Makalah ini membahas tentang pengantar filsafat olahraga. Ia menjelaskan arti dari filsafat olahraga, cabang-cabangnya seperti ontologi, epistemologi dan aksiologi, aliran-alirannya seperti idealisme, realisme dan pragmatisme, serta kedudukan filsafat olahraga sebagai induk dari ilmu-ilmu khusus lainnya.
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
1. Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat beragama, sampai dengan IPTEK. Pembangunan yang dilakukan harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yang lebih baik.
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
Berisi tentang pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran, pentingnya moivasi dalam pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar, teori-teori motivasi, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
1. Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat beragama, sampai dengan IPTEK. Pembangunan yang dilakukan harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yang lebih baik.
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
Berisi tentang pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran, pentingnya moivasi dalam pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar, teori-teori motivasi, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
filsafat olahraga
1. MAKALAH FILSAFAT OLAHRAGA
“Pengantar Filsafat”
Dosen :
Dr.Made Pramono, S., M.Hum.
Disusun Oleh:
Hafiszh Zulkarnain Satwiko
(16060484118)
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah filsafat olahraga
“Pelanggaran Aturan”.
Makalah filsafat olahraga ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah filsafat olahraga ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah filsafat olahraga
tentang “Pengantar Filsafat Olahraga” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Surabaya, 02 Maret 2017
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……….…………………………………………………….……1
Rumusan masalah ……….………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
Arti dari Filsafat Olahraga……………………………………………………….2
Cabang Filsafat Olahrazga……………………………………………………….3
Aliran Filsafat Olahraga………………………………………………………….4
Kedudukan Filsafat Olahraga…………………………………………………….5
Periodisasi Filsafat Olahraga……………………………………………………..5
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan……………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….....8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia mempunyai pengetahuan, binatang mempunyai pengetahuan,
malaikat juga mempunyai pengetahuan. Mahluk selain manusia pemgetahuannya bersifat
statis, dari masa ke masa tetap begitu saja. Tetapi pengetahuan yang dimilki manusia bersifat
dinamis, terus berkembang dari zaman ke zaman, karena manusia mempunyai kemampuan
mencerna pengalaman, merenung, merefleksi, menalar, dan meneliti dalam upaya memahami
lingkungannya.
Kemampuan tersebut dimiliki manusia disebabkan manusia dibekali oleh
Tuhan berupa akal atau rasio untuk berpikir, sementara mahluk lainnya tidak. Manusia
berpikir dengan akalnya. Dengan akalmya manusia mempunyai rasa ingin
tahu (curiosity). Dari rasa ingin tahu inilah manusia selalu mempertanyakan segala hal yang
dipikirkannya, menyangsikan segala apa yang dilihat, dan mencari segala bentuk
permasalahan yang dihadapi. Manusia berusaha menjawab semua pertanyaan yang dihadapi
dan mengajukan alternatif pemecahan suatu masalah.
Rumusan Masalah
Apa arti dari filsafat olahraga?
Apa saja cabang filsafat olahraga?
Apa aliran filsafat olahraga?
Apa saja kedudukan filsafat olahraga?
Apa saja periodisasi filsafat olahraga?
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti dari filsafat Olahraga
Olahraga di masyarakat kita adalah bagian dari kegiatan sehari-hari yang umum, dan
juga merupakan seni kompetisi. Berbagai aspek yang terlibat dalam acara-acara olahraga
seperti sumber daya manusia, bangunan, investasi, peralatan, dan kebutuhan lainya. Masalah
internal seperti upaya untuk mendapatkan yang terbaik posisi dalam acara lokal, nasional, dan
internasional melibatkan begitu banyak masalah lain. Disamping masalah tersebut, olahraga
berkembang dalam kajian ilmiah seperti Psikologi Olahraga, Politik Sport, Hukum Studi
Sport, dll. Semua dari mereka studi ilmiah adalah dimensi olahraga yang membutuhkan hati
nurani akademik dalam menyelidiki landasan filosofis olahraga sebagai ilmu.
Lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan bermula dari aktivitas berpikir. Karena inti
dari berfilsafat adalh berpikir. Namun, tidak semua aktivitas berpikir dapat disebut berfilsafat.
