SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Kedudukan,
Kewenangan dan
Tindakan Pemerintah
Oleh :
Mhd. Ansor Lubis, SH.,MH
Dosen Fakultas Hukum Universitas
Medan Area
Kewenangan Pemerintah
 Hal yang diatur dalam HAN: (Prof. Prajudi)
 Institusi/organisasi
 Pengisian jabatan
 Pelaksanaan tugas jabatan
 Pemberian layanan
 Hal yang diatur dalam HAN (James Hart)
 Kewenangan setiap pejabat HAN
 Batas kewenangan
 Sanksi bagi masyarakat yang melanggar HAN
 Upaya hukum yang dapat ditempuh masyarakat
Kewenangan Pemerintah
 Setiap pejabat administrasi negara dalam bertindak
(menjalankan tugas-tugasnya) harus dilandasi oleh suatu
wewenang yang sah, yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan. Jadi penyelenggaraan
pemerintahan harus berdasarkan hukum (wet matigheid
van bestuur atau asas legalitas). Oleh karenanya setiap
pejabat administrasi negara sebelum menjalankan
tugasnya harus terlebih dahulu dilekatkan dengan suatu
kewenangan yang sah berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Jadi sumber wewenang pemerintah terdapat
dalam peraturan perundang-undangan
Kewenangan Pemerintah
 Wewenang pemerintah adalah:
 Hak untuk menjalankan suatu urusan
pemerintahan (dalam arti sempit)
 Hak untuk dapat secara nyata
mempengaruhi keputusan yang akan
diambil oleh instansi pemerintah lainnya
(dalam arti luas)
UU No. 30/2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan
 Wewenang adalah hak yang dimilikinoleh
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atau
Penyelengga negara lainnya untuk mengambil
keputusan dan/ atau Tindakan dalam
penyelenggaraan pemerintah.
 Kewenangan Pemerintah yang selanjutnya
disebut kewenangan adalah kekuasaan Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan atau
Penyelenggara negara lainnya untuk bertindak
dalam ranah hukum publik.
UU No. 30/2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan
 Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga
disebut KTUN atau Keputusan Administrasi Negara
yang selanjutnya di sebut Keputusan adalah
Ketetapan Tertulis yang dikeluarkan oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan
 Tindakan Administrasi Pemerintahan yang
selanjutnya disebut Tindakan adalah perbuatan
pejabat pemerintahan atau penyelenggaran negara
lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan
perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah
Kewenangan Pemerintah
 Keseluruhan pelaksanaan wewenang pemerintah
dijalankan oleh organisasi pemerintah. Tanpa
adanya wewenang sah, maka tidak mungkin
melahirkan keputusan yang sah, berarti
mengandung cacat hukum.
 Sifat wewenang pemerintah:
 Selalu terikat pada suatu masa tertentu
 Selalu tunduk pada batas-batas tertentu
 Pelaksanaan wewenang pemerintah terikat pada
hukum tertulis dan hukum tidak tertulis (asas-
asas pemerintahan yang baik)
Kewenangan Pemerintah
 Cara memperoleh wewenang
pemerintah dilakukan dengan:
 Atribusi
 Delegasi
 mandat
Kewenangan Pemerintah
 Atribusi yaitu pemberian wewenang pemerintah
yang baru oleh suatu peraturan perundang-
undangan (produk legislatif) untuk
melaksanakan pemerintahan secara
penuh.(termasuk wewenang pembentukan
berbagai kebijakan dalam rangka rules
application)
 Legislator yang kompeten
 Original Legislator; tingkat pusat dan
tingkat daerah
 Delegated Legislator; Presiden
(berdasarkan ketentuan perundang-
undangan menghasilkan PP)
Kewenangan Pemerintah
 Delegasi yaitu suatu pelimpahan wewenang yang
telah ada yang berasal dari wewenang atribusi,
kepada pejabat administrasi negara, tidak secara
penuh. Jadi suatu delegasi harus selalu didahului
