Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Audiometri digunakan untuk mengukur ambang pendengaran dengan alat elektroakustik. Terdapat berbagai jenis audiometri seperti pure tone audiometry untuk mengetahui ambang pendengaran nada murni, speech audiometry untuk ambang pendengaran ucapan, dan tympanometry untuk mengetahui kondisi telinga tengah. Audiometri bermanfaat untuk skrining, diagnostik, dan monitoring gangguan pendengaran.
Fraktur trochanter terdiri dari fraktur intertrochanter dan subtrochanter femur. Gejalanya adalah nyeri hebat, tidak dapat berjalan jauh, kaki lebih pendek dan berotasi keluar, serta pembengkakan paha. Pengobatannya melalui reduksi dan fiksasi internal.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Audiometri digunakan untuk mengukur ambang pendengaran dengan alat elektroakustik. Terdapat berbagai jenis audiometri seperti pure tone audiometry untuk mengetahui ambang pendengaran nada murni, speech audiometry untuk ambang pendengaran ucapan, dan tympanometry untuk mengetahui kondisi telinga tengah. Audiometri bermanfaat untuk skrining, diagnostik, dan monitoring gangguan pendengaran.
Fraktur trochanter terdiri dari fraktur intertrochanter dan subtrochanter femur. Gejalanya adalah nyeri hebat, tidak dapat berjalan jauh, kaki lebih pendek dan berotasi keluar, serta pembengkakan paha. Pengobatannya melalui reduksi dan fiksasi internal.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
1. Seorang pria mengalami henti jantung saat makan malam di kapal pesiar. Dokter memberikan resusitasi jantung paru sebelum awak kapal datang dengan defibrilator otomatis. Pasien tertolong setelah menerima dua kali kejutan listrik.
2. Defibrilasi dan kardioversi menggunakan kejutan listrik untuk menghentikan aritmia jantung. Defibrilasi digunakan untuk detak ventrikel tak beraturan tanpa denyut,
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
Dokumen tersebut membahas tentang aritmia ventrikel yang meliputi:
1. Ventricular extrasystole (VES) atau premature ventricular contraction (PVC) yang disebabkan oleh fokus ektopik di ventrikel
2. Ventricular tachycardia yang disebabkan oleh tiga atau lebih VES dengan fokus yang berasal dari ventrikel kiri atau kanan
3. Ventricular fibrillation yang disebabkan oleh sejumlah fokus ektopik di ventrikel dengan gelombang fibrilasi yang cep
This document provides guidelines for cardiopulmonary resuscitation (CPR) and emergency cardiovascular care that are current until October 2020. After this date, an updated document should be requested from the listed organization. It also contains information on diagnosing and treating tachycardia, including appropriate doses of medications like adenosine and cardioversion procedures. Recommendations are provided for evaluating and managing stable or unstable rhythms based on factors like heart rate, blood pressure, pulse, and mental status.
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
Makalah ini membahas tentang hernia, termasuk definisi, komponen, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, komplikasi, penatalaksanaan, dan prognosis hernia."
1. Seorang pria mengalami henti jantung saat makan malam di kapal pesiar. Dokter memberikan resusitasi jantung paru sebelum awak kapal datang dengan defibrilator otomatis. Pasien tertolong setelah menerima dua kali kejutan listrik.
2. Defibrilasi dan kardioversi menggunakan kejutan listrik untuk menghentikan aritmia jantung. Defibrilasi digunakan untuk detak ventrikel tak beraturan tanpa denyut,
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
Dokumen tersebut membahas tentang aritmia ventrikel yang meliputi:
1. Ventricular extrasystole (VES) atau premature ventricular contraction (PVC) yang disebabkan oleh fokus ektopik di ventrikel
2. Ventricular tachycardia yang disebabkan oleh tiga atau lebih VES dengan fokus yang berasal dari ventrikel kiri atau kanan
3. Ventricular fibrillation yang disebabkan oleh sejumlah fokus ektopik di ventrikel dengan gelombang fibrilasi yang cep
This document provides guidelines for cardiopulmonary resuscitation (CPR) and emergency cardiovascular care that are current until October 2020. After this date, an updated document should be requested from the listed organization. It also contains information on diagnosing and treating tachycardia, including appropriate doses of medications like adenosine and cardioversion procedures. Recommendations are provided for evaluating and managing stable or unstable rhythms based on factors like heart rate, blood pressure, pulse, and mental status.
