SlideShare a Scribd company logo
PENCEGAHAN DAN PENEGAKAN
HUKUM SEKTOR PENERIMAAN
NEGARA
Jakarta, 10 Juni 2014
Sigit Danang Joyo
UKP-PPP
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
“Pengelolaan keuangan negara meliputi penerimaan
dan pengeluaran (penggunaan) keuangan negara”.
“Uang yang menjadi hak negara namun belum masuk
ke kas (Penerimaan Negara) dan uang yang sudah ada
di kas negara (APBN) derajatnya sama sehingga
treatment dan penanganannya juga harus seimbang”.
“Pembuktian atas kejahatan terhadap uang negara
yang belum masuk ke kas negara lebih sulit
dibandingkan dengan pembuktian atas kejahatan
terhadap penggunaan dana APBN”.
“Political Will negara terkait penegakan hukum sektor
penerimaan negara masih jauh dari optimal”.
2
KOMPOSISI PENDAPATAN NEGARA
3
RINGKASAN APBN, 2007–2013
TABEL 2
(miliar rupiah)
2009 2010 2011 2012 2013
LKPP LKPP LKPP APBNP APBN
A. Pendapatan Negara dan Hibah 848.763,20 995.271,50 1.210.599,60 1.358.205,00 1.529.673,10
I. Penerimaan Dalam Negeri 847.096,60 992.248,50 1.205.345,70 1.357.380,00 1.525.189,50
1. Penerimaan Perpajakan 619.922,20 723.306,70 873.874,00 1.016.237,30 1.192.994,10
a. Pajak Dalam Negeri 601.251,80 694.392,10 819.752,50 968.293,20 1.134.289,20
b. Pajak Perdagangan Internasional 18.670,40 28.914,50 54.121,50 47.944,10 58.704,90
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 227.174,40 268.941,90 331.471,80 341.142,60 332.195,40
II. Hibah 1.666,60 3.023,00 5.253,90 825,10 4.483,60
B. Belanja Negara 937.382,10 1.042.117,20 1.294.999,20 1.548.310,40 1.683.011,10
I. Belanja Pemerintah Pusat 628.812,40 697.406,40 883.722,00 1.069.534,40 1.154.380,90
II. Transfer Ke Daerah 308.585,20 344.727,60 411.324,80 478.775,90 528.630,20
1. Dana Perimbangan 287.251,50 316.711,40 347.246,20 408.352,10 444.798,80
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 21.333,80 28.016,20 64.078,60 70.423,90 83.831,50
III. Suspen -15,6 -16,80 -47,50 0,00 0,00
C. Keseimbangan Primer 5.163,20 41.537,50 8.862,40 -72.319,90 -40.094,20
D. Surplus/Defisit Anggaran (A - B) -88.618,80 -46.845,70 -84.399,60 -190.105,30 -153.338,00
E. Pembiayaan 112.583,20 91.552,00 130.948,90 190.105,30 153.338,00
I. Pembiayaan Dalam Negeri 128.133,00 96.118,50 148.748,00 194.531,00 172.792,10
II. Pembiayaan Luar negeri (neto) -15.549,80 -4.566,50 -17.799,20 -4.425,70 -19.454,20
Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 23.964,40 44.706,30 46.549,30 0,00 0,00
Prosentase penerimaan pajak terhadap
total pendapatan negara 73% 73% 72% 75% 78%
Perbandingan Pengelolaan Sektor
Penerimaan dan PengeluaranNo Topik Penerimaan Negara Pengeluaran Negara
1 Jenis Pajak dan Beacukai,
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (SDA, Laba BUMN,
Hibah dan sebagainya)
Belanja pemerintah pusat
menurut organisasi, fungsi
(pelayanan umum, fasilitas,
kesehatan dll) dan Belanja
Pemerintah (Pegawai, Barang,
bunga utang, subsidi, hibah
dan operasional lainnya)
2 Audit oleh BPK (Pengawasan) Parsial
Tidak ada pembanding
semisal potensi penerimaan
pajak
Basisnya adalah anggaran dan
dapat dilakukan secara
Komprehensif
3 Penegakan Hukum Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS)
Polri, KPK dan Kejaksaan
Agung
4 Penentuan Target Berdasarkan hitungan
makro APBN
Berdasarkan hitungan makro
APBN
4
KEBOCORAN PENERIMAAN NEGARA
5
“ Selama 2013, terdapat
1.271 tersangka (dari KPK,
