SlideShare a Scribd company logo
Adorno
Arendt
Badiou
Beauvior
MATERI KULIAH
SOSIOLOGI KRITIS DAN POSTMODERN
GANJIL 2013
BIOGRAFI
Lahir 25 Juli 1925 di Martinique, Perancis,
dengan nama Frantz Fanon Omar.
 Ia seorang psikiater, filsuf, revolusioner, dan
penulis yang karya-karyanya yang berpengaruh
dalam bidang studi pasca-kolonial, teori kritis,
danMarxisme .
 Sebagai intelektual, Fanon adalah seorang
radikal politik, dan eksistensialis
humanis tentang psikopatologi dari penjajahan,
dan konsekuensi manusia, sosial, dan
budaya dekolonisasi.

Ia bekerja di Rumah sakit Jiwa di Aljazair
(koloni Prancis) dan ia membela gerakan
anti kolonial penduduk lokal.
 Meninggal karena penyakit Leukimia, di
Amerika serikat tahun 1961.
 Kritik utama Fanon adalah sikap
kolonialisme dan rasisme yang merusak
tatanan dunia.
 Bahwa dalam diri manusia terdapat darah
penjajah.

KATA
Sumbangan utama pemikirannya ialah
berani berkata TIDAK.
 Terutama penolakannya terhadap kolonial
(kekerasan sistemik Barat) dan
dehumanisasi atas hidup manusia sebagai
penjajahan.
 Saat-saat penolakan merupakan momen
kemanusiaan bagi yang terjajah, sekaligus
pada saat mengatakan tidak merupakan
momen memanusiakanpihak terjajah.

Fanon sangat keras menolak sifat kekerasan
kolonial Barat sebagai satu2nya cara yang
catat untuk hidup di dunia ini.
 Ia melihat pencapaian kemajuan dunia barat,
merupakan bentuk pemuliaan yang salah
terhadap rezim kolonial.
 Pemikiran inilah yang kemudian dikenal
dengan : anti-kolonial

SIFAT KOLONIALISME
Kolonialisme : penyangkalan terstruktur dan
sistematis atas jagat banyak manusia dari
berbagai bangsa.
 Kolonialisme merupakan bentuk penolakan
sistemik secata nyata terhadap ras, bangsa
dan budaya yang hingar bingar menolak
setiap atribut kemanusiaan terjajah.
 Kolonial menghancurkan makna sosial,
kepekaan sosial dan identitas terjajah.

Politik pendidikan kolonial: merupakan salah
satu bentuk dehumanisasi terhadap terjajah,
yang mengandaikan “kulit putih” dominatif,
“kulit berwarna” sebagai spesies lain yang
berada di bawah derajad manusia.
 Kaum borjuis kolonial: kaum nasistik yang
bertidak sebagai “polisi penjaga nilai-nilai
barat” (pengeropaan manusia).
 Sensisbilitas modern itu adalah kekerasan
tanpa perasaan atas nama kemajuan.

Kolonial mengatasnamakan reason sebagai
alat pendorong demokrasi, hak asasi
manusia dan pembangunan berkelanjutan
yang justru melakukan dehumanisasi
terhadap terjajah.
 Oleh sebab itu, kekerasan kolonial hanya
mampu dihadapi oleh kekerasan yang lebih
besar lagi.
 Politik kolonial merupakan bentuk dari
penolakan manusia esensial penduduk lokal
atau pribumi (mahluk sisa).

Kolonial merupakan sebuah ruang
permusuhan terhadap spesias lain, on the
case is negroid. (negro dianggap orang
Eropa yang sakit mental, benda dan buruk).
 Bagaimana tanggapan anda terhadap politik
Etis, pemerintah kolonial Belanda di
Indonesia?
 Sesungguhnya, itu adalah ide pembaratan
terhadap manusia Indonesia, yang
meanggap pribumi sebagai manusia sisa.

ANTI KOLONIAL
Bagi Fanon, Eropa adalah problem, bentuk
pendewaan terhadap berbudi luhur dan
peradaban.
 Kontribusi utama Eropa terhadap sejarah
manusia ialah perbudakan bagi 4/5 umat
manusia dan eksploitasi atas mereka.
 Eropa mengutuk pekanggaran HAM tetapi
pada saat bersamaan melakukan
pembunuhan dan penyiksaan dalam koloni
yg dibentuknya di seluruh penjuru dunia.

Amerika Serikat adalah bagian dari
kecacatan kolonial Eropa juga, yang
berbicara tentang kemanusia, tetapi
melakukan dehumanisasi terhadap
penduduk lokal di benua Amerika.
 Politik Eropa membelah dunia menjadi dunia
pertama (eropa), dunia kedua (koloni
pengikut) dan dunia ketiga (pribumi).

