Antasari Azhar adalah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi yang lahir di Pangkal Pinang pada 1953. Ia menempuh pendidikan hukum di Universitas Sriwijaya dan berkarir di kejaksaan selama lebih dari 20 tahun. Antasari menjabat sebagai Ketua KPK pada 2007 namun diberhentikan pada 2009 karena terlibat kasus pembunuhan. Ia kemudian dihukum 18 tahun penjara atas kasus tersebut.
4. • Lahir di Pangkal Pinang, pada hari Rabu, 18 Maret 1953. Antasari
Azhar kecil tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan berkharisma.
• Usai menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1
Belitung, dia hijrah ke Jakarta. Enam tahun, putra keempat dari 15
bersaudara pasangan H Azhar Hamid SH dan Hj Asnani ini mengenyam
pendidikan SMP dan SMA di ibukota. Namun akhirnya anak dari
kepala kantor pajak Bangka Belitung itu kembali ke Palembang untuk
meneruskan studi di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
• Kecintaan Antasari di bidang hukum bagaikan hobi untuknya. Sejak
usia muda, ia memang suka berorganisasi. Bahkan dengan ketekunan, ia
sempat terpilih sebagai Ketua Senat Fakultas Hukum dan Ketua Badan
Perwakilan Mahasiswa tempatnya meraih gelar Sarjana Hukum.
5. • Lulus kuliah, Antasari langsung memilih untuk bergabung dengan
Badan Pembinaan Hukum Nasional di Departemen Kehakiman
selama 4 tahun (1981-1985). Kemudian, ia terjun ke kejaksaan
dan mulai fokus di sana selama lebih dari 20 tahun.
• Karirnya kian menanjak. Setelah diterima menjadi jaksa
fungsional di Kejari Jakarta Pusat selama 1985-1989, Antasari
kembali ke Sumatera. Antasari menjadi jaksa fungsional mulai
1989-1992 di Kejari Tanjung Pinang, dilanjutkan Kasi Penyidikan
Korupsi Kejaksaan Tinggi Lampung (1992-1994).
6. • Selanjutnya Antasari kembali ke Jakarta dan menjadi Kasi Pidana Khusus Kejaksaan
Negeri Jakarta Barat (1994-1996), hingga menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Baturaja
(1997-1999). Tahun demi tahun dilewatinya dengan pengadilan pada kejaksaan.
Mulai 1999, ia pindah ke Kejaksaan Agung, menjabat sebagai Kasubdit Penyidikan
Pidana Khusus Kejaksaan Agung selama satu tahun, yang membawanya naik menjadi
Kepala Bidang Hubungan Media Massa di tahun 2000.
• Banyak hal yang diterima Antasari Azhar dalam pengabdiannya di kejaksaan. Selain
mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan seperti SPAMEN, SPAMA, dan SPATI,
serta pelatihan spesialisasi semacam subversi, korupsi, dan lingkungan hidup, pria
berkumis ini juga sempat mencicipi pelatihan di luar negeri di antaranya di
Commercial Law di New South Wales University Sidney pada 1996 dan Investigation
For Environment Law, EPA, Melbourne pada 2000. Di tahun itu juga bapak dua anak
ini meraih gelar magister hukumnya di STIH IBLAM. Atas kemampuannya yang di
atas rata-rata, Antasari lalu diangkat sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung.
7. • Namun pada awalnya, nama Antasari Azhar justru dikenal publik
bukan dari prestasinya. Ketika menjabat sebagai Kepala
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (2000-2007), ia dianggap
menjadi penyebab kaburnya Tommy Soeharto dalam agenda
eksekusi setelah putusan MA turun. Antasari dinilai sengaja
mengulur waktu saat kejadian itu.
• Lepas dari masalah itu, kiprahnya di bidang hukum makin menguat. Lewat
voting yang diadakan Komisi III DPR, Antasari didapuk menjadi Pimpinan
Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2007-2011 pada 5 Desember 2007.
Sayangnya, kepercayaan itu tidak lama dipegangnya. Antasari terganjal kasus
pidana atas pembunuhan terhadap direktur PT Rajawali Putra Banjaran,
Nasrudin Zulkarnaen. Antasari membantah tuduhan tersebut, termasuk motif
perselingkuhan yang mengaitkan namanya pada seorang caddy cantik.
8. Riset dan Analisa: Dodi Prabowo
• Hingga akhirnya, pada 11 Oktober 2009, suami Ida Laksmiwati yang
sudah dikaruniai dua orang anak ini diberhentikan dari posisinya
sebagai ketua dan anggota KPK sesuai dengan Keputusan Presiden
No.78/P Tahun 2009. Lima bulan kemudian, tepatnya 11 Februari
2010, Antasari divonis hukuman 18 tahun penjara karena terbukti
bersalah turut serta melakukan pembujukan untuk membunuh
Nasrudin Zulkarnaen.
9. Kendati aktivitas sehari-hari dilakukan dari balik jeruji besi penjara. Antasari
Azhar, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi masih dapat membuat dan
meluncurkan buku dengan judul Saya Dikorbankan.
• Buku "Saya Dikorbankan" Ungkap
Sisi Lain Kasus Antasari Azhar.
10. TERIMAKASIH
“Satu Prinsip yang saya
pegang yaitu Satyam Eva
Jayante Artinya
Kebenaran Itu Selalu Jaya.
Biar Kebenaran dan Bukti
bukti Yang Berbicara”.
Dodi Prabowo
Calon Orang Sukses