Amali 1 - Larutan Piawai. Amali ini bertujuan untuk merancang dan menjalankan eksperimen untuk menyediakan dua jenis larutan piawai yang berlainan kepekatan
Modul ini membahas konsep-konsep gerakan linear termasuk jarak, sesaran, laju, halaju, pecutan dan nyahpecutan serta persamaan dan graf yang berkaitan."
1. The document discusses electrolysis and differentiates between conductors, electrolytes, and non-electrolytes based on their ability to conduct electricity and undergo chemical changes.
2. It describes the components of an electrolytic cell including the electrodes (anode and cathode) and explains that electrolysis is the process of decomposing an electrolyte into its constituent elements using an electric current.
3. The summary explains that during electrolysis, electric energy is converted to chemical energy as ions in the electrolyte migrate to the electrodes. At the anode, anions are discharged and at the cathode, cations are discharged.
Dokumen ini membahas tentang sifat-sifat halogen, yaitu fluorin, klorin, bromin, dan iodin. Halogen-halogen ini memiliki warna yang berbeda baik dalam keadaan gas maupun dalam larutan, dan semakin besar ukuran atomnya maka semakin lemah kekuatannya sebagai agen pengoksidaan.
Modul ini membahas konsep-konsep gerakan linear termasuk jarak, sesaran, laju, halaju, pecutan dan nyahpecutan serta persamaan dan graf yang berkaitan."
1. The document discusses electrolysis and differentiates between conductors, electrolytes, and non-electrolytes based on their ability to conduct electricity and undergo chemical changes.
2. It describes the components of an electrolytic cell including the electrodes (anode and cathode) and explains that electrolysis is the process of decomposing an electrolyte into its constituent elements using an electric current.
3. The summary explains that during electrolysis, electric energy is converted to chemical energy as ions in the electrolyte migrate to the electrodes. At the anode, anions are discharged and at the cathode, cations are discharged.
Dokumen ini membahas tentang sifat-sifat halogen, yaitu fluorin, klorin, bromin, dan iodin. Halogen-halogen ini memiliki warna yang berbeda baik dalam keadaan gas maupun dalam larutan, dan semakin besar ukuran atomnya maka semakin lemah kekuatannya sebagai agen pengoksidaan.
Teaching aids for students or teachers regarding chemistry for Form 4 students. Naphthalene is the common example use by teachers to describe the changes in states of matter. Included in the slides are the precautions steps in the heating and cooling experiments.
Elektrolisis leburan plumbum(II) bromida menghasilkan plumbum cecair di katod dan bromin gas di anod melalui proses penguraian ion plumbum dan bromida serta penghantaran elektron. Arus elektrik menyebabkan ion-ion bergerak ke elektrod yang sesuai di mana ion-ion tersebut akan dinyahcas.
Bab 3 membahas tentang jisim atom relatif, jisim molekul relatif, dan jisim formula relatif. Jisim-jisim tersebut ditentukan dengan menjumlahkan jisim atom relatif setiap unsur dalam molekul atau senyawa kimia. Misalnya, jisim molekul relatif air H2O adalah 2(1) + 16 = 18, karena terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
This document contains two tables listing common cations and anions. The cation table lists various positively charged ions like sodium, potassium, calcium, and copper along with their charge. The anion table similarly lists negatively charged ions such as chloride, bromide, nitrate, sulfate and phosphate along with their charge.
SCE1034 BIOLOGI I
Ujian Makanan: Menguji kandungan makanan untuk kanji, karbohidrat, gula penurun, gula bukan menurun, protein dan lipid
By: Atifah Ruzana binti Abd Wahab, PPISMP Sains Ambilan Jun 2014, IPG Kampus Kent Tuaran Sabah
KIMIA TINGKATAN 4:- Modul Multimedia Syaurah Ashikin UPSI 2013
Link video yang terdapat dalam slide:
1. http://www.youtube.com/watch?v=4fMMhxq9rZ8&feature=youtu.be
2. http://www.youtube.com/watch?v=HVwnF7n8r7k
Sharing Is Caring (^_^)
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Alkena memiliki rumus umum CnH2n dan dapat memiliki berbagai isomer struktur seperti isomer posisi dan geometri karena perbedaan letak ikatan rangkap dan posisi cabang pada rantai karbon. Contoh alkena adalah etena, propena, butena, dan pentena.
Teaching aids for students or teachers regarding chemistry for Form 4 students. Naphthalene is the common example use by teachers to describe the changes in states of matter. Included in the slides are the precautions steps in the heating and cooling experiments.
