SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PENDAHULUAN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, secara
khusus memberikan kesempatan bagi pemerindah
daerah untuk mengurusi rumah tangga daerahnya
sendiri, namun tetap berkesinambungan dengan
kebijakan dari pemerintah pusat.
Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya
adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan
pembangunan sesuai dengan kehendak dan
kepentingan masyarakat.
Berkaitan dengan hakekat otonomi daerah
tersebut yang berkenaan dengan pelimpahan
wewenang pengambilan keputusan kebijakan,
pengelolaan dana publik dan pengaturan kegiatan
dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan
masyarakat maka peranan data keuangan daerah
sangat dibututuhkan untuk mengidentifikasi sumber-
sumber pembiayaan daerah serta jenis dan besar
belanja yang harus dikeluarkan agar perencanaan
keuangan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Selanjutnya dalam menjamin terselenggaranya
otonomi daerah yang semakin mantap, maka
diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan
kemampuan keuangan sendiri yakni dengan upaya
peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), baik dengan meningkatkan penerimaan
sumber PAD yang sudah ada maupun dengan
penggalian sumber PAD yang baru sesuai dengan
ketentuan yang ada serta memperhatikan kondisi dan
potensi ekonomi masyarakat. Peranan pemerintah
daerah dalam menggali dan mengembangkan berbagai
potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah
akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan
tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyakarat di daerah. (Abdul Halim, 2004: 21-22).
Kabupaten Karawang merupakan salah satu dari
wilayah dengan PAD yang besar di Indonesia, serta
posisinya sebagai daerah yang strategis dimana
banyaknya kawasan industri manufaktur dan
mempunyai destinasi wisata alam pegunungan dan
laut.
Untuk mengetahui gambaran tentang target dan
realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Pemerintah Kabupaten Karawang sebelum penerapan
UU No 28 Tahun 2009, dapat dilihat pada tabel 1.1 di
bawah ini:
Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Karawang
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah
Kabupaten Karawang Tahun 2010-2012 yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa
Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan dari
Rp.210 Milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.658
Milyar pada tahun 2012. Pajak Daerah juga
mengalami kenaikan dari Rp. 77 Milyar pada tahun
2010 menjadi Rp. 477 Milyar pada tahun 2012, serta
Retribusi Daerah mengalami kenaikan dari Rp. 39
Milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.35 Milyar pada
tahun 2012, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan mengalami kenaikan dari 3,6 Milyar
pada tahun 2010 menjadi 6,3 Milyar pada tahun 2012,
dan Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
mengalami kenaikan dari 108 Milyar menjadi 139
Milyar pada tahun 2012, akan tetapi jika dibandingkan
dengan target pada tahun 2012, maka retribusi daerah
dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan tidak mencapai target pada tahun 2012.
Komposisi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah
Kabupaten Karawang sebelum penerapan UU No 28
Tahun 2009 dapat terlihat pada grafik dibawah ini :
Gambar 1.1
Grafik Komposisi Pendapatan Asli Daerah
Pemerintah Kabupaten Karawang Sebelum
Penerapan UU No 28 Tahun 2009
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Tahun
Pendapatan Asli
Daerah (dalam
jutaan
rupiah)
Pajak Daerah
(dalam jutaan
rupiah)
Retribusi Daerah
(dalam jutaan
rupiah)
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
2009 124,313 135,559 53,758 65,818 19,144 17,636
2010 174,470 210,281 70,880 77,811 18,117 19,969
2011 292,500 378,628 162,195 240,875 33,719 34,387
2012 453,480 658,597 301,587 477,595 39,549 35,256
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran
Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2010-
2012 yang diolah
Berdasarkan Gambar 1 diatas, dapat diketahui
bahwa Lain-lain pendapatan daerah yang sah menjadi
sumber pendapatan asli daerah tertinggi sebelum
penerapan UU No 28 tahun 2009, diikuti Pajak
Daerah, Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Sebelum
penerapan UU No 28 tahun 2009, Pemerintah
Kabupaten Karawang masih mengacu kepada UU
No.34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah yang diharapkan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah akan menjadi salah satu Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang penting guna membiayai
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan
daerah pembangunan daerah. Dalam UU No.34 Tahun
2000 dan Peraturan Pemerintah pendukungnya
menjelaskan jenis pajak yang dipungut oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebanyak 7
(tujuh) jenis pajak, yaitu :
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Penggalian Bahan Galian
7. Pajak Parkir.
Sebelum penerapan UU 28 tahun 2009, jumlah
wajib pajak khususnya untuk Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebanyak 670.386
wajib pajak, dengan luas tanah yang telah masuk
database penetapan PBB P2 Pemerintah Kabupaten
Karawang sebanyak 1.518.423.703 m2
.
Dwi Handayani dan Elva Nuraina (2012),
menyatakan bahwa Pajak daerah berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap alokasi belanja daerah,
Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh positif
terhadap alokasi belanja daerah dan Pajak Daerah dan
Dana Alokasi Khusus secara simultan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Alokasi Belanja
Daerah. Sedangkan Eka Putriani (2016) menyatakan
bahwa Retribusi Daerah berpengaruh tidak signifikan
terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Berdasarkan fenomena yang telah dikaji di atas,
bahwa Pedapatan Asli daerah (PAD) berdasarkan
Perbandingan Pendapatan Asli Daerah Karawang
sebelum dan sesudah penerapan UU No 28 Tahun
2009 terjadi fluktuatif bahkan terjadi penurunan
sesudah penerapan UU No 28 Tahun 2009 terhadap
Pedapatan Asli daerah (PAD). Salah satu unsur
Pedapatan Asli daerah (PAD) adalah Pajak Daerah,
dari kajian di atas juga dapat dilihat bahwa Jumlah
realisasi Pajak Daerah mengalami kenaikan dari tahun
2010 sebesar Rp.77 Milyar menjadi Rp.633 Milyar
pada tahun 2016, akan tetapi jika kita melihat
prosentase realisasi dengan target Pajak Daerah, maka
telah terjadi penurunan prosentase realisasi terhadap
target Pajak Daerah dari 158% pada tahun 2012
menjadi 101% pada tahun 2016. Dan unsur lain
Pedapatan Asli daerah (PAD) adalah Retribusi
Daerah, realisasi Retribusi Daerah mengalami
kenaikan dari tahun 2010 sebesar Rp.19 Milyar
menjadi Rp.61 Milyar pada tahun 2016, akan tetapi
jika kita melihat prosentase realisasi dengan target
Retribusi Daerah, maka telah terjadi penurunan
