2. Pengertian al-kulliyatul
al-khamsah
Al-Kuliyatu Al-Khamsah mencerminkan fondasi ilmu agama Islam dengan mencakup
aspek-aspek kunci seperti tafsir (penafsiran Al-Quran), hadis (tradisi Nabi), fiqh
(hukum Islam), usul al-fiqh (prinsip-prinsip hukum Islam), dan kalam (teologi).
Kombinasi kelima ilmu ini membantu membangun pemahaman yang komprehensif
terhadap ajaran Islam, mencakup dimensi interpretasi, hukum, dan keyakinan
teologis. Melalui studi lima ilmu ini, umat Islam dapat mendalami pengetahuan
agama dan memahami aplikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Macam-macam al-kulliyatu
al-khamsah
Hifzhu al-din
Agama merupakan pokok dari segala
alasan mengapa manusia hidup di dunia
ini. Oleh karenanya, menjaga agama lebih
diutamakan sebelum menjaga
hal-hal lain. Allah Alur logika mengapa
hifzhu al-din lebih diutamakan daripada
lainnya adalah sebagai berikut: untuk apa
hidup sejahtera, memiliki keturunan yang
banyak dan baik, hidup serba kecukupan
kalau akhirnya masuk ke neraka.
Menjaga akal (hifzhu al-βaql). Akal merupakan
karunia agung dari Allah Swt. Akal itulah yang
membedakan manusia dengan hewan atau
pun makhluk lainnya. Oleh karena itu Allah
Swt. memerintahkan agar menjaganya dan
menggunakan akal untuk memperoleh ilmu
pengetahuan. Supaya akal tersebut terjaga,
maka Allah Swt. melarang keras segala sesuatu
yang dapat melemahkan dan merusak akal
pikiran
Menjaga Keturunan (hifzhu al-nasl)
Salah satu tujuan agama adalah untuk
memelihara keturunan. Syariat
perkawinan dengan berbagai syarat,
rukun dan ketentuannya merupakan
salah satu cara menjaga keturunan. Oleh
karena itu Islam melarang perzinaan dan
menganjurkan pernikahan. Nabi
Muhammad Saw. memerintahkan untuk
menikah,
Al-nafs Hifzhu al nasl
(Hifzhu al-'Aql)
Menjaga jiwa atau keberlangsungan
hidup manusia. Islam memberi
peringatan yang sangat tegas
terhadap semua perbuatan yang
dapat menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang. Firman Allah.
Dalam Q.S. al-Maidah/5:32
Hifzhu al-mal
Melalui kepemilikan harta, seseorang bisa bertahan hidup atau pun hidup layak
dan dapat melakukan ibadah dengan tenang. Maka dari itu, Islam sangat
memperhatikan masalah harta benda untuk menopang kehidupan manusia. Allah
Swt. memerintahkan umat-Nya untuk bekerja mencari rezeki yang halal
5. Lima prinsip dasar yang dimaksud al-kulliyat al-khamsah adalah menjaga agama (hifzhu al-din), menjaga jiwa (hifzhu
al-nafs), menjaga akal (hifzhu al-βAql), menjaga keturunan (hifzhu al-nasl) dan menjaga harta (hifzhu al-mal).
Sumber utama dari lima prinsip tersebut adalah Al-Quran, karena di dalam Al-Quran sudah dijelaskan semua hal yang
berhubungan dengan hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
Akan tetapi di dalam Al-Quran beberapa hukum hanya dijelaskan terkait dengan prinsip dasarnya saja. Sehingga untuk
melengkapinya pada ulama menggunakan hadis sebagai sumber pendamping.
Contoh dari penerapan al-kulliyat al-khamsah dalam kehidupan sehari-hari adalah melaksanakan shalat, puasa, zakat
dan ibadah wajib lainnya. Selain itu juga menghargai perbedaan yang ada di dalam masyarakat. Dan menerapkan
sikap-sikap terpuji lainnya.Untuk menjaga al-kulliyat al-khamsah sendiri dengan cara memelihara dan menjaga sesuatu
yang dapat mempertahankan keberadaannya. Selain itu juga dengan cara mencegah sesuatu yang menyebabkan
ketiadaannya.
Jika al-kulliyat al-khamsah diterapkan dengan baik adalah menciptakan kehidupan yang damai, aman dan bisa
mengantarkan umat Islam ke surga nantinya.
U...
6. Al-Kulliyatul Al-Khamsah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada lima disiplin ilmu utama. Lima kulliyat ini merupakan
pokok-pokok ilmu tradisional yang telah diakui dalam tradisi keilmuan Islam. Kelima bidang ini mencakup:
1. Al-Fiqh (Hukum Islam): Memahami dan mengaplikasikan hukum-hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk ibadah,
muamalah, dan aspek-aspek lainnya.
2. Al-Usul Al-Fiqh (Prinsip-prinsip Hukum Islam): Mempelajari metode dan prinsip-prinsip dasar yang digunakan untuk menentukan
hukum Islam, termasuk dalil-dalil hukum.
3. Al-Hadits (Tradisi Nabi): Memahami dan mempelajari ucapan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW sebagai sumber
ajaran Islam.
4. At-Tafsir (Penafsiran Al-Qur'an): Menginterpretasikan dan memahami makna Al-Qur'an untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang ajaran Islam.
5. Al-Mantiq (Logika): Mempelajari prinsip-prinsip logika dan argumen rasional dalam konteks keilmuan Islam, terutama dalam penalaran
dan pembuktian.
Kelima kulliyat ini memberikan dasar bagi pemahaman menyeluruh terhadap ajaran Islam, baik dari segi hukum, akidah, maupun
spiritualitas.
Paparan tentang
al -kulliyatu
al -khamsah