5. Ekosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur
yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu
pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan
tertentu.
Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk
interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak
hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu
menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah,
faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan
aktif satu sama lainnya.
6. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:
Murid,
1.
Kepala Sekolah,
2.
Guru, Staf/Tenaga Kependidikan,
3.
Pengawas Sekolah,
4.
Orang Tua,
5.
Masyarakat sekitar sekolah,
6.
Dinas terkait,
7.
Pemerintah Daerah.
8.
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan
aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah:
Keuangan
1.
Sarana dan prasarana
2.
Lingkungan alam
3.
7.
8. SD Demaan berada di jalan sunan mantingan no 24 a.
Letaknya trategis di tengah kota dekat dengan pusat
perkantoran dan bisnis, serta dekat dengan fasilitas
umum pusat kota, sehingga mudah dijangkau dengan
transportasi umum.
Kondisi tersebut tentu saja menjadi potensi yang
sangat menguntungkan karena berdampak pada
kegiatan pembelajaran di sekolah. Jika potensi
tersebut dimanfaatkan dan dikelola dengan baik,
maka akan sangat mendukung terhadap suasana
belajar yang nyaman dan menyenangkan serta sangat
mendukung dalam upaya peningkatan kualitas hasil
belajar dan prestasi sekolah
PROFILE SEKOLAH
12. Aset Manusia
Warga Sekolah
Murid-murid yang
memiliki karakteristik
yang berbeda
2. Kepala sekolah
yang visioner
3. Guru-guru yang
memiliki bakat dan
talenta di bidangnya
4. Komite yang selalu
mendukung program-
program sekolah
5. Orang tua yang selalu
mendukung program-
program sekolah
14. Aset Manusia
Berbagai Macam Profesi Orang
Tua / Wali Murid
Dokter, perawat, petugas puskesmas
merupakan aset dalam menjaga
kesehatan masyarakat
banyak yang bekerja sebagai
pedagang ikan di pasar
Nelayan, karena sebagian
wilayah di Jepara adalah laut
maka ada beberapa penduduk
yang berprofesi sebagai nelayan
18. 2. aset sosial
Kerjasama dengan Instansi di sekitar, misalnya, Dinas
Dikpora Jepara, SMP terdekat, kantor kelurahan
jobokuto, Puskesmas Jepara, Polres Jepara, Kodim
Jepara dan beberapa instansi terkait dilingkungan
Kabupaten Jepara
19. Pemanfaatan aset sosial
Menjadikan aset sosial sebagai contoh atau teladan
bagi pembelajaran di sekolah, dalam rangka
menciptakan budaya positif di sekolah.
Pengimplementasian dalam proses pembelajaran:
seperti ketika kerja kelompok ataupun membuat suatu
projek secara bersama.
Menciptakan iklim sosial yang konsudif di sekolah
sesuai dengan pranata sosial di masyarakat.
Memanfaatkan aset sosial seoptimal mungkin untuk
peningkatan pembelajaran yang berpusat pada murid
21. aset fisik
Gedung sekolah yang terdiri dari : 12 Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang
Kepala Sekolah,, Kantor TU, Perpustakaan, Lapangan, Aula, Area
Parkir, Musholla, Kamar mandi/WC dan halaman sekolah.
SD Demaan Jepara lokasinya berada di tengah kota Kabupaten
Jepara berada di antara gedung perkantoran, pasar, museum kartini,
pendopo Kabupaten Jepara, tempat ibadah masjid, gereja, wihara,
sehingga mudah dijangkau dengan transportasi umum
22. Pemanfaatan aset fisik
Memfasilitasi kegiatan intrakurikuler, baik didalam muapun
diluar ruangan dan ektrakurikuler secara optimal, serta
kokurikuler
Menciptakan suasana dan kondisi lingkungan belajar yang
aman, nyaman dan menyenangkan
Memfasilitasi aktualisasi Guru dan Murid untuk
pengembangan diri
24. Hasil pemetaan Modal Lingkungan/Alam di SD Negeri Demaan
Jepara dapat dijelaskan sebagai berikut:
SD Demaan Jepara berada di pusat kota Jepara yang kondisi
lingkungannya dekat dengan Laut, asri, dengan kondisi udara yang
bersih dan segar. Tentu kondisi ini menjadikan sekolah ini sebagai
tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk kegiatan
pembelajaran. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan
media pembelajaran oleh guru untuk kepentingan belajar murid.
Secara geografis, lokasi sekolah juga mudah dijangkau karena dilalui
sarana transportasi yang memadai, terletak tidak jauh dari pusat
Kabupatan, puskesmas, polsek, dan koramil, serta fasilitas umum
pertokoan, instansi pemerintah dan swasta, tempat ibadah, tempat
wisata
26. Pendanaan Bantuan Operasional Sekolahuan (BOS)
Pendanaan dari Sumbangan Orang Tua
Kantin Sekolah dan Koperasi Siswa
Bantuan dari Pemda Jepara, Pemprov Jawa Tengah dan
Pemerintah Pusat
Dana Aspirasi Dewan (DPRD Jepara)
5. aset finansial
27. Hasil pemetaan Modal Finansial di SD Demaan Jepara dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Selain mengandalkan sumber dana BOS yang diberikan oleh
pemerintah pusat, sekolah juga mendapatkan sumber dana
alternatif untuk memenuhi kebutuhan operasional, menunjang
kegiatan pengembangan mutu pendidikan di sekolah.