prosentase realisasi terhadap target Retribusi Daerah
dari 110% pada tahun 2010 menjadi 66% pada tahun
2016, dengan kecenderungan makin menurun. Serta
penelitian sebelumnya tentang Pajak Daerah,
Retribusi Daerah dan PAD yang tidak konsisten
mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dengan judul penelitian “Pengaruh Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (Studi Komparasi
Sebelum dan Sesudah Penerapan UU No 28 Tahun
2009 di Kabupaten Karawang)”.
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,
maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
Pendapatan Asli Daerah sebelum dan sesudah
penerapan UU No 28 tahun 2009?
2. Seberapa besar pengaruh pajak daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU
No 28 tahun 2009?
3. Seberapa besar pengaruh retribusi daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum
penerapan UU No 28 tahun 2009?
4. Seberapa besar pengaruh pajak daerah dan
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun
2009?
5. Seberapa besar pengaruh pajak daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU
No 28 Tahun 2009 ?
6. Seberapa besar pengaruh retribusi daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah
penerapan UU No 28 Tahun 2009 ?
7. Seberapa besar pengaruh pajak daerah dan
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009
?
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui,
dan memberikan bukti empiris bahwa :
1. Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah sebelum dan sesudah
penerapan UU No 28 Tahun 2009
2. Pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun
2009
3. Pengaruh retribusi daerah terhadap Pendapatan
Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun
2009
4. Pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum
penerapan UU No 28 tahun 2009
5. Pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah setelah penerapan UU No 28 tahun 2009
6. Pengaruh retribusi daerah terhadap Pendapatan
Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 tahun
2009
7. Pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah
penerapan UU No 28 tahun 2009
Metode
2.4 Populasi dan Sampel Penelitian
2.4.1 Populasi
Populasi menurut Samuel SW & Walter AS
(2008:11) populasi adalah seluruh kumpulan individu
atau subyek yang akan dieksplorasi melalui survey
tertentu untuk menarik suatu informasi. Populasi pada
penelitian ini adalah penerimaan Pajak Daerah,
Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di
Pemerintah Kabupaten Karawang
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2006:118). Sedangkan Soehartono
(2004:57) berpendapat bahwa sampel adalah suatu
bagian populasi yang akan diteliti dan yang dianggap
dapat menggambarkan populasinya. Sampel pada
penelitian ini diambil dari data realisasi pendapatan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli
daerah pada tahun 2009-2017. Hal tersebut terkait
dengan penerapan UU 28 tahun 2009 pada tahun 2013
di Pemerintah Kabupaten Karawang.
2.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data
2.5.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah Laporan
Realisasi Anggaran PAD, Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Pemerintah Kabupaten Karawang pada tahun
2010 - 2016. Menurut klasifikasi pengumpulan, jenis
data penelitian adalah data time series, yaitu data
yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu atau
kronologis.
2.5.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang
ada pada objek penelitian. Observasi dapat dibagi dua,
yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang
disimpan dalam bentuk dokumen atau file (catatan
konvensional maupun elektronik), buku, tulisan,
laporan, notulen rapat, majalah, surat kabar, dan lain
sebagainya. Metode pengumpulan data dokumentasi
digunakan dalam rangka memenuhi data atau
informasi yang diperlukan untuk kepentingan variabel
penelitian yang telah didesain sebelumnya.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari
data-data yang berupa catatan-catatan atau dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dalam
penelitian.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah pengumpulan data
dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku
yang mempunyai hubungan dengan penelitian yaitu
analisis laporan keuangan seperti jurnal, media masa,
dan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai
sumber.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah
Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009
Struktu
ral
Sig. ꭤ
F
hitun
g
T
tabel
Kesimpu
lan
ρYx1x2
= 0
0,5
36
0,0
5
1,241 6,94
Ho
diterima
Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data 2018
Dari Tabel di atas menunjukan bahwa uji Sig.
(0,536) > (0,05) dan F hitung (1,241) < F tabel (6,94)
maka Ho diterima atau Ha ditolak. Dengan demikian
secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009.
Tabel 4.2
Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah
Penerapan UU No 28 tahun 2009
Struktu
ral
Sig. ꭤ
F
hitun
g
T
tabel
Kesimpu
lan
ρYx1x2
= 0
0,0
39
0,0
5
24,96
0
5,79
Ho
ditolak
Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data 2018
Dari Tabel di atas menunjukan bahwa uji Sig.
(0,039) < (0,05) dan F hitung (24,960) > F tabel (5,79)
maka Ho ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian
secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28
tahun 2009.
1. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,376,
sedangkan koefisien regresinya sebesar 1,494.
Hal ini menunjukkan bahwa Pajak Daerah
memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan
Asli Daerah namun tidak signifikan, karena nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebesar
0,376. Untuk koefisien regresi sebesar 1,494.
Dari Variabel X₁ nilai thitung= 1,494 < nilai ttabel =
2,131. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa Pajak Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU
No 28 tahun 2009 tidak diterima, dengan kata
lain H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa
secara Parsial Pajak Daerah tidak berpengaruh
terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum
Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai R Square
(R2
) yang merupakan koefisien determinasi
sebesar 0,95. Hal ini berarti bahwa Pajak Daerah
mempuyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli
Daerah sebesar 95%.
2. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,732,
sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,448.
Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Daerah
memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan
Asli Daerah namun tidak signifikan, karena nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebesar
0,732. Untuk koefisien regresi sebesar 0,448.
Dari Variabel X2 nilai thitung= 0,448 < nilai ttabel =