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
Makalah ini membahas tentang hernia, termasuk definisi, komponen, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, komplikasi, penatalaksanaan, dan prognosis hernia."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang prosedur resusitasi jantung dan paru-paru untuk tim 6 orang dengan peran masing-masing.
2. Juga dibahas algoritma resusitasi jantung dan paru-paru dewasa untuk berbagai kondisi seperti henti jantung-henti nafas, bradikardia, dan takikardia.
3. Diberikan pula penjelasan mengenai obat-
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai:
1. Pengertian EKG dan komponennya seperti gelombang P, kompleks QRS, dan segmen ST
2. Teknik perekaman EKG termasuk posisi elektrode dan sandapan
3. Bacaan dan interpretasi EKG untuk mengetahui frekuensi jantung, aksis, aritmia, dan gangguan lainnya
Dokumen tersebut membahas prosedur-prosedur pemeriksaan jantung yang meliputi perekaman EKG, pengambilan spesimen darah, persiapan pasien untuk echocardiografi, dan treadmill test."
Pasien wanita berusia 57 tahun dirawat karena kaki kiri menghitam dan nyeri akibat penyumbatan arteri (CLTI fontaine IV). Dilakukan trombektomi arteri femoralis dan amputasi di atas lutut kaki kiri. Kondisi stabil dengan pengobatan dan pemantauan luka.
Dokumen tersebut membahas update 2020 AHA Guidelines untuk penatalaksanaan gangguan kardiovaskuler seperti manajemen henti jantung, takikardia, bradikardia, penyakit arteri koroner dan sindrom koroner akut.
Laporan Case Obgyn dr Arie Widiyasa SpOGrikki oktrian
Dokumen tersebut berisi laporan kasus pasien bernama Ny. S usia 28 tahun dengan diagnosa GIIIP2A0 hamil 36-37 minggu dengan preeklamsia berat dan IUGR yang dirawat di RS TNI AL Dr. Mintohardjo.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
ACLS UWA.pdf
1.
2. 1- 51510L
contohkasus :
•
pasienpenurunankesadaran.sudahterpasangoz.lv Line ,
Monitor
1. Cek TRUE ASISTOLE : -
Pastikan lead terpasangdengan baik
-
min .
di 2 LEAD
→
bolus cepat !!
2. HIGH QUALITY RJP !! + EPINEFRIN SEGERA
÷
30 : 2 Dosis :
1mg ( lamp )
kompresi :
Maras
| flush dgn NaCl 0.9%20 CC
dengan TAN GAN DIANGKAT
- PUSH HARD,
kedataman 5- 6cm
-
PUSH FAST, kecepatan 100-120 ✗/ merit
*⇐ recon
- MINIMAL INTERUPSI
>
cek ETT dgnstetoskop
-
HINDARI HIPERVENTILASI
di 5 POSISI
④ > ASSESS AIRWAY = INTUBASI
1.
Apeks para Kanan
to 2 .
Apeks para Kiri
se.be/umnyabspakaibaggingdu) 3 .
Basal para Kanan
4. Basal para Kiri
RJP & VentiIasi h
5.
Epigastrium → ④ blh
jalan sendiri ?
terdengar Udara
✓
.
Kompresi 100-120×1mnt
nagas
: 10-12✗
/men it
tiap 6 detik
3. TUNGGU 2 MEN IT / 5 SIKLUS → 1 sinus 130 : 2)
4. Cek Lead / Irama
5. Cek Madi → di leher Kanan (1000-1,1000-2)
Max 10 detik
3. MAD, ④ ada /
Irama SINUS :
PEA
>→
RJP LAGI
Irama Asistole
5. Cari penyebabhentijantung : 51-1 :
Hidrogen ion ( Asidosis)
( padasikluske-2 RJP) Hipo/ hiperkalemia
Hipotermia
bilaadaygbermasalah → Hipoksia
KOREKSI Hipovolemia
✓ cek ELEKTRO LIT -1 5T : Toxin
AGD Tamponade jantung
Tension pneumothorax
Trombosisparu
Thrombosis Koroner
6. TUNGGU 2 MEN IT / 5 SIKLUS
7
. Cek Lead / Irama .
Cek Nadi
(3) (2)
t
Masih Asistole → RJP LAGI t EPINEFRIN
8 .
