SlideShare a Scribd company logo
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
TENTANG
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
OLEH :
SANDY SETIAWAN
55516120017
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
Fenomena Sosial berkaitan dengan Isu Sosial dan Etika dalam Implementasi Sistem
Informasi dan Pemanfaatan Internet dilingkungan kerja. Kaitkan dengan 5 (Lima)
Analisis Etika.
Dimensi Moral Era Informasi
Isu-isu sosial dan etika yang penting yang diangkat oleh system informasi mencakup
dimensi-dimensi moral sebagai berikut:
 Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri, Apa saja yang
dilindunginya, Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi
mengenai informasi tersebut.
 Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam
masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat
susah dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan.
 Pertanggungjawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian
yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan.
 Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta
untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat.
 Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan
pengetahuan, Institusi apa yang harus kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap
informasi, Nilai-nilai cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi
informasi baru.
Etika pada masyarakat informasi
Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan
dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang
menjadi pilihan moral yang benar, apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan etis”.
Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban
secara hukum
Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas
konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggungjawab (responsibilty) adalah sebuah
elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua
biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang
anda buat. Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini
berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang
bertanggungjawab, siapa yang bertanggungjawab. Pertanggungjawaban secara hukum adalah
fitur system politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan individu
untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau
organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan
merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah
keotoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara
benar.
Analisis Etika (Dilingkungan Kerja)
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas
Contoh ada seorang karyawan bernama “Mamat” yang bekerja sebagai staff pajak di
sebuah perusahaan. Mamat diberi akses internet oleh atasannya karena ruang lingkup
pekerjaan mamat berkaitan dengan penguploadan faktur pajak dan pelaporan pajak
secara online yang membutuhkan koneksi internet. Tetapi, terkadang mamat sering
bermain game online di waktu jam kerjanya, sehingga tentu hal ini sangat tidak etis di
lingkungan kerja. Hal ini menimbulkan masalah terkait etika mamat.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
Hal ini menimbulkan konflik terkait ketidaketisan sikap seorang pekerja yang tidak
melaksanakan kewajibannya dengan baik, seharusnya mamat menyadari bahwa
tindakan yang dilakukannya selama berulang-ulang adalah tindakan yang tidak etis dan
seharusnya mamat menanamkan prinsip kedisiplinan dalam bekerja. Atas sikap mamat
yang buruk, berimplikasi pada pekerjaan yang ditangani mamat seringkali bermasalah.
Contohnya terkadang mamat sering telat membuat faktur pajak, padahal faktur pajak
tersebut telah diminta oleh customer. Atas sikap mamat yang tidak etis dalam bekerja,
menimbulkan ketidakpuasan konsumen (kecewa) terhadap manajemen/perusahaan.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
Atasan mamat tahu tindakan mamat yang tidak professional dalam bekerja. Atasan
mamat sudah menegur mamat, tetapi mamat selalu mengabaikan teguran atasannya.
Sehingga mamat diberikan Surat Peringatan 1 karena mamat sudah tidak dapat
diperingatkan melalui teguran saja. Surat Peringatan 1 diberikan agar mamat dapat
memperbaiki sikapnya dan lebih menunjukan performancenya dalam bekerja.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan
Sebagai atasan, tentu memberikan Surat Peringatan merupakan hal yang pantas
untuk dilakukan. Karena sebagai atasan, harus bersikap tegas kepada siapapun tanpa
memandang ras, suku, agama, dan lain sebagainya. Dalam kasus ini, jika atasan tidak
memberikan Surat Peringatan kepada mamat, tentu sikap mamat akan berpengaruh
negatif kepada karyawan-karyawan lain, dan kemungkinan besar karyawan lain meniru
perilaku mamat. Pemberian Surat Peringatan merupakan antisipasi awal dalam
mengontrol organisasi agar tetap berjalan dengan baik.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda
Atas kasus ini, konsekuensi yang timbul atas tindakan pemberian surat peringatan,
yaitu berimplikasi terhadap pemutusan hubungan kerja dengan mamat. Tetapi
manajemen mengambil langkah yang tepat, karena manajemen memiliki peluang untuk
mendapatkan karyawan baru yang jauh lebih baik dari sisi etika, profesionalitas, dan
kedisiplinan dalam bekerja.
Isu Etika, Sosial dan Politis yang saling berhubungan dalam Implementasi Sistem
Informasi dan Pemakaian Internet
Isu-isu etika
Isu-isu etika yang berhubungan dengan pertanggungjawaban disebabkan oleh teknologi
informasi yang baru adalah apakah individu dan organisasi yang menciptakan, menghasilkan,
dan menjual system (baik perangkat keras maupun lunak), secara moril bertanggungjawab
untuk konsekuensi penggunaannya. Jika benar, karena alasan apa, pertanggungjawaban
secara hukum apa dan kewajiban apa yang harus dipercaya oleh pengguna, dan apa yang
harus dipercaya oleh provider.
Isu-isu sosial
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban menaruh perhatian pada
harapan-harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk mengembangkan
pelayanan jasa system informasi. Haruskah individu dan organisasi didorong untuk
mengembangkan perangkat cadangan agar bisa dengan mudah mengantisipasi kegagalan
system, atau haruskah organisasi secara ketat dianggap bertanggungjawab atas layanan
system yang diberikan. Jika organisais secara ketat dianggap bertanggungjawab, dampak apa
yang terjadi terhadap pengembangan system layanan yang baru. Dapatkah masyarakat
