Bentuk aljabar merupakan suatu bentuk matematika yang mewakili bilangan yang belum diketahui dengan simbol seperti huruf. Al-Khawarizmi dianggap sebagai bapak aljabar karena sumbangannya dalam buku tentang operasi aljabar. Bab ini membahas unsur-unsur bentuk aljabar seperti variabel, koefisien, konstanta, dan suku serta cara menyederhanakan bentuk aljabar.
Modul ini membahas operasi hitung bentuk aljabar mulai dari pengertian variabel, konstanta, suku, hingga operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bentuk aljabar. Modul ini berisi contoh soal dan penyelesaian untuk mempermudah pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi inti 3.1 yang mencakup operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional dan pecahan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan belajar aljabar, kegunaan aljabar dalam persamaan linier dan kuadrat, serta contoh soal mengenal bentuk aljabar.
Bab ini membahas tentang faktorisasi aljabar, meliputi operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Konsep penting yang diajarkan adalah sifat-sifat operasi hitung yang berlaku pada bilangan riil juga berlaku pada bentuk aljabar, seperti sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
Bab 5 membahas tentang bentuk aljabar dan operasinya. Terdapat empat subbab yang membahas tentang pengenalan bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan, perkalian, serta pembagian bentuk aljabar. Siswa diajarkan untuk memahami konsep-konsep tersebut dan dapat menyelesaikan soal-soal terkait.
Bentuk aljabar merupakan suatu bentuk matematika yang mewakili bilangan yang belum diketahui dengan simbol seperti huruf. Al-Khawarizmi dianggap sebagai bapak aljabar karena sumbangannya dalam buku tentang operasi aljabar. Bab ini membahas unsur-unsur bentuk aljabar seperti variabel, koefisien, konstanta, dan suku serta cara menyederhanakan bentuk aljabar.
Modul ini membahas operasi hitung bentuk aljabar mulai dari pengertian variabel, konstanta, suku, hingga operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bentuk aljabar. Modul ini berisi contoh soal dan penyelesaian untuk mempermudah pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi inti 3.1 yang mencakup operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional dan pecahan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan belajar aljabar, kegunaan aljabar dalam persamaan linier dan kuadrat, serta contoh soal mengenal bentuk aljabar.
Bab ini membahas tentang faktorisasi aljabar, meliputi operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Konsep penting yang diajarkan adalah sifat-sifat operasi hitung yang berlaku pada bilangan riil juga berlaku pada bentuk aljabar, seperti sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
Bab 5 membahas tentang bentuk aljabar dan operasinya. Terdapat empat subbab yang membahas tentang pengenalan bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan, perkalian, serta pembagian bentuk aljabar. Siswa diajarkan untuk memahami konsep-konsep tersebut dan dapat menyelesaikan soal-soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang permutasi dan kombinasi, termasuk definisi, teorema, dan contoh soal latihan. Secara singkat, permutasi adalah jumlah urutan objek, sedangkan kombinasi adalah jumlah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya. Rumus untuk menghitung jumlah permutasi dan kombinasi diberikan beserta buktinya.
Bab 3 membahas permutasi dan kombinasi. Permutasi adalah pengurutan objek dengan mempertimbangkan urutan, sementara kombinasi tidak mempertimbangkan urutan. Terdapat n! permutasi dari n objek berbeda. Kombinasi-r dari n objek adalah C(n,r)=n!/(n-r)!r!. Bab ini juga membahas generalisasi permutasi dengan objek yang sama.
Teks tersebut membahas tentang teori probabilitas yang mencakup konsep-konsep dasar seperti himpunan, permutasi, dan kombinasi. Teori probabilitas didukung oleh konsep-konsep tersebut yang digunakan untuk mengukur peluang terjadinya suatu kejadian.
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable fina yuanitaFina Yuanita
Dokumen ini membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian persamaan linear satu variabel, contoh-contoh soal, dan cara penyelesaiannya dengan metode penggabungan suku, substitusi, dan bentuk setara. Juga dibahas cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel melalui penambahan dan pengurangan bilangan yang sama pada kedua ruas, serta pembagian dan perkalian bilangan
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS XAwanda Gita
Dokumen tersebut membahas tentang nilai mutlak dan persamaan serta pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak. Nilai mutlak adalah besaran positif suatu bilangan, contohnya nilai mutlak -3 adalah 3. Dokumen ini menjelaskan cara menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak dengan menggunakan konsep kuadrat bilangan dan himpunan penyelesaian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear satu variabel, termasuk definisi, bentuk umum, dan cara penyelesaiannya dengan substitusi dan mengumpulkan suku yang sejenis. Contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan.
sejarah alajabar
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Dokumen tersebut membahas tentang permutasi dan kombinasi, termasuk definisi, teorema, dan contoh soal latihan. Secara singkat, permutasi adalah jumlah urutan objek, sedangkan kombinasi adalah jumlah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya. Rumus untuk menghitung jumlah permutasi dan kombinasi diberikan beserta buktinya.