2,131. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa Retribusi Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU
No 28 tahun 2009 tidak diterima, dengan kata
lain H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa
secara Parsial Retribusi Daerah tidak
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai
R Square (R2
) yang merupakan koefisien
determinasi sebesar 0,086. Hal ini berarti bahwa
Retribusi Daerah mempuyai pengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah sebesar 8,6%.
Untuk mempermudah menganalisis
pengaruh Parsial Retribusi Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU
No 28 tahun 2009, berikut tabel di bawah ini:
3. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa uji Sig. (0,536) > (0,05) dan F hitung
(1,241) < F tabel (6,94) maka Ho diterima atau
Ha ditolak. Dengan demikian secara Simultan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tidak
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009.
Koefisien deteminasi model summary besarnya
adjusted R2 (R Square) adalah 0.713 atau sebesar
71,3%. Yang dapat diartikan bahwa variasi
perubahan pendapatan asli daerah (PAD)
Kabupaten Karawang sebelum UU No. 29 Tahun
2009 dijelaskan oleh variasi perubahan pajak
daerah dan retribusi daerah sebesar 71,3%.
Sedangkan sisanya 0,287 atau sebesar 28,7%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh
secara Parsial dan Simultan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah
Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009, berikut di
bawah ini diagram jalurnya:
Gambar 4.1
Diagram Jalur pengaruh secara Parsial
dan Simultan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah terhadap Pendapatan
Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No
28 tahun 2009
4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,044,
sedangkan koefisien regresinya sebesar 4,619.
Hal ini menunjukkan bahwa Pajak Daerah
memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan
Asli Daerah dan signifikan, karena nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 yaitu sebesar
0,044. Untuk koefisien regresi sebesar 4,619.
Dari Variabel X₁ nilai thitung= 4,619 > nilai ttabel =
2,015. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa Pajak Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU
No 28 tahun 2009 diterima, dengan kata lain H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa secara
Parsial Pajak Daerah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai
X1
X2
Y
0,656
0,461
0,713
R Square (R2
) yang merupakan koefisien
determinasi sebesar 0,65. Hal ini berarti bahwa
Pajak Daerah mempuyai pengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah sebesar 65%.
5. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,285,
sedangkan koefisien regresinya sebesar 1,447.
Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Daerah
memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan
Asli Daerah namun tidak signifikan, karena nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebesar
0,285. Untuk koefisien regresi sebesar 1,447.
Dari Variabel X2 nilai thitung= 1,447< nilai ttabel =
2,015. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa Retribusi Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU
No 28 tahun 2009 tidak diterima, dengan kata
lain H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa
secara Parsial Retribusi Daerah tidak
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai
R Square (R2
) yang merupakan koefisien
determinasi sebesar 0,064. Hal ini berarti bahwa
Retribusi Daerah mempuyai pengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah sebesar 6,4%. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian dari
6. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa uji Sig. (0,039) < (0,05) dan F hitung
(24,960) > F tabel (5,79) maka Ho ditolak atau
Ha diterima. Dengan demikian secara Simultan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli
Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009.
Koefisien deteminasi model summary besarnya
adjusted R2 (R Square) adalah 0.961 atau sebesar
96,1%. Yang dapat diartikan bahwa variasi
perubahan pendapatan asli daerah (PAD)
Kabupaten Karawang Setelah UU No. 29 Tahun
2009 dijelaskan oleh variasi perubahan pajak
daerah dan retribusi daerah sebesar 96,1%.
Sedangkan sisanya 0,039 atau sebesar 3,9%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh
secara Parsial dan Simultan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah
Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009, berikut di
bawah ini diagram jalurnya:
Gambar 4.2
Diagram Jalur pengaruh secara Parsial
dan Simultan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah terhadap Pendapatan
Asli Daerah Setelah Penerapan UU No
28 tahun 2009
7. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Uji
Dua Beda Rata-Rata menunjukan bahwa nilai
signifikansi (0,152) > (0,050). Dengan demikian
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang
nyata penerimaan Pendapatan Asli Daerah
sebelum dan sesudah penerapan Undang–undang
Nomor 28 Tahun 2009.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, analisis
deskriptif Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
X1
X2
Y
0,560
0,127
0,961
Pendapatan Asli Daerah sebelum dan sesudah
penerapan UU No 28 tahun 2009 dijelaskan di
bawah ini:
1. Sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009
Pajak Daerah trend nya cenderung fuktuatif
namun bergerak positif. Setelah penerapan
UU No 28 Tahun 2009 Pajak Daerah
Setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009
trend nya cenderung fuktuatif atau
berkecenderungan negatif.
2. Sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009
Retribusi Daerah trend nya menurun atau
berkecenderungan negatif. Setelah
penerapan UU No 28 Tahun 2009 Retribusi
Daerah trend nya cenderung menurun atau
berkecenderungan negatif.
3. Sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009
Pendapatan Asli Daerah (PAD) trend nya
cenderung fuktuatif namun bergerak
positif. Setelah penerapan UU No 28 Tahun
2009 Pendapatan Asli Daerah (PAD) trend
nya cenderung fuktuatif atau
berkecenderungan negatif
2. Berdasarkan hasil penelitian secara Parsial Pajak
Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Sebelum Penerapan UU No
28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah
(BAPENDA) Kabupaten Karawang.
3. Berdasarkan hasil penelitian secara Parsial
Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sebelum
Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan
Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten
Karawang.
4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa secara Simultan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU
No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan
Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang.
5. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan secara
