2. Table of contents
Etika
lingkungan
untuk bisnis
01.
Harapan
baru untuk
bisnis
02.
Tanggapan dan
perkembangan
03.
04. Etika lingkungan
untuk akuntan
05.
Mengelola
risiko dan
kesempatan
etika
4. MASALAH LINGKUNGAN
Tidak ada yang membangkitkan opini publik sebelumnya
mengenai sifat dari perilaku perusahaan yang lebih baik
dari kesadaran bahwa kesejahteraan fisik publik dan
kesejahteraan sebagai pekerja sedang terancam oleh
aktivitas perusahaan
Awalnya kekhawatiran mengenai polusi udara berpusat
pada cerobong asap dan knalpot pembuangan dari
perusahaan yang menyebabkan iritasi dan gangguan
pernapasan penduduk di sekitar perusahaan. Dari masalah
dari masalah polusi udara dapat mengakibatkan hujan
asam yang dapat mencemari air. Hal tersebut
membutuhkan tindakan dari perusahaan dan pemerintah.
Polisi udara dan polusi air ?
5. Selama periode tahun 1990-an terdapat peningkatan yang
signifikan dalam sensitifitas diakibatkan oleh kurangnya
kejujuran dan perbedaan dalam perlakuan yang adil
kepada individu dan kelompok dalam masyarakat bukti
tekanan publik untuk kejujuran lebih dan kesetaraan
mudah untuk diamati keinginan untuk mencapai
kesejahteraan dalam pekerjaan telah menghasilkan
undang-undang peraturan kepatuhan kondisi dalam
kontrak dan program tindakan afirmatif dalam
perusahaan sensitifitas moral juga terlihat pada isu-isu
internasional dan domestik
Sensitivitas moral
6. Aktivis pemangku kepentingan
Para direktur eksekutif dan manajer adalah manusia dan
mereka juga bisa membuat kesalahan kadang masyarakat
atau kelompok-kelompok tertentu tersinggung pada tahap
ini akibat penilaian buruk.
Dua jenis aktivis lain yang juga memberikan
pernyataan dalam harapan etika adalah etika
konsumen dan etika
7. Aktivis pemangku kepentingan
Etika konsumen memberikan perhatian
pada pembelian barang atau jasa dalam
tata krama etika yang dapat diterima.
Etika investor berpendapat bahwa
investasi yang mereka lakukan tidak
hanya membuat hasil laba yang memadai
tetapi harus dilakukan dengan cara yang
etis.
8. Perusahaan dan individu-individu di dalamnya pada posisi
harus bergulat dengan tidak adanya pertumbuhan atau
skenario penyusutan volume bukannya ekspansi yang
telah menjadi norma selama ini tekanan pertumbuhan
dari persaingan global dan dorongan untuk
meningkatkan teknologi menghabiskan biaya dan
mengakibatkan margin keuntungan menyusut tidak
adanya pertumbuhan dan penyusutan margin
menyebabkan perampingan untuk mempertahankan
profitabilitas secara keseluruhan dan tingkat
ketertarikan bagi pasar modal
Tekanan-tekanan kompetitif
9. Sebagai akibat dari guncangan yang
berulang-ulang terhadap keraguan sehingga
masyarakat menjadi finish terhadap
integritas keuangan perusahaan yang begitu
banyak sehingga muncullah istilah jurang
harapan yang telah diciptakan untuk
menggambarkan perbedaan antara Apa
yang dipikirkan oleh masyarakat tentang apa
yang mereka dapatkan dalam laporan
keuangan yang telah diaudit dan apa yang
sebenarnya masyarakatdapatkan.
Secara lebih luas penyimpangan keuangan
yang berkelanjutan telah menimbulkan
krisis kepercayaan terhadap pelaporan
dan tata kelola perusahaan kurangnya
kredibilitas telah menyebarkan dari
pelayanan keuangan untuk mencakup
bidang lain dari aktivitas perusahaan yang
telah dikenal sebagai jurang kredibilitas
Skandal keuangan
Jurang harapan Jurang kredibilitas
10. Kegagalan tata kelola dan penilaian risiko
Cara terbaik saat ini untuk mengatur tata kelola dan
penilaian resiko adalah dengan mengatur perusahaan dan
melaporkan kegiatan mereka tidak memadai untuk
melindungi interest investor serta lebih luas lagi
melindungi kepentingan masyarakat di pasar yang tertib
dan aktivitas perusahaan
Reformasi tata kelola dianggap perlu untuk melindungi
kepentingan umum di mana direktur diharapkan untuk
menilai dan memastikan bahwa Resiko yang dihadapi oleh
perusahaan mereka telah dikelola dengan baik risiko etika
sekarang terlihat menjadi aspek kunci dari Proses
reformasi tata kelola memastikan bahwa tidak akan terjadi
keterlambatan pada hal tersebut.