Bab 3 membahas permutasi dan kombinasi. Permutasi adalah pengurutan objek dengan mempertimbangkan urutan, sementara kombinasi tidak mempertimbangkan urutan. Terdapat n! permutasi dari n objek berbeda. Kombinasi-r dari n objek adalah C(n,r)=n!/(n-r)!r!. Bab ini juga membahas generalisasi permutasi dengan objek yang sama.
Teks tersebut membahas tentang teori probabilitas yang mencakup konsep-konsep dasar seperti himpunan, permutasi, dan kombinasi. Teori probabilitas didukung oleh konsep-konsep tersebut yang digunakan untuk mengukur peluang terjadinya suatu kejadian.
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable fina yuanitaFina Yuanita
Dokumen ini membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian persamaan linear satu variabel, contoh-contoh soal, dan cara penyelesaiannya dengan metode penggabungan suku, substitusi, dan bentuk setara. Juga dibahas cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel melalui penambahan dan pengurangan bilangan yang sama pada kedua ruas, serta pembagian dan perkalian bilangan
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS XAwanda Gita
Dokumen tersebut membahas tentang nilai mutlak dan persamaan serta pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak. Nilai mutlak adalah besaran positif suatu bilangan, contohnya nilai mutlak -3 adalah 3. Dokumen ini menjelaskan cara menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak dengan menggunakan konsep kuadrat bilangan dan himpunan penyelesaian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear satu variabel, termasuk definisi, bentuk umum, dan cara penyelesaiannya dengan substitusi dan mengumpulkan suku yang sejenis. Contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan.
sejarah alajabar
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Teks tersebut membahas tentang perencanaan belanja di supermarket dengan memperkirakan harga dan jumlah barang yang akan dibeli serta menggunakan perkalian untuk menghitung total harga belanja. Selanjutnya membahas tentang tujuan pembelajaran faktorisasi suku aljabar.
Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari penyederhanaan dan pemecahan masalah menggunakan simbol sebagai pengganti variabel dan konstanta. Terdapat berbagai unsur aljabar seperti variabel, konstanta, faktor, suku sejenis dan tak sejenis, serta operasi hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan substusi pada bentuk aljabar. Pecahan aljabar dapat disederhanakan dengan membagi pemb
1. Dokumen tersebut membahas tentang operasi hitung aljabar, termasuk unsur-unsur aljabar seperti koefisien, variabel, dan konstanta serta penjelasan tentang suku, faktor, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pemfaktoran bentuk aljabar.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur aljabar seperti koefisien, variabel, konstanta, faktor, suku, dan jenis-jenis operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian."
Dokumen tersebut membahas tentang belajar operasi hitung bentuk aljabar, yang mencakup pengenalan bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan, serta penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang belajar operasi hitung bentuk aljabar, termasuk mengenal bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, melakukan operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan, serta penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah.
Dokumen ini membahas tentang bentuk aljabar dan operasi hitung aljabar seperti penjumlahan dan pengurangan. Bentuk aljabar digunakan untuk mewakili masalah matematika dengan variabel dan koefisien. Penjumlahan dan pengurangan dalam aljabar dapat diterapkan dengan menggunakan sifat-sifat dasar operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan aljabar dalam ekonomi, meliputi penjelasan sistem bilangan, operasi aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pemangkatan, akar, dan faktorisasi, serta contoh soal penerapannya dalam menyelesaikan masalah ekonomi seperti menentukan harga pembelian barang.
Dokumen tersebut membahas tentang operasi aljabar yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan faktorisasi bentuk aljabar serta operasi pada pecahan aljabar.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
3. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena buku ini
akhirnya dapat diselesaikan. Buku ini penulis hadirkan sebagai panduan bagi
siswa dalam mempelajari matematika.
Saat ini, masih banyak siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran
yang sulit dan membosankan. Biasanya, anggapan ini muncul karena cara
penyampaian materi yang berbelit-belit dan menggunakan bahasa yang sulit
dipahami.
Setelah mempelajari materi pada buku ini, siswa diharapkan memahami materi
yang disajikan. Oleh karena itu, konsep yang disajikan secara logis, sistematis,
dan menggunakan bahasa yang sederhana. Selain itu, buku ini juga memiliki
tampilan yang menarik sehingga siswa tidak akan merasa bosan.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya buku ini. Semoga buku ini berguna dan dapat dijadikan
panduan dalam mempelajari matematika. Percayalah, matematika itu mudah
dan menyenangkan. Selamat belajar.
Tim shinobi
INTRO
SEJARAH
ISI
QUIS
PENUTUP
PRAKATA
4. INTRO
SEJARAH
ISI
QUIS
PENUTUP
Mu ammad bin Mūsā al-Khawārizmī (Arab:ḥ
الخوارزمي سىسموس سنسب سدس)محم adalah seorang ahli
matematika, astronomi, astrologi dan geografi
yang berasal dari Persia. Beliau disebut sebagai
Bapak Aljabar meski sebagian orang banyak
yang mengatakan dia sebagai "Penemu Angka
Nol" dan itu sepertinya kurang tepat. Beliau
lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang
Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850
di Baghdad.
SEJARAH ILMUWAN ALJABAR
5. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah
Kehormatan di Baghdad. Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama
yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Translasi
bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India,
kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di
dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi
Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan
astrologi. Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika,
tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu
dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat,
yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil
dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap
dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo
yang berarti digit. Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan
lokasi tempat lahirnya sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari
Khwarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa
kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah satu provinsi
Uzbekistan). Gelar beliau adalah Abū ‘Abdu llāh atau Abū Ja’far.
7. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, aljabar (algebra) merupakan
cabang matematika yang menggunakan tanda-tanda atau huruf-huruf untuk
menggambarkan atau mewakili angka-angka.
Kita seringkali menjumpai masalah yang tidak dapat langsung kita
selesaikan, khususnya masalah yang berkaitan dengan aljabar. Agar lebih
mudah dalam menyelesaikan suatu masalah maka masalah tersebut harus
diubah dahulu dalam bentuk aljabar. Sebagai contoh, kita ingin
menentukan berapa banyak air yang harus ditambahkan ke 1 liter larutan
asam 30% agar larutan asam tersebut menjadi larutan asam 20%.
Materi yang akan kita pelajari antara lain bentuk aljabar dan unsur-
unsurnya, operasi bentuk aljabar, persamaan linear satu variabel, dan
pertidaksamaan linear satu variabel serta penyelesaiannya.
ALJABAR
8. Perhatikan ilustrasi berikut.
Banyak boneka Rika 5 lebihnya dari boneka Desy. Jika banyak boneka
Desy dinyatakan dengan x maka banyak boneka Rika dinyatakan dengan x
+ 5. Jika boneka Desy sebanyak 4 buah maka boneka Rika sebanyak 9
buah.
Bentuk seperti (x + 5) disebut bentuk aljabar.
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam
penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum
diketahui.
BENTUK ALJABAR DAN APLIKASINYA
9. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Hal-hal yang tidak diketahui seperti banyaknya bahan bakar minyak yang
dibutuhkan sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu,
atau banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat dicari dengan
menggunakan aljabar.
Contoh bentuk aljabar yang lain seperti 2x, –3p, 4y + 5, 2x ² – 3x + 7, (x + 1)(x – 5), dan
–5x(x – 1)(2x + 3). Huruf-huruf x, p, dan y pada bentuk aljabar tersebut disebut variabel.
Selanjutnya, pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, meliputi variabel,
konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis.
Agar kalian lebih jelas mengenai unsur-unsur pada bentuk aljabar, pelajarilah uraian
berikut.
10. 1. Variabel, Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9.
Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel.
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya
dengan jelas.
Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil
a, b, c, ..., z.
Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak
memuat variabel.
Jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p x q dengan a, p, q bilangan
bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.
Pada bentuk aljabar di atas, 5x dapat diuraikan sebagai 5x = 5 x x atau 5x = 1 x 5x.
Jadi, faktor-faktor dari 5x adalah 1, 5, x, dan 5x.
Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada
bentuk aljabar.
Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y +
9. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8,
dan pada suku –6y adalah –6.
11. 2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau
selisih.
c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau
selisih.
d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau
selisih.
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama.
Contoh: 5x dan –2x, 3a ² dan a ², y dan 4y, ...
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat
dari masing-masing variabel yang tidak sama.
