SlideShare a Scribd company logo
Output Primitif
 Sistem koordinat digunakan untuk
memetakan titik
 Sistem koordinat yang umum dikenal mis:
sistem koordinat polar dan sistem koordinat
kartesian
 Dalam koordinat kartesian, titik didefinisikan
sebagai kombinasi dua bilangan yang
menentukan posisinya dalam koordinat x dan
y (2D)
X
Y Y
X
Z
Sistem koordinat 2D Sistem koordinat 3D
X
Y
Koordinat layar
0,0
640,480
 Titik(point) dalam grafika komputer didefinisikan
sebagai suatu posisi tertentu dalam sistem
koordinat
 Pixel merupakan ukuran satuan gambar terkecil
dalam layar dan dapat ditempati oleh satu titik
 Maksimum titik atau pixel yang dapat ditempati
dalam satu layar disebut resolusi
 Garis merupakan kumpulan titik – titik
 Persamaan garis lurus pada koordinat kartesian
y =m.x+b dimana: m=gradien, b=intercept
m=y1-y0 / x1-x0
b= y1-m.x1
 Berdasarkan algoritma diatas dikembangkan
beberapa algoritma utk membangkitkan garis
- Algoritma DDA ( digital differential Analyzer )
- Algoritma Bresenham
 Prinsip algoritma DDA adalah mengambil nilai integer
teredekat dengan jalur garis berdasarkan atas sebuah titik
yang telah ditentukan sebelumnya (titik awal garis)
 Algoritma pembentukan garis DDA
1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan utk pembentukan garis
2. Tentukan salah satu titik sebagai awal (x0,y0) dan yang lain sebagai
titik akhir (x1,y1)
3. Hitung dx=x1-x0 dan dy=y1-y0
4. Tentukan step untuk titik x dan y
- if abs(dx) > abs(dy), step= dx else step= dy
5. Hitung penambahan koordinat pixel
- x_increment = dx/step
- y_increment = dy/step
6. Koordinat selanjutnya (x+x_inc, y+y_inc)
7. Posisi pixel pada layar merupakan pembulatan dari nilai koor pixel
8. Ulangi langkah 6 & 7 sampai x=x1 dan y=y1
 Algoritma bresenham tidak menggunakan pembulatan nilai real seperti
DDA, melainkan penambahan nilai integer untuk membentuk garis
 Pada setiap iterasi algoritma bresenham, salah satu posisi (x atau y)
diubah nilainya dengan 1,apabila x diubah , y bisa diubah ataupun tetap
tergantung dari nilai e (ketelitian) begitupun sebaliknya
 Nilai ketelitian adl jarak antara garis sesungguhnya dengan pixel yg
dihidupkan dan diukur tegak lurus thd sumbu yg mengalami
kecendrungan pertambahan lebih banyak
 Algoritma pembentukan garis bresenham :
1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan
2. Tentukan salah satu titik sebagai awal yaitu(x0,y0) dan titik lainnya sebagai titik
akhir(x1,y1).
3. Hitung dx,dy
4. Hitung nilai e = 2*dy-dx
6. Untuk setiap integer mulai dari 1 sampai dx, bangkitkan pixel mulai dari x0,y0
kemudian cek nilai e, if e>0 then y= y+1 dan e=e+(2*dy-2*dx)
else e=e+2*dy dan x=x+1
 Lingkaran merupakan kumpulan titik yang
berjarak sama terhadap titik pusat (x,y)
 Rumus dasar lingkaran: (X-Xc)2+(Y-Yc)2=r2
 Dari rumus lingkaran dapat dibentuk
persamaan untuk menghitung titik yg
melalui jalur lingkaran
Setengah lingkaran yang dibentuk oleh
persamaan diatas dengan (Xc,Yc)=0,0
Kekurangannya:
- Komputasi cukup rumit
- jarak antara titik tidak sama
A. Algoritma titik simetris:
Algoritma ini didasarkan pada sifat lingkaran yang
simetris
(X, Y)
(Y, X)
(-X, Y)
(Y ,-X)
(X = Xc + r cos θ)
(Y= Yc + r sin θ )
B. Algoritma Lingkaran Midpoint
Algoritma Lingkaran Midpoint disebut juga Algoritma
lingkaran bresenham
algoritma ini membentuk semua titik berdasarkan titik
pusat dengan penambahan semua jalur sekeliling
lingkaran .
algoritma ini hanya memperhatikan bagian 45 derajat
dari suatu lingkaran yaitu oktan kedua dari lingkaran
mulai dari x=0 sampai x=R/√2
Midpoint antara 2 kandidat pixel pada
posisi xk+1 di jalur lingkaran
 Langkah langkah untuk membentuk lingkaran algoritma Circle M
idpoint:
1.Tentukan radius r dengan titik pusat lingkaran(xc,yc) kemudian
diperoleh
(x0,y0)=(0,r)
2.Hitung nilai dari parameter
P0=5/4 - r
3.Tentukan nilai awal k=0, untuk setiap posisi xk berlaku sebagai
berikut:
Bila Pk< 0, maka titik selanjutnya adalah (xk+1,yk)dan
Pk+1=Pk+2xk+1+1
Bila tidak, maka selanjutnya adalah(xk+1,yk-1), dan Pk+1=
Pk+2xk+1 +1 -2yk-1
Dimana 2xk+1
=2xk+2 dan 2yk+1=2yk - 2
4.Tentukan titik simetris pada ketujuh oktan yang lain
5. Gerakkan setiap posisi pixel(x,y) pada garis melingkar dari
lingkaran dengan titik pusat (Xc,Yc) dan tentukan nilai koordinat
 Sebuah lingkaran ber jari-jari r=10 digambar dengan algoritma
midpoint dengan menentukan posisi pixel pada octan pertama
di quadran pertama dari x=0 sampai x=y
Tentukan nilai awal:
P0= 1-r = -9
Bila lingkaran digambar dari titik pusat (0,0) maka (x0,y0)=(0,10)
2x0=0 , 2y0=20 k pk (Xk+1,yk-
1)
2xk+1 2yk-1
0 -9 (1,10) 2 20
1 -6 (2,10) 4 20
2 -1 (3,10) 6 20
3 6 (4,9) 8 18
4 -3 (5,9) 10 18
5 8 (6,8) 12 16
6 5 (7,7) 14 14
Ellips merupakan bentuk modifikasi dari
lingkaran, dengan penambahan pada mayor axis
dan minor axis.
Ellips merupakan kumpulan titik-titik yang jumlah
jaraknya sama antara 2 titik konstan (fosi) ke
setiap titik pada bidang ellips
Jika jarak ke kedua fosi dari sembarang titik p(x,y)
pada ellips dilambangkan dengan d1 dan
d2,maka persamaan umum ellips:
d1+d2=konstan
constant
)
2
(
)
2
(
)
1
(
)
1
( 2
2
2
2







