2. PENGERTIAN AQIDAH
ISLAM
Aqidah dari segi bahasa ialah
ikatan atau simpulan.
Aqidah dari segi istilah ialah
kepercayaan atau keyakinan
yang tersemat di dalam hati.
3. Aqidah Islam ialah perkara-perkara yang
terkandung dalam rukun Iman
Percaya dan yakin kewujudan Allah sebagai tuhan
yang berhak disembah.
Percaya dan yakin adanya para Malaikat.
Percaya dan yakin adanya Kitab-kitab Allah.
Percaya dan yakin adanya para Rasul.
Percaya dan yakin adanya Hari Kiamat.
Percaya dan yakin pada Qada’ dan Qadar.
Berdasarkan dalil-dalil yang sahih dari Al-Quran
dan As-Sunnah serta logik akal.
4. Aqidah Islam ialah segala perkara yang diyakini
oleh umat Islam yang diyakini dengan pasti
tentang kebenarannya
Kita rela Allah sebagi Tuhan.
Islam sebagai agama.
Muhammad sebagai Nabi dan utusan Allah.
Kitab Al-Quran sebagai ikutan(petunjuk).
Ka’abah sebagai kiblat.
Seluruh orang Mukmin lelaki dan perempuan
sebagai saudara seagama.
Dan kita bebas dari agama lain yang bertentangan
dengan Islam.
5. KEPENTINGAN AQIDAH DALAM
KEHIDUPAN MUSLIM
Aqidah penting di dalam kehidupan kita karena dengan
memiliki aqidah yang betul, kita memperoleh :
1. Kemantapan iman dalam hati dengan menyakini
kewujudan Allah dan mentauhidkannya (mengEsakan
Allah).
2. Mengenal diri dan memahami tujuan hidup
3. Selamat dan terpelihara dari kesesatan dan kebatilan.
4. Aqidah yang benar dan sah menjadi syarat pertama
untuk melaksanakan ibadah seperti sholat, puasa dan
sebagainya. Orang-orang kafir tidak diterima di sisi Allah
amalan kebaikan mereka di akhirat.
5. Aqidah yang satu dapat menyatukan semua bangsa dan
keturunan.
6. SUMBER-SUMBER RUJUKAN
DALAM AJARAN AQIDAH ISLAM
Sumber aqidah yang tidak boleh
ditolak dan diingkari ialah :
Al-Quran .
Hadis Rasulullah s.a.w.
7. Sebab-sebab
Penyimpangan Aqidah
1. Ketidaktahuan terhadap Aqidah yang benar.
2. Fanatik kepada sesuatu yang diwarisi dari nenek
moyang meskipun hal itu salah.
3. Mengikuti pendapat orang secara membabi buta.
4. Berlebihan dalam mencintai orang shalih.
5. Lalai terhadap perenungan ayat-ayat Allah.
6. Kurangnya perhatian keluarga terhadap Ilmu
Agama.
7. Kurangnya media pendidikan dan informasi tentang
Aqidah yang benar.
8. Langkah-langkah Perbaikan
1. Kembali kepada Al-Quran dan Al-
Sunnah untuk mengambil Aqidah yang
benar.
2. Memberi perhatian kepada Ilmu Aqidah.
3. Menetapkan materi Ilmu Aqidah sebagai
materi wajib bagi setiap
siswa/mahasiswa.
4. Bekerjasama dengan para orang tua
dalam menanamkan Aqidah yang benar.
10. Pengertian syari’ah
Secara bahasa ,syari’ah artinya jalan lurus
menuju mata air. Mata air digambarkan sebagai sumber
kehidupan, syari’ah berarti jalan lurus menuju sumber
kehidupan yang sebenarnya. Sumber hidup manusia
yang sebenarnya adalah Allah. Untuk menuju Allah
ta’ala, harus menggunakan jalan yang dibuat oleh Allah
tersebut (syari’ah). Syari’ah ini menjadi jalan lurus yang
harus ditempuh seorang muslim.
Allah berfirman dalam Q.s. al-jatsiyah/45 ayat 18
“Kemudian kami jadikan kamu berada disuatu syari’ah
itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang
yang tidak mengetahui.”
