SlideShare a Scribd company logo
Laporan Tugas Annotated Bibliography
Oleh: Yudis Korin Sihanita (030)
Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Filsafat kelas 2021A.
Kepada Yth. Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum. 197412051999031005
Jurnal 1
Nama Jurnal: Sport and Climate Change
Penulis : Andrew Edgar
Volume : 14
Edisi : 1
Tahun : 2020
Olahraga telah memberikan kontribusi penting untuk perdebatan lingkungan, paling tidak dengan
mengeksplorasi cara olahraga dapat menumbuhkan kepekaan, dan bahkan kekaguman, terhadap
alam (lihat, untuk misalnya Ilundin-Agurruza 2007 tentang olahraga alam dan luhur).
Karya ini menyarankan bagaimana sikap yang lebih peka terhadap lingkungan dapat didorong
dan dibentuk. Tapi pertimbangan dampak lingkungan dari olahraga secara keseluruhan
menimbulkan pertanyaan moral baru dan mendesak.
Ada penelitian signifikan yang dilakukan tentang dampak lingkungan 'jejak ekologis' olahraga.
Andrea Collins dan rekan-rekannya telah menerbitkan secara luas ini (Collins, Jones, dan
Munday 2009; Collins, Roberts, dan Munday 2012; Jones 2008), dan Lucie Thibault telah
menarik perhatian pada jejak ekologi olahraga global sebagai 'kebenaran yang tidak
menyenangkan' (2009).
Acara olahraga besar, jadilah festival internasional seperti Olimpiade 3 dan banyak Piala Dunia
yang telah kita nikmati di tahun 2019, atau domestic kompetisi (Collins dan Flynn 2008),
memiliki dampak besar melalui perjalanan atlet, penonton, dan media, penyediaan makanan dan
akomodasi selama acara, dan pembangunan stadion dan fasilitas baru (beberapa di antaranya
mungkin sulit ditemukan) penggunaan yang bermanfaat kemudian).
Jurnal 2
Nama Jurnal: Journal of the Philosophy of Sport
Penulis : Kenneth Aggerholm
Volume : 43
Edisi : -
Tahun : 2016
Dalam filsafat olahraga, fenomena berlatih (askēsis) hanya mendapat sedikit perhatian,
sedangkan aspek-aspek lain yang terkait dengan olahraga seperti keunggulan (aretē) dan
kompetisi (agon) telah banyak dipelajari dan dipelajari secara mendalam.
Esai ini akan mencoba menjelaskan fenomena khusus dari latihan ini melalui pengertian petapa
atletik, yang akan dianalisis sebagai varian khusus dari askēsis. Menggambar terutama pada
kuliah Foucault tentang pertapa dalam filsafat kuno dan antropologi Sloterdijk tentang
kehidupan praktik, esai ini menguraikan dan menginterogasi relevansi potensial dari pemahaman
asketologis tentang olahraga.
Melalui analisis deskriptif dan normatif, dikatakan bahwa pertapa atletik dapat memperbaiki
pemahaman kita tentang kinerja dalam olahraga dan terdiri dari akun yang diwujudkan dari
aspek formatif etika, dengan implikasi untuk pertimbangan etis yang terkait dengan peningkatan
kinerja.
Jurnal 3
Nama Jurnal: Reverse Play: Toward A Philosophy From Sport
Penulis : Albert Piacente
Volume : 9
Edisi : -
Tahun : 2015
Dalam tulisan ini, saya berpendapat bahwa, di luar filosofi olahraga, ruang harus dibuat untuk
'filsafat dari olahraga'. Filosofi dari olahraga adalah filosofi yang memungkinkan kita melihat
olahraga lebih dari sekadar memberi contoh nilai-nilai sosial yang lebih luas (eksternalisme) atau
memiliki seperangkat nilai unik yang terisolasi (internalisme).
Seperti yang saya percaya filosofi dari olahraga, dengan memberikan perhatian khusus pada
praktik olahraga yang sebenarnya, membawa serta cara mengembangkan, menginformasikan,
bahkan membenarkan serangkaian nilai-nilai sosial yang lebih luas.
Menggunakan sebagai kasus uji argumen Michael Sandel melawan pasar dalam Apa yang Tidak
Dapat Dibeli dengan Uang, dengan fokus khusus pada kritiknya terhadap hak penamaan untuk
stadion dan arena, saya berpendapat bahwa olahraga menunjukkan bagaimana pasar dapat
direformasi agar tidak menanggung beban bahwa mereka melahirkan ketidaksetaraan dan
korupsi atau ketidaksenonohan.
Bahkan, dengan olahraga, saya berpendapat adalah mungkin untuk melihat dengan tepat
bagaimana pasar dapat melayani kesetaraan, kesopanan, dan pada akhirnya mengejar
keunggulan. Mengandalkan, sebagian, pada karya para filsuf olahraga dari beragam tradisi
seperti Caillois, Connor, McGinn, Simon, dan Suits, saya membangun pandangan mereka untuk
menunjukkan bahwa fokus tunggal pada keseimbangan kompetitif dalam mengejar pembuktian
keunggulan olahraga melalui fair persaingan dapat berfungsi sebagai model analog untuk
mereformasi pasar secara umum, dan karenanya memenuhi kritik Sandel.
Dan setelah itu selesai, saya mengakhiri dengan kembali ke poin saya yang lebih luas bahwa
seperti halnya Sandel di pasar, filosofi dari olahraga dapat membantu dalam penyelesaian
sejumlah masalah filosofis dan sosial yang berbeda dan berbasis luas.
Jurnal 4
Nama Jurnal: Philosophy of Sport
Penulis : Emily S.
Chapter : 1
Edisi :
Tahun : 2016
Sekilas berita olahraga harian menyoroti filosofis dan etika abadi Isu-isu dalam olahraga:
penggunaan narkoba, kecurangan, korupsi, diskriminasi dan kekerasan, antara banyak lainnya.
Memang, topik hangat pada hari penulisan meliputi: penjahat investigasi korupsi dalam badan
pengelola olahraga profil tinggi, keprihatinan atas efek gegar otak dalam olahraga kontak,
tantangan yudisial tentang apakah permainan kartu harus diklasifikasikan sebagai olahraga,
ofisial dilarang untuk pengaturan pertandingan, diskusi lebih lanjut tentang pengenalan teknologi
garis gawang, dan ratapan terus-menerus oleh para politisi pada profil rendah olahraga wanita.
Kita dihadapkan pada filosofi dan etika masalah dalam olahraga setiap hari dan mereka secara
teratur membentuk argumen panas antara pecinta di mana-mana. Olahraga adalah bagian besar
dari kehidupan modern.
Isu-isu yang olahraga kenaikannya bahkan lebih besar. Dan hampir setiap orang memiliki
pendapat. Banyak dari mereka yang tertarik pada jenis masalah dan diskusi ini belum secara
eksplisit diperkenalkan ke metode filosofis atau filosofi olahraga sebagai subjek akademik.
Namun ketika perdebatan ini terjadi di pub, di teras atau di media, mereka yang terlibat terlibat
dalam diskusi filosofis tentang makna dan nilai olahraga serta konsep-konsep yang terkait
dengannya. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada yang belum tahu tentang
pengembangan dan sejarah filosofi olahraga, jenis pertanyaan yang diajukan, dan metode yang
digunakan untuk menjawab mereka.
Ini akan menunjukkan bahwa apa yang dilakukan banyak orang secara alami ketika mereka
membahas masalah olahraga pada dasarnya adalah filosofi; tetapi juga akan menyoroti di mana
dan bagaimana filsafat dilakukan dengan buruk dan bagaimana argumen dan keterampilan
filosofis dapat ditingkatkan.
Jurnal 5
Nama Jurnal: A Historical Introduction to the Philosophy of Sport
Penulis : Mike McNamee, William J. Morgan
Chapter :
Edisi : 1
Tahun : 2015
Bab ini membahas peristiwa-peristiwa besar yang mengarah pada pengembangan filsafat
olahraga sebagai bidang studi intelektual dari awal di Amerika Utara hingga kedudukan
internasionalnya di seluruh Eropa dan seluruh dunia.
Filosofi olahraga, seperti sepupu dekat akademisnya, sejarah dan sosiologi olahraga, merupakan
