Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet.
2. Kode etik, Isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet
3. Problem pada perusahaan dan lingkungan kerja saudara.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet.
2. Kode etik, Isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet
3. Problem pada perusahaan dan lingkungan kerja saudara.
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...DedenKrisdyanto
implikasi etis dalam teknlogi informasi ,Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan penggunaan, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,implementasi...akbarnurhisyam1
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,implementasi implemetasi/implikasi perilaku etis dari pemanfaatan teknologi informasi. , 2018
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Implikasi etis dalam teknol...DedenKrisdyanto
implikasi etis dalam teknlogi informasi ,Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan penggunaan, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,implementasi...akbarnurhisyam1
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,implementasi implemetasi/implikasi perilaku etis dari pemanfaatan teknologi informasi. , 2018
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
9,sim, dwi larasati, hapzi ali, fenomena sosial berkaitan dengan isu pelangg...DwiLarasati98
9,sim, dwi larasati, hapzi ali, fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet, umb,2018
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universitas mercubuana 2017
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Implementasi Etis TI”
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Nama : Lilis Sulkhaeni
NIM : 43216110001
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
2. Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang
menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan
kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas
penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi
dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan
baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas (
pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar
untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat
serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika
yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan
masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang
benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya
berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan
panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan
tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup
5(lima) dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari
informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan
individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh
seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi
membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan,
karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan
interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
3. Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan
dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan
organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-
hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data
dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian
dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang
berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi
lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet
yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif,
internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka
menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk
temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi
mereka, kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga
mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online
telah menguras banyak tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya
sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga
dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang
ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol
pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang,
karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan
tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan
pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan
orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam
kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat
buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan
penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu
4. Hubungan antara etika,moral dan hukum dalam sistem informasi
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis
manajer, spesialis informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum
adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika
tidak terdefinisi secara tepat dan biasanya tidak disetujui oleh semua anggota
masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku yang telah
melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar hukum jera, dan tidak
ada yang mengikuti contoh buruk itu, dan pagi pencinta dan pembuat bloger harus
memetingkan etika dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan
moral yang baik akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penetu pengguna sistem informasi
dalam menetukan prilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam mermggunakan
sistem informasi.
1) KODE ETIK
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar &
tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar /
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari.
Atau secara singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan / tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk aturan yang
tertulis, yang secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
moral yang ada & ketika dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi berbagai macam tindakan yang secara umum dinilai menyimpang dari
kode etik tersebut.
Tujuan kode etik yaitu supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-
baiknya kepada para pemakai atau para nasabahnya. Dengan adanya kode etik
akan melindungi perbuatan dari yang tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan yang
naluriah, yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa serta perilaku tenaga profesional.
Jadi ketaatan tersebut terbentuk dari masing-masing orang bukan karena suatu
5. paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa jika dia melanggar kode
etiknya sendiri maka profesinya akan rusak & yang rugi dia sendiri.
Kode etik bukanlah merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan
zaman maka kode etik mungkin menjadi usang / sudah tidak sesuai dengan tuntutan
zaman. Seperti misalnya kode etik tentang euthanasia (mati atas kehendak sendiri),
sejak dahulu belum tercantum dalam kode etik kedokteran tapi kini sudah
dicantumkan.
Kode etik sendiri disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing dari
profesi mempunyai kode etik tersendiri. Seperti misalnya kode etik guru,
pustakawan, dokter, pengacara dan sebagainya. Pelanggaran kode etik tidaklah
diadili oleh pengadilan, sebab melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar
hukum. Sebagai contohnya untuk Ikatan Dokter Indonesia terdapat Kode Etik
Kedokteran. Jika seorang dokter dianggap telah melanggar kode etik tersebut, maka
ia akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia, bukan diperiksa oleh
pengadilan.
ISU PELANGGARAN MORAL
Isu etika pada era digital ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan
bersama. Salah satu implikasi dari pesatnya perkembangan media tak dipungkiri
akan menciptakan peluang kejahatan pula bagi orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Pelanggaran etika di dalam berinteraksi akan menunjukkan peluang yang
besar jika tidak ada landasan berbuat baik di dalam pribadi seseorang.
Di dalam era informasi ini terdapat lima dimensi moral yang diangkat:
1. Hak dan kewajiban informasi.
Hak informasi apa saja yang dimiliki oleh individu dan organisasi? Apa yang dapat
mereka lindungi?
2. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual
model lama dapat dilindungi dalam sebuah masyarakat digital dimana melacak
serta mengkalkulasi kepemilikan sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak
kepemilikan semacam itu sangatlah mudah?
3. Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu memberi sanksi dan diberi
sanksi ats pelanggaran yang merugikan individu atau kelompok?
4. Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan
untuk melindungi hak-hak individu dan kemanan masyarakat?
6. 5. Kualitas hidup. Nilai-nilai apa saja yang harus dipertahankan dalam sebuah
masyarakat yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya
apa yang didukung oleh terknologi baru tersebut?
Isu-isu diatas merupakan isu yang saat ini sedang muncul dipermukaan dan
membutuhkan segera solusinya.
ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “Mos” dari
dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik, dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian system nilai-
nilai yang berlaku
Secara umum pengertian etika adalah sebuah sesuatu dimana dan
bagaimana mempelajari nilai atau kualitas dalam menilai moral, etika dimulai apabila
manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.
Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita
tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan ada nya
Etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Didalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
memang sangat diperlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya
seorang manusia bergaul dan bersosialisasi, pengaturan tersebut itulah yang
dinamaka sebuah Etika
Pengertian Etika menurut Drs. O. P. SIMORANGKIR yaitu merupakan
sebuah pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Pengertian Etika menurut Drs. H. Burhanudin Salam yaitu cabang filsafat
yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia
dalam hidupnya.
CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA
7. Kasus pelanggaran etika dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai di sekitar
kita, contoh seperti di beberapa lingkungan tempat tinggal khusus nya dijakarta
seringkali kita jumpai anak anak yang masih dibawah umur menghisap rokok yang
seharus nya jika dilihat dari segi umur sangat tidak lazim, dan dari segi kesehatan
bagi anak itu sendiri tentu sangat tidak baik karena rokok seperti yang kita tahu
mengandung banyak bahan bahan yang tidak baik apabila asap dari rokok tersebut
dihirup inilah yang menurut saya bisa dibilang sebagai pelanggaran etika dan moral
pada usia dini, bukan hanya itu saja bahkan anak anak dibawah umur pun saat ini
sudah banyak dan mungkin beberapa dari kita sering mendengar anak anak dibawah
umur berbicara kasar atau kata kata yang tidak layak untuk diucapkan pada usia
mereka kasus ini juga merupaka pelanggaran etika baik dari segi anak anak tersebut
atau pun bisa juga dari lingkungan tempat tinggal mereka bahkan yang lebih parah
nya mungkin orang tua mereka sendiri yang memang sudah biasa bersikap seperti
itu dirumah, menurut saya itu merupakan pelanggaran etika yang sangat berbahaya
karena kasus seperti itu sangat membahayakan eksistensi Etika pada generasi
muda di Indonesia, karena generasi muda seharusnya disiapkan dan dididik dengan
baik untuk kemajuan bangsa ini bukan malah dirusak atau tidak dibekali etika dan
moral yang bagus, pada siapa lagi bangsa ini berharap selain kepada generasi
generasi muda kita sendiri.
HUKUM DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN PEMAKAIAN
INTERNET
Etika komputer terdiri dari dua aktivitas implikasi utama, dan orang yang paling
bertanggung jawab dalam mengimplementasikan program-program etika tersebut
adalah CIO (Chief Information Officer) . CIO harus :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap
masyarakat. Karena TIK memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya
adalah TIK sangat membantu para pengguna untuk dapat mengetahui informasi
yang mereka butuhkan. Dampak negatifnya adalah TIK sangat mempengaruhi
semua masyarakat mengenai internet melalui situs-situs contohnya facebook. Rata-
rata semua masyarakat sekarang ini sudah mengenal situs pertemanan itu. Banyak
para pekerja menggunakan facebook pada saat jam kantor, tidak hanya para
pekerja, bagi kalangan pelajar banyak menggunakan facebook pada saat jam
pelajaran sedang berlangsung.
8. 2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang
memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat. TIK harus digunakan secara
tepat dan benar, bukan disalahgunakan. Contoh : seperti kasus Ibu Prita. Dia sudah
menjelek-jelekkan salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia melalui situs
internet. Walaupun itu fakta, namun rumah sakit tidak mau namanya dicemarkan
melalui internet, bahkan rumah sakit tersebut melaporkan kepada polisi atas
pencemaran nama baiknya. Dan akhirnya Ibu Prita harus masuk ke dalam sel
penjara.
IMPLIKASI ETIKA KOMPUTER
Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi
komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi
tersebut secara etis. Dalam isu-isu pokok etika komputer, ada beberapa isu yang
yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
Kejahatan komputer (Computer crime), yaitu kejahatan yang dilakukan dengan
komputer sebagai basis teknologinya.
E-Commerce yaitu Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah
bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis
teknologi, melahirkan implikasi negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian.
1. Cyber Ethics, yaitu Implikasi dari INTERNET ( Interconnection Networking ),
memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi.