mengizinkan jaringan dan papan pengumuman publik memasang informasi yang berbau
fitnah, ketidakbenaran, dan salah persepsi sehingga merugikan banyak orang lain atau
haruskah perusahaan penyedia jasa informasi membuat sendiri peraturan mereka, termasuk
dalam hal penyensoran informasi.
Isu-isu politik
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara
penyedia jasa informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer perangkat
lunak sampai penyedia jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat mungkin
dibebaskan dari pertanggungjawaban secara hukum (dan berarti memaksimalkan keuntungan
mereka), dan layanan individu-pengguna, organisasi, dan komunitas yang menginginkan agar
organisasi dianggap bertanggungjawab secara hukum karena member layanan system
berkualitas tinggi (dan berarti memaksimalkan kualitas layanannya). Penyedia jasa
berargumen bahwa mereka akan menarik diri dari pasar jika dianggap bertanggungjawab
secara hukum, padahal para pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika penyedia jasa
mengakui bertanggung jawab secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan layanan
berkualitas baik dan mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah perundang-
undangan membebankan tanggung jawab atau membatasi tanggujawab kepada para penyedia
jasa. Perpecah mendasar ini menjadi pusat beragam konflik politik dan hukum.
Isu Etika, Sosial dan Politis yang saling berhubungan dalam Implementasi Sistem
Informasi dan Pemakai Internet
Didalam perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya sistem informasi,
kebutuhan untuk membangun peraturan terhadap etika sosial tidak dapat diselesaikan dalam
waktu singkat, tetapi membutuhkan kajian serta waktu proses yang panjang dalam
membangunnya. Saat ini di Indonesia sudah ada peraturan mengenai etika terkusus pada
teknologi, yaitu undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE). Laudon dan P.
Laudon, mengemukakan bahwa terjadi hubungan antara isu etika, sosial dan politik didalam
informasi sosial.
Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul oleh adanya sistem informasi
mencakup dimensi moral berikut :
1. Hak dan Kewajiban informasi.
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri
atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data
melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban.
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan intelektual
sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau
organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap
kekayaan intelektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat
dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas
jangkauannya. Kekayaan intelektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta
dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian.
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang dan dalam praktik sosial untuk menuntut
tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem.
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan
agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup.
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga
dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman
atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal
kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim
e-mail untuk temannya yang jauh.
Prinsip-Prinsip yang dapat digunakan sebagai Pedoman Etika Perilaku Dalam
Lingkungan Teknologi Informasi
Hubungan etika dengan pemanfaatan teknologi informasi sangat berkaitan dan susah
untuk diberikan arti dalam sikap sosial. Etika Teknologi Informasi merupakan satu
kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima seseorang atau kelompok. James H.
Moor, mendefinisikan secara spesifik etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan
dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk
menggunakan teknologi tersebut secara etis.
Menurut Gunarto (1998), dasar filosofi etika yang akan dituangkan dalam hukum
Teknologi Informasi ini sering dinyatakan dalam empat macam nilai kemanusiaan universal
yang meliputi hak solitude (hak untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal),
intimity (hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan informasi
individu sehingga terjaga kerahasiaannya).
Isu-isu etika yang penting dewasa ini antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual,
seperti penggunaan software bajakan, e-mail palsu, pelanggaran privacy, kebebasan
melakukan akses pornografi. Meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan internet sangat
pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut perjanjian internasional
telah berhasil dirumuskan, seperti:
 Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya
 Merusak fasilitas komputer dan jaringan, menghabiskan secara sia-sia sumber daya
yang berkaitan dengan orang lain, komputer, ruang harddisk, bandwith, komunikasi,
dll.
 Menghilangkan atau merusak integritas & kerjasama antarsistem komputer.
 Menggangu kerahasian individu atau organisasi.
Dengan gambaran diatas ada beberapa prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai
pedoman etika perilaku dalam lingkungan teknologi informasi, beberapa diantaranya:
 Melakukan hal untuk orang lain sesuai dengan apa yang di inginkan orang lain
tersebut (The Golden Rule).
Hal ini jelas sekali mengatakan bahwa kita di dalam etika dituntut untuk bekerja
atau berperilaku sesuai dengan keinginan orang lain dan tentu kita tidak boleh
melanggar untuk tetap melakukan sesuatu tersebut apabila tidak sesuai dengan
keinginan orang lain itu.
 Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, maka
tindakan tersebut tidak baik dilakukan oleh siapa saja (Immanuel Kant’s
Categorical Imperative).
Artinya bahwa sesuatu hal yang dianggap buruk atau memang sudah difonis
sebagai perilaku yang buruk oleh seseorang maka hal tersebut juga pastinya berlaku
untuk setiap orang dalam arti kata hal tersebut juga seharusnya menjadi tidak layak
untuk dilakukan oleh orang lain.
 Tidak melakukan pengulangan untuk tindakan yang tidak seharusnya di ulang
(Descartes rule of change).
Tidak mengulang hal yang tidak seharusnya diulang, ini mengisyaratkan bahwa hal
yang sebelumnya dianggap tidak pas atau tidak sesuai dengan etika untuk seterusnya
tidak harus dan tidak patut lagi untuk di ulang.
