SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
WAWASAN WIYATA MANDALA
Narasumber :
Dra. Hj. Herlianti
MATERI MPLS SMA NEGERI 1 SELAYAR
 Wawasan: Suatu pandangan atau sikap yang mendalam
terhadap suatu hakikat
 Wiyata : Pendidikan
 Mandala : Tempat atau lingkungan
Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung
jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat
menuntut ilmu pengetahuan.
ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan.
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.
Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama
erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi
martabat dan citra guru.
Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung
antarwarga.
Unsur-unsur Wiyata Mandala
SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan
mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina
dan mengembangkan:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Pandangan hidup/kepribadian
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya
4. Kemampuan berkarya.
FUNGSI SEKOLAH
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat
belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan
yang mengatur hubungan antara guru, pengelola
pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang
dinamis
CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR
3. Terbentuknya manusia
Indonesia seutuhnya
2. Tercapainya masyarakat yang sadar,
mau belajar dan bekerja keras.
1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang
tertib
PRINSIP SEKOLAH
Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada
masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap
dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan
pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama,
asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham
politik
Sekolah menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya,
serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan
menimbulkan pertentangan.
PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar
lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang
memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi),
pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari sekedar
pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi
seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa pemerataan
kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa membedakan baik dari
segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence
(Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh
lembaga pendidikan, terutama sekolah. Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan
kemampuan-kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang.
PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan intelektual, emosional
maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan emosional dan sosial, kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela
berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu
khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar
yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan
yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu
peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan
untuk hidupnya.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran
bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan
sekitar.
1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan
Pendidikan
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan
dengan undang-undang.
4. Propaganda politik/kampanye
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.
6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan,
sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.
PENGGUNAAN SEKOLAH
Sekolah tidak diperbolehkan dijadikan sebagai:
1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat
preventif.
PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di
sekolah melalui Langkah:
 Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini
mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
 Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
 Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk
terselenggaranya ketahanan sekolah.
PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata
Mandala di sekolah melalui Langkah:
• Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
• Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila,
kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
• Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.
• Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
• Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite
Sekolah.
2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS,
Komite Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat.
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras
(sarana prasarana) dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib,
tata upacara dan lain lain).
4.Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern
sekolah (kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa).
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah
seperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA
SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat
memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain:
Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan
ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat
tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif.
Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta
penduduk di sekitar sekolah.
Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa di
lingkungan sekolah.
MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat
memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain:
Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS.
 Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan
sekolah.
Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya.
Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa
liburan sekolah.
Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai
sekolah.
MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan
dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti :
 Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik pembinanya.
 Membatasi areal tempat terjadinya aksi.
 Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu baru.
 Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang melanggar
keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan sekolah.
 Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul dan
menyelesaikan secara hukum.
 Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan.
 Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.
WawasanPendidikan

More Related Content

Similar to WawasanPendidikan

WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxsmpislamtanen
 
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptxMATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptxArjum2
 
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxPPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxSuyatnoGanteng
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptxanandarubianto43
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxNurMaulidiah4
 
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptxLilikWahyono1
 
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)Real Madrid C.F.
 
Wawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaWawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaTarjo Boga
 
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptxWAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptxNurLailiyah14
 
Materi Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-Manar
Materi Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-ManarMateri Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-Manar
Materi Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-Manarbeiharira
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf
5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf
5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdfArifGunawan72
 
Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan dan Lembaga PendidikanLingkungan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan dan Lembaga PendidikanHoshi Hikaru
 
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...Arief Rukmana
 

Similar to WawasanPendidikan (20)

WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
 
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptxMATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
 
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxPPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
 
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
 
Wawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaWawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandala
 
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
 
PPT PENGENALAN.pptx
PPT PENGENALAN.pptxPPT PENGENALAN.pptx
PPT PENGENALAN.pptx
 
Wawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaWawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandala
 
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptxWAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Materi Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-Manar
Materi Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-ManarMateri Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-Manar
Materi Wawasan Wiyata Mandala MPLS Al-Manar
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf
5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf
5. a. Contoh Kurikulum Operasional SD_2.pdf
 
Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan dan Lembaga PendidikanLingkungan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
 
Wwm mos 2010
Wwm mos 2010Wwm mos 2010
Wwm mos 2010
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

WawasanPendidikan

  • 1. WAWASAN WIYATA MANDALA Narasumber : Dra. Hj. Herlianti MATERI MPLS SMA NEGERI 1 SELAYAR
  • 2.  Wawasan: Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat  Wiyata : Pendidikan  Mandala : Tempat atau lingkungan Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
  • 3. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi) Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga. Unsur-unsur Wiyata Mandala
  • 4. SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan: 1. Ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Pandangan hidup/kepribadian 3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya 4. Kemampuan berkarya.
  • 5. FUNGSI SEKOLAH Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis
  • 6. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR 3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya 2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras. 1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib
  • 7. PRINSIP SEKOLAH Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik Sekolah menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan.
  • 8. PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH 1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya. 2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak. 3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi). 4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan-kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang.
  • 9. PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH 5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang. 6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain. 7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah. 8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya. 9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar.
  • 10. 1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan Pendidikan 2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak 3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang. 4. Propaganda politik/kampanye 5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah. 6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif. PENGGUNAAN SEKOLAH Sekolah tidak diperbolehkan dijadikan sebagai:
  • 11. 1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH 2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui Langkah:  Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.  Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.  Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
  • 12. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH 2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui Langkah: • Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa. • Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin. • Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli. • Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri. • Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.
  • 13. 1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah. 2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, Komite Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat. 3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana prasarana) dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain). 4.Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah (kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa). 5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
  • 14. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA 1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain: Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk di sekitar sekolah. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa di lingkungan sekolah.
  • 15. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA 1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain: Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS.  Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan sekolah. Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan sekolah. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah.
  • 16. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA 2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti :  Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik pembinanya.  Membatasi areal tempat terjadinya aksi.  Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu baru.  Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan sekolah.  Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul dan menyelesaikan secara hukum.  Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan.  Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.