Parsial Pajak Daerah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada
Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)
Kabupaten Karawang.
6. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
Artinya bahwa secara Parsial Retribusi Daerah
tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009
pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)
Kabupaten Karawang.
7. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan
bahwa secara Simultan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada
Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)
Kabupaten Karawang.
8. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Uji
Dua Beda Rata-Rata menunjukan bahwa nilai
signifikansi (0,152) > (0,050). Dengan demikian
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang
nyata penerimaan Pendapatan Asli Daerah
sebelum dan sesudah penerapan Undang–undang
Nomor 28 Tahun 2009.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di atas, peneliti akan memberikan
beberikan saran sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan potensi pajak daerah
dan retribusi daerah yang belum tergali.
2. Memberikan penyuluhan sosialisasi
kepada masyarakat akan pentingnya
membayar Pajak dan Retribusi untuk
pembangunan daerah, sehingga
kesadaran masyarakat terbuka dalam
rangka pembayaran pajak daerah dan
retribusi daerah.
3. Membuat pemutihan secara
terintegrasi dengan seluruh pihak
terkait PAD, untuk mengoptimalkan
kegiatan pendataan data baru pajak
daerah yang belum terdata.
4. Membuat kebijakan yang lebih tegas
terkait sanksi bagi parkir liar dan
melakukan penertiban secara rutin
terhadap parkir liar.
5. Serta membuat kebijakan terkait
penetapan sanksi terhadap wajib pajak
yang terbukti tidak melaksanakan
kewajiban pajaknya.
6. Pajak daerah harus dilakukan lebih
efektif dan efisien untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah.
7. Retribusi daerah lebih dikembangkan
untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah.
8. Pendapatan asli daerah diharapkan
lebih inovatif dan kreatif dengan
merangkul generasi milenial untuk turut
serta, merangkul UMKM untuk bekerja
sama dan memfasilitasi UMKM dan
generasi milenial untuk pengembangan
bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2004, Akuntansi Keuangan
Daerah, Salemba Empat, Jakarta.
Baldric Siregar, 2015, Akuntansi Sektor
Publik, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Juliansyah Noor, 2014, Analisis Data
Penelitian Ekonomi dan Manajemen,
Grasindo, Jakarta.
Mardiasmo. 2002, Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah, Serial Otonomi
Daerah, Andi Yogyakarta.
Mardiasmo, 2008. Perpajakan edisi Revisi,
Penerbit Andi Yogyakarta.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang
Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pajak
Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
34 tahun 2000 tentang Pajak dan
Retribusi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah
Jurnal
Dwi Handayani dan Elva Nuraina, 2012,
Pengaruh Pajak Daerah Dan Dana
Alokasi Khusus Terhadap Alokasi
Belanja Daerah Kabupaten Madiun,
Jurnal ASSETS: Jurnal Akuntansi dan
Pendidikan, Volume 1, Nomor 1,
Oktober 2012
Encep Ilyas, 2017, Perbandingan
Pendapatan PBB-P2 Dan Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah
Sebelum Dan Sesudah Penerapan
Undang - Undang Nomor 28 Tahun
2009 pada Pemerintah Kabupaten
Pringsewu, Tesis, Universitas Negeri
Lampung, Bandar Lampung
Irsandy Octovido, Nengah Sudjana dan Devi
Farah Azizah, 2014, Analisis
Efektivitas Dan Kontribusi Pajak
Daerah Sebagai Sumber Pendapatan
Asli Daerah Kota Batu (Studi Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu
Tahun 2009-2013), Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15 No.
1 Universitas Brawijaya, Oktober
2014
Joko Mariyanto, 2015, Pengaruh Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah
Terhadap Pendapatan Asli Daerah,
Jurnal Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi Vol. 11 No. 1
Maret 2015: 58 – 63
Mohammad Riduansyah, 2003, Kontribusi
Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
Terhadap Pendapatan Asli Daerah
(Pad) Dan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah (Apbd) Guna
Mendukung Pelaksanaan Otonomi
Daerah (Studi Kasus Pemerintah
Daerah Kota Bogor), Jurnal MAKARA,
Sosial Humaniora, Vol. 7, No. 2,
Desember 2003)
Md. Krisna Arta Anggar Kusuma, 2013,
Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
terhadap Peningkatan PAD
Sekabupaten/Kota di Provinsi Bali, E-
Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, ISSN: 2302-8556, Volume
5.3 Tahun 2013, Hal. 574-585
Mourin M. Mosal, 2013, Analisis Efektivitas,
Kontribusi Pajak Parkir Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan
Penerapan Akuntansi Di Kota
Manado, Jurnal EMBA, Vol.1 No.4
Desember 2013, Hal. 374-382, ISSN
2303-1174
Mutia Hendayani Asriyawati, 2014,
Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran
Dan Pajak Reklame Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota
Tanjungpinang Periode 2009-2013,
Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang
Randy J.R.Walakandou, 2013, Analisis
Kontribusi Pajak Hotel Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di
Kota Manado, Jurnal EMBA Vol.1
No.3 Juni 2013, Hal. 722-729, ISSN
2303-1174
Rizka Lutfita Novalistia. 2016. Pengaruh
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Lain-
Lain Pendapatan Asli Daerah Yang
Sah Dan Bagi Hasil Pajak Terhadap
Tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah Pada Pemerintahan
Kabupaten Atau Kota Di Provinsi
Jawa Tengah (Studi Empiris Pada
Kabupaten / Kota Provinsi Jawa
Tengah Periode 2012-2014). Journal
Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret
2016.
Sunanto , 2015, Analisis Pengaruh Pajak
Daerah Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Di Kabupaten Musi
Banyuasin, Jurnal ACSY Politeknik
Sekayu Vol. II No.1 (Januari-Juni
2015), ISSN : 2407-2184 .
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2004
Tentangpemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
Dan Retribusi Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang
Nomor 15 Tahun 2018. Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Karawang Nomor
12 Tahun 2018 Tentang Pajak
Daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang No.
2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa
Umum.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang
No.3 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Jasa Usaha.
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang
No.8 Tahun 2013 Tentang Retribusi
Perizinan Tertentu.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/0
8/30/224900826/perang-dagang-
terus-berlanjut-bagaimana-
dampaknya-ke-indonesia-. Diunduh
08-01-2019.
https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017.
Diunduh 08-01-2019.