 Ambil tindakan yang akan menimbulkan kerugian paling kecil atau biaya paling
sedikit. (Risk Aversion Principle).
Dengan mengambil kerugian atau biaya paling kecil tentunya kita dapat
meminimalisir biaya yang kita gunakan dan apabila timbul sebuah resiko maka hal
tersebut tidak menimbulkan sesuatu yang sangat berarti, tentunya hal ini juga tidak
hanya berkaitan dengan masalah biaya atau sejenisnya, karena hal ini juga bisa
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita, dalam kita bertindak sesuatu tentunya
kita harus berfikir terlebih dahulu, apa yang akan menjadi resiko nantinya apabila kita
melakukan hal tersebut, dan apabila kemungkinan memang pasti ada resiko carilah
pemecahan yang dapat membuat resiko yang terjadi sangatlah mengecil.
 Tantangan Internet Terhadap Privasi
Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi.
Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja
melewati banyak sistem komputer yang berbeda sebelum informasi mencapai tujuan
akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan,
pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut, sehinggat
sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang,
termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs
web dan halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah
dilihat oleh orang-orang.
Dengan kemudahan dalam menyebarkan informasi dan data, maka tantangan yang ada
terhadap perlindungan privacy, keamanan dan HAKI seseorang ataupun perusahaan sangat
besar, beberapa tantangannya diantaranya:
1. Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat
perlindungan kekayaan intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh International Data Corporation untuk business software alliance
mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau
dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak
setiap tahunnya mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)
2. Tantangan Bagi Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang
digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang
(trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik.
Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya,
undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah
produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah. Dengan adanya
teknologi informasi pencurian rahasia dagang menjadi rentan.
3. Tantangan Bagi Hak Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta
kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan
apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya
meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95
tahun setelah penciptaan pertamanya. Dengan adanya teknologi informasi tantangan
mengenai hak cipta dapat terjadi melalui data yang tersebar tanpa ijin pemiliki.
4. Hak Paten
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang
melatar belakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Dengan adanya teknologi
informasi, maka paten yang ada jika diinformasikan dan dicuri oleh orang yang tidak
bertanggung jawab tentu sangat merugikan.
Melindungi Privacy dan Keamanan dalam berinteraksi di dunia cyber
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melindungi privacy dan keamanan dalam
berinteraksi di dunia cyber menurut adalah sebagai berikut:
a. Mengatur akses (Access Control)
b. Memilih password yang kuat
c. Menutup servis yang tidak digunakan
d. Memasang Proteksi
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan.
Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter
dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet.
1. Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan
jaringan internal. Pastikan informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall.
2. Pemantau adanya serangan
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya tamu
tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack). Nama lain dari sistem ini
adalah “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu administrator
melalui e-mail maupun melalui mekanisme lain seperti melalui pager.
3. Pemantau integritas sistem
Pemantau integritas sistem dijalankan secara berkala untuk menguji integratitas
sistem. Salah satu contoh program yang umum digunakan di sistem UNIX adalah
program Tripwire. Program paket Tripwire dapat digunakan untuk memantau adanya
perubahan pada berkas.
4. Audit: Mengamati Berkas Log
Sebagian besar kegiatan penggunaan sistem dapat dicatat dalam berkas yang
biasanya disebut “logfile” atau “log” saja. Berkas log ini sangat berguna untuk
mengamati penyimpangan yang terjadi. Kegagalan untuk masuk ke sistem (login),
misalnya, tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu perlu dilakukan analisa berkas
log yang dimilikinya.
5. Backup secara rutin
Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak
sistem dengan menghapus berkas-berkas yang dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil
menjebol sistem dan masuk sebagai super user (administrator), maka ada
kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itu, adanya backup yang
dilakukan secara rutin merupakan sebuah hal yang esensial.
6. Penggunaan Enkripsi untuk meningkatkan keamanan
Salah satu mekanisme untuk meningkatkan keamanan adalah dengan
menggunakan teknologi enkripsi. Data-data yang anda kirimkan diubah sedemikian
rupa sehingga tidak mudah disadap.
Penerapan Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet memiliki dampak
yang besar dalam masalah isu etika dan sosial, berkenaan dengan hal ini terdapat
dampak positif dan dampak negatif.
1. Dampak positif dari sistem informasi (teknologi informasi) adalah:
a. Sebagai media yang dapat menghemat biaya
Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi
dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan
metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus,
tip-ex, proses editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan
komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak
(paperless). Lebih efisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file. Makanya
dahulu banyak kursus mengetik, sekarang sudah jarang kita temui kursus
mengetik apalagi di kota-kota besar.
b. Internet sebagai media komunikasi
Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap
pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh
dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web) / jaringan situs-situs web para pengguna internet di
