SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai salah satu daerah penghasil komoditas karet di Indonesia,
Kalimantan Tengah memiliki potensi yang besar bagi pengembangan tanaman karet.
Hal ini juga didukung oleh letak geografis dan kondisi iklim yang cocok untuk
petumbuhan karet di wilayah tersebut. Semenjak tahun 2007 ketersediaan lahan
untuk pengembangan industri karet di Kalimantan Tengah cukup besar, lahan yang
sudah dimanfaatkan untuk menanam karet sekitar 346.510 Ha, sedangkan sisa lahan
yang tersedia sekitar 47.665 Ha, dengan status lahan sebagian besar berstatus tanah
negara.1
Sementara itu, untuk mendukung upaya percepatan perkebunan rakyat,
pemerintah melakukan program revitalisasi perkebunan, melalui kegiatan perluasan,
peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung penyediaan dana
kredit investasi dan subsidi bunga, dengan melibatkan pemerintah dan Perkebunan
Besar sebagai mitra dalam pembangunan kebun, pengolahan dan pemasaran hasil
usaha masyarakat. Rencana revitalisasi perkebunan rakyat di Kalimantan Tengah
sampai dengan tahun 2010, khusus untuk perkebunan karet dialokasikan sekitar
15.000 hektar.2
Berdasarkan luas lahan yang dimanfaatkan untuk areal tanaman karet di
Kalimantan Tengah masih didominasi oleh pola perkebunan rakyat yang dikelola dan
1
2

No Name, potensidaerah.ugm.ac.id/.../p18_..., t.th. 2
Ibid

1
2

dikembangkan secara tradisional dan bersifat alamiah. Di samping mempunyai
manfaat ekonomis, tanaman karet juga memiliki potensi sebagai aset sosial. Aset
sosial di sini dapat diartikan sebagai nilai kultural dan kearifan lokal yang masih
dianut oleh masyarakat hingga saat ini, misalnya dapat dilihat dari sistem
pemanfaatan lahan, sistem pengelolaan sampai pada usaha mempertahankan sistem
keutuhan nilai-nilai kehidupan sosial budaya.
Bagi para petani tradisional tanaman karet di Desa Hanua dan Desa Ramang,
sistem pengelolaan dan pengembangan tanaman karet tetap mengandalkan pada
potensi hutan luas yang dikelola secara semi permanen, bukan pada sistem
pengelolaan perkebunan secara modern sebagaimana lajimnya yang dikembangkan
di negara-negara maju. Hal ini berdampak pada nilai jual hasil produksi rakyat yang
sangat rendah.
Dalam pengelolaan perkebunan karet ini, dalam masyarakat Dayak Ngaju
tidak asing menemukan partisipasi perempuan dalam proses produksinya.
Persoalannya, dalam perencanaan dan pelaksanaan program pemerintah, seperti
bantuan perkreditan atau subsidi bagi masyarakat, acap kali perempuan tidak terlibat
atau dilibatkan di dalamnya. Padahal, dalam kegiatan produksi petani penyadap karet
harian, perempuan sangat terlibat.
Tenaga kerja perempuan sebagai gender kelas dua, selain menerima dampak
ekonomi yakni rendahnya nilai jual hasil produksi karet, akibat pengelolaan masih
bersifat tradisonal. Juga secara sosial kultural, menerima ketidakadilan gender yang
berasal dari anggapan bahwa dalam urusan publik, seperti program perkreditan dan
perencanaan subsidi, tidak perlu dilibatkan. Akibatnya, perempuan mengalami
marginalisasi ekonomi dan sosial sekaligus.
3