 y
y
x
x
y
y
x
x
 Algoritma Midpoint
Menggunakan pendekatan yang mirip dengan pembentukan
lingkaran dengan midpoint
Untuk ellips standar digunakan parameter yaitu rx,ry dan (xc,yc)
Metode midpoint diajalankan pada kuadran pertama dalam dua
bagian yaitu dari posisi (0,ry) dan step searah jarum jam
sepanjang jalur ellips pada kuadran pertama, bila kemiringan
<1 penambahan pada sumbu x dan bila kemiringan >1
penambahan pada sumbu y
Bagian kedua dari posisi (rx,0) dan step berlawanan arah jarum
jam , pergeseran unit step y ke x bila kemiringan lebih besar
dari -1
Ellips dengan titik pusat xc,yc
Dengan semimajor axis rx dan
semiminor axis ry
Langkah – langkah algoritma ellips midpoint;
1.Tentukan rx,ry dan pusat elips (xc,yc) kemudian diperoleh
(xo,yo)=(0,ry)
2.Hitung nilai parameter
P10=ry2rx2 ry+1/4 rx2
3.Tentukan nilai awal k=0, untuk setiap posisi xk
berlaku sebagai berikut :
Bila p1k< 0 maka titik selanjutnya adalah (xk+1, yk)
p1k+1=p1k+2ry2xk+1+ry2
Bila tidak, maka titik selanjutnya adalah (xk+!,yk1) dan
p1k+1=p1k+2ry2xk+12rx yk+1ry2 dengan 2ry2xk+1=2ry2xk +2ry2
Dan 2rx yk+12rx2 yk +2rx2 Teruskan sampai 2ry2x >= 2rx2 y
4.Tentukan nilai parameter pada bagian kedua menggunakan titik te
rakhir (x0,y0) yang telah dihitung pada bagian pertama, sebagai b
erikut
P2k+1=2ry2 (xo+1/2)2+2rx2 (yo1)2rx2 ry2
5.Setiap posisi yk pada bagian kedua, dimulai dengan k=0
Bila p2k> 0 maka titik selanjutnya adalah (xk, yk1)
p2k+1=p2k+2rx2yk+1+rx2
Bila tidak, maka titik selanjutnya adalah (xk+1,yk1) dan
p2k+1=pk+2ry2xk+12rx yk+1+ry2
6.Tentukan titik simetris pada ketiga kuadran lainnya
7.Gerakkan setiap posisi(x,y) pada garis melingkar dari elisp dengan titik pusat(
xc,yc) dan tentukan nilai koordinat
x=x+xc y=y+yc
8.Ulangi langkah untuk bagian pertama di atas, sehingga 2ry2x >= 2rx2 y
 Untuk menggambar ellips dengan titik pusat (0,0) dan mayor
axis rx=8 serta minor axis ry=6, perhitungan berdasarkan pada
kuadran pertama
Nilai awal parameter dan increment dapat ditentukan
2ry
2x=0 (increment 2ry
2 =72)
2ry
2x=2rx2 ry (increment -2rx
2= -128)
Untuk region 1:
Titik awal dari ellips adalah pada (x0,y0)= (0,6) dan parameter
awal adalah:
p1o= ry2 - rx2 ry+ 1/4 rx2= -332
k p1k (xk+1),(yk-1) 2ry2xk+1 2rx2yk+1
0 -332 (1,6) 72 768
1 -224 (2,6) 144 768
2 -44 (3,6) 216 768
3 208 (4,5) 288 640
4 -108 (5,5) 360 640
5 288 (6,4) 432 512
6 244 (7,3) 504 384
 Setelah k=6 titik telah keluar dari region 1, karena 2ry2xk+1 >
2rx2yk+1
Untuk region 2, titik awal (x0,y0)=(7,3) dan parameter awal adalah
P20=f(7+1/2, 2) =151
k p2k (xk+1),(yk+1) 2ry2xk+1 2rx2yk+1
0 151 (8,2) 576 256
1 233 (8,1) 576 128
2 745 (8,0) - -
Posisi pixel disepanjang rute elips dengan rx=8 dan ry=6 dengan
midpoint algorithm pada quadran pertama

