SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PEMBANGUNAN KAMPUNG DERET
VERTIKAL SOLUSI PEMECAHAN
HUNIAN PADAT DAN KUMUH
DI JOHAR BARU JAKARTA PUSAT

Oleh Musni Umar
Sociologist and Researcher
Dalam penelitian yang kami lakukan di Johar Baru tahun
2011 ditemukan bahwa penyebab utama seringnya konflik
di Johar Baru adalah akibat dari komplikasi sosial ekonomi
dan lingkungan yang mendera masyarakat miskin dan
sangat miskin dikawasan itu, terutama faktor hunian yang
padat dan kumuh.
Institut Titian Perdamaian (ITP) dalam penelitian di DKI
Jakarta tahun 2012 menemukan bahwa dalam tahun 20102011, bahwa Jakarta Pusat merupakan kawasan yang
paling banyak konflik sosial. Johar Baru merupakan
penyumbang terbesar konflik sosial di Jakarta Pusat.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta
untuk menghilangkan konflik sosial di Johar Baru. Akan
tetapi, belum memberi hasil sebagaimana yang
diharapkan.
Penyebabnya karena persoalan yang dihadapi warga
masyarakat Johar Baru belum diatasi, seperti hunian padat
dan kumuh, pengangguran kemiskinan dan lain sebagainya.
Korelasi Konflik Sosial dengan Lingkungan
BPS mencatat bahwa di kawasan Johar
Baru setidaknya terdapat 12 RW yang
lokasinya sangat kumuh, di Kelurahan
Johar Baru, yaitu RW 01, dan RW 02. Di
Kelurahan Kampung Rawa, RW 02, 03,
04, dan 06. Di kelurahan Galur, RW 04,
dan 07, sedangkan di kelurahan Tanah
Tinggi, RW 04, 08, 09, dan 12.
Tugiran, Wakil Kepala Kepolisian Kecamatan
Johar Baru Jakarta Pusat, mengemukakan
ada 11 (sebelas) titik yang rawan tawuran di
kawasan tersebut.
Pertama, Jalan Rawa Sawah IV Pertigaan
Gang T, perbatasan RW 03 Kelurahan
Kampung Rawa dengan RW 02 Kel. Johar
Baru. Lokasi ini sangat populer sebagai
tempat yang sering dijadikan lokasi tawuran
antara warga RW 03 Kel. Kampung Rawa
dan RW 02 Kel. Johar Baru. Dalam RW 03
Kel. Kampung Rawa terdiri dari 15 RT., dan
RW 02 Kel. Johar Baru terdiri dari 15 RT.
Kedua, Jalan Kramat Jaya Baru, perbatasan RW 01
Kel. Johar Baru dengan RW 08 Kel. Johar Baru.
Lokasi ini acapkali dijadikan tempat tawuran antara
warga RW 01 Kel. Johar baru melawan RW 08 Kel.
Johar Baru. Dalam RW 01 Kel. Johar baru,
setidaknya terdapat 14 RT dan pada RW 08 Kel.
Johar Baru terdapat 18 RT.
Ketiga, jalan Kramat Sentiong Lintasan Kereta Api,
perbatasan antara RW 08 Kel. Johar Baru dengan
RW 010 Kel. Tanah Tinggi. Lokasi ini sering
dijadikan tempat tawuran antara warga RW 08 Kel.
Johar Baru melawan RW 010 Kel. Tanah Tinggi.
Dalam RW 08 Kel. Johar Baru terdiri dari 18 RT., dan
RW. 010 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 15 RT.
Keempat, pertigaan antara jalan Tanah Tinggi IV
RW 07 Kel. Tanah Tinggi dengan jalan Tanah Tinggi
XII RW 012 Kel. Tanah Tinggi. Lokasi tawuran
antara warga RW Gang X RW 07 Kel. Tanah Tinggi
dan gang XII RW 012 Kel. Tanah Tinggi. RW 07 Kel.
Tanah Tinggi terdiri dari 22 RT, sedang RW 012 Kel.
Tanah Tinggi terdiri dari 12 RT.
Kelima, Jalan Kramat Gundul samping SMK Jalan
Jembatan Besi, Johar Baru, antara RW 09 Kel. Tanah