Berdasarkan hal di atas, menarik untuk mencari tahu peran perempuan dan
laki-laki dalam pengelolaan sumber daya alam produktif, dalam hal ini adalah
perkebunan karet tradisional. Untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan
dan sumber daya alam yang dikuasai perempuan dan laki-laki. Dengan tujuan untuk
memperkuat perspektif gender dalam kegiatan perancangan program bagi rakyat.
Agar rancangan program yang dilaksanakan tidak hanya berdasarkan kerangka
berpikir perancang program. Hal ini sangat terkait dengan sejauh mana perspektif
gender dimiliki oleh perancang program.
Perancangan dan implementasi program yang tidak didasarkan pada
informasi yang akurat tentang pembagian peran antara perempuan dan laki-laki di
wilayah program akan berdampak pada tidak ada kesetaraan dan keadilan gender
dalam pengembangan program, sehingga dapat dikatakan program tersebut tidak
efektif bagi rakyat. Untuk itu, analisa gender diperlukan untuk memperkuat
pemahaman program yang perspektif gender. Analisis gender ini menggunakan
analisis Gender Harvard untuk melihat profil peran gender dalam kelompok sosial
masyarakat.
Penelitian ini mengajukan judul “PERAN PETANI PENYADAP KARET
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
ALAM PRODUKTIF (Analisis Gender (Harvard) pada Masyarakat Petani Penyadap
Karet di Desa Hanua dan Ramang Kec. Banama Tingang kab. Pulang Pisau)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang diuraikan di atas, maka penelitian ini akan
memahami persoalan sebagai berikut:
4

a. Bagaimana gambaran profil peran gender atau pembagian kerja antara perempuan
dan laki-laki dalam usaha produksi petani penyadap karet di Desa Hanua dan
Desa Ramang?
b. Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi partisipasi
perempuan dalam program usaha produktif petani penyadap karet di Desa Hanua
dan Desa Ramang?
1.3. Batasan masalah
Ruang lingkup dan batasan masalah penelitian ini sebagai berikut:
a. Menampilkan deskripsi tentang profil peran gender dalam pengelolaan sumber
daya produktif sebanyak 20 keluarga petani-penyadap karet di Desa Hanua dan
Desa Ramang.
b. Mendeskripsikan kondisi peran gender dalam kategori aktifitas, akses dan kontrol
laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam produktif
perkebunan karet rakyat yang dikelola secara tradisional dan semi modern.
c. Memaparkan variabel-variabel yang termasuk dalam faktor-faktor yang
mempengaruhi pemahaman gender terhadap peran gender masyarakat.
1.4. Asumsi Sementara
Berdasarkan pendekatan dan konsep di atas, maka terdapat asumsi sementara
terhadap peran laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam
produktif, yakni:
1. Terdapat pembagian peran perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan sumber
daya produktif (petani-penyadap karet), baik dalam aktivitas yang dilakukan,
maupun akses dan kontrol terhadap hasil produksinya.
5

2. Perempuan memiliki memiliki akses dan kontrol yang lebih terbatas terhadap
pengelolaan hasil produksi dan pemanfaatannya.
5

2. Perempuan memiliki memiliki akses dan kontrol yang lebih terbatas terhadap
pengelolaan hasil produksi dan pemanfaatannya.

More Related Content

What's hot

PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
Nestri Yuniardi
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
tita siti rosita
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Syahyuti Si-Buyuang
 
2 disertasi (syahyuti)
2   disertasi (syahyuti)2   disertasi (syahyuti)
2 disertasi (syahyuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015
Andrew Hutabarat
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Martani Edisi 2
Martani Edisi 2Martani Edisi 2
Martani Edisi 2
Komunitas Averroes
 
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
Lia Kristiana
 
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Bimtek psekp 4 rekayasa kelembagaan agb (yuti)
Bimtek psekp 4   rekayasa kelembagaan agb (yuti)Bimtek psekp 4   rekayasa kelembagaan agb (yuti)
Bimtek psekp 4 rekayasa kelembagaan agb (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Pelatihan Content Writing dan Phonegraphy
Pelatihan Content Writing dan PhonegraphyPelatihan Content Writing dan Phonegraphy
Pelatihan Content Writing dan Phonegraphy
Ziadah Ziad
 

What's hot (20)

PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
2 disertasi (syahyuti)
2   disertasi (syahyuti)2   disertasi (syahyuti)
2 disertasi (syahyuti)
 
Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015Bahan ajar dpkp 2015
Bahan ajar dpkp 2015
 
Studi banding tentang pertanian
Studi banding tentang pertanianStudi banding tentang pertanian
Studi banding tentang pertanian
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
 
Martani Edisi 2
Martani Edisi 2Martani Edisi 2
Martani Edisi 2
 
Studi banding
Studi bandingStudi banding
Studi banding
 
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
 
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
 
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
 
Bimtek psekp 4 rekayasa kelembagaan agb (yuti)
Bimtek psekp 4   rekayasa kelembagaan agb (yuti)Bimtek psekp 4   rekayasa kelembagaan agb (yuti)
Bimtek psekp 4 rekayasa kelembagaan agb (yuti)
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
 