More Related Content

What's hot

Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Ar Tinambunan
 
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunanAbs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunanKamu Aku
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburan
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburanPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburan
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburanandika_combat
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoran
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoranPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoran
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoranandika_combat
 
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerahPerda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerahkabupaten_pakpakbharat
 
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbdPeraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbdppbkab
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desaDodi Palowan
 
Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1
Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1
Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1Peri Yudisianto
 
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...Faridaabraham
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Joy Irman
 
PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...
PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...
PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...inideedee
 
Rencana strategis DPKAD 2013
Rencana strategis DPKAD 2013Rencana strategis DPKAD 2013
Rencana strategis DPKAD 2013ryzky_aka_babon
 
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangAnalisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangHarjo Mtall
 
Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011Bulan Sabit
 
Perpres nomor 83_tahun_2021
Perpres nomor 83_tahun_2021Perpres nomor 83_tahun_2021
Perpres nomor 83_tahun_2021CIkumparan
 
Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...
Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...
Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...Moehammad Bambang Soegeng
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 hersu12345
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklamePeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklameandika_combat
 

What's hot (20)

P sulsel 9_2011
P sulsel 9_2011P sulsel 9_2011
P sulsel 9_2011
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
 
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunanAbs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburan
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburanPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburan
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 12 tahun 2011 tentang pajak hiburan
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoran
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoranPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoran
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 11 tahun 2011 tentang pajak restoran
 
Permen no.21 thn 2011
Permen no.21 thn 2011Permen no.21 thn 2011
Permen no.21 thn 2011
 
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerahPerda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
 
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbdPeraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
 
Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1
Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1
Permendagri nomor 39 tahun 2012 138 1
 
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN DANA BAGI HASIL PAJAK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATA...
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
 
PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...
PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...
PAJAK HOTEL - PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1...
 
Rencana strategis DPKAD 2013
Rencana strategis DPKAD 2013Rencana strategis DPKAD 2013
Rencana strategis DPKAD 2013
 
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangAnalisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
 
Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011
 
Perpres nomor 83_tahun_2021
Perpres nomor 83_tahun_2021Perpres nomor 83_tahun_2021
Perpres nomor 83_tahun_2021
 
Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...
Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...
Pengantar tek pertambangan-02 pendapatan negara sektor pertambangan dalam per...
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklamePeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
 

Similar to Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris

Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015
Kontribusi dan efektivitas  pad  candra  2015Kontribusi dan efektivitas  pad  candra  2015
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015candra romanda
 
120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf
120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf
120-Article Text-143-1-10-20190718.pdfsultansahrir1
 
Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...
Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...
Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...Niaak32
 
FITRI/12160263
FITRI/12160263FITRI/12160263
FITRI/12160263Fitri408
 
analisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontanganalisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontangMuhammad Amri
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...fekonunisalab
 
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+provPA_Klaten
 
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021S. Pandu Hartadita
 
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011apotek agam farma
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdferisugiartoeri
 
Pengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran Pemda
Pengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran PemdaPengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran Pemda
Pengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran PemdaSeptian Wildan Mujaddid
 
URGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptx
URGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptxURGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptx
URGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptx7SChannel
 
Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...
Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...
Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...LailaPutriFebriani
 

Similar to Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015
Kontribusi dan efektivitas  pad  candra  2015Kontribusi dan efektivitas  pad  candra  2015
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015
 
KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016
KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016
KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016
 
Latar Belakang Penelitian
Latar Belakang PenelitianLatar Belakang Penelitian
Latar Belakang Penelitian
 
120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf
120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf
120-Article Text-143-1-10-20190718.pdf
 
Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...
Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...
Ine Mutiara Samosir_01031482124021_PPT Proposal Skripsi_S1 Akuntansi Asal DII...
 
Bab i iv + pustaka
Bab i   iv + pustakaBab i   iv + pustaka
Bab i iv + pustaka
 
Asdasda
AsdasdaAsdasda
Asdasda
 
FITRI/12160263
FITRI/12160263FITRI/12160263
FITRI/12160263
 
analisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontanganalisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontang
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
 
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
 
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
 
PERDA132011.pdf
PERDA132011.pdfPERDA132011.pdf
PERDA132011.pdf
 
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf
 
Pengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran Pemda
Pengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran PemdaPengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran Pemda
Pengaruh Local Taxing Power Terhadap Kinerja Anggaran Pemda
 
Perda 9 tahun 2014 retribusi
Perda 9 tahun 2014 retribusiPerda 9 tahun 2014 retribusi
Perda 9 tahun 2014 retribusi
 
URGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptx
URGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptxURGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptx
URGENSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM PEMBAGUNAN BEKELANJUTAN.pptx
 
Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...
Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...
Laila Putri Febriani_Dampak pandemi covid 19 terhadap realisasi pajak daerah ...
 