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
Siti Khotijah
 
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan ExcelContoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
RenataNoviene
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
rukmono budi utomo
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
roji muhidin
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
Septi Ratnasari
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
Cheria Asyifa
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
Agung Firdausi Ahsan
 
Matematika diskrit tree
Matematika diskrit  treeMatematika diskrit  tree
Matematika diskrit tree
Siti Khotijah
 
Perhitungan statistik
Perhitungan statistikPerhitungan statistik
Perhitungan statistik
Ami Ashari
 
Bab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffmanBab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffman
Hendriyawan Achmad
 
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanBab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanEko Supriyadi
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi munir
esa_esa
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
FidelApria
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
KuliahKita
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Onggo Wiryawan
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
KuliahKita
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
said zulhelmi
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Pertidaksamaan Bentuk Pecahan
Pertidaksamaan Bentuk PecahanPertidaksamaan Bentuk Pecahan
Pertidaksamaan Bentuk Pecahan
Frandy Feliciano
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan ExcelContoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
 
Matematika diskrit tree
Matematika diskrit  treeMatematika diskrit  tree
Matematika diskrit tree
 
Perhitungan statistik
Perhitungan statistikPerhitungan statistik
Perhitungan statistik
 
Bab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffmanBab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffman
 
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanBab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi munir
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
 
Pertidaksamaan Bentuk Pecahan
Pertidaksamaan Bentuk PecahanPertidaksamaan Bentuk Pecahan
Pertidaksamaan Bentuk Pecahan
 

Similar to 4b- Output Primitif.ppt

Algoritma Garis
Algoritma GarisAlgoritma Garis
Algoritma Garis
Farichah Riha
 
Algoritma mid point
Algoritma mid pointAlgoritma mid point
Algoritma mid pointAstri Puspa
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
Swaditya رزقي
 
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
Amphie Yuurisman
 
6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva
Ririn Nirmalasari
 
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaranPersamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaranKoencoeng Amboeradoel
 