11. lanjutan
Secara istilah, syari’ah adalah
hukum-hukum yang ditetapkan Allah
ta’ala untuk mengatur manusia baik
dalam hubungannya dengan Allah ,
dengan sesama manusia, dengan alam
semesta, dan dengan makhluk
ciptaanya. Syaria’h ini ditetapkan oleh
Allah untuk kaum muslimin, baik yang
dimuat dalam al-qur’an maupun dalam
sunah Rasul.
12. Kandungan Syari’ah
Syari’ah dibagi menjadi dua subjek yang
berhubungan dengan ibadah yang disebut ibadat
dan yang berhubungan dengan kemasyarakatan
yang disebut mu’amalat.
Dengan menganalisis subjek-subjek tersebut, kita
dapat melihat bahwa syari’ah bukan hanya
mencakup kehidupan beragama secara pribadi
tetapi juga menyentuh aktivitas manusia secara
kolektif seperti ekonomi, social, politik, budaya,
kedokteran, pendidikan, teknologi dan lain-lain.
13. Umat manusia memebutuhkan syari’ah. Tanpa
syari’ah, kehidupan manusia akan kacau karena jika
sepenuhnya hukum diserahkan pada kebebasan akal
manusia akan terjadi inkonsistensi(kerancauan ),
karena hasil akal yang satu dengan yang lainnya bisa
berbeda secara tajam.
Dengan panduan syaria’ah manusia dapat
menemukan titik temu persamaannya.berdasarkan hal
itu, hingga sekarang dan akan datang jelas kebutuhan
manusia terhadap syaria’at islam untuk mengatur pola
hidup dan kehidupan yang harmonis dalam segala
bidang (shalat, zakat, puasa, haji, ekonomi, politik,
pendidikan, teknologi, dan lain-lain).
15. Pengertian ibadah
ETIMOLOGI (LUGHATAN)
KATA AL-'ABDIYAH, AL-'UBÛDIYAH, AL-’UBÛDAH DAN AL-
'IBÂDAH BERASAL DARI SATU AKAR KATA YANG SAMA
YAITU 'ABIDA YANG BERARTI TAAT ATAU TUNDUK (AL-
THÂ’AH).
KATA AL-'UBÛDAH ATAU AL-'UBÛDIYYAH ADALAH
BERMAKNA TUNDUK (AL-KHUDHÛ') DAN MERENDAH ATAU
MENGHINAKAN DIRI (AL-DZULL).
KATA AL-'IBÂDAH, MENURUT MUHAMMAD AL-RÂZÎ,
BERARTI KETAATAN.
KATA AL-TA’ABBUD BERARTI AL-TANASUK, ARTINYA
MELAKUKAN PENGABDIAN.
TERMINOLOGI (ISHTILAHAN)
BERBAGAI MACAM BENTUK AKTIVITAS MANUSIA YANG
DICINTAI DAN DIRIDHAI ALLAH, BAIK BERUPA PERKATAAN
MAUPUN PERBUATAN YANG DILAKUKAN SECARA TERANG-
TERANGAN MAUPUN TERSEMBUNYI
16. Dasar Hukum
DAN TIDAKLAH KAMI UTUS RASUL
SEBELUMMU MELAINKAN KAMI WAHYUKAN
KEPADANYA BAHWA TIDAK ADA TUHAN
MELAINKAN AKU, MAKA SEMBAHLAH AKU
(AL-ANBIYA' [21]: 25).
DAN SUNGGUH TELAH KAMI UTUS PADA
SETIAP UMAT ITU SEORANG RASUL YANG
MENYERU MEREKA SUPAYA MENYEMBAH
ALLAH DAN MENJAUHI THAGHUT
(SESEMBAHAN SELAIN ALLAH). (AL-NAHL [16]:
36)
17. Ruang Lingkup
Ibadah Mahdhah
berarti peribadatan yang sudah ditetapkan tata cara serta
aturan-aturannya yang meliputi syarat, rukun, sunat dan
hal-hal yang dimakruhkan serta membatalkan.