tambahan bagi dunia akademis. Pada pertengahan hingga akhir 1960-an di Amerika Serikat,
filosofi olahraga telah melampaui filosofi pendidikan jasmani, dan telah menggantikannya
sebagai subjek akademik pusat dan fokus penyelidikan ilmiah.
Ekonomi linguistik yang dihasilkan oleh organisasi heterogen dan bidang keilmuan dalam
filsafat olahraga menunjukkan lebih dari sekadar perbedaan linguistik. Tujuan utama dari filosofi
pendidikan jasmani di Inggris dan Amerika Serikat adalah untuk meningkatkan kredensial
pendidikan aktivitas fisik dalam berbagai bentuknya, mulai dari gerakan manusia yang belum
sempurna dan permainan spontan hingga permainan dan olahraga yang sangat terorganisir.
Tugas Makalah
Laporan Tugas Annotated Bibliography
Oleh: Yudis Korin Sihanita (030)
Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Filsafat kelas 2021A.
Kepada Yth. Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum. 197412051999031005
1. Pendahuluan:
Filsafat adalah kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi,
pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Istilah ini kemungkinan pertama kali diungkapkan
oleh Pythagoras (c. 570–495 SM). Metode yang digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan
pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi sistematik
2. Latar belakang:
Secara historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan. Dari zaman filsuf Yunani Kuno
seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam melingkupi astronomi, kedokteran, dan
fisika. Sebagai contoh, Prinsip Matematika Filosofi Alam karya Newton pada tahun 1687 di
kemudian hari diklasifikasikan sebagai buku fisika.
Pada abad ke-19, perkembangan riset universitas modern mengantarkan filsafat akademik dan
disiplin lain terprofesionalisasi dan terspesialisasi. Pada era modern, beberapa investigasi yang
secara tradisional merupakan bagian dari filsafat telah menjadi disiplin akademik yang terpisah,
beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, linguistik, dan ekonomi.
Investigasi lain yang terkait erat dengan seni, sains, politik, dan beberapa bidang lainnya tetap
menjadi bagian dari filsafat. Sub-bidang utama filsafat akademik diantaranya metafisika
(berkaitan dengan sifat dasar realitas dan keberadaan), epistemologi (tentang "asal-muasal dan
bidang pengetahuan batas dan keabsahannya"), etika, estetika, filsafat politik, logika, filsafat
ilmu, dan sejarah filsafat barat.
Sejak abad ke-20, filsuf profesional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai profesor,
peneliti, dan penulis. Namun, banyak dari mereka yang mempelajari filsafat dalam program
sarjana atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang hukum, jurnalisme, politik, agama, sains,
bisnis dan berbagai kegiatan seni dan hiburan.
3. Pembahasan:
Refleksi filosofis dan edukatif tentang olahraga dapat dilakukan dari dua sudut pandang, yaitu:
mengikuti dua garis refleksi khas filsafat pendidikan (Fullat, 1988; Pring, 2004; Hirst & Carr,
2005), yang metode penelitiannya dapat digunakan dalam filsafat pendidikan olahraga (Reboul,
1983; Isidori, 2012):
a) Yang teoritis-epistemologis;
b) Yang praktis-metodologis.
Sudut pandang ini sangat mendasar untuk menjawab dua pertanyaan utama yang berhubungan
dengan masalah filsafat pendidikan olahraga dan nilai-nilainya dari filosofi pendidikan perspektif
dan bagaimana kita dapat mempraktikkan nilai-nilai ini melalui metodologi praktis (Kretchmar,
2005)
Filosofi pendidikan olahraga menunjukkan tidak hanya sifatnya sebagai filsafat khusus tetapi
juga ciri utamanya: menjadi ilmu filsafat yang mampu mengembangkan ilmu baik teori maupun
praktek yang sangat bermanfaat bagi guru penjasorkes, olahraga pendidik, atlet, pelatih, orang
tua dan semua orang yang, karena satu dan lain alasan, terlibat dalam pendidikan olahraga
sehari-hari (Reid, 2002).
Ilmu filsafat ini bersifat teoritis dan sekaligus a ilmu praktis yang tujuan utamanya adalah untuk
menganalisis dan memahami olahraga untuk memberikan pengertian pendidikan dalam praktik –
yaitu, menafsirkan dan tidak hanya menggambarkan olahraga dan masalah kompleksnya, dan
mencoba menemukan solusi dalam perspektif pedagogis dan melalui metodologi intervensi
refleksif.
Untuk menjadi jelas, Olahraga dan apa yang dapat kita pelajari darinya dalam hal nilai-nilai baik
nilai-nilai yang layak dipelajari oleh yang baru generasi yang dapat membantu kita hidup dalam
masyarakat dan dunia yang lebih baik.
Filosofi pendidikan olahraga memandang pendidikan tidak hanya sebagai masalah yang
berhubungan dengan masalah belajar mengajar atau dengan kurikulum sekolah di mana aktivitas
fisik dan olahraga diajarkan dan dipelajari. Filosofi ini memikirkan pendidikan dalam arti umum
dan luas, yaitu dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya tanpa perbedaan jenis kelamin.
Dalam kerangka ini, pendidikan dipahami sebagai proses berkelanjutan dari individu
pengembangan dan transformasi di mana olahraga sebagai praktik manusia memungkinkan
orang untuk menyelaraskan dirinya jiwa, raga dan jiwa serta mempersatukan jati diri dan jati diri
dalam masyarakat dan nilai-nilainya, dilihat sebagai hasil dari semua jenis tindakan pendidikan
manusia yang terpadu.
Dalam pengertian ini, konsep pendidikan yang dikandung oleh filsafat pendidikan olahraga
tampaknya sangat penting mirip dengan istilah Jerman Bildung (pembentukan holistik orang);
konsep kata yang sangat kaya akan makna hermeneutis dan eksistensialis yang, jika dikaitkan
dengan olahraga, dapat memungkinkan untuk memahami praktik ini sebagai pengalaman pribadi
(Erlebnis) di mana seseorang dapat mengalami nilai-nilai, barang-barang utama dan kekuatan
hidup yang vital dan belajar dari pengalaman pribadi dan sekaligus komunitarian ini (Reid,
2012).
Memahami pendidikan olahraga sebagai Bildung berarti filosofi yang mempelajari hubungan
antara olahraga dan pendidikan untuk menempatkan orang di pusat refleksinya, memandangnya
sebagai nilai utama dan fundamental yang memberi arti dan makna bagi olahraga.
Orang itu adalah bintang kutub yang mengarahkan dan memandu olahraga sebagai aktivitas
manusia yang terdiri dari tindakan yang disengaja dan komunikatif menuju set makna pedagogis,
tujuan pendidikan, maksud, dan tujuan yang memungkinkan untuk menjadi nilai yang diinginkan
untuk semua manusia (Moore, 1982). Penafsiran filosofis olahraga dalam perspektif pedagogis
memungkinkan kita untuk melihat olahraga dan aktivitas fisik sebagai praktik yang mampu
menghasilkan nilai-nilai pendidikan yang memberi makna penuh dan kemanusiaan masuk akal
untuk praktik-praktik ini sendiri.
Filosofi pendidikan olahraga merupakan bidang penelitian khusus di antara berbagai kepentingan
filsafat sebagai ilmu. Medannya ditarik oleh perpotongan antara berbagai jenis filsafat (terutama:
filsafat teoretis, filsafat pendidikan, moral dan sosial) filsafat).
Titik awal dari filosofi terapan ini adalah bahwa olahraga mewakili, pertama-tama, keduanya
masalah pedagogis dan pendidikan bagi masyarakat kita, yaitu, masalah bagaimana membangun
