SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Nama : Umi Lestari Jurusan Magister Manajemen
NIM : 55118110041 Fakultas Pasca Sarjana
Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance Universitas Mercu Buana
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM
2 April 2019
MARKETING ETHICS
Pembahasan
Etika melibatkan pertanyaan paling monumental yang bisa ditanyakan manusia :
Bagaimana seharusnya kita hidup?. Etika dapat merujuk pada standar yang digunakan
individu untuk menjalani kehidupannya sendiri, dan standar yang digunakan individu
untuk hidup dalam komunitas dengan orang lain. Sebagai cabang filsafat, etika adalah
disiplin yang secara sistematis mempelajari pertanyaan tentang bagaimana kita harus
menjalani kehidupan kita (Hartman, et al. 2014). Dalam bisnis, etika juga harus
diterapkan karena sangat berpengaruh terhadap kesuksesan suatu bisnis. Perusahaan
yang menekankan pada penerapan etika dalam bisnisnya cenderung akan lebih
menguntungkan daripada perusahaan yang hanya berorientasi pada laba tanpa
mengindahkan etika dan moral. Penerapan nilai-nilai etika harus dilakukan pada setiap
bagian-bagian dari proses bisnis, salah satunya adalah pada proses pemasaran
(marketing). Dari sudut pandang penjualan, bisnis hanyalah mekanisme untuk
menghasilkan laba dengan berbagai upaya untuk menarik pelanggan sebanyak-
banyaknya tanpa ada upaya untuk menjaga pelanggan. Namun hal itu akan merugikan
perusahaan jika dilakukan dalam jangka panjang, perusahaan dapat kehilangan
pelangganya. Pelanggan merupakan aset terbesar bagi perusahaan, karena tanpa
mereka perusahaan tidak akan pernah ada. Menurut Rajan (2016) Etika pemasaran
mengacu pada penerapan etika ke dalam praktik pemasaran. Etika pemasaran
didefinisikan sebagai prinsip dan nilai dasar yang mengatur perusahaan dalam
mempromosikan produk atau layanan kepada pelanggan.
Prinsip dan Kerangka Kerja Etika Pemasaran
Dalam penerapan etika pada pemasaran, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipatuhi
oleh perusahan, prinsip tersebut antara lain :
1. Semua komunikasi pemasaran memiliki standar kebenaran yang sama.
2. Profesional pemasaran mematuhi standar etika pribadi tertinggi
3. Iklan dibedakan dari konten berita dan hiburan
4. Pemasar harus transparan tentang siapa yang mereka bayar untuk mendukung
produk mereka
5. Konsumen harus diperlakukan secara adil berdasarkan sifat produk dan sifat
konsumen (mis. Pemasaran kepada anak-anak).
6. Privasi konsumen tidak boleh dikompromikan
7. Pemasar harus mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan oleh organisasi
pemerintah dan profesional.
8. Etika harus didiskusikan secara terbuka dan jujur selama semua keputusan
pemasaran
(Anonim1, 2012)
Menurut Majtan dan Dubcova, kerangka kerja pada etika pemasaran adalah sebagai
berikut :
1. Value-orientated framework : menganalisis masalah etika berdasarkan nilai-nilai
yang mereka langgar: mis. kejujuran, otonomi, privasi, dan transparansi.
2. Stakeholder-orientated framework : menganalisis masalah etika berdasarkan
siapa yang mereka pengaruhi: mis. konsumen, pesaing, masyarakat secara
keseluruhan
3. Process-orientated framework : menganalisis masalah etika dalam hal kategori
yang digunakan oleh spesialis pemasaran: (mis. penelitian, harga, promosi,
penempatan)
4. None of these frameworks allows : kategorisasi yang mudah dan lengkap dari
berbagai macam masalah dalam etika pemasaran
5. Power-based analysis : Dalam pemasaran, hubungan antara produsen/
konsumen atau pembeli / penjual yang dapat bersifat sebagai permusuhan atau
kerjasama. Jika situasi pemasaran bermusuhan, dimensi lain dari perbedaan
muncul, menggambarkan keseimbangan kekuatan antara produsen / konsumen
atau pembeli / penjual. Mengidentifikasi letak kekuatan dalam hubungan
produsen/konsumen penting untuk memahami latar belakang dilema etika dalam
etika pemasaran.
Nilai-Nilai Etika Marketing
Menurut Rajan (2016) terdapat enam etika pemasaran yang harus dijalankan oleh para
pemasar :
1. Kejujuran (Honesty) : Bersikap jujur dalam penawaran serta selalu menjaga nilai
dan integritas.
2. Tanggung Jawab (Responsibility) : Menerima konsekuensi praktik pemasaran dan
melayani kebutuhan pelanggan sambil tetap menjaga lingkungan dengan baik
3. Keadilan (Fairness) : Menyeimbangkan kebutuhan pembeli dan minat penjual
secara adil, dan menghindari manipulasi dalam segala bentuk serta melindungi
informasi tentang konsumen.
4. Menghormati (Respect) : Mengakui martabat dasar manusia dari semua orang
yang terlibat melalui upaya untuk berkomunikasi, memahami dan memenuhi
kebutuhan dan menghargai kontribusi orang lain.
5. Transparansi (Transparency) : Menciptakan semangat keterbukaan dalam praktik
pemasaran melalui komunikasi, kritik konstruktif, tindakan, dan pengungkapan
(disclosure).
6. Kewarganegaraan (Citizenships) : Memenuhi semua tanggung jawab hukum,
ekonomi, filantropis dan sosial untuk semua pemangku kepentingan.
Implementasi Marketing Ethics di Indonesia
Ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat, pelanggaran etika di bidang pemasaran
terkadang tidak bisa dihindari, demikian pula di Indonesia. Meski demikian, menurut
Mulyadi (2016) Tidak mudah memang mendefinisikan praktik pemasaran yang etis atau
tidak etis.Pada akhirnya, para pemasar harus bersandar pada sistem nilai masyarakat