seluruh dunia dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
c. Pendidikan
Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan
pendidikan. Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan
menambah wawasan yang ada.
d. Media untuk mencari informasi atau data
Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu
sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi
melalui internet membuat para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan
lain-lain.
e. Perdagangan
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga
tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti, pengiriman
barang melalui paket.
f. Agama
Adanya situs-situs rohani, dapat menambah iman serta pengetahuan manusia
tentang agama.
2. Dampak negatif dari sistem informasi (teknologi informasi) adalah:
a. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat
pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan
semakin berkurang dengan adanya komputer.
b. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi.
Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi
peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia dapat
diakses oleh orang lain.
c. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau
kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa
seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakan untuk
mencari keuntungan pribadi.
d. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau
komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
e. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat
menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru
menghambat pekerjaan
f. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia,
para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.
Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian
tidak agresif.
g. Kecanduan
Situs-situs dan Game online tertentu, dapat membuat seseorang kecanduan,
kecanduan itupun dapat mengakibatkan pengguna menghabiskan uang hanya
untuk melayani kecanduan tersebut.
h. Pornografi dan kekerasan
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi
pun merajalela. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan
yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak.
i. Pengambilan Data secara Paksa
Hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang IT, untuk
mengambil data dari seseorang / Instansi yang berisi data penting dari Orang
tersebut / Instansi terkait (Hacker).
Berikut ini ada beberapa contoh kasus pelanggaran etika dalam penggunaan media
internet, yaitu:
 Pembobolan Situs KPU
Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah(25 th), konsultan Teknologi
Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi
Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di
dalamnya menjadi nama-nama unik seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon,
Partai Jambu, dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL Injection(pada
dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu
di address bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada
hari Kamis, 22 April 2004.
 Contoh Pelanggaran Hak Cipta di Internet
Seseorang dengan tanpa izin membuat situs penyayi-penyayi terkenal yang
berisikan lagu-lagu dan liriknya, foto dan cover album dari penyayi-penyayi tersebut.
Contoh : Bulan Mei tahun 1997, Group Musik asal Inggris, Oasis, menuntut ratusan
situs internet yang tidak resmi yang telah memuat foto-foto, lagu-lagu beserta lirik
dan video klipnya. Alasan yang digunakan oleh grup musik tersebut dapat
menimbulkan peluang terjadinya pembuatan poster atau CD yang dilakukan pihak
lain tanpa izin. Kasus lain terjadi di Australia, dimana AMCOS (The Australian
Mechanical Copyright Owners Society) dan AMPAL (The Australian Music
Publishers Association Ltd) telah menghentikan pelanggaran Hak Cipta di Internet
yang dilakukan oleh Mahasiswa di Monash University. Pelanggaran tersebut terjadi
karena para Mahasiswa dengan tanpa izin membuat sebuah situs Internet yang
berisikan lagu-lagu Top 40 yang populer sejak tahun 1989 (Angela Bowne, 1997
:142) dalam Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Lindsey.T dkk.
 Contoh Kasus Cybercrime
Komputer di gedung DPR disusupi situs porno. Sebuah alamat situs porno lengkap
dengan tampilan gambar-gambar asusilanya tiba-tiba muncul di layar informasi
kegiatan DPR yang diletakkan di depan ruang wartawan DPR, Senayan, Jakarta. Situs
www.dpr.go.id berubah menjadi www.tube8.com dan situs porno itu tampil lebih
kurang selama 15 menit, tanpa bisa ditutup ataupun dimatikan. “Wiiih gile…kok bisa
muncul,” kata salah seorang wartawan yang melihat gambar-gambar asusila tersebut.
Puluhan wartawan yang sedang melakukan peliputan di gedung DPR kemudian
serentak mengerumuni. Beberapa terlihat tertawa dan berteriak-teriak setelah melihat
gambar-gambar asusila yang silih berganti itu. Pada saat yang sama, wartawan foto
juga terus sibuk mengabadikan peristiwa langka di gedung wakil rakyat tersebut.
Munculnya situs porno kemudian menjadi perhatian tidak hanya para wartawan, tetapi
juga para pengunjung dan tamu dewan. Sementara Kabag Pemberitaan DPR, Suratna,
terlihat panik dan berusaha untuk menutup situs penyusup tersebut. Namun demikian,
alamat situs porno itu tetap tak bisa dimatikan. Justru, gambar yang tadinya kecil
lama-kelamaan makin besar dan nyaris memenuhi layar monitor. Semua usaha yang
dilakukan tak berbuah, tiba-tiba sekitar 15 menit kemudian gambar tersebut hilang
dengan sendirinya.
Kesimpulan :
Permasalahan etika yang disebabkan sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas
atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan
yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari institusi
penting bagi kualitas kehidupan masyarakat. Meskipun sistem komputer telah menjadi
sumber efisiensi dan kekayaan, sistem komputer memiliki beberapa dampak yang akan
mempengaruhi nilai dari etika para pengguna sistem informasi.
Dampak tersebut dapat terjadi secara terus menerus apabila umat manusia tetap
menggunakan jasa dari komputerisasi modern. Kesalahan yang tidak terlalu serius
biasanya disebabkan oleh kualitas data yang buruk, yang dapat menyebabkan kekacauan
dan kerugian dalam bisnis. Sehingga kesalahan sekecil apapun dala komputerisasi dapat
menyebabkan masalah yang serius bagi individu, perusahaan, organisasi maupun praktik
sosial lainnya.

