2. SILABUS MATERI FUNGSI
FUNGSI (pertemuan 5,6,7)
Pengertian dan Unsur Fungsi
Jenis Fungsi
Grafik Fungsi
FUNGSI LINIER
Bentuk umum dan grafik fungsi linier
Fungsi Permintaan dan Penawaran
Pajak proposional dan pajak spesifik
Fungsi pajak
Subsidi
Keseimbangan Pasar kasus dua macam barang
Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan ekonomi
4. Penerapan Fungsi dalam bidang ekonomi dan
bisnis merupakan salah satu bagian yang
sangat penting untuk dipelajari, karena:
Persoalan ekonomi dan bisnis yang dinyatakan
dalam model matematika biasanya dinyatakan
dengan fungsi
5. Fungsi adalah suatu hubungan antara dua buah
variabel atau lebih, dimana masing-masing
dari dua buah variabel atau lebih tersebut
saling pengaruh-mempengaruhi.
•Sebuah Variabel adalah suatu jumlah yang
mempunyai nilai yang berubah-ubah pada suatu
soal.
•Variabel yang terdapat dalam suatu fungsi
dapat dibedakan atas varibel bebas
(independent variabel) dan variabel yang
dipengaruhi/tidak bebas (dependent variabel).
6. a) Y = f (X) atau Y = f (X1, X2)
X, X1, X2 = variabel bebas (independent
variabel)
Y = variabel yang dipengaruhi (dependent
Variabel)
b) Y = a + bX
a dan b = Konstanta
Y = variabel yang dipengaruhi (endogenous
variable)
X = variabel bebas (exogenous)
Contoh :
8. b. Fungsi Dengan Satu Bariabel Bebas: Y = f(X)
Y = aX + b …….Y = 2X + 4 ……....Fungsi Linier.
Y = aX2 + bX + c….Y = X2-3X+2….Parabola.
Y = aX ……Y = 2X…………………..Fungsi Eksponen.
c. Fungsi Dengan Dua Variabel Bebas Atau Lebih:
Y = f(X1, X2):
Y = 4X1 + 3X2 + 2 …….……Fungsi Linier;
Y = 2.X1
0,6. X2
0,3…………..…Fungsi Pangkat.
Y = 2X1
2 + 3X1X2 – 6X2
2 …….Fungsi Kuadrat.
9. (2). FUNGSI DARI SEGI LETAK VARIABEL
a. Fungsi Implisit
AX + BY + C = 0…..2X – 2Y + 3 = 0
atau: 2X – 2Y = -3 atau:
-2X + 2Y = 3.
(X dan Y berada dalam satu ruas)
b. Fungsi Eksplisit
Y = aX + b …..Y = 2X + 3.
Y: Variabel terikat, dan
X: Variabel bebas.
10. (3). FUNGSI DARI SEGI BENTUK KURVANYA
FUNGSI
FUNGSI ALJABAR
FUNGSI NON-ALJABAR
1.FUNGSI LINIER
2. FUNGSI KUADRAT:
a. Parabola
b. Lingkaran
c. Ellips
d. Hiperbola
3. FUNGSI POLINOMIAL
4. FUNGSI RASIONAL.
1. FUNGSI EKSPONEN
2. FUNGSI LOGARITMA
3. FUNGSI TRIGONOMETRI
11. CONTOH-CONTOH FUNGSI ALJABAR:
(1). Fungsi Linier:
Y = aX + b..….(a≠0)……Y= 2X+4.
(2). Fungsi Kuadrat Parabola:
Y = aX2 + bX + c…..(a≠0)……Y = X2 - 3X + 2.
(3). Fungsi Polinomial:
Y = aX3 +bX2 +cX + d….(a≠0)
Y = X3 + 2X2 + X + 3.
(4). Fungsi Rasional :
Y = (aX + b) / (cX + d)….(c≠0)
Y = (2X+2)/(X+1).
12. CONTOH-CONTOH FUNGSI NON ALJABAR:
(1). Fungsi Eksponen:
Y = a.bX + c....... (a ≠ 0)
Y = 2.3X + 3
Y = 3X + 2
Y = 2.3X
Y = 3X.