PERBEDAAN
PASCAKOLONIAL
Paska Kolonial yakni kondisi melihat
tempat lain selain Eropa untuk menjadi
model dan inspirasi HAM dan
Humanisasi.
 Oleh sebab itu tidakan paska kolonial
dimulai dari penolakan terhadap
kekerasan penjajahan di berbagai
tingkatan atau menolak penyangkalan
terhadap the other.

Menentang kolonial bukan konfrontasi
rasional, tetapi sudut pandang bahwa klain
kaum terjajah bahwa secara fundamental
mereka berbeda.
 Pengakuan terhadap perbedaan ini akan
membukam etika penjajah yang melakukan
“pembohongan” terhadap esensi manusia.
 Tindakan selanjutnya, pembongkaran
terhadap pemikiran “pembaratan” yang
terstruktur dalam pola pikir terjajah.

Bukan hanya sekedar pengalihan kondisi
dari terjajah, menjadi manusia berdaulat
saja, tetapi berkembangnya kesadaran dan
kesadaran pribumi terhadap dirinya sendiri.
 Bahwa penguasaan dan perbudakan atas
manusia dalam bentuk apapun itu
merupakan warisan peradaban Gaya
Kolonial yang salah terhadap manusia.
 Kritik: Paska kolonial lupa, bahwa
perbudakan itu bahkan terjadi sebelum
kolonial ada.

Masih Refleksi Sistem Hajipen:
Hajipen itu sistem perbayaran hutan
melalui kerja pada orang yang
terhutang.
 Jipen itu dimaksudkan sama dengan
hamba atau budak, dalam masyarakat
dayak sebelum penjajahan. (Tiwah = 1
jipen).
 Belanda : Menghapus ini dengan Rapat
Damai Tumang Anoi! Manusia ganti
Hewan.

Bagaimana anda memandang ini? Bukankah
budaya lokal juga mengandung unsur
kekarasan dan pebudakan juga?
 Saya melihat, politik TA sebagai politik
pelemahan “kemampuan perang” Orang
Dayak, atas nama HAM Barat. Sehingga
memudahkan penguasaan kolonial, ketika
“kepahlawanan” dayak mati, maka
penjajahan menjadi mudah.
 Politik TA ini sebagai bentuk pembaratan
terhadap Orang Dayak.

KESIMPULAN
Fakta pembantaian masal (contoh Hirosima
dan Nagasaki), merupakan cara cepat dan
mudah menghentikan Perang Dunia ke-2,
merupakan pola pikir kolonial yang haus
kuasa (patologi masy. Eropa).
 Dialektika Fanon menghasilkan pandangan
realis terhadap dunia “kulit berwarna” yang
secara fundamental dihargai sebagai
“berbeda”.


More Related Content

Viewers also liked

Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
evinurleni
 
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator TransformatifMateri 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
PMII
 
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran TransformatifMateri 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
PMII
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikanevinurleni
 
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifMateri 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
PMII
 
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential LearningMateri 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
PMII
 
Perumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOFPerumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOF
PMII
 
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan SosialTabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Independent Writter
 
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan TransformatifMateri 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
PMII
 
Reframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & MapabaReframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & Mapaba
PMII
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritisevinurleni
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sakevinurleni
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosialevinurleni
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
evinurleni
 
7. postmodern
7.  postmodern7.  postmodern
7. postmodern
evinurleni
 
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMIIRevolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
PMII
 
Analisis Diri
Analisis DiriAnalisis Diri
Analisis Diri
PMII
 
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik KomunikasiMateri 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
PMII
 
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosialAgenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Independent Writter
 

Viewers also liked (20)

Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator TransformatifMateri 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
 
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran TransformatifMateri 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan
 
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifMateri 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
 
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential LearningMateri 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
 
Perumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOFPerumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOF
 
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan SosialTabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
 
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan TransformatifMateri 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
 
Reframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & MapabaReframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & Mapaba
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritis
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sak
 
6. guru
6. guru6. guru
6. guru
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosial
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 
7. postmodern
7.  postmodern7.  postmodern
7. postmodern
 
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMIIRevolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
Revolusi Kepemimpinan Gerakan PMII
 
Analisis Diri
Analisis DiriAnalisis Diri
Analisis Diri
 
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik KomunikasiMateri 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik Komunikasi
 
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosialAgenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
Agenda belajar peserta sekolah ideologi dan gerakan sosial
 

Similar to 6. fanon

Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)
jeneponto
 
Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121
MujiKuswanto
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
KuliahMandiri.org
 
Politik fasisme
Politik fasismePolitik fasisme
Politik fasisme
Ronzzy Kevin
 
4086793.ppt
4086793.ppt4086793.ppt
4086793.ppt
DinarDorotea
 
Maharani syafi'i
Maharani syafi'iMaharani syafi'i
Maharani syafi'i
dionteguhpratomo
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
ssuserd13850
 