More Related Content

What's hot

Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
dimasluhur111
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
asyaaisyah
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdfSim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Nur Putriana
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
SeptianCahyo10
 
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
WalillahGiasWiridian
 

What's hot (17)

SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
 
Sim , pujiyanti oktavianti , hapzi ali , isu pelanggaran moral , etika dan hu...
Sim , pujiyanti oktavianti , hapzi ali , isu pelanggaran moral , etika dan hu...Sim , pujiyanti oktavianti , hapzi ali , isu pelanggaran moral , etika dan hu...
Sim , pujiyanti oktavianti , hapzi ali , isu pelanggaran moral , etika dan hu...
 
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
 
Mypresentation in Sistem Informasi Manajemen
Mypresentation in Sistem Informasi ManajemenMypresentation in Sistem Informasi Manajemen
Mypresentation in Sistem Informasi Manajemen
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdfSim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
 
Implikasi etis etika informasi
Implikasi etis etika informasiImplikasi etis etika informasi
Implikasi etis etika informasi
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
 
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
 
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-201406 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
 
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
 
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdfSim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
 
11.sim, alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implikasi etis teknologi inform...
11.sim, alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implikasi etis teknologi inform...11.sim, alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implikasi etis teknologi inform...
11.sim, alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implikasi etis teknologi inform...
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 4_ isu sosial dan etika dalam sistem informasi
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 4_ isu sosial dan etika dalam sistem informasiTb 1 sim kelompok sub-cpmk 4_ isu sosial dan etika dalam sistem informasi
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 4_ isu sosial dan etika dalam sistem informasi
 
ILMU SOSIAL DASAR - UU ITE
ILMU SOSIAL DASAR - UU ITEILMU SOSIAL DASAR - UU ITE
ILMU SOSIAL DASAR - UU ITE
 

Similar to 4. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Isu Sosial, Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017

Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
Danielwatloly18
 

Similar to 4. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Isu Sosial, Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
 
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
 
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
 
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
 
Sim, rina apriyani, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hubungan isu etika sosial da...
Sim, rina apriyani, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hubungan isu etika sosial da...Sim, rina apriyani, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hubungan isu etika sosial da...
Sim, rina apriyani, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, hubungan isu etika sosial da...
 
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu sosial dan e...
Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu sosial dan e...Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu sosial dan e...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu sosial dan e...
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi manajemen ...
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi manajemen ...Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi manajemen ...
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi manajemen ...
 
Sim modul ppt 14 bab 12 Rama
Sim modul ppt 14   bab 12 RamaSim modul ppt 14   bab 12 Rama
Sim modul ppt 14 bab 12 Rama
 
4. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informa...
4. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informa...4. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informa...
4. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informa...
 
7 isu sosial dan etika dalam sistem informasi
7 isu sosial dan etika dalam sistem informasi7 isu sosial dan etika dalam sistem informasi
7 isu sosial dan etika dalam sistem informasi
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
 
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
03. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem...
 
Sim , mella andani 43115120110
Sim , mella andani 43115120110Sim , mella andani 43115120110
Sim , mella andani 43115120110
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
 
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universit...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi  etis ti, universit...Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi  etis ti, universit...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universit...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, isu sosial dan etika sistem informas...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, isu sosial dan etika sistem informas...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, isu sosial dan etika sistem informas...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, isu sosial dan etika sistem informas...
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...
 
Sim11, nilam rosfalina, hapzi ali, perilaku moral , konsep etika dan hukum, u...
Sim11, nilam rosfalina, hapzi ali, perilaku moral , konsep etika dan hukum, u...Sim11, nilam rosfalina, hapzi ali, perilaku moral , konsep etika dan hukum, u...
Sim11, nilam rosfalina, hapzi ali, perilaku moral , konsep etika dan hukum, u...
 
11,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,akuntansi,universitas mercu buana 2017
11,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,akuntansi,universitas mercu buana 201711,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,akuntansi,universitas mercu buana 2017
11,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,akuntansi,universitas mercu buana 2017
 

More from Sandy Setiawan

More from Sandy Setiawan (20)

13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
 
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
 
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
 
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
 
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
 
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
 
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
9. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univ...
 
7. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis E...
7. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis E...7. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis E...
7. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis E...
 
6. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Bu...
6. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Bu...6. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Bu...
6. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Bu...
 
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
 
3. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strateg...
3. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strateg...3. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strateg...
3. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strateg...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Univers...
 
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP, ...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP, ...SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP, ...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP, ...
 
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Buana,...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Buana,...SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Buana,...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Intelegensi Bisnis, Universitas Mercu Buana,...
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 

4. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Isu Sosial, Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA TENTANG ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI OLEH : SANDY SETIAWAN 55516120017 MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS MERCUBUANA TAHUN 2017
  • 2. Fenomena Sosial berkaitan dengan Isu Sosial dan Etika dalam Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet dilingkungan kerja. Kaitkan dengan 5 (Lima) Analisis Etika. Dimensi Moral Era Informasi Isu-isu sosial dan etika yang penting yang diangkat oleh system informasi mencakup dimensi-dimensi moral sebagai berikut:  Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri, Apa saja yang dilindunginya, Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi mengenai informasi tersebut.  Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan.  Pertanggungjawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan.  Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat.  Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan pengetahuan, Institusi apa yang harus kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap informasi, Nilai-nilai cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi informasi baru. Etika pada masyarakat informasi Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar, apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan etis”. Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara hukum Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggungjawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat. Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini
  • 3. berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggungjawab, siapa yang bertanggungjawab. Pertanggungjawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan individu untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar. Analisis Etika (Dilingkungan Kerja) 1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas Contoh ada seorang karyawan bernama “Mamat” yang bekerja sebagai staff pajak di sebuah perusahaan. Mamat diberi akses internet oleh atasannya karena ruang lingkup pekerjaan mamat berkaitan dengan penguploadan faktur pajak dan pelaporan pajak secara online yang membutuhkan koneksi internet. Tetapi, terkadang mamat sering bermain game online di waktu jam kerjanya, sehingga tentu hal ini sangat tidak etis di lingkungan kerja. Hal ini menimbulkan masalah terkait etika mamat. 2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. Hal ini menimbulkan konflik terkait ketidaketisan sikap seorang pekerja yang tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik, seharusnya mamat menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya selama berulang-ulang adalah tindakan yang tidak etis dan seharusnya mamat menanamkan prinsip kedisiplinan dalam bekerja. Atas sikap mamat yang buruk, berimplikasi pada pekerjaan yang ditangani mamat seringkali bermasalah. Contohnya terkadang mamat sering telat membuat faktur pajak, padahal faktur pajak tersebut telah diminta oleh customer. Atas sikap mamat yang tidak etis dalam bekerja, menimbulkan ketidakpuasan konsumen (kecewa) terhadap manajemen/perusahaan. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. Atasan mamat tahu tindakan mamat yang tidak professional dalam bekerja. Atasan mamat sudah menegur mamat, tetapi mamat selalu mengabaikan teguran atasannya. Sehingga mamat diberikan Surat Peringatan 1 karena mamat sudah tidak dapat diperingatkan melalui teguran saja. Surat Peringatan 1 diberikan agar mamat dapat memperbaiki sikapnya dan lebih menunjukan performancenya dalam bekerja.
  • 4. 4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan Sebagai atasan, tentu memberikan Surat Peringatan merupakan hal yang pantas untuk dilakukan. Karena sebagai atasan, harus bersikap tegas kepada siapapun tanpa memandang ras, suku, agama, dan lain sebagainya. Dalam kasus ini, jika atasan tidak memberikan Surat Peringatan kepada mamat, tentu sikap mamat akan berpengaruh negatif kepada karyawan-karyawan lain, dan kemungkinan besar karyawan lain meniru perilaku mamat. Pemberian Surat Peringatan merupakan antisipasi awal dalam mengontrol organisasi agar tetap berjalan dengan baik. 5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda Atas kasus ini, konsekuensi yang timbul atas tindakan pemberian surat peringatan, yaitu berimplikasi terhadap pemutusan hubungan kerja dengan mamat. Tetapi manajemen mengambil langkah yang tepat, karena manajemen memiliki peluang untuk mendapatkan karyawan baru yang jauh lebih baik dari sisi etika, profesionalitas, dan kedisiplinan dalam bekerja.
  • 5. Isu Etika, Sosial dan Politis yang saling berhubungan dalam Implementasi Sistem Informasi dan Pemakaian Internet Isu-isu etika Isu-isu etika yang berhubungan dengan pertanggungjawaban disebabkan oleh teknologi informasi yang baru adalah apakah individu dan organisasi yang menciptakan, menghasilkan, dan menjual system (baik perangkat keras maupun lunak), secara moril bertanggungjawab untuk konsekuensi penggunaannya. Jika benar, karena alasan apa, pertanggungjawaban secara hukum apa dan kewajiban apa yang harus dipercaya oleh pengguna, dan apa yang harus dipercaya oleh provider. Isu-isu sosial Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban menaruh perhatian pada harapan-harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk mengembangkan pelayanan jasa system informasi. Haruskah individu dan organisasi didorong untuk mengembangkan perangkat cadangan agar bisa dengan mudah mengantisipasi kegagalan system, atau haruskah organisasi secara ketat dianggap bertanggungjawab atas layanan system yang diberikan. Jika organisais secara ketat dianggap bertanggungjawab, dampak apa yang terjadi terhadap pengembangan system layanan yang baru. Dapatkah masyarakat mengizinkan jaringan dan papan pengumuman publik memasang informasi yang berbau fitnah, ketidakbenaran, dan salah persepsi sehingga merugikan banyak orang lain atau haruskah perusahaan penyedia jasa informasi membuat sendiri peraturan mereka, termasuk dalam hal penyensoran informasi. Isu-isu politik Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara penyedia jasa informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer perangkat lunak sampai penyedia jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat mungkin dibebaskan dari pertanggungjawaban secara hukum (dan berarti memaksimalkan keuntungan mereka), dan layanan individu-pengguna, organisasi, dan komunitas yang menginginkan agar organisasi dianggap bertanggungjawab secara hukum karena member layanan system berkualitas tinggi (dan berarti memaksimalkan kualitas layanannya). Penyedia jasa berargumen bahwa mereka akan menarik diri dari pasar jika dianggap bertanggungjawab secara hukum, padahal para pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika penyedia jasa mengakui bertanggung jawab secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan layanan berkualitas baik dan mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah perundang-