Elektrolisis leburan plumbum(II) bromida menghasilkan plumbum cecair di katod dan bromin gas di anod melalui proses penguraian ion plumbum dan bromida serta penghantaran elektron. Arus elektrik menyebabkan ion-ion bergerak ke elektrod yang sesuai di mana ion-ion tersebut akan dinyahcas.
Bab 3 membahas tentang jisim atom relatif, jisim molekul relatif, dan jisim formula relatif. Jisim-jisim tersebut ditentukan dengan menjumlahkan jisim atom relatif setiap unsur dalam molekul atau senyawa kimia. Misalnya, jisim molekul relatif air H2O adalah 2(1) + 16 = 18, karena terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
This document contains two tables listing common cations and anions. The cation table lists various positively charged ions like sodium, potassium, calcium, and copper along with their charge. The anion table similarly lists negatively charged ions such as chloride, bromide, nitrate, sulfate and phosphate along with their charge.
SCE1034 BIOLOGI I
Ujian Makanan: Menguji kandungan makanan untuk kanji, karbohidrat, gula penurun, gula bukan menurun, protein dan lipid
By: Atifah Ruzana binti Abd Wahab, PPISMP Sains Ambilan Jun 2014, IPG Kampus Kent Tuaran Sabah
KIMIA TINGKATAN 4:- Modul Multimedia Syaurah Ashikin UPSI 2013
Link video yang terdapat dalam slide:
1. http://www.youtube.com/watch?v=4fMMhxq9rZ8&feature=youtu.be
2. http://www.youtube.com/watch?v=HVwnF7n8r7k
Sharing Is Caring (^_^)
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Alkena memiliki rumus umum CnH2n dan dapat memiliki berbagai isomer struktur seperti isomer posisi dan geometri karena perbedaan letak ikatan rangkap dan posisi cabang pada rantai karbon. Contoh alkena adalah etena, propena, butena, dan pentena.
This document contains an experiment to determine the positions of metals M, J, Q, and copper in the electrochemical series. The voltmeter readings for pairs of these metals are recorded. Based on these readings, the metals are arranged in descending order in the electrochemical series. Iron is located between metal M and copper. The metals are then classified into groups that are more or less electropositive than iron. Diagram 1.2 shows a simple cell using copper and metal J over time. Observations are made from the diagram.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai:
1. Daftar nama kelompok mahasiswa beserta jumlahnya yang terdiri atas 13 orang
2. Penjelasan singkat mengenai senyawa alkena seperti struktur, sifat fisika, sifat kimia, dan contoh penggunaannya
3. Aturan penamaan dan jenis-jenis isomer yang dimiliki oleh senyawa alkena
This document is a chemistry exam paper from Maktab Rendah Sains Mara in September 2009. It contains information for students taking the trial SPM examination, including instructions, the exam code and sections. Section A contains 6 chemistry questions worth a total of 60 marks. The questions cover topics such as food ingredients, medicines, soap and water hardness, atomic structure, gas diffusion and heating curves.
1. The document discusses factors that affect the rate of chemical reactions, including temperature, concentration, and surface area of reactants.
2. It provides examples of experiments measuring the rate of production of gases over time to determine the rate of reactions.
3. Increasing the temperature was identified as the most effective way to increase the rate of reactions discussed in the examples, such as the decomposition of hydrogen peroxide and the reaction of zinc with hydrochloric acid.
This document provides guidelines and answering techniques for the SPM Chemistry examination. It discusses the format of the exam papers, which assess knowledge, understanding, application, analysis, and science processes. Tips are given for scoring an A, including mastering core topics and practicing different question types from past years' papers. The roles of command words are explained to match responses to what is required. Descriptions are given for answering structured questions, essays, and planning experiments for Papers 2 and 3.
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Quina Fathonah
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalium karbonat dengan metoda gravimetri (pengukuran bobot). Pada penetapan ini, sampel (kalium karbonat) ditimbang, dilarutkan, diasamkan, dipanaskan, diendapkan, dikeringkan, diperarang, diabukan, dan ditimbang kembali sebagai bobot abu berupa CaSO4.