oleh atribusi wewenang. Bila tidak ada atribusi
wewenang, maka pendelegasian tidak sah (cacat
hukum), hal ini dapat dijadikan alasan bagi hakim
untuk mencabut keputusan pendelegasian.
Delegasi merupakan pelimpahan tidak secara
penuh, artinya tidak termasuk wewenang
pembentukan kebijakan-kebijakan dalam rangka
rules application
Kewenangan Pemerintah
 Mandat yaitu pemberian tugas antara mandans
(pemberi mandat, dalam hal ini menteri) kepada
mandataris (penerima mandat, dalam hal ini
dirjen/sekjen), untuk atas nama menteri
melakukan perbuatan administrasi negara.
Pada mandat wewenang tetap ditangan
mandans/menteri, sedangkan mandataris
hanya melaksanakan wewenang perintah
secara atas nama saja dan tanggung jawab
tetap di tangan menteri.
Kewenangan Pemerintah
 Mandat kepada bukan bawahan, boleh
dilakukan, asalkan memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
 Mandaris mau menerima pemberian
mandat
 Wewenang yang dimandatkan merupakan
wewenang sehari-hari dari mandataris
 Ketentuan undang-undang yang
bersangkutan tidaka menentang atau
melarang terhadap pemberian mandat
tersebut
Kewenangan Pemerintah
 Dalam menjalankan tugasnya, pejabat
administrasi negara dibatasi oleh asas-
asas sebagai berikut:
 Asas yuridikitas
 Asas legalitas
 Asas diskresi freis ermessen
 Asas-asas umum pemerintahan yang baik
Kewenangan Pemerintah
 Asas yuridikitas (rechtmatigheid) yaitu
bahwa setiap tindakan pejabat
adminsitrasi negara tidak boleh
melanggar hukum (harus sesuai dengan
rasa keadilan dan kepatutan)
 Asas legalitas (wetmatigheid) yaitu
bahwa setiap tindakan pejabat
administrasi negara harus ada dasar
hukumnya (ada peraturan dasar yang
melandasinya).
Kewenangan Pemerintah
 Asas diskresi freis ermessen yaitu
kebebasan dari seorang pejabat
administrasi negara untuk mengambil
keputusan berdasarkan pendapatnya
sendiri. Dengan demikian, setiap pejabat
administrasi negara tidak boleh menolak
mengambil keputusan bila ada seorang
warga masyarakat mengajukan
permohonan dengan alasan tidak ada
peraturan yang mengaturnya.
Kewenangan Pemerintah
 Diskresi terdiri dari dua macam:
 Diskresi terikat yaitu kebebasan dari seorang
pejabat administrasi negara untuk mengambil
keputusan, yaitu dengan menentukan pilihan
yang telah ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan
 Diskresi bebas yaitu kebebasan dari seorang
pejabat administrasi negara untuk mengambil
keputusn yaitu dengan membentuk keputusan
baru, karena tidak ditentukan (diatur) dalam
peraturan perundang-undangan
Kewenangan Pemerintah
 Penggunaan kewenangan diskresioner dapat
menimbulkan efek negatif jika digunakan
terlampau berlebihan. Efek negatif kewenangan
diskresioner, yaitu:
 Abuse of power (pelampauan
kewenangan)
 Detournament de pouvoir
(penyalahgunaan wewenang)
 Ultravires (penyalahgunaan wewenang)
Kewenangan Pemerintah
 Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik
(AUPB)/algemene Beginselen van Behoorlijk
Bestuur yaitu jembatan antara norma hukum
dan norma etika yang merupakan asas tidak
tertulis.
 AUPB dikembangkan pertama kali di Belanda
tahun 1950 dari hasil penelitian De Monchy
terhadap yurisprudensi. Penelitian ini dilakukan
atas permintaan rakyat terhadap perlindungan
hukum bagi penduduk Belanda.
Kewenangan Pemerintah
 Asas kepastian hukum
 Asas keseimbangan
 Asas kesamaan
 Asas bertindak cermat
 Asas permainan yang
layak
 Asas keadilan dan
kewajaran
 Asas perlindungan atas
pandangan hidup
 Asas kebijaksanaan
 Asas penyelenggaraan
kepentingan umum
 Motivasi dari setiap
keputusan pemerintaj
 Asas tidak
mencampuradukan
kewenangan
