Pendidikan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengolah diri dan orang lain (soft skill). Bahkan orang-orang tersukses didunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung oleh kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan moral peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa sumber pendidikan moral agar sesuai untuk diterapkan didalam kehidupan.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Kelompok II
• Dede Ilma
• Desi
Susilawati
• Devi Feriani
• Devia Laras
• Dianudin
• Elis Lisdayanti
• Euis Rahmawati
• Fenny Pebriani
• Firman Wahyu
Ilahi
3. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
• Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata
padegogik yaitu ilmu menuntun anak.
• Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu
mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan
potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia.
• Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang
setara dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan
terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak.
• Dalam bahasa Jawa, pendidikan
berarti panggulawentah (pengolahan – Red), mengolah,
mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran,
kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
4. DASAR PENDIDIKAN
• Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi
setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata
laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada
lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan
tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih
penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat
berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak
mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak
tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan.
5. Pendidikan menurut Al-qur’an
– Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang
manjadi petunjuk dan dasar kita hidup di dunia.
Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua
permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Allah ta’ala berfirman di dalam Al
Qur`an surat Al ‘Alaq ayat 1 sampai 5:
6. قَ لَ خَ ذ يِخ يَلِّذا كَ ِبّر َكَ مِخ ي سْم ِبساِخ ي أْمرَ قْما
قٍ لَ عَ نْم مِخ ي نَ سساَ نْملْمِخ ي ا قَ لَ خَ
مُ رَ كْم لْمَ ا كَ ِبّر َكَ وَ أْمرَ قْما
مِخ ي لَ قَ َلِْبسامِخ ي مَ لِّذعَ ذ يِخ يَلِّذا
مْم لَ عْم يَ مْم َلَ مساَ نَ سساَ نْملْمِخ ي ا مَ لِّذعَ
– Artinya:
– “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan.
– (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
– (3) Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah.
– (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis)
– (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
7. LOGO
Pendidikan menurut Hadist
• Hadist merupan pedoman kita setalah Al-qur’an, dengan demikian
hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
Rasulullah Saw., bersabda:
• مٍ鰠لٍِمسِْل مُلْس لّسُمكُلْس لكىَكىعَكى ةٌَعضَكى يِْلرٍِم فَكىمٍِم لِْلعٍِم لِْللابُلْسلَكىطَكى
• Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-
Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)”.
8. Definisi Pendidikan Menurut (UU RI No. Definisi Pendidikan Menurut (UU RI No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 1) Nasional, pasal 1)
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
9. Berdasarkan definisi di atas, Ditemukan 3 (tiga) pokok
pikiran utama yang terkandung di dalamnya, yaitu:
•Usaha sadar dan terencana;
•Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
aktif mengembangkan potensi dirinya; dan
•Memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Di bawah ini akan dipaparkan secara
singkat ketiga pokok pikiran tersebut.
10. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
• GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990: 105) memberikan batasan
tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan
nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
dan berdasarkan pancasila serta Undang – Undang Dasar
1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta hrkat
dan martabat bangsa, memwujudkan manusia serta
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga
mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya
serta dapat memenuhi kebutuhn pembangunan naional dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
11. Definisi pendidikan Menurut UNESCO
• UNESCO menyatakan bahwa : “ Education is now
engaged is preparinment for tife society which does not
yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah
untuk memprsiapkan manusia bagi suatu tipe
masyarakat yang masih belum ada. Konsaep system
pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai
kebudayaan (Transfer of culture value) Konsep
pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dfari
pejndidikan yang harus sesuai dengan tuntutan
kebutuhan pendidikan masa lalu, sekarang dan masa
yang akan datang.
12. Definisi Pendidikan menurut
Ki Hajar Dewantara
• Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia) menjelaskan tentang
pengertian pendidikan yaitu:
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak
itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
13. Definisi Pendidikan menurut Notoatmojdo, 2003
• Pendidikan secara umum adalah segala
upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku pendidikan.
14. Mudyaharjo, 2008
• Pendidikan adalah usaha dasar yang
dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah,
melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan/atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan peserta didik agar
dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara
tepat di masa yang akan datang.
15. Faud Ihsan, 2010
• Pendidikan adalah usaha manusia
untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang
ada di dalam masyarakat dan
kebudayaan.
16. Prof. Dr. Imam barznadib
Pendidikan adalah usaha
sadar dan sistematis
untuk mencapai taraf
hidup atau kemajuan
yang lebih baik
17. Pendidikan menurut John Dewey
• mengemukakan bahwa pendidikan
adalah suatu proses pembaharuan
makna pengalaman, hal ini mungkin
akan terjadi di dalam pergaulan biasa
atau pergaulan orang dewasa dengan
orang muda, mungkin pula terjadi
secara sengaja dan dilembagakan
untuk untuk menghasilkan
kesinambungan social. Proses ini
melibatkan pengawasan dan
perkembangan dari orang yang belum
dewasa dan kelompok dimana dia
hidup
18. JJ. Rouseau
• Pendidikan merupakan pemberian
bekal kepada kita apa yang tidak
kita butuhkan pada masa kanak-
kanak, akan tetapi kita butuhkan
pada saat dewasa
19. Pendidikan Menurut M. J. Langeveld
Pendidikan merupkan setiap usaha yang
dilakukan untuk mempengaruhi dan
membimbing anak ke arah kedewasaan, agar
anak cekatan melaksanakan tugas hidupnya
sendiri. Menurut Langeveld pendidikan hanya
berlangsung dalam suasana pergaulan antara
orang yang sudah dewasa (atau yang
diciptakan orang dewasa seperti : sekolah,
buku model dan sebagainya) dengan orang
yang belum dewasa yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Ditegaskan oleh
M.J. Longeveled bahwa Pendidikan merupakan
usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan
yang diberikan kepada anak agar tertuju
kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya
membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
20. Pendidikan menurut John S.
Brubacher
• Pendidikan merupakan proses timbal
balik dari tiap individu manusia dalam
rangka penyesuaian dirinya dengan
alam, dengan teman dan dengan alam
semesta.
21. Pendidikan menurut Mortimer J. Adler
pendidikan adalah proses dimana
semua kemampuan manusia (bakat dan
kemampuan yang diperoleh) yang dapat
dipengaruhi oleh pembiasaan,
disempurnakan dengan kebiasaan-
kebiasaan yang baik melalui sarana
yang secara artistik dibuat dan dipakai
oleh siapa pun untuk membantu orang
lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan
yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang
baik.
22. Kesimpulan
Dari berbagai pandangan atas pendidikan dapat dilihat
bahwa dikalangan pakar pendidikan sendiri masih
terdapat perbedaan-perbedaan pendapat. Hal ini
disebabkan oleh latar belakang pendidikan ahli
pendidikan itu dan kondisi pendidikan yang
diperbincangkan saat itu, yang semuanya memiliki
perbedaan karakter dan permasalahan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pendidikan :
23. Merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
terencana (bertahap) dan sistematis
Pendidikan dilakukan seluruh aspek yang ada di dalam kehidupan
kita, baik orang terdekat, masyarakat ataupun lembaga-lembaga
yang ada, baik yang terjadi secara formal maupun nonformal.
Pendidikan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang:
– beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
– berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
– memiliki keterampilan yang berguna bagi dirinya, masyarakat
dan negara
– menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab