3. Hutan yang ada di Indonesia menurut fungsinya dibedakan
menjadi beberapa jenis diantaranya terdiri dari:
15,5% hutan
konversi
15,5% hutan
konversi
17% hutan produksi tetap17% hutan produksi tetap
16,1% hutan produksi
terbatas
16,1% hutan produksi
terbatas
9,8% suaka alam dan hutan
wisata
9,8% suaka alam dan hutan
wisata
15,1% berupa hutan lindung15,1% berupa hutan lindung
Hutan Produksi Terbatas
15.6%
Hutan Produksi Tetap 17.8%
Lahan Binaan 25.0%
Hutan Konvensional 16.1%
Hutan Lindung 15.6%
Taman Nasional & Cagar Alam
9.9%
Hutan Produksi Tetap Hutan Produksi Terbatas Hutan Konvensional
Hutan Lindung Taman Nasional & Cagar Alam Lahan Binaan
4. Fungsi HutanFungsi Hutan
Kawasan hutan yang karena sifat-sifat alamnya diperuntukkan guna
pengaturan tata air dan pencegahan bencana banjir dan erosi, serta untuk
pemeliharaan kesuburan tanah.
Kawasan hutan yang diperuntukkan guna memproduksi hasil hutan
untuk keperluan masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk
pembangunan, industri dan ekspor.
• Hutan produksi dengan penggunaan terbatas, yaitu hutan produksi yangHutan produksi dengan penggunaan terbatas, yaitu hutan produksi yang
hanya dapat di eksploitasi dengan cara tebang pilih.hanya dapat di eksploitasi dengan cara tebang pilih.
• Hutan produksi dengan penebangan bebas yang diartikan sebagai hutanHutan produksi dengan penebangan bebas yang diartikan sebagai hutan
produksi yang dapat dieksploitasi baik dengan tebang pilih maupunproduksi yang dapat dieksploitasi baik dengan tebang pilih maupun
dengan cara tebang habis disertai dengan pembibitan alam atau dengandengan cara tebang habis disertai dengan pembibitan alam atau dengan
pembibitan buatan.pembibitan buatan.
5. Merupakan kawasan hutan yang karena sifatnya yang khas diperuntukkan
secara khusus untuk perlindungan alam hayati lainnya antara lain dapat
dibagi dalam bebrapa jenis yaitu:
• Hutan suaka alam yang berhubungan dengan alamnya yang khas, termasuk alam hewaniHutan suaka alam yang berhubungan dengan alamnya yang khas, termasuk alam hewani
dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dandan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan yang selanjutnya disebut cagar alam.kebudayaan yang selanjutnya disebut cagar alam.
• Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yangHutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang
mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaanmempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan
dan kebanggaan nasional yang kemudian disebut margasatwa.dan kebanggaan nasional yang kemudian disebut margasatwa.
Kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan
dipelihara guna kepentingan pariwisata atau perburuan, yaitu:
• Hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani,Hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani,
maupun keindahan alamnya sendiri memiliki corak yang khas untuk dimanfaatkan bagimaupun keindahan alamnya sendiri memiliki corak yang khas untuk dimanfaatkan bagi
kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Hutan seperti ini disebut sebagai taman wisata.kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Hutan seperti ini disebut sebagai taman wisata.
• Hutan wisata yang di dalamnya terdapat satwa baru yang memungkinkanHutan wisata yang di dalamnya terdapat satwa baru yang memungkinkan
diselenggarakannya perburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi, yang selanjutnyadiselenggarakannya perburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi, yang selanjutnya
disebut taman baru.disebut taman baru.
6. Lanjutan…
Hutan sebagai fungsi ekologi
Hutan dengan vegetasinya mempunyai keterkaitan yang erat dengan
ekologi seperti: penyangga keseimbangan suhu dan iklim, menjaga aliran
air, pencegah erosi, penyebab O2 dan sebagainya.
Menurut Houghton dan Woodwell (1989) neraca pengurangan dan
penambahan CO2 adalah sebagai berikut:
• Neraca difusi fisika-kimia dari laut mengakibatkan pengurangan CO2
sebanyak 4 miliar m ton/tahun
• Neraca pernafasan melepas 50 m ton CO2
/tahun, dan fotosintesa
menyerap 100 m ton CO2
/tahun, sehingga tumbuhan menyebabkan
pengurangan 50 m ton CO2
/tahun
• Pengurangan 50 m ton/tahun dari “pernafasan” tanah (dari limbah,
kegiatan pertanian lahan organik, dan sebagainya)
• Pelepasan CO2
dari energi fosil, sebagian besar dari industri sebanyak 5 m
ton/tahun.
7. Lanjutan…
Hutan sebagai pendorong pembangunan
Sektor kehutanan adalah
penghasil devisa non migas nomor
dua setelah tekstil. Di samping itu
sektor hutan juga mempekerjakan
± 300.000 orang pekerja secara
langsung dan 700.000 orang
secara tidak langsung.
Sampai september 1999, ada
422 pemegang Hak
Penguasaan Hutan (HPH) aktif
menguasai sekitar 51 juta
hektar hutan usaha yang
terbagi dalam 35 grup besar