SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Pengembangan Wisata Alam di
Kawasan Hutan
Pengembangan Wisata Alam di
Kawasan Hutan
• Pergeseran paradigma pemanfaatan hutan :
Timber product oriented
Recources based oriented
• Bentuk pengelolaan Sumber daya Hutan :
- Kayu atau hasil hutan non kayu (rotan,
herba, sutera, madu dll)
- Konservasi menjaga keseimbangan alam
- Jasa lingkungan dan jasa pariwisata
Critical Mass Strategy
• Hutan berperan sebagai basket of function : Hutan diperankan seluruh
fungsinya dengan mempertimbangkan wilayah diluar kawasan hutan
negara.
Critical
mass
strategy
Sistem
produksi
kayu
lestari
Agroforestry
Obat
tradisional
Sumber
energi
Habitat
Rehabilitasi
Lahan
kritis
wisata
Kesehatan
Masy &
Pendidikan
Obat
tradisional
Jasa
lingkungan
Silvikultur, metoda
ekstraksi
Interpretasi alam
Penangkaran satwa
Rumah pohon
Canopy trail
Produksi protein
hewani
Pohon buah
Produksi non
kayu
Bio energi, kayu
bakar, arang
Minyak kayu
putih, terpentin
PLTA, gambut
Zonasi
Perlindunga kawasan
inti
Plasma nutfah
Pembiakan jenis
langka
Hutan
Percobaan
Pengetahuan
alam
Maengontrol
malaria
Hutan percobaan
Penyerap polutan
Menjaga kualitas dan
debit air
Keanekaragaman
biota
Pengendalian erosi
Pengendali iklim
EKOSISTEM
EKOSISTEM :
Tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Didalamnya terdapat : mahluk hidup dan lingkungannya
Ekosistemnya sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan
timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non-
hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi.
Sistem penyangga kehidupan merupakan suatu proses alami dari
berbagai unsur hayati dan non-hayati yang menjamin
kelangsungan kehidupan mahluk.
Kawasan Hutan sebagai ODTW (Obyek
Daya Tarik Wisata)
Kawasan hutan merupakan ecotipe tertentu, mengandung aspek
pelestarian & pemanfaatan.
UU No. 41 tahun 1999 ttg Kehutanan :
HUTAN : kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi SDA
hayati yang didominasi oleh pepohonan, yang saling terkait dengan
lingkungannya.
KAWASAN HUTAN : wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan
pemerintah untuk dipertahankan sebagai hutan tetap
HUTAN WISATA : kawasan hutan yang diperuntukkansecara khusus
untuk dibina dan dipelihara sebagai kawasan pariwisata dan atau
wisata buru
PENETAPAN FUNGSI HUTAN
Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan terdiri dari :
1. Hutan konservasi, yang terdiri dari:
a. Hutan Suaka Alam terdiri dari : Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
Fungsi K S A
1. Pengawetan keanekaagaman tumbuhan & satwa beserta ekosistem
2. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun diperairan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wlayah sistem penyangga kehidpan.
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami .
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa kenekaraaman
dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap
abitatnya.
Cagar Alam
• Penetapan cagar alam mewakili tipe ekosistem tertentu semisal terumbu
karang, mangrove, lamun, hutan dataran rendah, hutan meranggas,
savanna (padang rumput), gurun, rawa dan danau, sungai, payau, batu
kapur dan gamping, gua, submontane dan alpine, dan sebagainya.
Karena itu, sebuah negara yang memiliki komitmen terhadap konservasi,
akan memiliki sangat banyak kawasan cagar alam. Banyaknya cagar alam
ditentukan berdasarkan banyaknya tipe ekosistem yang ada dan perlu
diperlindungi di negara tersebut.
• CA KAWAH KAMOJANG; Garut, 7.650,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 274/ Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.
• Cagar Alam Laut PANANJUNG PANGANDARAN, seluas 470,00 ha sesuai dengan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 225/Kpts-II/1990, 12 Juni 1990
b. Hutan Pelestarian Alam terdiri dari : Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam
Fungsi KPA
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
2. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
3. Pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya
Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan
yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lesatri sumber dayaalam hayati dan
ekosistemnya.
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa
yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian,
ilmu pngetahuan, pendidikan, menunjang budaya, budidaya, pariwisata & rekreasi.
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata
dan rekreasi alam.
Zonasi Taman Nasional
4 ZONE DALAM TAMAN NASIONAL
1. Zone Inti
Dilarang masuk karena terdapat jenis satwa yg dilindungi dan atau
ada ekosistem yg sangat rentan terhadap faktor luar.
2. Zone Rimba
Orang dalam jumlah terbatas tujuan khusus ( pencinta alam,
pendaki gunung, petualang alam ) diijinkan dengan aturan khusus
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap ekosistem.
3. Zone Penyangga
Untuk perlindungan zone-zone yg mutlak dilindungi ( zone inti dan
rimba) dari kegiatan orang yang mengganggu ekosistem.
4. Zone Pemanfaatan.
Dimungkinkan untuk pengembangan kepariwisataan alam bagi para
pengunjung dengan membangun fasilitas wisata alam
Peta Sebaran Taman Nasional
Zona Vegetasi pada tropical rain forest TN Gn.
Gede Pangrango
 Hutan dataran rendah
- Ketinggian max. 600 m dpl
- Tipe vegetasi terkaya
