SlideShare a Scribd company logo
BAB 6 
HUBUNGAN LINEAR 
Disusun oleh: 
Annisa Khoerunnisya 
Akuntansi 1
PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS 
a:penggal garis y=a+bx, 
yakni nilai y pada x=0 
b: lereng garis yakniΔ 푦Δ 푥 
Pada x=0, Δ 푦Δ 푥=b 
Pada x=1, Δ 푦Δ 푥=b 
Pada x=2, Δ 푦Δ 푥=b 
Linear fungsi linear selalu konstan 
y=a berupa garis lurus sejajar 
horizontal sumbu x, besar kecilnya 
nilai x tidak mempengaruhi nilai y. 
x=c berupa garis lurus sejajar 
sumbu vertikal y, besar kecilnya 
nilai y tidak mempengaruhi nilai x.
PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR 
ADA 4 CARA, YAITU: 
1. CARA DWI KOORDINAT 
2. CARA KOORDINAT LERENG 
3. CARA PENGGAL LERENG 
4. CARA DWI PENGGAL
1. CARA DWI KOORDINAT 
Apabila diketahui 2 buah titik A dan B dengan koordinat (푥1,푦1,) dan 
(푥2,푦2,) maka persamaan linearnya: 
풚 − 풚ퟏ 
풚ퟐ − 풚ퟏ 
= 
풙 − 풙ퟏ 
풙ퟐ − 풙ퟏ 
2. CARA KOORDINAT LERENG 
풚 − 풚ퟏ = 퐛(퐱 − 풙ퟏ) b=lereng garis 
3.CARA PENGGAL LERENG 
풚 = 풂 + 풃풙 a=penggal b=lereng 
4.CARA DWI PENGGAL 
풚 = 풂 − 
풂 
풄 
× a=penggal vertikal c=penggal horizontal
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS 
a b 
y 
x 
y 
x 
y 
x 
y 
x 
Berimpit : 
풚ퟏ = 풏풚ퟐ 
풂ퟏ = 풏풂ퟐ 
풃ퟏ = 풏풃ퟐ 
sejajar 
풂ퟏ ≠ 풂ퟐ 
풃ퟏ = 풃ퟐ 
Berpotongan: 
풃ퟏ ≠ 풃ퟐ 
Tegak lurus: 
풃ퟏ = −ퟏ/풃ퟐ
PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN 
LINEAR 
1. Cara substitusi 
2. Cara eliminasi 
3. Cara determinan
PENERAPAN EKONOMI 
Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu 
ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun 
makro. 
o Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Mikro 
1. Fungsi Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar 
2. Pengaruh pajak spesifik terhadap keseimbangan pasar 
3. Pengaruh pajak proporsional terhadap keseimbangan 
pasar 
4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar 
5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang 
6. Fungsi biaya dan fungsi penerimaan 
7. Keuntungan, kerugian danpulang pokok 
8. Fungsi anggaran
• Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro 
1) Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan angka 
pengganda 
2) Pendapatan Disposabel 
3) Fungsi pajak 
4) Fungsi Investasi 
5) Fungsi Impor 
6) Pendapatan Nasional 
7) Analisis IS-LM
FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN 
KESEIMBANGAN PASAR 
• Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga 
dan variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta. Sedangkan 
fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga dan 
variabel jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan. 
Bentuk umum fungsi permintaan : 
atau 
a 
p   
Q  a bP Q 
Bentuk umum fungsi penawaran : 
atau 
1 
b b 
1 
a 
p   
Q  a bP Q 
b b 
Keterangan : 
P= Price (Harga) 
Q= Quantity (Jumlah)
• Keseimbangan pasar : pasar suatu macam barang 
dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) 
apabila jumlah barang yang diminta sama dengan 
P jumlah barang yang ditawarkan. 
E 
Qs 
Pe 
0 
Qe 
Q 
Qd = Qs 
Qd : jumlah permintaan 
Qs : jumlah penawaran 
E : titik keseimbangan 
Pe : harga keseimbangan 
Qe : jumlah keseimbangan
PENGARUH PAJAK SPESIFIK TERHADAP 
KESEIMBANGAN PASAR 
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang 
menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab 
setelah dikenakan pajak. 
Produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) 
beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan 
jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi akibatnya 
harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih 
tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, di lain 
pihak jumlah keseimbangannya menjadi lebih sedikit. Jika 
sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka 
sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = ( a + t ) + bQ.
PENGARUH PAJAK PROPORSIONAL TERHADAP 
KESEIMBANGAN PASAR 
Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya 
ditetapkan berdasarkan presentasi tertentu dari harga 
jual; bukan ditetapkan secara spesifik per unit barang. 
Jika penawaran spesifik menyebabkan kurva 
penawaran bergeser ke atas sejajar dengan kurva 
penawaran sebelum pajak, dengan kata lain lereng 
kurvanya tetap, maka pajak proporsional menyebabkan 
kurva penawaran memiliki lereng yang lebih besar 
daripada kurva penawaran sebelum pajak. 
persamaan penawaran semula P  a bQ 
setelah 
dikenakan pajak proporsional menjadi 
Q 
t 
b 
t 
a 
P 
 