Tinggi dengan RW 013 Kel. Tanah Tinggi. RW 09
Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 14 RT, sedang RW 013
Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 16 RT.
Keenam, perempaatn jalan Baladewa dan Kota
Paris RW 011 Kel. Tanah Tinggi dengan RW 05 Kel.
Tanah Tinggi. Tempat tawuran antara warga RW
011 Kel. Tanah Tinggi dan RW 05 Kel. Tanah Tinggi.
RW 001 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 17 RT, sedang
RW 05 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 16 RT.
Ketujuh, depan Masjid Nur Aini, Jalan Rawa Sawah
IIIRW 02 Kel. Kampung Rawa dengan RW 03 Kel.
Kampung Rawa. Lokasi tawuran warga antara RW
02 Kel. Tanah Tinggi dan RW 03 Kel. Kampung
Rawa. Adapun RW 02 Kel. Kampung Rawa terdiri
dari 13 RT, sedang RW 03 Kel. Kampung Rawa
terdiri dari 15 RT.
Kedelapan, jalan Galur Jaya pertigaan Pasar
Gembrong RW 03 Kel. Galur dengan RW 06 Kel.
Kampung Rawa. Lokasi tawuran warga antara RW
03 Gang Intan Kel. Galur dan RW 06 Kel. Kampung
Rawa. Adapun RW 03 Kel. Galur terdiri dari 12 RT,
sedang RW 06 Kel. Kampung Rawa terdiri dari 10
RT.
Kesembilan, jalan Rawa Tengah perbatasan
pondokan Jawa RW 07 Kel. Galur dengan warga RW
01 Cempaka Putih Barat. Lokasi tawuran warga
antara RW 07 Kel. Galur dan warga kel. Cempaka
Putih Barat. Adapun RW 01 Kel. Galur terdiri dari 11
RT.
Kesepuluh, jalan Tanah Tinggi Rel K.A. RW 01 Kel. Tanah
Tinggi dengan Kel. Bungur Kec. Senen. Lokasi tawuran
warga antara RW 01 Kel. Tanah Tinggi dan warga Kel.
Bungur Kec. Senen. Sedang RW 01 Kel. Tanah Tinggi terdiri
dari dari 15 RT.
Kesebelas, pertigaan Pangkalan Asem perbatasan Rawa
Tengah RW 07 Kel. Galur dengan Kel. Harapan Mulya.
Lokasi tawuran warga antara RW 07 Kel. Galur dan warga
Kel. Harapan Mulya Kec. Kemayoran. Adapun RW 07 Kel.
Galur terdiri dari 11 RT.
Dari data diatas, dapat dikemukakan bahwa konflik sosial
di di berbagai tempat di Johar Baru, berkorelasi
(berhubungan/berkaitan) erat dengan lingkungan yang
padat, kumuh dan miskin di Johar Baru.
Model Rumah Deret
Saya memberi apresiasi (penghormatan) yang tinggi kepada
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang telah mulai
merealisasikan janjinya tahun 2013 dengan membangun
kampung deret di Kelurahan Tanah Tinggi dan Kel. Galur.
Pertanyaannya, apakah model rumah deret yang dibangun di
Kel. Tanah Tinggi dan Kel. Galur sekarang, bisa mengatasi
persoalan hunian warga yang padat dan terpaksa banyak
yang gantian tidur?
Permasalahan tersebut, penting mendapat masukan secara
terbuka dan independen dari para tokoh agama, tokoh-tokoh
masyarakat , Ketua RW, Ketua RT dan lain-lain dalam dialog
pagi ini supaya hunian warga yang padat dan kumuh dapat
dipecahkan secara permanen.
Penting Partisipasi Warga
Pembangunan kampung deret dan
rumah deret memerlukan partisipasi dari
warga masyarakat, sejak perencanaan,
pengadaan lokasi, pembangunan,
pengawasan, dan evaluasi.
Dialog dan sosialisasi yang dilakukan saat
ini merupakan bentuk partisipasi (kita
secara nyata untuk menyukseskan
pembangunan kampung deret.
KONTRIBUSI