 Pengharapan yang wajar
 Meniadakan akibat suatu
keputusan yang batal
Kewenangan Pemerintah
 Paul Scholten menyatakan bahwa AUPB
merupakan norma dan sebagai pedoman bagi
para pejabat administrasi negara untuk
membentuk hukum
 Konijnenbelt menyatakan bahwa AUPB
mempunyai arti yang penting bagi penentuan
arah pada waktu melaksanakan pemerintahan
dalam menerbitkan keputusan pemerintah.
 Apa perlu dikeluarkan izin; sayarat apa yang
diperlukan; bagaimana pencabutan keputusan
yang menguntungkan
Kewenangan Pemerintah
 Fungsi AUPB adalah:
 Sebagai pedoman bagi pejabat
administrasi negara dalam menjalankan
pemerintahan
 Sebagai dasar penggugatan, bila terjadi
pelanggaran
 Sebagai dasar pengujian terhadap
keputusan pemerintah
 Sebagai alat untuk mencegah pelampauan
batas kewenangan, ketidakadilan, dan
ketidkjujuran.
Kewenangan Pemerintah
 Pejabat administrasi negara dalam menjalankan
tindakan-tindakan pemerintahan menghasilkan
keputusan (dalam arti luas), yang dapat berbentuk:
 Keputusan Pemerintah (regering besluit) yang
bersifat pengaturan, dengan ciri-ciri sebagai
berikut: berlaku umum, abstrak, impersonal, dan
terus menerus (dauer haftig)
 Penetapan administrasi (administratief
beschikking) yang bersifat: individual, konkrit,
kasualm dan sekali selsesai (einmalig)
 Pemerintahan dijalankan oleh pejabat pemerintah, dan administrasi negara
dijalankan oleh pejabat administrasi negara, karena pejabat pemerintah selalu
merangkap administrator negara, maka dapat dikatakan pula bila seorang pejabat
berkedudukan sebagai pemerintah bilamana mempunyai wewenang pemerintahan,
dan menjalankan fungsi pemerintahan
 Fungsi pemerintahan adalah fungsi politik, oleh karenanya pemerintah sam dengan
penegakan (handhaving) dan/atau penggunaan (aanwending) daripada wibawa
(gezag) dan atau kekuasaan (macht) negara.
 Pemerintahan dijalankan melalui : pengaturan perundangan ; pembinaan masyarakat
umum; kepolisian ; peradilan.
 Pemerintah menjalankan pemerintahan melalui pengambilan keputusan pemerintah
(regeringbesluit) yang bersifat strategi, policy, atau ketentuan umum (algemene
bepalingen), dan melalui tindakan2 pemerintahan yang bersifat menegakkan
ketertiban umum, hukum, wibawa negara dan kekuasaan negara.
 Keputusan2 pemerintah diselenggarakan, direalisasikan oleh administrator negara
(pemerintah juga). Posisi ini menjadikan posisi administrator bersikap melayani
(service) dan menangani (handling) orang perorangan
 Keputusan administrasi negara dapat dilawan/ diprotes oleh WN bila diangap
mengandung kekurangan, kesalahan atau kekeliruan.
 Disinilah muncul HAN yang mengatur wewenang, tugas, fungsi dan tingkah
laku para pejabat negara, dan meiliki tujuan adanya adminstrasi negara
yang bonafide, yaitu tertib, sopan, berlaku adil, obyektif, jujur, efisien, dan
fair (sportif).
 Administrator negara (administrasi) menjalankan administrasi melalui
pengambilan keputusan-keputusan administratif (administrative
beschikking) yang bersifat individual, kasula, faktual, teknis
penyelengaraan, dan tindakan2 administratief yang bersifat organisasional,
manajerial, informasional (tata usaha) atau operasional, dengan demikian
setiap keputusan maupun tindakannya dapat dilawan melalui berbagai
bentuk peradilan adm. Negara.
 Administrasi negara memiliki pengertian:
 Sebagai aparatur
 Sebagai Fungsi atau aktivitas
 Sebagai proses tata kerja penyelenggaraan
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
Kelompok 5   perizinan di daerah (1)Kelompok 5   perizinan di daerah (1)
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
Erika Ginting
 
