SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Nama : Nindya Eka Apsari
Kelas : XI MIPA 7
Absen : 25
Interpretasi Cerpen “Banun”
A. Analisis Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dari cerpen “Banun” adalah keteguhan prinsip seseorang. Pada cerpen
tersebut digambarkan Banun Kikir yang sangat teguh dalam memegang prinsipnya
sebagai orang tani. Orang tani yang dimaksudkan adalah orang yang tahani yaitu orang
yang menahan diri untuk tidak membeli segala sesuatu yang dapat diperoleh dari
bercocok tanam, itulah sebabnya Banun dijuluki sebagai Banun Kikir.
2. Latar
a. Latar tempat
Latar tempat pada novel tersebut adalah di hutan, di sawah dan pekarangan, dan
di rumah Banun. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat di hutan merupakan tempat
berburu babi yang pasti terdapat lapak lemang-tapai milik Banun, di sawah dan
pekarangan merupakan tempat Banun Kikir menanam berbagai macam tanaman dan
sayurannya, di rumah Banun pada saat Palar menyampaikan keinginannya untuk
menikahkan Rustam dengan Rimah.
b. Latar waktu
Latar waktu pada cerpen “Banun” adalah saat petang atau sore hari, hari Selasa
dan Sabtu, serta hari Jum’at. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada saat petang setelah
bergelimang lumpur sawah, Banun memikul daun-daun kelapa kering yang akan
digunakan untuk bahan bakar tungkunya. Kemudian hari Selasa dan Sabtu
merupakan hari berburu babi yang pasti didatangi oleh Banun. Lalu hari Jum’at
merupakan hari dimana Banun datang berkunjung ke rumah anak-anaknya,
menjenguk cucu, secara bergiliran.
c. Latar suasana
Latar suasana dalam cerpen “Banun” adalah menegangkan, hal itu dapat
dibuktikan saat Banun Kikir yang menolak lamaran Palar selama dua kali yang
membuat Palar sakit hati sehingga bertekad untuk membalas dendam kepada Banun
yaitu dengan memaklumatkan Banun sebagai perempuan paling kikir di kampung
itu.
3. Penokohan
a. Banun
Pada cerpen tersebut Banun merupakan tokoh utama yang mempunyai sifat
penyabar, ulet, pekerja keras, pantang menyerah. Hal ini dapat dibuktikan pada saat
Banun mendapat gunjingan dari tetangga-tetangganya karena kekikirannya tetapi
Banun Kikir tetap tidak menghiraukan gunjingan tersebut. Kemudian pada saat orang
tani modern yang lain sudah melupakan hakikat orang tani yang sesungguhnya,
Banun masih tetap memegang teguh adat istiadat yang dimana hakikat orang tani
sesungguhnya itu menahan diri untuk tidak membeli sesuatu yang dapat diperoleh
dengan cara bercocok tanam.
b. Palar
Pada cerpen “Banun”, tokoh Palar merupakan tokoh antagonis yang memiliki
sifat pemalas, pendendam, dan berpikiran buruk tentang sesuatu. Hal ini dapat
dibuktikan pada saat lamarannya ditolak mentah-mentah oleh Banun, Palar kemudia
bertekad untuk membalas dendam dengan cara memaklumatkan Banun sebagai
perempuan terkikir di kampung itu. Kemudian dia juga mempunyai perangai buruk
yang dianggap Banun sebagai penghinaan pada jalan hidup orang tani. Sifat
pemalasnya ditunjukkan Palar yang tidak sanggup menjalankan lelaku orang tani.
c. Rimah dan Nami
Pada cerpen tersebut, tokoh Rimah dan Nami merupakan tokoh sampingan yang
mempunyai sifat penyayang dan mudah terpengaruh. Hal ini ditunjukkan saat