Kejaksaan dan Kepolisian)
dengan potensi kerugian
negara 7, 3 T” (Sumber :
ICW 2014)
KORUPSI KEUANGAN NEGARA
“Ada 40 juta warga telah mampu membayar pajak
tetapi belum membayar. Potensinya diperkirakan
minimal Rp 150 triliun” (Sumber : Dirjen Pajak
2014).
“Ditjen Pajak minerba pada 2012 data mencapai 228
juta dolar AS, namun data World Coal Association
(WCA) mencapai 443 juta dolar AS. Sementara itu,
berdasarkan data US Energy Information
Administration (EIA), nilainya mencapai 452 juta
dolar AS” (Sumber: Rillis KPK 2014).
PENERIMAAN NEGARA
Tahun 2010 penyidikan pajak menangani pidana
pajak dengan potensi kerugian negara sebesar 2,6
Triliun, pada tahun yang sama yang telah divonis
senilai Rp. 710 M.
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Semester II (IHPS II) Tahun
2013 mengungkapkan
sebanyak 10.996 kasus
senilai Rp13,96 triliun.
Tidak Pernah Ada Data yang Pasti
MENGAPA KEBOCORAN CUKUP TINGGI
1. Tidak Pernah Ada Penghitungan Potensi Pajak Yang Jelas
Sehingga Gap Antar Potensi dan Penerimaan Sangat Lebar.
Hasil Kajian BKF (Inpres PPK No 1 Tahun 2013) mengenai
Potensi Penerimaan PPh Nonmigas, dan Potensi Penerimaan
PPN, dan Daya Pajak Tahun 2012 (Trilliun Rupiah)
• Potensi PPH OP dan Badan sebesar Rp. 538,71 T dan
tergali sebesar Rp. 381,61 T (70%).
• Potensi PPN Rp. 418,89 T dan tergali sebesar Rp. 337,59
(80 %).
• Terdapat sekitar Rp. 238,4 T yang lost (karena
keterbatasan sistem atau pelanggaran).
6
MENGAPA KEBOCORAN CUKUP TINGGI
2. Tidak Ada Mekanisme Audit Oleh Lembaga Independen.
• BPK tidak memiliki kewenangan meng-audit Wajib Pajak sehingga
sangat tergantung pada kertas kerja pemeriksa pajak;
• Tidak ada data pembanding (data potensi penerimaan negara).
3. Lemahnya Penegakan Hukum Sektor Penerimaan Negara
• Political Will selama ini meng”anak tiri”kan PPNS
• SDM baik integritas maupun kapasitas(Contoh : 90 % PPNS lulusan
STAN yang belum berlatar belakang hukum).
• Kriminalisasi PPNS oleh Oknum Penegak Hukum Lain (contoh :
pemidanaan dengan dalih pengambilan dokumen secara tidak sah
bersamaan pengungkapan penyimpangan pajak serius).
7
MENGAPA KEBOCORAN CUKUP TINGGI
4. SDM yang belum memadai
• Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk, rasio jumlah pegawai pajak di
Indonesia mencapai 1:7.700.
Tahun 2013 jumlah wajib pajak total sebanyak 25.857.390 tang terdiri dari Wajib
Pajak Badan 2.218.573, orang pribadi sebanyak 23.082.822 dan Bendahara
555.995.Pada periode 2009 – 2012, tingkat kepatuhan WP justru mengalami
penurunan dari 54 persen pada tahun 2009 menjadi 41 persen pada tahun 2012.
Rasio Pegawai Pajak dengan Jumlah Penduduk
8
Negara Pegawai Pajak Penduduk Rasio
Jerman 110 ribu 80 juta 1 : 727
Australia 25 ribu 25 juta 1 : 1.000
Jepang 66 ribu 120 juta 1 : 1.818
Indonesia 31 ribu 240 juta 1 : 7.700
9
DATABASE
Potensi Berbasis Mikro
Pengawasan
Penegakan Hukum
ONE DATABASE
“ Perlunya pusat data dan informasi
terkait seluruh potensi pajak dan PNPB
secara terperinci ”
LANGKAH INTEGRASI DATA (Inpres PPK 2014)
 Pengumpulan potensi yang melibatkan dua unsur utama yaitu : Intelejen di Bidang
Keuangan dan K/L/Pemda di masing-masing sektor.
 Data tersebut dapat diakses dalam rangka optimalisasi pendapatan negara baik
melalui pembinaan maupun penegakan hukum.
10
Contoh Kasus
No Kabupaten
Pajak Alat
Berat
PBB
Pertambgn
Royalti Iuran Tetap Jumlah
1.
