurutan seperti bubble sort, selection sort, dan insertion sort beserta contoh kode programnya. Juga dibahas mengenai implementasi algoritma rekursi untuk menghasilkan permutasi dan faktorial.
Dokumen ini membahas metode sorting atau pengurutan data, termasuk definisi sorting, tujuan sorting, dan beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, dan quick sort. Metode-metode sorting ini dijelaskan algoritmanya dan diberikan contoh programnya dalam bahasa Pascal.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi stack menggunakan linked list dalam bahasa C++. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list dan node. Program tersebut mendemonstrasikan cara membuat, menambah, menampilkan, dan menghapus data pada stack menggunakan linked list dengan menggunakan pointer dan struct.
Dokumen tersebut membahas mengenai beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, quick sort, dan shell sort. Metode-metode tersebut dijelaskan cara kerja dan contoh kode pseudocode-nya.
Bab VI membahas beberapa algoritma pengurutan data, termasuk metode penyisipan langsung, penyisipan biner, dan seleksi. Metode-metode ini membandingkan dan menukar posisi data untuk mengurutkannya dari nilai terkecil hingga terbesar. Bab ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan algoritma pengurutan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas konsep pointer dan linked list. Pointer digunakan sebagai penunjuk ke alamat memori, sedangkan linked list adalah struktur data dinamis yang terdiri dari node-node yang saling terhubung menggunakan pointer. Dokumen ini menjelaskan cara membuat dan mengolah linked list tunggal menggunakan pointer head saja atau menggunakan head dan tail.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data linked list. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list, cara kerja, dan implementasinya dalam bahasa pemrograman termasuk penambahan, penghapusan, dan penyisipan node. Juga dibahas metode-metode yang dapat dilakukan pada linked list seperti pengecekan kondisi kosong, pengaksesan ukuran dan data, serta operasi-operasi lainnya.
Metode selection sort mengurutkan data dengan cara mencari nilai terkecil/terbesar pada setiap iterasi dan menukar posisinya dengan elemen pada posisi awal. Proses ini dilakukan berulang hingga selesai. Program selection sort dapat mengurutkan data naik atau turun dengan perbedaan hanya pada pencarian nilai terkecil atau terbesar.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data pohon (tree) dan manipulasinya. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar tree seperti node, root, subtree, representasi tree, jenis tree seperti binary tree, dan operasi-operasi pada tree seperti insert, search, traverse, hitung jumlah node dan kedalaman. Juga dijelaskan cara implementasi program tree menggunakan linked list secara rekursif.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, dan merge sort beserta contoh penerapannya. Metode-metode sorting tersebut dapat digunakan untuk mengurutkan data agar menjadi teratur berdasarkan kriteria tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data linked list, terdiri dari 3 kalimat:
Linked list adalah struktur data yang terdiri dari node-node yang saling terhubung, masing-masing node berisi data dan pointer ke node berikutnya. Dokumen ini menjelaskan konsep single linked list, fungsi-fungsi dasar seperti penambahan, penghapusan, dan penampilan data, serta ilustrasi grafis operasi-operasinya.
Nama Anggota :
1. Surya Mahardika (1204220016)
2 Johnson Gerald Anderson Teks (1204220036)
3. M. Rayhan Labib Afifi
(1204220094)
4. Muhammad Dzulfiqar (1204220062)
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik pencarian data pada array, yaitu sequential search, binary search, dan binary search untuk mencari nilai maksimum dan minimum. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh penerapannya untuk mencari suatu nilai dalam array.
Laporan praktikum ini membahas tentang sorting dan searching data. Terdapat penjelasan teori mengenai beberapa algoritma sorting seperti bubble sort, quick sort, dan insertion sort serta searching linier dan biner. Dilanjutkan dengan implementasi program sorting dan searching data mahasiswa menggunakan bahasa pemrograman Java.
Dokumen ini membahas tentang berbagai algoritma pencarian dan pengurutan data, seperti sequential search, binary search, insertion sort, merge sort, selection sort, bubble sort, dan quick sort. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam deretan bilangan yang telah diurutkan terlebih dahulu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan data berdasarkan pengurutan dan pencarian. Terdapat penjelasan mengenai beberapa metode pengurutan seperti bubble sort, selection sort, dan insertion sort beserta contoh kode programnya. Juga dibahas mengenai implementasi algoritma rekursi untuk menghasilkan permutasi dan faktorial.
