SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Musni Umar
Anas Urbaningrum, Beri
Keadilan Jangan Jadi Hakim
Jalanan untuk Mengadilinya
Oleh Musni Umar
Sociologist and Researcher
Anas Urbanungrum, hari Jum’at 10 Januari 2014, akhirnya dijebloskan ke dalam
tahanan KPK setelah diperiksa sekitar 5 (lima) jam. Hampir satu tahun lamanya
setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan menerima suap proyek
Hambalang, baru diperiksa sebagai tersangka dan langsung ditahan.
Lamanya terkatung-katung kasus Anas Urbaningrum, semakin menimbulkan rumor
(pergunjingan) di masyarakat bahwa penetapannya sebagai tersangka korupsi
diduga berkaitan erat dengan intervensi istana, sehingga KPK setelah menetapkan
Anas sebagai tersangka harus mencari alat bukti yang cukup lama dengan bantuan
Nazarudin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat untuk menjerat Anas.
Kasus Anas Urbaningrum sejak awal sarat dengan nuansa politik. Ini dimulai
setelah Anas terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres Partai
Demokrat di Bandung 2010. Dalam kongres Partai Demokrat di Bandung, Presiden
SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi merangkap ketua Dewan Pembina Partai
Demokrat menjagokan Andi Malarangeng. Akan tetapi, yang terpilih menjadi
Ketua Umum Partai Demokrat adalah Anas Urbaningrum.
Terpilihnya Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat
menimbulkan kerisauan, apalagi setelah Anas sering melakukan konsolidasi ke
berbagai daerah, yang dianggap tengah menggalang kekuatan.
Walaupun Anas berusaha meredam kekhawatiran dengan
membawa Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) ke berbagai daerah
saat melakukan kunjungan, tetapi tidak bisa memadamkan
kekhawatiran tersebut.
Anas Urbaningrum mengungkapkan hal itu, ketika saya bertemu
dikediamannya beberapa saat setelah berhenti sebagai Ketua
Umum Partai Demokrat sesudah KPK menetapkannya sebagai
tersangka kasus korupsi Hambalang.
Untuk menggusur Anas dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat
tidak ada cara lain kecuali melalui kasus hukum . Para pendukung
Anas dan teman-temannya di KAHMI, meyakini bahwa kasus
yang dialami Anas sarat dengan nuansa politik untuk
menghabisinya.
Kini Anas Urbaningrum telah ditahan oleh KPK. Apakah kasusnya
akan segera disidangkan sebelum pemilu legislatif 9 April 2014
atau sesudah pemilu legislatif? Kalau sampai persidangannya
setelah usai pemilu legislatif 9 April 2014, maka masyarakat luas
akan semakin yakin bahwa KPK berada dalam tekanan pihak
tertentu untuk menyelamatkan Partai Demokrat dari imbasan
kasus proyek hambalang yang telah menyeret Anas Urbaningrum,
mantan Ketua Umum Partai Demokrat, dan yang lain-lain.
Korban politik?
Masyarakat selalu melihat kaitan erat antara kasus yang melilit
Anas Urbaningrum dengan pidato Presiden SBY di Makkah tentang
penyelamatan Partai Demokrat dan satus hukum Anas, pengambil
alihan wewenang Ketua Umum Partai Demokrat oleh Majelis
Tinggi dan Mundurnya Ibas di DPR, bocornya Sprindik (Surat
Perintah Penyidikan) terhadap Anas, seakan jalinan orkestra
penghantar Anas Jadi tersangka.
Dugaan masyarakat semakin mengental, ketika kasus Anas
terkatung-katung selama hampir satu tahun sejak ditetapkan
sebagai tersangka oleh KPK pada 22/2/2013, baru diperiksa
sebagai tersangka dan dijebloskan ke penjara (10/1/2014).
Oleh karena nuansa politik sangat tinggi dalam kasus penetapan
Anas sebagai tersangka dugaan menerima suap proyek
Hambalang, maka setelah Anas ditetapkan menjadi tersangka
kemudian mengundurkan diri sebagai Ketua umum Partai
Demokrat, maka dukungan dan simpati masyarakat kepada Anas
mengalir bagaikan air bah.
Partai Demokrat Terpuruk
Persoalannya, setelah Anas mundur sebagai Ketua
Umum Partai Demokrat, dan dilaksanakan kongres luar
biasa di Bali dan Presiden SBY dipilih menjadi Ketua
Umum Partai Demokrat, ternyata kondisi Partai
Demokrat belum juga pulih.
Jika demikian, maka akar masalahnya bukan karena
Anas dan para kadernya tersandung dugaan korupsi
dan sebagian telah dinyatakan bersalah oleh majelis
hakim, tetapi faktor utamanya karena rakyat sebagai
pemilik kedaulatan merasa tidak ada perbaikan
kehidupan mereka setelah memilih Partai Demokrat
dan SBY sebagai Presiden RI dalam pemilu 2009 yang
lalu.
Sebagai sosiolog, saya meyakini bahwa turunnya elektabilitas