  • 6. undangan membebankan tanggung jawab atau membatasi tanggujawab kepada para penyedia jasa. Perpecah mendasar ini menjadi pusat beragam konflik politik dan hukum. Isu Etika, Sosial dan Politis yang saling berhubungan dalam Implementasi Sistem Informasi dan Pemakai Internet Didalam perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya sistem informasi, kebutuhan untuk membangun peraturan terhadap etika sosial tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan kajian serta waktu proses yang panjang dalam membangunnya. Saat ini di Indonesia sudah ada peraturan mengenai etika terkusus pada teknologi, yaitu undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE). Laudon dan P. Laudon, mengemukakan bahwa terjadi hubungan antara isu etika, sosial dan politik didalam informasi sosial. Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul oleh adanya sistem informasi mencakup dimensi moral berikut : 1. Hak dan Kewajiban informasi. Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan. 2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban. Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan intelektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan intelektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan intelektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten. 3. Akuntabilitas dan Pengendalian. Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
  • 7. 4. Kualitas Sistem. Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis. 5. Kualitas Hidup. Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh. Prinsip-Prinsip yang dapat digunakan sebagai Pedoman Etika Perilaku Dalam Lingkungan Teknologi Informasi Hubungan etika dengan pemanfaatan teknologi informasi sangat berkaitan dan susah untuk diberikan arti dalam sikap sosial. Etika Teknologi Informasi merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima seseorang atau kelompok. James H. Moor, mendefinisikan secara spesifik etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Menurut Gunarto (1998), dasar filosofi etika yang akan dituangkan dalam hukum Teknologi Informasi ini sering dinyatakan dalam empat macam nilai kemanusiaan universal yang meliputi hak solitude (hak untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity (hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan informasi individu sehingga terjaga kerahasiaannya). Isu-isu etika yang penting dewasa ini antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti penggunaan software bajakan, e-mail palsu, pelanggaran privacy, kebebasan melakukan akses pornografi. Meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan internet sangat pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut perjanjian internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:  Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya  Merusak fasilitas komputer dan jaringan, menghabiskan secara sia-sia sumber daya yang berkaitan dengan orang lain, komputer, ruang harddisk, bandwith, komunikasi, dll.
  • 8.  Menghilangkan atau merusak integritas & kerjasama antarsistem komputer.  Menggangu kerahasian individu atau organisasi. Dengan gambaran diatas ada beberapa prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman etika perilaku dalam lingkungan teknologi informasi, beberapa diantaranya:  Melakukan hal untuk orang lain sesuai dengan apa yang di inginkan orang lain tersebut (The Golden Rule). Hal ini jelas sekali mengatakan bahwa kita di dalam etika dituntut untuk bekerja atau berperilaku sesuai dengan keinginan orang lain dan tentu kita tidak boleh melanggar untuk tetap melakukan sesuatu tersebut apabila tidak sesuai dengan keinginan orang lain itu.  Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, maka tindakan tersebut tidak baik dilakukan oleh siapa saja (Immanuel Kant’s Categorical Imperative). Artinya bahwa sesuatu hal yang dianggap buruk atau memang sudah difonis sebagai perilaku yang buruk oleh seseorang maka hal tersebut juga pastinya berlaku untuk setiap orang dalam arti kata hal tersebut juga seharusnya menjadi tidak layak untuk dilakukan oleh orang lain.  Tidak melakukan pengulangan untuk tindakan yang tidak seharusnya di ulang (Descartes rule of change). Tidak mengulang hal yang tidak seharusnya diulang, ini mengisyaratkan bahwa hal yang sebelumnya dianggap tidak pas atau tidak sesuai dengan etika untuk seterusnya tidak harus dan tidak patut lagi untuk di ulang.  Ambil tindakan yang akan menimbulkan kerugian paling kecil atau biaya paling sedikit. (Risk Aversion Principle). Dengan mengambil kerugian atau biaya paling kecil tentunya kita dapat meminimalisir biaya yang kita gunakan dan apabila timbul sebuah resiko maka hal tersebut tidak menimbulkan sesuatu yang sangat berarti, tentunya hal ini juga tidak hanya berkaitan dengan masalah biaya atau sejenisnya, karena hal ini juga bisa berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita, dalam kita bertindak sesuatu tentunya kita harus berfikir terlebih dahulu, apa yang akan menjadi resiko nantinya apabila kita melakukan hal tersebut, dan apabila kemungkinan memang pasti ada resiko carilah pemecahan yang dapat membuat resiko yang terjadi sangatlah mengecil.
  • 9.  Tantangan Internet Terhadap Privasi Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi. Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sistem komputer yang berbeda sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut, sehinggat sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihat oleh orang-orang. Dengan kemudahan dalam menyebarkan informasi dan data, maka tantangan yang ada terhadap perlindungan privacy, keamanan dan HAKI seseorang ataupun perusahaan sangat besar, beberapa tantangannya diantaranya: 1. Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat perlindungan kekayaan intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Data Corporation untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004) 2. Tantangan Bagi Rahasia Dagang Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah. Dengan adanya teknologi informasi pencurian rahasia dagang menjadi rentan. 3. Tantangan Bagi Hak Cipta Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95
  • 10. tahun setelah penciptaan pertamanya. Dengan adanya teknologi informasi tantangan mengenai hak cipta dapat terjadi melalui data yang tersebar tanpa ijin pemiliki. 4. Hak Paten Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar belakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Dengan adanya teknologi informasi, maka paten yang ada jika diinformasikan dan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab tentu sangat merugikan. Melindungi Privacy dan Keamanan dalam berinteraksi di dunia cyber Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melindungi privacy dan keamanan dalam berinteraksi di dunia cyber menurut adalah sebagai berikut: a. Mengatur akses (Access Control) b. Memilih password yang kuat c. Menutup servis yang tidak digunakan d. Memasang Proteksi Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet. 1. Firewall Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Pastikan informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall. 2. Pemantau adanya serangan Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya tamu tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack). Nama lain dari sistem ini adalah “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail maupun melalui mekanisme lain seperti melalui pager. 3. Pemantau integritas sistem Pemantau integritas sistem dijalankan secara berkala untuk menguji integratitas sistem. Salah satu contoh program yang umum digunakan di sistem UNIX adalah program Tripwire. Program paket Tripwire dapat digunakan untuk memantau adanya perubahan pada berkas. 4. Audit: Mengamati Berkas Log Sebagian besar kegiatan penggunaan sistem dapat dicatat dalam berkas yang biasanya disebut “logfile” atau “log” saja. Berkas log ini sangat berguna untuk