untuk menentukan apa itu etika. Sistem nilai tersebut harus mengakui hak konsumen
terhadap keamanan, informasi yang komplit, dan value yang sesuai dengan harga yang
mereka bayarkan. Lebih lanjut Mulyadi mengemukakan bahwa salah satu patokan untuk
melakukan pemasaran yang beretika bisa merujuk kepada kode etik yang dibuat oleh
American Marketing Association (AMA). Cuplikannya berbunyi sebagai berikut: “Pemasar
harus menegakkan dan mengedepankan integritas, kehormatan, dan martabat profesi
marketing dengan cara jujur dalam melayani konsumen, klien, pegawai, penmasok,
distributor, dan masyarakat.“
Periklanan merupakan bagian dari pemasaran, tujuannya adalah bagaimana
meningkatkan kesadaran pelanggan dari produk atau layanan yang pada gilirannya akan
menghasilkan peningkatan penjualan. Berbagai iklan disiarkan melalui media dimana
pelanggan dapat mengakses dengan mudah. Tentang periklanan di Indonesia di atur
oleh Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Siaran Iklan di atur pada Bagian Kedelapan Pasal 46 yang isinya adalah sebagai berikut
(1) Siaran iklan terdiri atas siaran iklan niaga dan siaran iklan layanan masyarakat.
(2) Siaran iklan wajib menaati asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5.
(3) Siaran iklan niaga dilarang melakukan:
a. promosi yang dihubungkan dengan ajaran suatu agama, ideologi, pribadi dan/atau
kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau merendahkan martabat agama
lain, ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain;
b. promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif;
c. promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;
d. hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama;
dan/atau
e. eksploitasi anak di bawah umur 18 (delapan belas) tahun.
(4) Materi siaran iklan yang disiarkan melalui lembaga penyiaran wajib memenuhi
persyaratan yang dikeluarkan oleh KPI.
(5) Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggung jawab lembaga penyiaran.
(6) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib
mengikuti standar siaran untuk anak-anak.
(7) Lembaga Penyiaran wajib menyediakan waktu untuk siaran iklan layanan masyarakat.
(8) Waktu siaran iklan niaga untuk Lembaga Penyiaran Swasta paling banyak 20% (dua
puluh per seratus), sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik paling banyak 15%
(lima belas per seratus) dari seluruh waktu siaran.
(9) Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk Lembaga Penyiaran Swasta paling
sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari siaran iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga
Penyiaran Publik paling sedikit 30% (tiga puluh per seratus) dari siaran iklannya.
(10) Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapa pun untuk kepentingan
apa pun, kecuali untuk siaran iklan.
(11) Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri.
Meski sudah diatur oleh Undang-undang seringkali pelanggaran sering terjadi, sebagai
contoh dikutip dari website Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan nomor surat
333/K/KPI/05/12 tertanggal 31 Mei 2012 yang isinya himbauan kepada seluruh stasiun
TV terhadap iklan Chocolatos. Iklan tersebut menayangkan adegan seorang kakak
perempuan yang terkejut membuka pintu kulkas karena melihat adiknya (seorang anak)
sedang berada di dalam kulkas. Selanjutnya, si kakak bertanya kepada si adik, apa yang
dilakukannya di dalam kulkas. Adiknya menjawab, “Makan chocolatos kak. Katanya,
kalau masuk dalam kulkas lebih enak”. KPI Pusat mengimbau bahwa siaran yang
melibatkan anak-anak wajib mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika yang mengatur hal tersebut. KPI Pusat juga mengimbau seluruh lembaga penyiaran
yang masih dan/atau akan menayangkan iklan tersebut untuk segera melakukan
perbaikan dengan cara melakukan editing pada adegan yang dimaksud. Selain itu, KPI
Pusat juga menerima surat dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) No.
1051/UM-PP/V/2012 tertanggal 29 Mei 2012 yang isinya berpendapat bahwa adegan
dalam iklan tersebut berpotensi melanggar Etika Pariwara Indonesia. Demikian contoh
pelanggaran etika dalam pemasaran yang sudah ditangani oleh KPI.
Daftar Pustaka
Anonim1. 2012. Ethical Marketing. http://www.marketing-schools.org/types-of-
marketing/ethical-marketing.html
Anonim2. Imbauan Iklan "Chocolatos" Seluruh Stasiun TV.
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/30553-imbauan-iklan-chocolatos-
seluruh-stasiun-tv?start=12&detail3=1172
Dincer, C and Dicer B.2014. An Overview and Analysis of Marketing Ethics. International
Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. November2014, Vol. 4,
No. 11
Hartman, P.L., Des Jardin, J., Mc Donald, C. 2014.Business Ethics : Decisions Making
For Personal Integrity & Social Responbility 4th Edition. New York : Mc Graw Hills
Education
Majtan, S and Dubcová, G. The Ethics in the Product Marketing. EGA No. 1/4579/07
“Diagnostic of Value Relations and Market Activities in an Enterprise” and No. 1/3828/06
“NGOs – Integral Part of Economic Systemof the Country”
Mulyadi, I. 2016. Etika Dalam Pemasaran. https://marketing.co.id/etika-dalam-
pemasaran/
Rajan, P.S.K. 2016. Marketing Ethics. International Journal of Management and Applied
Science Volume-2, Issue-11, Nov.-2016
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