Contoh: 2x dan –3x ², –y dan –x, 5x dan –2y, ...
Contoh: 3x, 2a ², –4xy, ...
Contoh: 2x + 3, a ² – 4, 3x ² – 4x, ...
Contoh: 2x ² – x + 1, 3x + y –
xy, ...
12. Catatan:
Bentuk aljabar suku dua disebut juga binom, bentuk aljabar
suku tiga disebut trinom, sedangkan bentuk aljabar suku
banyakdisebut polinom. Di kelas IX nanti, kalian akan
mempelajari pemfaktoran pada bentuk aljabar suku dua.
13. Sebelum kita membahas mengenai operasi hitung pada bentuk aljabar sebaiknya terlebih
dahulu kalian memahami tentang perkalian suatu konstanta dengan suku banyak dan
tentang substitusi bilangan pada variabel (peubah) dari suku banyak. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
1. 2(a + 3) = 2a + 6 (sifat distributif)
2. – (x – 3) = – x + 3
3. 3m(x + 2y + 3) = 3mx + 6my + 9m
Jika pada bentuk aljabar 3x + 5y, variabel x diganti dengan 2 dan variabel y diganti
dengan 4, maka diperoleh:
3x + 5y = 3(2) + 5(4) = 6 + 20
Proses mengganti variabel dengan suatu bilangan disebut proses substitusi.
OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
14. 1. Penjumlahan dan Pengurangan
Sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat juga berlaku pada
bentuk aljabar tetapi operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar
hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis saja. Operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bentuk aljabar dapat diselesaikan dengan menggunakan sifat
distributif. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Contoh
1. 3x + 5x = (3 + 5)x = 8x
2. 5a – 3a – 2a + 4a = (5– 3 – 2 + 4)a = 4a
3. 7a + 5b + a – 2b = 7a + a + 5b – 2b = (7 + 1)a + (5 – 2)b = 8a + 3b
4. 5x + 3y + 6
15. Operasi penjumlahan pada bentuk aljabar di atas tidak dapat dilakukan karena suku
sukunya tidak sejenis, yaitu 5x, 3y, dan 6 tidak sejenis.
5. Kurangkan bentuk aljabar berikut.
a. 8x –4y dari 5x – 7y
b. 6x ² + 5x + 2 dari 7x ² + 2x – 3
Penyelesaian:
a. 5x – 7y – (8x – 4y) = 5x – 7y – 8x+ 4y= –3x – 3y
b. 7x ² + 2x – 3– (6x ² + 5x + 2) = 7x ² + 2x– 3 – 6x ² – 5x – 2 = x ² – 3x – 5
16. 2. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
Pada bentuk-bentuk aljabar berlaku sifat-sifat penjumlahan dan perkalian seperti
pada bilangan bulat. Beberapa sifat tersebut antara lain:
a. Sifat komutatif penjumlahan, yaitu a + b = b + a
b. Sifat asosiatif penjumlahan, yaitu a + (b + c) = (a + b) +c
c. Sifat komutatif perkalian, yaitu a × b = b ×
d. Sifat asosiatif perkalian, yaitu a × (b × c) = (a × b) ×c
e. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan,
yaitu: a × (b + c) = (a × b) + (a × c). Pada perkalian antarsuku
aljabar,kita dapat menggunakan sifat distributif sebagai konsep dasarnya.
Pada bahasan ini akan dipelajari mengenai perkalian suku satu dengan suku dua
atau dengan suku banyak dan perkalian antara suku dua dengan suku dua.
17. Perkalian Suku Satu dengan Suku Dua atau Suku Banyak
Berikut ini disajikan beberapa contoh perkalian suku satu, baik perkalian
dengan suku dua atau dengan suku banyak.
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berikut ini!
a.4x (x - 2y)
b.b. 8a (3ab - 2ab ² - 8ab)
Penyelesaian:
Gunakan sifat distributif untuk menyelesaikan permasalahan di atas.
