SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
Jadikan Hukum Panglima (Tajuk Rencana Kompas, 8 Maret 2013)

Penyelidikan kasus dana talangan Bank Century bergerak ke ranah politik. Politisasi itu tentunya
juga dimaksudkan untuk kepentingan politik.

Tarikan ke arah politik itu terjadi menyusul kunjungan silaturahim sejumlah tokoh dan anggota DPR
ke rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Setelah ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus pembangunan sarana olahraga Hambalang, Anas menyatakan berhenti
sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Sejak saat itu, silaturahim politik antara elite politik dan Anas kerap terjadi. Dalam pertemuan
dengan beberapa anggota Tim Pengawas Kasus Century DPR, sebagaimana dikatakan Ahmad Yani
dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Anas menyebut sejumlah nama baru yang diduga
terlibat dalam kasus Century. Dengan alasan menjaga komitmen antara anggota Tim Pengawas DPR
dan Anas, Yani dan anggota tim lainnya tidak mau membuka nama baru yang disebut Anas
tersebut.

Namun, spekulasi politik pun beredar dan menyentuh nama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang
disebut-sebut ikut menerima dana dari Bank Century. Isu yang tidak jelas siapa yang membukanya
kepada publik itu telah dibantah Hatta Rajasa. Wakil Ketua Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi pun
menemui Anas untuk mengonfirmasi penyebutan nama tersebut. Menurut Viva dalam jumpa pers
di Gedung DPR, Anas mengatakan tidak pernah menyebutkan nama penerima dana dari Bank
Century.

Kejadian belakangan ini menunjukkan telah terjadi politisasi penanganan kasus Century.
Penyebutan nama secara terbatas dan bukan kepada aparat penegak hukum itu telah
memunculkan spekulasi dan praduga politik.

Kasus dana talangan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun harus dituntaskan secara hukum. Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meningkatkan kasus Bank Century dari penyelidikan ke
penyidikan. Dua tersangka sudah ditetapkan. Penyidikan kasus tersebut terus berjalan.

Kita berharap penanganan kasus Bank Century tetap berada dalam koridor hukum, yakni KPK, dan
itu sesuai putusan DPR. Siapa pun yang mempunyai informasi, data, dan bukti sebaiknya diserahkan
kepada KPK. Langkah itu lebih positif daripada mengembangkan spekulasi politik. Menyerahkan
penanganan kasus Century ke proses hukum adalah sesuai dengan Keputusan Paripurna DPR, 3
Maret 2010, yang menyatakan ada penyimpangan dalam penyaluran dana talangan Bank Century.

Kita berharap DPR tetap menjadi lembaga legislatif yang menjalankan fungsinya mengawasi
jalannya pemerintahan, termasuk penanganan kasus Bank Century. Biarkanlah KPK bekerja sesuai
dengan logika hukum—berdasarkan bukti dan keterangan saksi—untuk menuntaskan kasus
Century agar tidak terus menjadi beban sejarah bangsa ini. Hanya dengan semangat itu, kita bisa
kembali menjadikan hukum sebagai panglima.

More Related Content

More from Ramadhani Sardiman

B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensB. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensRamadhani Sardiman
 
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankProsedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankRamadhani Sardiman
 
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetPenulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetRamadhani Sardiman
 
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaCara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaRamadhani Sardiman
 
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Ramadhani Sardiman
 
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Ramadhani Sardiman
 
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiB. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiRamadhani Sardiman
 
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisPKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisRamadhani Sardiman
 
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)Ramadhani Sardiman
 
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextB. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextRamadhani Sardiman
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaRamadhani Sardiman
 
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Ramadhani Sardiman
 

More from Ramadhani Sardiman (20)

Cara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows OldCara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows Old
 
Windows, Linux, Mac OS
Windows, Linux, Mac OSWindows, Linux, Mac OS
Windows, Linux, Mac OS
 
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensB. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
 
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankProsedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
 
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetPenulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
 
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaCara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
 
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
 
Teletubbies
TeletubbiesTeletubbies
Teletubbies
 
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
 
Taekwondo
TaekwondoTaekwondo
Taekwondo
 
Sejarah - Perang Dunia II
Sejarah - Perang Dunia IISejarah - Perang Dunia II
Sejarah - Perang Dunia II
 
PKn - Materi UAS 2014
PKn - Materi UAS 2014PKn - Materi UAS 2014
PKn - Materi UAS 2014
 
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiB. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
 
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisPKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
 
Fisika - Teori Atom
Fisika - Teori AtomFisika - Teori Atom
Fisika - Teori Atom
 
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
 
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextB. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
 
Gombal 2
Gombal 2Gombal 2
Gombal 2
 

B. Indonesia - Tajuk Rencana

  • 1. Jadikan Hukum Panglima (Tajuk Rencana Kompas, 8 Maret 2013) Penyelidikan kasus dana talangan Bank Century bergerak ke ranah politik. Politisasi itu tentunya juga dimaksudkan untuk kepentingan politik. Tarikan ke arah politik itu terjadi menyusul kunjungan silaturahim sejumlah tokoh dan anggota DPR ke rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembangunan sarana olahraga Hambalang, Anas menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Sejak saat itu, silaturahim politik antara elite politik dan Anas kerap terjadi. Dalam pertemuan dengan beberapa anggota Tim Pengawas Kasus Century DPR, sebagaimana dikatakan Ahmad Yani dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Anas menyebut sejumlah nama baru yang diduga terlibat dalam kasus Century. Dengan alasan menjaga komitmen antara anggota Tim Pengawas DPR dan Anas, Yani dan anggota tim lainnya tidak mau membuka nama baru yang disebut Anas tersebut. Namun, spekulasi politik pun beredar dan menyentuh nama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang disebut-sebut ikut menerima dana dari Bank Century. Isu yang tidak jelas siapa yang membukanya kepada publik itu telah dibantah Hatta Rajasa. Wakil Ketua Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi pun menemui Anas untuk mengonfirmasi penyebutan nama tersebut. Menurut Viva dalam jumpa pers di Gedung DPR, Anas mengatakan tidak pernah menyebutkan nama penerima dana dari Bank Century. Kejadian belakangan ini menunjukkan telah terjadi politisasi penanganan kasus Century. Penyebutan nama secara terbatas dan bukan kepada aparat penegak hukum itu telah memunculkan spekulasi dan praduga politik. Kasus dana talangan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun harus dituntaskan secara hukum. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meningkatkan kasus Bank Century dari penyelidikan ke penyidikan. Dua tersangka sudah ditetapkan. Penyidikan kasus tersebut terus berjalan. Kita berharap penanganan kasus Bank Century tetap berada dalam koridor hukum, yakni KPK, dan itu sesuai putusan DPR. Siapa pun yang mempunyai informasi, data, dan bukti sebaiknya diserahkan kepada KPK. Langkah itu lebih positif daripada mengembangkan spekulasi politik. Menyerahkan penanganan kasus Century ke proses hukum adalah sesuai dengan Keputusan Paripurna DPR, 3 Maret 2010, yang menyatakan ada penyimpangan dalam penyaluran dana talangan Bank Century. Kita berharap DPR tetap menjadi lembaga legislatif yang menjalankan fungsinya mengawasi jalannya pemerintahan, termasuk penanganan kasus Bank Century. Biarkanlah KPK bekerja sesuai dengan logika hukum—berdasarkan bukti dan keterangan saksi—untuk menuntaskan kasus Century agar tidak terus menjadi beban sejarah bangsa ini. Hanya dengan semangat itu, kita bisa kembali menjadikan hukum sebagai panglima.