Dokumen ini membahas metode sorting atau pengurutan data, termasuk definisi sorting, tujuan sorting, dan beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, dan quick sort. Metode-metode sorting ini dijelaskan algoritmanya dan diberikan contoh programnya dalam bahasa Pascal.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi stack menggunakan linked list dalam bahasa C++. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list dan node. Program tersebut mendemonstrasikan cara membuat, menambah, menampilkan, dan menghapus data pada stack menggunakan linked list dengan menggunakan pointer dan struct.
Dokumen tersebut membahas mengenai beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, quick sort, dan shell sort. Metode-metode tersebut dijelaskan cara kerja dan contoh kode pseudocode-nya.
Bab VI membahas beberapa algoritma pengurutan data, termasuk metode penyisipan langsung, penyisipan biner, dan seleksi. Metode-metode ini membandingkan dan menukar posisi data untuk mengurutkannya dari nilai terkecil hingga terbesar. Bab ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan algoritma pengurutan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas konsep pointer dan linked list. Pointer digunakan sebagai penunjuk ke alamat memori, sedangkan linked list adalah struktur data dinamis yang terdiri dari node-node yang saling terhubung menggunakan pointer. Dokumen ini menjelaskan cara membuat dan mengolah linked list tunggal menggunakan pointer head saja atau menggunakan head dan tail.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data linked list. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list, cara kerja, dan implementasinya dalam bahasa pemrograman termasuk penambahan, penghapusan, dan penyisipan node. Juga dibahas metode-metode yang dapat dilakukan pada linked list seperti pengecekan kondisi kosong, pengaksesan ukuran dan data, serta operasi-operasi lainnya.
Metode selection sort mengurutkan data dengan cara mencari nilai terkecil/terbesar pada setiap iterasi dan menukar posisinya dengan elemen pada posisi awal. Proses ini dilakukan berulang hingga selesai. Program selection sort dapat mengurutkan data naik atau turun dengan perbedaan hanya pada pencarian nilai terkecil atau terbesar.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data pohon (tree) dan manipulasinya. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar tree seperti node, root, subtree, representasi tree, jenis tree seperti binary tree, dan operasi-operasi pada tree seperti insert, search, traverse, hitung jumlah node dan kedalaman. Juga dijelaskan cara implementasi program tree menggunakan linked list secara rekursif.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, dan merge sort beserta contoh penerapannya. Metode-metode sorting tersebut dapat digunakan untuk mengurutkan data agar menjadi teratur berdasarkan kriteria tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data linked list, terdiri dari 3 kalimat:
Linked list adalah struktur data yang terdiri dari node-node yang saling terhubung, masing-masing node berisi data dan pointer ke node berikutnya. Dokumen ini menjelaskan konsep single linked list, fungsi-fungsi dasar seperti penambahan, penghapusan, dan penampilan data, serta ilustrasi grafis operasi-operasinya.
Nama Anggota :
1. Surya Mahardika (1204220016)
2 Johnson Gerald Anderson Teks (1204220036)
3. M. Rayhan Labib Afifi
(1204220094)
4. Muhammad Dzulfiqar (1204220062)
Dokumen tersebut membahas dua teknik pencarian data, yaitu teknik sequential search dan binary search. Teknik sequential search adalah metode pencarian yang paling sederhana dengan membandingkan setiap elemen secara berurutan. Sedangkan binary search digunakan untuk mencari data pada array yang sudah terurut dengan menebak posisi tengah dan membandingkannya. Dokumen ini memberikan penjelasan algoritma dan contoh soal untuk kedua teknik tersebut.
Bab 1 dari kurikulum "Merdeka untuk SMA kelas 1" ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dasar tentang berpikir komputasional kepada para siswa. Dalam bab ini, siswa akan diperkenalkan dengan pemikiran komputasional sebagai sebuah pendekatan dalam memecahkan masalah dan memahami dunia sekitar melalui lensa komputasi.
Deskripsi bab ini mencakup beberapa poin utama:
1. **Pengenalan Konsep Berpikir Komputasional**: Bab ini dimulai dengan memperkenalkan apa itu berpikir komputasional dan mengapa hal tersebut penting. Siswa akan memahami bahwa berpikir komputasional bukan hanya tentang penggunaan komputer, tetapi lebih tentang cara berpikir secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah.
