SlideShare a Scribd company logo
TUGAS 
MANAJEMEN STRATEGIK 
Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. 
Kajian Studi Kasus 
Competitive Advantage/Market Attractiveness 
(Scott Nelson, Tony Wildman, Glenn Mansfield) 
Maret 6, 2014 
Oleh : 
Arif Partono Prasetio - 1303193 
Universitas Pendidikan Indonesia 
Program Doktor Ilmu Manajemen 
2014
1 
Pendekatan CAMA (Competitive advantage/Market attractiveness) 
Banyak ahli yang menyarankan agar perusahaan menciptakan keunggulan bersaing yang unik. Hal ini merupakan nasehat baik, akan tetai sulit diwujudkan. Perusahaan yang saat ini sudah dinilai berhasil, menjalankan bisnisnya seperti lokomotif kereta api. Artinya, pengemudi (pimpinan) memiliki fokus ke depan, mengerahkan sumberdaya secara efisien, sementara pemandangan (kondisi lain) berlalu lebih cepat daripada yang mampu mereka identifikasi. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan sulit menanamkan adanya kemungkinan jalur lain yang dapat dilakukan/dipilih. Makalah ini dirancang bagi perusahaan berskala kecil dan menengah agar mereka bisa mengidentifikasi peluang baru dan membuat pilihan-pilihan strategi yang tepat. 
Konsep CAMA 
Metodologi ini didasarkan pada gagasan bahwa posisi bersaing yang unik dihasilkan dari kajian terhadap keunggulan bersaing dan daya tarik pasar (CAMA). Mengevaluasi kekuatan bersaing dari suatu perusahaan tidak cukup hanya dengan menentukan keunikan tersebut saja, tetapi juga harus diuji berdasarkan daya tarik pasar dimana perusahaan beroperasi. Mengapa demikian? Banyak perusahaan yang pada awalnya merupakan penguasa pasar tetapi kemudian semakin menurun kinerjanya. Disamping itu banyak pula perusahaan yang beroperasi dalam pasar tumbuh dengan cepat dan menguntungkan tetapi gagal memanfaatkan peluang tersebut. 
Berikut konsep CAMA yang disajikan dalam diagram: 
Masing-masing kotak di dalam diagram menggambarkan segmen pasar dari suatu produk, masing-masing memiliki pertimbangan keunggulan bersaing dan daya tarik pasar.
2 
Segmen dimana pasar berada dalam kondisi sangat menarik dan perusahaan memiliki kekuatan bersaing yang tinggi pula akan menjadi lebih menarik bagi perusahaan. 
Proses Lima Tahap CAMA 
Pembahasan tahapan ini didasarkan pada studi kasus perusahaan yang melakukan uji polusi dan audit lingkungan. Perusahaan tersebut merasa hanya memiliki pilihan yang terbatas dan alternatif strategi yang pula. Hal tersebut diperburuk dengan pindahnya beberapa konsumen ke wilayah lain yang sulit dijangkau (luar negeri). 
Tahap 1: Mengidentifikasi pilihan 
Pada tahap ini dilakukan workshop dimana manajemen perusahaan dan direkturnya melakukan brainstorming yang mengkaji semua pasar memungkinkan perusahaan bisa beroperasi. Pembahasan mencakup pasar yang sekarang sedang dikelola serta yang dulu pernah dikelola, dan juga potensi pasar lain yang mungkin bisa dioptimalkan di masa depan. Setelah diskusi, diperoleh sebanyak 29 pasar segmen potensial yang bisa digarap, dibandingkan dengan hanya 7 pasar yang saat ini dikelola. 
Tahap 2: Mengidentifikasi sumber keunggulan bersaing 
Langkah berikut adalah menentukan faktor yang paling penting bagi konsumen pada saat mereka hendak membeli. Kncinya disini adalah melihat produk perusahaan tersebut dari mata konsumen. Setelah beberapa faktor teridentifikasi, selanjutnya dilakukan pengujian kepada konsumen melalui survey online dan telpon. Konsumen diminta untuk memberikan peringkat dari tidak penting hingga sangat untuk setiap kategori yang disajikan, tanpa memandang siapa yang memproduksinya. Proses ini menghasilkan 6 kriteria pembelian yang bisa dioptimalkan perusahaan tersebut menjadi keunggulan bersaing: 
- Pangsa pasar 
- Hubungan yang baik 
- Pengalaman di dalam industri 