dan mengajarkan olahraga nilai-nilai dan bagaimana mempraktekkan semua nilai-nilai tersebut
sehingga nilai-nilai tersebut dapat diperlihatkan dalam perilaku dan keterampilan.
Memelihara olahraga itu, pertama-tama, adalah hal yang termasuk dalam bidang pedagogi dan
pendidikan, dan bukan di bidang biomekanik olahraga, ilmu kinerja atau kedokteran olahraga,
filosofi olahraga pendidikan sangat sejalan dengan pemikiran De Coubertin (Olimpiade dan
olahraga dipahami secara luas).
Akal selalu dan terutama menjadi masalah bagi para filsuf dan pendidik) (De Coubertin, 2000)
dan dengan a pendekatan humanistik untuk praktik ini, yang kekurangannya merupakan salah
satu masalah utama olahraga di masa kini masyarakat.
Pertanyaan mendasar lain bagi filsafat olahraga dalam bentuk filsafat pendidikan olahraga bukan
hanya apa arti “pendidikan” dan hubungan apa yang ada antara olahraga dan pendidikan, tetapi
juga apa “olahraga” berarti dan jenis olahraga apa yang kita renungkan dan bicarakan. Filosofi
olahraga
Pendidikan memahami olahraga dalam arti yang sangat luas dan dalam arti yang luas, sesuai
dengan definisi yang diberikan oleh Dewan Eropa (COE, 2001) di mana White Paper on Sport
(EC, 2007) berdasarkan. Definisi ini menyatakan bahwa “segala bentuk aktivitas fisik yang
dilakukan secara santai atau terorganisir” partisipasi, bertujuan untuk mengekspresikan atau
meningkatkan kebugaran fisik dan kesejahteraan mental, membentuk social hubungan atau
memperoleh hasil dalam kompetisi di semua tingkatan” harus dianggap sebagai olahraga (pasal
2a).
Ini definisi menarik garis refleksi filosofis pada olahraga yang berfokus pada rangkaian utama
masalah yang seharusnya dihadapi dalam konteks kerangka pendidikan dan pedagogisnya.
Definisi COE membantu kita untuk mereduksi kesatuan konseptual kompleks yang diwakili oleh
olahraga dalam komponen fundamentalnya, yaitu:
1. Konsep “tubuh” dan “gerakan” yang terkandung dalam konsep makro “aktivitas fisik”;
2. Konsep kesejahteraan dilihat sebagai ekspresi dan peningkatan dari orang yang dianggap
sebagai keseluruhan dan kesatuan tubuh dan pikiran;
3. Konsep “inklusi sosial” sebagai nilai utama yang melekat pada konsep “partisipasi” dan
"hubungan sosial"; nilai-nilai yang olahraga, melalui pendidikan, harus membentuk di semua
orang;
4. Konsep kompetisi dilihat dari komponen play dan game-nya.
Dari sudut pandang filsafat pendidikan dan untuk mengembangkan perspektif pedagogis di
atasnya,
Olahraga harus dipahami sebagai permainan yang lucu/menyenangkan dan bukan sebagai
pertentangan antara identitas yang kuat tetapi Tidak diautentikasi seperti sifat aslinya dari agĂłn
(kata yang digunakan orang Yunani kuno untuk kontes olahraga).
Dianggap sebagai agon, olahraga mengungkapkan sifat kolaboratif dan kompetitifnya sebagai
praktik di mana orang mengekspresikan diri, kreativitas mereka, dan mengejar realisasi diri
pribadi melalui pencapaian kesamaan dan tujuan bersama dalam konteks perdamaian dan
persahabatan sebagaimana seharusnya terjadi dalam konteks pendidikan (Winch & Gingel,
2002).
Singkatnya, kita dapat mendefinisikan filsafat pendidikan olahraga sebagai wacana filosofis
tentang olahraga dari sudut pandang pendidikan: yaitu, mempelajari dan merenungkan nilai-nilai
pendidikan yang tersirat dalam praktik ini kerangka kehidupan komunitarian dan mencari cara
terbaik untuk mempraktikkannya.
Nilai pendidikan dari sudut pandang filosofis? Kita dapat mendefinisikan nilai olahraga sebagai
sesuatu yang baik untuk kita dan untuk olahraga itu sendiri yang menghormati prinsip-prinsip
etika dan sosial yang memungkinkan hidup dalam a masyarakat yang demokratis, adil, dan adil
(Arnold, 1989).
Suatu nilai dapat dianggap "mendidik" ketika itu membantu kita untuk mempelajari hal-hal baru
dan baik atau lebih baik meningkatkan pemahaman kita tentang berbagai hal. Nilai-nilai
pendidikan adalah konsep yang ideal (dapat dikatakan bahwa nilai-nilai itu tidak ada tetapi selalu
bergantung) pada konteks di mana mereka dipahami dan ditampilkan) yang mengarahkan
perilaku, tindakan, dan perilaku kita.
Kita membutuhkan aturan olahraga (seperti praktik manusia lainnya) karena aturan itu adalah
arahan untuk perilaku, tindakan, dan perilaku. Pendidikan selalu menunjukkan kepada kita
bahwa jalan yang kita ikuti (melalui cara kita bertindak) adalah berorientasi dengan benar
terhadap nilai-nilai yang harus kita hormati.
Olahraga selalu ambigu dalam hal transmisi nilai; ambiguitas ini membuat olahraga menjadi sulit
konsep yang akan didefinisikan dalam kerangka wacana etika yang ketat dan filosofis
(Martínková & Pari, 2011). Kita dapat mengidentifikasi, setidaknya, tiga jenis nilai olahraga
(Isidori & Reid, 2011):
1. Nilai murni
2. Anti-nilai
3. Nilai campuran.
Nilai-nilai murni olahraga adalah apa yang disebut yang positif; nilai-nilai yang memastikan
dalam olahraga menghormati martabat pribadi sebagai anggota komunitas manusia (Simon,
2004). Nilai-nilai ini bersifat mendidik keunggulan dan diwujudkan dalam olahraga sebagai
latihan fisik, psikologis, dan sosial.
Mereka mewakili titik tolak, sarana, maksud, tujuan, dan tujuan pendidikan olahraga itu sendiri.
Nilai murni dalam olahraga adalah, misalnya: kesehatan dan kesejahteraan, main-main,
perdamaian, sosialisasi, integrasi sosial, persahabatan, kreativitas, perbaikan diri, partisipasi
aktif, pengendalian diri,
4. Penutup:
Dari makalah ini saya menyimpulkan bahwa filosofi memiliki banyak arti dan sangat kopleks,
mencakup pendidikan, psikologis, Fisik dan masih banyak lagi. Sudah banyak penelitian dan
riset mengenai berbagai macam cakupan dan berbagai bidang tersebut
Pendidikan olahraga menyoroti perlunya sistem olahraga difokuskan baik pada pendidikan dan
promosi nilai-nilai yaitu, perlunya pedagogi sosial olahraga yang harus dimulai di keluarga dan
di sekolah, memberi tahu orang-orang tentang risiko dan manfaat latihan olahraga secara
keseluruhan bentuknya, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Seorang “filsuf” pendidikan olahraga menyadari bahwa kemungkinan kurangnya etika dan nilai-
nilai dalam olahraga bukanlah karena olahraga sebagai latihan itu sendiri tetapi faktor eksternal,
eksogen dan ekstrinsik yang menjadi tanggung jawab masyarakat untuk (Arnold, 1994).
Harus dikatakan bahwa kesadaran diri dari praktik dan pengalaman sendiri ketika terlibat dalam
olahraga adalah kondisi mendasar untuk pemahaman nilai-nilai olahraga (Reid, 2009). Faktanya,
tanpa refleksi kritis pada pengalaman ini dan tanpa "pendidik" yang merangsang dan
membimbing ini refleksi yang menunjukkan semua kemungkinan nilai pendidikan intrinsik
dalam olahraga, sulit untuk menganggap olahraga sebagai alat untuk membangun dan
mempromosikan nilai-nilai baru bagi orang-orang.
Untuk itulah filosofi pendidikan olahraga diarahkan mengembangkan metodologi kritis-reflektif
pada anak-anak, remaja dan atlet sehingga mereka dapat dibantu untukmemahami beberapa nilai
murni olahraga seperti perdamaian, toleransi, dialog antarbudaya, inklusi social dan pencegahan
kekerasan (Parry, 2012).