More Related Content

What's hot

4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...
4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...
4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...dyahruthw
 
Consumerology and ethics (1)
Consumerology and ethics (1)Consumerology and ethics (1)
Consumerology and ethics (1)SundariSuhita
 
Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)rudisupardiman
 
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...Dea Yulia Kristy
 
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...Gunawan Adam
 
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...Vidya Anggraeni
 
Etika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecareEtika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecarebangN
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...Royhan Jamaan
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Hadi saputra Maska
 
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaRESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaBasyarAlAddar1
 
Consumerology and Ethics
Consumerology and EthicsConsumerology and Ethics
Consumerology and EthicsYoriWulandarii
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 

What's hot (15)

4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...
4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...
4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...
 
Consumerology and ethics (1)
Consumerology and ethics (1)Consumerology and ethics (1)
Consumerology and ethics (1)
 
Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)Kelompok etika bisnis (1)
Kelompok etika bisnis (1)
 
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
 
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
 
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics...
 
etika produksi dan pemasaran konsumen
etika produksi dan pemasaran konsumenetika produksi dan pemasaran konsumen
etika produksi dan pemasaran konsumen
 
Etika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecareEtika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori Duecare
 
Etika Pada Periklanan
Etika Pada PeriklananEtika Pada Periklanan
Etika Pada Periklanan
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
 
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaRESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
 
Consumerology and Ethics
Consumerology and EthicsConsumerology and Ethics
Consumerology and Ethics
 
etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnis
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 

