Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membahas pengembangan wisata alam di kawasan hutan, termasuk penetapan fungsi hutan sebagai kawasan konservasi, lindung, dan produksi.
2. Kawasan hutan dapat dikembangkan sebagai objek wisata alam melalui pengusahaan pariwisata di zona pemanfaatan taman nasional dan lainnya.
3. Wisata alam dan ekowisata merupakan bentuk pemanfaatan berkelan
2. Pengembangan Wisata Alam di
Kawasan Hutan
• Pergeseran paradigma pemanfaatan hutan :
Timber product oriented
Recources based oriented
• Bentuk pengelolaan Sumber daya Hutan :
- Kayu atau hasil hutan non kayu (rotan,
herba, sutera, madu dll)
- Konservasi menjaga keseimbangan alam
- Jasa lingkungan dan jasa pariwisata
3. Critical Mass Strategy
• Hutan berperan sebagai basket of function : Hutan diperankan seluruh
fungsinya dengan mempertimbangkan wilayah diluar kawasan hutan
negara.
5. EKOSISTEM
EKOSISTEM :
Tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Didalamnya terdapat : mahluk hidup dan lingkungannya
Ekosistemnya sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan
timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non-
hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi.
Sistem penyangga kehidupan merupakan suatu proses alami dari
berbagai unsur hayati dan non-hayati yang menjamin
kelangsungan kehidupan mahluk.
6. Kawasan Hutan sebagai ODTW (Obyek
Daya Tarik Wisata)
Kawasan hutan merupakan ecotipe tertentu, mengandung aspek
pelestarian & pemanfaatan.
UU No. 41 tahun 1999 ttg Kehutanan :
HUTAN : kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi SDA
hayati yang didominasi oleh pepohonan, yang saling terkait dengan
lingkungannya.
KAWASAN HUTAN : wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan
pemerintah untuk dipertahankan sebagai hutan tetap
HUTAN WISATA : kawasan hutan yang diperuntukkansecara khusus
untuk dibina dan dipelihara sebagai kawasan pariwisata dan atau
wisata buru
7. PENETAPAN FUNGSI HUTAN
Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan terdiri dari :
1. Hutan konservasi, yang terdiri dari:
a. Hutan Suaka Alam terdiri dari : Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
Fungsi K S A
1. Pengawetan keanekaagaman tumbuhan & satwa beserta ekosistem
2. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun diperairan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wlayah sistem penyangga kehidpan.
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami .
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa kenekaraaman
dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap
abitatnya.
8. Cagar Alam
• Penetapan cagar alam mewakili tipe ekosistem tertentu semisal terumbu
karang, mangrove, lamun, hutan dataran rendah, hutan meranggas,
savanna (padang rumput), gurun, rawa dan danau, sungai, payau, batu
kapur dan gamping, gua, submontane dan alpine, dan sebagainya.
Karena itu, sebuah negara yang memiliki komitmen terhadap konservasi,
akan memiliki sangat banyak kawasan cagar alam. Banyaknya cagar alam
ditentukan berdasarkan banyaknya tipe ekosistem yang ada dan perlu
diperlindungi di negara tersebut.
• CA KAWAH KAMOJANG; Garut, 7.650,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 274/ Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.
• Cagar Alam Laut PANANJUNG PANGANDARAN, seluas 470,00 ha sesuai dengan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 225/Kpts-II/1990, 12 Juni 1990
9. b. Hutan Pelestarian Alam terdiri dari : Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam
Fungsi KPA
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
2. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
3. Pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya
Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan
yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lesatri sumber dayaalam hayati dan
ekosistemnya.
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa
yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian,
ilmu pngetahuan, pendidikan, menunjang budaya, budidaya, pariwisata & rekreasi.
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata
dan rekreasi alam.
10. Zonasi Taman Nasional
4 ZONE DALAM TAMAN NASIONAL
1. Zone Inti
Dilarang masuk karena terdapat jenis satwa yg dilindungi dan atau
ada ekosistem yg sangat rentan terhadap faktor luar.
2. Zone Rimba
Orang dalam jumlah terbatas tujuan khusus ( pencinta alam,
pendaki gunung, petualang alam ) diijinkan dengan aturan khusus
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap ekosistem.
3. Zone Penyangga
Untuk perlindungan zone-zone yg mutlak dilindungi ( zone inti dan
rimba) dari kegiatan orang yang mengganggu ekosistem.
4. Zone Pemanfaatan.
Dimungkinkan untuk pengembangan kepariwisataan alam bagi para
pengunjung dengan membangun fasilitas wisata alam
12. Zona Vegetasi pada tropical rain forest TN Gn.
Gede Pangrango
Hutan dataran rendah
- Ketinggian max. 600 m dpl
- Tipe vegetasi terkaya
Sub montane forest
- 600-1400m dpl.
- Jenis pohon lebih kecil
- Pinus merkusii, Eucaliptus sp.
Montane forest
- 1400-3000 m dpl
- Iklim ekstrim : jenis berkayu sedikit, semak, lumut, paku
Sub alpine forest
- 3000-4000 m dpl
- Jenis lebih sedikit: berkayu (casuarina), semak, lumut
Alpine
- >4000 m dpl
- Dominasi semak-semak, perdu tidak berkayu, lumut, rumput
13. c. Taman Buru
adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Beberapa ketentuan berburu :
1. Dalam situasi terjadi ledakan populasi satwa liar yg tidak dilindungi
sehingga menjadi hama dilakukan tindakan pengendalian dengan
pemburuan.