- Keahlian tenis 
- Harga 
- Reputasi 
Masing-masing faktor kemudian di bobot berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan
3 
beberapa staf sales dan pemasaran. 
Tahap 3: Keunggulan bersaing Relatif 
Keunggulan bersaing merupakan hal yang tidak absolut. Dalam persaingan pasar, keunggulan bersaing dari sau perusahaan bersifat relatif dibandingkan dengan pesaingnya. Mungkin saja konsumen melihat semua perusahaan yang berada di dalam pasar tersebut sebagai perusahaan yang buruk, sehingga biasa-biasa saja dinilai lebih baik dari pesaing lainnya yang lebih buruk. Atau sebaliknya perusahaan yang dinilai telah memberikan layanan yang optimal dinilai kurang baik jika dihadapkan pada perusahaan yang bisa memberikan layanan lebih baik lagi. Artinya konsumen tidak melihatnya secara absolut, mereka hanya memilih dari pilihan-pilihan yang ada. Sehingga ukuran tersebut mengindikasikan posisi relatif dari perusahaan. Untuk mengatasi hal ini dilakukan teknik sederhana untuk menilai masing-masing pesaing yang ada. Semakin tinggi nilainya berarti pesaing tersebut secara relatif lebih baik. Berikut disajikan hasil penilaian tersebut:
4 
Metode tersebut memberikan sudut pandang terhadap posisi bersaing relatif dari perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan limbah dan lingkungan ini terhadap masing- masing pasar yang saat ini dikelola dan mungkin di kelola masa depan. Pada contoh industri semen perusahaan memiliki kelemahan (2.25) karena saat ini tidak pangsa pasar. Sebaliknya perusahaan memiliki keunggulan di sektor almunium dan percetakan (4). Tentu saja tidak semua faktor yang mempengaruhi pembelian memiliki kesetaraan, oleh karenanya langkah terakhir adalah dengan membobot tingkat persaingan yang dipersepsikan untuk masing-masing perusahaan terhadap setiap kepentingan relatif dari faktor yang mempengaruhi pembelian. Dari tabel terlihat bahwa untuk pengalaman di bidang industri (18.8) dan pengalaman pengujian 20.1), perusahaan ini memiliki persepsi keunggulan bersaing yang lebih tinggi. 
Tahap 4: Memahami dan mengidentifikasi daya tarik pasar 
Dari tabel diatas terlihat bahwa perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Selanjutnya perlu dilihat apakah pasar sedang tumbuh atau malah menurun. Beberapa hal yang dipertimbangkan adalah kesulitan untuk memasukinya dan persaingan harga yang berlaku. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis mengenai relativitas daya tarik pasar. Pada riset ini dilakukan metode yang sama dengan memberikan bobot untuk setiap kriteria ada.
5 
Langkah pertama adalah menentukan apa yang menyebabkan pasar menarik bagi perusahaan. Biasanya ini terdiri dari faktor-faktor: 
- Ukuran pasar, besar atau kecilnya pasar 
- Pertumbuhan pasar, kecenderungan untuk naik atau turun 
- Marjin laba, apakah memberikan tingkat laba yang memadai 
- Ketatnya persaingan, berapa banyak pesaing, persaingan harga 
- Lokasi, apakah mudah atau sulit dijangkau secara geografis 
Untuk mengidentifikasi faktor tersebut dilakukan diskusi dengan bagian sales dan pemasaran serta melalui pengumpulan data demografis dan ekonomi agar informasinya objektif. Berikut informasi yang berhasil diperoleh: 
Hasil analisis di atas tidak saja menentukan peringkat untuk masing-masing segmen tetapi juga bisa digunakan untuk melihat mengapa sektor tertentu dinilai rendah atau tinggi. Sebaga contoh segmen Alumunium Smelting, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini dianggap memiliki keunggulan bersaing, tetapi daya tarik pasarnya relatif rendah karena meski memiliki pangsa yang besar saat ini perkembangan di masa depan diperkirakan akan melambat. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang ada di dalamnya dan kapasitas