Similar to 5, be & gg, umi lestari,hapzi ali,marketing ethics, universitas mercubuana,2019.pdf

be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...Royhan Jamaan
 
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...SukrasnoSukrasno
 
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...salomoroyfreddy
 
5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...
5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...
5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...Imam Arifin
 
5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...
5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...
5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...dittaayua
 
Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Eka Susi Utami
 
5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...
5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...
5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...Devin Winata
 
Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...
Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...
Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...celinatavi
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...MuhammadSuryaAlam
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Hadi saputra Maska
 
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...rianafitri1
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...Cut Amanda Pravitadewi
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieAndori San
 
Consumerologi and ethics
Consumerologi and ethicsConsumerologi and ethics
Consumerologi and ethicsRarasPrasaty
 

Similar to 5, be & gg, umi lestari,hapzi ali,marketing ethics, universitas mercubuana,2019.pdf (20)

be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
 
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
 
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
 
5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...
5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...
5, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, marketing ethic, universitas ...
 
5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...
5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...
5,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, marketing ethics,universitas mercubu...
 
Ringkasan presentasi klmpk 5
Ringkasan presentasi klmpk 5Ringkasan presentasi klmpk 5
Ringkasan presentasi klmpk 5
 
Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan
 
5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...
5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...
5, be & gg, devin winata, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu...
 
Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...
Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...
Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan ...
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
 
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
13, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Globalization and ...
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma, etika bisnis pada ...
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
 
Consumerologi and ethics
Consumerologi and ethicsConsumerologi and ethics
Consumerologi and ethics
 
Tugas Etika Bisnis.pptx
Tugas Etika Bisnis.pptxTugas Etika Bisnis.pptx
Tugas Etika Bisnis.pptx
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 

5, be & gg, umi lestari,hapzi ali,marketing ethics, universitas mercubuana,2019.pdf