Kolaka Utara, Jml menunggak: pjk alat berat 2 perush,
PBB 5 perush, royalti 5 perush, landren 5 perush 122.347.468
2.508.173.280
69.671.480.000
274.640.000 72.576.640.748
2.
Konawe Selatan, Jml menunggak: pjk alat berat 8
perush, PBB 6 perush, royalti 3 perush, landren 6
perush.
875.757.184
3.000.928.320
26.749.980.000
558.441.600 31.185.107.104
3
Konawe Utara, jml menunggak : pjk alat berat 9
perush, PBB 12 perush, Royalti 12, Landren 13 perush
1.310.286.98
4
2.477.484.000
68.819.000.000
923.136.000 73.529.906.984
4.
Konawe, Jml menunggak: pjk alat berat 1 perush, PBB
1 perush, royalti 1 perush, landren 1 perush 31.861.045
18.720.000 520.000.000 8.000.000 578.581.045
5.
Kolaka, Jml menunggak: pjk alat berat 1 perush,
landren 4 perush
20.979.980 - - 467.040.000 488.019.980
6
Bombana, Jml menunggak: pjk alat berat 7 perush,
PBB 4 perush, royalti 3 perush, landren 3 perush
1.209.419.60
2
2.710.071.720 25.149.160.000 283.944.000 29.352.595.322
Jumlah
3.570.652.26
3
10.715.377.320 190.909.620.000 2.515.201.600 207.710.851.183
11
Tabel
Potensi Kekurangan Penerimaan Negara di Sulawesi Tenggara akibat Pertambangan Tidak
Sesuai Prosedur
Sumber : Gubernur Sulawesi Tenggara 2013
PENGUATAN PENEGAKAN HUKUM
“Penegakan Hukum Sektor Keuangan bukan
hanya milik Kepolisian, Kejaksaan dan KPK”
12
“Terdapat peran besar di PPNS Pajak, Bea
Cukai, dan lain-lain”
PERMASALAHAN :
1) Political Will selama ini meng”anak tiri”kan PPNS
2) SDM baik integritas maupun kapasitas(Contoh : 90 % PPNS lulusan STAN
yang bukan berlatar belakang hukum)
3) Kriminalisasi PPNS oleh Oknum Penegak Hukum Lain (contoh : pemidanaan
dengan dalih pengambilan dokumen secara tidak sah bersamaan
pengungkapan penyimpangan pajak serius)
PENDEKATAN PENEGAKAN HUKUM
Satu koordinasi penanganan financial crime
yang terhubung dengan kejahatan sektoral.
Contoh: Saat ini sudah ada MOU tanggal 20
Desemeber 2012 dan Peraturan bersama
tanggal 20 Mei 2013.
1
3
UKP4 dan BP REDD+ memfasilitasi Kejaksaan Agung, Kepolisian, Kementerian
Kehutanan, Kementerian LH, PPATK, DJP dan Kemehub untuk melakukan investigasi
kejahatan terkait Hutan dan lahan Gambut (terutama terkait kasus prioritas).
New
Approach
UU Kehutanan
UU SDAH
UU PPLH
UU Tata Ruang
UU
Perkebunan
UU Minerba
UU Perpajakan
UU TPPU
UU Tipikor
Pendekatan Lama
UU Tipikor
SATGAS/UNIT KEJAHATAN KEUANGAN
14
UNIT / SATUAN TUGAS FINANCIAL CRIMES
PAJAK
POLRI KEJAKSAAN
PPATK
KPK
OJKBEA CUKAI
FUNGSI :
1) Koordinasi Penegakan Hukum
2) Optimalisasi Pemulihan Aset
3) Optimalisasi Database
LINGKUP :
Uang masuk ke kas negara, perusahaan, pasar modal dan segala kejahatan yang
menyangkut keuangan (Financial Crime).
1
5
1. Penguatan Data Base Nasional yang berisi data-data terkait potensi
penerimaan negara secara menyeluruh;
2. Pembentukan Unit Khusus Untuk Penanganan Financial Crime yang
bertugas mengkoordinasikan antar lembaga penegak hukum;
3. Penguatan Penegakan Hukum Sektor Penerimaan Negara (Pajak dan
BeaCukai) termasuk perbaikan regulasi untuk menghindari tumpang
tindih aturan serta pembagian tugas dan kewenangan yang jelas antara
PPNS, Polri, KPK dan Kejaksaan;
4. Penguatan Kerjasama Internasional sektor penerimaan negara (Pajak dan
Bea Cukai);
5. Penerapan Whistle Blowing System;
6. Audit Penerimaan Negara secara berkala.
Perbaikan Penegakan Hukum Sektor Keuangan Negara
16
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009Usman Yasin
 