6 
dapat dikelola sudah optimal sehingga kemungkinan sulit untuk ada perkembangan baru di waktu dekat. 
Tahap 5: Menyatukan hasil pemikiran 
Setelah melakukan analisis terhadap relativitas posis bersaing disetiap pasar dan daya tariknya, langah berikut adalah menentukan dua variabel tersebut dalam satu matriks yang menghubungkan keunggulan bersaing dan daya tarik pasar. Berikut gambar yang menunjukkan posisi dua variabel tersebut: 
Matriks di atas menunjukkan bahwa setiap segemen sudah dievaluasi. Masing-masing kuadran memiliki dampak strategis dan pilihan yang berbeda. Contohnya pada kiri bawah yang menunjukkan tingkat keunggulan bersaing dan daya tarik pasar rendah (kuadran yang relatif tidak baik, dengan potensi pilihan strategi untuk keluar dari pasar) hingga kuadran kanan atas (yang lebih ideal). Tindakan berbeda perlu diterapkan untuk masing-masing kuadran tersebut, atau untuk pasar yang ingin dimasuki.
7 
Kesimpulan 
Makalah ini memberikan pandangan konseptual terkait praktek yang membutuhkan peratian besar dan kompleks mengenai pembahasan keunggulan bersaing daya tarik pasar. Meski banyak analisis yang bisa digunakan dari kombinasi pengalaman manajemen, untuk menghasilkan kerangka strategis yang diharapkan diperlukan kesiapan melakukan riset dan penggunaan fasilitator eksternal untuk membantu manajemen agar mampu melihat dari sudut yang lebih luas. Di samping itu dibutuhkan juga komitmen untuk menjalankan proses ini meski kadang hasilnya tidak sesuai dengan pandangan awal yang dimiliki oleh perusahaan. 
Matriks CAMA ini bisa memberikan kajian ringkas dalam mengamati dinamika kombinasi pasar dan persaingan, sehingga perusahaan bisa melihat dengan lebih jelas mendalam dalam memilih strategi yang akan dijalankan. Pendekatan CAMA bisa diterapkan pada berbagai tipe perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Hasilnya bisa digunakan juga untuk menentukan strategi produk, jasa, dan pelanggan. 
Pandangan Penulis 
Kajian CAMA diperlukan untuk menganalisis daya saing perusahaan dikaitkan dengan kondisi pasar yang dihadapi. Kombinasi analisis dua variabel ini sekaligus bisa digunakan untuk mengukur potensi pasar yang ada dan perusahaan memasuki tersebut. Kajian ini juga membahas variabel internal dan eksternal, yang memang sudah sesuai dengan teori kajian pemilihan strategi yang wajib memperhatikan kedua sisi tersebut. 
Alat analisis yang sudah sesuai ini perlu didukung dengan hasil riset objektif dan komprehensi agar tidak memberikan hasil yang keliru. Perusahaan dapat melakukan analisis mandiri terhadap faktor-faktor yang dikaji, akan tetapi lebih optimal jika mereka menggunakan sarana di luar perusahaan juga untuk menambah objektivitas hasil yang diperoleh. Tidak bisa dipungkiri, kadangkala kita menilai kekuatan diri sendiri lebih tinggi dari yang seharusnya, atau sebaliknya menilai rendah menganggap kelemahan yang kita miliki. Dengan adanya dua sisi informasi maka kecenderungan tersebut bisa diminimalkan. 
Perusahaan juga dapat mengembangkan alat ukur yang lebih lengkap (dibanding dengan yang digunakan pada riset ini). Indikator-indikator lain yang lebih sesuai dengan industri bisa digunakan. Faktor utama dalam riset identifikasi ini adalah objektivitas penilaian. Di
8 
samping itu, perusahaan sering kali sudah memiliki hasil bayangan, yang juga berbeda denga hasil yang diperoleh. Pada kondisi ini, perusahaan sebaiknya tidak bersikukuh pada kondisi bayangan lah yang lebih tepat. Untuk memastikan sebenarnya, dapat dilakukan riset lanjutan untuk mengevaluasi apakah hasil pertama sudah sesuai. Sekali lagi faktor penting disini adalah kejujuran dalam menyusun indikator yang diperlukan dan ketika menginterpretasikan hasilnya.