Kelompok II Persamaan Garis Lurus
Kelompok II Persamaan Garis LurusKelompok II Persamaan Garis Lurus
Kelompok II Persamaan Garis Lurus
IlhamsyahIbnuHidayat
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
RyunRun
 
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadratFungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadratAdinda Khairunnisa
 
Ujiannasional matematika ipa2000
Ujiannasional matematika ipa2000Ujiannasional matematika ipa2000
Ujiannasional matematika ipa2000Ari Isnaeni
 
2000 matematika
2000   matematika2000   matematika
2000 matematika
Tito Dewanto
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
Dinazty Gabby Angels
 
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptxppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
SMPITAlIttihadOffici
 
Komputasi Numerik
Komputasi NumerikKomputasi Numerik
Komputasi Numerik
petrus fendiyanto
 
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan AplikasinyaFungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
NurJuniarAfifi
 
Fungsi Rasional Pecah.pptx
Fungsi Rasional Pecah.pptxFungsi Rasional Pecah.pptx
Fungsi Rasional Pecah.pptx
zainnadaan
 

Similar to 4b- Output Primitif.ppt (20)

Algoritma Garis
Algoritma GarisAlgoritma Garis
Algoritma Garis
 
Algoritma mid point
Algoritma mid pointAlgoritma mid point
Algoritma mid point
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
 
6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva
 
Interpolasi
InterpolasiInterpolasi
Interpolasi
 
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaranPersamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
Persamaan lingkaran dan garis singgung lingkaran
 
Kelompok II Persamaan Garis Lurus
Kelompok II Persamaan Garis LurusKelompok II Persamaan Garis Lurus
Kelompok II Persamaan Garis Lurus
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
 
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadratFungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
 
Ujiannasional matematika ipa2000
Ujiannasional matematika ipa2000Ujiannasional matematika ipa2000
Ujiannasional matematika ipa2000
 
2000 matematika
2000   matematika2000   matematika
2000 matematika
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptxppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
 
Komputasi Numerik
Komputasi NumerikKomputasi Numerik
Komputasi Numerik
 
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan AplikasinyaFungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
 
Fungsi Rasional Pecah.pptx
Fungsi Rasional Pecah.pptxFungsi Rasional Pecah.pptx
Fungsi Rasional Pecah.pptx
 