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Usman Yasin
 
analisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontanganalisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontangMuhammad Amri
 
LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009Usman Yasin
 
Pad sintang
Pad sintangPad sintang
Pad sintang
Harry Calbara
 
Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris
Ekbis vol 2 2019 (autosaved) harisEkbis vol 2 2019 (autosaved) haris
Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris
HARISMM1
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
Pusat Kajian Keuangan Negara
 
Artikel keuangan negara
Artikel keuangan negaraArtikel keuangan negara
Artikel keuangan negara
Zaka Firma Aditya
 
LKPD Bengkulu Selatan 2009
LKPD Bengkulu Selatan 2009LKPD Bengkulu Selatan 2009
LKPD Bengkulu Selatan 2009Usman Yasin
 
21 Inspirator Pembangunan Daerah
21 Inspirator Pembangunan Daerah21 Inspirator Pembangunan Daerah
21 Inspirator Pembangunan Daerah
Pusat Kajian Keuangan Negara
 
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
Ahmad Abdul Haq
 
Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5
Ameliahasanah02
 
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Raja Matridi Aeksalo
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAMas CR
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009Ade Suerani
 
LKPD Lebong 2009
LKPD Lebong 2009LKPD Lebong 2009
LKPD Lebong 2009Usman Yasin
 
Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014
Reza Yudhalaksana
 

What's hot (20)

Analisis Ksesenjangan Pajak
Analisis Ksesenjangan PajakAnalisis Ksesenjangan Pajak
Analisis Ksesenjangan Pajak
 
LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009
 
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
 
analisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontanganalisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontang
 
LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009
 
Pad sintang
Pad sintangPad sintang
Pad sintang
 
Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris
Ekbis vol 2 2019 (autosaved) harisEkbis vol 2 2019 (autosaved) haris
Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
 
Artikel keuangan negara
Artikel keuangan negaraArtikel keuangan negara
Artikel keuangan negara
 
Tugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskalTugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskal
 
LKPD Kaur 2009
LKPD Kaur 2009LKPD Kaur 2009
LKPD Kaur 2009
 
LKPD Bengkulu Selatan 2009
LKPD Bengkulu Selatan 2009LKPD Bengkulu Selatan 2009
LKPD Bengkulu Selatan 2009
 
21 Inspirator Pembangunan Daerah
21 Inspirator Pembangunan Daerah21 Inspirator Pembangunan Daerah
21 Inspirator Pembangunan Daerah
 
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
 
Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5Skripsi amelia hasanah 5
Skripsi amelia hasanah 5
 