More Related Content

What's hot

Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
AdityoDwinanto
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Erwan Cipto Priyatmoko
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Dayana Florencia
 
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab SosialMengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Ninnasi Muttaqiin
 
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado RestaurantFive porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
Elizabeth Lesmana Pualam
 
The Matching Stage - Manajemen Strategik
The Matching Stage - Manajemen StrategikThe Matching Stage - Manajemen Strategik
The Matching Stage - Manajemen Strategik
Anita Regita Kusumaningrum
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
Nony Saraswati Gendis
 
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
Alfrianty Sauran
 
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkanBab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkanmsahuleka
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategisIndra Diputra
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Albert Winadi, CISA
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
Alfrianty Sauran
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by me
Fahriani .
 
Michael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailMichael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detail
DavidNehemia1
 
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace HardwarePaper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
TIUPH2013
 
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Isah Nurdianah
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylceIndra Purba
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Judianto Nugroho
 
Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)
Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)
Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)
Carl Prananda
 

What's hot (20)

Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
 
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab SosialMengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial
 
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado RestaurantFive porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
 
The Matching Stage - Manajemen Strategik
The Matching Stage - Manajemen StrategikThe Matching Stage - Manajemen Strategik
The Matching Stage - Manajemen Strategik
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
 
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
 
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkanBab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by me
 
Michael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailMichael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detail
 
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace HardwarePaper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
 
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)Strategi Porter (Studi pada Indofood)
Strategi Porter (Studi pada Indofood)
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylce
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
 
Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)
Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)
Menghadapi Persaingan (Kotler,keller. edisi12 jilid 1. bab11)
 
Strategi bersaing
Strategi bersaingStrategi bersaing
Strategi bersaing
 

Similar to Analisis competitive advantage market attractiveness

PERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptx
PERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptxPERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptx
PERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptx
nurlaila726619
 
Kelompok 2 manajemen biaya
Kelompok 2 manajemen biayaKelompok 2 manajemen biaya
Kelompok 2 manajemen biaya
Indah Dwi Lestari
 
Implementasi strategi
Implementasi strategi Implementasi strategi
Implementasi strategi
Harisno Al-anshori
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
TIUPH2013
 
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
MaharaniGustianingty
 
Internal analysis
Internal analysisInternal analysis
Internal analysisAhmad Fauzi
 
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
ana_sari
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Kacung Abdullah
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
sitiwaliha
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
Eko Mardianto
 
Kelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptx
Kelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptxKelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptx
Kelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptx
AlipahNabilah
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Annisa Nurlestari
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
Intan Wachyuni
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDFSM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
Intan Wachyuni
 
Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...
Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...
Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...
Kanaidi ken
 
studi kelayakan bisnis DIKTAT
studi kelayakan bisnis DIKTAT studi kelayakan bisnis DIKTAT
studi kelayakan bisnis DIKTAT
Arjuna Ahmadi
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
parluhutan silitonga
 

Similar to Analisis competitive advantage market attractiveness (20)

PERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptx
PERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptxPERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptx
PERENCANAAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pptx
 
Kelompok 2 manajemen biaya
Kelompok 2 manajemen biayaKelompok 2 manajemen biaya
Kelompok 2 manajemen biaya
 
Implementasi strategi
Implementasi strategi Implementasi strategi
Implementasi strategi
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
 
Internal analysis
Internal analysisInternal analysis
Internal analysis
 
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 
Kelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptx
Kelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptxKelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptx
Kelompok 3 Perumusan Strategi dengan Matriks SWOTS dan Space Matriks.pptx
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDFSM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
 
Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...
Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...
Strategi Bersaing & Competitive Analysis _ Materi Training "Marketing & Build...
 
studi kelayakan bisnis DIKTAT
studi kelayakan bisnis DIKTAT studi kelayakan bisnis DIKTAT
studi kelayakan bisnis DIKTAT
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
 

More from Arif Partono

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Arif Partono
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocado
Arif Partono
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom University
Arif Partono
 
Sesi 14 km future
Sesi 14 km futureSesi 14 km future
Sesi 14 km future
Arif Partono
 
Sesi 13 km audit
Sesi 13 km auditSesi 13 km audit
Sesi 13 km audit
Arif Partono
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategies
Arif Partono
 
Sesi 10 km tools
Sesi 10 km toolsSesi 10 km tools
Sesi 10 km tools
Arif Partono
 
Sesi 11 km team
Sesi 11 km teamSesi 11 km team
Sesi 11 km team
Arif Partono
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturity
Arif Partono
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management field
Arif Partono
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education
Arif Partono
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingArif Partono
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryArif Partono
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyArif Partono
 

More from Arif Partono (20)