KESERTAAN

KETERLIBATAN

PARTISIPASI

KERJASAMA

KEIKUTSERTAAN
TERLIBAT

IKUT SERTA

MENYEPAKATI

BERPARTISIPASI

PERPERAN
SERTA

MENGIKUTI
Sehubungan dengan pembangunan kampung deret
di Johar Baru, maka suka tidak suka dan mau tidak
mau seluruh warga masyarakat Johar Baru yang
diwakili para tokoh agama, tokoh masyarakat,
Ketua RW, Ketua RT dan lain-lain, meningkatkan
partisipasi untuk menyukseskan pembangunan
kampung deret di Johar Baru.
Kalau sukses pembangunan kampung deret, akan
menyelesaikan satu persoalan besar yang dihadapi
warga masyarakat di Johar Baru yaitu masalah
papan (perumahan), yang berarti kita sudah
menyelesaikan 50 persen + 1 dari persoalan besar
yang dihadapi masyarakat bawah.
Kalau masyarakat sudah mempunyai tempat tinggal
yang layak dan manusiawi, maka anak-anak dan
cucu-cucu kita bisa belajar lebih tenang, dan siap
menatap masa depan yang gilang-gemilang. Pada
saat yang sama sudah didirikan Komisi Beasiswa
untuk membantu biaya pendidikan mereka secara
penuh untuk belajar di Yogyakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Sumatera, Sulawesi dan di luar negeri.
Selain itu, dilingkungan tempat tinggal yang baru
didirikan Pusat Pelatihan Ketrampilan (PPK/BLK)
untuk melatih warga yang walaupun kurang
pendidikan, tetapi harus memiliki kepakaran kerja
(ketrampilan) sehingga bisa bekerja secara
Bentuk Partisipasi
Bentuk partisipasi warga masyarakat Johar Baru.
Pertama, terlibat aktif dalam perencanaan
pembangunan kampung deret. Ini penting
karena yang paling mengetahui kondisi lapangan
adalah warga Johar Baru.
Kedua, bersedia merelakan tanah yang dimiliki
tempat dibangun kampung deret dengan
berbagai kompensasi, misalnya penggantian
harga sesuai NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) dan
mendapat rumah di kampung deret.
Ketiga, bersedia direlokasi dibangunan sementara,
jika tanah mulai ditata dan dibangun rumah deret.
Keempat, para tokoh agama, tokoh masyarakat,
Ketua RT, Ketua RW dana lain-lain, harus bersamasama mengkampanyekan dan meyakinkan seluruh
warga Johar Baru bahwa rumah deret adalah solusi
pemecahan kawasan padat dan kumuh di Johar
Baru. Oleh karena itu, semuanya harus rela
berkorban untuk kebaikan anak-anak dan cucu-cucu
serta warga Johar Baru. Pembangunan kampung
deret tidak boleh gagal, kalau gagal maka tinggal
menunggu waktu kawasan itu diambil alih oleh
pengusaha besar yang bekerjasama dengan
Kesimpulan
Pembangunan kampung deret vertikal merupakan
solusi pemecahan hunian padat dan kumuh di Johar
Baru. Ia harus berhasil karena hanya satu-satunya
cara untuk mengatasi persoalan papan (rumah) bagi
sebagian warga di Johar Baru yang masih tidur
gantian dalam satu rumah saking kecil rumah yang
ditempati dan banyaknya anggota keluarga.
Kegagalan pembangunan kampung deret vertikal di
di Johar Baru, akan berakibat fatal bagi masyarakat
Johar Baru karena cepat atau lambat kawasan
tersebut akan jatuh ke tangan pengusaha besar,
dan masyarakat Johar Baru pasti terpinggirkan.
Pelaksanaan pembangunan kampung deret
merupakan momentum penting bagi masyarakat
Johar Baru pada khususnya. Kalau momentum ini
tidak ditangkap dan dimanfaatkan, maka dimasa
mendatang belum tentu ada Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta seperti Jokowi dan Ahok yang
peduli dan sangat ingin memajukan wong cilik.
Maka, warga masyarakat Johar Baru, harus
berpartisipasi menyukseskan pembangunan
kampung deret vertikal. Pada saat bersamaan,
pembangunan kampung deret horizontal, juga
dilaksanakan di Johar Baru pada khususnya.