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesiaFasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
HarunyahyaBahasaIndonesia
 
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGIASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
ilmu komunikasi Utb lampung
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
Oktaviani Barut
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
David Jones
 
Postkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksiPostkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksi
AjengIlla
 
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.ppt
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.pptSOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.ppt
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.ppt
Lalu Amri Yasir
 
Makalah genosida 2
Makalah genosida 2Makalah genosida 2
Makalah genosida 2
Arly Hidayat
 
Nasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptx
Nasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptxNasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptx
Nasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptx
AhmadImranAriff
 
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
aswansetiawan
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Washfa Aulia
 
Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
Muslimin B. Putra
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Dian Anisa Putri
 

Similar to 6. fanon (20)

Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)
 
Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
 
Politik fasisme
Politik fasismePolitik fasisme
Politik fasisme
 
4086793.ppt
4086793.ppt4086793.ppt
4086793.ppt
 
Maharani syafi'i
Maharani syafi'iMaharani syafi'i
Maharani syafi'i
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
 
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesiaFasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
Fasisme, ideologi berdarah darwinisme. indonesian. bahasa indonesia
 
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGIASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Postkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksiPostkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksi
 
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.ppt
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.pptSOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.ppt
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KES. 1 LALU AMRI YASIR.ppt
 
Makalah genosida 2
Makalah genosida 2Makalah genosida 2
Makalah genosida 2
 
Nasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptx
Nasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptxNasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptx
Nasionalisme, Demokrasi,Liberalisme.pptx
 
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
 
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di DuniaPerkembangan Nasionalisme di Dunia
Perkembangan Nasionalisme di Dunia
 
Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 

More from evinurleni

Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
evinurleni
 
Cover
CoverCover
Cover
evinurleni
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
evinurleni
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
evinurleni
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
evinurleni
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllevinurleni
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
evinurleni
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalahevinurleni
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
evinurleni
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan hurufevinurleni
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisanevinurleni
 
3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan
evinurleni
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
evinurleni
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifatevinurleni
 
1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsievinurleni
 

More from evinurleni (20)

Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisan
 
3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
 
1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi
 

6. fanon

  • 5. MATERI KULIAH SOSIOLOGI KRITIS DAN POSTMODERN GANJIL 2013
  • 6.
  • 7. BIOGRAFI Lahir 25 Juli 1925 di Martinique, Perancis, dengan nama Frantz Fanon Omar.  Ia seorang psikiater, filsuf, revolusioner, dan penulis yang karya-karyanya yang berpengaruh dalam bidang studi pasca-kolonial, teori kritis, danMarxisme .  Sebagai intelektual, Fanon adalah seorang radikal politik, dan eksistensialis humanis tentang psikopatologi dari penjajahan, dan konsekuensi manusia, sosial, dan budaya dekolonisasi. 
  • 8. Ia bekerja di Rumah sakit Jiwa di Aljazair (koloni Prancis) dan ia membela gerakan anti kolonial penduduk lokal.  Meninggal karena penyakit Leukimia, di Amerika serikat tahun 1961.  Kritik utama Fanon adalah sikap kolonialisme dan rasisme yang merusak tatanan dunia.  Bahwa dalam diri manusia terdapat darah penjajah. 
  • 9. KATA Sumbangan utama pemikirannya ialah berani berkata TIDAK.  Terutama penolakannya terhadap kolonial (kekerasan sistemik Barat) dan dehumanisasi atas hidup manusia sebagai penjajahan.  Saat-saat penolakan merupakan momen kemanusiaan bagi yang terjajah, sekaligus pada saat mengatakan tidak merupakan momen memanusiakanpihak terjajah. 
  • 10. Fanon sangat keras menolak sifat kekerasan kolonial Barat sebagai satu2nya cara yang catat untuk hidup di dunia ini.  Ia melihat pencapaian kemajuan dunia barat, merupakan bentuk pemuliaan yang salah terhadap rezim kolonial.  Pemikiran inilah yang kemudian dikenal dengan : anti-kolonial 
  • 11. SIFAT KOLONIALISME Kolonialisme : penyangkalan terstruktur dan sistematis atas jagat banyak manusia dari berbagai bangsa.  Kolonialisme merupakan bentuk penolakan sistemik secata nyata terhadap ras, bangsa dan budaya yang hingar bingar menolak setiap atribut kemanusiaan terjajah.  Kolonial menghancurkan makna sosial, kepekaan sosial dan identitas terjajah. 
  • 12. Politik pendidikan kolonial: merupakan salah satu bentuk dehumanisasi terhadap terjajah, yang mengandaikan “kulit putih” dominatif, “kulit berwarna” sebagai spesies lain yang berada di bawah derajad manusia.  Kaum borjuis kolonial: kaum nasistik yang bertidak sebagai “polisi penjaga nilai-nilai barat” (pengeropaan manusia).  Sensisbilitas modern itu adalah kekerasan tanpa perasaan atas nama kemajuan. 
  • 13. Kolonial mengatasnamakan reason sebagai alat pendorong demokrasi, hak asasi manusia dan pembangunan berkelanjutan yang justru melakukan dehumanisasi terhadap terjajah.  Oleh sebab itu, kekerasan kolonial hanya mampu dihadapi oleh kekerasan yang lebih besar lagi.  Politik kolonial merupakan bentuk dari penolakan manusia esensial penduduk lokal atau pribumi (mahluk sisa). 
  • 14. Kolonial merupakan sebuah ruang permusuhan terhadap spesias lain, on the case is negroid. (negro dianggap orang Eropa yang sakit mental, benda dan buruk).  Bagaimana tanggapan anda terhadap politik Etis, pemerintah kolonial Belanda di Indonesia?  Sesungguhnya, itu adalah ide pembaratan terhadap manusia Indonesia, yang meanggap pribumi sebagai manusia sisa. 
  • 15. ANTI KOLONIAL Bagi Fanon, Eropa adalah problem, bentuk pendewaan terhadap berbudi luhur dan peradaban.  Kontribusi utama Eropa terhadap sejarah manusia ialah perbudakan bagi 4/5 umat manusia dan eksploitasi atas mereka.  Eropa mengutuk pekanggaran HAM tetapi pada saat bersamaan melakukan pembunuhan dan penyiksaan dalam koloni yg dibentuknya di seluruh penjuru dunia. 
  • 16. Amerika Serikat adalah bagian dari kecacatan kolonial Eropa juga, yang berbicara tentang kemanusia, tetapi melakukan dehumanisasi terhadap penduduk lokal di benua Amerika.  Politik Eropa membelah dunia menjadi dunia pertama (eropa), dunia kedua (koloni pengikut) dan dunia ketiga (pribumi). 
  • 17. PERBEDAAN PASCAKOLONIAL Paska Kolonial yakni kondisi melihat tempat lain selain Eropa untuk menjadi model dan inspirasi HAM dan Humanisasi.  Oleh sebab itu tidakan paska kolonial dimulai dari penolakan terhadap kekerasan penjajahan di berbagai tingkatan atau menolak penyangkalan terhadap the other. 
  • 18. Menentang kolonial bukan konfrontasi rasional, tetapi sudut pandang bahwa klain kaum terjajah bahwa secara fundamental mereka berbeda.  Pengakuan terhadap perbedaan ini akan membukam etika penjajah yang melakukan “pembohongan” terhadap esensi manusia.  Tindakan selanjutnya, pembongkaran terhadap pemikiran “pembaratan” yang terstruktur dalam pola pikir terjajah. 
  • 19. Bukan hanya sekedar pengalihan kondisi dari terjajah, menjadi manusia berdaulat saja, tetapi berkembangnya kesadaran dan kesadaran pribumi terhadap dirinya sendiri.  Bahwa penguasaan dan perbudakan atas manusia dalam bentuk apapun itu merupakan warisan peradaban Gaya Kolonial yang salah terhadap manusia.  Kritik: Paska kolonial lupa, bahwa perbudakan itu bahkan terjadi sebelum kolonial ada. 
  • 20. Masih Refleksi Sistem Hajipen: Hajipen itu sistem perbayaran hutan melalui kerja pada orang yang terhutang.  Jipen itu dimaksudkan sama dengan hamba atau budak, dalam masyarakat dayak sebelum penjajahan. (Tiwah = 1 jipen).  Belanda : Menghapus ini dengan Rapat Damai Tumang Anoi! Manusia ganti Hewan. 
  • 21. Bagaimana anda memandang ini? Bukankah budaya lokal juga mengandung unsur kekarasan dan pebudakan juga?  Saya melihat, politik TA sebagai politik pelemahan “kemampuan perang” Orang Dayak, atas nama HAM Barat. Sehingga memudahkan penguasaan kolonial, ketika “kepahlawanan” dayak mati, maka penjajahan menjadi mudah.  Politik TA ini sebagai bentuk pembaratan terhadap Orang Dayak. 
  • 22. KESIMPULAN Fakta pembantaian masal (contoh Hirosima dan Nagasaki), merupakan cara cepat dan mudah menghentikan Perang Dunia ke-2, merupakan pola pikir kolonial yang haus kuasa (patologi masy. Eropa).  Dialektika Fanon menghasilkan pandangan realis terhadap dunia “kulit berwarna” yang secara fundamental dihargai sebagai “berbeda”. 