More Related Content

What's hot

Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
BayuAndretama
 
Filosofis olahraga
Filosofis olahragaFilosofis olahraga
Filosofis olahraga
SefiaArnetta
 
Riview Jurnal Filsafat dan Sejarah Olahraga
Riview Jurnal Filsafat dan Sejarah OlahragaRiview Jurnal Filsafat dan Sejarah Olahraga
Riview Jurnal Filsafat dan Sejarah Olahraga
Ardhinw
 
Review 5 jurnal
Review 5 jurnalReview 5 jurnal
Review 5 jurnal
NovalBagaskara
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
ArifUtomo7
 
Makalah Reiew Jurnal Internasional
Makalah Reiew Jurnal Internasional Makalah Reiew Jurnal Internasional
Makalah Reiew Jurnal Internasional
JuliaPrasanti
 
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal  Psikologi Olahraga dan FilsafatRiview Jurnal  Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
Ardhinw
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
LeofaldyPutrapratama
 
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
MohamadSaputra1
 
Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...
Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...
Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...
MuhammadRomadlon2
 
Sosiologi Islam
Sosiologi IslamSosiologi Islam
Sosiologi Islam
M Ridho Taqwa
 
Kebenaran filosofi dan sosiologi islam
Kebenaran filosofi dan sosiologi islamKebenaran filosofi dan sosiologi islam
Kebenaran filosofi dan sosiologi islam
Citra Maulani
 
Devi puspita aryani filsafat olahraga
Devi puspita aryani filsafat olahragaDevi puspita aryani filsafat olahraga
Devi puspita aryani filsafat olahraga
devipuspita0723
 
30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf
Roida1
 
Bab 1 (pengantar)
Bab 1 (pengantar)Bab 1 (pengantar)
Bab 1 (pengantar)
Andrew Hutabarat
 
Filsafat Olahraga
Filsafat OlahragaFilsafat Olahraga
Filsafat Olahraga
rizkilek123
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
Andrew Hutabarat
 
Tugasan jkp 101 2013
Tugasan jkp 101 2013Tugasan jkp 101 2013
Tugasan jkp 101 2013zaini mustaffa
 
Bab ii
Bab iiBab ii

What's hot (19)

Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
 
Filosofis olahraga
Filosofis olahragaFilosofis olahraga
Filosofis olahraga
 
Riview Jurnal Filsafat dan Sejarah Olahraga
Riview Jurnal Filsafat dan Sejarah OlahragaRiview Jurnal Filsafat dan Sejarah Olahraga
Riview Jurnal Filsafat dan Sejarah Olahraga
 
Review 5 jurnal
Review 5 jurnalReview 5 jurnal
Review 5 jurnal
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
 
Makalah Reiew Jurnal Internasional
Makalah Reiew Jurnal Internasional Makalah Reiew Jurnal Internasional
Makalah Reiew Jurnal Internasional
 
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal  Psikologi Olahraga dan FilsafatRiview Jurnal  Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
 
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
 
Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...
Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...
Review Jurnal 1 filosofi olahraga hingga filosofi olahraga sejarah, identitas...
 