gunjingan terhadap Banun yang tak kunjung reda, mereka memprotes Banun yang
tetap berperilaku kikir, kemudian Banun menjelaskan kepada anak-anaknya hakikat
orang tani yang sesungguhnya.
4. Alur
Alur yang digunakan pada cerpen “Banun” adalah alur campuran. Hal tersebut
dapat dibuktikan pada awal cerita menggambarkan kehidupan Banun Kikir, kemudian di
akhir cerita menggambarkan alasan kenapa Banun disebut Banun Kikir.
5. Amanat
Amanat yang dapat dipetik dari cerpen tersebut adalah jangan pernah menyerah
apabila melakukan pekerjaan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip hidup dan
tidak menghiraukan gunjingan orang lain. Karena setiap usaha yang dilakukan secara
terus-menerus dengan telaten dan sabar maka akan menumbuhkan hasil yang maksimal.
Terlihat pada perjuangan Banun yang seorang diri menafkahi anak-anaknya dengan tetap
memegang teguh hakikat orang tani sesungguhnya dan tidak menghiraukan gunjingan
orang lain, akhirnya Banun dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga gelar sarjana dan
dia akhirnya menjadi orang sukses di kampungnya.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah sudut pandang
orang ketiga pengamat. Hal ini dapat dilihat dari cara pengarang menuliskan cerita
dengan menonjolkan tokoh utama dalam konteks yang terbatas.
7. Gaya Bahasa
a. Perangai lintah darat itu sudah merajalela, ....
Kalimat tersebut menggunakan majas simbolik karena melukiskan suatu dengan
perbandingan benda-benda lain sebagai simbol.
b. Lagi pula, bukankah ada tauke yang selalu berkenan memberi pinjaman, selama
orang tani masih mau menyemai benih?
Kalimat tersebut menggunakan majas retoris karena merupakan penegasan
dengan menggunakan kalimat tanya retoris yang sebenarnya tidak memerlukan
jawaban karena sudah mengetahuinya.
c. Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar, ....
Kalimat tersebut menggunakan majas hiperbola karena melebih-lebihkan kata
yang dimaksud.
d. Di sepanjang usianya, Banun Kikir tak pernah membeli minyak tanah untuk
mengasapi dapur keluarganya.
Kalimat tersebut menggunakan majas alusio karena menggunakan ungkapan.
e. ... cabai, seledri, bawang, lengkuas, jahe, kunyit, gardamunggu, jeruk nipis, ....
Kalimat tersebut menggunakan majas asidenton karena menyebutkan beberapa
barang tanpa menggunakan kata penghubung.
B. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari cerpen tersebut adalah kita sebagai generasi
penerus harus menjunjung tinggi adat istiadat yang ada, seperti Banun yang tetap
memegang teguh hakikat orang tani yaitu menahan diri untuk tidak membeli segala sesuatu
yang dapat diperoleh dengan bercocok tanam. Selain itu, kita juga harus tetap teguh pada
pendirian atau prinsip kita, apabila ada yang menggunjing kita, maka kita harus bersabar
dan bertawakal serta mengambil sisi positifnya. Semua usaha yang kita lakukan pasti akan
membuahkan hasil yang sebanding dengan usaha kita.
Cerpen “Banun” sudah baik yaitu dengan memberi tahu pembaca adat istiadat yang
sudah berkembang dari jaman dahulu dan kita dianjurkan untuk melestarikan adat istiadat
yang sudah ada agar tidak punah dimakan waktu. Cerpen tersebut juga mengajarkan kita
untuk saling menghormati prinsip masing-masing dan tidak memandang orang dengan
sebelah mata.