Jangam lupa 4 SWITCH POSITION RJP
I
?⃝
"" " " ""
""
"""
+ """"
+ "
"""" " "
t tanggu 2 menit
" ""
""
+ '
"
""" ""
""
"
?⃝
"
"
position
t tanggu zmenit
13) Isi
3. RJP + EPINEFRIN
'"
-
switch
position
I tunggu zmenit
(4)
4. RJP aja
kosong - switch
f
position
4.
5. HEN -11 JANTUNG 1- VF
1. Cek Kesadaran :
tepok &
rangsang nyeri +
panggil
2. Pastikanlingkunganaman
3. Panggil EMERGENCY / minta tolong → CODE BLUE
t
trolly emergency + alatdepibrilasi
4. Cek NADI ( max lodetik)
5. RJP →
pasang
Oz 1bagging)
Monitor Ekg
}
""
9h Quality Ryp ( g ,
130 : 2 SIKIUS ) IV Line 1
sampai monitor terpasang
6.
EKG : VENTRIKEL FIBRILASI →
Lanjutkan RJP sambil charge defib
#
-
Kasih
get terlebih
DEFBRILASI monofasik 360J dahulu
-
Charge samba taruh
bifasik 200J
/ di dada
t tombol charge
se.be/umnyaSTOPRJP&VENTlLASl di paddle Pos
Y
t apex
"
I'm clear
"
,
"
u 're clear
"
7 #
"
everybody 's clear
"
? →
pastikanirama
t benar? shockable
DEFBRILASI
t
Langat RJP & VentiIasi
t
5 SIKIUS ( 30 : 2)
6. STOP RJP.
Switch position .
Cek IRAMA
I
VENTRIKEL FIBRILASI
I
Lanjut RJP,
DEFIBRILASI 12 ) →
tangut RJP
} 2 merit
④ Epinephrine ⑦ lntubasi
6. 7
. Cek ETT sudahterpasangsimetris (5 posisi )
8. STOP RJP.
Switch position .
Cek IRAMA
I
VENTRIKEL FIBRILAS I
t
Langat RJP,
DEFIBRILASI 13 ) →
tangut RJP
④ AMIODARONE
→ 2 amp
↳ Dosis : (1) 300mg dilarutkan dlm 20 CC Dsl. }M{not
bolus 1ambat
t
cek Elektrolit + AGD
cari
penyebab 51-15-1
g. STOP RJP.
Switch position .
Cek IRAMA
I
VENTRIKEL FIBRILAS I
t
Langat RJP,
DEFIBRILASI 14 ) →
tangut RJP
} 2 merit
④ Epinephrine (2)
STOP RJP.
Switch position .
Cek IRAMA
I
VENTRIKEL FIBRILAS I
t
10 .
Langat RJP,
DEFIBRILASI 15 ) →
tangut RJP
④ AMIODARONE
↳ Dosis : (2) 150
mg
dilarutkan dlm 20 CC Dsl. }#n 't
bolus 1ambat
11 .
Apabilairuma sinus → Cek NADI
ROSC
7. HEN-11 JAN TUNG
[①✓/ ☐ → Suspek / Probable / Confirmed
APD Level 3
1. Cek Kesadaran : rangsang Suara, tepok? /nyeri
2 .
Pastikan lingkungan aman
3. Panggil EMERGENCY / minta tolong → CODE BLUE
t
trolly emergency + at at depibrilasi
4. Cek NADI ( max 10 detik)
↳ tidak mendekatkantehngaepipidekatmulutpasie.nu/identi--ikasi natas
5.
RJP → pastikan
pasientetappakai masker oksigen sampai bantuan datang
↳ (MRM )
↳ HIGH QUALITY CPR (5)
6.
↳
pasang
IV Line,
Monitor EKG
VF / VT tanpanadi
7. STOP RJP. cekirama → T
atalaksana sesuailrama ( Asistole
8. Prioritaskan
IHTUBASI- →
*
dilakukansetelah Dc shock 1
"
t
④intubasi STOP RJP
u
-
Hubungkan ke ventilator dgn FILTER TIME
- Bila manual VentiIasi → volume tidal minimum
t
Lanjutkan RJP
t
secepatnya cekelektrolit + AGD → 51-15-1
8.
9. •%T¥A*µ••☒i•-µ••☒iA*µ••
•*D*A*
•
1. Perkenalkandiri .
Anamnesis singKat
2. Tanyaketuhan ,
sambil pasang monitor EKG → SVT
siapkan Oz → NK 21pm
cek 1- TV :
tanya TD.HR/RRiT.Sp.Oz
✓ -
Onset :
sejak Kapan traba nadi
-
Awalnyabagaimana kronologis
-
Cektanda stabit :
1 .
