Analisis kesalahan tatabahasa yang dilakukan murid di sekolah meliputi kesalahan penggunaan imbuhan, kata majmuk, kata sendi dan frasa. Kesalahan-kesalahan ini disebabkan murid belum menguasai sepenuhnya rumus-rumus tatabahasa yang diajarkan.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk kata. Kata terbentuk dari gabungan morfem, yaitu unit terkecil yang membawa makna. Terdapat dua jenis morfem, yaitu morfem bebas yang dapat berdiri sendiri sebagai kata dan morfem terikat yang membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata. Kata merupakan satuan terkecil yang membawa makna lengkap dalam bahasa.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk kata. Kata terbentuk dari gabungan morfem, yaitu unit terkecil yang membawa makna. Terdapat dua jenis morfem, yaitu morfem bebas yang dapat berdiri sendiri sebagai kata dan morfem terikat yang membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata. Kata merupakan satuan terkecil yang membawa makna lengkap dalam bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran menulis, termasuk definisi, jenis-jenisnya, pendekatan pengajaran, dan peringkat menulis. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga peringkat menulis yaitu pramenulis, mekanis, dan pelahiran, serta beberapa jenis penulisan seperti terkawal, separa terkawal, berpandu, dan bebas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ayat majmuk pancangan, termasuk definisi, jenis, dan unsur-unsurnya. Ayat majmuk pancangan terdiri dari satu ayat induk dan satu atau lebih ayat kecil yang melengkapi ayat induk tersebut. Terdapat tiga jenis ayat majmuk pancangan yaitu ayat relatif, komplemen, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat kemahiran menulis, yaitu peringkat pramenulis, peringkat mekanis, dan peringkat pelahiran. Pada peringkat pramenulis, murid dilatih kemahiran motorik dasar seperti membentuk garis dan huruf. Kemudian pada peringkat mekanis, murid belajar membentuk huruf, suku kata, dan kata. Pada peringkat terakhir, pelahiran, murid mampu menulis karangan se
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran menulis, termasuk definisi, jenis-jenisnya, pendekatan pengajaran, dan peringkat menulis. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga peringkat menulis yaitu pramenulis, mekanis, dan pelahiran, serta beberapa jenis penulisan seperti terkawal, separa terkawal, berpandu, dan bebas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ayat majmuk pancangan, termasuk definisi, jenis, dan unsur-unsurnya. Ayat majmuk pancangan terdiri dari satu ayat induk dan satu atau lebih ayat kecil yang melengkapi ayat induk tersebut. Terdapat tiga jenis ayat majmuk pancangan yaitu ayat relatif, komplemen, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat kemahiran menulis, yaitu peringkat pramenulis, peringkat mekanis, dan peringkat pelahiran. Pada peringkat pramenulis, murid dilatih kemahiran motorik dasar seperti membentuk garis dan huruf. Kemudian pada peringkat mekanis, murid belajar membentuk huruf, suku kata, dan kata. Pada peringkat terakhir, pelahiran, murid mampu menulis karangan se
Dokumen tersebut membahas delapan jenis kesalahan tatabahasa umum dalam bahasa Melayu, termasuk kesalahan dalam penggunaan kata ganti diri, kata bilangan, penjodoh bilangan, kata sendi, kata kerja, kata hubung, perbendaharaan kata, dan hukum D-M.
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik menjawab soalan bahasa Melayu dalam peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) kertas 2. Ia menyenaraikan beberapa aspek kesalahan ejaan dan imbuhan dalam bahasa Melayu beserta contoh-contohnya. Dokumen ini juga menunjukkan cara untuk membetulkan kesalahan ejaan dan imbuhan dalam beberapa ayat yang diberikan sebagai latihan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menggunakan bahasa Melayu yang betul dalam komunikasi lisan dan tulisan, menjelaskan kesalahan-kesalahan umum dalam penggunaannya, dan saranan untuk mengatasi masalah lemah berbahasa.
Modul ini memberikan contoh kata-kata yang sering disalah eja beserta ejaan yang benar. Beberapa pasangan kata tersebut adalah odit-audit, insuran-insurans, kontrek-kontrak, dan vokasyenal-vokasional. Ringkasan ini hanya memberikan informasi tingkat tinggi tanpa menjelaskan isi modul secara rinci.
Dokumen tersebut memberikan perbaikan terhadap penulisan surat dinas agar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan penulisan dan menambahkan saran-saran penulisan yang lebih baik dan efektif.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Petikan membincangkan tentang punca-punca keracunan makanan dan kepentingan makanan berkhasiat kepada orang ramai. Antara punca utama keracunan makanan ialah pencemaran makanan, cara penyediaan yang tidak dijaga, dan kebersihan makanan yang tidak memuaskan. Kepentingan makanan berkhasiat pula ialah untuk menjamin kesihatan tubuh badan.