Ekbis vol 2 2019 (autosaved) haris

  • 1. PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, secara khusus memberikan kesempatan bagi pemerindah daerah untuk mengurusi rumah tangga daerahnya sendiri, namun tetap berkesinambungan dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan sesuai dengan kehendak dan kepentingan masyarakat. Berkaitan dengan hakekat otonomi daerah tersebut yang berkenaan dengan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan kebijakan, pengelolaan dana publik dan pengaturan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat maka peranan data keuangan daerah sangat dibututuhkan untuk mengidentifikasi sumber- sumber pembiayaan daerah serta jenis dan besar belanja yang harus dikeluarkan agar perencanaan keuangan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Selanjutnya dalam menjamin terselenggaranya otonomi daerah yang semakin mantap, maka diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan keuangan sendiri yakni dengan upaya peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik dengan meningkatkan penerimaan sumber PAD yang sudah ada maupun dengan penggalian sumber PAD yang baru sesuai dengan ketentuan yang ada serta memperhatikan kondisi dan potensi ekonomi masyarakat. Peranan pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan berbagai potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyakarat di daerah. (Abdul Halim, 2004: 21-22). Kabupaten Karawang merupakan salah satu dari wilayah dengan PAD yang besar di Indonesia, serta posisinya sebagai daerah yang strategis dimana banyaknya kawasan industri manufaktur dan mempunyai destinasi wisata alam pegunungan dan laut. Untuk mengetahui gambaran tentang target dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Karawang sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009, dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karawang Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2010-2012 yang diolah Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan dari Rp.210 Milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.658 Milyar pada tahun 2012. Pajak Daerah juga mengalami kenaikan dari Rp. 77 Milyar pada tahun 2010 menjadi Rp. 477 Milyar pada tahun 2012, serta Retribusi Daerah mengalami kenaikan dari Rp. 39 Milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.35 Milyar pada tahun 2012, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan mengalami kenaikan dari 3,6 Milyar pada tahun 2010 menjadi 6,3 Milyar pada tahun 2012, dan Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah mengalami kenaikan dari 108 Milyar menjadi 139 Milyar pada tahun 2012, akan tetapi jika dibandingkan dengan target pada tahun 2012, maka retribusi daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan tidak mencapai target pada tahun 2012. Komposisi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Karawang sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009 dapat terlihat pada grafik dibawah ini : Gambar 1.1 Grafik Komposisi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Karawang Sebelum Penerapan UU No 28 Tahun 2009 Pajak Daerah Retribusi Daerah Tahun Pendapatan Asli Daerah (dalam jutaan rupiah) Pajak Daerah (dalam jutaan rupiah) Retribusi Daerah (dalam jutaan rupiah) Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 2009 124,313 135,559 53,758 65,818 19,144 17,636 2010 174,470 210,281 70,880 77,811 18,117 19,969 2011 292,500 378,628 162,195 240,875 33,719 34,387 2012 453,480 658,597 301,587 477,595 39,549 35,256
  • 2. Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2010- 2012 yang diolah Berdasarkan Gambar 1 diatas, dapat diketahui bahwa Lain-lain pendapatan daerah yang sah menjadi sumber pendapatan asli daerah tertinggi sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009, diikuti Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Karawang masih mengacu kepada UU No.34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang diharapkan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah pembangunan daerah. Dalam UU No.34 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah pendukungnya menjelaskan jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebanyak 7 (tujuh) jenis pajak, yaitu : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Penggalian Bahan Galian 7. Pajak Parkir. Sebelum penerapan UU 28 tahun 2009, jumlah wajib pajak khususnya untuk Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebanyak 670.386 wajib pajak, dengan luas tanah yang telah masuk database penetapan PBB P2 Pemerintah Kabupaten Karawang sebanyak 1.518.423.703 m2 . Dwi Handayani dan Elva Nuraina (2012), menyatakan bahwa Pajak daerah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap alokasi belanja daerah, Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh positif terhadap alokasi belanja daerah dan Pajak Daerah dan Dana Alokasi Khusus secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Alokasi Belanja Daerah. Sedangkan Eka Putriani (2016) menyatakan bahwa Retribusi Daerah berpengaruh tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan fenomena yang telah dikaji di atas, bahwa Pedapatan Asli daerah (PAD) berdasarkan Perbandingan Pendapatan Asli Daerah Karawang sebelum dan sesudah penerapan UU No 28 Tahun 2009 terjadi fluktuatif bahkan terjadi penurunan sesudah penerapan UU No 28 Tahun 2009 terhadap Pedapatan Asli daerah (PAD). Salah satu unsur Pedapatan Asli daerah (PAD) adalah Pajak Daerah, dari kajian di atas juga dapat dilihat bahwa Jumlah realisasi Pajak Daerah mengalami kenaikan dari tahun 2010 sebesar Rp.77 Milyar menjadi Rp.633 Milyar pada tahun 2016, akan tetapi jika kita melihat prosentase realisasi dengan target Pajak Daerah, maka telah terjadi penurunan prosentase realisasi terhadap target Pajak Daerah dari 158% pada tahun 2012 menjadi 101% pada tahun 2016. Dan unsur lain Pedapatan Asli daerah (PAD) adalah Retribusi Daerah, realisasi Retribusi Daerah mengalami kenaikan dari tahun 2010 sebesar Rp.19 Milyar menjadi Rp.61 Milyar pada tahun 2016, akan tetapi jika kita melihat prosentase realisasi dengan target Retribusi Daerah, maka telah terjadi penurunan prosentase realisasi terhadap target Retribusi Daerah dari 110% pada tahun 2010 menjadi 66% pada tahun 2016, dengan kecenderungan makin menurun. Serta penelitian sebelumnya tentang Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan PAD yang tidak konsisten mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian “Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Komparasi Sebelum dan Sesudah Penerapan UU No 28 Tahun 2009 di Kabupaten Karawang)”. 1.1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah sebelum dan sesudah penerapan UU No 28 tahun 2009? 2. Seberapa besar pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009? 3. Seberapa besar pengaruh retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009? 4. Seberapa besar pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009? 5. Seberapa besar pengaruh pajak daerah terhadap