Hipotensi
2. Gangguan
Kesadaranakut
3. Nyeri dada lskemik :
nyeri dada spttertindih
beban berat, menjalar
Ke tengan Kiri/rahang
4 .
Gaga/jantungakut
: sesaknafas
5. AKral dingin
3. Pemeriksaan Fisik → singKat & terarah
-
Bunyijantung :
gallop.
murmur
,
Suara jantung register, cepat
- Ronki , Wheezing
4 . Pasang
EKG 12 Lead ④ IV Line / di vena brachialis ) + Threeway
5. Rencanakan VAGAL MANUEVER ( Pijat Sinus Karotis )
→ seranganjantung
↳
TanyaKan Kontraindikasi : -
Rin .
lnfarkmiokard
L -
RIW.
TIA / Stroke dlm
-
paslenmenghadapkearah + kepalaekstensi
3 bulan
kontra lateral
-
pijat SIRKULER 5- to detik
-
Riwhentijantung / VF/ VT
t -
Cek Bruit pada a. Carotis
apabila ④ berhasil ,
Coba sisi sebelahnya
( sambilcek monitor)
"÷÷:::÷
f belumberhasil
,
,
,
, ,
,
,,
,
, , , , ,
Dosis I :
6mg IV bolus cepat
+ flush 20 Cc Ns
cektandastabil Hang Dosis II : 12mg IV KP
type,ygg , µ,
www.ymgg.unp#tdimasuKkanlewat
threeway
10. -
Setiapakanmemberikanobat → Cektandastabildulu
6. Apabila TIDAK STAB / L s Siapkan : 1 .
Defbrilator
t 2 .
Alat bagging
HARD/ OVER51 3 .
Tim airway & Tim kompresi
1st : informed consent : . irama & kondisi ④ stabit
. dilakukan Kejutlistrik
↳ resiko : 1 .
Luka bakar
2. Stroke
i
3. Hentijantung /
kematian
•
dilakukansedasi
2nd : sedasi
Midazolam : 0,1 -
0,3 mg /kgbb bolus lambat
atau
Propopol : 1mg /kgbb bolus lambat
3rd : Cekkesadaran → membangunkan + refleks Kornea
Cek Airway & Breathing
Spoz > go -1.
: MK 2- 5 1pm
Natas normal
Tsp Oz < go -1.
: NRM 6- is 1pm
-
kaslh
jelly
7 -
Aturbesarjoule
bradipneu / apnea :
bag -
valve manual ventilation
-
Tekan Sync
-
Charge
4th : Mulaikardioversi sesuaidgn algoritma
-
SVT / Atrial Flutter : 50 -
100J
{-
Atrial Fibrilasi : 120 -200J
- VT nadi : 100 -
200J
g-
"
I'm clear, you're clear,
everybody 's clear ?
"
-
Mata Ke monitor
"
/ perhatikanirama
¥
④ respondpt di 1%807-8 50J
11. 7. Apabilairama sinus → Cek Nadi
↳ Transfer ke ICU
VT dengan nadi
> khusus SVT /flutter
12. DOS IS KARDIOVERS I
✓
SVT /
Flutter
AF
VT
20 CC
belumtersedia
di Indonesia
um ,,,,,, ,, ,n,,n,, ,,
→ amiodarone :
-
dptdiulangsetiap to menit
150
mg IV
-
maintenance dose :
-
360mg IV Selama 6
jam
11mg / menit )
-
dilanjutkan 540mg IV
Selama 18
jam berikutnya
( 0.5mg/ men it)
13. •••②i••••⇐•••☒☒•!•%••¥☒H••• •☒☒•!•⇐••d
1. Perkenalkandiri .
Anamnesis singKat
2. Tanyaketuhan ,
sambil pasang monitor EKG →
SINUS BRADIKARDIA
siapkan Oz → NK 21pm , Pa sang IV Line
cek TTV :
tanya TD.HR/RRiT.Sp.Oz
✓ -
Onset :
sejak Kapan traba nadi
-
Awalnyabagaimana kronologis
-
Cektanda stabit :
1 .
Hipotensi
2. Gangguan
Kesadaranakut
3. Nyeri dada iskemik :
nyeri dada spttertindih
beban berat, menjalar
Ke tengan Kiri/rahang
4 .