11. Peningkatan akuntabilitas yang diinginkan
Kurangnya kepercayaan dalam proses kegiatan
perusahaan juga melahirkan keinginan untuk
meningkatkan akuntabilitas pada pihak investor dan
terutama oleh para pemangku kepentingan lainnya
meskipun beberapa informasi dalam laporan-laporan
keuangan perusahaan condong ke arah sasaran
manajemen. verifikasi eksternal dan reaksi terhadap
informasi yang salah secara berangsur-angsur
memperbaiki isi informasi yang terkandung tren ini
jelas ke arah peningkatan laporan dan finansial yang
sesuaidengan harapan masyarakatyang terus tumbuh.
12. Hubungan diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
ekspektasi masyarakat atas etika kinerja telah
diidentifikasi tetapi tidak diketahui sejauh mana
hubungan tersebut saling memperkuat satu sama lain dan
menambah keinginan masyarakat untuk bertindak
keseluruhan etika konsumen dan gerak Sri telah diperkuat
oleh pengetahuan bahwa bertindak atas keprihatinan
mereka dapat menjadikan perusahaan dan masyarakat
lebih baik sehingga tidak miskin gerakan menuju tingkat
akuntabilitas perusahaan dan etika kinerja tidak lagi hanya
ditandai oleh para pemimpin yang mau pergi mengambil
resiko gerakan yang lebih tinggi ini telah menjadi suatu
tendensi dan bersifat internasional
Sinergi diantara faktor-faktor penguatan
kelembagaan
13. Contoh kasusnya adalah rezim anti suap baru yang
dilahirkan oleh pengaruh transparasi internasional pada
organization of for Economic corporation And
development (OECD). di mana 30 negara anggota telah
menandatangani protokol yang menyatakan bahwa
mereka akan membuat undang-undang anti suap yang
mirip dengan undang-undang praktik korupsi luar negeri
A.S yang melarang penyuapan pejabat asing rezim
antisuap yang baru lebih maju dapat upaya dalam upaya
memfasilitasi tindakan hukum ekstrateritorial.
Sinergi diantara faktor-faktor penguatan
kelembagaan
14. Secara jelas harapan masyarakat telah berubah untuk menunjukkan penurunannya
toleransi meningkatkan moral kesadaran dan harapan yang lebih tinggi dari perilaku bisnis.
dalam merespon meningkatnya harapan-harapan ini sejumlah pengawas dan penasehat
telah muncul untuk membantu atau mendesak masyarakat umum dan bisnis kerja anisasi
dalam menghadapi semua interesnya.politisi telah merespon dengan meningkatkan
peraturan denda dan hukuman baik individu maupun perusahaan yang terlibat dalam
penyimpangan jurang kredibilitas tidak disukai orang-orang organisasi-organisasi bisnis
kurangnya kredibilitas setelah meningkatkan peraturan standar internasional serta
kepentingan utama dan perubahan besar dalam tata kelola dan praktik-praktik
manajemen.
Kesimpulan
16. Mandat baru untuk bisnis
Perubahan-perubahan dalam harapan masyarakat telah
memicu selanjutnya sebuah evaluasi dalam mandat untuk
bisnis meskipun terdapat banyak argumen Pro maupun
kontra terhadap posisi ini ada tiga masalah penting yang
patut disebutkan yaitu
• deviasi dari laba hanya fokus tidak berarti bahwa
keuntungan akan jatuh pada kenyataannya laba akan
naik
• Keuntungan sekarang diakui sebagai sebuah ukuran
kinerja perusahaan yang tidak lengkap dan oleh karena
itu tidak akuratuntuk mengukur alokasisumber
• Friedman mengharapkan secara eksplisit bahwa kinerja
akan berada dalam hukum dan etika kebiasaan
17. Berdasarkan analisis ini perusahaan-
perusahaan sukses akan dilayani dengan
sangat baik oleh mekanisme tata kelola
dan akuntabilitas yang berfokus pada
sebuah kumpulan hubungan fidusia yang
berbeda dan lebih luas dibandingkan
dengan masa lalu
Kerangka
kerja
akuntabilitas
Peranan
fidusia
akuntan
Harapan masyarakat untuk laporan
kinerja perusahaan yang dapat dipercaya
tidak dapat dipenuhi kecuali para akuntan
profesional yang mempersiapkan atau
mengaudit laporan tersebut berfokus
loyalitas utama mereka pada kepentingan
umum dan mengadopsi prinsip-prinsip
seperti kebebasan penilaian objektivitas
dan integritas yang melindungi
kepentingan bersama
19. Kemunculan model-model tata kelola
Reaksi oleh bisnis terhadap evaluasi dari mandat
keuntungan murni menjadi pengenalan adanya saling
ketergantungan antara bisnis dan masyarakat menjadi
lebih mudah diamati seiring bergulirnya periode 1990-an
reaksi awal perusahaan terhadap etika lingkungan yang
lebih menuntut adalah keinginan untuk mengetahui
bagaimana aktivitas etis Mereka kemudian mencoba untuk
mengelola tindakan karyawan mereka dengan
mengembangkan kode etik.