2. **Penerapan Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari**: Siswa akan diajak untuk memahami bagaimana berpikir komputasional dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari, seperti memecahkan masalah matematika, membuat keputusan yang terinformasi, dan mengoptimalkan proses.
3. **Pembelajaran Algoritma**: Bab ini juga akan memperkenalkan konsep dasar tentang algoritma. Siswa akan belajar bahwa algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang didefinisikan secara jelas untuk menyelesaikan masalah tertentu. Mereka akan belajar cara merancang dan menerapkan algoritma sederhana untuk memecahkan masalah.
4. **Pemahaman Tentang Abstraksi dan Pemodelan**: Siswa akan diajak untuk memahami bahwa berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk melakukan abstraksi dan pemodelan, yaitu kemampuan untuk menyederhanakan masalah kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan dikelola.
5. **Pengenalan Bahasa Pemrograman**: Meskipun tidak secara mendalam, bab ini akan memberikan pengantar singkat tentang bahasa pemrograman dan bagaimana bahasa tersebut digunakan untuk menerjemahkan ide menjadi instruksi yang dapat dipahami oleh komputer.
Dengan demikian, bab ini bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman dasar tentang konsep berpikir komputasional dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan mereka secara luas. Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemodelan yang akan berguna dalam berbagai konteks di masa depan.
Bab 1 dari kurikulum "Merdeka untuk SMA kelas 1" ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dasar tentang berpikir komputasional kepada para siswa. Dalam bab ini, siswa akan diperkenalkan dengan pemikiran komputasional sebagai sebuah pendekatan dalam memecahkan masalah dan memahami dunia sekitar melalui lensa komputasi.
Deskripsi bab ini mencakup beberapa poin utama:
1. **Pengenalan Konsep Berpikir Komputasional**: Bab ini dimulai dengan memperkenalkan apa itu berpikir komputasional dan mengapa hal tersebut penting. Siswa akan memahami bahwa berpikir komputasional bukan hanya tentang penggunaan komputer, tetapi lebih tentang cara berpikir secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah.
2. **Penerapan Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari**: Siswa akan diajak untuk memahami bagaimana berpikir komputasional dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari, seperti memecahkan masalah matematika, membuat keputusan yang terinformasi, dan mengoptimalkan proses.
3. **Pembelajaran Algoritma**: Bab ini juga akan memperkenalkan konsep dasar tentang algoritma. Siswa akan belajar bahwa algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang didefinisikan secara jelas untuk menyelesaikan masalah tertentu. Mereka akan belajar cara merancang dan menerapkan algoritma sederhana untuk memecahkan masalah.
4. **Pemahaman Tentang Abstraksi dan Pemodelan**: Siswa akan diajak untuk memahami bahwa berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk melakukan abstraksi dan pemodelan, yaitu kemampuan untuk menyederhanakan masalah kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan dikelola.
5. **Pengenalan Bahasa Pemrograman**: Meskipun tidak secara mendalam, bab ini akan memberikan pengantar singkat tentang bahasa pemrograman dan bagaimana bahasa tersebut digunakan untuk menerjemahkan ide menjadi instruksi yang dapat dipahami oleh komputer.
Dengan demikian, bab ini bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman dasar tentang konsep berpikir komputasional dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan mereka secara luas. Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemodelan yang akan berguna dalam berbagai konteks di masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang searching (pencarian) data, termasuk pengertian searching, jenis-jenis algoritma pencarian seperti sequential searching dan binary searching, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing metode.
Algoritma pencarian digunakan untuk mencari item dengan sifat tertentu pada suatu kumpulan item. Terdapat dua metode utama yaitu pencarian secara linear dan biner. Pencarian secara linear memeriksa setiap item secara berurutan, sedangkan pencarian biner memecah kumpulan menjadi bagian-bagian untuk mempercepat proses pencarian.
Dokumen tersebut membahas tentang searching pada teknik pemrograman. Metode searching yang dijelaskan adalah sequential search dan binary search. Sequential search digunakan untuk mencari suatu nilai pada array satu dimensi, sedangkan binary search hanya dapat digunakan pada array yang terurut. Kedua metode searching menjelaskan algoritmanya untuk mencari nilai tertentu, nilai maksimum, dan nilai minimum.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma pencarian data, terutama pencarian beruntun (sequential search) dan pencarian biner (binary search). Pencarian beruntun memeriksa setiap data secara berurutan, sedangkan pencarian biner memecah-mecah ruang pencarian menjadi setengah untuk mempercepat prosesnya. Kedua algoritma membutuhkan data yang terurut untuk bekerja dengan baik.