(1  
) (1 ) 

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP 
KESEIMBANGAN PASAR 
Subsidi yang diberikan atas produksi/ penjualan 
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang 
tersebut menjadi lebih rendah. Akibatnya harga 
keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah 
daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa 
subsidi, dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih 
banyak. Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya 
P = a + bQ maka sesudah subsidi ia akan menjadi P’ = a 
+ bQ – s = (a-s) + bQ. Dengan kurva penawaran yang 
lebih rendah, titik keseimbanganpun akan bergeser 
menjadi lebih rendah
KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM 
BARANG 
• Terhadap dua macam barang yang mempunyai 
hubungan penggunaan, maka permintaan akan 
barang yang satu bukan saja dipengaruhi oleh harga 
barang itu sendir tetapi juga fungsi dari harga 
barang lainnya. Apabila barang X danY mempunyai 
hubungan penggunaan permintaan akan masing-masing 
barang dipengaruhi juga oleh harga barang 
lainnya maka fungsi permintaan akan masing-masing 
barang tersebut adalah 
Qdx : jumlah permintaan akan x 
Qdy : jumlah permintaan akan y 
Px : harga x per unit 
Py : harga y per unit 
Qdx = f (Px , Py) 
Qdy = g (Py , Px)
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN 
• Fungsi biaya. 
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah 
perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya 
tetap dan biaya variabel. Secara matematik, biaya variabel 
merupakan fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan, 
kurvanya berupa sebuah garis lurus berlereng positif dan 
bermula pada titik pangkal. 
FC  
k 
VC  f ( Q ) 
 
vQ 
C  g ( Q ) 
 FC  VC  k  
vQ 
FC : biaya tetap 
VC : biaya variabel 
C : biaya total 
k : konstanta 
y : lereng kurva VC dan kurva C
• Fungsi penerimaan. 
Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil 
penjualan barangnya merupakan fungsi dari jumlah 
barang yang terjual atau dihasilkan. Secara 
matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah 
barang, kurvanya berupa garis lurus berlereng positif 
dan bermula dari titik pangkal. 
R QP  f (Q)
ANALISIS PULANG POKOK 
C, R 
R = r (Q) 
C = c (Q) 
Q 
0 Q* 
TPP ( = 0 ) 
 > 0 
 < 0 
Q : jumlah produk 
R : penerimaan total 
C : biaya total 
: profit total (= R-C) 
TPP : titik pulang pokok 
Q* mencerminkan posisi 
tingkat produksi/ 
penjualan pulang pokok. 
Area disebelah Q* 
merupakan area 
keuntungan ( > 0) 
sedangkan disebelah kiri 
Q* merupakan area 
kerugian (<0)
FUNGSI ANGGARAN 
Bentuk umum persamaan fungsi anggaran : 
M = x.Px + y. Py 
Pada teori produksi Pada teori konsumsi, 
M : jumlah dana produsen 
x : jumlah masukan X 
y : jumlah masukan Y 
Px: harga X per unit 
Py : harga Y per unit 
M : jumlah pendapatan konsumen 
x : jumlah keluaran X 
y : jumlah keluaran Y 
Px : harga X per unit 
Py : harga Y per unit
Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan angka 
pengganda 
• Fungsi konsumsi : menjelaskan hubungan antara 
konsumsi dan pendapatan nasional, yang secara umum 
dirumuskan sebagai 
C = f (Y) = C0 + c Y 
C0 = konsumsi otonom 
C = MPC =  C/ Y 
• Fungsi tabungan : menjelaskan hubungan antara 
tabungan dan pendapatan nasional, yang secara umum 
dirumuskan sebagai 
S = g(Y) = S0 + s Y 
S0 = tabungan otonom 
s = MPS = S/y
• Angka Pengganda : suatu bilangan yang 
menjelaskan tambahan pendapatan nasional 
sebagai akibat adanya perubahan pada variabel-variabel 
tertentu dalam perekonomian. Secara 
umum dirumuskan sebagai : 
 C Ξ MPC 
c s 
k 
1 
1 
1 
 