Partai Demokrat yang cenderung menukik ke bawah, karena rakyat
memberi reaksi negatif atas terpuruknya kehidupan mereka
lantaran sembilan bahan pokok (sembako) dan berbagai
kebutuhan primer lainnya, harganya terus merangkak naik tanpa
ada upaya dari pemerintah untuk mengatasinya.
Rakyat kemudian melakukan protes dan secara terbuka
menyatakan tidak akan lagi memilih Partai Demokrat dan calon
Presidennya pada pemilu legislatif dan pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2014.
Oleh karena itu, semua hasil survei melaporkan bahwa
elektabilitas Partai Demokrat, bukannya semakin naik setelah
dipegang Presiden SBY, begitu pula setelah Partai Demokrat
melaksanakan Konvensi untuk memilih calon Presiden RI,
walaupun belum berakhir, tidak ada tanda-tanda bahwa
elektabiltas Partai Demokrat akan kembali pulih dan memperoleh
dukungan rakyat yang signifikan dalam pemilu 2014.
Memisahkan Kasus Hukum dan politik
Sejatinya kasus yang melilit Anas urbaningrum dipisahkan antara kasus hukum dan
politik. Kasus hukum ialah dugaan Anas menerima gratifikasi (suap) berkaitan
dengan proyek Hambalang. Sedang kasus politik, yaitu pertarungan kepentingan
internal Partai Demokrat sebelum Anas mengundurkan 23 Februari 2013 satu hari
setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK yang sampai saat belum usai.
Masalahnya, sangat sulit memisahkan kedua hal tersebut, pertama, Presiden SBY
berpidato dan mengirim sms dari Makkah kepada para petinggi PD yang kemudian
dibocorkan ke media, melakukan langkah-langkah penyelamatan Partai Demokrat
sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka, yang di publikasikan secara luas oleh
media. Masalah ini kemudian menimbulkan kesan dimasyarakat bahwa Presiden
SBY mengetahui dan melakukan intervensi terhadap KPK dalam penetapan Anas
Urbaningrum.
Kedua, Anas melakukan konsolidasi dengan mengunjungi hampir seluruh daerah
provinsi, kabupaten dan kota untuk persiapan pemilu 2014 yang menimbulkan
kegalauan dan ditangkap sebagai upaya menggalang kekuatan. Untuk
menghentikan Anas, tidak mungkin melalui Kongres Luar Biasa karena Anas
memiliki dukungan yang luas dan kuat di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Satu-satunya cara untuk menjatuhkan Anas ialah menjeratnya secara hukum.
KPK Membuktikan Tuduhannya
Publik menginginkan KPK membuktikan tuduhannya terhadap
Anas . Masalah ini, saya pastikan KPK bisa melakukannya. Tinggal
hakim, mudah-mudahan bisa memberi keadilan terhadap Anas.
Kalau KPK, jika bukti kurang kuat di kasus Hambalang, akan
memperluas penyidikannya ke kasus lain yang diduga bisa
menjerat Anas, seperti dugaan politik uang dalam pemilihan Ketua
Umum Partai Demokrat di Bandung 2010. Begitu pula, kasus lain
sewaktu Anas masih bersama mantan bendahara umum Partai
Demokrat Nazarudin, sebelum dan sesudah menjadi Ketua Fraksi
PD di DPR RI maupun sesudah menjadi Ketua Umum PD.
KPK mempunyai cara yang canggih untuk memastikan bahwa
siapapun yang sudah dijadikan tersangka, harus dinyatakan
bersalah dan mendekam dipenjara. Singkat kata, semua cara akan
dilakukan untuk membenarkan tindakan KPK yang telah
menetapkan Anas sebagai tersangka.
Semoga media menjadi ujung tombak untuk memberi keadilan
terhadap Anas dan pembelajaran supaya korupsi tidak dilakukan.
Kesimpulan
Kasus Anas yang menyeretnya ke dalam tahanan, sudah
sepatutnya menjadi pelajaran bagi calon pemimpin
Indonesia dari semua kalangan. Kalau diberi amanah
harus ekstra hati-hati, karena banyak sekali yang ingin
memanfaatkan kekuasaan yang dipegang untuk
mendapatkan manfaat ekonomi, kekuasaan politik dan
lain sebagainya.
Kasus Hambalang yang menghebohkan dan
meruntuhkan kepercayaan publik terhadap Partai
Demokrat, hendaknya dijadikan pelajaran bagi partaipartai politik di Indonesia.
Dugaan masyarakat bahwa Presiden SBY melakukan
intervensi untuk menjerat Anas, harus dibuktikan untuk
menjaga nama baik dan martabat Presiden SBY, tetapi
hal itu tidak mudah membuktikannya.
Walaupun begitu, hatinurani tidak bisa berbohong.
Kita semua bisa membohongi semua orang dalam
satu waktu, tetapi kita tidak mungkin bisa terus
menerus membohongi semua orang.
Kebenaran cepat atau lambat akan terkuak.
Semoga Anas menemukan kebenaran dalam
pengadilan. Mari kita tunggu pengadilan, jangan
menjadi hakim jalanan untuk mengadili Anas
Urbaningrum.