Sumber-sumber alternatif tersebut antara lain: penggalangan dana
partisipasi orang tua siswa melalui program komite sekolah,
mengembangkan kegiatan kewirausahaan seperti pengadaan
tabungan siswa, koperasi siswa,
28. Sumber dana alternaitf selanjutnya yaitu dana bantuan
sosial dari pemerintah (Kartu Indonesia Pintar/KIP,
Program Indonesia Pintar/PIP, Bantuan Langsung
Tunai/BLT).
Penyusunan RKAS dengan berdasarkan skala prioritas
Menjalin Kerjasama dan Kolaborasi yang baik dengan komite
sekolah dan orang tua, serta masyarakat
Dana kantin, koperasi siswa, aspirasi dewan bisa digunakan
untuk menambah dana pengembangan sekolah
Pemanfaatan modal finansial
30. 6. ASET politik
Kebijakan Sekolah dan Komite Sekolah
Tokoh masyarakat, pejabat dan anggota
dewan yang tergabung dalam
FORKOMPINDA (Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah) Jepara
Tokoh Agama yang tergabung dalam FKUA
(Forum Komunikasi Umat dan Agama)
Jepara
31. Hasil pemetaan Modal Politik di SD Demaan Jepara dapat
dijelaskan sebagai berikut:
SD Demaan Jepara dalam mengembangkan modal politik ini yaitu
bersinergi dengan pemerintah kabupaten (Dinas Pendidikan Kabupaten
Jepara) maupun pemerintah kecamatan. Selain itu, sekolah juga
melakukan sinergi dengan Pemerintah Desa Demaan Puskesmas,
Babinsa, Kepolisian, dan juga tokoh-tokoh politik yang ada di sekitar
lingkungan sekolah. Semua aset atau modal politik tersebut
dimanfaatkan/diberdayakan dalam upaya menudukung kegiatan
pembelajaran yang berpihak pada murid, serta mendukung upaya-upaya
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
32. 6. PEMANFAATAN ASET politik
Membangun kebijakan - kebijakan yang prorakyat untuk pendidikan
yang berkualitas dan terjangkau bagi semua warga.
Membangun kesepakatan dan komitmen menjaga daerahnya aman,
bebas dari konflik, dan kondusif dapat memberikan ketenangan
kepada masyarakat untuk beribadah sesuai agama dan keyakinanya
Meningkatkan peran dan keterlibatan sumber dana alternatif /
bantuan seperti beasiswa berprestasi, PIP dan bantuan lainnya
Meningkatkan kerjasama dan peran yang saling mendukung
keberhasilan antar instansi / lembaga
34. aset agama dan budaya
Lingkungan sekolah yang religius dan saling
menjaga toleransi antar pemeluk agama
warga sekolah SD Demaan Jepara.
35. Hasil pemetaan Modal Agama dan Budaya di SD Demaan Jepara
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Modal agama di antaranya:
Meningkatkan sikap religius dan kehidupan spritual di sekolah melalui
kegiatan yang dilakukan setiap tahun sekali, PHBI (Peringatan Hari Besar
Agama Islam) dimeriahkan dengan kegiatan lomba-lomba seperti adzan,
tahfidz, hafalan doa, hadist dan lomba mewarnai kaligrafi), Shalat dhuha
berjamaah sebelum kegiatan pembelajaran, dan kegiatan tadarus/yasinan
pada setiap hari Jumat Iman (3 minggu sekali), kultum dan buka puasa
bersama di bulan Ramadhan, melibatkan para tokoh agama dalam kegiatan
sekolah (diundang untuk memberikan ceramah, memimpin doa bersama).
36. Modal Budaya di antaranya:
Untuk kegiatan budaya di sekolah juga melaksanakan kegiatan yang
merupakan tradisi/adat kebiasaan positif yang terus menerus menjadi
budaya di antaranya: kegiatan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan
Santun) untuk seluruh warga sekolah dapat menguatkan karakter dan
menjadikan semua warga sekolah memiliki kepribadian yang baik, kegiatan
upacara bendera (sebagai wujud pengenalan cinta tanah air Indonesia),
Pentas atau pergelaran seni, kegiatan pentas seni dilakukan setiap akhir
tahun, bekerjasama dengan komunitas/pegiat/sanggar seni budaya di
daerah setempat untuk mendukung kegiatan pengembangan bakat dan
minat siswa, mengembangkan budaya gotong royong yang sejak lama ada
disekolah sebagai upaya saling membantu, dan tolong menolong.