Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non kognitif. Asesmen non kognitif melihat kesejahteraan emosi siswa dan aktivitas belajar di rumah, sedangkan asesmen kognitif mengukur capaian kompetensi untuk menentukan kelas tambahan. Hasil asesmen dianalisis untuk menyesuaikan pembelajaran.
3. l
Tujuan Asesmen Diagnostik
Secara umum, bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan
mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terdiri dari; asesmen non kognitif dan asesmen kognitif
Asesmen Non Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
• Mengetahui kondisi keluarga di rumah
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Asesmen Kognitif
• Mengindentifikasi capaian kompetensi siswa
• Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
• Memberikan kelas remidial atau pelajaran tambahan kpd siswa yg kompetensinya
di bawah rata-rata.
Tujuan Asesmen Diagnostik
4. A. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Tahapan melaksanakan asesmen
diagnostik non kognitif :
1. Persiapan
2. Pelaksnaan
3. Tindak Lanjut
5. 1. Contoh Kegiatan Persiapan
1. Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi.
Siapkan pertanyaan panduan seperti bertikut;
a. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
b. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?
2. Buat daftar Pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa.
Siapkan pertanyaan kunci seperti berikur :
a. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
b. Apa hal yg paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
c. Apa harapanmu?
6. 2. Contoh Kegiatan Pelaksanaan
Meminta siswa mengekspresikan perasaanya selama belajar di
rumah serta menyelaraskan aktivitasnya
Bercerita Menulis Mengambar
7. Strategi tanya jawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu
siswa menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab
pertanyaan
Saat siswa menjawab pertanyaan
• Berikan penguatan
• Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam
• Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang
Saat siswa balik bertanya
• Langsung menjawab pertanyaan siswa
• Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaan sendiri
Saat siswa menjawab pertanyaan
• Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan
• Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami
• Menunggu beberapa saat
8. 3. Tindak Lanjut
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan
ajak berdiskusi empat mata
2. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan
dengan siswa serta orang tua bila diperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non kognitif pada awal
pembelajaran
9. B. Asesemen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnostik kemampuan
dasar siswa dalam topik.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yg
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru seselai menjelaskan dan membahas
topik, dan waktu lain.
Asesmen diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen
Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah;
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak lanjut
10. Contoh Kegiatan Persiapan dan Pelaksanaan
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan
penyederhanaan kompetensi dasar yg disediakan oleh
Kemendikbud
3. Susun pertanyaan sederhana yg meliputi;
a. 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dgn topik CP baru
b. 6 pertanyaan dgn topik satu kelas di bawah
C. 2 Pertanyaan dgn topik dua kelas di bawah
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yg
belajar tatap muka di sekolah maupun yg belajar di rumah
11. Contoh Kegiatan Tindak Lanjut
1. Lakukan pengolahan asesmen
a. Buat penilaian dgn katagori “Paham utuh”, “Paham sebagian” dan
“ Tidak paham”
b. Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok;
a. Siswa dgn nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dgn ATP
sesuai fasenya
b. Siswa dgn nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
diberikan pendampingan pd kompetensi yg belum terpenuhi
c. Siswa dgn nilai di aas rata-rata mengikuti pebelajaran dgn pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yg sudah diajarkan sebelum memulai
topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dgn
rata-rata kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif ( dgn bentuk
dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang
diharapkan.
12. Contoh Perencanaan soal hingga Tindak lanjut
Asesmen awal Matematika Kelas III SD
Tujuan Pembelajaran yang dites;
Menjelaskan dan menentukan panjang (termasuk jarak), berat dan waktu dalam
satuan baku yg berkaitan dgn kehidupan sehari-hari.
Prasyarat dan Tujuan Pembelajaran:
Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk panjang,
berat, dan waktu yang umunya.
Soal
Perhatikan gambar berikut;
Panjang yang sesuai garis tanda panah adalah,... cm
A. 10 B. 7 C. 3
Alasannya :....................................................................................
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
13. Jawaban Skor Tindak Lanjut
A Paham
Utuh
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD
berikutnya tentang hubungan antara
satuan baku Panjang, Berat, dan Waktu,
serta data dan penyajiannya dalam
diagram gambar di kelas III.
B
C
Paham
Sebagian
Tidak
Paham
Memberikan pembelajaran remidial
dengan menekankan pada cara mengukur
panjang benda dengan menggunakan alat
ukur baku panjang, seperti ; mistar,
materan, dll.