More Related Content

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

Musni Umar: Pembangunan Kampung Deret Vertikal Solusi Pemecahan Hunian Padat dan Kumuh di Johar Baru Jakarta Pusat

  • 1.
  • 2. PEMBANGUNAN KAMPUNG DERET VERTIKAL SOLUSI PEMECAHAN HUNIAN PADAT DAN KUMUH DI JOHAR BARU JAKARTA PUSAT Oleh Musni Umar Sociologist and Researcher
  • 3. Dalam penelitian yang kami lakukan di Johar Baru tahun 2011 ditemukan bahwa penyebab utama seringnya konflik di Johar Baru adalah akibat dari komplikasi sosial ekonomi dan lingkungan yang mendera masyarakat miskin dan sangat miskin dikawasan itu, terutama faktor hunian yang padat dan kumuh. Institut Titian Perdamaian (ITP) dalam penelitian di DKI Jakarta tahun 2012 menemukan bahwa dalam tahun 20102011, bahwa Jakarta Pusat merupakan kawasan yang paling banyak konflik sosial. Johar Baru merupakan penyumbang terbesar konflik sosial di Jakarta Pusat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta untuk menghilangkan konflik sosial di Johar Baru. Akan tetapi, belum memberi hasil sebagaimana yang diharapkan. Penyebabnya karena persoalan yang dihadapi warga masyarakat Johar Baru belum diatasi, seperti hunian padat dan kumuh, pengangguran kemiskinan dan lain sebagainya.
  • 4. Korelasi Konflik Sosial dengan Lingkungan BPS mencatat bahwa di kawasan Johar Baru setidaknya terdapat 12 RW yang lokasinya sangat kumuh, di Kelurahan Johar Baru, yaitu RW 01, dan RW 02. Di Kelurahan Kampung Rawa, RW 02, 03, 04, dan 06. Di kelurahan Galur, RW 04, dan 07, sedangkan di kelurahan Tanah Tinggi, RW 04, 08, 09, dan 12.
  • 5. Tugiran, Wakil Kepala Kepolisian Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, mengemukakan ada 11 (sebelas) titik yang rawan tawuran di kawasan tersebut. Pertama, Jalan Rawa Sawah IV Pertigaan Gang T, perbatasan RW 03 Kelurahan Kampung Rawa dengan RW 02 Kel. Johar Baru. Lokasi ini sangat populer sebagai tempat yang sering dijadikan lokasi tawuran antara warga RW 03 Kel. Kampung Rawa dan RW 02 Kel. Johar Baru. Dalam RW 03 Kel. Kampung Rawa terdiri dari 15 RT., dan RW 02 Kel. Johar Baru terdiri dari 15 RT.
  • 6. Kedua, Jalan Kramat Jaya Baru, perbatasan RW 01 Kel. Johar Baru dengan RW 08 Kel. Johar Baru. Lokasi ini acapkali dijadikan tempat tawuran antara warga RW 01 Kel. Johar baru melawan RW 08 Kel. Johar Baru. Dalam RW 01 Kel. Johar baru, setidaknya terdapat 14 RT dan pada RW 08 Kel. Johar Baru terdapat 18 RT. Ketiga, jalan Kramat Sentiong Lintasan Kereta Api, perbatasan antara RW 08 Kel. Johar Baru dengan RW 010 Kel. Tanah Tinggi. Lokasi ini sering dijadikan tempat tawuran antara warga RW 08 Kel. Johar Baru melawan RW 010 Kel. Tanah Tinggi. Dalam RW 08 Kel. Johar Baru terdiri dari 18 RT., dan RW. 010 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 15 RT.
  • 7. Keempat, pertigaan antara jalan Tanah Tinggi IV RW 07 Kel. Tanah Tinggi dengan jalan Tanah Tinggi XII RW 012 Kel. Tanah Tinggi. Lokasi tawuran antara warga RW Gang X RW 07 Kel. Tanah Tinggi dan gang XII RW 012 Kel. Tanah Tinggi. RW 07 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 22 RT, sedang RW 012 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 12 RT. Kelima, Jalan Kramat Gundul samping SMK Jalan Jembatan Besi, Johar Baru, antara RW 09 Kel. Tanah Tinggi dengan RW 013 Kel. Tanah Tinggi. RW 09 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 14 RT, sedang RW 013 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 16 RT.
  • 8. Keenam, perempaatn jalan Baladewa dan Kota Paris RW 011 Kel. Tanah Tinggi dengan RW 05 Kel. Tanah Tinggi. Tempat tawuran antara warga RW 011 Kel. Tanah Tinggi dan RW 05 Kel. Tanah Tinggi. RW 001 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 17 RT, sedang RW 05 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari 16 RT. Ketujuh, depan Masjid Nur Aini, Jalan Rawa Sawah IIIRW 02 Kel. Kampung Rawa dengan RW 03 Kel. Kampung Rawa. Lokasi tawuran warga antara RW 02 Kel. Tanah Tinggi dan RW 03 Kel. Kampung Rawa. Adapun RW 02 Kel. Kampung Rawa terdiri dari 13 RT, sedang RW 03 Kel. Kampung Rawa terdiri dari 15 RT.
  • 9. Kedelapan, jalan Galur Jaya pertigaan Pasar Gembrong RW 03 Kel. Galur dengan RW 06 Kel. Kampung Rawa. Lokasi tawuran warga antara RW 03 Gang Intan Kel. Galur dan RW 06 Kel. Kampung Rawa. Adapun RW 03 Kel. Galur terdiri dari 12 RT, sedang RW 06 Kel. Kampung Rawa terdiri dari 10 RT. Kesembilan, jalan Rawa Tengah perbatasan pondokan Jawa RW 07 Kel. Galur dengan warga RW 01 Cempaka Putih Barat. Lokasi tawuran warga antara RW 07 Kel. Galur dan warga kel. Cempaka Putih Barat. Adapun RW 01 Kel. Galur terdiri dari 11 RT.
  • 10. Kesepuluh, jalan Tanah Tinggi Rel K.A. RW 01 Kel. Tanah Tinggi dengan Kel. Bungur Kec. Senen. Lokasi tawuran warga antara RW 01 Kel. Tanah Tinggi dan warga Kel. Bungur Kec. Senen. Sedang RW 01 Kel. Tanah Tinggi terdiri dari dari 15 RT. Kesebelas, pertigaan Pangkalan Asem perbatasan Rawa Tengah RW 07 Kel. Galur dengan Kel. Harapan Mulya. Lokasi tawuran warga antara RW 07 Kel. Galur dan warga Kel. Harapan Mulya Kec. Kemayoran. Adapun RW 07 Kel. Galur terdiri dari 11 RT. Dari data diatas, dapat dikemukakan bahwa konflik sosial di di berbagai tempat di Johar Baru, berkorelasi (berhubungan/berkaitan) erat dengan lingkungan yang padat, kumuh dan miskin di Johar Baru.
  • 11. Model Rumah Deret Saya memberi apresiasi (penghormatan) yang tinggi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang telah mulai merealisasikan janjinya tahun 2013 dengan membangun kampung deret di Kelurahan Tanah Tinggi dan Kel. Galur. Pertanyaannya, apakah model rumah deret yang dibangun di Kel. Tanah Tinggi dan Kel. Galur sekarang, bisa mengatasi persoalan hunian warga yang padat dan terpaksa banyak yang gantian tidur? Permasalahan tersebut, penting mendapat masukan secara terbuka dan independen dari para tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat , Ketua RW, Ketua RT dan lain-lain dalam dialog pagi ini supaya hunian warga yang padat dan kumuh dapat dipecahkan secara permanen.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Penting Partisipasi Warga Pembangunan kampung deret dan rumah deret memerlukan partisipasi dari warga masyarakat, sejak perencanaan, pengadaan lokasi, pembangunan, pengawasan, dan evaluasi. Dialog dan sosialisasi yang dilakukan saat ini merupakan bentuk partisipasi (kita secara nyata untuk menyukseskan pembangunan kampung deret.
