2. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Bidang Pembelajaran 3
Pelaksanaan Pelatihan
Proses belajar
secara sadar
maupun tidak sadar Status prestasi
Penilaian dan
evaluasi
Dorongan dan
bantuan khusus
jika terdapat
masalah
Metode
Media
pembelajaran
Pelatih: Memotiva
si,mengarahkan
mandiri berorien
tasi pada proses
3. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Melaksanakan
Pelatihan kejuruan
di perusahaan
Melaksanakan
dan mengana-
lisa penilaian
Menciptakan
suasana yang
kondusif
Mengem-
bangkan tugas
belajar dan
tugas kerja
Memilih dan
menggunakan
metode
pengajaran
Memperhatikan
kesulitan
belajar
Menawarkan
pilihan
tambahan
belajar
Mengamati
dan
menyelesaikan
masalah
pemagang
3
4. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
TUJUAN PEMBELAJARAN
4
KOMPETENSI KERJA
KEAHLIAN
PRESTASI
PENGETAHUAN
METODE KERJA
KEMAMPUAN
BELAJAR
KREATIFITAS
KEMANDIRIAN
KESIAPAN KERJA
KETERTARIKAN
ORIENTASI KUALITAS
EFISIENSI
MENGHADAPI PERUBAHAN
KESELAMATAN KERJA
ORIENTASI PADA
PERUSAHAAN
JAGA LINGKUNGAN
TEAMWORK
KUALITAS
KERJA
SKILL
PRESTASI
KERJA
5. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Tujuan pelatihan adalah :
Membantu perencanaan dan aktifasi pemagang
Menjadi media pemahaman tujuan Pelatihan kejuruan
Melaksanaan Pelatihan kejuruan yang efektif
Kontrol keberhasilan
Memotivasi pemagang (menunjukkan manfaat)
Pembagian tugas perusahaan dengan sekolah kejuruan
Tujuan Pelatihan kejuruan harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga dapat dikontrol.
Tujuan Pelatihan
Hal-hal yang ingin dicapai dari proses pelatihan disebut
tujuan pelatihan
6. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Contoh di Jerman:
Tugas komunikasi teknologi kantor
Menyusun formulir DIN 5008
Menyusun formulir elektronik DIN 5008 dengan
menggunakan literatur, corporate design perusahaan
Indonesia
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Jenis Tujuan Pembelajaran
Tujuan Strategis (Arah Prilaku)
Tujuan Taktis (Detail Prilaku)
Tujuan Operasional (Prilaku akhir)
7. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
→ Mampu menilai tindakan
sesuai kriteria
Tingkat Tujuan Pembelajaran
→ Mampu mengulangi
pendapat
→ Mampu menggabungkan bagian
ke dalam sistem yg komplek
→ Mampu membagi tindakan
dalam struktur
→ Mampu menggunakan yang
umum pada yang khusus
→ Mampu menginterpretasi
dengan kata-kata sendiri
8. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Kognitif : Belajar melalui memahami
Efektif : Belajar melalui trial and error, penghargaan, pengulangan,
peniruan
Psikomotor : Belajar melalui gabungan antara berpikir dan melaksanakan
(test-operate-test-exit)
Bagaimana cara belajar ?
Bagaimana cara mengingat ?
Cara belajar Daya ingat
– 90% MEMPERKENALKAN
DAN MELAKUKAN
– 75% BERBICARA
– 50% MELIHAT DAN
MENDENGARKAN
– 30% MELIHAT
– 20% MENDENGARKAN
– 10% MEMBACA
Koqnitif
Efektif
Psikomotor
PEMAGANG
9. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Tingkat Kesulitan Cara Belajar
Formulasi tujuan Pelatihan kejuruan menunjukkan tingkat
kesulitan tertentu dan metode pengajaran perlu disesuaikan.
Di Bidang Koqnitif Di Bidang Efektif Di Bidang Psikomotor
1. Reprodiksi 1. Penyadaran 1. Reproduksi operasi kerja
sederhana
2. Reorganisasi 2. Bereaksi 2. Reproduksi operasi kerja
sederhana komplek
3. Transfer 3. Menilai 3. Transfer
4. Penyelesaian
masalah / Kreatif
4. Meng-organisr
5. Membangun
sistim penilaian
10. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
10
Pengontrolan Kesuksesan Pembelajaran
Kontrol keberhasilan pembelajaran Pembicaraan evaluasi
JENIS
Internal
• Percobaan kerja
• Tes
• Lembar kerja
• Pertanyaan
Eksternal
• Ijazah sekolah
kejuruan
• Nilai (rapor)
• Hasil ujian
1. Penentuan kriteria
2. Pengamatan
3. Penjabaran
4. Penilaian
5. Umpan balik
TOOL
Transparan, secara reguler, memotivasi, kontrol diri
sendiri
METODE
11. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Dunia usaha/dunia industri saat ini menuntut
• Kompetensi keahlian
• Lebih banyak lagi kompetensi seperti kemandirian, kesadaran akan
tanggung jawab, bekerja secara berkelompok, kemampuan
berkomunikasi dan menyampaikan/ menerima kritik, inisiatif
Tujuan: mencapai kompetensi bertindak
Konsekuensi :
1. Pelatih harus menggunakan metode pembelajaran baru.
2. Pelatih dapat membedakan bidang belajar & bidang kerja.
3. Pelatih harus melibatkan peserta ke dalam kelompok kerja .
4. Pelatih harus menciptakan tempat pembelajaran yang bervariasi.
5. Pelatih tempat kerja harus melibatkan rekan kerja.
6. Pelatih harus merubah tugas kerja asli menjadi tugas belajar.
7. Pelatih harus menerapkan metode tindakan menyeluruh.
Kompetensi Bertindak Profesi
12. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Dipengaruhi oleh
Figur pelatih
tempat kerja
Lingkungan
belajar
Media
Perlibatan semua
indra
Metode (terfokus
pada pemagang
dan terfokus pada
pelatih tempat
kerja)
Perangkat belajar
dan perangkat
kerja
METODE KOMPETENSI MENYELURUH
Dengan mengetahui faktor pengaruh, memungkinkan
membuat urutan Langkah Aktivitas yang Efektip
12
13. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Pelatih tempat kerja memilih metode yang
sesuai dengan kompetensi tujuan pelatihan.
METODE PEMBELAJARAN (KONSEP METODIK)
13
PEMAGANG
PANDUAN
TEKS
MODERASI
SIMULASI
TUGAS
BELAJAR
ROLE PLAY
KURSUS
DISKUSI
PROYEK
BRAIN
STORMING
14. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Dasar
Dari yang dikenal ke
yang tidak dikenal
Dari yang mudah ke
yang sulit
Dari yang sederhana
ke yang rumit
Dari yang konkret ke
yang abstrak
Dari yang khusus ke
yang umum
Dari yang dekat ke
yang jauh
POKOK-POKOK DIDAKTIS
PRINSIP
Kejelasan tujuan: tujuan pembelaja ran
diinformulasikan oleh pelatih agar jelas, apa
yang harus dikuasai di akhir dari satuan
pelatihan.
Aktifitas: aktifitas yang sering dilakukan akan
memberikan hasil yang lebih baik.
Cara penyampaian: dapat menerima isi
pembelajaran dengan banyak indera.
Perkembangan: isi harus sesuai dengan status
perkembangan pemagang.
Dapat dimengerti: individualitas pemagang
harus diperhatikan, tidak dituntut terlalu
banyak maupun terlalu sedikit.
Jaminan keberhasilan: Perlu dipersiapkan
melalui kesempatan multiplikasi pengetahuan.
Dekat dengan praktek: Pelajaran harus dapat
diterapkan dalam kerja di lapangan.
Ilmu teori belajar.
Belajar
secara
mandiri
Transfer
hasil
pembelajaran
15. Komite Pelatihan Vokasi Indonesia
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Pengontrolan Tugas Pelatihan
Tujuannya adalah menciptakan kompetensi bertindak !
• Merencanakan secara mandiri
• Melaksanakan secara mandiri
• Mengontrol secara mandiri
Pengontrolan adalah merbandingkan antara tujuan
dan hasil yang dicapai pemagang.
Terencana &
Sistimatis
• Terus-menerus
• Hasil menjadi landasan untuk tugas pembelajaran
berikutnya