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocado
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom University
 
Sesi 14 km future
Sesi 14 km futureSesi 14 km future
Sesi 14 km future
 
Sesi 13 km audit
Sesi 13 km auditSesi 13 km audit
Sesi 13 km audit
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategies
 
Sesi 10 km tools
Sesi 10 km toolsSesi 10 km tools
Sesi 10 km tools
 
Sesi 11 km team
Sesi 11 km teamSesi 11 km team
Sesi 11 km team
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturity
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management field
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parenting
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theory
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategy
 

Analisis competitive advantage market attractiveness

  • 1. TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. Kajian Studi Kasus Competitive Advantage/Market Attractiveness (Scott Nelson, Tony Wildman, Glenn Mansfield) Maret 6, 2014 Oleh : Arif Partono Prasetio - 1303193 Universitas Pendidikan Indonesia Program Doktor Ilmu Manajemen 2014
  • 2. 1 Pendekatan CAMA (Competitive advantage/Market attractiveness) Banyak ahli yang menyarankan agar perusahaan menciptakan keunggulan bersaing yang unik. Hal ini merupakan nasehat baik, akan tetai sulit diwujudkan. Perusahaan yang saat ini sudah dinilai berhasil, menjalankan bisnisnya seperti lokomotif kereta api. Artinya, pengemudi (pimpinan) memiliki fokus ke depan, mengerahkan sumberdaya secara efisien, sementara pemandangan (kondisi lain) berlalu lebih cepat daripada yang mampu mereka identifikasi. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan sulit menanamkan adanya kemungkinan jalur lain yang dapat dilakukan/dipilih. Makalah ini dirancang bagi perusahaan berskala kecil dan menengah agar mereka bisa mengidentifikasi peluang baru dan membuat pilihan-pilihan strategi yang tepat. Konsep CAMA Metodologi ini didasarkan pada gagasan bahwa posisi bersaing yang unik dihasilkan dari kajian terhadap keunggulan bersaing dan daya tarik pasar (CAMA). Mengevaluasi kekuatan bersaing dari suatu perusahaan tidak cukup hanya dengan menentukan keunikan tersebut saja, tetapi juga harus diuji berdasarkan daya tarik pasar dimana perusahaan beroperasi. Mengapa demikian? Banyak perusahaan yang pada awalnya merupakan penguasa pasar tetapi kemudian semakin menurun kinerjanya. Disamping itu banyak pula perusahaan yang beroperasi dalam pasar tumbuh dengan cepat dan menguntungkan tetapi gagal memanfaatkan peluang tersebut. Berikut konsep CAMA yang disajikan dalam diagram: Masing-masing kotak di dalam diagram menggambarkan segmen pasar dari suatu produk, masing-masing memiliki pertimbangan keunggulan bersaing dan daya tarik pasar.
  • 3. 2 Segmen dimana pasar berada dalam kondisi sangat menarik dan perusahaan memiliki kekuatan bersaing yang tinggi pula akan menjadi lebih menarik bagi perusahaan. Proses Lima Tahap CAMA Pembahasan tahapan ini didasarkan pada studi kasus perusahaan yang melakukan uji polusi dan audit lingkungan. Perusahaan tersebut merasa hanya memiliki pilihan yang terbatas dan alternatif strategi yang pula. Hal tersebut diperburuk dengan pindahnya beberapa konsumen ke wilayah lain yang sulit dijangkau (luar negeri). Tahap 1: Mengidentifikasi pilihan Pada tahap ini dilakukan workshop dimana manajemen perusahaan dan direkturnya melakukan brainstorming yang mengkaji semua pasar memungkinkan perusahaan bisa beroperasi. Pembahasan mencakup pasar yang sekarang sedang dikelola serta yang dulu pernah dikelola, dan juga potensi pasar lain yang mungkin bisa dioptimalkan di masa depan. Setelah diskusi, diperoleh sebanyak 29 pasar segmen potensial yang bisa digarap, dibandingkan dengan hanya 7 pasar yang saat ini dikelola. Tahap 2: Mengidentifikasi sumber keunggulan bersaing Langkah berikut adalah menentukan faktor yang paling penting bagi konsumen pada saat mereka hendak membeli. Kncinya disini adalah melihat