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
[Ringkasan]
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar sulfur dioksida (SO2) di udara ambien menggunakan metode pararosanilin dan spektrofotometer. Gas SO2 dijerap dalam larutan penjerap dan bereaksi dengan pararosanilin membentuk senyawa berwarna ungu. Konsentrasi diukur pada panjang gelombang 550 nm. Bahan dan peralatan yang diperlukan dijelaskan secara rinci beserta cara pengambilan contoh, persiapan, pengujian
Teks tersebut memberikan informasi tentang prosedur analisis kadar besi secara gravimetri dan beberapa soal tahapan prosedur laboratorium. Soal-soal tersebut mencakup urutan langkah kerja, identifikasi alat-alat laboratorium, cara penanganan sampel dan larutan, serta perhitungan kadar zat dalam sampel.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang kopi instan. Terdapat definisi kopi instan, syarat mutunya, cara pengambilan contoh, cara pengujian kadar air, abu, kafein, gula dan lainnya. Dokumen ini memberikan pedoman lengkap tentang spesifikasi dan metode pengujian kualitas kopi instan.
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemurnian garam dapur (NaCl) melalui proses pengkristalan dengan menggunakan gas hidrogen klorida (HCl). Langkah-langkahnya adalah melarutkan garam dapur, menjenuhkan larutan dengan HCl, menyaring endapan yang dihasilkan, mengeringkannya di oven untuk memperoleh NaCl murni. Tujuan percobaan ini adalah memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa metode analisis kualitas air, yaitu penetapan alkalinitas, COD, BOD, TOM, kadar CO2 bebas, DO. Metode yang dijelaskan meliputi prinsip, tujuan, alat dan bahan, tahapan kerja, data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, pembuatan koloid, serta penerapan koloid dalam berbagai industri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam kurang dari 3 kalimat. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid berdasarkan ukuran partikel dan sifatnya, serta contoh penerapan koloid dalam industri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, pembuatan koloid, serta penerapan koloid dalam berbagai industri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, pembuatan koloid, serta penerapan koloid dalam berbagai industri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, pembuatan koloid, serta penerapan koloid dalam berbagai industri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, pembuatan koloid, serta penerapan koloid dalam berbagai industri.
RPH Sains Tahun 5 Topik 8 - 8.1 Suhu dan HabaAhmad Fahmi
Pelajaran Sains berkenaan haba untuk murid kelas 5. Murid melakukan eksperimen untuk menunjukkan bahawa besi mengembang apabila dipanaskan dan mengecut apabila disejukkan, serta meramal aplikasi prinsip ini dalam kehidupan seharian seperti landasan kereta api dan kabel elektrik.
Lembaran Kerja Sains Tahun 5 - 11.1 Pergerakan BumiAhmad Fahmi
Bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari dalam satu tahun, menyebabkan perubahan musim. Bumi membutuhkan sehari untuk satu putaran penuh pada porosnya dan 365 hari untuk mengelilingi matahari.
Lembaran Kerja Sains Tahun 5 - 11.1 Pergerakan Bumi (Kedudukan Matahari)
Amali 1 - Larutan Piawai
1. INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS PULAU PINANG
TUGASAN PROJEK : AMALI 1 (SCE 1014)
LARUTAN PIAWAI
PROGRAM : PPISMP
NAMA : AHMAD FAHMI BIN MOHD RAZALI
KELAS : P1SN
AMBILAN : JUN 2015
NAMA PENSYARAH : PUAN YEW LEE HEANG
TARIKH HANTAR : 17 OGOS 2015
3. Tujuan
Merancang dan menjalankan satu eksperimen untuk menyediakan dua jenis larutan piawai yang
berlainan kepekatan.
Alat radas dan bahan
Kuprum (II) sulfat;CuSO4, Natrium hidroksida;NaOH, air suling, 100 cm³ kelalang volumetrik, 100 cm³
bikar, rod kaca, spatula, penimbang elektronik, kertas turas, botol pembasuh, corong turas.
Prosedur
A. Penyediaan 100 cm³ larutan piawai kuprum (II) sulfat,CuSO4 dengan kemolaran
1.0 mol dm-3
i. Bagi penyediaan 1.0 mol dm-3 kuprum (II) sulfat,CuSO4, 24.90 g pepejal kuprum (II) sulfat
ditimbang di dalam bikar menggunakan penimbang elektronik.
ii. Kuprum (II) sulfat tersebut kemudiannya dilarutkan menggunakan air suling dan dikacau
menggunakan rod kaca.
iii. Setelah larut, cecair kuprum (II) sulfat itu dituangkan ke dalam 100 cm3 kelalang volumetrik.
iv. Satu per tiga air suling kemudian dituangkan di dalam kelalang volumetrik menggunakan
bikar. Setelah itu, bikar kecil berisi cecair kuprum (II) sulfat tadi dibilas dengan sedikit air
suling. Kemudian semua air bilasan dituangkan ke dalam kelalang volumetrik. Corong turas
juga dibilas beberapa kali menggunakan air suling. Kemudian, corong turas ditanggalkan.
v. Air suling ditambah dengan perlahan-lahan menggunakan botol air suling sehingga meniskus
larutan berada pada senggatan 100 cm³.
vi. Kelalang volumetrik ditutup dengan penutup sehingga ketat.
vii. Kelalang volumetrik digoncang dan ditelangkupkan beberapa kali supaya larutan bercampur
sekata.