Gaga/jantungakut
: sesaknafas
5. AKral dingin
3. Pemeriksaan Fisik → singKat & terarah
-
Bunyijantung :
gallop.
murmur
,
Suara jantung ?
,
lambat
- Ronki , Wheezing
4 . Apabila STAB 1L → observasi
TIDAKSTABIL → SULFAS ATROPINE II
L,
Dosis : 1mg ( 4 amp )
apabila SA ④ efektif
-
diulangsetiap 3- 5 menit
-
. Max dose 3 mg
alter
natif :
~
Dopamine : 5-
20µg / Kgbb/ menit
pengec.ua/ian:-AVBlockderajat2Eplnefrin:2-l0M9/k9bb
/ men it
tipez
.
AV Block derajat 3
Tx :
alatfpacujantung
15. 1. Perkenalkandiri,
Anamnesis singKat
2. TANYA KELUHAN / Lihatkondisiklinis :SESAK
t t
apabilasesakberat :
Langsung :
- Oz NK 21pm → apabila
-
posisikan 1/2 duduk -
IV line Spoz < 901.
atau duduk -
Monitor EKG
3. Pemeriksaan Fisik
-
Cektanda vital |
auskultasi : -
Wheezing & RBH NRM6-15lpm_
seluruhlapangparu Target Spoz : 941.
-
Suarajantung ④ dptdinilai
4. Lakukanpemeriksaantambahanbilamemungkinkan :
- Labdarah
-
AGD . elektro /it
-
Ro Thorax
①
5. Tx : ISDN 5mg sublingual > tanyaKan kontraindikasi :
a-
-
Hipotensi ; Sisto / < go
rasasptodol
-
Bradikardia ; HR < 50 ✗
µ
t -
Takikardia ; HR > 150 ✗
TanyaKan masthsesak ?
-
Inpark Ventrikel Kanan
t • - Sildenafil dlm 24 jam
Max pemberian 311
-
Tadalafil dlm 48 jam
setiapsebelumpemberianobat
↳ wajib cek TD & HR
②
t
BELUMMEMBAIK → FUROSEMIDE
16. FUROSEMIDE : 0.5 - 1 mg / KGBB bolus dlm 1- 2 men it
↳ apabila ④ respon → 2 mg / kg BB
↳ Pasa ng
DC Urine
6. Evaluasiulang ,
Kondisisesak,
tanda vital
t
Belummembaik → MORFIN SULFA1-
③
- Dosis : 2 mg II bolus pelan , diencerkandengan
evaluasisehtiap 10 cc 1751.
→
dapatdiberikan 2X max
3- 5 menit
-
Syarat : 1 . Sisto /ik > 100 mmHg
2. Siapkanrescucitation kit ⑦ NALOXONE
( antidotum)
'
>
TD < go mmHg
RR <
8×1 men it
7. Evaluasiulang ,
Masih belummembaik
>
Nitrogliserin II : 10
-20µg/menit ,
Max
200µg /menit
TD H / T atau
'
ISDN II :
1mg /jam 1 lamp =
10mg → diencerkandlm 50 cc 1751
. )
Max 10mg /
jam
↳
pertimbangkansyaratpemberian
1-D f f Dobutamlne : 2-
20µg 1kg BB / men it ( TANPASYOK
)
Dopamine :
5
-20µg 1kg BB /men it
Masih belumberhasit
~
RUJUK : monitor & tindakaninvasif
IABP.
PCI
kontaksp.JP
17. ~
Sindromkoroner AKut
~
NYERI DADA
t
simulasi :
Spoz 89%
1. Perkenalkandiri,
Anamnesis singKat
2. TANYA KELUHAN ,
sambil - 02 nasal Kanu / 4 1pm jikasp 02<901.
-
pasang
IV line
-
- Monitor EKG →
dilanjutkan
EKG 12 lead
Anamnesis singKat & terarah - Cektanda vital
-
0 = onset
•
nyeri dada :
-
Spttertindih benda berat ( dihimpit,
ditekan,
P = Provocation angina diremas ,
panas ) / dadaterasapenuh
-
Menjalarkelengan Kiri
,
ra hang.
bahu .