 Sub montane forest
- 600-1400m dpl.
- Jenis pohon lebih kecil
- Pinus merkusii, Eucaliptus sp.
 Montane forest
- 1400-3000 m dpl
- Iklim ekstrim : jenis berkayu sedikit, semak, lumut, paku
 Sub alpine forest
- 3000-4000 m dpl
- Jenis lebih sedikit: berkayu (casuarina), semak, lumut
 Alpine
- >4000 m dpl
- Dominasi semak-semak, perdu tidak berkayu, lumut, rumput
c. Taman Buru
adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Beberapa ketentuan berburu :
1. Dalam situasi terjadi ledakan populasi satwa liar yg tidak dilindungi
sehingga menjadi hama dilakukan tindakan pengendalian dengan
pemburuan.
2. Alat berburu terdiri dari senjata api, senjata angin, alat buru tradisional
dan alat lainnya.
3. Berburu hanya dapat dilakukan oleh yg memiliki surat izin berburu. Syarat
tuk dapat izin harus memiliki akta buru dan bayar pungutan izin buru.
4. Pemburu yg mndpt izin berhak bebruru di tempat yg ditetapkan dalam
surat izin dan memiliki dan membawa hasil buruan.
5. Perburuan tdk boleh dilakukan dgn kendaraan bermotor, menggunakan
bahan peledak, menggunakan binatang pelacak, menggunakan bahan
kimia, menggunakan alat penggiring dan menggunakan alat perangkap.
2. Hutan Lindung : Kawasan hutan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk
dilindungi, agar fungsi ekologisnya yang menyangkut
kesuburan tanah dan tata air dapat tetap berjalan dan
dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar
UU RI no. 41/ 1999
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah
3. Hutan Produksi, adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok memproduksi hasil hutan
PP No. 18 Tahun 1994 Tentang :
Pengusahaan Pariwisata Alam
Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional,
Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam
Syarat pengusahaan sarana pariwisata alam :
1. Luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan
sarana dan prasarana pariwisata alam maksimum 10%
dari luas zona pemanfaatan Taman Nasional, blok
pemanfaatan tahura dan blok pemanfaatan wana wisata.
2. Bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat
3. Tidak mengubah bentang alam yang ada
PP no. 36 tahun 2010 : Pengusahaan
Pariwisata Alam
1. Pengusahaan pariwisata alam adalah suatu kegiatan untuk
mengusahakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa, taman
nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan
rencana pengelolaan.
2. Usaha pariwisata alam adalah usaha yang menyediakan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata alam.
3. Pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha
yang terkait dengan wisata alam.
4. Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara
untuk menikmati gejalakeunikan dan keindahan alam di kawasan
suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman
wisata alam.
PERMASALAHAN
1. KONFLIK KEPENTINGAN
• Di dalam dan sekitar hutan turun temurun tinggal
penduduk lokal yang mata pencahariannya dalam hutan.
• Kawasan hutan diklaim sebagai hak ulayat (enclave)
• Pengembangan sektor non-kehutanan oleh pemerintah
daerah (tambang galian c)
2. PEMNAFAATAN KAWASAN KONSERVASI MASIH TERBATAS
• Penelitian, pendidikan, budidaya dan pariwisata ???
3. DEGRADASI HUTAN SULIT DIKENDALIKAN
• Sumber daya pengamanan terbatas
• Lemah dalam kesepahaman
• Bermasalah dalam koordinasi antar para pihak
4. KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
EKOWISATA & WISATA ALAM
EKOWISATA
1. Bentuk perjalanan wisata ke tempat yang alami dgn tujuan
mengkonservasi lingkungan, melestarikan budaya dan mensejahterakan
masyarakatnya.
2. Bentuk perjalanan yg bertanggungjawab ke area alami dan beretualang
yg dpt menciptakan industri pariwisata.
3. Bentuk wisata berbasis alam dg mengikutsetakan aspek pendidikan,
interpretasi lingkungan alam budaya masyarakat dan pengelolaan
kelestarian ekologi
WISATA ALAM
Adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala
keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman
nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam.
WISATA MINAT KHUSUS
WMK Bentuk lain dari EKOWISATA ( Black, 1999 )
Pertumbuhan ekonomi tinggi menciptakan kelompok berpenghasilan tinggi dgn
ekspektasi perjalanan wisata yg khusus. Mereka cenderung meninggalkan wisata
konvensional dan memilih perjalanan wisata yg berkwalitas yang kemudian dikenal
Wisata Minat Khusus.
Ciri Wisata Minat Khusus
a. Latar belakang intelktual lebih baik
b. Pemahaman dan kepekaan yg lebih terhadap etika, moralitas dan nilai tertentu
c. Perjalanan aktif dalam rangka pengembangan diri
d. Bukan sekedar liburan biasa
e. Berinteraksi, berpartisipasi dan belajar
Trends: WMK tumbuh lebih baik melebihi wisata konvensional
KEUNTUNGAN WISATA MINAT KHUSUS
1. Terjadinya proses belajar ( learning )
2. Pemberian apresiasi terhadap alam ( rewarding )
3. Pengkayaan pengetahuan ( enriching )
4. Petualangan ( adventure )
BIDANG YANG DIMINATI ASPEK BUDAYA DAN ASPEK ALAM
Caranya adventure atau petualangan dengan menguras tenaga
kadang bahaya misalnya trikking, hiking, rafting, caving,
berburu, mancing di laut.
Kehadiran dgn kelompok kecil, long-stay, tinggal bersama
masyarakat, fasilitas seadanya, makanan yang penting bersih
dan bergizi.
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to [4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf

Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)UNIB
 
Taman nasional indonesia
Taman nasional indonesiaTaman nasional indonesia
Taman nasional indonesiaChaing Saing
 
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxmateri sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxAbnerRinaldiYosapatS
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxAlexErwin7
 
Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1Budi Hikmawan
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayatiPuspita cs
 
Pemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkunganPemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkunganMTR
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfvitodery
 
Tugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 farizTugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 farizARIEF RAHMAN
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxLisdaKanna
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahTaufik Hamidi
 
PROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptx
PROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptxPROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptx
PROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptxTijanLunga
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasf4ishal
 

Similar to [4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf (20)

Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
 
Ppa
PpaPpa
Ppa
 
Taman nasional indonesia
Taman nasional indonesiaTaman nasional indonesia
Taman nasional indonesia
 
Ekologi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Ekologi Taman Hutan Raya Ir. H. DjuandaEkologi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Ekologi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
 
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxmateri sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
 
Pengarusutamaan
PengarusutamaanPengarusutamaan
Pengarusutamaan
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
 
Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
 
Pemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkunganPemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkungan
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
 
Tugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 farizTugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 fariz
 
The Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of EcosystemThe Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of Ecosystem
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
 
Analisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerahAnalisis potensi wilayah dan daerah
Analisis potensi wilayah dan daerah
 
PROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptx
PROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptxPROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptx
PROFIL KAWASAN KONSERVASI kota SORONG.pptx
 
Restorasi 021109
Restorasi 021109Restorasi 021109
Restorasi 021109
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
 
Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf

  • 1. Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan
  • 2. Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan • Pergeseran paradigma pemanfaatan hutan : Timber product oriented Recources based oriented • Bentuk pengelolaan Sumber daya Hutan : - Kayu atau hasil hutan non kayu (rotan, herba, sutera, madu dll) - Konservasi menjaga keseimbangan alam - Jasa lingkungan dan jasa pariwisata
  • 3. Critical Mass Strategy • Hutan berperan sebagai basket of function : Hutan diperankan seluruh fungsinya dengan mempertimbangkan wilayah diluar kawasan hutan negara.
  • 4. Critical mass strategy Sistem produksi kayu lestari Agroforestry Obat tradisional Sumber energi Habitat Rehabilitasi Lahan kritis wisata Kesehatan Masy & Pendidikan Obat tradisional Jasa lingkungan Silvikultur, metoda ekstraksi Interpretasi alam Penangkaran satwa Rumah pohon Canopy trail Produksi protein hewani Pohon buah Produksi non kayu Bio energi, kayu bakar, arang Minyak kayu putih, terpentin PLTA, gambut Zonasi Perlindunga kawasan inti Plasma nutfah Pembiakan jenis langka Hutan Percobaan Pengetahuan alam Maengontrol malaria Hutan percobaan Penyerap polutan Menjaga kualitas dan debit air Keanekaragaman biota Pengendalian erosi Pengendali iklim
  • 5. EKOSISTEM EKOSISTEM : Tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Didalamnya terdapat : mahluk hidup dan lingkungannya Ekosistemnya sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non- hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi. Sistem penyangga kehidupan merupakan suatu proses alami dari berbagai unsur hayati dan non-hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan mahluk.
  • 6. Kawasan Hutan sebagai ODTW (Obyek Daya Tarik Wisata) Kawasan hutan merupakan ecotipe tertentu, mengandung aspek pelestarian & pemanfaatan. UU No. 41 tahun 1999 ttg Kehutanan : HUTAN : kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi SDA hayati yang didominasi oleh pepohonan, yang saling terkait dengan lingkungannya. KAWASAN HUTAN : wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan pemerintah untuk dipertahankan sebagai hutan tetap HUTAN WISATA : kawasan hutan yang diperuntukkansecara khusus untuk dibina dan dipelihara sebagai kawasan pariwisata dan atau wisata buru
  • 7. PENETAPAN FUNGSI HUTAN Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan terdiri dari : 1. Hutan konservasi, yang terdiri dari: a. Hutan Suaka Alam terdiri dari : Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Fungsi K S A 1. Pengawetan keanekaagaman tumbuhan & satwa beserta ekosistem 2. Perlindungan sistem penyangga kehidupan Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun diperairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wlayah sistem penyangga kehidpan. Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami . Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa kenekaraaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap abitatnya.
  • 8. Cagar Alam • Penetapan cagar alam mewakili tipe ekosistem tertentu semisal terumbu karang, mangrove, lamun, hutan dataran rendah, hutan meranggas, savanna (padang rumput), gurun, rawa dan danau, sungai, payau, batu kapur dan gamping, gua, submontane dan alpine, dan sebagainya. Karena itu, sebuah negara yang memiliki komitmen terhadap konservasi, akan memiliki sangat banyak kawasan cagar alam. Banyaknya cagar alam ditentukan berdasarkan banyaknya tipe ekosistem yang ada dan perlu diperlindungi di negara tersebut. • CA KAWAH KAMOJANG; Garut, 7.650,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 274/ Kpts-II/1999, 7 Mei 1999. • Cagar Alam Laut PANANJUNG PANGANDARAN, seluas 470,00 ha sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 225/Kpts-II/1990, 12 Juni 1990
  • 9. b. Hutan Pelestarian Alam terdiri dari : Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam Fungsi KPA 1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan 2. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa 3. Pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lesatri sumber dayaalam hayati dan ekosistemnya. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pngetahuan, pendidikan, menunjang budaya, budidaya, pariwisata & rekreasi. Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
  • 10. Zonasi Taman Nasional 4 ZONE DALAM TAMAN NASIONAL 1. Zone Inti Dilarang masuk karena terdapat jenis satwa yg dilindungi dan atau ada ekosistem yg sangat rentan terhadap faktor luar. 2. Zone Rimba Orang dalam jumlah terbatas tujuan khusus ( pencinta alam, pendaki gunung, petualang alam ) diijinkan dengan aturan khusus agar tidak menimbulkan gangguan terhadap ekosistem. 3. Zone Penyangga Untuk perlindungan zone-zone yg mutlak dilindungi ( zone inti dan rimba) dari kegiatan orang yang mengganggu ekosistem. 4. Zone Pemanfaatan. Dimungkinkan untuk pengembangan kepariwisataan alam bagi para pengunjung dengan membangun fasilitas wisata alam