More Related Content

What's hot

Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
Dwi Wati
 
Legenda sangkuriang
Legenda sangkuriangLegenda sangkuriang
Legenda sangkuriang
Dedy 'surya
 
2. perbedaan gender
2. perbedaan gender2. perbedaan gender
2. perbedaan gender
evinurleni
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
Novi Indah
 
Analisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelAnalisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novel
Warnet Raha
 
Nama Tumbuhan ( Latin- daerah )
Nama Tumbuhan  ( Latin- daerah )Nama Tumbuhan  ( Latin- daerah )
Nama Tumbuhan ( Latin- daerah )
almansyahnis .
 
Analisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menaraAnalisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menara
Belajar Sabar
 

What's hot (20)

Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
 
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangLegenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
 
Legenda sangkuriang
Legenda sangkuriangLegenda sangkuriang
Legenda sangkuriang
 
AT Modul 2 kb 1
AT Modul 2 kb 1AT Modul 2 kb 1
AT Modul 2 kb 1
 
2. perbedaan gender
2. perbedaan gender2. perbedaan gender
2. perbedaan gender
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
Makalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nilaMakalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nila
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
Analisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelAnalisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novel
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Ppt Penyuluhan Parenting dan Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini
Ppt Penyuluhan Parenting dan Pendidikan Seks Bagi Anak Usia DiniPpt Penyuluhan Parenting dan Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini
Ppt Penyuluhan Parenting dan Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini
 
Cerita dongeng (sage)
Cerita dongeng (sage)Cerita dongeng (sage)
Cerita dongeng (sage)
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku Fiksi
 
Nama Tumbuhan ( Latin- daerah )
Nama Tumbuhan  ( Latin- daerah )Nama Tumbuhan  ( Latin- daerah )
Nama Tumbuhan ( Latin- daerah )
 
Sangkuriang
SangkuriangSangkuriang
Sangkuriang
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 
Analisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menaraAnalisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menara
 
Ppt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualPpt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksual
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Analisis Novel Banun