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
LKPD Lebong 2009
LKPD Lebong 2009LKPD Lebong 2009
LKPD Lebong 2009
 
Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014
 

Similar to 5614[penegakan hukum] pendapatan negara. f inal

Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0
Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0
Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0
guest77002d
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
ErvynKaffah
 
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraBPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
Iman Ridhwan Syah
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
AhmadGozali32
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
selametuntung
 
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desaBpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Rizki Rizki Afdhal
 
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
samueltc
 
Reformasi Pajak
Reformasi PajakReformasi Pajak
Reformasi Pajak
Adam Rinaldi
 
first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...
first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...
first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...
AdenKun1
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Arfan Fahmi
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
Universitas Islam Malang
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
erikhighflier
 
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
Ameliahasanah02
 
KPK.pptx
KPK.pptxKPK.pptx
KPK.pptx
GblplIuhsa
 
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaBenny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
bennyagussetiono
 
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaDampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
bennyagussetiono
 
Strategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptx
Strategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptxStrategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptx
Strategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptx
putucrisna1
 
Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikanMemicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Mulia Siregar Siregar
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangAhmad Abdul Haq
 

Similar to 5614[penegakan hukum] pendapatan negara. f inal (20)

Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0
Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0
Seputar Fakta Penyelematan Bank Century 1.0
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
 
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraBPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
 
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desaBpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
 
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
Tren Penegakan Hukum Kasus Korupsi 2011
 
Reformasi Pajak
Reformasi PajakReformasi Pajak
Reformasi Pajak
 
first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...
first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...
first kick off meeting - kajian potensi retribusi daerah kota Bontang - 2023-...
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
 
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
KPK.pptx
KPK.pptxKPK.pptx
KPK.pptx
 
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaBenny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Benny Agus Setiono Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
 
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaDampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
 
Strategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptx
Strategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptxStrategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptx
Strategi Pencarian Data Seksi Kerjasama Edit.pptx
 
Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikanMemicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malang
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum

IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
Indonesia Anti Corruption Forum
 
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
Indonesia Anti Corruption Forum
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
Indonesia Anti Corruption Forum
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
Indonesia Anti Corruption Forum
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Indonesia Anti Corruption Forum
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum (20)

IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 

Recently uploaded

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 

Recently uploaded (16)