  • 1. Nama : Umi Lestari Jurusan Magister Manajemen NIM : 55118110041 Fakultas Pasca Sarjana Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance Universitas Mercu Buana Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM 2 April 2019 MARKETING ETHICS Pembahasan Etika melibatkan pertanyaan paling monumental yang bisa ditanyakan manusia : Bagaimana seharusnya kita hidup?. Etika dapat merujuk pada standar yang digunakan individu untuk menjalani kehidupannya sendiri, dan standar yang digunakan individu untuk hidup dalam komunitas dengan orang lain. Sebagai cabang filsafat, etika adalah disiplin yang secara sistematis mempelajari pertanyaan tentang bagaimana kita harus menjalani kehidupan kita (Hartman, et al. 2014). Dalam bisnis, etika juga harus diterapkan karena sangat berpengaruh terhadap kesuksesan suatu bisnis. Perusahaan yang menekankan pada penerapan etika dalam bisnisnya cenderung akan lebih menguntungkan daripada perusahaan yang hanya berorientasi pada laba tanpa mengindahkan etika dan moral. Penerapan nilai-nilai etika harus dilakukan pada setiap bagian-bagian dari proses bisnis, salah satunya adalah pada proses pemasaran (marketing). Dari sudut pandang penjualan, bisnis hanyalah mekanisme untuk menghasilkan laba dengan berbagai upaya untuk menarik pelanggan sebanyak- banyaknya tanpa ada upaya untuk menjaga pelanggan. Namun hal itu akan merugikan perusahaan jika dilakukan dalam jangka panjang, perusahaan dapat kehilangan pelangganya. Pelanggan merupakan aset terbesar bagi perusahaan, karena tanpa mereka perusahaan tidak akan pernah ada. Menurut Rajan (2016) Etika pemasaran mengacu pada penerapan etika ke dalam praktik pemasaran. Etika pemasaran didefinisikan sebagai prinsip dan nilai dasar yang mengatur perusahaan dalam mempromosikan produk atau layanan kepada pelanggan.
  • 2. Prinsip dan Kerangka Kerja Etika Pemasaran Dalam penerapan etika pada pemasaran, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh perusahan, prinsip tersebut antara lain : 1. Semua komunikasi pemasaran memiliki standar kebenaran yang sama. 2. Profesional pemasaran mematuhi standar etika pribadi tertinggi 3. Iklan dibedakan dari konten berita dan hiburan 4. Pemasar harus transparan tentang siapa yang mereka bayar untuk mendukung produk mereka 5. Konsumen harus diperlakukan secara adil berdasarkan sifat produk dan sifat konsumen (mis. Pemasaran kepada anak-anak). 6. Privasi konsumen tidak boleh dikompromikan 7. Pemasar harus mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan oleh organisasi pemerintah dan profesional. 8. Etika harus didiskusikan secara terbuka dan jujur selama semua keputusan pemasaran (Anonim1, 2012) Menurut Majtan dan Dubcova, kerangka kerja pada etika pemasaran adalah sebagai berikut : 1. Value-orientated framework : menganalisis masalah etika berdasarkan nilai-nilai yang mereka langgar: mis. kejujuran, otonomi, privasi, dan transparansi. 2. Stakeholder-orientated framework : menganalisis masalah etika berdasarkan siapa yang mereka pengaruhi: mis. konsumen, pesaing, masyarakat secara keseluruhan 3. Process-orientated framework : menganalisis masalah etika dalam hal kategori yang digunakan oleh spesialis pemasaran: (mis. penelitian, harga, promosi, penempatan) 4. None of these frameworks allows : kategorisasi yang mudah dan lengkap dari berbagai macam masalah dalam etika pemasaran
  • 3. 5. Power-based analysis : Dalam pemasaran, hubungan antara produsen/ konsumen atau pembeli / penjual yang dapat bersifat sebagai permusuhan atau kerjasama. Jika situasi pemasaran bermusuhan, dimensi lain dari perbedaan muncul, menggambarkan keseimbangan kekuatan antara produsen / konsumen atau pembeli / penjual. Mengidentifikasi letak kekuatan dalam hubungan produsen/konsumen penting untuk memahami latar belakang dilema etika dalam etika pemasaran. Nilai-Nilai Etika Marketing Menurut Rajan (2016) terdapat enam etika pemasaran yang harus dijalankan oleh para pemasar : 1. Kejujuran (Honesty) : Bersikap jujur dalam penawaran serta selalu menjaga nilai dan integritas. 2. Tanggung Jawab (Responsibility) : Menerima konsekuensi praktik pemasaran dan melayani kebutuhan pelanggan sambil tetap menjaga lingkungan dengan baik 3. Keadilan (Fairness) : Menyeimbangkan kebutuhan pembeli dan minat penjual secara adil, dan menghindari manipulasi dalam segala bentuk serta melindungi informasi tentang konsumen. 4. Menghormati (Respect) : Mengakui martabat dasar manusia dari semua orang yang terlibat melalui upaya untuk berkomunikasi, memahami dan memenuhi kebutuhan dan menghargai kontribusi orang lain. 5. Transparansi (Transparency) : Menciptakan semangat keterbukaan dalam praktik pemasaran melalui komunikasi, kritik konstruktif, tindakan, dan pengungkapan (disclosure). 6. Kewarganegaraan (Citizenships) : Memenuhi semua tanggung jawab hukum, ekonomi, filantropis dan sosial untuk semua pemangku kepentingan.