Q =
Quality
punggung , leherlrasasptterceklk )
R = Radiation
-
Tidakbisaditunjuk
S = Scale -
Nyeri > 20 men it
T = Time -
-
Tidakhilangdgnistirahat / nitrat
-
Keringatdingin ,
mualmuntah ,
sptmaupingsan
•
Tentukan diagnosis banding
-
Diseksi Aorta : sptdirobek
-
Emboli
paruakut : imobilisasi lama / operasitulangbelakang
-
Tension pneumothorax :
penyakitparulama,
cedera para / thorax
-
Pericarditis
-
GERD
Suara para
: dbn
3. Pemeriksaan Fisik
suarajantung : dbn
4. TERAPI INISIAL
tanyakankontraindikasi: • A SPI R / N
• 02 -
Hipotensi ; Sisto / < 90
160 -320mg ( dikunyah )
-
Bradikardia ; HR < 50 ✗
•
IS D N -
Takikardia ; HR > 150 ✗
>
µ• -
lnfarkventrikel Kanan
• MORFIN IV →
5mg sublingual • - Sildenafil dlm 24 jam
bila④ respon ISDN
Max 3 X
-
Tadalafil dlm 48 jam
Max 2x pemberian
18. MORFIN SULFA-1
- Dosis : 2 mg II bolus pelan , diencerkandengan
evaluasisehtiap 10 cc 1751.
→
dapatdiberikan 2X max
3- 5 men it
-
Syarat : 1 . Sisto /ik > 100 mmHg
2. Siapkanrescucitation kit ⑦ NALOXONE
lantidotum)
'
>
TD < go mmHg
RR <
8×1men it
> jarak ke tempat
5. Evaluasi EKG ulang
( PCI > 2 jam
6 .
TanyaKan Kembali onset waktu
"
/ rencana reperfusi
412 jam : REPERFus , /
<3 Jam
=
FIBRIN OLITIK
> 3 jam =
PCI . lebihefektif
1st Informed consent
rislko : 1. perdarahan
2. Aritmia
3. kegagalan reperfusi
4. Hentijantung
✓
>
stroke hemoragik
Sebelummemberikan,
tanyaKan Kontraindikasi :
AVM
perdarahan. ←
lambung /
BAB hitam darth
( ata,
pembedahan
di Kepa/a
19. 7
. Fibrinolitik :
STREPTOKINASE
Doss : 1,5 juta unit diencerkan dlm 100 cc 1)5%
drip selama 60 men it
✓
tetapsambil monitor : -
perdarahan
-
Alergi
-
Hipotensi
Resolusikomplitdarinyeri
-
Aritmia >
dada
TANDA KEBERHASILAN FIBRINOLITIK > ST Elevasi I 50%
-
Aritmiareperfusi
•
Letak & nama STEMI :
20.
21. buhr Schuh
( Return Of Spontaneous Circulation )
-
AIRWAY-
-
Cekadasumbatanjalannafas : Suara gurgling ?
y
,
dari ETT
t
BersihKan jalan natas dengan suction
- Cek di 5
posisiapakahposisi ETT sudahsimetris atautidak
cek ETT dgnstetoskop di 5 POSISI : 1.
Apeks para Kanan
2. Apeks para Kiri
3. Basal parcel Kanan
4. Basal para Kiri
5.
Epigastrium → ④ blhterdengarsuara
~ BREATHING -
-
Tanya apakah masih ada sumbatanjalannafas ?
-
Lihatpasienbisabernafasspontanatautidak ? → adanya gerakan dinding
dada
-
Cek Saturasioksigen t
apabilabelumada
Lanjutkanventilasi 10-12/1/mnt
~ CIRCULATION -
-
Cekhemodinamik : -
T
eKanan Darrah → apabila HIPOTENSI → Fluid challenge
- Irama 2- 4 cc/ kgbb - 10 Mnt
-
Lajudenyutjantung ( sambilpasang Dc urine )
masalaTirana / volume / pompa
a
1 .
TDT.
HRI
TD tetap.
TD t,
HRT
= car ran 500cc dlm HR tetap = masalah
1-
jam =
ulangi fluid Pompa ,
challenge 4 cclkgbb stop fluid
challenge
22. - Ceksuhu :
apakahhiportemia
-
Cek EKG 12 lead,
AGD,
Elektro/it, Ro Thorax portable
-
Cek Kesadaranpasien
↳ apabila pasiendptmengikutiperintah ( Sadar)
→ Tidakperlu TTM ( Temperature Targeted Management )
I
apabila pasten ④ Sadar → dibuat HIPOTERMIA ( suhu 32 -36
-
c) slm 24
jam