 
S Ξ MPS
PENDAPATAN DISPOSABEL 
 Perincian Pendapatan Disposabel, sebagai berikut : 
 Dalam hal tidak terdapat pajak maupun pembayaran alihan 
Y Yd  Y = pendapatan nasional 
Yd = pendapatan disposabel 
 Dalam hanya terdapat pajak 
Yd Y T 
 Dalam hal hanya terdapat pembayaran aliran 
Yd Y  R 
 Dalam hal hanya terdapat pajak maupun pembayaran alihan 
Yd Y T  R
FUNGSI PAJAK 
• Secara keseluruhan besarnya pajak yang diterima 
oleh pemerintah adalah T = T0 + t Y 
T1 = T0 
T 
T0 
0 Y 
T0 = pajak otonom 
(autonomous tax) 
t = proporsi pajak terhadap 
pendapatan
FUNGSI INVESTASI 
• Permintaan akan investasi merupakan funsi dari 
tingkat bunga, secara umum fungsi (permintaan 
akan) investasi dapat dituliskan sebagai : 
I  
f i 
( ) 
I  I 0 
 
pi 
I0 = investasi otonom 
i = tingkat bunga 
P = proporsi I terhadap i
FUNGSI IMPOR 
Impor suatu negara merupakan fungsi dari 
pendapatan nasionalnya, dan cenderung berkorelasin 
positif. Semakin besar pendapatan nasional suatu 
negara, semakin besar pula kebutuhan akan barang-barang 
dari luar negeri sehingga nilai impornya 
semakin besar 
M M0 mY 
M0 = impor otonom 
Y = pendapatan nasional 
m = marginal proprensity 
To import =Δ M / Δ Y
PENDAPATAN NASIONAL 
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai seluruh 
keluaran yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka 
waktu tertentu. Ditinjau dari segi pendapatan 
pengeluaran, pendapatan nasional adlah jumlah 
pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh sektor di dalam 
suatu negara. Pengeluaran sektor rumah tangga 
dicerminkan oleh konsumsi masyarakat (C), pengeluaran 
sektor badan usaha diceminkan oleh investasi yang 
dilakukan perusahaan-perusahaan (I), pengeluaran sektor 
pemerintahdicerminkan oleh pengeluaran pemerintah 
(G), sedangkan pengeluaran perdagangan dengan luar 
negeri tercermin dari selisih ekspor-impor negara yang 
bnersangkutan (X-M)
KESAMAAN PENDAPATAN NASIONAL MENURUT 
PENDEKATAN PENGELUARAN : 
Y C I 
Y C I G 
Y  C  I G X M 
Untuk perekonomian 2 sektor (sederhana) 
Untuk perekonomian 3 sektor (tertutup) 
Untuk perekonomian 4 sektor (terbuka)
Analisis is-lm 
• Kurva IS ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan 
antara pendapatan nasional dan tingkat bunga di pasar 
barang. 
Bentuk umum persamaan : Y  f (i)  Yb bi 
S  I 0 
 
pi 
S  S 0 
 
sY 
I  
S 
I 0  pi  S 0 
 
sY 
i 
P 
s 
• terhadap penerimaan tabungan 
I  
S 
Y  
s 
 
0 0 
• menyamakan persamaan investasi 
• model perekonomian sederhana
• Kurva LM ialah kurva yang menunjukkan 
keseimbangan antara pendapatan nasional dan 
tingkat bunga di pasar uang. 
LM 
Y 
i 
0 
Bentuk umum kurva LM 
dapat ditulis sebagai : 
Y= g (i) = Yu + ui
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6

More Related Content

What's hot

Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)WEST NUSA TENGGARA
 
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranFungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Nandang Ary Pangesti
 
Fungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdf
Fungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdfFungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdf
Fungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdf
hakamkarim
 
Pertemuan ke vii teori produksi new
Pertemuan ke  vii teori produksi newPertemuan ke  vii teori produksi new
Pertemuan ke vii teori produksi new
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
Sucifitria
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
Penny Charity Lumbanraja
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pptPermintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Intan Saktia
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
aldillaiktiqofajriani
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
Fair Nurfachrizi
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
vadilla mutia
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
Haidar Bashofi
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
yunisarosa
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
Daniel Arie
 