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 

5614[penegakan hukum] pendapatan negara. f inal

  • 1. PENCEGAHAN DAN PENEGAKAN HUKUM SEKTOR PENERIMAAN NEGARA Jakarta, 10 Juni 2014 Sigit Danang Joyo UKP-PPP
  • 2. PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA “Pengelolaan keuangan negara meliputi penerimaan dan pengeluaran (penggunaan) keuangan negara”. “Uang yang menjadi hak negara namun belum masuk ke kas (Penerimaan Negara) dan uang yang sudah ada di kas negara (APBN) derajatnya sama sehingga treatment dan penanganannya juga harus seimbang”. “Pembuktian atas kejahatan terhadap uang negara yang belum masuk ke kas negara lebih sulit dibandingkan dengan pembuktian atas kejahatan terhadap penggunaan dana APBN”. “Political Will negara terkait penegakan hukum sektor penerimaan negara masih jauh dari optimal”. 2
  • 3. KOMPOSISI PENDAPATAN NEGARA 3 RINGKASAN APBN, 2007–2013 TABEL 2 (miliar rupiah) 2009 2010 2011 2012 2013 LKPP LKPP LKPP APBNP APBN A. Pendapatan Negara dan Hibah 848.763,20 995.271,50 1.210.599,60 1.358.205,00 1.529.673,10 I. Penerimaan Dalam Negeri 847.096,60 992.248,50 1.205.345,70 1.357.380,00 1.525.189,50 1. Penerimaan Perpajakan 619.922,20 723.306,70 873.874,00 1.016.237,30 1.192.994,10 a. Pajak Dalam Negeri 601.251,80 694.392,10 819.752,50 968.293,20 1.134.289,20 b. Pajak Perdagangan Internasional 18.670,40 28.914,50 54.121,50 47.944,10 58.704,90 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 227.174,40 268.941,90 331.471,80 341.142,60 332.195,40 II. Hibah 1.666,60 3.023,00 5.253,90 825,10 4.483,60 B. Belanja Negara 937.382,10 1.042.117,20 1.294.999,20 1.548.310,40 1.683.011,10 I. Belanja Pemerintah Pusat 628.812,40 697.406,40 883.722,00 1.069.534,40 1.154.380,90 II. Transfer Ke Daerah 308.585,20 344.727,60 411.324,80 478.775,90 528.630,20 1. Dana Perimbangan 287.251,50 316.711,40 347.246,20 408.352,10 444.798,80 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 21.333,80 28.016,20 64.078,60 70.423,90 83.831,50 III. Suspen -15,6 -16,80 -47,50 0,00 0,00 C. Keseimbangan Primer 5.163,20 41.537,50 8.862,40 -72.319,90 -40.094,20 D. Surplus/Defisit Anggaran (A - B) -88.618,80 -46.845,70 -84.399,60 -190.105,30 -153.338,00 E. Pembiayaan 112.583,20 91.552,00 130.948,90 190.105,30 153.338,00 I. Pembiayaan Dalam Negeri 128.133,00 96.118,50 148.748,00 194.531,00 172.792,10 II. Pembiayaan Luar negeri (neto) -15.549,80 -4.566,50 -17.799,20 -4.425,70 -19.454,20 Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 23.964,40 44.706,30 46.549,30 0,00 0,00 Prosentase penerimaan pajak terhadap total pendapatan negara 73% 73% 72% 75% 78%
  • 4. Perbandingan Pengelolaan Sektor Penerimaan dan PengeluaranNo Topik Penerimaan Negara Pengeluaran Negara 1 Jenis Pajak dan Beacukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (SDA, Laba BUMN, Hibah dan sebagainya) Belanja pemerintah pusat menurut organisasi, fungsi (pelayanan umum, fasilitas, kesehatan dll) dan Belanja Pemerintah (Pegawai, Barang, bunga utang, subsidi, hibah dan operasional lainnya) 2 Audit oleh BPK (Pengawasan) Parsial Tidak ada pembanding semisal potensi penerimaan pajak Basisnya adalah anggaran dan dapat dilakukan secara Komprehensif 3 Penegakan Hukum Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Polri, KPK dan Kejaksaan Agung 4 Penentuan Target Berdasarkan hitungan makro APBN Berdasarkan hitungan makro APBN 4