produk perusahaan tersebut dari mata konsumen. Setelah beberapa faktor teridentifikasi, selanjutnya dilakukan pengujian kepada konsumen melalui survey online dan telpon. Konsumen diminta untuk memberikan peringkat dari tidak penting hingga sangat untuk setiap kategori yang disajikan, tanpa memandang siapa yang memproduksinya. Proses ini menghasilkan 6 kriteria pembelian yang bisa dioptimalkan perusahaan tersebut menjadi keunggulan bersaing: - Pangsa pasar - Hubungan yang baik - Pengalaman di dalam industri - Keahlian tenis - Harga - Reputasi Masing-masing faktor kemudian di bobot berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan
  • 4. 3 beberapa staf sales dan pemasaran. Tahap 3: Keunggulan bersaing Relatif Keunggulan bersaing merupakan hal yang tidak absolut. Dalam persaingan pasar, keunggulan bersaing dari sau perusahaan bersifat relatif dibandingkan dengan pesaingnya. Mungkin saja konsumen melihat semua perusahaan yang berada di dalam pasar tersebut sebagai perusahaan yang buruk, sehingga biasa-biasa saja dinilai lebih baik dari pesaing lainnya yang lebih buruk. Atau sebaliknya perusahaan yang dinilai telah memberikan layanan yang optimal dinilai kurang baik jika dihadapkan pada perusahaan yang bisa memberikan layanan lebih baik lagi. Artinya konsumen tidak melihatnya secara absolut, mereka hanya memilih dari pilihan-pilihan yang ada. Sehingga ukuran tersebut mengindikasikan posisi relatif dari perusahaan. Untuk mengatasi hal ini dilakukan teknik sederhana untuk menilai masing-masing pesaing yang ada. Semakin tinggi nilainya berarti pesaing tersebut secara relatif lebih baik. Berikut disajikan hasil penilaian tersebut:
  • 5. 4 Metode tersebut memberikan sudut pandang terhadap posisi bersaing relatif dari perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan limbah dan lingkungan ini terhadap masing- masing pasar yang saat ini dikelola dan mungkin di kelola masa depan. Pada contoh industri semen perusahaan memiliki kelemahan (2.25) karena saat ini tidak pangsa pasar. Sebaliknya perusahaan memiliki keunggulan di sektor almunium dan percetakan (4). Tentu saja tidak semua faktor yang mempengaruhi pembelian memiliki kesetaraan, oleh karenanya langkah terakhir adalah dengan membobot tingkat persaingan yang dipersepsikan untuk masing-masing perusahaan terhadap setiap kepentingan relatif dari faktor yang mempengaruhi pembelian. Dari tabel terlihat bahwa untuk pengalaman di bidang industri (18.8) dan pengalaman pengujian 20.1), perusahaan ini memiliki persepsi keunggulan bersaing yang lebih tinggi. Tahap 4: Memahami dan mengidentifikasi daya tarik pasar Dari tabel diatas terlihat bahwa perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Selanjutnya perlu dilihat apakah pasar sedang tumbuh atau malah menurun. Beberapa hal yang dipertimbangkan adalah kesulitan untuk memasukinya dan persaingan harga yang berlaku. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis mengenai relativitas daya tarik pasar. Pada riset ini dilakukan metode yang sama dengan memberikan bobot untuk setiap kriteria ada.
  • 6. 5 Langkah pertama adalah menentukan apa yang menyebabkan pasar menarik bagi perusahaan. Biasanya ini terdiri dari faktor-faktor: - Ukuran pasar, besar atau kecilnya pasar - Pertumbuhan pasar, kecenderungan untuk naik atau turun - Marjin laba, apakah memberikan tingkat laba yang memadai - Ketatnya persaingan, berapa banyak pesaing, persaingan harga - Lokasi, apakah mudah atau sulit dijangkau secara geografis Untuk mengidentifikasi faktor tersebut dilakukan diskusi dengan bagian sales dan pemasaran serta melalui pengumpulan data demografis dan ekonomi agar informasinya objektif. Berikut informasi yang berhasil diperoleh: Hasil analisis di atas tidak saja menentukan peringkat untuk masing-masing segmen tetapi juga bisa digunakan untuk melihat mengapa sektor tertentu dinilai rendah atau tinggi. Sebaga contoh segmen Alumunium Smelting, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini dianggap memiliki keunggulan bersaing, tetapi daya tarik pasarnya relatif rendah karena meski memiliki pangsa yang besar saat ini perkembangan di masa depan diperkirakan akan melambat. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang ada di dalamnya dan kapasitas