What's hot (20)

Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
 
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranFungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
 
Fungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdf
Fungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdfFungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdf
Fungsi Produksi I - Contoh Soal dan Solusi.pdf
 
Pertemuan ke vii teori produksi new
Pertemuan ke  vii teori produksi newPertemuan ke  vii teori produksi new
Pertemuan ke vii teori produksi new
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pptPermintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
2 teori barang swasta
2 teori barang swasta2 teori barang swasta
2 teori barang swasta
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
pengaruh pajak
pengaruh pajakpengaruh pajak
pengaruh pajak
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Harga keseimbangan
Harga keseimbanganHarga keseimbangan
Harga keseimbangan
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 

Similar to Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6

Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
FauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
Desidwidjayanti1
 
Bahan kuliah ekonomi
Bahan kuliah ekonomiBahan kuliah ekonomi
Bahan kuliah ekonomi46982682
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
YulistiaDevi
 
Matematika bisnis
Matematika bisnisMatematika bisnis
Matematika bisnisEunike Unik
 
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnispertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
VinsensiusYonakolasF
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
RatnaVidyawati
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierloloping
 
pengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomepengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomediani lupitasari
 
pert_4.pptx
pert_4.pptxpert_4.pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
MentariClara1
 
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarModul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.pptperhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
Rahmat751392
 
KELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdfKELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdf
gie_na
 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
luluksaja
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasional
AGUS SETIYONO
 
metoda inputoutput.ppt
metoda inputoutput.pptmetoda inputoutput.ppt
metoda inputoutput.ppt
Tommy Priyatna
 

Similar to Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6 (20)

Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
Bahan kuliah ekonomi
Bahan kuliah ekonomiBahan kuliah ekonomi
Bahan kuliah ekonomi
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
 
Matematika bisnis
Matematika bisnisMatematika bisnis
Matematika bisnis
 
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnispertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linier
 
pengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomepengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan income
 
pert_4.pptx
pert_4.pptxpert_4.pptx
pert_4.pptx
 
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
 
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarModul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.pptperhitungan-pendapatan-nasional.ppt
perhitungan-pendapatan-nasional.ppt
 
KELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdfKELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdf
 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
 
Perhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasionalPerhitungan pendapatan-nasional
Perhitungan pendapatan-nasional
 
metoda inputoutput.ppt
metoda inputoutput.pptmetoda inputoutput.ppt
metoda inputoutput.ppt
 
FUNGSI/1/EKOMA/1
FUNGSI/1/EKOMA/1FUNGSI/1/EKOMA/1
FUNGSI/1/EKOMA/1
 

More from Annisa Khoerunnisya

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
Annisa Khoerunnisya
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
Annisa Khoerunnisya
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
Annisa Khoerunnisya
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Annisa Khoerunnisya
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Annisa Khoerunnisya
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
Annisa Khoerunnisya
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
Annisa Khoerunnisya
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Annisa Khoerunnisya
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Annisa Khoerunnisya
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Annisa Khoerunnisya
 

More from Annisa Khoerunnisya (20)