(2). Fungsi Logaritma:
Y = aLog X ….. (a ≠ 0)
Y = Log X
Y = 2 Log X.
13. Gambarlah grafik fungsi
a. Y = 2x + 1
b. Y = X2 - 2x
c. Y = X2 - 3X + 2
d. Gambarlah titik- titik ( 0 , 8 ) ;( 2 , 4 ); ( 4, 0) ; dan (6 ,-4 )
. Tunjukkan bahwa titik – titik tersebut terletak pada sebuah
garis lurus !
KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI !
15. Fungsi Linier/garis lurus adalah suatu fungsi
dimana variabel bebasnya paling tinggi
berpangkat satu.
Bentuk umum : Y = bX + a
a dan b = konstanta
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
Fungsi Linier
16. Membentuk Persamaan Garis Linier Melalui Satu Titik dan
Dua Titik.
• Persamaan sebuah garis yang
menelusuri/melewati satu buah titik
(X1,Y1) yaitu :
1
1
1
1
1
1
bX
Y
bX
Y
X
X
b
Y
Y
X
X
Y
Y
b
tg
17. Membentuk Persamaan Garis Linier Melalui Satu Titik dan
Dua Titik.
Persamaan sebuah garis yang menelusuri/melewati
dua buah titik (X1,Y1) dan (X2,Y2) yaitu :
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
X
X
Y
Y
X
X
Y
Y
X
X
Y
Y
X
X
Y
Y
b
tg
18. Dua garis linier dapat berimpit, sejajar, tegak lurus dan
berpotongan.
Dengan persamaan garis linier :
g1 : Y = bX + a
g2 : Y’= b’X + c maka,
Dua garis (g1 dan g2) akan sejajar bila tg α kedua garis tersebut
sama atau b = b’
Dua garis akan tegak lurus bila tg α kedua garis pertama
dikalikan tg β garis kedua sama dengan minus 1 atau b.b’ = -1
Dua garis akan berimpit bila kedua persamaan garis tersebut
identik
Dua garis akan berpotongan bila b ≠ b’
Membentuk Persamaan Garis Linier Berimpit,
Sejajar, Tegak Lurus dan Berpotongan
19. 1. Gambarkan grafik fungsi: Y = 3X + 2
2. Sebuah garis melewati titik A(2,1) dan
B(3,4). Ditanyakan persamaan garisnya!
3. Hitung titik potong P dari dua persamaan
garis:
Y = 4X + 2 dan Y = X - 4
Kerjakan Soal dibawah Ini !
21. 1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan
keseimbangan pasar
2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan
pasar
3. Pengaruh pajak-proporsional terhadap
keseimbangan pasar
4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang
Penerapan Fungsi Linear Dalam Teori
Ekonomi Mikro
22. FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN
KESEIMBANGAN PASAR
Bentuk umum fungsi permintaan
Q
b
b
a
P
atau
bP
a
Q
1
Kurva Permintaan
b
a
P
Q
0 a
25. Contoh Kasus 1 :
Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P
Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P
Ditanyakan : Pe dan Qe ?...
Jawab : keseimbangan pasar; Qd = Qs
15 – P = - 6 + 2P
21 = 3P, P = 7
Q = 15 – P
= 15 – 7 = 8
Jadi, Pe = 7
Qe = 8
P
7
Q
0 8
d
Q
s
Q
E
15
15
3
26. Pengaruh Pajak.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu
barang menyebabkan harga jual barang
tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak,
produsen akan berusaha mengalihkan
(sebagian) beban pajak tersebut kepada
konsumen.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit
barang yang dijual menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas, dengan penggal
yang lebih tinggi pada sumbu harga. Jika
sebelum pajak persamaan penawarannya P = a
+ bQ maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a
+ bQ + t = (a + t) + bQ.
PENGARUH PAJAK-SPESIFIK TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
27. Contoh Kasus 2 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
pajak; t = 3 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?...