  • 7. 6 dapat dikelola sudah optimal sehingga kemungkinan sulit untuk ada perkembangan baru di waktu dekat. Tahap 5: Menyatukan hasil pemikiran Setelah melakukan analisis terhadap relativitas posis bersaing disetiap pasar dan daya tariknya, langah berikut adalah menentukan dua variabel tersebut dalam satu matriks yang menghubungkan keunggulan bersaing dan daya tarik pasar. Berikut gambar yang menunjukkan posisi dua variabel tersebut: Matriks di atas menunjukkan bahwa setiap segemen sudah dievaluasi. Masing-masing kuadran memiliki dampak strategis dan pilihan yang berbeda. Contohnya pada kiri bawah yang menunjukkan tingkat keunggulan bersaing dan daya tarik pasar rendah (kuadran yang relatif tidak baik, dengan potensi pilihan strategi untuk keluar dari pasar) hingga kuadran kanan atas (yang lebih ideal). Tindakan berbeda perlu diterapkan untuk masing-masing kuadran tersebut, atau untuk pasar yang ingin dimasuki.
  • 8. 7 Kesimpulan Makalah ini memberikan pandangan konseptual terkait praktek yang membutuhkan peratian besar dan kompleks mengenai pembahasan keunggulan bersaing daya tarik pasar. Meski banyak analisis yang bisa digunakan dari kombinasi pengalaman manajemen, untuk menghasilkan kerangka strategis yang diharapkan diperlukan kesiapan melakukan riset dan penggunaan fasilitator eksternal untuk membantu manajemen agar mampu melihat dari sudut yang lebih luas. Di samping itu dibutuhkan juga komitmen untuk menjalankan proses ini meski kadang hasilnya tidak sesuai dengan pandangan awal yang dimiliki oleh perusahaan. Matriks CAMA ini bisa memberikan kajian ringkas dalam mengamati dinamika kombinasi pasar dan persaingan, sehingga perusahaan bisa melihat dengan lebih jelas mendalam dalam memilih strategi yang akan dijalankan. Pendekatan CAMA bisa diterapkan pada berbagai tipe perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Hasilnya bisa digunakan juga untuk menentukan strategi produk, jasa, dan pelanggan. Pandangan Penulis Kajian CAMA diperlukan untuk menganalisis daya saing perusahaan dikaitkan dengan kondisi pasar yang dihadapi. Kombinasi analisis dua variabel ini sekaligus bisa digunakan untuk mengukur potensi pasar yang ada dan perusahaan memasuki tersebut. Kajian ini juga membahas variabel internal dan eksternal, yang memang sudah sesuai dengan teori kajian pemilihan strategi yang wajib memperhatikan kedua sisi tersebut. Alat analisis yang sudah sesuai ini perlu didukung dengan hasil riset objektif dan komprehensi agar tidak memberikan hasil yang keliru. Perusahaan dapat melakukan analisis mandiri terhadap faktor-faktor yang dikaji, akan tetapi lebih optimal jika mereka menggunakan sarana di luar perusahaan juga untuk menambah objektivitas hasil yang diperoleh. Tidak bisa dipungkiri, kadangkala kita menilai kekuatan diri sendiri lebih tinggi dari yang seharusnya, atau sebaliknya menilai rendah menganggap kelemahan yang kita miliki. Dengan adanya dua sisi informasi maka kecenderungan tersebut bisa diminimalkan. Perusahaan juga dapat mengembangkan alat ukur yang lebih lengkap (dibanding dengan yang digunakan pada riset ini). Indikator-indikator lain yang lebih sesuai dengan industri bisa digunakan. Faktor utama dalam riset identifikasi ini adalah objektivitas penilaian. Di
  • 9. 8 samping itu, perusahaan sering kali sudah memiliki hasil bayangan, yang juga berbeda denga hasil yang diperoleh. Pada kondisi ini, perusahaan sebaiknya tidak bersikukuh pada kondisi bayangan lah yang lebih tepat. Untuk memastikan sebenarnya, dapat dilakukan riset lanjutan untuk mengevaluasi apakah hasil pertama sudah sesuai. Sekali lagi faktor penting disini adalah kejujuran dalam menyusun indikator yang diperlukan dan ketika menginterpretasikan hasilnya.