Jakarta, 11 Januari 2014

More Related Content

What's hot

Bab i angie
Bab i angieBab i angie
Bab i angie
lianovia
 
Catatan nusantara
Catatan nusantaraCatatan nusantara
Catatan nusantara
Gus Andy
 
Tugas hukum dan etika pers danu
Tugas hukum dan etika pers danuTugas hukum dan etika pers danu
Tugas hukum dan etika pers danu
Danu Putra
 
Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014
hastapurnama
 
Digital surya 25 oktober 2013
Digital surya 25 oktober 2013Digital surya 25 oktober 2013
Digital surya 25 oktober 2013
Portal Surya
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
ppibelanda
 

What's hot (19)

Warta Nasional Edisi 185 Cetak
Warta Nasional Edisi 185 CetakWarta Nasional Edisi 185 Cetak
Warta Nasional Edisi 185 Cetak
 
Halaman 11 sambungan
Halaman 11 sambunganHalaman 11 sambungan
Halaman 11 sambungan
 
Bab i angie
Bab i angieBab i angie
Bab i angie
 
Catatan nusantara
Catatan nusantaraCatatan nusantara
Catatan nusantara
 
Materi Sosiologi: Ketidakadilan
Materi Sosiologi: KetidakadilanMateri Sosiologi: Ketidakadilan
Materi Sosiologi: Ketidakadilan
 
Norma, Etika, dan Kasus Pers
Norma, Etika, dan Kasus PersNorma, Etika, dan Kasus Pers
Norma, Etika, dan Kasus Pers
 
Nota Keberatan APJII atas Permen Situs Negatif
Nota Keberatan APJII atas Permen Situs NegatifNota Keberatan APJII atas Permen Situs Negatif
Nota Keberatan APJII atas Permen Situs Negatif
 
Draft Permohonan Keberatan Permenkominfo 19/2014
Draft Permohonan Keberatan Permenkominfo 19/2014Draft Permohonan Keberatan Permenkominfo 19/2014
Draft Permohonan Keberatan Permenkominfo 19/2014
 
papua bisa
papua bisapapua bisa
papua bisa
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
Tugas hukum dan etika pers danu
Tugas hukum dan etika pers danuTugas hukum dan etika pers danu
Tugas hukum dan etika pers danu
 
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
 
Edisi 2 news7
Edisi 2 news7Edisi 2 news7
Edisi 2 news7
 
Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014Suara Merdeka 24 Februari 2014
Suara Merdeka 24 Februari 2014
 
Melawan jurnalis abal abal
Melawan jurnalis abal abalMelawan jurnalis abal abal
Melawan jurnalis abal abal
 
Kel2 Fakta Sosial
Kel2 Fakta SosialKel2 Fakta Sosial
Kel2 Fakta Sosial
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 
Digital surya 25 oktober 2013
Digital surya 25 oktober 2013Digital surya 25 oktober 2013
Digital surya 25 oktober 2013
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
 