  • 5. KEBOCORAN PENERIMAAN NEGARA 5 “ Selama 2013, terdapat 1.271 tersangka (dari KPK, Kejaksaan dan Kepolisian) dengan potensi kerugian negara 7, 3 T” (Sumber : ICW 2014) KORUPSI KEUANGAN NEGARA “Ada 40 juta warga telah mampu membayar pajak tetapi belum membayar. Potensinya diperkirakan minimal Rp 150 triliun” (Sumber : Dirjen Pajak 2014). “Ditjen Pajak minerba pada 2012 data mencapai 228 juta dolar AS, namun data World Coal Association (WCA) mencapai 443 juta dolar AS. Sementara itu, berdasarkan data US Energy Information Administration (EIA), nilainya mencapai 452 juta dolar AS” (Sumber: Rillis KPK 2014). PENERIMAAN NEGARA Tahun 2010 penyidikan pajak menangani pidana pajak dengan potensi kerugian negara sebesar 2,6 Triliun, pada tahun yang sama yang telah divonis senilai Rp. 710 M. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II (IHPS II) Tahun 2013 mengungkapkan sebanyak 10.996 kasus senilai Rp13,96 triliun. Tidak Pernah Ada Data yang Pasti
  • 6. MENGAPA KEBOCORAN CUKUP TINGGI 1. Tidak Pernah Ada Penghitungan Potensi Pajak Yang Jelas Sehingga Gap Antar Potensi dan Penerimaan Sangat Lebar. Hasil Kajian BKF (Inpres PPK No 1 Tahun 2013) mengenai Potensi Penerimaan PPh Nonmigas, dan Potensi Penerimaan PPN, dan Daya Pajak Tahun 2012 (Trilliun Rupiah) • Potensi PPH OP dan Badan sebesar Rp. 538,71 T dan tergali sebesar Rp. 381,61 T (70%). • Potensi PPN Rp. 418,89 T dan tergali sebesar Rp. 337,59 (80 %). • Terdapat sekitar Rp. 238,4 T yang lost (karena keterbatasan sistem atau pelanggaran). 6
  • 7. MENGAPA KEBOCORAN CUKUP TINGGI 2. Tidak Ada Mekanisme Audit Oleh Lembaga Independen. • BPK tidak memiliki kewenangan meng-audit Wajib Pajak sehingga sangat tergantung pada kertas kerja pemeriksa pajak; • Tidak ada data pembanding (data potensi penerimaan negara). 3. Lemahnya Penegakan Hukum Sektor Penerimaan Negara • Political Will selama ini meng”anak tiri”kan PPNS • SDM baik integritas maupun kapasitas(Contoh : 90 % PPNS lulusan STAN yang belum berlatar belakang hukum). • Kriminalisasi PPNS oleh Oknum Penegak Hukum Lain (contoh : pemidanaan dengan dalih pengambilan dokumen secara tidak sah bersamaan pengungkapan penyimpangan pajak serius). 7
  • 8. MENGAPA KEBOCORAN CUKUP TINGGI 4. SDM yang belum memadai • Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk, rasio jumlah pegawai pajak di Indonesia mencapai 1:7.700. Tahun 2013 jumlah wajib pajak total sebanyak 25.857.390 tang terdiri dari Wajib Pajak Badan 2.218.573, orang pribadi sebanyak 23.082.822 dan Bendahara 555.995.Pada periode 2009 – 2012, tingkat kepatuhan WP justru mengalami penurunan dari 54 persen pada tahun 2009 menjadi 41 persen pada tahun 2012. Rasio Pegawai Pajak dengan Jumlah Penduduk 8 Negara Pegawai Pajak Penduduk Rasio Jerman 110 ribu 80 juta 1 : 727 Australia 25 ribu 25 juta 1 : 1.000 Jepang 66 ribu 120 juta 1 : 1.818 Indonesia 31 ribu 240 juta 1 : 7.700
  • 9. 9 DATABASE Potensi Berbasis Mikro Pengawasan Penegakan Hukum ONE DATABASE “ Perlunya pusat data dan informasi terkait seluruh potensi pajak dan PNPB secara terperinci ”
  • 10. LANGKAH INTEGRASI DATA (Inpres PPK 2014)  Pengumpulan potensi yang melibatkan dua unsur utama yaitu : Intelejen di Bidang Keuangan dan K/L/Pemda di masing-masing sektor.  Data tersebut dapat diakses dalam rangka optimalisasi pendapatan negara baik melalui pembinaan maupun penegakan hukum. 10