  • 11. Peta Sebaran Taman Nasional
  • 12. Zona Vegetasi pada tropical rain forest TN Gn. Gede Pangrango  Hutan dataran rendah - Ketinggian max. 600 m dpl - Tipe vegetasi terkaya  Sub montane forest - 600-1400m dpl. - Jenis pohon lebih kecil - Pinus merkusii, Eucaliptus sp.  Montane forest - 1400-3000 m dpl - Iklim ekstrim : jenis berkayu sedikit, semak, lumut, paku  Sub alpine forest - 3000-4000 m dpl - Jenis lebih sedikit: berkayu (casuarina), semak, lumut  Alpine - >4000 m dpl - Dominasi semak-semak, perdu tidak berkayu, lumut, rumput
  • 13. c. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu. Beberapa ketentuan berburu : 1. Dalam situasi terjadi ledakan populasi satwa liar yg tidak dilindungi sehingga menjadi hama dilakukan tindakan pengendalian dengan pemburuan. 2. Alat berburu terdiri dari senjata api, senjata angin, alat buru tradisional dan alat lainnya. 3. Berburu hanya dapat dilakukan oleh yg memiliki surat izin berburu. Syarat tuk dapat izin harus memiliki akta buru dan bayar pungutan izin buru. 4. Pemburu yg mndpt izin berhak bebruru di tempat yg ditetapkan dalam surat izin dan memiliki dan membawa hasil buruan. 5. Perburuan tdk boleh dilakukan dgn kendaraan bermotor, menggunakan bahan peledak, menggunakan binatang pelacak, menggunakan bahan kimia, menggunakan alat penggiring dan menggunakan alat perangkap.
  • 14. 2. Hutan Lindung : Kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi, agar fungsi ekologisnya yang menyangkut kesuburan tanah dan tata air dapat tetap berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar UU RI no. 41/ 1999 Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah 3. Hutan Produksi, adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan
  • 15. PP No. 18 Tahun 1994 Tentang : Pengusahaan Pariwisata Alam Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam Syarat pengusahaan sarana pariwisata alam : 1. Luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana pariwisata alam maksimum 10% dari luas zona pemanfaatan Taman Nasional, blok pemanfaatan tahura dan blok pemanfaatan wana wisata. 2. Bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat 3. Tidak mengubah bentang alam yang ada
  • 16. PP no. 36 tahun 2010 : Pengusahaan Pariwisata Alam 1. Pengusahaan pariwisata alam adalah suatu kegiatan untuk mengusahakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan rencana pengelolaan. 2. Usaha pariwisata alam adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata alam. 3. Pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha yang terkait dengan wisata alam. 4. Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejalakeunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
  • 17. PERMASALAHAN 1. KONFLIK KEPENTINGAN • Di dalam dan sekitar hutan turun temurun tinggal penduduk lokal yang mata pencahariannya dalam hutan. • Kawasan hutan diklaim sebagai hak ulayat (enclave) • Pengembangan sektor non-kehutanan oleh pemerintah daerah (tambang galian c) 2. PEMNAFAATAN KAWASAN KONSERVASI MASIH TERBATAS • Penelitian, pendidikan, budidaya dan pariwisata ??? 3. DEGRADASI HUTAN SULIT DIKENDALIKAN • Sumber daya pengamanan terbatas • Lemah dalam kesepahaman • Bermasalah dalam koordinasi antar para pihak 4. KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
  • 18. EKOWISATA & WISATA ALAM EKOWISATA 1. Bentuk perjalanan wisata ke tempat yang alami dgn tujuan mengkonservasi lingkungan, melestarikan budaya dan mensejahterakan masyarakatnya. 2. Bentuk perjalanan yg bertanggungjawab ke area alami dan beretualang yg dpt menciptakan industri pariwisata. 3. Bentuk wisata berbasis alam dg mengikutsetakan aspek pendidikan, interpretasi lingkungan alam budaya masyarakat dan pengelolaan kelestarian ekologi WISATA ALAM Adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam.
  • 19. WISATA MINAT KHUSUS WMK Bentuk lain dari EKOWISATA ( Black, 1999 ) Pertumbuhan ekonomi tinggi menciptakan kelompok berpenghasilan tinggi dgn ekspektasi perjalanan wisata yg khusus. Mereka cenderung meninggalkan wisata konvensional dan memilih perjalanan wisata yg berkwalitas yang kemudian dikenal Wisata Minat Khusus. Ciri Wisata Minat Khusus a. Latar belakang intelktual lebih baik b. Pemahaman dan kepekaan yg lebih terhadap etika, moralitas dan nilai tertentu c. Perjalanan aktif dalam rangka pengembangan diri d. Bukan sekedar liburan biasa e. Berinteraksi, berpartisipasi dan belajar Trends: WMK tumbuh lebih baik melebihi wisata konvensional
  • 20. KEUNTUNGAN WISATA MINAT KHUSUS 1. Terjadinya proses belajar ( learning ) 2. Pemberian apresiasi terhadap alam ( rewarding ) 3. Pengkayaan pengetahuan ( enriching ) 4. Petualangan ( adventure ) BIDANG YANG DIMINATI ASPEK BUDAYA DAN ASPEK ALAM Caranya adventure atau petualangan dengan menguras tenaga kadang bahaya misalnya trikking, hiking, rafting, caving, berburu, mancing di laut. Kehadiran dgn kelompok kecil, long-stay, tinggal bersama masyarakat, fasilitas seadanya, makanan yang penting bersih dan bergizi.