Sosiologi Islam
Sosiologi IslamSosiologi Islam
Sosiologi Islam
 
Kebenaran filosofi dan sosiologi islam
Kebenaran filosofi dan sosiologi islamKebenaran filosofi dan sosiologi islam
Kebenaran filosofi dan sosiologi islam
 
Devi puspita aryani filsafat olahraga
Devi puspita aryani filsafat olahragaDevi puspita aryani filsafat olahraga
Devi puspita aryani filsafat olahraga
 
30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf30246-121249-1-PB (1).pdf
30246-121249-1-PB (1).pdf
 
Bab 1 (pengantar)
Bab 1 (pengantar)Bab 1 (pengantar)
Bab 1 (pengantar)
 
Filsafat Olahraga
Filsafat OlahragaFilsafat Olahraga
Filsafat Olahraga
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Tugasan jkp 101 2013
Tugasan jkp 101 2013Tugasan jkp 101 2013
Tugasan jkp 101 2013
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Similar to 21 yudis annotated bibliography

Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
YanuarAndiPratama
 
Review jurnal what is the philosophy of sport (1)
Review jurnal what is the philosophy of sport (1)Review jurnal what is the philosophy of sport (1)
Review jurnal what is the philosophy of sport (1)
HestyOliviaSafitri
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
ArifUtomo7
 
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaRiviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
alfinNugraha3
 
filsafat olahraga
filsafat olahraga filsafat olahraga
filsafat olahraga
hafiszh satwiko
 
Review 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitri
Review 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitriReview 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitri
Review 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitri
HestyOliviaSafitri
 
HESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHY
HESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHYHESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHY
HESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHY
HestyOliviaSafitri
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
MuhammadRomadlon2
 
Review Sport Journal
Review Sport JournalReview Sport Journal
Review Sport Journal
AlfianHidayat17
 
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdfHand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
PrimaJr1
 
M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1
M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1
M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1
MuhammadFarhanKholid
 
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)
HestyOliviaSafitri
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
FayzaWibisono
 
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Muhammad Naufal Anditya
 
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docxbeno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
GossGoss
 
REVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of Sports
REVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of SportsREVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of Sports
REVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of Sports
MuhammadFarhanKholid
 
power point mereview artikel tentang sport philosophy
power point mereview artikel tentang sport philosophypower point mereview artikel tentang sport philosophy
power point mereview artikel tentang sport philosophy
dalva23031
 
Riview jurnal 5 journal o the philosophy o sport
Riview jurnal 5 journal o the philosophy o sportRiview jurnal 5 journal o the philosophy o sport
Riview jurnal 5 journal o the philosophy o sport
IndanaHaq
 
Indra saputra. blibioghrapy
Indra saputra. blibioghrapyIndra saputra. blibioghrapy
Indra saputra. blibioghrapy
IndraSaputra107
 
PUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTE
PUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTEPUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTE
PUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTE
MohamadSaputra1
 

Similar to 21 yudis annotated bibliography (20)

Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
 
Review jurnal what is the philosophy of sport (1)
Review jurnal what is the philosophy of sport (1)Review jurnal what is the philosophy of sport (1)
Review jurnal what is the philosophy of sport (1)
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
 
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaRiviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
 
filsafat olahraga
filsafat olahraga filsafat olahraga
filsafat olahraga
 
Review 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitri
Review 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitriReview 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitri
Review 5 jurnal 2020 b_077_hesty olivia nur safitri
 
HESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHY
HESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHYHESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHY
HESTY OLIVIA NUR SAFITRI_BLIBIOGRAPHY
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Review Sport Journal
Review Sport JournalReview Sport Journal
Review Sport Journal
 
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdfHand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
 
M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1
M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1
M. FARHAN KHOLIDI H._BLIBIOGRAPHY1
 
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports (1)
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
 
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
 
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docxbeno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
 
REVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of Sports
REVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of SportsREVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of Sports
REVIEW JURNAL_Philosophy of Sport to Philosophies of Sports
 
power point mereview artikel tentang sport philosophy
power point mereview artikel tentang sport philosophypower point mereview artikel tentang sport philosophy
power point mereview artikel tentang sport philosophy
 
Riview jurnal 5 journal o the philosophy o sport
Riview jurnal 5 journal o the philosophy o sportRiview jurnal 5 journal o the philosophy o sport
Riview jurnal 5 journal o the philosophy o sport
 
Indra saputra. blibioghrapy
Indra saputra. blibioghrapyIndra saputra. blibioghrapy
Indra saputra. blibioghrapy
 
PUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTE
PUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTEPUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTE
PUTAR BALIK: MENUJU FILSAFAT DARI OLAHRAGA OLEH ALBERT PIACENTE
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