Ibadah Ghairu Mahdhah
adalah ibadah dalam pengertian yang luas karena tidak
ditentukan tata cara atau aturannya secara baku
sebagaimana halnya ibadah mahdhah
18. URGENSI IBADAH
IBADAH ADALAH WUJUD CINTA DAN
BENTUK KEPATUHAN HAMBA KEPADA
AL-KHALIQ
IBADAH MERUPAKAN IMPLEMENTASI
RASA SYUKUR HAMBA KEPADA
ALLAH
IBADAH MEMBAWA HAMBA KEPADA
KETENANGAN HIDUP (PIKIR, BATIN
DAN MEMBERI KEPUASAN DARI
DAHAGA SPIRITUAL DG JALAN YG
19. HUBUNGAN ANTARA
AQIDAH, IBADAH & AKHLAQ
AQIDAH SEBAGAI BENTUK
KEYAKINAN TERHADAP KEBENARAN
IBADAH SEBAGAI REALISASI &
IMPLEMENTASI KEYAKINAN HAMBA
AKHLAQ ADALAH BUAH DARI AQIDAH
DAN IBADAH SEORANG HAMBA
21. 21
I. MUAMALAH
1. Pengertian:
Kata muamalah berasal dari bahasa Arab ()المعاملة yang secara
etimologi sama dan semakna dengan al-mufa’alah (saling berbuat),
yang menggambarkan aktivitas yang dilakakuakan oleh seseorang
dengan seseorang atau beberapa orang dalam memenuhi
kebutuhan masing-masing.
Secara terminologi, penegertian muamalah dapat dibagi menjadi
dua:
a. Muamalah dalam arti luas: Muhammad Yusuf Musa meberikan
pengertian bahwa mualamah adalah peraturan Allah yang harus
diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga
kepentingan manusia. Dari pengertian di atas dapat diketahui
bahwa muamalah adalah aturan-aturan (hukum) Allah untuk
mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam
pergaulan sosial.
b. Muamalah dalam arti sempit:
1) Menurut Hudlari Beck Muamalah adalah Semua akad yang
membolehkan manusia saling menukar manfaat di antara mereka.
22. 22
Hanafiah “Ibnu ‘Abidin membagi muamalah
menjadi lima bagian :
a. Al-mu’awadah al-maliyah (Pertukaran harta benda)
b. Amanah atau akad yang bersifat amanah (al-wadi’ah dan
al-’ariyah)
c. Munakahat/az-zawaj (Hukum Perkawinan)
d. Al-Mukhashamat (Hukum Acara, tuntutan dan pengadilan)
e. At-Tarikah (Hukum Kewarisan)
23. Tujuan Muamalah
Sasaran akhir yang akan dicapai dalam muamalah adalah
“falah”. Falah adalah kesuksesan hakiki berupa pencapaian
kebahagian dalam segi material dan spiritual serta
tercapainya kesejahteraan di dunia dan akhirat.
Kesuksesan dalam aspek material tidaklah bermakna
apabila mengakibatkan kerusakan dalam aspek
kemanusiaan lainnya seperti persaudaraan dan moralitas.
Muamalah dalam Islam dilandasi pemikiran bahwa setiap
kegiatan dan aktivitas manusia memiliki dimensi “ibadah”
yang dapat diimplementasikan pada setiap level kegiatan.
Dengan aqidah yang benar akan dapat menghasilkan
perbuatan baik yang mencerminkan suatu akhlak mulia.
24. Dalam rangka penyelarasan kegiatan yang berbeda, perlu
ada sistem yang dilengkapi dengan hukum syariah yang
dilaksanakan selaras dengan hukum positif yang berlaku
dalam suatu sistem kemasyarakatn.
Implementasi syariah-akhlak diharapkan akan
menghasilkan suatu fenomena kebersamaan dalam
melaksanakan muamalah yang mengutamakaan
kesejahteraan bersama dalam pencapaian tujuan aktivitas
muamalah. Dasar-dasar syariah dapat dijabarkan dalam
bentuk pilar-pilar yang akan mewarnai sifat dan bentuk
transaksi keuangan yang dioperasikan, yaitu aspek
keadilan; kemaslahatan dan keseimbangan.
Semua upaya pencapaian dalam muamalah, tujuan
puncaknya adalah untuk mencapai mardlatillah
(mencapai keridlaan Allah).
25. Diskusikan
“Mengapa Syariah Islam sulit ditegakkan
di Indonesia, padahal penduduk Indonesia
mayoritas beragama Islam”
Editor's Notes
Ketidaktahuan terhadap Aqidah yang benar.
Fanatik kepada sesuatu yang diwarisi dari nenek moyang meskipun hal itu salah.
Mengikuti pendapat orang secara membabi buta.
Berlebihan dalam mencintai orang shalih.
Lalai terhadap perenungan ayat-ayat Allah.
Kurangnya perhatian keluarga terhadap Ilmu Agama.
Kurangnya media