a. 4x (x – 2y) = (4x . x) – (4x (2y))
= 4x2 – 8xy
b. 8a (3ab – 2ab ² – 8ab) = 8a ((3ab – 8ab) – 2ab ²)
= 8a ((-5ab) – 2ab ²)
= (8a x (-5ab)) - (8a . 2ab ²)
= -40a ² b – 16a ² b ² (bagi dengan –8)
= 5a ² b + 2a ² b ²
18. Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua
Masih sama dengan perkalian sebelumnya, penyelesaian perkalian suku dua atau binomial tetap
menggunakan konsep dasar sifat distributif. Misalkan kita mempunyai suku dua (binomial) yang berbentuk
(a + b) dan (c + d). Langkah- langkah penyelesaian yang harus dilakukan adalah seperti terlihat pada
gambar berikut. (a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd Jadi (a + b)(c + d) = (ac + bc) + (ad + bd). Perkalian
suku dua dengan suku dua merupakan bentuk perkalian antara suku dua dengan dirinya sendiri atau dapat
pula diartikan sebagai pengkuadratan suku dua. Misalkan kita mempunyai suku dua (x+y), maka langkah-
langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
(x+y)² = (x + y)(x + y) (pengkuadratan)
= x (x + y) + y (x + y) (sifat distributif)
= ((x.x) + (x.y)) + ((y.x) + (y.y)) (sifat distributif)
= x² + xy + yx + y² (sifat komutatif)
= x² + 2xy + y² `
19. Contoh
Tentukan hasil kali dari (x + 2) ², kemudian
sederhanakan!
Penyelesaian:
(x + 2) ² = (x + 2)(x + 2)
= x ² + 2x + 2x + 2 × 2
= x ² + 2(2x) + 4
= x ² + 4x + 4
Jadi (x + 2)² = x ² + 4x + 4
Contoh
Tentukan hasil kali dari (x + 2) ², kemudian
sederhanakan!
Penyelesaian:
(x + 2) ² = (x + 2)(x + 2)
= x ² + 2x + 2x + 2 × 2
= x ² + 2(2x) + 4
= x ² + 4x + 4
Jadi (x + 2)² = x ² + 4x + 4
20. Selisih Dua Kuadrat
Setelah kita mempelajari tentang perkalian suku dua dengan dirinya
sendiri (bentuk kuadrat), sekarang kita akan membahas perkalian suku
dua antara (x+y) dan (x-y).
Langkah-langkah penyelesaiannya sama saja dengan penyelesaian
bentuk (x + y) ² dan (x – y) ² yaitu:
(x + y)( x – y) = (x + y)(x - y) (selisih dua kuadrat)
= x (x - y) + y (x - y) (sifat distributif)
= ((x.x)–(x.y))+((y.x)–(y.y)) (sifat distributif)
= x ² – xy + yx + y ² (sifat komutatif)
= x ² + y ²
Bentuk di atas dikenal dengan istilah selisih dua kuadrat.
Agar lebih memahami tentang selisih dua kuadrat, pehatikan contoh
berikut ini!
21. Contoh
Tentukan hasil kali dari (x – 3)(x + 3)!
Penyelesaian:
(x – 3)(x + 3) = (x - 3)(x + 3)
= (x.x) + (x.3) + ((-3)x) + ((-3)(3))
= x ² + (3x) –3x – 9
= x ² – 9
Jadi (x – 3)(x + 3) = x ² – 9
Contoh
Tentukan hasil kali dari (x – 3)(x + 3)!
Penyelesaian:
(x – 3)(x + 3) = (x - 3)(x + 3)
= (x.x) + (x.3) + ((-3)x) + ((-3)(3))
= x ² + (3x) –3x – 9
= x ² – 9
Jadi (x – 3)(x + 3) = x ² – 9
22. Kalian masih ingat dengan istilah faktor suku aljabar? Bentuk
aljabar xy merupakan perkalian dari x dengan y (xy = x × y).
Maka yang menjadi faktor dari xy adalah x dan y. Begitu juga
dengan bentuk a(x + y), dimana faktor dari a(x + y) adalah a
dan (x + y). Jadi, yang dimaksud dengan pemfaktoran bentuk
aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan suku-suku ke
dalam bentuk perkalian atau faktor.
PEMFAKTORAN SUKU ALJABARPEMFAKTORAN SUKU ALJABAR
23. Hukum distributif dan faktor persekutuan al jabar
Masih ingat dengan hukum distributif untuk bilangan a, b, c anggota bilangan real?
pada hukum distributif berlaku aturan a × (b + c) = (a × b) + (a × c) Faktor
Penjumlahan suku-suku Untuk memfaktorkan bentuk aljabar dapat menggunakan
hukum distributif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari faktor
persekutuan terbesar dari setiap suku aljabar.
Perhatikan contoh berikut:
Contoh
Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini!
a. 2x ² + 8x ² y
b. 3x ² y – 15xy ² z
Penyelesaian:
a. 2x ² + 8x ² y = 2x ² (1 + 4y) (FPB 2x ² dan 8x ² y = 2x ²)
b. 3x ² y – 15xy ² z = 3xy(x - 5yz) (FPB 3x ² y dan 15xy ² z = 3xy)
Contoh
Faktorkanlah bentuk aljabar berikut ini!
a. 2x ² + 8x ² y
b. 3x ² y – 15xy ² z
Penyelesaian:
a. 2x ² + 8x ² y = 2x ² (1 + 4y) (FPB 2x ² dan 8x ² y = 2x ²)
b. 3x ² y – 15xy ² z = 3xy(x - 5yz) (FPB 3x ² y dan 15xy ² z = 3xy)
24. Faktorisasi Bentuk x ² + 2xy +y ²
Ayo kita tinjau kembali hasil perkalian bentuk (x + y) ². Hasil perkalian dari (x + y) ² adalah x ² + 2xy + y ².
Bentuk seperti ini disebut sebagai bentuk kuadrat sempurna. Bentuk kuadrat sempurna mempunyai beberapa
ciri khusus, yaitu:
a. Koefisien peubah pangkat dua (x ²) sama dengan 1.
b. Konstanta merupakan hasil kuadrat setengah koefisien x.
Perhatikan contoh berikut ini!
Faktorkanlah bentuk kuadrat sempurna dari x ² + 8x + 16!
Penyelesaian:
Konstanta = ( ½ × 8) ² = 42, maka x ² + 8x + 16
= x² + 8x + (4) ²
= (x +4) ² = (x + 4)(x + 4)
Selain dengan cara di atas, memfaktorkan bentuk kuadrat sempurna dapat diselesaikan dengan hukum
distributif. Caranya adalah mengubah suku 2xy menjadi penjumlahan dua suku (xy + xy), kemudian suku-
suku tersebut difaktorkan.
25. Perhatikan contoh berikut ini!
Contoh
Faktorkanlah bentuk kuadrat sempurna dari x ² + 8x + 16!
Penyelesaian:
x ² + 8x + 16 = x ² + 4x + 4x + 16
= (x ² + 4x) + (4x + 16)
= x (x + 4) + 4(x + 4
= (x + 4) (x + 4)
= (x + 4) ²
Jadi faktor dari x ² + 4x + 16 adalah (x + 4) ²
Contoh
Faktorkanlah bentuk kuadrat sempurna dari x ² + 8x + 16!
Penyelesaian:
x ² + 8x + 16 = x ² + 4x + 4x + 16
= (x ² + 4x) + (4x + 16)
= x (x + 4) + 4(x + 4
= (x + 4) (x + 4)
= (x + 4) ²
Jadi faktor dari x ² + 4x + 16 adalah (x + 4) ²
26. Faktorisasi bentuk kuadrat ax2 + bx + 0
Selain faktorisasi bentuk x ² + 2xy + y ², faktorisasi bentuk kuadrat terdapat pula dalam
bentuk ax ² + bx + c; dengan a, b, dan c merupakan bilangan real. a dan b merupakan
koefisien, c adalah konstanta. Sedangkan yang menjadi peubah atau variabel adalah x ²
dan x.
Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, jika a = 1
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar seperti ini, kalian harus memperhatikan bentuk
perkalian suku (x + y) dengan (x + z) berikut.
(x + y)(x + z) = x(x + z) + y(x + z) (sifat distributif)
= ((x.x)+(x.z))+((y.x)+(y.z)) (sifat distributif)
= x ² + xz + xy + yz
= x ² + (y + z)x + yz
27. Contoh
Faktorkanlah bentuk aljabar dari x ² + 7x + 12!
Penyelesaian:
x ² + 7x + 12 = x ² + (y + z)x + yz
y + z = 7
yz = 12
y dan z yang memenuhi adalah y = 3 dan z = 4
atau y = 4 dan z = 3.
Jadi bentuk kuadrat dari x ² + 7x + 12 adalah:
(x+y)(x+z) = (x + 3)(x + 4) atau (x+y)(x+z) = (x + 4)(x + 3).
Contoh
Faktorkanlah bentuk aljabar dari x ² + 7x + 12!
Penyelesaian:
x ² + 7x + 12 = x ² + (y + z)x + yz
y + z = 7
yz = 12
y dan z yang memenuhi adalah y = 3 dan z = 4
atau y = 4 dan z = 3.
Jadi bentuk kuadrat dari x ² + 7x + 12 adalah:
(x+y)(x+z) = (x + 3)(x + 4) atau (x+y)(x+z) = (x + 4)(x + 3).