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)Korporasi petani   lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
Korporasi petani lp3 es 11 nov 2020 (yuti)
 
Pelatihan Content Writing dan Phonegraphy
Pelatihan Content Writing dan PhonegraphyPelatihan Content Writing dan Phonegraphy
Pelatihan Content Writing dan Phonegraphy
 

Similar to Bab i

Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras
NaaRonaa
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
DiandwiwWijaksana
 
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjoProposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Training Management Forum of Indonesia
 
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjoProposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Training Management Forum of Indonesia
 
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaPemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Habibullah
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Athifah Ningtyas
 
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja LapanganLaporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapanganbarita
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
Teguh Kristyanto
 
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptxPPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
TriYuliani21
 
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxMENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
TPPP3MDMunaBarat
 
Proposal presentasi
Proposal presentasiProposal presentasi
Proposal presentasi
hasanfreshcom
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenpdatarawa
 
Laporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahLaporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillah
M Abidin
 
PORANG.docx
PORANG.docxPORANG.docx
PORANG.docx
DheFarelJalingga
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
TamNe
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...najmul190693
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
 

Similar to Bab i (20)

Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
 
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjoProposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
 
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjoProposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
 
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaPemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
 
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja LapanganLaporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
YLBHL-Flyer
YLBHL-FlyerYLBHL-Flyer
YLBHL-Flyer
 
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptxPPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
 
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxMENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
 
Proposal presentasi
Proposal presentasiProposal presentasi
Proposal presentasi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
 
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
 
Laporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahLaporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillah
 
PORANG.docx
PORANG.docxPORANG.docx
PORANG.docx
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 

More from evinurleni

Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllevinurleni
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianevinurleni
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllevinurleni
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllevinurleni
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosialevinurleni
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelasevinurleni
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasievinurleni
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikanevinurleni
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sakevinurleni
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalahevinurleni
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan hurufevinurleni
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan hurufevinurleni
 

More from evinurleni (20)

Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosial
 
6. guru
6. guru6. guru
6. guru
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelas
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sak
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 

Bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu daerah penghasil komoditas karet di Indonesia, Kalimantan Tengah memiliki potensi yang besar bagi pengembangan tanaman karet. Hal ini juga didukung oleh letak geografis dan kondisi iklim yang cocok untuk petumbuhan karet di wilayah tersebut. Semenjak tahun 2007 ketersediaan lahan untuk pengembangan industri karet di Kalimantan Tengah cukup besar, lahan yang sudah dimanfaatkan untuk menanam karet sekitar 346.510 Ha, sedangkan sisa lahan yang tersedia sekitar 47.665 Ha, dengan status lahan sebagian besar berstatus tanah negara.1 Sementara itu, untuk mendukung upaya percepatan perkebunan rakyat, pemerintah melakukan program revitalisasi perkebunan, melalui kegiatan perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung penyediaan dana kredit investasi dan subsidi bunga, dengan melibatkan pemerintah dan Perkebunan Besar sebagai mitra dalam pembangunan kebun, pengolahan dan pemasaran hasil usaha masyarakat. Rencana revitalisasi perkebunan rakyat di Kalimantan Tengah sampai dengan tahun 2010, khusus untuk perkebunan karet dialokasikan sekitar 15.000 hektar.2 Berdasarkan luas lahan yang dimanfaatkan untuk areal tanaman karet di Kalimantan Tengah masih didominasi oleh pola perkebunan rakyat yang dikelola dan 1 2 No Name, potensidaerah.ugm.ac.id/.../p18_..., t.th. 2 Ibid 1
  • 2. 2 dikembangkan secara tradisional dan bersifat alamiah. Di samping mempunyai manfaat ekonomis, tanaman karet juga memiliki potensi sebagai aset sosial. Aset sosial di sini dapat diartikan sebagai nilai kultural dan kearifan lokal yang masih dianut oleh masyarakat hingga saat ini, misalnya dapat dilihat dari sistem pemanfaatan lahan, sistem pengelolaan sampai pada usaha mempertahankan sistem keutuhan nilai-nilai kehidupan sosial budaya. Bagi para petani tradisional tanaman karet di Desa Hanua dan Desa Ramang, sistem pengelolaan dan pengembangan tanaman karet tetap mengandalkan pada potensi hutan luas yang dikelola secara semi permanen, bukan pada sistem pengelolaan perkebunan secara modern sebagaimana lajimnya yang dikembangkan di negara-negara maju. Hal ini berdampak pada nilai jual hasil produksi rakyat yang sangat rendah. Dalam pengelolaan perkebunan karet ini, dalam masyarakat Dayak Ngaju tidak asing menemukan partisipasi perempuan dalam proses produksinya. Persoalannya, dalam perencanaan dan pelaksanaan program pemerintah, seperti bantuan perkreditan atau subsidi bagi masyarakat, acap kali perempuan tidak terlibat atau dilibatkan di dalamnya. Padahal, dalam kegiatan produksi petani penyadap karet harian, perempuan sangat terlibat. Tenaga kerja perempuan sebagai gender kelas dua, selain menerima dampak ekonomi yakni rendahnya nilai jual hasil produksi karet, akibat pengelolaan masih bersifat tradisonal. Juga secara sosial kultural, menerima ketidakadilan gender yang berasal dari anggapan bahwa dalam urusan publik, seperti program perkreditan dan perencanaan subsidi, tidak perlu dilibatkan. Akibatnya, perempuan mengalami marginalisasi ekonomi dan sosial sekaligus.
  • 3. 3 Berdasarkan hal di atas, menarik untuk mencari tahu peran perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan sumber daya alam produktif, dalam hal ini adalah perkebunan karet tradisional. Untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan dan sumber daya alam yang dikuasai perempuan dan laki-laki. Dengan tujuan untuk memperkuat perspektif gender dalam kegiatan perancangan program bagi rakyat. Agar rancangan program yang dilaksanakan tidak hanya berdasarkan kerangka berpikir perancang program. Hal ini sangat terkait dengan sejauh mana perspektif gender dimiliki oleh perancang program. Perancangan dan implementasi program yang tidak didasarkan pada informasi yang akurat tentang pembagian peran antara perempuan dan laki-laki di wilayah program akan berdampak pada tidak ada kesetaraan dan keadilan gender dalam pengembangan program, sehingga dapat dikatakan program tersebut tidak efektif bagi rakyat. Untuk itu, analisa gender diperlukan untuk memperkuat pemahaman program yang perspektif gender. Analisis gender ini menggunakan analisis Gender Harvard untuk melihat profil peran gender dalam kelompok sosial masyarakat. Penelitian ini mengajukan judul “PERAN PETANI PENYADAP KARET PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM PRODUKTIF (Analisis Gender (Harvard) pada Masyarakat Petani Penyadap Karet di Desa Hanua dan Ramang Kec. Banama Tingang kab. Pulang Pisau)”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena yang diuraikan di atas, maka penelitian ini akan memahami persoalan sebagai berikut:
  • 4. 4 a. Bagaimana gambaran profil peran gender atau pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki dalam usaha produksi petani penyadap karet di Desa Hanua dan Desa Ramang? b. Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi partisipasi perempuan dalam program usaha produktif petani penyadap karet di Desa Hanua dan Desa Ramang? 1.3. Batasan masalah Ruang lingkup dan batasan masalah penelitian ini sebagai berikut: a. Menampilkan deskripsi tentang profil peran gender dalam pengelolaan sumber daya produktif sebanyak 20 keluarga petani-penyadap karet di Desa Hanua dan Desa Ramang. b. Mendeskripsikan kondisi peran gender dalam kategori aktifitas, akses dan kontrol laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam produktif perkebunan karet rakyat yang dikelola secara tradisional dan semi modern. c. Memaparkan variabel-variabel yang termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman gender terhadap peran gender masyarakat. 1.4. Asumsi Sementara Berdasarkan pendekatan dan konsep di atas, maka terdapat asumsi sementara terhadap peran laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam produktif, yakni: 1. Terdapat pembagian peran perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan sumber daya produktif (petani-penyadap karet), baik dalam aktivitas yang dilakukan, maupun akses dan kontrol terhadap hasil produksinya.
  • 5. 5 2. Perempuan memiliki memiliki akses dan kontrol yang lebih terbatas terhadap pengelolaan hasil produksi dan pemanfaatannya.
  • 6. 5 2. Perempuan memiliki memiliki akses dan kontrol yang lebih terbatas terhadap pengelolaan hasil produksi dan pemanfaatannya.