  • 19. Sehubungan dengan pembangunan kampung deret di Johar Baru, maka suka tidak suka dan mau tidak mau seluruh warga masyarakat Johar Baru yang diwakili para tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua RW, Ketua RT dan lain-lain, meningkatkan partisipasi untuk menyukseskan pembangunan kampung deret di Johar Baru. Kalau sukses pembangunan kampung deret, akan menyelesaikan satu persoalan besar yang dihadapi warga masyarakat di Johar Baru yaitu masalah papan (perumahan), yang berarti kita sudah menyelesaikan 50 persen + 1 dari persoalan besar yang dihadapi masyarakat bawah.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Kalau masyarakat sudah mempunyai tempat tinggal yang layak dan manusiawi, maka anak-anak dan cucu-cucu kita bisa belajar lebih tenang, dan siap menatap masa depan yang gilang-gemilang. Pada saat yang sama sudah didirikan Komisi Beasiswa untuk membantu biaya pendidikan mereka secara penuh untuk belajar di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Sulawesi dan di luar negeri. Selain itu, dilingkungan tempat tinggal yang baru didirikan Pusat Pelatihan Ketrampilan (PPK/BLK) untuk melatih warga yang walaupun kurang pendidikan, tetapi harus memiliki kepakaran kerja (ketrampilan) sehingga bisa bekerja secara
  • 23.
  • 24.
  • 25. Bentuk Partisipasi Bentuk partisipasi warga masyarakat Johar Baru. Pertama, terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan kampung deret. Ini penting karena yang paling mengetahui kondisi lapangan adalah warga Johar Baru. Kedua, bersedia merelakan tanah yang dimiliki tempat dibangun kampung deret dengan berbagai kompensasi, misalnya penggantian harga sesuai NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) dan mendapat rumah di kampung deret.
  • 26. Ketiga, bersedia direlokasi dibangunan sementara, jika tanah mulai ditata dan dibangun rumah deret. Keempat, para tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua RT, Ketua RW dana lain-lain, harus bersamasama mengkampanyekan dan meyakinkan seluruh warga Johar Baru bahwa rumah deret adalah solusi pemecahan kawasan padat dan kumuh di Johar Baru. Oleh karena itu, semuanya harus rela berkorban untuk kebaikan anak-anak dan cucu-cucu serta warga Johar Baru. Pembangunan kampung deret tidak boleh gagal, kalau gagal maka tinggal menunggu waktu kawasan itu diambil alih oleh pengusaha besar yang bekerjasama dengan
  • 27. Kesimpulan Pembangunan kampung deret vertikal merupakan solusi pemecahan hunian padat dan kumuh di Johar Baru. Ia harus berhasil karena hanya satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan papan (rumah) bagi sebagian warga di Johar Baru yang masih tidur gantian dalam satu rumah saking kecil rumah yang ditempati dan banyaknya anggota keluarga. Kegagalan pembangunan kampung deret vertikal di di Johar Baru, akan berakibat fatal bagi masyarakat Johar Baru karena cepat atau lambat kawasan tersebut akan jatuh ke tangan pengusaha besar, dan masyarakat Johar Baru pasti terpinggirkan.
  • 28. Pelaksanaan pembangunan kampung deret merupakan momentum penting bagi masyarakat Johar Baru pada khususnya. Kalau momentum ini tidak ditangkap dan dimanfaatkan, maka dimasa mendatang belum tentu ada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta seperti Jokowi dan Ahok yang peduli dan sangat ingin memajukan wong cilik. Maka, warga masyarakat Johar Baru, harus berpartisipasi menyukseskan pembangunan kampung deret vertikal. Pada saat bersamaan, pembangunan kampung deret horizontal, juga dilaksanakan di Johar Baru pada khususnya.