21 yudis annotated bibliography

  • 1. Laporan Tugas Annotated Bibliography Oleh: Yudis Korin Sihanita (030) Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Filsafat kelas 2021A. Kepada Yth. Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum. 197412051999031005 Jurnal 1 Nama Jurnal: Sport and Climate Change Penulis : Andrew Edgar Volume : 14 Edisi : 1 Tahun : 2020 Olahraga telah memberikan kontribusi penting untuk perdebatan lingkungan, paling tidak dengan mengeksplorasi cara olahraga dapat menumbuhkan kepekaan, dan bahkan kekaguman, terhadap alam (lihat, untuk misalnya Ilundin-Agurruza 2007 tentang olahraga alam dan luhur). Karya ini menyarankan bagaimana sikap yang lebih peka terhadap lingkungan dapat didorong dan dibentuk. Tapi pertimbangan dampak lingkungan dari olahraga secara keseluruhan menimbulkan pertanyaan moral baru dan mendesak. Ada penelitian signifikan yang dilakukan tentang dampak lingkungan 'jejak ekologis' olahraga. Andrea Collins dan rekan-rekannya telah menerbitkan secara luas ini (Collins, Jones, dan Munday 2009; Collins, Roberts, dan Munday 2012; Jones 2008), dan Lucie Thibault telah menarik perhatian pada jejak ekologi olahraga global sebagai 'kebenaran yang tidak menyenangkan' (2009). Acara olahraga besar, jadilah festival internasional seperti Olimpiade 3 dan banyak Piala Dunia yang telah kita nikmati di tahun 2019, atau domestic kompetisi (Collins dan Flynn 2008), memiliki dampak besar melalui perjalanan atlet, penonton, dan media, penyediaan makanan dan akomodasi selama acara, dan pembangunan stadion dan fasilitas baru (beberapa di antaranya mungkin sulit ditemukan) penggunaan yang bermanfaat kemudian).
  • 2. Jurnal 2 Nama Jurnal: Journal of the Philosophy of Sport Penulis : Kenneth Aggerholm Volume : 43 Edisi : - Tahun : 2016 Dalam filsafat olahraga, fenomena berlatih (askÄ“sis) hanya mendapat sedikit perhatian, sedangkan aspek-aspek lain yang terkait dengan olahraga seperti keunggulan (aretÄ“) dan kompetisi (agon) telah banyak dipelajari dan dipelajari secara mendalam. Esai ini akan mencoba menjelaskan fenomena khusus dari latihan ini melalui pengertian petapa atletik, yang akan dianalisis sebagai varian khusus dari askÄ“sis. Menggambar terutama pada kuliah Foucault tentang pertapa dalam filsafat kuno dan antropologi Sloterdijk tentang kehidupan praktik, esai ini menguraikan dan menginterogasi relevansi potensial dari pemahaman asketologis tentang olahraga. Melalui analisis deskriptif dan normatif, dikatakan bahwa pertapa atletik dapat memperbaiki pemahaman kita tentang kinerja dalam olahraga dan terdiri dari akun yang diwujudkan dari aspek formatif etika, dengan implikasi untuk pertimbangan etis yang terkait dengan peningkatan kinerja. Jurnal 3 Nama Jurnal: Reverse Play: Toward A Philosophy From Sport Penulis : Albert Piacente Volume : 9 Edisi : - Tahun : 2015
  • 3. Dalam tulisan ini, saya berpendapat bahwa, di luar filosofi olahraga, ruang harus dibuat untuk 'filsafat dari olahraga'. Filosofi dari olahraga adalah filosofi yang memungkinkan kita melihat olahraga lebih dari sekadar memberi contoh nilai-nilai sosial yang lebih luas (eksternalisme) atau memiliki seperangkat nilai unik yang terisolasi (internalisme). Seperti yang saya percaya filosofi dari olahraga, dengan memberikan perhatian khusus pada praktik olahraga yang sebenarnya, membawa serta cara mengembangkan, menginformasikan, bahkan membenarkan serangkaian nilai-nilai sosial yang lebih luas. Menggunakan sebagai kasus uji argumen Michael Sandel melawan pasar dalam Apa yang Tidak Dapat Dibeli dengan Uang, dengan fokus khusus pada kritiknya terhadap hak penamaan untuk stadion dan arena, saya berpendapat bahwa olahraga menunjukkan bagaimana pasar dapat direformasi agar tidak menanggung beban bahwa mereka melahirkan ketidaksetaraan dan korupsi atau ketidaksenonohan. Bahkan, dengan olahraga, saya berpendapat adalah mungkin untuk melihat dengan tepat bagaimana pasar dapat melayani kesetaraan, kesopanan, dan pada akhirnya mengejar keunggulan. Mengandalkan, sebagian, pada karya para filsuf olahraga dari beragam tradisi seperti Caillois, Connor, McGinn, Simon, dan Suits, saya membangun pandangan mereka untuk menunjukkan bahwa fokus tunggal pada keseimbangan kompetitif dalam mengejar pembuktian keunggulan olahraga melalui fair persaingan dapat berfungsi sebagai model analog untuk mereformasi pasar secara umum, dan karenanya memenuhi kritik Sandel. Dan setelah itu selesai, saya mengakhiri dengan kembali ke poin saya yang lebih luas bahwa seperti halnya Sandel di pasar, filosofi dari olahraga dapat membantu dalam penyelesaian sejumlah masalah filosofis dan sosial yang berbeda dan berbasis luas. Jurnal 4 Nama Jurnal: Philosophy of Sport Penulis : Emily S. Chapter : 1 Edisi :
  • 4. Tahun : 2016 Sekilas berita olahraga harian menyoroti filosofis dan etika abadi Isu-isu dalam olahraga: penggunaan narkoba, kecurangan, korupsi, diskriminasi dan kekerasan, antara banyak lainnya. Memang, topik hangat pada hari penulisan meliputi: penjahat investigasi korupsi dalam badan pengelola olahraga profil tinggi, keprihatinan atas efek gegar otak dalam olahraga kontak, tantangan yudisial tentang apakah permainan kartu harus diklasifikasikan sebagai olahraga, ofisial dilarang untuk pengaturan pertandingan, diskusi lebih lanjut tentang pengenalan teknologi garis gawang, dan ratapan terus-menerus oleh para politisi pada profil rendah olahraga wanita. Kita dihadapkan pada filosofi dan etika masalah dalam olahraga setiap hari dan mereka secara teratur membentuk argumen panas antara pecinta di mana-mana. Olahraga adalah bagian besar dari kehidupan modern. Isu-isu yang olahraga kenaikannya bahkan lebih besar. Dan hampir setiap orang memiliki pendapat. Banyak dari mereka yang tertarik pada jenis masalah dan diskusi ini belum secara eksplisit diperkenalkan ke metode filosofis atau filosofi olahraga sebagai subjek akademik. Namun ketika perdebatan ini terjadi di pub, di teras atau di media, mereka yang terlibat terlibat dalam diskusi filosofis tentang makna dan nilai olahraga serta konsep-konsep yang terkait dengannya. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada yang belum tahu tentang pengembangan dan sejarah filosofi olahraga, jenis pertanyaan yang diajukan, dan metode yang digunakan untuk menjawab mereka. Ini akan menunjukkan bahwa apa yang dilakukan banyak orang secara alami ketika mereka membahas masalah olahraga pada dasarnya adalah filosofi; tetapi juga akan menyoroti di mana dan bagaimana filsafat dilakukan dengan buruk dan bagaimana argumen dan keterampilan filosofis dapat ditingkatkan. Jurnal 5 Nama Jurnal: A Historical Introduction to the Philosophy of Sport Penulis : Mike McNamee, William J. Morgan Chapter :