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasionalPresentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
Franky L. Tobing
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
Nina Ruspina
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
Muhamad Yogi
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
Bayu Rizky Aditya
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
Andani Abayz
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
adi setyawan
 

What's hot (20)

Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
Kelompok 5   perizinan di daerah (1)Kelompok 5   perizinan di daerah (1)
Kelompok 5 perizinan di daerah (1)
 
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasionalPresentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Perbandingan metode penelitian hukum normatif dengan empiris
Perbandingan metode penelitian hukum normatif dengan empirisPerbandingan metode penelitian hukum normatif dengan empiris
Perbandingan metode penelitian hukum normatif dengan empiris
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Hukum benda
Hukum bendaHukum benda
Hukum benda
 
Federalism in Malaysia
Federalism in MalaysiaFederalism in Malaysia
Federalism in Malaysia
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
 

Similar to 4_-Kedudukan-Kewenangan-Dan-Tindakan-Hukum-Pemerintah-Kedudukan-Hukum-Rechtspositie-Pemerintah-Kewenangan-Pemerintah-Tindakan-Pemerintah.ppt

Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenasWorkshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
Bekti Eka Sari
 
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumKekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
baim hukum
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Cha-cha Taulanys
 

Similar to 4_-Kedudukan-Kewenangan-Dan-Tindakan-Hukum-Pemerintah-Kedudukan-Hukum-Rechtspositie-Pemerintah-Kewenangan-Pemerintah-Tindakan-Pemerintah.ppt (20)

3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
HAN 1.ppt
HAN 1.pptHAN 1.ppt
HAN 1.ppt
 
Freies ermesson
Freies ermessonFreies ermesson
Freies ermesson
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 
2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara
 
PPT_KLP 6_HAN (1).pptx
PPT_KLP 6_HAN (1).pptxPPT_KLP 6_HAN (1).pptx
PPT_KLP 6_HAN (1).pptx
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenasWorkshop peraturan kebijakan di kementerian ppn  bappenas
Workshop peraturan kebijakan di kementerian ppn bappenas
 
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumKekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
 
Materi pkn bab 2
Materi pkn bab 2Materi pkn bab 2
Materi pkn bab 2
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
Badan eksekutif, legislatif, dan yudikatifBadan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
Badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
 
1. ruang lingkup
1. ruang lingkup1. ruang lingkup
1. ruang lingkup
 
May
MayMay
May
 
May
MayMay
May
 
May
MayMay
May
 

Recently uploaded

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
AmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
MuhammadNorman9
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 

Recently uploaded (14)

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 

4_-Kedudukan-Kewenangan-Dan-Tindakan-Hukum-Pemerintah-Kedudukan-Hukum-Rechtspositie-Pemerintah-Kewenangan-Pemerintah-Tindakan-Pemerintah.ppt