4b- Output Primitif.ppt

  • 2.  Sistem koordinat digunakan untuk memetakan titik  Sistem koordinat yang umum dikenal mis: sistem koordinat polar dan sistem koordinat kartesian  Dalam koordinat kartesian, titik didefinisikan sebagai kombinasi dua bilangan yang menentukan posisinya dalam koordinat x dan y (2D)
  • 3. X Y Y X Z Sistem koordinat 2D Sistem koordinat 3D
  • 6.  Titik(point) dalam grafika komputer didefinisikan sebagai suatu posisi tertentu dalam sistem koordinat  Pixel merupakan ukuran satuan gambar terkecil dalam layar dan dapat ditempati oleh satu titik  Maksimum titik atau pixel yang dapat ditempati dalam satu layar disebut resolusi
  • 7.  Garis merupakan kumpulan titik – titik  Persamaan garis lurus pada koordinat kartesian y =m.x+b dimana: m=gradien, b=intercept m=y1-y0 / x1-x0 b= y1-m.x1  Berdasarkan algoritma diatas dikembangkan beberapa algoritma utk membangkitkan garis - Algoritma DDA ( digital differential Analyzer ) - Algoritma Bresenham
  • 8.  Prinsip algoritma DDA adalah mengambil nilai integer teredekat dengan jalur garis berdasarkan atas sebuah titik yang telah ditentukan sebelumnya (titik awal garis)  Algoritma pembentukan garis DDA 1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan utk pembentukan garis 2. Tentukan salah satu titik sebagai awal (x0,y0) dan yang lain sebagai titik akhir (x1,y1) 3. Hitung dx=x1-x0 dan dy=y1-y0 4. Tentukan step untuk titik x dan y - if abs(dx) > abs(dy), step= dx else step= dy 5. Hitung penambahan koordinat pixel - x_increment = dx/step - y_increment = dy/step 6. Koordinat selanjutnya (x+x_inc, y+y_inc) 7. Posisi pixel pada layar merupakan pembulatan dari nilai koor pixel 8. Ulangi langkah 6 & 7 sampai x=x1 dan y=y1
  • 9.  Algoritma bresenham tidak menggunakan pembulatan nilai real seperti DDA, melainkan penambahan nilai integer untuk membentuk garis  Pada setiap iterasi algoritma bresenham, salah satu posisi (x atau y) diubah nilainya dengan 1,apabila x diubah , y bisa diubah ataupun tetap tergantung dari nilai e (ketelitian) begitupun sebaliknya  Nilai ketelitian adl jarak antara garis sesungguhnya dengan pixel yg dihidupkan dan diukur tegak lurus thd sumbu yg mengalami kecendrungan pertambahan lebih banyak  Algoritma pembentukan garis bresenham : 1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan 2. Tentukan salah satu titik sebagai awal yaitu(x0,y0) dan titik lainnya sebagai titik akhir(x1,y1). 3. Hitung dx,dy 4. Hitung nilai e = 2*dy-dx 6. Untuk setiap integer mulai dari 1 sampai dx, bangkitkan pixel mulai dari x0,y0 kemudian cek nilai e, if e>0 then y= y+1 dan e=e+(2*dy-2*dx) else e=e+2*dy dan x=x+1
  • 10.  Lingkaran merupakan kumpulan titik yang berjarak sama terhadap titik pusat (x,y)  Rumus dasar lingkaran: (X-Xc)2+(Y-Yc)2=r2
  • 11.  Dari rumus lingkaran dapat dibentuk persamaan untuk menghitung titik yg melalui jalur lingkaran Setengah lingkaran yang dibentuk oleh persamaan diatas dengan (Xc,Yc)=0,0 Kekurangannya: - Komputasi cukup rumit - jarak antara titik tidak sama
  • 12. A. Algoritma titik simetris: Algoritma ini didasarkan pada sifat lingkaran yang simetris (X, Y) (Y, X) (-X, Y) (Y ,-X) (X = Xc + r cos θ) (Y= Yc + r sin θ )
  • 13. B. Algoritma Lingkaran Midpoint Algoritma Lingkaran Midpoint disebut juga Algoritma lingkaran bresenham algoritma ini membentuk semua titik berdasarkan titik pusat dengan penambahan semua jalur sekeliling lingkaran . algoritma ini hanya memperhatikan bagian 45 derajat dari suatu lingkaran yaitu oktan kedua dari lingkaran mulai dari x=0 sampai x=R/√2 Midpoint antara 2 kandidat pixel pada posisi xk+1 di jalur lingkaran
  • 14.  Langkah langkah untuk membentuk lingkaran algoritma Circle M idpoint: 1.Tentukan radius r dengan titik pusat lingkaran(xc,yc) kemudian diperoleh (x0,y0)=(0,r) 2.Hitung nilai dari parameter P0=5/4 - r 3.Tentukan nilai awal k=0, untuk setiap posisi xk berlaku sebagai berikut: Bila Pk< 0, maka titik selanjutnya adalah (xk+1,yk)dan Pk+1=Pk+2xk+1+1 Bila tidak, maka selanjutnya adalah(xk+1,yk-1), dan Pk+1= Pk+2xk+1 +1 -2yk-1 Dimana 2xk+1 =2xk+2 dan 2yk+1=2yk - 2 4.Tentukan titik simetris pada ketujuh oktan yang lain 5. Gerakkan setiap posisi pixel(x,y) pada garis melingkar dari lingkaran dengan titik pusat (Xc,Yc) dan tentukan nilai koordinat