  • 5. Edisi : 1 Tahun : 2015 Bab ini membahas peristiwa-peristiwa besar yang mengarah pada pengembangan filsafat olahraga sebagai bidang studi intelektual dari awal di Amerika Utara hingga kedudukan internasionalnya di seluruh Eropa dan seluruh dunia. Filosofi olahraga, seperti sepupu dekat akademisnya, sejarah dan sosiologi olahraga, merupakan tambahan bagi dunia akademis. Pada pertengahan hingga akhir 1960-an di Amerika Serikat, filosofi olahraga telah melampaui filosofi pendidikan jasmani, dan telah menggantikannya sebagai subjek akademik pusat dan fokus penyelidikan ilmiah. Ekonomi linguistik yang dihasilkan oleh organisasi heterogen dan bidang keilmuan dalam filsafat olahraga menunjukkan lebih dari sekadar perbedaan linguistik. Tujuan utama dari filosofi pendidikan jasmani di Inggris dan Amerika Serikat adalah untuk meningkatkan kredensial pendidikan aktivitas fisik dalam berbagai bentuknya, mulai dari gerakan manusia yang belum sempurna dan permainan spontan hingga permainan dan olahraga yang sangat terorganisir.
  • 6. Tugas Makalah Laporan Tugas Annotated Bibliography Oleh: Yudis Korin Sihanita (030) Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Filsafat kelas 2021A. Kepada Yth. Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum. 197412051999031005 1. Pendahuluan: Filsafat adalah kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Istilah ini kemungkinan pertama kali diungkapkan oleh Pythagoras (c. 570–495 SM). Metode yang digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi sistematik 2. Latar belakang: Secara historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan. Dari zaman filsuf Yunani Kuno seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam melingkupi astronomi, kedokteran, dan fisika. Sebagai contoh, Prinsip Matematika Filosofi Alam karya Newton pada tahun 1687 di kemudian hari diklasifikasikan sebagai buku fisika. Pada abad ke-19, perkembangan riset universitas modern mengantarkan filsafat akademik dan disiplin lain terprofesionalisasi dan terspesialisasi. Pada era modern, beberapa investigasi yang secara tradisional merupakan bagian dari filsafat telah menjadi disiplin akademik yang terpisah, beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, linguistik, dan ekonomi. Investigasi lain yang terkait erat dengan seni, sains, politik, dan beberapa bidang lainnya tetap menjadi bagian dari filsafat. Sub-bidang utama filsafat akademik diantaranya metafisika (berkaitan dengan sifat dasar realitas dan keberadaan), epistemologi (tentang "asal-muasal dan bidang pengetahuan batas dan keabsahannya"), etika, estetika, filsafat politik, logika, filsafat ilmu, dan sejarah filsafat barat. Sejak abad ke-20, filsuf profesional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai profesor, peneliti, dan penulis. Namun, banyak dari mereka yang mempelajari filsafat dalam program sarjana atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang hukum, jurnalisme, politik, agama, sains, bisnis dan berbagai kegiatan seni dan hiburan. 3. Pembahasan: Refleksi filosofis dan edukatif tentang olahraga dapat dilakukan dari dua sudut pandang, yaitu: mengikuti dua garis refleksi khas filsafat pendidikan (Fullat, 1988; Pring, 2004; Hirst & Carr, 2005), yang metode penelitiannya dapat digunakan dalam filsafat pendidikan olahraga (Reboul, 1983; Isidori, 2012): a) Yang teoritis-epistemologis;
  • 7. b) Yang praktis-metodologis. Sudut pandang ini sangat mendasar untuk menjawab dua pertanyaan utama yang berhubungan dengan masalah filsafat pendidikan olahraga dan nilai-nilainya dari filosofi pendidikan perspektif dan bagaimana kita dapat mempraktikkan nilai-nilai ini melalui metodologi praktis (Kretchmar, 2005) Filosofi pendidikan olahraga menunjukkan tidak hanya sifatnya sebagai filsafat khusus tetapi juga ciri utamanya: menjadi ilmu filsafat yang mampu mengembangkan ilmu baik teori maupun praktek yang sangat bermanfaat bagi guru penjasorkes, olahraga pendidik, atlet, pelatih, orang tua dan semua orang yang, karena satu dan lain alasan, terlibat dalam pendidikan olahraga sehari-hari (Reid, 2002). Ilmu filsafat ini bersifat teoritis dan sekaligus a ilmu praktis yang tujuan utamanya adalah untuk menganalisis dan memahami olahraga untuk memberikan pengertian pendidikan dalam praktik – yaitu, menafsirkan dan tidak hanya menggambarkan olahraga dan masalah kompleksnya, dan mencoba menemukan solusi dalam perspektif pedagogis dan melalui metodologi intervensi refleksif. Untuk menjadi jelas, Olahraga dan apa yang dapat kita pelajari darinya dalam hal nilai-nilai baik nilai-nilai yang layak dipelajari oleh yang baru generasi yang dapat membantu kita hidup dalam masyarakat dan dunia yang lebih baik. Filosofi pendidikan olahraga memandang pendidikan tidak hanya sebagai masalah yang berhubungan dengan masalah belajar mengajar atau dengan kurikulum sekolah di mana aktivitas fisik dan olahraga diajarkan dan dipelajari. Filosofi ini memikirkan pendidikan dalam arti umum dan luas, yaitu dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya tanpa perbedaan jenis kelamin. Dalam kerangka ini, pendidikan dipahami sebagai proses berkelanjutan dari individu pengembangan dan transformasi di mana olahraga sebagai praktik manusia memungkinkan orang untuk menyelaraskan dirinya jiwa, raga dan jiwa serta mempersatukan jati diri dan jati diri dalam masyarakat dan nilai-nilainya, dilihat sebagai hasil dari semua jenis tindakan pendidikan manusia yang terpadu. Dalam pengertian ini, konsep pendidikan yang dikandung oleh filsafat pendidikan olahraga tampaknya sangat penting mirip dengan istilah Jerman Bildung (pembentukan holistik orang); konsep kata yang sangat kaya akan makna hermeneutis dan eksistensialis yang, jika dikaitkan dengan olahraga, dapat memungkinkan untuk memahami praktik ini sebagai pengalaman pribadi (Erlebnis) di mana seseorang dapat mengalami nilai-nilai, barang-barang utama dan kekuatan hidup yang vital dan belajar dari pengalaman pribadi dan sekaligus komunitarian ini (Reid, 2012). Memahami pendidikan olahraga sebagai Bildung berarti filosofi yang mempelajari hubungan antara olahraga dan pendidikan untuk menempatkan orang di pusat refleksinya, memandangnya sebagai nilai utama dan fundamental yang memberi arti dan makna bagi olahraga. Orang itu adalah bintang kutub yang mengarahkan dan memandu olahraga sebagai aktivitas manusia yang terdiri dari tindakan yang disengaja dan komunikatif menuju set makna pedagogis,