  • 1. Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah Oleh : Mhd. Ansor Lubis, SH.,MH Dosen Fakultas Hukum Universitas Medan Area
  • 2. Kewenangan Pemerintah  Hal yang diatur dalam HAN: (Prof. Prajudi)  Institusi/organisasi  Pengisian jabatan  Pelaksanaan tugas jabatan  Pemberian layanan  Hal yang diatur dalam HAN (James Hart)  Kewenangan setiap pejabat HAN  Batas kewenangan  Sanksi bagi masyarakat yang melanggar HAN  Upaya hukum yang dapat ditempuh masyarakat
  • 3. Kewenangan Pemerintah  Setiap pejabat administrasi negara dalam bertindak (menjalankan tugas-tugasnya) harus dilandasi oleh suatu wewenang yang sah, yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan. Jadi penyelenggaraan pemerintahan harus berdasarkan hukum (wet matigheid van bestuur atau asas legalitas). Oleh karenanya setiap pejabat administrasi negara sebelum menjalankan tugasnya harus terlebih dahulu dilekatkan dengan suatu kewenangan yang sah berdasarkan peraturan perundang- undangan. Jadi sumber wewenang pemerintah terdapat dalam peraturan perundang-undangan
  • 4. Kewenangan Pemerintah  Wewenang pemerintah adalah:  Hak untuk menjalankan suatu urusan pemerintahan (dalam arti sempit)  Hak untuk dapat secara nyata mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh instansi pemerintah lainnya (dalam arti luas)
  • 5. UU No. 30/2014 Tentang Administrasi Pemerintahan  Wewenang adalah hak yang dimilikinoleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atau Penyelengga negara lainnya untuk mengambil keputusan dan/ atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintah.  Kewenangan Pemerintah yang selanjutnya disebut kewenangan adalah kekuasaan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atau Penyelenggara negara lainnya untuk bertindak dalam ranah hukum publik.
  • 6. UU No. 30/2014 Tentang Administrasi Pemerintahan  Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga disebut KTUN atau Keputusan Administrasi Negara yang selanjutnya di sebut Keputusan adalah Ketetapan Tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan  Tindakan Administrasi Pemerintahan yang selanjutnya disebut Tindakan adalah perbuatan pejabat pemerintahan atau penyelenggaran negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
  • 7. Kewenangan Pemerintah  Keseluruhan pelaksanaan wewenang pemerintah dijalankan oleh organisasi pemerintah. Tanpa adanya wewenang sah, maka tidak mungkin melahirkan keputusan yang sah, berarti mengandung cacat hukum.  Sifat wewenang pemerintah:  Selalu terikat pada suatu masa tertentu  Selalu tunduk pada batas-batas tertentu  Pelaksanaan wewenang pemerintah terikat pada hukum tertulis dan hukum tidak tertulis (asas- asas pemerintahan yang baik)
  • 8. Kewenangan Pemerintah  Cara memperoleh wewenang pemerintah dilakukan dengan:  Atribusi  Delegasi  mandat
  • 9. Kewenangan Pemerintah  Atribusi yaitu pemberian wewenang pemerintah yang baru oleh suatu peraturan perundang- undangan (produk legislatif) untuk melaksanakan pemerintahan secara penuh.(termasuk wewenang pembentukan berbagai kebijakan dalam rangka rules application)  Legislator yang kompeten  Original Legislator; tingkat pusat dan tingkat daerah  Delegated Legislator; Presiden (berdasarkan ketentuan perundang- undangan menghasilkan PP)
  • 10. Kewenangan Pemerintah  Delegasi yaitu suatu pelimpahan wewenang yang telah ada yang berasal dari wewenang atribusi, kepada pejabat administrasi negara, tidak secara penuh. Jadi suatu delegasi harus selalu didahului oleh atribusi wewenang. Bila tidak ada atribusi wewenang, maka pendelegasian tidak sah (cacat hukum), hal ini dapat dijadikan alasan bagi hakim untuk mencabut keputusan pendelegasian. Delegasi merupakan pelimpahan tidak secara penuh, artinya tidak termasuk wewenang pembentukan kebijakan-kebijakan dalam rangka rules application
  • 11. Kewenangan Pemerintah  Mandat yaitu pemberian tugas antara mandans (pemberi mandat, dalam hal ini menteri) kepada mandataris (penerima mandat, dalam hal ini dirjen/sekjen), untuk atas nama menteri melakukan perbuatan administrasi negara. Pada mandat wewenang tetap ditangan mandans/menteri, sedangkan mandataris hanya melaksanakan wewenang perintah secara atas nama saja dan tanggung jawab tetap di tangan menteri.
  • 12. Kewenangan Pemerintah  Mandat kepada bukan bawahan, boleh dilakukan, asalkan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:  Mandaris mau menerima pemberian mandat  Wewenang yang dimandatkan merupakan wewenang sehari-hari dari mandataris  Ketentuan undang-undang yang bersangkutan tidaka menentang atau melarang terhadap pemberian mandat tersebut
  • 13. Kewenangan Pemerintah  Dalam menjalankan tugasnya, pejabat administrasi negara dibatasi oleh asas- asas sebagai berikut:  Asas yuridikitas  Asas legalitas  Asas diskresi freis ermessen  Asas-asas umum pemerintahan yang baik
  • 14. Kewenangan Pemerintah  Asas yuridikitas (rechtmatigheid) yaitu bahwa setiap tindakan pejabat adminsitrasi negara tidak boleh melanggar hukum (harus sesuai dengan rasa keadilan dan kepatutan)  Asas legalitas (wetmatigheid) yaitu bahwa setiap tindakan pejabat administrasi negara harus ada dasar hukumnya (ada peraturan dasar yang melandasinya).