2. Alat berburu terdiri dari senjata api, senjata angin, alat buru tradisional
dan alat lainnya.
3. Berburu hanya dapat dilakukan oleh yg memiliki surat izin berburu. Syarat
tuk dapat izin harus memiliki akta buru dan bayar pungutan izin buru.
4. Pemburu yg mndpt izin berhak bebruru di tempat yg ditetapkan dalam
surat izin dan memiliki dan membawa hasil buruan.
5. Perburuan tdk boleh dilakukan dgn kendaraan bermotor, menggunakan
bahan peledak, menggunakan binatang pelacak, menggunakan bahan
kimia, menggunakan alat penggiring dan menggunakan alat perangkap.
14. 2. Hutan Lindung : Kawasan hutan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk
dilindungi, agar fungsi ekologisnya yang menyangkut
kesuburan tanah dan tata air dapat tetap berjalan dan
dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar
UU RI no. 41/ 1999
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah
3. Hutan Produksi, adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok memproduksi hasil hutan
15. PP No. 18 Tahun 1994 Tentang :
Pengusahaan Pariwisata Alam
Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional,
Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam
Syarat pengusahaan sarana pariwisata alam :
1. Luas kawasan yang dimanfaatkan untuk pembangunan
sarana dan prasarana pariwisata alam maksimum 10%
dari luas zona pemanfaatan Taman Nasional, blok
pemanfaatan tahura dan blok pemanfaatan wana wisata.
2. Bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat
3. Tidak mengubah bentang alam yang ada
16. PP no. 36 tahun 2010 : Pengusahaan
Pariwisata Alam
1. Pengusahaan pariwisata alam adalah suatu kegiatan untuk
mengusahakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa, taman
nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan
rencana pengelolaan.
2. Usaha pariwisata alam adalah usaha yang menyediakan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata alam.
3. Pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha
yang terkait dengan wisata alam.
4. Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara
untuk menikmati gejalakeunikan dan keindahan alam di kawasan
suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman
wisata alam.
17. PERMASALAHAN
1. KONFLIK KEPENTINGAN
• Di dalam dan sekitar hutan turun temurun tinggal
penduduk lokal yang mata pencahariannya dalam hutan.
• Kawasan hutan diklaim sebagai hak ulayat (enclave)
• Pengembangan sektor non-kehutanan oleh pemerintah
daerah (tambang galian c)
2. PEMNAFAATAN KAWASAN KONSERVASI MASIH TERBATAS
• Penelitian, pendidikan, budidaya dan pariwisata ???
3. DEGRADASI HUTAN SULIT DIKENDALIKAN
• Sumber daya pengamanan terbatas
• Lemah dalam kesepahaman
• Bermasalah dalam koordinasi antar para pihak
4. KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN
18. EKOWISATA & WISATA ALAM
EKOWISATA
1. Bentuk perjalanan wisata ke tempat yang alami dgn tujuan
mengkonservasi lingkungan, melestarikan budaya dan mensejahterakan
masyarakatnya.
2. Bentuk perjalanan yg bertanggungjawab ke area alami dan beretualang
yg dpt menciptakan industri pariwisata.
3. Bentuk wisata berbasis alam dg mengikutsetakan aspek pendidikan,
interpretasi lingkungan alam budaya masyarakat dan pengelolaan
kelestarian ekologi
WISATA ALAM
Adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala
keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman
nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam.
19. WISATA MINAT KHUSUS
WMK Bentuk lain dari EKOWISATA ( Black, 1999 )
Pertumbuhan ekonomi tinggi menciptakan kelompok berpenghasilan tinggi dgn
ekspektasi perjalanan wisata yg khusus. Mereka cenderung meninggalkan wisata
konvensional dan memilih perjalanan wisata yg berkwalitas yang kemudian dikenal
Wisata Minat Khusus.
Ciri Wisata Minat Khusus
a. Latar belakang intelktual lebih baik
b. Pemahaman dan kepekaan yg lebih terhadap etika, moralitas dan nilai tertentu
c. Perjalanan aktif dalam rangka pengembangan diri
d. Bukan sekedar liburan biasa
e. Berinteraksi, berpartisipasi dan belajar
Trends: WMK tumbuh lebih baik melebihi wisata konvensional
20. KEUNTUNGAN WISATA MINAT KHUSUS
1. Terjadinya proses belajar ( learning )
2. Pemberian apresiasi terhadap alam ( rewarding )
3. Pengkayaan pengetahuan ( enriching )
4. Petualangan ( adventure )
BIDANG YANG DIMINATI ASPEK BUDAYA DAN ASPEK ALAM
Caranya adventure atau petualangan dengan menguras tenaga
kadang bahaya misalnya trikking, hiking, rafting, caving,
berburu, mancing di laut.
Kehadiran dgn kelompok kecil, long-stay, tinggal bersama
masyarakat, fasilitas seadanya, makanan yang penting bersih
dan bergizi.