Dokumen tersebut membahas dua teknik utama pencarian data, yaitu teknik pencarian tunggal dan teknik pencarian nilai maksimum minimum. Teknik pencarian tunggal mencakup sequential search dan binary search, sedangkan teknik pencarian nilai maksimum minimum mencakup straightmaxmin dan divide and conquer.
Teknik penelusuran yang paling sederhana adalah penelusuran sekuensial yang menguji setiap record secara berurutan. Algoritma pencarian menerima kunci dan mencari record yang sesuai dengan langkah tertentu. Pengurutan kunci dapat meningkatkan efisiensi pencarian sekuensial dengan memerlukan penelusuran lebih singkat. Penelusuran biner bekerja dengan membagi file menjadi bagian tengah secara berulang sampai data
Binary Search adalah salah satu algoritma pencarian yang paling cepat. Algoritma ini membagi data menjadi dua bagian secara berulang berdasarkan nilai tengah sampai data yang dicari ditemukan atau tidak ada lagi. Pencarian biner bekerja dalam waktu O(log n) yang lebih cepat dibandingkan pencarian secara berurutan. Algoritma ini dapat diimplementasikan secara iteratif atau rekursif.
Makalah ini membahas metode pengurutan data menggunakan binary insertion sort. Pada bab pendahuluan, dijelaskan tentang pengertian pengurutan data dan metode binary insertion sort. Bab selanjutnya berisi studi kasus penerapan algoritma binary insertion sort untuk mengurutkan data mahasiswa berdasarkan NIM. Bab terakhir membahas kontribusi masing-masing anggota dalam penyusunan makalah ini.
Binary search trees (BSTs) are simple data structures where each node has a value, and the left subtree of a node contains values less than the node's value, while the right subtree contains values greater than or equal to the node's value. BSTs allow insertion, lookup, and deletion of nodes to be done efficiently in O(log n) time if the tree remains balanced. The document then provides pseudocode for algorithms to perform common BST operations like insertion, searching, deletion, and finding the minimum/maximum values.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma sorting, termasuk konsep, implementasi, dan flowchart dari beberapa algoritma sorting seperti bubble sort, quick sort, dan selection sort. Secara khusus dibahas langkah-langkah bubble sort meliputi pembandingan data dan pertukaran posisi bila urutannya belum sesuai, serta ilustrasi prosesnya. Quick sort dibahas menggunakan pendekatan divide and conquer dengan memilih pivot dan membagi data menjadi bagian kiri dan kanan. Sementara itu
Teks tersebut membahas tentang struktur data tree dan implementasinya dalam pemrograman. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang:
1) Definisi tree sebagai struktur data yang menggambarkan hubungan hirarkis antar elemen,
2) Jenis-jenis tree seperti binary tree dan binary search tree,
3) Operasi dasar pada tree seperti insert dan delete,
4) Cara implementasi tree dalam pemrograman menggunakan node dan pointer.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
4. Alasan Pencarian (Searching)
• Kehidupan sehari-hari: manusia selalu mencari
sesuatu
• Komputer dapat melakukan pencarian
• World wide web
• Spreadsheet
• Basis data
• Mencari data pada record besar akan
memerlukan waktu yang panjang – user tidak
mau menunggu lama
4
5. Algoritma Searching
• Terdapat berbagai algoritma pencarian (search)
• Analisa algoritma memudahkan programmer
untuk menentukan algoritma mana yang
digunakan untuk aplikasi tertentu
5
6. Algoritma Searching
• Komponen-komponen penting dalam proses
pencarian data
– Array berisi list
– Panjang list
– Item yang akan dicari
• Setelah proses searching selesai
– If item ditemukan, report “sukses, atau “data
ditemukan” return lokasi pada array
– If item tidak ditemukan, report “tidak ditemukan”
atau “gagal”
6
7. Metode Sekuensial
• Metoda paling sederhana dari sejumlah metoda
pencarian adalah metoda pencarian berurutan
yang sering dikenal dengan sequential
searching atau linear search.
• Adalah suatu teknik pencarian data dalam array
(1 dimensi) yang akan menelusuri semua
elemen-elemen array dari awal sampai akhir,
dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih
dahulu.
7
8. The process used to find the location of a target
among a list of objects
Searching an array finds the index of first
element in an array containing that value
Searching
9.
10.
11. Metode Sekuensial: Algoritma
For I = 1 to maks_array do
Begin
If Data_cari = nama_array[i] Then
Ketemu := True
Else
Ketemu := False;
End;
12. 12
Linear Search
/* pre: list != null
post: return the index of the first occurrence
of target in list or -1 if target not present in
list
*/
public int linearSearch(int[] list, int target) {
for(int i = 0; i < list.length; i++)
if( list[i] == target )
return i;
return -1;
}
13. 13
Linear Search, Generic
/* pre: list != null, target != null
post: return the index of the first occurrence
of target in list or -1 if target not present in
list
*/
public int linearSearch(Object[] list, Object target) {
for(int i = 0; i < list.length; i++)
if( list[i] != null && list[i].equals(target) )
return i;
return -1;
}
T(N)? Big O? Best case, worst case, average case?
14. Metode Sekuensial: Kinerja
• Misal elemen pertama pada array berisi kunci variabel,
maka terdapat kinerja satu pembandingan untuk
menemukan kunci.
• Misal elemen kedua berisi kunci variabel, maka terdapat
dua pembandingan untuk menemukan kunci.
• Lakukan cara yang sama untuk menemukan kunci yang
terdapat pada elemen terakhir. Pada kasus ini, maka
terdapat N pembandingan (N adalah ukuran array) untuk
menemukan kunci.
• Akhirnya jika kunci TIDAK ada pada array, kita telah
melakukan N pembandingan dan kunci TIDAK ditemukan
dan akan diperoleh return -1
14
15. Metode Sekuensial: Kinerja
• The best case: 1
• The worst case: N
• The average case is:
15
1 + 2 + 3 + …..+ N + N
N+1
Jumlah rata-rata
Pembandingan
Best case
Worst case dan key ditemukan
di akhir daftar array
Worst case dan key TIDAK ditemukan!
=
Jumlah kasus-kasus
yang mungkin
16. Metode Sekuensial: Contoh
• Kasus: mencari apakah data 18 pada terdapat pada list
• Pertama bandingkan 18 dengan list[0]; bandingkan 18
dengan 35
• Karena list[0] ≠ 18, lalu bandingkan 18 dengan list[1]
• Karena list[1] ≠ 18, bandingkan 18 dengan list[2]
• Karena list[2] ≠ 18, lanjutkan ke data selanjutnya
• Karena list[3] = 18, maka pencarian berhenti
• Pencarian sukses!
16
17. Metode Sekuensial: Contoh
• Selanjutnya mencari data 14
• Pencarian dimulai dari elemen pertama list;
pada list[0]
• Karena tidak sama, lakukan pembandingan
dengan setiap data dalam
• Ternyata data yang dibandingkan tidak ada yang
sama, maka pencarian ini gagal
17
18. Metode Indeks Sekuensial
• Pendekatan ini banyak diaplikasikan pada
pencarian langsung di media penyimpanan
sekunder.
• Teknik ini menghasilkan record yang menunjuk
tabel indeks. Tabel ini menyimpan nilai kunci dan
alamat relatif record pada file.
• Dengan kunci, alamat relatif akan melakukan
pencarian sekuensial pada indeks. Jika ada,
alamat relatif akan mengambil record yang
terhubung dengan alamat relatif.
18
19. Metode Indeks Sekuensial
• Teknik ini akan menghemat waktu, tapi
diperlukan ruang penyimpan ekstra untuk
menyimpan indeks.
• Analogi: seperti penggunaan kartu indeks di
perpustakaan.
– Pengguna mencari judul buku yang dicarinya melalui
indeks kartu. Melalui indeks akan diperoleh nomor
katalog. Katalog ini berfungsi sebagai alamat relatif
yang menunjukkan di rak mana buku tersebut berada.
• Indeks dapat diaplikasikan pada tabel terurut
yang disimpan dalam array atau linked list.
19
21. Metode Indeks Sekuensial: Contoh 2
21
591
742
321
485
591
647
706
742
(Key) (Record)
321
485
591
647
706
742
Secondary
index
Primary
index
22. Metode Biner
• Hanya dapat dilakukan pada data yang sudah
terurut (sorted list). Jika belum urut maka harus
dilakukan proses sorting pada data awal.
• Teknik pencarian = data dibagi menjadi dua
bagian untuk setiap kali proses pencarian.
• Mencari posisi tengah :
22
Posisi tengah = (posisi awal + posisi akhir) / 2
23. Metode Biner: Algoritma
1. Data diambil dari posisi awal 1 dan posisi akhir N
2. Kemudian cari posisi data tengah dengan rumus:
(posisi awal + posisi akhir) / 2
3. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan
data yang di tengah, apakah sama atau lebih kecil,
atau lebih besar?
4. Jika data sama, berarti ketemu.
5. Jika lebih besar, maka ulangi langkah 2 dengan
posisi awal adalah posisi tengah + 1
6. Jika lebih kecil, maka ulangi langkah 2 dengan
posisi akhir adalah posisi tengah – 1
23
27. Metode Biner: Contoh
Cari dimana data 66 (X=66) berada pada list berikut
Iterasi 1:
data tengah pada list [5], karena 66>39 (data tengah),
maka: awal = tengah + 1
27
28. Metode Biner: Contoh
Cari dimana data 66 berada pada list berikut
Iterasi 2:
Output = “data ditemukan”
28
31. 31
Generic Binary Search
public static int bsearch(Comparable[] list, Comparable target)
{ int result = -1;
int low = 0;
int high = list.length - 1;
int mid;
while( result == -1 && low <= high )
{ mid = low + ((high - low) / 2);
if( target.equals(list[mid]) )
result = mid;
else if(target.compareTo(list[mid]) > 0)
low = mid + 1;
else
high = mid - 1;
}
return result;
}
32. 32
Recursive Binary Search
public static int bsearch(int[] list, int target){
return bsearch(list, target, 0, list.length – 1);
}
public static int bsearch(int[] list, int target,
int first, int last){
if( first <= last ){
int mid = low + ((high - low) / 2);
if( list[mid] == target )
return mid;
else if( list[mid] > target )
return bsearch(list, target, first, mid – 1);
else
return bsearch(list, target, mid + 1, last);
}
return -1;
}
33. 7 10 14 17
1 2 3 5 7 10 14 17
A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7]
• 14 ?
first mid last
A[4] A[5] A[6] A[7]
first mid last
A[6] A[7]
f mid last
14 17
Example: binary search
In this case,
(data[middle] == value)
return middle;
34. 7 10 14 17
1 2 3 5 7 10 14 17
A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7]
• 8 ?
first mid last
A[4] A[5] A[6] A[7]
first mid last
A[4]
f m l
Example: binary search
7
In this case, (first
== last)
return -1;
35. 1 2 3
1 2 3 5 7 10 14 17
• 4 ? A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7]
first mid last
A[0] A[1] A[2]
first mid last
A[2]
f m l
3
Example: binary search
In this case, (first
== last)
return -1;
36. Metode Biner: Kinerja
• Bagaimana worst case untuk list dengan data
sebanyak 32?
– Percobaan 1 - list mempunyai 16 data
– Percobaan 2 - list mempunyai 8 data
– Percobaan 3 - list mempunyai 4 data
– Percobaan 4 - list mempunyai 2 data
– Percobaan 5 - list mempunyai 1 data
36
37. Metode Biner: Kinerja
List dengan 250 data
Perc 1 - 125 data
Perc 2 - 63 data
Perc 3 - 32 data
Perc 4 - 16 data
Perc 5 - 8 data
Perc 6 - 4 data
Perc 7 - 2 data
Perc 8 - 1 data
List dengan 512 data
Perc 1 – 256 data
Perc 2 - 125 data
Perc 3 - 63 data
Perc 4 - 32 data
Perc 5 - 16 data
Perc 6 - 8 data
Perc 7 - 4 data
Perc 8 - 2 data
Perc 9 - 1 data
38. Metode Biner: Pola
• List 11 memerlukan 4x percobaan
• List 32 memerlukan 5x percobaan
• List 250 memerlukan 8x percobaan
• List 512 memerlukan 9x percobaan
• 32 = 25 and 512 = 29
• 8 < 11 < 16 23 < 11 < 24
• 128 < 250 < 256 27 < 250 < 28
39. Metode Biner: Pola
• Berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menemukan data pada list yang terdiri dari
30000 item?
210 = 1024 213 = 8192
211 = 2048 214 = 16384
212 = 4096 215 = 32768
• Ternyata memerlukan 15x percobaan.
Algoritma pencarian biner berjalan pada log2 n
(lg n)
39