2. Tanggung Jawab Profesi, yaitu Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu
diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN (
Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )
3. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu Masalah pengakuan
hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dan
sebagainya. Menurut James H. Moor, alasan pentingnya etika komputer ada 3, yaitu
:
a. Kelenturan Logika (Logical Malleability)
Kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk
melakukan apapun yang kita inginkan. Komputer bekerja akurat seperti yang
diinstruksikan programernya. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap teknologi
9. komputer karena apabila komputer digunakan untuk aktivitas yang tidak etis,
maka orang yang berada di belakang komputer yang harus dipersalahkan.
b. Faktor Transformasi
Alasan etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa
penggunaan komputer telah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam
melakukan sesuatu. Inilah yang dimaksud faktor transformasi. Kita bisa melihat
jelas transformasi yang terjadi dalam cara melakukan tugas-tugas perusahaan.
Contohnya : surat elektronik (E-mail). E-mail sangat membantu mengirim data-
data atau tugas-tugas kepada orang yang akan kita tuju tanpa harus mendatangi
orang tersebut. Dengan adanya E-mail masyarakat jadi lebih mudah dan tidak
perlu lagi mengirim melalui kantor pos.
c. Faktor Tidak Terlihat (Invisibility Factor) / Faktor Tak Kasat Mata
Alasan ketiga perlunya etika komputer karena umumnya masyarakat
menganggap komputer sebagai “kotak hitam” karena semua operasi internal
komputer tidak dapat dilihat secara langsung. Tersembunyinya operasi internal
komputer membuka peluang untuk membuat program secara sembunyi, membuat
kalkulasi kompleks diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan pengrusakan tidak
terlihat.
IMPLIKASI ETIKA BERINTERNET
Aplikasi etis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman
etika dalam penggunannya, namun etika yang paling populer digunakan adalah etika
keluaran Florida University Amerika (FAU) dan seorang netters Verginia Shea. Pada
versi FAU beberapa etika yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya
pemanfaatan internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara
materiil maupun moril.
2. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang
bekerja menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui
internet.
3. Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain.
4.Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan
pembobolan kartu kredit.
5. Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu.
10. 6. Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tanpa adanya pembayaran.
7. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber-sumber penting tanpa
adanya ijin atau mengikuti aturan yang berlaku.
8. Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain.
9. Bertanggung jawab terhadap isi pesan yang disampaikan.
2) PROBLEMANYA PADA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA
HUBUNGAN ANTARA MORAL, ETIKA DAN HUKUM DALAM PENGELOLAAN
MANAJEMEN BERBASIS CBIS SUATU PERUSAHAAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information
System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi
yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem,
sistem informasi dan basis komputer. Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan
oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna serta hukum yang
berlaku. Hukum adalah hal yang mudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis
(terstruktur). Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak
disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks
inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO (Chief Information Officer) dengan perusahaan
merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen
puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Karena penerapan etika
teknologi informasi dalam perusahaan harus dimulai dari dukungan pihak top
management terutama pada CIO. Dalam hal ini Manajemen puncak harus mampu
memimpin dengan memberi contoh yang baik. Perilaku ini adalah budaya etika.
Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada perusahaan akan
memberikan dampak positif bagi perusahaan tersebut. Etika tersebut akan
mengantarkan keberhasilan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh
karena itu, tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya
menyebar diseluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua
11. pegawai.
PENERAPAN BUDAYA ETIKA
Salah satu tugas dari manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan bisa
menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dapat dicapai melalui metode tiga lapis
yaitu :
a. Menetapkan paham perusahaan;
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan
yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi baik di luar maupun di
dalam perusahaan.
b. Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan
pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya mengadakan pertemuan
untuk orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
c. Menetapkan kode etik perusahaan;
Setiap perusahaan memiliki kode etik masing-masing dan terkadang kode etik
tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
Daftar Pustaka
Sora N, 2015. http://www.pengertianku.net/2015/02/pengertian-kode-etik-dan-
tujuannya-lengkap.html (01 Desember 2017, jam 13.00)
12. Anonim1, 2017. https://www.dictio.id/t/isu-moral-apa-saja-yang-muncul-di-era-
informasi/3539 (01 Desember 2017, jam 13.15)
Joshua Ignatius Eddgar,
2015. https://joshuaig.wordpress.com/2015/10/12/pengertian-etika-serta-
pelanggaran-nya-dalam-kehidupan-sehari-hari/ (01 Desember 2017, jam 13.20)
Ahfi Fahrul, 2012. http://ahfifahrul.blogspot.co.id/2012/07/b-implikasi-moral-etika-dan-
hukum-dalam.html (01 Desember 2017, jam 13.30)
Noni Darmawati, 2013 http://nonidarmawati.blogspot.co.id/2013/05/etika-moral-dan-
hukum-dalam-sistem.html (1 Desember 2017, jam 23:43)
Alan, 2014, https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-
manajemen-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/ (1 Desember 2017, jam
23:43)