  • 11. mengamati penyimpangan yang terjadi. Kegagalan untuk masuk ke sistem (login), misalnya, tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu perlu dilakukan analisa berkas log yang dimilikinya. 5. Backup secara rutin Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak sistem dengan menghapus berkas-berkas yang dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuk sebagai super user (administrator), maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itu, adanya backup yang dilakukan secara rutin merupakan sebuah hal yang esensial. 6. Penggunaan Enkripsi untuk meningkatkan keamanan Salah satu mekanisme untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi enkripsi. Data-data yang anda kirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah disadap. Penerapan Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet memiliki dampak yang besar dalam masalah isu etika dan sosial, berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif dan dampak negatif. 1. Dampak positif dari sistem informasi (teknologi informasi) adalah: a. Sebagai media yang dapat menghemat biaya Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex, proses editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless). Lebih efisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file. Makanya dahulu banyak kursus mengetik, sekarang sudah jarang kita temui kursus mengetik apalagi di kota-kota besar. b. Internet sebagai media komunikasi Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) / jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan cepat dan murah.
  • 12. c. Pendidikan Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan pendidikan. Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan menambah wawasan yang ada. d. Media untuk mencari informasi atau data Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi melalui internet membuat para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. e. Perdagangan Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti, pengiriman barang melalui paket. f. Agama Adanya situs-situs rohani, dapat menambah iman serta pengetahuan manusia tentang agama. 2. Dampak negatif dari sistem informasi (teknologi informasi) adalah: a. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer. b. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia dapat diakses oleh orang lain. c. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakan untuk mencari keuntungan pribadi. d. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
  • 13. e. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan f. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif. g. Kecanduan Situs-situs dan Game online tertentu, dapat membuat seseorang kecanduan, kecanduan itupun dapat mengakibatkan pengguna menghabiskan uang hanya untuk melayani kecanduan tersebut. h. Pornografi dan kekerasan Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak. i. Pengambilan Data secara Paksa Hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang IT, untuk mengambil data dari seseorang / Instansi yang berisi data penting dari Orang tersebut / Instansi terkait (Hacker). Berikut ini ada beberapa contoh kasus pelanggaran etika dalam penggunaan media internet, yaitu:  Pembobolan Situs KPU Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah(25 th), konsultan Teknologi Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi nama-nama unik seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL Injection(pada dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada hari Kamis, 22 April 2004.
  • 14.  Contoh Pelanggaran Hak Cipta di Internet Seseorang dengan tanpa izin membuat situs penyayi-penyayi terkenal yang berisikan lagu-lagu dan liriknya, foto dan cover album dari penyayi-penyayi tersebut. Contoh : Bulan Mei tahun 1997, Group Musik asal Inggris, Oasis, menuntut ratusan situs internet yang tidak resmi yang telah memuat foto-foto, lagu-lagu beserta lirik dan video klipnya. Alasan yang digunakan oleh grup musik tersebut dapat menimbulkan peluang terjadinya pembuatan poster atau CD yang dilakukan pihak lain tanpa izin. Kasus lain terjadi di Australia, dimana AMCOS (The Australian Mechanical Copyright Owners Society) dan AMPAL (The Australian Music Publishers Association Ltd) telah menghentikan pelanggaran Hak Cipta di Internet yang dilakukan oleh Mahasiswa di Monash University. Pelanggaran tersebut terjadi karena para Mahasiswa dengan tanpa izin membuat sebuah situs Internet yang berisikan lagu-lagu Top 40 yang populer sejak tahun 1989 (Angela Bowne, 1997 :142) dalam Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Lindsey.T dkk.  Contoh Kasus Cybercrime Komputer di gedung DPR disusupi situs porno. Sebuah alamat situs porno lengkap dengan tampilan gambar-gambar asusilanya tiba-tiba muncul di layar informasi kegiatan DPR yang diletakkan di depan ruang wartawan DPR, Senayan, Jakarta. Situs www.dpr.go.id berubah menjadi www.tube8.com dan situs porno itu tampil lebih kurang selama 15 menit, tanpa bisa ditutup ataupun dimatikan. “Wiiih gile…kok bisa muncul,” kata salah seorang wartawan yang melihat gambar-gambar asusila tersebut. Puluhan wartawan yang sedang melakukan peliputan di gedung DPR kemudian serentak mengerumuni. Beberapa terlihat tertawa dan berteriak-teriak setelah melihat gambar-gambar asusila yang silih berganti itu. Pada saat yang sama, wartawan foto juga terus sibuk mengabadikan peristiwa langka di gedung wakil rakyat tersebut. Munculnya situs porno kemudian menjadi perhatian tidak hanya para wartawan, tetapi juga para pengunjung dan tamu dewan. Sementara Kabag Pemberitaan DPR, Suratna, terlihat panik dan berusaha untuk menutup situs penyusup tersebut. Namun demikian, alamat situs porno itu tetap tak bisa dimatikan. Justru, gambar yang tadinya kecil lama-kelamaan makin besar dan nyaris memenuhi layar monitor. Semua usaha yang dilakukan tak berbuah, tiba-tiba sekitar 15 menit kemudian gambar tersebut hilang dengan sendirinya.
  • 15. Kesimpulan : Permasalahan etika yang disebabkan sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat. Meskipun sistem komputer telah menjadi sumber efisiensi dan kekayaan, sistem komputer memiliki beberapa dampak yang akan mempengaruhi nilai dari etika para pengguna sistem informasi. Dampak tersebut dapat terjadi secara terus menerus apabila umat manusia tetap menggunakan jasa dari komputerisasi modern. Kesalahan yang tidak terlalu serius biasanya disebabkan oleh kualitas data yang buruk, yang dapat menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis. Sehingga kesalahan sekecil apapun dala komputerisasi dapat menyebabkan masalah yang serius bagi individu, perusahaan, organisasi maupun praktik sosial lainnya.