  • 8. tujuan pendidikan, maksud, dan tujuan yang memungkinkan untuk menjadi nilai yang diinginkan untuk semua manusia (Moore, 1982). Penafsiran filosofis olahraga dalam perspektif pedagogis memungkinkan kita untuk melihat olahraga dan aktivitas fisik sebagai praktik yang mampu menghasilkan nilai-nilai pendidikan yang memberi makna penuh dan kemanusiaan masuk akal untuk praktik-praktik ini sendiri. Filosofi pendidikan olahraga merupakan bidang penelitian khusus di antara berbagai kepentingan filsafat sebagai ilmu. Medannya ditarik oleh perpotongan antara berbagai jenis filsafat (terutama: filsafat teoretis, filsafat pendidikan, moral dan sosial) filsafat). Titik awal dari filosofi terapan ini adalah bahwa olahraga mewakili, pertama-tama, keduanya masalah pedagogis dan pendidikan bagi masyarakat kita, yaitu, masalah bagaimana membangun dan mengajarkan olahraga nilai-nilai dan bagaimana mempraktekkan semua nilai-nilai tersebut sehingga nilai-nilai tersebut dapat diperlihatkan dalam perilaku dan keterampilan. Memelihara olahraga itu, pertama-tama, adalah hal yang termasuk dalam bidang pedagogi dan pendidikan, dan bukan di bidang biomekanik olahraga, ilmu kinerja atau kedokteran olahraga, filosofi olahraga pendidikan sangat sejalan dengan pemikiran De Coubertin (Olimpiade dan olahraga dipahami secara luas). Akal selalu dan terutama menjadi masalah bagi para filsuf dan pendidik) (De Coubertin, 2000) dan dengan a pendekatan humanistik untuk praktik ini, yang kekurangannya merupakan salah satu masalah utama olahraga di masa kini masyarakat. Pertanyaan mendasar lain bagi filsafat olahraga dalam bentuk filsafat pendidikan olahraga bukan hanya apa arti “pendidikan” dan hubungan apa yang ada antara olahraga dan pendidikan, tetapi juga apa “olahraga” berarti dan jenis olahraga apa yang kita renungkan dan bicarakan. Filosofi olahraga Pendidikan memahami olahraga dalam arti yang sangat luas dan dalam arti yang luas, sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Dewan Eropa (COE, 2001) di mana White Paper on Sport (EC, 2007) berdasarkan. Definisi ini menyatakan bahwa “segala bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara santai atau terorganisir” partisipasi, bertujuan untuk mengekspresikan atau meningkatkan kebugaran fisik dan kesejahteraan mental, membentuk social hubungan atau memperoleh hasil dalam kompetisi di semua tingkatan” harus dianggap sebagai olahraga (pasal 2a). Ini definisi menarik garis refleksi filosofis pada olahraga yang berfokus pada rangkaian utama masalah yang seharusnya dihadapi dalam konteks kerangka pendidikan dan pedagogisnya. Definisi COE membantu kita untuk mereduksi kesatuan konseptual kompleks yang diwakili oleh olahraga dalam komponen fundamentalnya, yaitu: 1. Konsep “tubuh” dan “gerakan” yang terkandung dalam konsep makro “aktivitas fisik”; 2. Konsep kesejahteraan dilihat sebagai ekspresi dan peningkatan dari orang yang dianggap sebagai keseluruhan dan kesatuan tubuh dan pikiran;
  • 9. 3. Konsep “inklusi sosial” sebagai nilai utama yang melekat pada konsep “partisipasi” dan "hubungan sosial"; nilai-nilai yang olahraga, melalui pendidikan, harus membentuk di semua orang; 4. Konsep kompetisi dilihat dari komponen play dan game-nya. Dari sudut pandang filsafat pendidikan dan untuk mengembangkan perspektif pedagogis di atasnya, Olahraga harus dipahami sebagai permainan yang lucu/menyenangkan dan bukan sebagai pertentangan antara identitas yang kuat tetapi Tidak diautentikasi seperti sifat aslinya dari agĂłn (kata yang digunakan orang Yunani kuno untuk kontes olahraga). Dianggap sebagai agon, olahraga mengungkapkan sifat kolaboratif dan kompetitifnya sebagai praktik di mana orang mengekspresikan diri, kreativitas mereka, dan mengejar realisasi diri pribadi melalui pencapaian kesamaan dan tujuan bersama dalam konteks perdamaian dan persahabatan sebagaimana seharusnya terjadi dalam konteks pendidikan (Winch & Gingel, 2002). Singkatnya, kita dapat mendefinisikan filsafat pendidikan olahraga sebagai wacana filosofis tentang olahraga dari sudut pandang pendidikan: yaitu, mempelajari dan merenungkan nilai-nilai pendidikan yang tersirat dalam praktik ini kerangka kehidupan komunitarian dan mencari cara terbaik untuk mempraktikkannya. Nilai pendidikan dari sudut pandang filosofis? Kita dapat mendefinisikan nilai olahraga sebagai sesuatu yang baik untuk kita dan untuk olahraga itu sendiri yang menghormati prinsip-prinsip etika dan sosial yang memungkinkan hidup dalam a masyarakat yang demokratis, adil, dan adil (Arnold, 1989). Suatu nilai dapat dianggap "mendidik" ketika itu membantu kita untuk mempelajari hal-hal baru dan baik atau lebih baik meningkatkan pemahaman kita tentang berbagai hal. Nilai-nilai pendidikan adalah konsep yang ideal (dapat dikatakan bahwa nilai-nilai itu tidak ada tetapi selalu bergantung) pada konteks di mana mereka dipahami dan ditampilkan) yang mengarahkan perilaku, tindakan, dan perilaku kita. Kita membutuhkan aturan olahraga (seperti praktik manusia lainnya) karena aturan itu adalah arahan untuk perilaku, tindakan, dan perilaku. Pendidikan selalu menunjukkan kepada kita bahwa jalan yang kita ikuti (melalui cara kita bertindak) adalah berorientasi dengan benar terhadap nilai-nilai yang harus kita hormati. Olahraga selalu ambigu dalam hal transmisi nilai; ambiguitas ini membuat olahraga menjadi sulit konsep yang akan didefinisikan dalam kerangka wacana etika yang ketat dan filosofis (MartĂ­nková & Pari, 2011). Kita dapat mengidentifikasi, setidaknya, tiga jenis nilai olahraga (Isidori & Reid, 2011): 1. Nilai murni 2. Anti-nilai
  • 10. 3. Nilai campuran. Nilai-nilai murni olahraga adalah apa yang disebut yang positif; nilai-nilai yang memastikan dalam olahraga menghormati martabat pribadi sebagai anggota komunitas manusia (Simon, 2004). Nilai-nilai ini bersifat mendidik keunggulan dan diwujudkan dalam olahraga sebagai latihan fisik, psikologis, dan sosial. Mereka mewakili titik tolak, sarana, maksud, tujuan, dan tujuan pendidikan olahraga itu sendiri. Nilai murni dalam olahraga adalah, misalnya: kesehatan dan kesejahteraan, main-main, perdamaian, sosialisasi, integrasi sosial, persahabatan, kreativitas, perbaikan diri, partisipasi aktif, pengendalian diri, 4. Penutup: Dari makalah ini saya menyimpulkan bahwa filosofi memiliki banyak arti dan sangat kopleks, mencakup pendidikan, psikologis, Fisik dan masih banyak lagi. Sudah banyak penelitian dan riset mengenai berbagai macam cakupan dan berbagai bidang tersebut Pendidikan olahraga menyoroti perlunya sistem olahraga difokuskan baik pada pendidikan dan promosi nilai-nilai yaitu, perlunya pedagogi sosial olahraga yang harus dimulai di keluarga dan di sekolah, memberi tahu orang-orang tentang risiko dan manfaat latihan olahraga secara keseluruhan bentuknya, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Seorang “filsuf” pendidikan olahraga menyadari bahwa kemungkinan kurangnya etika dan nilai- nilai dalam olahraga bukanlah karena olahraga sebagai latihan itu sendiri tetapi faktor eksternal, eksogen dan ekstrinsik yang menjadi tanggung jawab masyarakat untuk (Arnold, 1994). Harus dikatakan bahwa kesadaran diri dari praktik dan pengalaman sendiri ketika terlibat dalam olahraga adalah kondisi mendasar untuk pemahaman nilai-nilai olahraga (Reid, 2009). Faktanya, tanpa refleksi kritis pada pengalaman ini dan tanpa "pendidik" yang merangsang dan membimbing ini refleksi yang menunjukkan semua kemungkinan nilai pendidikan intrinsik dalam olahraga, sulit untuk menganggap olahraga sebagai alat untuk membangun dan mempromosikan nilai-nilai baru bagi orang-orang. Untuk itulah filosofi pendidikan olahraga diarahkan mengembangkan metodologi kritis-reflektif pada anak-anak, remaja dan atlet sehingga mereka dapat dibantu untukmemahami beberapa nilai murni olahraga seperti perdamaian, toleransi, dialog antarbudaya, inklusi social dan pencegahan kekerasan (Parry, 2012).