Penyelesaian :
Dimisalkan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 . Sesudah pajak, harga
jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan
penawarannya berubah dan kurvanya bergeser keatas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q
Sedangkan permintaan tetap : P = 15 – Q
Keseimbangan Pasar : 15 – Q = 6 +0,5Q - 1,5Q = - 9
Q = 6
P = 15 – Q = 15 – 6 = 9
Jadi, sesudah pajak ; P’e = 9 dan Q’e = 6
28. Jadi, Kurvanya adalah sebagai berikut :
P
7
Q
0 8
d
Q
s
Q
E
15
15
6
3
9
6
s
Q'
(sebelum pajak)
(sesudah pajak)
'
E
29. Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk)
Rumus : tk = P’e – P
Dalam contoh kasus diatas, tk = 9 – 7 = 2
Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)
Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh
produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak per unit
barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan
konsumen (tk).
Rumus : tp = t – tk
Dalam contoh kasus 2, tp = 3 – 2 = 1
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
Rumus : T = Q’e X t
Dalam contoh kasus 2, T = 6 X 3 = 18
Beban Pajak
30. PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan
berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; bukan diterapkan
secara spesifik (misalnya 3 rupiah) per unit barang. Meskipun
pengaruhnya serupa dengan pengaruh pajak spesifik, menaikan
harga keseimbangan dan mengurangi jumlah keseimbangan,
namun analisisnya sedikit berbeda.
Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b P)
maka, dengan dikenakannya pajak proporsional sebesar t% dari
harga jual, persamaan penawaran yang baru akan menjadi :
P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam %
P – tP = a + bQ
(l – t)P = a + bQ
P
b
t
l
b
a
Q
atau
Q
t
l
b
t
l
a
P
31. Contoh Kasus 3 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q t = 25%
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?...
Penyelesaian :
Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 , sesudah pajak, persamaan
penawarannya akan berubah, sementara permintaannya tetap
P = 15 – Q atau Q = 15 – P .
Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :
P = 3 + 0,5 Q + 0,25
P = 3 + 0,75 Q
Keseimbangan Pasar : Pd = Ps
15 - Q = 3 +0,75Q
-1,75Q = -12
Q = 6,6
Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6
Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah :
t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1
32. Kurvanya adalah :
Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap barang yang
dibeli adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 7 = 1,4
Sedangkan yang ditanggung produsen adalah : tp = t – tk = 2,1 – 1,4 = 0,7
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah :
T = Q’e x t = 6,6 x 2,1 = 13,86.
P
7
Q
0 8
d
Q
s
Q
E
4
,
8
6
,
6
s
Q'
'
E
33. Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena
itu ia sering juga disebut pajak negatif. Seiring dengan itu,
pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan
pengaruh pajak, sehingga kita dapat menganalisisnya seperti ketika
menganalisis pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan
dapat juga bersifat proporsional.
Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi
lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos
produksinya menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih
murah.
Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar
kebawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih rendah) pada
sumbu harga.
Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR
34. Contoh Kasus 4 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
subsidi; s = 1,5 per unit. Ditanyakan : berapa P dan Q
keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi ?...
Penyelesaian :
Tanpa subsid, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan
kurvanya bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q Q = -3 + 2P
Permintaan tetap : P = 15 – Q Q = 15 – P
Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P 18 = 3P, P = 6
Q = 15 – P 15 - 6 = 9
Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e = 9
35. Jadi kurvanya sebagai berikut :
P
6
Q
0 9
d
Q
s
Q
E
15
15
3
5
,
1
7
s
Q' (dengan subsidi)
(tanpa subsidi)
'
E
8
36. Bagian subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian
dari subsidi yang diterima, secara tidak langsung, oleh
konsumen (sk) adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa
subsidi (Pe ) dan harga keseimbangan dengan subsidi (P’e )
Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya
jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah (S) dapat dihitung
dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah subsidi
(Q’e) dengan besarnya subsidi per unit barang (s).
Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.