  • 3. Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 ? 6. Seberapa besar pengaruh retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 ? 7. Seberapa besar pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 ? 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, dan memberikan bukti empiris bahwa : 1. Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebelum dan sesudah penerapan UU No 28 Tahun 2009 2. Pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009 3. Pengaruh retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009 4. Pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebelum penerapan UU No 28 tahun 2009 5. Pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 tahun 2009 6. Pengaruh retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 tahun 2009 7. Pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah setelah penerapan UU No 28 tahun 2009 Metode 2.4 Populasi dan Sampel Penelitian 2.4.1 Populasi Populasi menurut Samuel SW & Walter AS (2008:11) populasi adalah seluruh kumpulan individu atau subyek yang akan dieksplorasi melalui survey tertentu untuk menarik suatu informasi. Populasi pada penelitian ini adalah penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di Pemerintah Kabupaten Karawang 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:118). Sedangkan Soehartono (2004:57) berpendapat bahwa sampel adalah suatu bagian populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Sampel pada penelitian ini diambil dari data realisasi pendapatan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah pada tahun 2009-2017. Hal tersebut terkait dengan penerapan UU 28 tahun 2009 pada tahun 2013 di Pemerintah Kabupaten Karawang. 2.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data 2.5.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran PAD, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pemerintah Kabupaten Karawang pada tahun 2010 - 2016. Menurut klasifikasi pengumpulan, jenis data penelitian adalah data time series, yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu atau kronologis. 2.5.3 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dapat dibagi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah data sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file (catatan konvensional maupun elektronik), buku, tulisan, laporan, notulen rapat, majalah, surat kabar, dan lain
  • 4. sebagainya. Metode pengumpulan data dokumentasi digunakan dalam rangka memenuhi data atau informasi yang diperlukan untuk kepentingan variabel penelitian yang telah didesain sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari data-data yang berupa catatan-catatan atau dokumen- dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang mempunyai hubungan dengan penelitian yaitu analisis laporan keuangan seperti jurnal, media masa, dan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 Struktu ral Sig. ꭤ F hitun g T tabel Kesimpu lan ρYx1x2 = 0 0,5 36 0,0 5 1,241 6,94 Ho diterima Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data 2018 Dari Tabel di atas menunjukan bahwa uji Sig. (0,536) > (0,05) dan F hitung (1,241) < F tabel (6,94) maka Ho diterima atau Ha ditolak. Dengan demikian secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009. Tabel 4.2 Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 Struktu ral Sig. ꭤ F hitun g T tabel Kesimpu lan ρYx1x2 = 0 0,0 39 0,0 5 24,96 0 5,79 Ho ditolak Sumber : Peneliti, Hasil Pengolahan Data 2018 Dari Tabel di atas menunjukan bahwa uji Sig. (0,039) < (0,05) dan F hitung (24,960) > F tabel (5,79) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009. 1. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,376, sedangkan koefisien regresinya sebesar 1,494. Hal ini menunjukkan bahwa Pajak Daerah memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,376. Untuk koefisien regresi sebesar 1,494. Dari Variabel X₁ nilai thitung= 1,494 < nilai ttabel = 2,131. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 tidak diterima, dengan kata lain H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa secara Parsial Pajak Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai R Square (R2 ) yang merupakan koefisien determinasi sebesar 0,95. Hal ini berarti bahwa Pajak Daerah mempuyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 95%. 2. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,732,
  • 5. sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,448. Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Daerah memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,732. Untuk koefisien regresi sebesar 0,448. Dari Variabel X2 nilai thitung= 0,448 < nilai ttabel = 2,131. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 tidak diterima, dengan kata lain H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa secara Parsial Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai R Square (R2 ) yang merupakan koefisien determinasi sebesar 0,086. Hal ini berarti bahwa Retribusi Daerah mempuyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 8,6%. Untuk mempermudah menganalisis pengaruh Parsial Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009, berikut tabel di bawah ini: 3. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa uji Sig. (0,536) > (0,05) dan F hitung (1,241) < F tabel (6,94) maka Ho diterima atau Ha ditolak. Dengan demikian secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009. Koefisien deteminasi model summary besarnya adjusted R2 (R Square) adalah 0.713 atau sebesar 71,3%. Yang dapat diartikan bahwa variasi perubahan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Karawang sebelum UU No. 29 Tahun 2009 dijelaskan oleh variasi perubahan pajak daerah dan retribusi daerah sebesar 71,3%. Sedangkan sisanya 0,287 atau sebesar 28,7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh secara Parsial dan Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009, berikut di bawah ini diagram jalurnya: Gambar 4.1 Diagram Jalur pengaruh secara Parsial dan Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,044, sedangkan koefisien regresinya sebesar 4,619. Hal ini menunjukkan bahwa Pajak Daerah memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah dan signifikan, karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,044. Untuk koefisien regresi sebesar 4,619. Dari Variabel X₁ nilai thitung= 4,619 > nilai ttabel = 2,015. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 diterima, dengan kata lain H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa secara Parsial Pajak Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai X1 X2 Y 0,656 0,461 0,713
  • 6. R Square (R2 ) yang merupakan koefisien determinasi sebesar 0,65. Hal ini berarti bahwa Pajak Daerah mempuyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 65%. 5. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,285, sedangkan koefisien regresinya sebesar 1,447. Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Daerah memiliki pengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,285. Untuk koefisien regresi sebesar 1,447. Dari Variabel X2 nilai thitung= 1,447< nilai ttabel = 2,015. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 tidak diterima, dengan kata lain H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa secara Parsial Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009. Nilai R Square (R2 ) yang merupakan koefisien determinasi sebesar 0,064. Hal ini berarti bahwa Retribusi Daerah mempuyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 6,4%. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari 6. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa uji Sig. (0,039) < (0,05) dan F hitung (24,960) > F tabel (5,79) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009. Koefisien deteminasi model summary besarnya adjusted R2 (R Square) adalah 0.961 atau sebesar 96,1%. Yang dapat diartikan bahwa variasi perubahan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Karawang Setelah UU No. 29 Tahun 2009 dijelaskan oleh variasi perubahan pajak daerah dan retribusi daerah sebesar 96,1%. Sedangkan sisanya 0,039 atau sebesar 3,9% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh secara Parsial dan Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009, berikut di bawah ini diagram jalurnya: Gambar 4.2 Diagram Jalur pengaruh secara Parsial dan Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 7. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Uji Dua Beda Rata-Rata menunjukan bahwa nilai signifikansi (0,152) > (0,050). Dengan demikian kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang nyata penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebelum dan sesudah penerapan Undang–undang Nomor 28 Tahun 2009. PENUTUP Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, analisis deskriptif Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan X1 X2 Y 0,560 0,127 0,961