  • 11. Contoh Kasus No Kabupaten Pajak Alat Berat PBB Pertambgn Royalti Iuran Tetap Jumlah 1. Kolaka Utara, Jml menunggak: pjk alat berat 2 perush, PBB 5 perush, royalti 5 perush, landren 5 perush 122.347.468 2.508.173.280 69.671.480.000 274.640.000 72.576.640.748 2. Konawe Selatan, Jml menunggak: pjk alat berat 8 perush, PBB 6 perush, royalti 3 perush, landren 6 perush. 875.757.184 3.000.928.320 26.749.980.000 558.441.600 31.185.107.104 3 Konawe Utara, jml menunggak : pjk alat berat 9 perush, PBB 12 perush, Royalti 12, Landren 13 perush 1.310.286.98 4 2.477.484.000 68.819.000.000 923.136.000 73.529.906.984 4. Konawe, Jml menunggak: pjk alat berat 1 perush, PBB 1 perush, royalti 1 perush, landren 1 perush 31.861.045 18.720.000 520.000.000 8.000.000 578.581.045 5. Kolaka, Jml menunggak: pjk alat berat 1 perush, landren 4 perush 20.979.980 - - 467.040.000 488.019.980 6 Bombana, Jml menunggak: pjk alat berat 7 perush, PBB 4 perush, royalti 3 perush, landren 3 perush 1.209.419.60 2 2.710.071.720 25.149.160.000 283.944.000 29.352.595.322 Jumlah 3.570.652.26 3 10.715.377.320 190.909.620.000 2.515.201.600 207.710.851.183 11 Tabel Potensi Kekurangan Penerimaan Negara di Sulawesi Tenggara akibat Pertambangan Tidak Sesuai Prosedur Sumber : Gubernur Sulawesi Tenggara 2013
  • 12. PENGUATAN PENEGAKAN HUKUM “Penegakan Hukum Sektor Keuangan bukan hanya milik Kepolisian, Kejaksaan dan KPK” 12 “Terdapat peran besar di PPNS Pajak, Bea Cukai, dan lain-lain” PERMASALAHAN : 1) Political Will selama ini meng”anak tiri”kan PPNS 2) SDM baik integritas maupun kapasitas(Contoh : 90 % PPNS lulusan STAN yang bukan berlatar belakang hukum) 3) Kriminalisasi PPNS oleh Oknum Penegak Hukum Lain (contoh : pemidanaan dengan dalih pengambilan dokumen secara tidak sah bersamaan pengungkapan penyimpangan pajak serius)
  • 13. PENDEKATAN PENEGAKAN HUKUM Satu koordinasi penanganan financial crime yang terhubung dengan kejahatan sektoral. Contoh: Saat ini sudah ada MOU tanggal 20 Desemeber 2012 dan Peraturan bersama tanggal 20 Mei 2013. 1 3 UKP4 dan BP REDD+ memfasilitasi Kejaksaan Agung, Kepolisian, Kementerian Kehutanan, Kementerian LH, PPATK, DJP dan Kemehub untuk melakukan investigasi kejahatan terkait Hutan dan lahan Gambut (terutama terkait kasus prioritas). New Approach UU Kehutanan UU SDAH UU PPLH UU Tata Ruang UU Perkebunan UU Minerba UU Perpajakan UU TPPU UU Tipikor Pendekatan Lama UU Tipikor
  • 14. SATGAS/UNIT KEJAHATAN KEUANGAN 14 UNIT / SATUAN TUGAS FINANCIAL CRIMES PAJAK POLRI KEJAKSAAN PPATK KPK OJKBEA CUKAI FUNGSI : 1) Koordinasi Penegakan Hukum 2) Optimalisasi Pemulihan Aset 3) Optimalisasi Database LINGKUP : Uang masuk ke kas negara, perusahaan, pasar modal dan segala kejahatan yang menyangkut keuangan (Financial Crime).
  • 15. 1 5 1. Penguatan Data Base Nasional yang berisi data-data terkait potensi penerimaan negara secara menyeluruh; 2. Pembentukan Unit Khusus Untuk Penanganan Financial Crime yang bertugas mengkoordinasikan antar lembaga penegak hukum; 3. Penguatan Penegakan Hukum Sektor Penerimaan Negara (Pajak dan BeaCukai) termasuk perbaikan regulasi untuk menghindari tumpang tindih aturan serta pembagian tugas dan kewenangan yang jelas antara PPNS, Polri, KPK dan Kejaksaan; 4. Penguatan Kerjasama Internasional sektor penerimaan negara (Pajak dan Bea Cukai); 5. Penerapan Whistle Blowing System; 6. Audit Penerimaan Negara secara berkala. Perbaikan Penegakan Hukum Sektor Keuangan Negara

Editor's Notes

  1. > capacity building > publication of the enforcement guidebook > signing of MoU the use of guidebook > promoting green prosecutors and green bench New Approach to protecting forest Traditional approch is to rely on Forestry Law New approach includes forestry law,…… (forestry, natural resources, environment, plantation, mining, spatial planning, taxation, money laundering and anti corruption PROTECTING FOREST WITH ANTI-CORRUPTION LAW????