Bagian Subsidi yang Dinikmati
37. KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG
Bentuk Umum :
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
Contoh Kasus 5 :
Diketahui : permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py
penawarannya; Qsx = -6 + 6Px
permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px
penawarannya; Qsx = -3 + 7 Py
Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...
x
y
dy
y
x
dx
P
P
g
Q
P
P
f
Q
,
,
38. Penyelesaian :
1)Keseimbangan pasar barang X
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
10Px – 2Py = 16
2)Keseimbangan pasar barang Y
Qdy = Qsy
9 – 3Py + 4Px = -3 + 7 Py
4Px – 10 Py = - 12
39. 3. Dari 1 ) dan 2 )
Py = 2 , masukkan ke 1) atau 2), diperoleh Px = 2
Masukkan kedalam persamaan semula, sehingga didapat nilai Qxe =
6, dan nilai Qye = 11.:
30
25
10
16
2
10
5
,
2
1
12
10
4
16
2
10
y
x
y
x
y
x
y
x
P
P
P
P
P
P
P
P
2
46
23
y
y
P
P
41. Fungsi Konsumsi , tabungan dan investasi
C+I
C + I
E
C
I A
45o
0 Yp Y (GDP)
Ya Ye
1. Menggunakan
Konsumsi (C) dan
Investasi (I)
Secara matematis:
Y = C + I
Y = C0 + bY + I
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
42. S,I S
E I
0 Yp Y (GDP)
Ya Ye
2. Menggunakan
Tabungan (S) dan
Investasi (I)
Secara
Matematis:
I = S
I = - C0 + (1 – b)Y
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
43. MODEL PENGGANDA (multiplier model)
Pengganda (multiplier) menjelaskan
bagaimana shocks yang terjadi pada
investasi, pajak dan pengeluaran pemerintah,
dan perdagangan luar negeri berpengaruh
terhadap output dan kesempatan kerja dalam
perekonomian, dengan asumsi:
Upah dan harga tidak berubah
perekonomian terdapat pengangguran
sumberdaya
Tidak ada perubahan dalam pasar uang
44. Secara matematis angka pengganda perekonomian 2
sektor
I = S
I = - C0 + (1 – b)Y
I+I = - C0 + (1–b) (Y +
Y)
I+I = - C0+(1–b)Y+(1–
b)Y
Y = 1/(1-b) I
Y = C + I
Y = C0 + bY + I
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I +I)
Y = 1/(1-b) I
dimana: Y = perubahan
GDP,
I = perubahan investasi,
dan
1/(1-b) = koef. pengganda
investasi.
45. Contoh :
Diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Y, dan
investasi otonom (I) sebesar 250. Berdasarkan
informasi tersebut, maka:
GDP ekuilibrium (Ye) = 1/(1 – 0,8) (100 + 250) =
1.750
Jika terjadi kenaikan investasi (I) sebesar 50,
maka GDP akan meningkat sebesar:
Y = 1/(1-0,8) 50 = 250 sehingga:
GDP ekuilibrium baru = 1.750 + 250 = 2.000
48. PENDAPATAN NASIONAL EKUILIBRIUM :
JIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN
INJECTIONS DAN LEAKAGES, MK:
ANALISA PENDAPATAN NASIONAL UNTUK
PEREKONOMIAN TERBUKA ( 4 SEKTOR )
Y = C + I + G + ( X – M)
S + T + M = I + G + X
49. Dalam model ini I dan X sebagai variabel eksogen,
sedangkan S dan M sbg variabel endogen,
yakni fungsi dari :
Dimana :
s = ∆ S = marginal propensity to saving
∆ Y
m = ∆ M = marginal propensity to import
∆ Y
S = s Y
M = m Y
50. Dengan cara yang sama diperoleh angka
pengganda yg lain sbb :
- ANGKA PENGGANDA INVESTASI ;
K f I = 1 .
(1-b+bt+m)
- ANGKA PENGGANDA OUTONOMOUS SAVING :
K f So = -1 .
(1-b+bt+m)
- ANGKA PENGGANDA OUTONOMOUS IMPOR :
K f Mo = -1 .