Dokumen tersebut berisi dua contoh soal latihan mengenali kesalahan ejaan dalam beberapa kalimat dan meminta peserta menuliskan pembetulannya. Contoh pertama berisi tiga kalimat yang masing-masing mengandung satu kesalahan ejaan, sedangkan contoh kedua juga berisi tiga kalimat dengan satu kesalahan ejaan pada setiap kalimat.
Dokumen tersebut membahas strategi, kaedah, dan teknik pengajaran dan pembelajaran. Ia mendefinisikan konsep-konsep seperti strategi, kaedah, teknik, dan pendekatan serta membandingkan ciri-ciri strategi pemusatan guru dan murid. Dokumen tersebut juga menjelaskan kaedah-kaedah seperti simulasi, lawatan, dan projek serta kaedah syarahan yang lebih berfokus pada guru.
Dokumen tersebut membincangkan usaha untuk mempertingkatkan standard guru di Pahang. Ia menyenaraikan pandangan beberapa tokoh tentang sifat guru yang profesional dan berkualiti. Dokumen ini juga memperkenalkan Model Standard Guru Malaysia yang menetapkan tiga domain kompetensi untuk guru, termasuk amalan nilai, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
Tajuk 8 membahas analisis kesalahan bahasa umum seperti ejaan, kata, frasa, dan klausa dalam rangka meningkatkan pemahaman pelajar tentang tatabahasa. Pelajar diharapkan mampu menganalisis berbagai jenis kesalahan bahasa."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif dan unsur-unsur penting dalam membentuk kalimat efektif seperti kesatuan gagasan, kepaduan, keparalelan, kelogisan, kehematan, dan penekanan.
2. Diberikan contoh kalimat yang efektif dan tidak efektif beserta perbaikannya.
3. Terdapat daftar pustaka yang mendukung informasi dalam d
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek pengembangan kalimat yang baik dan benar, meliputi:
1) penggunaan kalimat yang utuh dan jelas;
2) penggunaan awalan meN-, ber-, dan akhiran -nya secara tepat;
3) penggunaan kata penghubung dan kata baku dengan benar;
4) penerapan struktur kalimat pasif yang tepat.
1. Kajian ini meneliti persepsi pelajar terhadap kesulitan pembelajaran dan penulisan Jawi Baru.
2. Pelajar mengalami kesulitan dalam mengenali perkataan Arab, penggunaan Alif, penulisan Hamzah, perbedaan Qaf dan Kaf, serta perkataan Inggris dan asing.
3. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan memberikan saranan untuk memperbaiki pengajaran Jawi.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan penulis secara tepat kepada pembaca. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri seperti kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Kajian ini bertujuan meningkatkan penguasaan murid dalam penggunaan huruf besar pada permulaan ayat dan kata nama khas; (2) Terdapat masalah murid tidak menggunakan huruf besar dengan betul walaupun telah ditegur berulang kali; (3) Penyelidik menggunakan pensel warna untuk mengatasi masalah tersebut.
Meningkatkan penguasaan menulis huruf besar pada pangkalMat mohd
Ringkasan:
Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran murid-murid tahun empat dalam menulis huruf besar pada pangkal kata nama khas melalui pelaksanaan strategi pengajaran dan pembelajaran. Hasil ujian pra dan pasca menunjukkan peningkatan min purata sebanyak 44.5% setelah pelaksanaan strategi seperti penerangan konsep, nota ringkas, dan teknik bantu bimbing. Kajian ini membuktikan strategi yang
Dokumen tersebut membahas kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda baca, termasuk titik, koma, titik koma, hubung dan garis miring. Beberapa kesalahan yang dijelaskan adalah penggunaan titik setelah penulisan nominal uang dan ketiadaan titik di akhir kalimat. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan penggunaan tanda baca secara teoritis beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut berisi petunjuk pengerjaan kuis tentang kesalahan kalimat yang terdiri dari beberapa bagian soal seperti kalimat pengaruh bahasa daerah, bahasa asing, mubazir, taksa, rancu, tidak lengkap, nirlogis, dan terlalu panjang beserta petunjuk pengerjaannya seperti identitas diri, kerapian tulisan, dan pengumpulan lewat classroom.
Similar to Analisis kesalahan penggunaan tatabahasa (20)
1. ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN
TATABAHASA
1.0 Analisis Kesalahan Penggunaan Tatabahasa
Dua bidang utama yang wujud daripada tatabahasa ialah morfologi dan sistaksis.