Viewers also liked

Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi
Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi
Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
musniumar
 
業界研究のすすめ(快縁隊)
業界研究のすすめ(快縁隊)業界研究のすすめ(快縁隊)
業界研究のすすめ(快縁隊)
yutasoga
 
Thank you for my mother
Thank you for my motherThank you for my mother
Thank you for my mother
prosvsports
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
musniumar
 
Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...
Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...
Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...
musniumar
 
Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...
Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...
Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...
musniumar
 
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
musniumar
 
Musni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI  JakartaMusni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI  Jakarta
Musni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI Jakarta
musniumar
 
36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...
36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...
36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...
musniumar
 
Musni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di Jakarta
Musni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di JakartaMusni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di Jakarta
Musni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di Jakarta
musniumar
 
Data warehouse
Data warehouseData warehouse
Data warehouse
Aysat Caca
 
La parabola del ranocchio
La parabola del ranocchioLa parabola del ranocchio
La parabola del ranocchio
Daniel Cliff
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
musniumar
 

Viewers also liked (20)

Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi
Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi
Musni Umar: HUT PDIP, Megawati dan Jokowi
 
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 no 004 pasar, permintaan
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 no 004 pasar, permintaan Rpp ekonomi x kurikulum 2013 no 004 pasar, permintaan
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 no 004 pasar, permintaan
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
業界研究のすすめ(快縁隊)
業界研究のすすめ(快縁隊)業界研究のすすめ(快縁隊)
業界研究のすすめ(快縁隊)
 
Thank you for my mother
Thank you for my motherThank you for my mother
Thank you for my mother
 
God came to earth for you
God came to earth for youGod came to earth for you
God came to earth for you
 
2013. año europeo de la ciudadanía.
2013. año europeo de la ciudadanía.2013. año europeo de la ciudadanía.
2013. año europeo de la ciudadanía.
 
متن الشاطبية بتحقيق الشيخ محمد تميم الزعبي
متن الشاطبية بتحقيق الشيخ محمد تميم الزعبيمتن الشاطبية بتحقيق الشيخ محمد تميم الزعبي
متن الشاطبية بتحقيق الشيخ محمد تميم الزعبي
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
 
Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...
Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...
Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat ...
 
Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...
Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...
Musni Umar: Kampung Deret Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Ba...
 
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
Musni Umar: Peningkatan Peran Pemerintah dalam Mencegah dan Mengantisipasi Ko...
 
Indonesia-Malaysia
Indonesia-MalaysiaIndonesia-Malaysia
Indonesia-Malaysia
 
Musni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI  JakartaMusni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI  Jakarta
Musni Umar: Bahaya Miras bagi Warga DKI Jakarta
 
36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...
36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...
36 Tahun Kampus Kuning Pemasungan Demokrasi dan Pengkhianatan Hasil Perjuanga...
 
Musni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di Jakarta
Musni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di JakartaMusni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di Jakarta
Musni Umar: Cara Mencegah Urbanisasi di Jakarta
 
Data warehouse
Data warehouseData warehouse
Data warehouse
 
La parabola del ranocchio
La parabola del ranocchioLa parabola del ranocchio
La parabola del ranocchio
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 

Similar to Anas Urbaningrum Beri Keadilan Jangan Jadi Hakim Jalanan untuk Mengadilinya (6)

Pendapat umum pp
Pendapat umum ppPendapat umum pp
Pendapat umum pp
 
B. Indonesia - Tajuk Rencana
B. Indonesia - Tajuk RencanaB. Indonesia - Tajuk Rencana
B. Indonesia - Tajuk Rencana
 
Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)
Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)
Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)
 
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIALPOLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 

More from musniumar

Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
musniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
 