(1-b+bt+m)
51. 1. Jika fungsi permintaan dan penawaran dari suatu barang
ditunjukkan oleh : Qd= 6 – 0,75P dan Qs = -5+2P. Berapa harga
dan jumlah keseimbangan pasar dan tunjukkanlah secara
geometri keseimbangan pasar tersebut.
2. Fungsi penawaran suatu perusahaan ditunjukkan oleh perilaku
pasar, dimana pada saat harganya 18 produk yang ditawarkan
16 dan bila harga nya naik menjadi 20 maka produk yang
ditawarkan 18. Sementara itu terdapat kecenderungan
permintaan dipasar sebagai berikut : jika harga nya 20 produk
yang diminta 10 tetapi bila harganya 18 jumlah yang diminta 12 .
Tentukan :
Fungsi permintaan
Fungsi penawaran
Keseimbangan pasar dan Gambarkan grafiknya
KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI !
52. 3. Jika fungsi permintaan suatu produk
ditunjukkan oleh P=12-2Q dan suatu fungsi
penawaran oleh P= 3 +Q. Terhadap produk
tersebut dikenakan pajak oleh pemerintah
sebesar 3 per unit .
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar
sebelum dan sesudah kena pajak
b. Berapa besar penerimaan pajak total oleh
pemerintah?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung oleh
konsumen dan produsen
d. Gambarkan harga dan jumlah keseimbangan
sebelum dan sesudah pajak.
53. 4. Pada suatu perekonomian diketahui besarnya MPC = 0,6 ; Konsumsi
Otonom( Co) = 150 Investasi perusahaan ( I ) = 80 ; Pengeluaran
Pemerintah (G)= 60 Tx = 50 dan Tr = 10
Berdasarkan data tersebut diatas :
a. Hitung besarnya pendapatan dan konsumsi keseimbangan !
b. Besarnya angka pengganda G dan Tx !
5. Dalam suatu perekonomian diperoleh data sebagai berikut :
Fungsi Konsumsi : C = 82 + 0,8 Y Investasi : I = 20 + 0,1 Y
Pengeluaran pemerintah: G = 28 Pembayaran Trnasfer : Tr = 5
Pajak : Tx = 10 + 0,1 Y
Berdasar data diatas tentukan :
Pendapatan nasional keseimbangan
Konsumsi keseimbangan
Multiplier I , G dan Tx
54. 6. Dalam perekonomian 4 sektor berlaku keadaan sbb :
C = 100+0,8 Yd I= 100, G=200 dan X = 400
T = 0,25 Y
M = 0,10 Y
Jika dimisalkan perek mencapai full employment pd Y = 1800
a) Tentukan fungsi konsumsi
b) Tentukan pendapatan nasional ekuilibrium
c) Untuk mencapai kesempatan kerja pernuh, perubahan yg
bagaimana perlu dibuat, apabila : 1. Pajak yg dirubah, 2.
G yg dirubah
55. 7. Perekonomian negara K mempunyai data sbb:
Fungsi saving = 0,15 y -200
Fungsi impor = 0,1 Y + 100
Pengeluaran investasi = 400 M.rp
Ekspor = 300 m.rp
Hitunglah : a. Pendapatan Nasional ek. b. Saving ek.
c. Impor ek. d. Konsumsi ek
8. Mula-mula perekonomian dalam keadaan ekuilibrium dengan ekspor netto
sebesar 25 M.rp. Diketahui fungsi saving :
S = -40 +0,3Y, sedangkan fungsi impor M = 20 + 0,2Y
Hitunglah :
a. Jika pengeluaran investasi bertambah 40 M.rp, sedangkan nilai eskpor
tidak mengalami perubahan, berapakan ekspor netto ?
b. Jika nilai ekspor bertambah 40 M.rp, sedangkan investasi tidak berubah,
berapakan ekspor netto?
c. Jika ekspor bertambah 20 M.rp dan investasi bertambah 20 m.rp,
berapakan ekspor netto ?