Pemasalahan yang masih wujud tentang kesalahan tatabahasa ialah penggunaan tatabahasa oleh
murid di dalam bilik darjah sama ada dalam bentuk lisan mahu pun penulisan.Kesalahan yang
dimaksudkan ini ialah penggunaan tatabahasa yang tidak mematuhi hukum tatabahasa bahasa
Melayu dengan betul. Menurut Nik Safiah Karim (1980) yang mengatakan kesalahan
bahasa ditarifkan sebagai penggunaan bahasa yang melanggar peraturan-peraturan bahasa yang
telah dipersetujui sama ada pada peringkat sebutan,pilihan kata atau susunan frasa dan ayat.
Menurut Corder (1981) pula, kesilapan atau kesalahan bahasa ialah suatu bentuk penggunaan
bahasa yang menyimpang daripada sistem bahasa yang diterima oleh penutur jati dan kesilapan itu
meliputi aspek bahasa seperti tatabahasa, ejaan, sebutan, penggunaan perkataan, istilah dan
sebagainya.
Kesalahan tatabahasa yang masih wujud di kalangan murid di bilik darjah adalah
disebabkan mereka masih belum dapat menguasai rumus-rumus tatabahasa yang telah mereka
pelajari di sekolah. Melalui esei ini, akan membincangkan analisis beberapa kesalahan penggunaan
tatabahasa oleh murid di dalam bilik darjah. Kesalahan tatabahasa tersebut dikesan dan sering
dilakukan oleh murid semasa di dalam kelas ialah kesalahan dalam penggunaan kata yan g betul,
penulisan ayat dan karangan. Ini mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan tentang tatabahasa
dan kemahiran berbahasa mereka.
1.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Imbuhan
Antara kesalahan tatabahasa yang dapat dikesan dan sering dilakukan oleh murid-murid
ialah dalam penggunaan imbuhan. Kesalahan ini sering dilakukan oleh murid-murid ketika mereka
hendak membentuk atau membina ayat dengan kata-kata berimbuhan. Seperti yang kita ketahui
imbuhan bermaksud bentuk terikat yang ditambah pada sesuatu kata. Selepas membuat penilaian
terhadap latihan murid berkaitan penggunaan imbuhan ini, terdapat tiga faktor kesalahan yang
dilakukan oleh murid dalam penggunaan imbuhan tersebut. Faktor kesalahan penggunaan imbuhan
tersebut ialah:
a.) Murid menggunakan imbuhan yang tidak tepat atau tidak sesuai pada tempatnya.
Contoh :
Penjenayah itu telah dijatuhkan hukuman penjara selama 20 tahun supaya dia
tidak berlaku jenayah lagi. (salah)
2. sepatutnya
Penjenayah itu telah dijatuhkan hukuman penjara selama 20 tahun supaya dia
tidak melakukan jenayah lagi. (betul)
b.) Murid menggunakan imbuhan pada kata atau tempat yang tidak sepatutnya menerima
imbuhan.
Contoh :
Pokok kelapa itu melambai-lambai apabila ditiupi angin. (salah)
sepatutnya
Pokok kelapa itu melambai-lambai apabila ditiup angin. (betul)
c.) Murid menggunakan imbuhan di tempat yang tidak perlu diletakkan imbuhan.
Contoh :
Dahulu saya tinggal di Alor Setar, tetapi sekarang saya meninggal di Kuala
Kangsar. (salah)
sepatutnya
Dahulu saya tinggal di Alor Setar, tetapi sekarang saya tinggal di Kuala
Kangsar. (salah)
1.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Majmuk
Seterusnya kesalahan tatabahasa yang dikesan oleh murid semasa di dalam kelas ialah
kesalahan semasa menggunakan kata majmuk. Proses pemajmukan kata berlaku apabila dua kata
dasar atau lebih dirangkaikan. Kata majmuk ini terbahagi kepada dua jenis iaitu kata majmuk bebas
iaitu dieja secara berasingan contohnya seperti kereta api, alat tulis manakala kata majmuk mantap
pula dieja secara serangkai contohnya warganegara, olahraga dan lain-lain lagi.Terdapat tiga
kesalahan yang dapat dilihat semasa murid menggunakan kata majmuk ini. Antara kesalahan
tersebut ialah :
a.) Murid tidak dapat membezakan antara kata majmuk yang ditulis serangkai dengan kata majmuk
yang tidak ditulis secara berasingan.
3. Contoh 1:
Pemandangan di sekitar bandaraya Ipoh sangat indah. (salah)
Sepatutnya
Pemandangan di sekitar Bandar raya Ipoh sangat indah. (betul)
Contoh 2 :
Encik Ahmad ialah warganegara Malaysia. (salah)
Sepatutnya
Encik Ahmad ialah warga negara Malaysia. (betul)
b.) Murid menggadakan keseluruhan kata majmuk atau mengulang kata nama kedua dengan
menggadakan perkataan kedua.