  • 15.  Sebuah lingkaran ber jari-jari r=10 digambar dengan algoritma midpoint dengan menentukan posisi pixel pada octan pertama di quadran pertama dari x=0 sampai x=y Tentukan nilai awal: P0= 1-r = -9 Bila lingkaran digambar dari titik pusat (0,0) maka (x0,y0)=(0,10) 2x0=0 , 2y0=20 k pk (Xk+1,yk- 1) 2xk+1 2yk-1 0 -9 (1,10) 2 20 1 -6 (2,10) 4 20 2 -1 (3,10) 6 20 3 6 (4,9) 8 18 4 -3 (5,9) 10 18 5 8 (6,8) 12 16 6 5 (7,7) 14 14
  • 16.
  • 17. Ellips merupakan bentuk modifikasi dari lingkaran, dengan penambahan pada mayor axis dan minor axis. Ellips merupakan kumpulan titik-titik yang jumlah jaraknya sama antara 2 titik konstan (fosi) ke setiap titik pada bidang ellips Jika jarak ke kedua fosi dari sembarang titik p(x,y) pada ellips dilambangkan dengan d1 dan d2,maka persamaan umum ellips: d1+d2=konstan constant ) 2 ( ) 2 ( ) 1 ( ) 1 ( 2 2 2 2         y y x x y y x x
  • 18.  Algoritma Midpoint Menggunakan pendekatan yang mirip dengan pembentukan lingkaran dengan midpoint Untuk ellips standar digunakan parameter yaitu rx,ry dan (xc,yc) Metode midpoint diajalankan pada kuadran pertama dalam dua bagian yaitu dari posisi (0,ry) dan step searah jarum jam sepanjang jalur ellips pada kuadran pertama, bila kemiringan <1 penambahan pada sumbu x dan bila kemiringan >1 penambahan pada sumbu y Bagian kedua dari posisi (rx,0) dan step berlawanan arah jarum jam , pergeseran unit step y ke x bila kemiringan lebih besar dari -1 Ellips dengan titik pusat xc,yc Dengan semimajor axis rx dan semiminor axis ry
  • 19. Langkah – langkah algoritma ellips midpoint; 1.Tentukan rx,ry dan pusat elips (xc,yc) kemudian diperoleh (xo,yo)=(0,ry) 2.Hitung nilai parameter P10=ry2rx2 ry+1/4 rx2 3.Tentukan nilai awal k=0, untuk setiap posisi xk berlaku sebagai berikut : Bila p1k< 0 maka titik selanjutnya adalah (xk+1, yk) p1k+1=p1k+2ry2xk+1+ry2 Bila tidak, maka titik selanjutnya adalah (xk+!,yk1) dan p1k+1=p1k+2ry2xk+12rx yk+1ry2 dengan 2ry2xk+1=2ry2xk +2ry2 Dan 2rx yk+12rx2 yk +2rx2 Teruskan sampai 2ry2x >= 2rx2 y 4.Tentukan nilai parameter pada bagian kedua menggunakan titik te rakhir (x0,y0) yang telah dihitung pada bagian pertama, sebagai b erikut P2k+1=2ry2 (xo+1/2)2+2rx2 (yo1)2rx2 ry2
  • 20. 5.Setiap posisi yk pada bagian kedua, dimulai dengan k=0 Bila p2k> 0 maka titik selanjutnya adalah (xk, yk1) p2k+1=p2k+2rx2yk+1+rx2 Bila tidak, maka titik selanjutnya adalah (xk+1,yk1) dan p2k+1=pk+2ry2xk+12rx yk+1+ry2 6.Tentukan titik simetris pada ketiga kuadran lainnya 7.Gerakkan setiap posisi(x,y) pada garis melingkar dari elisp dengan titik pusat( xc,yc) dan tentukan nilai koordinat x=x+xc y=y+yc 8.Ulangi langkah untuk bagian pertama di atas, sehingga 2ry2x >= 2rx2 y
  • 21.  Untuk menggambar ellips dengan titik pusat (0,0) dan mayor axis rx=8 serta minor axis ry=6, perhitungan berdasarkan pada kuadran pertama Nilai awal parameter dan increment dapat ditentukan 2ry 2x=0 (increment 2ry 2 =72) 2ry 2x=2rx2 ry (increment -2rx 2= -128) Untuk region 1: Titik awal dari ellips adalah pada (x0,y0)= (0,6) dan parameter awal adalah: p1o= ry2 - rx2 ry+ 1/4 rx2= -332 k p1k (xk+1),(yk-1) 2ry2xk+1 2rx2yk+1 0 -332 (1,6) 72 768 1 -224 (2,6) 144 768 2 -44 (3,6) 216 768 3 208 (4,5) 288 640 4 -108 (5,5) 360 640 5 288 (6,4) 432 512 6 244 (7,3) 504 384
  • 22.  Setelah k=6 titik telah keluar dari region 1, karena 2ry2xk+1 > 2rx2yk+1 Untuk region 2, titik awal (x0,y0)=(7,3) dan parameter awal adalah P20=f(7+1/2, 2) =151 k p2k (xk+1),(yk+1) 2ry2xk+1 2rx2yk+1 0 151 (8,2) 576 256 1 233 (8,1) 576 128 2 745 (8,0) - - Posisi pixel disepanjang rute elips dengan rx=8 dan ry=6 dengan midpoint algorithm pada quadran pertama