  • 1. Nama : Nindya Eka Apsari Kelas : XI MIPA 7 Absen : 25 Interpretasi Cerpen “Banun” A. Analisis Unsur Intrinsik 1. Tema Tema dari cerpen “Banun” adalah keteguhan prinsip seseorang. Pada cerpen tersebut digambarkan Banun Kikir yang sangat teguh dalam memegang prinsipnya sebagai orang tani. Orang tani yang dimaksudkan adalah orang yang tahani yaitu orang yang menahan diri untuk tidak membeli segala sesuatu yang dapat diperoleh dari bercocok tanam, itulah sebabnya Banun dijuluki sebagai Banun Kikir. 2. Latar a. Latar tempat Latar tempat pada novel tersebut adalah di hutan, di sawah dan pekarangan, dan di rumah Banun. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat di hutan merupakan tempat berburu babi yang pasti terdapat lapak lemang-tapai milik Banun, di sawah dan pekarangan merupakan tempat Banun Kikir menanam berbagai macam tanaman dan sayurannya, di rumah Banun pada saat Palar menyampaikan keinginannya untuk menikahkan Rustam dengan Rimah. b. Latar waktu Latar waktu pada cerpen “Banun” adalah saat petang atau sore hari, hari Selasa dan Sabtu, serta hari Jum’at. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada saat petang setelah bergelimang lumpur sawah, Banun memikul daun-daun kelapa kering yang akan digunakan untuk bahan bakar tungkunya. Kemudian hari Selasa dan Sabtu merupakan hari berburu babi yang pasti didatangi oleh Banun. Lalu hari Jum’at merupakan hari dimana Banun datang berkunjung ke rumah anak-anaknya, menjenguk cucu, secara bergiliran. c. Latar suasana Latar suasana dalam cerpen “Banun” adalah menegangkan, hal itu dapat dibuktikan saat Banun Kikir yang menolak lamaran Palar selama dua kali yang membuat Palar sakit hati sehingga bertekad untuk membalas dendam kepada Banun yaitu dengan memaklumatkan Banun sebagai perempuan paling kikir di kampung itu. 3. Penokohan
  • 2. a. Banun Pada cerpen tersebut Banun merupakan tokoh utama yang mempunyai sifat penyabar, ulet, pekerja keras, pantang menyerah. Hal ini dapat dibuktikan pada saat Banun mendapat gunjingan dari tetangga-tetangganya karena kekikirannya tetapi Banun Kikir tetap tidak menghiraukan gunjingan tersebut. Kemudian pada saat orang tani modern yang lain sudah melupakan hakikat orang tani yang sesungguhnya, Banun masih tetap memegang teguh adat istiadat yang dimana hakikat orang tani sesungguhnya itu menahan diri untuk tidak membeli sesuatu yang dapat diperoleh dengan cara bercocok tanam. b. Palar Pada cerpen “Banun”, tokoh Palar merupakan tokoh antagonis yang memiliki sifat pemalas, pendendam, dan berpikiran buruk tentang sesuatu. Hal ini dapat dibuktikan pada saat lamarannya ditolak mentah-mentah oleh Banun, Palar kemudia bertekad untuk membalas dendam dengan cara memaklumatkan Banun sebagai perempuan terkikir di kampung itu. Kemudian dia juga mempunyai perangai buruk yang dianggap Banun sebagai penghinaan pada jalan hidup orang tani. Sifat pemalasnya ditunjukkan Palar yang tidak sanggup menjalankan lelaku orang tani. c. Rimah dan Nami Pada cerpen tersebut, tokoh Rimah dan Nami merupakan tokoh sampingan yang mempunyai sifat penyayang dan mudah terpengaruh. Hal ini ditunjukkan saat gunjingan terhadap Banun yang tak kunjung reda, mereka memprotes Banun yang tetap berperilaku kikir, kemudian Banun menjelaskan kepada anak-anaknya hakikat orang tani yang sesungguhnya. 4. Alur Alur yang digunakan pada cerpen “Banun” adalah alur campuran. Hal tersebut dapat dibuktikan pada awal cerita menggambarkan kehidupan Banun Kikir, kemudian di akhir cerita menggambarkan alasan kenapa Banun disebut Banun Kikir. 5. Amanat Amanat yang dapat dipetik dari cerpen tersebut adalah jangan pernah menyerah apabila melakukan pekerjaan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip hidup dan tidak menghiraukan gunjingan orang lain. Karena setiap usaha yang dilakukan secara terus-menerus dengan telaten dan sabar maka akan menumbuhkan hasil yang maksimal. Terlihat pada perjuangan Banun yang seorang diri menafkahi anak-anaknya dengan tetap memegang teguh hakikat orang tani sesungguhnya dan tidak menghiraukan gunjingan orang lain, akhirnya Banun dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga gelar sarjana dan dia akhirnya menjadi orang sukses di kampungnya.
  • 3. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah sudut pandang orang ketiga pengamat. Hal ini dapat dilihat dari cara pengarang menuliskan cerita dengan menonjolkan tokoh utama dalam konteks yang terbatas. 7. Gaya Bahasa a. Perangai lintah darat itu sudah merajalela, .... Kalimat tersebut menggunakan majas simbolik karena melukiskan suatu dengan perbandingan benda-benda lain sebagai simbol. b. Lagi pula, bukankah ada tauke yang selalu berkenan memberi pinjaman, selama orang tani masih mau menyemai benih? Kalimat tersebut menggunakan majas retoris karena merupakan penegasan dengan menggunakan kalimat tanya retoris yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah mengetahuinya. c. Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar, .... Kalimat tersebut menggunakan majas hiperbola karena melebih-lebihkan kata yang dimaksud. d. Di sepanjang usianya, Banun Kikir tak pernah membeli minyak tanah untuk mengasapi dapur keluarganya. Kalimat tersebut menggunakan majas alusio karena menggunakan ungkapan. e. ... cabai, seledri, bawang, lengkuas, jahe, kunyit, gardamunggu, jeruk nipis, .... Kalimat tersebut menggunakan majas asidenton karena menyebutkan beberapa barang tanpa menggunakan kata penghubung. B. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kita ambil dari cerpen tersebut adalah kita sebagai generasi penerus harus menjunjung tinggi adat istiadat yang ada, seperti Banun yang tetap memegang teguh hakikat orang tani yaitu menahan diri untuk tidak membeli segala sesuatu yang dapat diperoleh dengan bercocok tanam. Selain itu, kita juga harus tetap teguh pada pendirian atau prinsip kita, apabila ada yang menggunjing kita, maka kita harus bersabar dan bertawakal serta mengambil sisi positifnya. Semua usaha yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil yang sebanding dengan usaha kita. Cerpen “Banun” sudah baik yaitu dengan memberi tahu pembaca adat istiadat yang sudah berkembang dari jaman dahulu dan kita dianjurkan untuk melestarikan adat istiadat yang sudah ada agar tidak punah dimakan waktu. Cerpen tersebut juga mengajarkan kita untuk saling menghormati prinsip masing-masing dan tidak memandang orang dengan sebelah mata.