Contoh :
Kapal terbang-kapal terbang itu sedang membuat pertunjukkan di udara.(salah)
Sepatutnya
Kapal-kapal terbang itu sedang membuat pertunjukkan di udara. (betul)
Dalam penggandaan kata majmuk, perkataan pertama sahaja yang digandakan manakala
perkataan kedua dibiarkan kekal.
c.) Murid mengasingkan kata majmuk yang menerima imbuhan apitan.
Contoh :
Usaha kerajaan untuk menyatu padukan rakyat di negara kita dianggap telah
berjaya. (salah)
sepatutnya
Usaha kerajaan untuk menyatu padukan rakyat di negara kita dianggap telah
berjaya. (betul)
Kata majmuk yang menerima imbuhan apitan hendaklah ditulis serangkai.
4. 1.3 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sendi
Menurut Tatabahasa Dewan Edisi Baharu (1997), kata sendi nama ialah bentuk morfem atau
kata yang letaknya di hadapan frasa nama. Antara kata sendi nama yang sering digunakan ialah di,
ke, dari, daripada, pada, kepada, untuk, akan, hingga, tentang dan lain-lain lagi.Kesalahan
penggunaan kata sendi ini yang sering dilakukan oleh murid di dalam kelas terbahagi kepada
beberapa jenis kesalahan seperti:
a.) Kesalahan penggunaan kata sendi ‘di’. Di sini apa yang dapat dilihat, murid -murid di dalam kelas
terkeliru dengan penggunaan kata sendi ‘di’ dan imbuhan ‘di’.
Contoh 1:
Bola itu di sepak dengan kuat oleh abang. (salah)
sepatutnya
Bola itu disepak dengan kuat oleh abang. (betul)
Contoh 2:
Datuk dan nenek saya tinggal dikampung. (salah)
sepatutnya
Datuk dan nenek saya tinggal di kampung. (betul)
b.) Kesalahan penggunaan kata sendi nama ‘akan’. Apa yang dapat diperhatikan murid-murid di dalam
kelas terdorong untuk menulis kata sendi akan dengan singkatan ‘kan’.
Contoh:
Puan Siti sangat rindukan anaknya yang tinggal di asrama.(salah)
sepatutnya
Puan Siti sangat rindu akan anaknya yang tinggal di asrama.(betul)
Penggunaan singkatan “kan”hanya sesuai digunakan dalam bahasa lisan dan tidak pada bahasa
tulisan.
c.) Kesalahan penggunaan kata sendi ‘dari’ dan ‘daripada’. Melalui kata sendi nama ‘dari’ dan
‘daripada’, murid sering terkeliru antara penggunaan dari dan daripada. Seperti yang kita ketahui
5. kata sendi dari digunakan untuk menunjukkan arah sesuatu tempat dan masa manakala daripada
pula menunjukkan punca sesuatu perkara.
Contoh 1:
Saya berasal daripada Kuala Kangsar. (salah)
sepatutnya
Saya berasal dari Kuala Kangsar. (betul)
Contoh 2:
Sarung tangan itu diperbuat dari susu getah.(salah)
sepatutnya
Sarung tangan itu diperbuat daripada susu getah (betul)
Contoh 3:
Program motivasi itu diadakan daripada pukul lapan pagi hingga lima petang
Sepatutnya
Program motivasi itu diadakan dari pukul lapan pagi hingga lima petang
d.) Kesalahan penggunaan kata sendi nama ‘oleh’. Apa yang dapat diperhatikan murid sering
menggunakan kata sendi nama oleh dengan kata hubung kerana iaitu membentuk ‘oleh kerana’.
Contoh :
Oleh kerana hujan lebat, perlawanan bola sepak itu terpaksa
ditangguhkan. (salah)
sepatutnya
Oleh sebab hujan lebat, perlawanan bola sepak itu terpaksa
ditangguhkan.(betul)
6. 1.4 Analisa Kesalahan Penggunaan Frasa.
Kesalahan yang terakhir yang dilakukan oleh murid semasa di dalam kelas ialah kesalahan
penggunaan frasa. Kesalahan penggunaan frasa ini banyak dilakukan oleh murid adalah
disebabkan susunan kata yang digunakan dalam frasa itu tidak mematuhi hokum D-M. Hukum D-M
bermaksud unsur yang diterangkan mendahului yang menerang. Hukum D-M ini telah diperkenalkan
oleh Profesor Takdir Alisiabbana dalam bukunya Tatabahasa Baru Melayu Indonesia. Antara
kesalahan umum yang dilakukan oleh murid-murid ialah mendahului kata penerangan dengan kata
yang diterang.
Contohnya:
i. Goreng pisang sepatutnya pisang goreng
ii. Ikan kari sepatutnya kari ikan
iii. Ali klinik sepatutnya Klinik Ali
iv. Lembu kereta sepatutnya kereta lembu
v. Tom Yan Restoran sepatutnya Restoran Tom Yam.