B. Penyediaan 100 cm³ larutan piawai natrium hidroksida,NaOH dengan kemolaran 1.0
mol dm-3
i. Bagi penyediaan 1.0mol dm-3 larutan natrium hidroksida,NaOH, 24.90 g pepejal natrium
hidroksida ditimbang di dalam bikar menggunakan penimbang elektronik.
ii. Natrium hidroksida tersebut kemudiannya dilarutkan menggunakan air suling dan dikacau
menggunakan rod kaca.
iii. Setelah larut, cecair natrium hidroksida itu dituangkan ke dalam 100 cm3 kelalang volumetrik.
iv. Satu per tiga air suling kemudian dituangkan di dalam kelalang volumetrik menggunakan
bikar. Setelah itu, bikar kecil berisi cecair natrium hidroksida tadi dibilas dengan sedikit air
suling. Kemudian semua air bilasan dituangkan ke dalam kelalang volumetrik. Corong turas
juga dibilas beberapa kali menggunakan air suling. Kemudian, corong turas ditanggalkan.
v. Air suling ditambah dengan perlahan-lahan menggunakan botol air suling sehingga meniskus
larutan berada pada senggatan 100 cm³.
vi. Kelalang volumetrik ditutup dengan penutup sehingga ketat.
vii. Kelalang volumetrik digoncang dan ditelangkupkan beberapa kali supaya larutan bercampur
sekata.
4. Keputusan
1. Larutan jernih telah dihasilkan tetapi tidak berjaya kerana mengandungi benda asing.
2. Larutan biru telah dihasilkan tetapi tidak berjaya kerana melebihi paras senggatan.
Perbincangan
1. Dalam analisis kimia, larutan piawai ialah larutan yang mengandungi kepekatan yang tepat
dalam sesuatu bahan atau elemen. Ia disediakan menggunakan bahan piawai.
2. Larutan piawai digunakan untuk mengenalpasti kepekatan bahan yang lain,seperti larutan
dalam pentitratan.
3. Setiap kelalang volumetrik mempunyai isipadu senggatan yang tepat seperti 250 cm³ dan 500
cm³.Maka, setiap isipadu yang diukur menggunakan kelalang volumetrik akan selalu tepat.
4. Sebelum melakukan eksperimen, semua alat radas dibilas mneggunakan air suling untuk
mengelakkan perubahan kemolaran larutan.
5. Jangan memegang bahan kimia dengan tangan.Gunakan spatula untuk mengambil bahan
kimia pepejal dari botol.
6. Masukkan bahan sedikit demi sedikit ke dalam air yang banyak sambil mengacaunya.
7. Jangan masukkan air ke dalam bahan kerana kebanyakan bahan membebaskan haba
apabila dilarutkan dalam air.
8. Gunakan kedua-dua belah tangan ketika membawanya di mana sebelah tangan memegang
leher botol dan sebelah lagi memegang bahagian bawah botol.
9. Semasa menimbang bahan pepejal tersebut,terdapat gangguan angin yang memberikan
kesan untuk mendapat bacaan yang betul.
10. Radas tidak boleh dibasuh menggunakan air paip ataupun air selain daripada air suling
kerana ia dapat mempengaruhi hasil larutan kimia tersebut.
11. Semasa menjalankan eksperimen ini, saya telah melakukan kesalahan di mana saya tidak
membersihkan corong turas dengan sebaik-baiknya.Akibatnya, larutan natrium
hidroksida,NaOH yang dihasilkan mengandungi bendasing dan ini mempengaruhi hasil
dapatan larutan kimia tersebut.
12. Radas perlulah dibasuh menggunakan air suling sehingga tiada pepejal yang tertinggal untuk
mengelakkan kesan kepada kepekatan larutan.
13. Selain itu, saya juga melakukan kesilapan dalam menggunakan penitis untuk memasukkan
air suling ke dalam kelalang volumetrik.
14. Penitis seharusnya digunakan untuk menambah air suling secara sedikit demi sedikit untuk
mencapai senggatan isipadu pada kelalang volumetrik.