  • 15. Kewenangan Pemerintah  Asas diskresi freis ermessen yaitu kebebasan dari seorang pejabat administrasi negara untuk mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri. Dengan demikian, setiap pejabat administrasi negara tidak boleh menolak mengambil keputusan bila ada seorang warga masyarakat mengajukan permohonan dengan alasan tidak ada peraturan yang mengaturnya.
  • 16. Kewenangan Pemerintah  Diskresi terdiri dari dua macam:  Diskresi terikat yaitu kebebasan dari seorang pejabat administrasi negara untuk mengambil keputusan, yaitu dengan menentukan pilihan yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan  Diskresi bebas yaitu kebebasan dari seorang pejabat administrasi negara untuk mengambil keputusn yaitu dengan membentuk keputusan baru, karena tidak ditentukan (diatur) dalam peraturan perundang-undangan
  • 17. Kewenangan Pemerintah  Penggunaan kewenangan diskresioner dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan terlampau berlebihan. Efek negatif kewenangan diskresioner, yaitu:  Abuse of power (pelampauan kewenangan)  Detournament de pouvoir (penyalahgunaan wewenang)  Ultravires (penyalahgunaan wewenang)
  • 18. Kewenangan Pemerintah  Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB)/algemene Beginselen van Behoorlijk Bestuur yaitu jembatan antara norma hukum dan norma etika yang merupakan asas tidak tertulis.  AUPB dikembangkan pertama kali di Belanda tahun 1950 dari hasil penelitian De Monchy terhadap yurisprudensi. Penelitian ini dilakukan atas permintaan rakyat terhadap perlindungan hukum bagi penduduk Belanda.
  • 19. Kewenangan Pemerintah  Asas kepastian hukum  Asas keseimbangan  Asas kesamaan  Asas bertindak cermat  Asas permainan yang layak  Asas keadilan dan kewajaran  Asas perlindungan atas pandangan hidup  Asas kebijaksanaan  Asas penyelenggaraan kepentingan umum  Motivasi dari setiap keputusan pemerintaj  Asas tidak mencampuradukan kewenangan  Pengharapan yang wajar  Meniadakan akibat suatu keputusan yang batal
  • 20. Kewenangan Pemerintah  Paul Scholten menyatakan bahwa AUPB merupakan norma dan sebagai pedoman bagi para pejabat administrasi negara untuk membentuk hukum  Konijnenbelt menyatakan bahwa AUPB mempunyai arti yang penting bagi penentuan arah pada waktu melaksanakan pemerintahan dalam menerbitkan keputusan pemerintah.  Apa perlu dikeluarkan izin; sayarat apa yang diperlukan; bagaimana pencabutan keputusan yang menguntungkan
  • 21. Kewenangan Pemerintah  Fungsi AUPB adalah:  Sebagai pedoman bagi pejabat administrasi negara dalam menjalankan pemerintahan  Sebagai dasar penggugatan, bila terjadi pelanggaran  Sebagai dasar pengujian terhadap keputusan pemerintah  Sebagai alat untuk mencegah pelampauan batas kewenangan, ketidakadilan, dan ketidkjujuran.
  • 22. Kewenangan Pemerintah  Pejabat administrasi negara dalam menjalankan tindakan-tindakan pemerintahan menghasilkan keputusan (dalam arti luas), yang dapat berbentuk:  Keputusan Pemerintah (regering besluit) yang bersifat pengaturan, dengan ciri-ciri sebagai berikut: berlaku umum, abstrak, impersonal, dan terus menerus (dauer haftig)  Penetapan administrasi (administratief beschikking) yang bersifat: individual, konkrit, kasualm dan sekali selsesai (einmalig)
  • 23.  Pemerintahan dijalankan oleh pejabat pemerintah, dan administrasi negara dijalankan oleh pejabat administrasi negara, karena pejabat pemerintah selalu merangkap administrator negara, maka dapat dikatakan pula bila seorang pejabat berkedudukan sebagai pemerintah bilamana mempunyai wewenang pemerintahan, dan menjalankan fungsi pemerintahan  Fungsi pemerintahan adalah fungsi politik, oleh karenanya pemerintah sam dengan penegakan (handhaving) dan/atau penggunaan (aanwending) daripada wibawa (gezag) dan atau kekuasaan (macht) negara.  Pemerintahan dijalankan melalui : pengaturan perundangan ; pembinaan masyarakat umum; kepolisian ; peradilan.  Pemerintah menjalankan pemerintahan melalui pengambilan keputusan pemerintah (regeringbesluit) yang bersifat strategi, policy, atau ketentuan umum (algemene bepalingen), dan melalui tindakan2 pemerintahan yang bersifat menegakkan ketertiban umum, hukum, wibawa negara dan kekuasaan negara.  Keputusan2 pemerintah diselenggarakan, direalisasikan oleh administrator negara (pemerintah juga). Posisi ini menjadikan posisi administrator bersikap melayani (service) dan menangani (handling) orang perorangan  Keputusan administrasi negara dapat dilawan/ diprotes oleh WN bila diangap mengandung kekurangan, kesalahan atau kekeliruan.
  • 24.  Disinilah muncul HAN yang mengatur wewenang, tugas, fungsi dan tingkah laku para pejabat negara, dan meiliki tujuan adanya adminstrasi negara yang bonafide, yaitu tertib, sopan, berlaku adil, obyektif, jujur, efisien, dan fair (sportif).  Administrator negara (administrasi) menjalankan administrasi melalui pengambilan keputusan-keputusan administratif (administrative beschikking) yang bersifat individual, kasula, faktual, teknis penyelengaraan, dan tindakan2 administratief yang bersifat organisasional, manajerial, informasional (tata usaha) atau operasional, dengan demikian setiap keputusan maupun tindakannya dapat dilawan melalui berbagai bentuk peradilan adm. Negara.  Administrasi negara memiliki pengertian:  Sebagai aparatur  Sebagai Fungsi atau aktivitas  Sebagai proses tata kerja penyelenggaraan