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2
 
Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2
 
Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2
 
Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2
 
Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2
 

Recently uploaded

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6

  • 1. BAB 6 HUBUNGAN LINEAR Disusun oleh: Annisa Khoerunnisya Akuntansi 1
  • 2. PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS a:penggal garis y=a+bx, yakni nilai y pada x=0 b: lereng garis yakniΔ 푦Δ 푥 Pada x=0, Δ 푦Δ 푥=b Pada x=1, Δ 푦Δ 푥=b Pada x=2, Δ 푦Δ 푥=b Linear fungsi linear selalu konstan y=a berupa garis lurus sejajar horizontal sumbu x, besar kecilnya nilai x tidak mempengaruhi nilai y. x=c berupa garis lurus sejajar sumbu vertikal y, besar kecilnya nilai y tidak mempengaruhi nilai x.
  • 3. PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR ADA 4 CARA, YAITU: 1. CARA DWI KOORDINAT 2. CARA KOORDINAT LERENG 3. CARA PENGGAL LERENG 4. CARA DWI PENGGAL
  • 4. 1. CARA DWI KOORDINAT Apabila diketahui 2 buah titik A dan B dengan koordinat (푥1,푦1,) dan (푥2,푦2,) maka persamaan linearnya: 풚 − 풚ퟏ 풚ퟐ − 풚ퟏ = 풙 − 풙ퟏ 풙ퟐ − 풙ퟏ 2. CARA KOORDINAT LERENG 풚 − 풚ퟏ = 퐛(퐱 − 풙ퟏ) b=lereng garis 3.CARA PENGGAL LERENG 풚 = 풂 + 풃풙 a=penggal b=lereng 4.CARA DWI PENGGAL 풚 = 풂 − 풂 풄 × a=penggal vertikal c=penggal horizontal
  • 5. HUBUNGAN DUA GARIS LURUS a b y x y x y x y x Berimpit : 풚ퟏ = 풏풚ퟐ 풂ퟏ = 풏풂ퟐ 풃ퟏ = 풏풃ퟐ sejajar 풂ퟏ ≠ 풂ퟐ 풃ퟏ = 풃ퟐ Berpotongan: 풃ퟏ ≠ 풃ퟐ Tegak lurus: 풃ퟏ = −ퟏ/풃ퟐ
  • 6. PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINEAR 1. Cara substitusi 2. Cara eliminasi 3. Cara determinan
  • 7. PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. o Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Mikro 1. Fungsi Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar 2. Pengaruh pajak spesifik terhadap keseimbangan pasar 3. Pengaruh pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar 4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar 5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang 6. Fungsi biaya dan fungsi penerimaan 7. Keuntungan, kerugian danpulang pokok 8. Fungsi anggaran
  • 8. • Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro 1) Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan angka pengganda 2) Pendapatan Disposabel 3) Fungsi pajak 4) Fungsi Investasi 5) Fungsi Impor 6) Pendapatan Nasional 7) Analisis IS-LM
  • 9. FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN PASAR • Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta. Sedangkan fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi permintaan : atau a p   Q  a bP Q Bentuk umum fungsi penawaran : atau 1 b b 1 a p   Q  a bP Q b b Keterangan : P= Price (Harga) Q= Quantity (Jumlah)
  • 10. • Keseimbangan pasar : pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta sama dengan P jumlah barang yang ditawarkan. E Qs Pe 0 Qe Q Qd = Qs Qd : jumlah permintaan Qs : jumlah penawaran E : titik keseimbangan Pe : harga keseimbangan Qe : jumlah keseimbangan
  • 11. PENGARUH PAJAK SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak. Produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, di lain pihak jumlah keseimbangannya menjadi lebih sedikit. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = ( a + t ) + bQ.
  • 12. PENGARUH PAJAK PROPORSIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan presentasi tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan secara spesifik per unit barang. Jika penawaran spesifik menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas sejajar dengan kurva penawaran sebelum pajak, dengan kata lain lereng kurvanya tetap, maka pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran memiliki lereng yang lebih besar daripada kurva penawaran sebelum pajak. persamaan penawaran semula P  a bQ setelah dikenakan pajak proporsional menjadi Q t b t a P  (1  ) (1 ) 
  • 13. PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Subsidi yang diberikan atas produksi/ penjualan sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi, dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak. Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ maka sesudah subsidi ia akan menjadi P’ = a + bQ – s = (a-s) + bQ. Dengan kurva penawaran yang lebih rendah, titik keseimbanganpun akan bergeser menjadi lebih rendah
  • 14. KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG • Terhadap dua macam barang yang mempunyai hubungan penggunaan, maka permintaan akan barang yang satu bukan saja dipengaruhi oleh harga barang itu sendir tetapi juga fungsi dari harga barang lainnya. Apabila barang X danY mempunyai hubungan penggunaan permintaan akan masing-masing barang dipengaruhi juga oleh harga barang lainnya maka fungsi permintaan akan masing-masing barang tersebut adalah Qdx : jumlah permintaan akan x Qdy : jumlah permintaan akan y Px : harga x per unit Py : harga y per unit Qdx = f (Px , Py) Qdy = g (Py , Px)
  • 15. FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN • Fungsi biaya. Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan, kurvanya berupa sebuah garis lurus berlereng positif dan bermula pada titik pangkal. FC  k VC  f ( Q )  vQ C  g ( Q )  FC  VC  k  vQ FC : biaya tetap VC : biaya variabel C : biaya total k : konstanta y : lereng kurva VC dan kurva C
  • 16. • Fungsi penerimaan. Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan barangnya merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan. Secara matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah barang, kurvanya berupa garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik pangkal. R QP  f (Q)
  • 17. ANALISIS PULANG POKOK C, R R = r (Q) C = c (Q) Q 0 Q* TPP ( = 0 )  > 0  < 0 Q : jumlah produk R : penerimaan total C : biaya total : profit total (= R-C) TPP : titik pulang pokok Q* mencerminkan posisi tingkat produksi/ penjualan pulang pokok. Area disebelah Q* merupakan area keuntungan ( > 0) sedangkan disebelah kiri Q* merupakan area kerugian (<0)
  • 18. FUNGSI ANGGARAN Bentuk umum persamaan fungsi anggaran : M = x.Px + y. Py Pada teori produksi Pada teori konsumsi, M : jumlah dana produsen x : jumlah masukan X y : jumlah masukan Y Px: harga X per unit Py : harga Y per unit M : jumlah pendapatan konsumen x : jumlah keluaran X y : jumlah keluaran Y Px : harga X per unit Py : harga Y per unit
  • 19. Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan angka pengganda • Fungsi konsumsi : menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional, yang secara umum dirumuskan sebagai C = f (Y) = C0 + c Y C0 = konsumsi otonom C = MPC =  C/ Y • Fungsi tabungan : menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan nasional, yang secara umum dirumuskan sebagai S = g(Y) = S0 + s Y S0 = tabungan otonom s = MPS = S/y
  • 20. • Angka Pengganda : suatu bilangan yang menjelaskan tambahan pendapatan nasional sebagai akibat adanya perubahan pada variabel-variabel tertentu dalam perekonomian. Secara umum dirumuskan sebagai :  C Ξ MPC c s k 1 1 1   S Ξ MPS
  • 21. PENDAPATAN DISPOSABEL  Perincian Pendapatan Disposabel, sebagai berikut :  Dalam hal tidak terdapat pajak maupun pembayaran alihan Y Yd  Y = pendapatan nasional Yd = pendapatan disposabel  Dalam hanya terdapat pajak Yd Y T  Dalam hal hanya terdapat pembayaran aliran Yd Y  R  Dalam hal hanya terdapat pajak maupun pembayaran alihan Yd Y T  R
  • 22. FUNGSI PAJAK • Secara keseluruhan besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah adalah T = T0 + t Y T1 = T0 T T0 0 Y T0 = pajak otonom (autonomous tax) t = proporsi pajak terhadap pendapatan
  • 23. FUNGSI INVESTASI • Permintaan akan investasi merupakan funsi dari tingkat bunga, secara umum fungsi (permintaan akan) investasi dapat dituliskan sebagai : I  f i ( ) I  I 0  pi I0 = investasi otonom i = tingkat bunga P = proporsi I terhadap i
  • 24. FUNGSI IMPOR Impor suatu negara merupakan fungsi dari pendapatan nasionalnya, dan cenderung berkorelasin positif. Semakin besar pendapatan nasional suatu negara, semakin besar pula kebutuhan akan barang-barang dari luar negeri sehingga nilai impornya semakin besar M M0 mY M0 = impor otonom Y = pendapatan nasional m = marginal proprensity To import =Δ M / Δ Y
  • 25. PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan nasional adalah jumlah nilai seluruh keluaran yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Ditinjau dari segi pendapatan pengeluaran, pendapatan nasional adlah jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh sektor di dalam suatu negara. Pengeluaran sektor rumah tangga dicerminkan oleh konsumsi masyarakat (C), pengeluaran sektor badan usaha diceminkan oleh investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan (I), pengeluaran sektor pemerintahdicerminkan oleh pengeluaran pemerintah (G), sedangkan pengeluaran perdagangan dengan luar negeri tercermin dari selisih ekspor-impor negara yang bnersangkutan (X-M)
  • 26. KESAMAAN PENDAPATAN NASIONAL MENURUT PENDEKATAN PENGELUARAN : Y C I Y C I G Y  C  I G X M Untuk perekonomian 2 sektor (sederhana) Untuk perekonomian 3 sektor (tertutup) Untuk perekonomian 4 sektor (terbuka)
  • 27. Analisis is-lm • Kurva IS ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan nasional dan tingkat bunga di pasar barang. Bentuk umum persamaan : Y  f (i)  Yb bi S  I 0  pi S  S 0  sY I  S I 0  pi  S 0  sY i P s • terhadap penerimaan tabungan I  S Y  s  0 0 • menyamakan persamaan investasi • model perekonomian sederhana
  • 28. • Kurva LM ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan nasional dan tingkat bunga di pasar uang. LM Y i 0 Bentuk umum kurva LM dapat ditulis sebagai : Y= g (i) = Yu + ui