Anas Urbaningrum Beri Keadilan Jangan Jadi Hakim Jalanan untuk Mengadilinya

  • 2. Anas Urbaningrum, Beri Keadilan Jangan Jadi Hakim Jalanan untuk Mengadilinya Oleh Musni Umar Sociologist and Researcher
  • 3. Anas Urbanungrum, hari Jum’at 10 Januari 2014, akhirnya dijebloskan ke dalam tahanan KPK setelah diperiksa sekitar 5 (lima) jam. Hampir satu tahun lamanya setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan menerima suap proyek Hambalang, baru diperiksa sebagai tersangka dan langsung ditahan. Lamanya terkatung-katung kasus Anas Urbaningrum, semakin menimbulkan rumor (pergunjingan) di masyarakat bahwa penetapannya sebagai tersangka korupsi diduga berkaitan erat dengan intervensi istana, sehingga KPK setelah menetapkan Anas sebagai tersangka harus mencari alat bukti yang cukup lama dengan bantuan Nazarudin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat untuk menjerat Anas. Kasus Anas Urbaningrum sejak awal sarat dengan nuansa politik. Ini dimulai setelah Anas terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres Partai Demokrat di Bandung 2010. Dalam kongres Partai Demokrat di Bandung, Presiden SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi merangkap ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menjagokan Andi Malarangeng. Akan tetapi, yang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah Anas Urbaningrum. Terpilihnya Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menimbulkan kerisauan, apalagi setelah Anas sering melakukan konsolidasi ke berbagai daerah, yang dianggap tengah menggalang kekuatan.
  • 4. Walaupun Anas berusaha meredam kekhawatiran dengan membawa Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) ke berbagai daerah saat melakukan kunjungan, tetapi tidak bisa memadamkan kekhawatiran tersebut. Anas Urbaningrum mengungkapkan hal itu, ketika saya bertemu dikediamannya beberapa saat setelah berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sesudah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang. Untuk menggusur Anas dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat tidak ada cara lain kecuali melalui kasus hukum . Para pendukung Anas dan teman-temannya di KAHMI, meyakini bahwa kasus yang dialami Anas sarat dengan nuansa politik untuk menghabisinya. Kini Anas Urbaningrum telah ditahan oleh KPK. Apakah kasusnya akan segera disidangkan sebelum pemilu legislatif 9 April 2014 atau sesudah pemilu legislatif? Kalau sampai persidangannya setelah usai pemilu legislatif 9 April 2014, maka masyarakat luas akan semakin yakin bahwa KPK berada dalam tekanan pihak tertentu untuk menyelamatkan Partai Demokrat dari imbasan kasus proyek hambalang yang telah menyeret Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, dan yang lain-lain.
  • 5. Korban politik? Masyarakat selalu melihat kaitan erat antara kasus yang melilit Anas Urbaningrum dengan pidato Presiden SBY di Makkah tentang penyelamatan Partai Demokrat dan satus hukum Anas, pengambil alihan wewenang Ketua Umum Partai Demokrat oleh Majelis Tinggi dan Mundurnya Ibas di DPR, bocornya Sprindik (Surat Perintah Penyidikan) terhadap Anas, seakan jalinan orkestra penghantar Anas Jadi tersangka. Dugaan masyarakat semakin mengental, ketika kasus Anas terkatung-katung selama hampir satu tahun sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 22/2/2013, baru diperiksa sebagai tersangka dan dijebloskan ke penjara (10/1/2014). Oleh karena nuansa politik sangat tinggi dalam kasus penetapan Anas sebagai tersangka dugaan menerima suap proyek Hambalang, maka setelah Anas ditetapkan menjadi tersangka kemudian mengundurkan diri sebagai Ketua umum Partai Demokrat, maka dukungan dan simpati masyarakat kepada Anas mengalir bagaikan air bah.
  • 6. Partai Demokrat Terpuruk Persoalannya, setelah Anas mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan dilaksanakan kongres luar biasa di Bali dan Presiden SBY dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, ternyata kondisi Partai Demokrat belum juga pulih. Jika demikian, maka akar masalahnya bukan karena Anas dan para kadernya tersandung dugaan korupsi dan sebagian telah dinyatakan bersalah oleh majelis hakim, tetapi faktor utamanya karena rakyat sebagai pemilik kedaulatan merasa tidak ada perbaikan kehidupan mereka setelah memilih Partai Demokrat dan SBY sebagai Presiden RI dalam pemilu 2009 yang lalu.