15. Kelalang volumetrik perlulah ditutup dengan rapat agar larutan tidak tertumpah.
16. Mata hendaklah selari dengan meniskus larutan untuk mengelakkan ralat bacaan.
17. Langkah terbaik untuk menyekatakan larutan adalah menelangkup dan bukanlah digoncang.
5. Kesimpulan
1.0 mol dm-3 larutan piawai kuprum (II) sulfat,CuSO4 dapat disediakan dengan melarutkan pepejal
kuprum (II) sulfat ke dalam air suling sehingga mendapat isipadu yang dikehendaki.Namun, hasil
dapatan larutan kimia saya tidak diterima kerana melebihi senggatan isipadu kelalang volumetrik.
Selain itu, 1.0 mol dm-3 larutan piawai natrium hidroksida,NaOH dapat disediakan dengan melarutkan
pepejal natrium hidroksida ke dalam air suling sehingga mendapat isipadu yang dikehendaki.
Bendasing yang terkandung dalam larutan yang dihasilkan saya juga telah mempengaruhi hasil
dapatan larutan kimia dan ianya tidak diterima.
7. Soalan
a. 60.0 g magnesium sulfat kontang dilarutkan dalam air untuk menghasilkan 500 cm³
larutan. Hitungkan kemolaran yang telah disediakan.
(Jisim atom relatif: O,16; Mg, 24; S,32)
Bilangan mol =
𝐽𝑖𝑠𝑖𝑚
𝐽𝑖𝑠𝑖𝑚 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
Bilangan mol =
60
24+32+16(4)
Bilangan mol =0.5 𝑚𝑜𝑙
0.5 𝑚𝑜𝑙 =
(𝑀)(500)
1000
𝑀 =
0.5
0.5
𝑀 =1.0 𝑚𝑜𝑙 𝑑𝑚-3
b. Hitungkan kepekatan dalam g dm-3 bagi 0.6 mol dm-3 larutan ferum(III) klorida.
(Jisim atom relatif: Cl,35.5; Fe,56)
Kepekatan (g dm-3) = Kepekatan (mol dm-3) x jisim molekul relatif
Kepekatan (g dm-3) = (0.6 mol dm-3) (56+35.5(3))
= 97.5 g dm-3
c. Berapakah jisim hablur asid etanoik, H₂C₂O₄.2H₂O, yang perlu dilarutkan dalam air
untuk menghasilkan 200 cm³ larutan asid etanoik 0.2 mol dm-3 ?
(Jisim atom relatif: H,1; C,12; O,16)
= Bilangan mol H₂C₂O₄.2H₂O x jisim molar H₂C₂O₄.2H₂O
=
0.2 𝑥 200
1000
x (1(6)+12(2)+16(5))
= 0.04 x 110
= 4.4 g
d. 5.13 g barium hidroksida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan satu larutan yang
mempunyai kepekatan 0.01 mol dm-3 . Hitungkan isipadu larutan yang telah disediakan.
(Jisim atom relatif: H,1; O,16; Ba,137)
Bilangan mol Ba(OH)2 x jisim molar Ba(OH)2 = 5.13 g
(0.01)(𝑉)
1000
x (137+16(2)+1(2)) = 5.13 g
(1.71x10-3)(𝑉) = 5.13 g
𝑉 = 3000 cm3
8. a. Q ialah suatu sebatian organik. 12.0 g Q tulen telah dilarutkan dalam air untuk
menjadikan 1dm³ larutan. Kemolaran larutan yang disediakan ialah 0.2 mol
dm-3. Hitungkan jisim molekul relatif bahan Q.
(0.2)(1) x Jisim molekul relatif Q = 12.0 g
Jisim molekul relatif Q =
12.0
0.2
Jisim molekul relatif Q = 60 g mol-1
11. Rujukan
Soo, T. P. (2008). Complete Text & Guide Bilingual Chemistry Form 4. Shah Alam,Selangor,Malaysia:
Arah Pendidikan Sdn Bhd.
Theng, O. T. (2008). Compact Guide Chemistry SPM BIlingual. Shah Alam,Selangor,Malaysia: Arah
Pendidikan Sdn Bhd.
Hashim Mohd Zin. (2003, April 17). Teknik Asas Kimia. Retrieved from Panduan Makmal Sains
Sekolah: http://makmal.9f.com/teknikasaskimia.html
Saunders, N., & Burch, S. (2000, May). Making Standard Solutions. Retrieved from Creative
Chemistry: http://www.creative-chemistry.org.uk/alevel/module1/documents/N-ch1-49.pdf