20. Kemunculan model-model tata kelola
Tidak puas dengan mendorong penggunaan etika hanya
melalui kode etik perusahaan terdepan mencari cara untuk
menanamkan etika dalam perusahaan mereka dengan
menggunakan suatu sistem budaya nilai bersama yang
mendorong tindakan untuk mendorong pertimbangan
khusus kode etik dalam pengambilan keputusan
operasional, strategis dan krisis manajemen
Pada periode 1990-an dapat dipahami bahwa pendekatan-
pendekatan manajemen harus mencerminkan
akuntabilitas pemangku kepentingan tidak hanya
pemegang saham
21. Manajemen berdasarkan nilai, reputasi dan risiko
Nilai
Para direktur eksekutif manajer
dan karyawan harus memahami
sifat dari interest pemangku
kepentingan dan nilai-nilai yang
mendukungnya untuk
menggabungkan integrasi
pengangkutkepentingan ke
dalam kebijakan strategi dan
operasionalperusahaan
Reputasi
Reputasi bergantung pada
pemahaman dan pada
kemampuan perusahaan untuk
mengelola risiko yang dihadapi
perusahaan secara langsung
maupun resiko-resiko yang
terdampak
Risiko
Merupakan proses
manajemen strategi dan
operasionaldalam
pengawasan proses
manajemen risiko
menjadi bagian penting
dari kegiatan Due
diligence direktur
1 2 3
22. endekatan untuk pengambilan keputusan etis
Semua pendekatan dimulai dengan identifikasi pemangku
kepentingan yang signifikan suatu investigasi terhadap interest
mereka dan peringkat-peringkat interest interest tersebut untuk
memastikan bahwa hal paling penting adalah memberikan
perhatian yang memadai selama analisis dilakukan dan
pertimbangan lebih terhadap pengambilan keputusan
Pendekatan analais praktisi yaitu :
• Modified five question approach
• Modified moral stands approach
• Modified pastinya approach
24. Peran dan perilaku
Memahami evolusi yang dapat mempengaruhi fungsiakuntan profesional
Tata kelola
1
IFAC telah mengembangkan kode etik yang bersifatinternasional untuk para akuntan
proporsionaldengan menggunakan prinsip-prinsip akuntansidan audit yang berlaku
secara umum
Layanan yang ditawarkan
Penawaran layanan non audit kepada klien audit yang merupakan masalah yang
bertentangan
2
3
Etika akuntan profesional
26. Mengelola risiko dan kesempatan etika
Sebagian besar perusahaan berhadapan
dengan budaya yang berbeda dalam
memperkerjakan dan manajemen personal
karyawan walaupun operasional mereka hanya
di satu negara walau bagaimanapun sebagian
besar perusahaan modern bersepakat secara
internasional dan harus memahami Bagaimana
dampak dipandang dan kepekaan yang
diciptakan menangani hal tersebut secara etis
merupakan sebuah harapan yang tumbuh dan
akan memberikan kontribusi yang signifikan
bagi pencapaian tujuan tujuan yang strategis
Akhirnya para pengusaha yang berpengalaman
mengetahui bahwa krisis tak terelakan serta
pendekatan-pendekatan manajemen krisis
telah dikembangkan untuk memastikan bahwa
perusahaan dan eksekutif tidak mengalami
kerusakan lebih buruk dari yang diinginkan
pada prospek dan reputasi mereka jika aspek-
aspek etis dari krisis telah dikelola dengan baik
reputasi dapat ditingkatkan mengkombinasikan
etika dengan manajemen krisis jelas mampu
mengubah resiko menjadi peluang