  • 4. Implementasi Marketing Ethics di Indonesia Ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat, pelanggaran etika di bidang pemasaran terkadang tidak bisa dihindari, demikian pula di Indonesia. Meski demikian, menurut Mulyadi (2016) Tidak mudah memang mendefinisikan praktik pemasaran yang etis atau tidak etis.Pada akhirnya, para pemasar harus bersandar pada sistem nilai masyarakat untuk menentukan apa itu etika. Sistem nilai tersebut harus mengakui hak konsumen terhadap keamanan, informasi yang komplit, dan value yang sesuai dengan harga yang mereka bayarkan. Lebih lanjut Mulyadi mengemukakan bahwa salah satu patokan untuk melakukan pemasaran yang beretika bisa merujuk kepada kode etik yang dibuat oleh American Marketing Association (AMA). Cuplikannya berbunyi sebagai berikut: “Pemasar harus menegakkan dan mengedepankan integritas, kehormatan, dan martabat profesi marketing dengan cara jujur dalam melayani konsumen, klien, pegawai, penmasok, distributor, dan masyarakat.“ Periklanan merupakan bagian dari pemasaran, tujuannya adalah bagaimana meningkatkan kesadaran pelanggan dari produk atau layanan yang pada gilirannya akan menghasilkan peningkatan penjualan. Berbagai iklan disiarkan melalui media dimana pelanggan dapat mengakses dengan mudah. Tentang periklanan di Indonesia di atur oleh Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Siaran Iklan di atur pada Bagian Kedelapan Pasal 46 yang isinya adalah sebagai berikut (1) Siaran iklan terdiri atas siaran iklan niaga dan siaran iklan layanan masyarakat. (2) Siaran iklan wajib menaati asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5. (3) Siaran iklan niaga dilarang melakukan: a. promosi yang dihubungkan dengan ajaran suatu agama, ideologi, pribadi dan/atau kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau merendahkan martabat agama lain, ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain; b. promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif; c. promosi rokok yang memperagakan wujud rokok; d. hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama; dan/atau
  • 5. e. eksploitasi anak di bawah umur 18 (delapan belas) tahun. (4) Materi siaran iklan yang disiarkan melalui lembaga penyiaran wajib memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh KPI. (5) Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggung jawab lembaga penyiaran. (6) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib mengikuti standar siaran untuk anak-anak. (7) Lembaga Penyiaran wajib menyediakan waktu untuk siaran iklan layanan masyarakat. (8) Waktu siaran iklan niaga untuk Lembaga Penyiaran Swasta paling banyak 20% (dua puluh per seratus), sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik paling banyak 15% (lima belas per seratus) dari seluruh waktu siaran. (9) Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk Lembaga Penyiaran Swasta paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari siaran iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik paling sedikit 30% (tiga puluh per seratus) dari siaran iklannya. (10) Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapa pun untuk kepentingan apa pun, kecuali untuk siaran iklan. (11) Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri. Meski sudah diatur oleh Undang-undang seringkali pelanggaran sering terjadi, sebagai contoh dikutip dari website Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan nomor surat 333/K/KPI/05/12 tertanggal 31 Mei 2012 yang isinya himbauan kepada seluruh stasiun TV terhadap iklan Chocolatos. Iklan tersebut menayangkan adegan seorang kakak perempuan yang terkejut membuka pintu kulkas karena melihat adiknya (seorang anak) sedang berada di dalam kulkas. Selanjutnya, si kakak bertanya kepada si adik, apa yang dilakukannya di dalam kulkas. Adiknya menjawab, “Makan chocolatos kak. Katanya, kalau masuk dalam kulkas lebih enak”. KPI Pusat mengimbau bahwa siaran yang melibatkan anak-anak wajib mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika yang mengatur hal tersebut. KPI Pusat juga mengimbau seluruh lembaga penyiaran yang masih dan/atau akan menayangkan iklan tersebut untuk segera melakukan perbaikan dengan cara melakukan editing pada adegan yang dimaksud. Selain itu, KPI Pusat juga menerima surat dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) No. 1051/UM-PP/V/2012 tertanggal 29 Mei 2012 yang isinya berpendapat bahwa adegan
  • 6. dalam iklan tersebut berpotensi melanggar Etika Pariwara Indonesia. Demikian contoh pelanggaran etika dalam pemasaran yang sudah ditangani oleh KPI. Daftar Pustaka Anonim1. 2012. Ethical Marketing. http://www.marketing-schools.org/types-of- marketing/ethical-marketing.html Anonim2. Imbauan Iklan "Chocolatos" Seluruh Stasiun TV. http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/30553-imbauan-iklan-chocolatos- seluruh-stasiun-tv?start=12&detail3=1172 Dincer, C and Dicer B.2014. An Overview and Analysis of Marketing Ethics. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. November2014, Vol. 4, No. 11 Hartman, P.L., Des Jardin, J., Mc Donald, C. 2014.Business Ethics : Decisions Making For Personal Integrity & Social Responbility 4th Edition. New York : Mc Graw Hills Education Majtan, S and Dubcová, G. The Ethics in the Product Marketing. EGA No. 1/4579/07 “Diagnostic of Value Relations and Market Activities in an Enterprise” and No. 1/3828/06 “NGOs – Integral Part of Economic Systemof the Country” Mulyadi, I. 2016. Etika Dalam Pemasaran. https://marketing.co.id/etika-dalam- pemasaran/ Rajan, P.S.K. 2016. Marketing Ethics. International Journal of Management and Applied Science Volume-2, Issue-11, Nov.-2016 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran