Dokumen tersebut membahas metode pelatihan tradisional yang terdiri dari metode presentasi, metode hands-on, dan metode pengembangan kelompok. Metode presentasi meliputi pembelajaran klasikal dan audiovisual, sedangkan metode hands-on mencakup on the job training, simulasi, studi kasus, permainan bisnis, dan permainan peran. Metode pengembangan kelompok meliputi pelatihan tim dan pembelajaran aksi. Dokumen tersebut juga membandingkan kelebihan
2. TRAINING TRADITIONAL METHODS
Metode pelatihan tradisional yang didiskusikan disini
terdiri dari tiga kategori yaitu metode presentasi,
metode hands-out dan metode pengembangan
kelompok. Masing-masing kategori metode pelatihan
tradisional tersebut dideskripsikan untuk diketahui
keuntungan dan kerugian dalam penggunaannya,
termasuk cara trainer mendesain metode yang akan
digunakannya.
3. METODE PRESENTASI
Metode presentasi adalah metode dimana trainer bersikap pasif
terhadap infomasi dari pendengarnya. Informasi tersebut
mencakup fakta, proses dan metode pemecahan masalah.
Lecturer (pembelajaran klasikal) dan audiovisual adalah metode-
metode presentasi yang penting, walaupun ada metode yang
menjadikan metode tersebut dijadikan metode yang
dipersatukan.
Metode presentasi adalah metode dimana trainer bersikap pasif
terhadap infomasi dari pendengarnya. Informasi tersebut
mencakup fakta, proses dan metode pemecahan masalah.
Lecturer (pembelajaran klasikal) dan audiovisual adalah metode-
metode presentasi yang penting, walaupun ada metode yang
menjadikan metode tersebut dijadikan metode yang
dipersatukan.
4. Lecturer (pembelajaran klasikal)
Pada pembelajaran klasikal, pelatih berkomunikasi dengan
menggunakan kata-kata, serta komunikasi dari kapabilitas
pembelajaran terutama melalui satu arah dari pelatih kepada peserta
pelatihan sebagai pendengar. Metode ini juga mempunyai beberapa
kelemahan, seperti pengajar dan pelatih tidak banyak memperhatikan
perasaan peserta pelatihan karena terlalu terfokus dalam memberikan
informasi.
Variasi Metode Pembelajaran KlasikalVariasi Metode Pembelajaran Klasikal
5. Instruksi audiovisual mencakup penggunaan overhead, slide dan video. Karena video dapat digunakan
dengan improvisasi keterampilan komunikasi, namun video jarang digunakan secara tersendiri.
Penggunaan video dalam pelatihan mempunyai sejumlah keuntungan, yaitu:
1.Pelatih dapat meriview memberikan fleksibilitas pada session pembelajaran sesuai dengan keahlian.
2.Pelatih dapat menggunakan video dalam waktu yang berganda untuk bahan belajar peserta selama
dan setelah pelatihan.
3.Pelatih dapat mengekspose peristiwa yang tidak mudah untuk didemonstrasikan.
4.Pelatih dapat konsisten melakukan instruksi pelatihan dan materi pelatihan.
5.Video dari bagaimana pelatih juga dapat dilihat dan kinerja pelatih dapat diinterpretasikannya sendiri
oleh pelatih.
6.Video dapat memuat pengetahuan tentang tehnologi dan peralatan yang minimal dapat digunakan
dalam pelatihan
Instruksi audiovisual mencakup penggunaan overhead, slide dan video. Karena video dapat digunakan
dengan improvisasi keterampilan komunikasi, namun video jarang digunakan secara tersendiri.
Penggunaan video dalam pelatihan mempunyai sejumlah keuntungan, yaitu:
1.Pelatih dapat meriview memberikan fleksibilitas pada session pembelajaran sesuai dengan keahlian.
2.Pelatih dapat menggunakan video dalam waktu yang berganda untuk bahan belajar peserta selama
dan setelah pelatihan.
3.Pelatih dapat mengekspose peristiwa yang tidak mudah untuk didemonstrasikan.
4.Pelatih dapat konsisten melakukan instruksi pelatihan dan materi pelatihan.
5.Video dari bagaimana pelatih juga dapat dilihat dan kinerja pelatih dapat diinterpretasikannya sendiri
oleh pelatih.
6.Video dapat memuat pengetahuan tentang tehnologi dan peralatan yang minimal dapat digunakan
dalam pelatihan
Tehnik Audiovisual
6. METODE HANDS-OUT
Metode hands-out merupakan metode pelatihan yang
mempersiapkan pihak yang dilatih menjadi aktif terlibat dalam
pembelajaran. Metode hands-out mencakup:
1. on the job training, 4. permainan bisnis,
2. simulasi, 5. permainan peran; dan
3. studi kasus,6. permodelan tingkah laku .
Metode hands out ini merupakan metode yang ideal untuk
membangun keterampilan spesifik, pengertian tentang
bagaimana keterampilan dan tingkah laku dapat diranfer pada
pekerjaan, pengalaman dalam semua aspek yang ada dalam
pelaksanaan pekerjaan.
7. On the job training merujuk kepada pembelajaran pegawai pada hal yang
baru yang belum dialami pegawai dalam siatusi kerja atau selama bekerja untuk
diobservasi oleh teman sebaya atau manajer agar hasil pekerjaan menjadi maksimal
dan dapat mengimitasi tingkah laku untuk menghasilkan kinerja. Karena on the job
training disebutkan informal tidak berarti bahwa bukan merupakan bagian dari
pelatihan karena manager, teman sebaya dan mentor adalah pelayan dari on the job
training.
On the Job Training
8. Simulasi adalah metode pelatihan yang merepresentasikan situasi kehidupan nyata,
dimana pihak yang dilatih menghasilkan desisi atas hasil yang diinginkan sesuai
dengan posisi dimana mereka bekerja. Simulasi juga dapat digunakan untuk
membangun keterampilan managerial. Kondisi ini karena dalam program simulasi,
semua partisipan memberikan peranan yang berbeda, dan dengan basis memo dan
korespondensi, semua partisipan berinteraksi dengan anggota simulasi yang lain
dibawah kendali tim manajamen selama beberapa waktu. Simulasi akan mencatat
dan mengevaluasi tingkah laku partisipan dan interaksinya dalam melakukan
pemecahan masalah yang dideskripsikan melalui koresponedensi.
Simulasi
9.
10. Permainan bisnis mempersiapkan peserta pelatihan untuk memperoleh informasi, menganalisa
informasi, dan membuat keputusan. Melalui permainan yang melibatkan adanya kontestan antara peserta
pelatihan atau timnya mereka akan memantapkan criteria seperti waktu dan kuantitas dalam bisnisnya.
Dengan demikian, pertanyaan yang harus dijawab sebelum mempersiapkan dan melaksanakan permainan
bisnis sebagai bentuk pembelajaran masing-masingnya adalah :
1. Bagaimanakah hasil dari permainan bisnis dapat mempengaruhi sikap peserta dan sikap tim
peserta ?
2. Apakah yang dapat dipelajari dari permainan bisnis ?
3. Apakah aspek permainan bisnis yang sesuai dengan situasi kerja dari peserta pelatihan
permainan bisnis ?
4. Bagaimanakah permainan bisnis dapat memiliki relasi dengan pekerjaan dari peserta
pelatihan ?
5. Apakah peserta pelatihan belajar dari permainan bisnis dan dapat digunakan untuk
perencanaan dan digunakan dalam bekerja ?
Permainan Bisnis
11. Permainan peran menghasilkan peserta pelatihan dalam aksi dengan karakter yang disiapkan
untuk masing-masing peserta pelatihan. Permainan peran mempersiapkan informasi yang terbatas
tentang suatu situasi, dimana informasi yang dipersiapkan untuk simulasi biasanya lebih detail.
Sebelum bermain peran adalah suatu yang kritis untuk menjelaskan tujuan aktivitas bermain peran
kepada peserta pelatihan. Selama bermain peran, pelatih dibutuhkan untuk memonitor waktu,
tingkatan intensitas peran dan focus pada perhatian dari kelompok yang bermain peran.
Permainan Peran
12.
13. Pembelajaran Petualangan
Pembelajaran petualangan merujuk untuk menemukan keterampilan membangun relasi
dalam kelompok untuk menghasilkan efektivitas kelompok seperti perhatian anggota
terhadap kelompok, pemecahan masalah, manajemen konflik dan menerima resiko. Untuk
menghasilkan kesuksesan program pembelajaran adventure, harus diketahui bagaimana relasi
antara tipe keterampilan peserta pembelajaran yang diharapkan untuk dibangun.
Pelatihan Tim
Pelatihan tim mengkoordinasikan kinerja individual dalam pekerjaan bersama untuk
mencapai tujuan yang umum. Terdapat tiga komponen dari kinerja tim yaitu
pemgetahuan, perilaku dan tingkah laku.
Pelatihan tim mengkoordinasikan kinerja individual dalam pekerjaan bersama untuk
mencapai tujuan yang umum. Terdapat tiga komponen dari kinerja tim yaitu
pemgetahuan, perilaku dan tingkah laku.
14. Pembelajaran Aksi
Pembelajaran aksi memberikan tim atau kelompok kerja suatu masalah akutual,
dimana mereka bekerja untuk memecahkannya dan memiliki komitmen untuk
menghasilkan rencana aksi, dan selanjutnya membantu mereka untuk
bertanggungjawab melaksanakan rencana aksi.
Tahap yang dilalui dalam pembelajaran aksi mencakup:
1)Mengidentifikasi sponsor dari pembelajaran aksi termasuk CEO dan pimpinan
puncak,
2)Mengidentifikasi problem atau isu,
3)Mengidentifikasi dan menseleksi kelompok yang berkaitan dengan problem,
4)Mengidentifikasi pelatih,
5)Presentasi masalah kepada kelompok,
6)Diskusi kelompok yang mencakup pemetaan masalah,
7)Mengumpulkan dan menganalisis data,
8)Presentasi kelompok terhadap pemecahan masalah tersebut,
9)Melakukan refleksi dan melakukan ulangan brefing tentang bagaimana
kelompok dan anggota kelompok belajar dari masalah yang telah dipelajari.
15. PILIHAN METODE PELATIHAN
Pilihan metode pelatihan akan menentukn metode pembelajaran yang
digunakan untuk menjadikan pembelajaran tersebut menjadi penting. Dengan
melakukan perbandingan antar metode pelatihan yang terdiri dari metode
presentasi, metode hands-out dan metode pengembangan kelompok, dapat
diberikan beberapa catatan yaitu
1.Adanya dempetan antara bentuk hasil ahir pembelajaran pada berbagai
metode pelatihan
2.Membandingkan metode presentasi dengan metode hands-out
Pilihan metode pelatihan akan menentukn metode pembelajaran yang
digunakan untuk menjadikan pembelajaran tersebut menjadi penting. Dengan
melakukan perbandingan antar metode pelatihan yang terdiri dari metode
presentasi, metode hands-out dan metode pengembangan kelompok, dapat
diberikan beberapa catatan yaitu
1.Adanya dempetan antara bentuk hasil ahir pembelajaran pada berbagai
metode pelatihan
2.Membandingkan metode presentasi dengan metode hands-out