  • 7. Pendapatan Asli Daerah sebelum dan sesudah penerapan UU No 28 tahun 2009 dijelaskan di bawah ini: 1. Sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009 Pajak Daerah trend nya cenderung fuktuatif namun bergerak positif. Setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 Pajak Daerah Setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 trend nya cenderung fuktuatif atau berkecenderungan negatif. 2. Sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009 Retribusi Daerah trend nya menurun atau berkecenderungan negatif. Setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 Retribusi Daerah trend nya cenderung menurun atau berkecenderungan negatif. 3. Sebelum penerapan UU No 28 Tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah (PAD) trend nya cenderung fuktuatif namun bergerak positif. Setelah penerapan UU No 28 Tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah (PAD) trend nya cenderung fuktuatif atau berkecenderungan negatif 2. Berdasarkan hasil penelitian secara Parsial Pajak Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang. 3. Berdasarkan hasil penelitian secara Parsial Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang. 4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Sebelum Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang. 5. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan secara Parsial Pajak Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang. 6. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Artinya bahwa secara Parsial Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang. 7. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa secara Simultan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Setelah Penerapan UU No 28 tahun 2009 pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Karawang. 8. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Uji Dua Beda Rata-Rata menunjukan bahwa nilai signifikansi (0,152) > (0,050). Dengan demikian kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang nyata penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebelum dan sesudah penerapan Undang–undang Nomor 28 Tahun 2009. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di atas, peneliti akan memberikan beberikan saran sebagai berikut:
  • 8. 1. Mengoptimalkan potensi pajak daerah dan retribusi daerah yang belum tergali. 2. Memberikan penyuluhan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya membayar Pajak dan Retribusi untuk pembangunan daerah, sehingga kesadaran masyarakat terbuka dalam rangka pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah. 3. Membuat pemutihan secara terintegrasi dengan seluruh pihak terkait PAD, untuk mengoptimalkan kegiatan pendataan data baru pajak daerah yang belum terdata. 4. Membuat kebijakan yang lebih tegas terkait sanksi bagi parkir liar dan melakukan penertiban secara rutin terhadap parkir liar. 5. Serta membuat kebijakan terkait penetapan sanksi terhadap wajib pajak yang terbukti tidak melaksanakan kewajiban pajaknya. 6. Pajak daerah harus dilakukan lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. 7. Retribusi daerah lebih dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. 8. Pendapatan asli daerah diharapkan lebih inovatif dan kreatif dengan merangkul generasi milenial untuk turut serta, merangkul UMKM untuk bekerja sama dan memfasilitasi UMKM dan generasi milenial untuk pengembangan bisnis. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, 2004, Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba Empat, Jakarta. Baldric Siregar, 2015, Akuntansi Sektor Publik, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Juliansyah Noor, 2014, Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen, Grasindo, Jakarta. Mardiasmo. 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Serial Otonomi Daerah, Andi Yogyakarta. Mardiasmo, 2008. Perpajakan edisi Revisi, Penerbit Andi Yogyakarta.
  • 9. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Jurnal Dwi Handayani dan Elva Nuraina, 2012, Pengaruh Pajak Daerah Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Alokasi Belanja Daerah Kabupaten Madiun, Jurnal ASSETS: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2012 Encep Ilyas, 2017, Perbandingan Pendapatan PBB-P2 Dan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Sebelum Dan Sesudah Penerapan Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 pada Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Tesis, Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung Irsandy Octovido, Nengah Sudjana dan Devi Farah Azizah, 2014, Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Batu (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu Tahun 2009-2013), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15 No. 1 Universitas Brawijaya, Oktober 2014 Joko Mariyanto, 2015, Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah, Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 11 No. 1 Maret 2015: 58 – 63 Mohammad Riduansyah, 2003, Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) Guna Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota Bogor), Jurnal MAKARA, Sosial Humaniora, Vol. 7, No. 2, Desember 2003) Md. Krisna Arta Anggar Kusuma, 2013, Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Peningkatan PAD Sekabupaten/Kota di Provinsi Bali, E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556, Volume 5.3 Tahun 2013, Hal. 574-585 Mourin M. Mosal, 2013, Analisis Efektivitas, Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Penerapan Akuntansi Di Kota Manado, Jurnal EMBA, Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 374-382, ISSN 2303-1174
  • 10. Mutia Hendayani Asriyawati, 2014, Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang Periode 2009-2013, Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Randy J.R.Walakandou, 2013, Analisis Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Manado, Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 722-729, ISSN 2303-1174 Rizka Lutfita Novalistia. 2016. Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Lain- Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Dan Bagi Hasil Pajak Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Atau Kota Di Provinsi Jawa Tengah (Studi Empiris Pada Kabupaten / Kota Provinsi Jawa Tengah Periode 2012-2014). Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016. Sunanto , 2015, Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Musi Banyuasin, Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol. II No.1 (Januari-Juni 2015), ISSN : 2407-2184 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentangpemerintahan Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 15 Tahun 2018. Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pajak Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang No. 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang No.3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang No.8 Tahun 2013 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/0 8/30/224900826/perang-dagang- terus-berlanjut-bagaimana- dampaknya-ke-indonesia-. Diunduh 08-01-2019. https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017. Diunduh 08-01-2019.