  • 7. Sebagai sosiolog, saya meyakini bahwa turunnya elektabilitas Partai Demokrat yang cenderung menukik ke bawah, karena rakyat memberi reaksi negatif atas terpuruknya kehidupan mereka lantaran sembilan bahan pokok (sembako) dan berbagai kebutuhan primer lainnya, harganya terus merangkak naik tanpa ada upaya dari pemerintah untuk mengatasinya. Rakyat kemudian melakukan protes dan secara terbuka menyatakan tidak akan lagi memilih Partai Demokrat dan calon Presidennya pada pemilu legislatif dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Oleh karena itu, semua hasil survei melaporkan bahwa elektabilitas Partai Demokrat, bukannya semakin naik setelah dipegang Presiden SBY, begitu pula setelah Partai Demokrat melaksanakan Konvensi untuk memilih calon Presiden RI, walaupun belum berakhir, tidak ada tanda-tanda bahwa elektabiltas Partai Demokrat akan kembali pulih dan memperoleh dukungan rakyat yang signifikan dalam pemilu 2014.
  • 8. Memisahkan Kasus Hukum dan politik Sejatinya kasus yang melilit Anas urbaningrum dipisahkan antara kasus hukum dan politik. Kasus hukum ialah dugaan Anas menerima gratifikasi (suap) berkaitan dengan proyek Hambalang. Sedang kasus politik, yaitu pertarungan kepentingan internal Partai Demokrat sebelum Anas mengundurkan 23 Februari 2013 satu hari setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK yang sampai saat belum usai. Masalahnya, sangat sulit memisahkan kedua hal tersebut, pertama, Presiden SBY berpidato dan mengirim sms dari Makkah kepada para petinggi PD yang kemudian dibocorkan ke media, melakukan langkah-langkah penyelamatan Partai Demokrat sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka, yang di publikasikan secara luas oleh media. Masalah ini kemudian menimbulkan kesan dimasyarakat bahwa Presiden SBY mengetahui dan melakukan intervensi terhadap KPK dalam penetapan Anas Urbaningrum. Kedua, Anas melakukan konsolidasi dengan mengunjungi hampir seluruh daerah provinsi, kabupaten dan kota untuk persiapan pemilu 2014 yang menimbulkan kegalauan dan ditangkap sebagai upaya menggalang kekuatan. Untuk menghentikan Anas, tidak mungkin melalui Kongres Luar Biasa karena Anas memiliki dukungan yang luas dan kuat di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Satu-satunya cara untuk menjatuhkan Anas ialah menjeratnya secara hukum.
  • 9. KPK Membuktikan Tuduhannya Publik menginginkan KPK membuktikan tuduhannya terhadap Anas . Masalah ini, saya pastikan KPK bisa melakukannya. Tinggal hakim, mudah-mudahan bisa memberi keadilan terhadap Anas. Kalau KPK, jika bukti kurang kuat di kasus Hambalang, akan memperluas penyidikannya ke kasus lain yang diduga bisa menjerat Anas, seperti dugaan politik uang dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat di Bandung 2010. Begitu pula, kasus lain sewaktu Anas masih bersama mantan bendahara umum Partai Demokrat Nazarudin, sebelum dan sesudah menjadi Ketua Fraksi PD di DPR RI maupun sesudah menjadi Ketua Umum PD. KPK mempunyai cara yang canggih untuk memastikan bahwa siapapun yang sudah dijadikan tersangka, harus dinyatakan bersalah dan mendekam dipenjara. Singkat kata, semua cara akan dilakukan untuk membenarkan tindakan KPK yang telah menetapkan Anas sebagai tersangka. Semoga media menjadi ujung tombak untuk memberi keadilan terhadap Anas dan pembelajaran supaya korupsi tidak dilakukan.
  • 10. Kesimpulan Kasus Anas yang menyeretnya ke dalam tahanan, sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi calon pemimpin Indonesia dari semua kalangan. Kalau diberi amanah harus ekstra hati-hati, karena banyak sekali yang ingin memanfaatkan kekuasaan yang dipegang untuk mendapatkan manfaat ekonomi, kekuasaan politik dan lain sebagainya. Kasus Hambalang yang menghebohkan dan meruntuhkan kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat, hendaknya dijadikan pelajaran bagi partaipartai politik di Indonesia. Dugaan masyarakat bahwa Presiden SBY melakukan intervensi untuk menjerat Anas, harus dibuktikan untuk menjaga nama baik dan martabat Presiden SBY, tetapi hal itu tidak mudah membuktikannya.
  • 11. Walaupun begitu, hatinurani tidak bisa berbohong. Kita semua bisa membohongi semua orang dalam satu waktu, tetapi kita tidak mungkin bisa terus menerus membohongi semua orang. Kebenaran cepat atau lambat akan terkuak. Semoga Anas menemukan kebenaran dalam pengadilan. Mari kita tunggu pengadilan, jangan menjadi hakim jalanan untuk mengadili Anas Urbaningrum. Jakarta, 11 Januari 2014