Berfilsafat adalah berpikir yang mempunyai tujuan. Tujuannya adalah memperoleh
pengetahuan, yakni pengetahuan yang menyangkut kebenaran. Sehingga dengan berfilsafat
manusia dapat sampai pada kebenaran.
Secara etimologis kata “filsafat” merupakan kata turunan dari “philosophia” dalam
bahasa Yunani. Ia merupakan kata majemuk dari “philos” yang berarti cinta atau “philia”
yang memiliki arti “persahabatan” atau “tertarik kepada” dan “sophos” yang berarti
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, dan intelegensi. Singkatnya,
“philosophia” ialah cinta kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan. Istilah “philosophia” telah
di-indonesiakan menjadi “filsafat”, yang mempunyai ajektiva atau kata sifat “filsafati”, dan
“filsuf” yang merupakan kata untuk menunjuk pada orangnya. Ada juga orang yang lebih
menyukai sebutan “filosofi”, yang memiliki kata sifat “filosofis”, dan “filosof” untuk
mengacu kepada orangnya.
Secara historis, istilah filsafat digunakan oleh Phytagoras (sekitar abad ke-6 SM). Saat
diajukan pertanyaan apakah ia seorang yang bijaksana, dengan penuh kerendahan hati
Phytagoras menjawab bahwa ia hanyalah “philosophos” atau orang yang mencintai kearifan.
Namun keabsahan kisah tersebut diragukan karena pribadi dan kegiatan Phytagoras
bercampur dengan berbagai legenda. Berdasarkan sumber lain, Heraklitus dianggap sebagai
orang yang pertama mempergunakan istilah “philosophos” tersebut.. Terlepas dari perdebatan
kapan pertama kali istilah “philosophia” atau “philosophos” pertama kali dipergunakan dan
diperkenalkan oleh seseorang, yang jelas istilah kedua istilah tersebut, telah populer
dipergunakan oleh masyarakat Yunani pada masa Sokrates dan Plato
6. 3
Akar Eksistensi Olahraga
Olahraga, sebagaimana yang dikatakan Richard Scaht (1998: 124), sepertihalnya sex,
terlalu penting untuk dikacaukan dengan tema lain. Ini tidak hanyatentang latihan demi
kesehatan. Tidak hanya permainan untuk hiburan, ataumenghabiskan waktu luang, atau untuk
kombinasi dari maksud sosial danrekreasional. Olahraga adalah aktivitas yang memiliki akar
eksistensi ontologissangat alami, yang dapat diamati sejak bayi dalam kandungan sampai
dengan bentuk-bentuk gerakan terlatih.Olahraga juga adalah permainan, senada dengan
eksistensi manusiawisebagai makhluk bermain (homo ludens-nya Huizinga). Olahraga
adalahtontonan, yang memiliki akar sejarah yang panjang, sejak jaman Yunani
Kunodenganarete, agon, pentathlon sampai dengan Olympic Games di masa modern,di mana
dalam sejarahnya, perang dan damai selalu mengawal peristiwakeolahragaan itu. Olahraga
adalah fenomena multidimensi, seperti halnyamanusia itu sendiri. Mitos dan agama Yunani
awal menampilkan suatu pandangan dunia yangmembantu perkembangan kesalinghubungan
intrinsik antara makna olahraga
dan budaya dasar. Keduanya juga merefleksikan kondisi terbatas dari eksistensikeduniaan,
dan bukan sebagai kerajaan transenden dari pembebasan. Nuansakeduniawian tampak pula
pada ekspresi naratif tentang kehidupan, rentang luas pengalaman manusiawi, situasionalnya
dan suka dukanya. Manifestasi kesakralanterwujud dalam prestasi dan kekuasaan duniawi,
kecantikan visual dan campurandari daya persaingan mempengaruhi situasi kemanusiaan
(Hatab, 1998: 98)
B. Cabang Filsafat Olahraga
Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam
mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara terpadu dan mengakar menuju
ilmu olahraga dalam 3 dimensi ilmiahnya (ontologi, epistemologi, aksiologi) yang kokoh dan
sejajar dengan ilmu lain. Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan
kata lain merupakan pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologi dari ilmu
berhubungan dengan materi yang menjadi objek penelaahan ilmu, ciri-ciri essensial objek itu
yang berlaku umum. Ontologi berperan dalam perbincangan mengenai pengembangan ilmu,
asumsi dasar ilmu dan konsekuensinya pada penerapan ilmu. Ontologi merupakan sarana
ilmah untuk menemukan penanganan jalan masalah secara ilmiah. Dalam hal ini, ontologi
berperan dalam proses konsistensi ekstensif dan intensif dalam pengembangan ilmu
(Pramono, 2005: l3B).
Epistemologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha
untuk memperoleh pengetahuan. Ini berkaitan dengan metode keilmuan dan sistematika isi
ilmu. Metode keilmuan merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran,
pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau
mengembangkan yang telah ada. Sistematisasi isi ilmu dalarn hal ini berkaitan dengan batang
tubuh iimu, dirnana peta dasar dan pengernbangan ilmu pokok dan ilmu cabang dibahas
disini.
7. 4
Aksiologi, ilmu membahas tentang manfaat vang diperoleh manusia dari pengetahuan
yang didapatnya. Bila persoalan value free and value bound ilmu mendominasi fokus
perhatian aksiologi pada umumnya, maka dalam hal pengebangan ilmu baru seperti olahraga
ini, dimensi aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai
kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis), dan juga interrelasi
ilmu dengan aspek aspek kehidupan manusia dengan sosialitasnya (sisi lual aksiologis).
Keduanya merupakan aspek transfer dari permasalahan transfer pengetahuan.
C. Aliran Filsafat Olahraga
Ada beberapa macam macam aliran dari filsafat olahraga
1. IDEALISME
Adalah sebagai pusat kehidupan manusia.
Pandangan Idealisme, yaitu :
- Pendidikan jasmani mengembangkan fisik dan jiwa secara simultan.
- Aktivitas fisik dapat mengembangkan kesegaran jasmani dan kepribadian.
- Pengembangan kualitas pribadi.
- Guru pendidikan Jasmani sebagai Model.
2. REALISME
Adalah kebenaran dapat ditentukan dengan baik melalui metode ilmiah.
Pandangan Realisme, yaitu :
- Pendangan pendidikan jasmani bagian penting kurikulum.
- Kesegaran jasmani berpengaruh pada produktifitas.
- Pengembangan pendidikan jasmani secara ilmiah.
- Latihan memegang peranan penting.
- Kemengan pertandingan bukan tujuan utama.
- Permainan dan rekreasi dapat membantu anak berprestasi.
3. PRAGMATISME
Adalah pengalaman manusia dapat mengubah konsep atau kenyataan.
Pandangan Pragmatisme, yaitu :
- Pengajaran pendidikan jasmani bervariasi.
- Kegiatan pendidikan jasmani memiliki nilai social.
- Program pendidikan jasmani berdasarkan kebutuhan dan minat anak.
- Belajar pendidikan jasmani dengan metode pemecahan masalah.
- Guru sebagai motivator.
8. 5
4. NATURALISME
Adalah sesuatu pada dasarnya memiliki nilai yang aktual dan fisikal (jasmani).
Pandangan Naturalisme, yaitu :
- Pendidikan jasmani menekankan manusia seutuhnya.
- Belajar harus melalui aktifitas mandiri.
- Bermain bagian penting pendidikan jasmani.
- Olahraga kompetitif tidak dianjurkan.
D. Kedudukan Filsafat Olahraga
Terkait dengan kedudukan Filsafat sebagai ilmu, Filsafat adalah ilmu yang dinilai
“istimewa” . Keistimewaannya adalah pertama, karena dilihat dari umurnya. Filsafat adalah
ilmu yang paling tua sehingga disebut sebagai induk dari segala macam ilmu khusus dan
kedua sebagai ilmu, Filsafat mempunyai ruang lingkup pembahasan atau Kajian yang sangat
luas. objek materialnya, atau lapangan penyelidikannya, mencakup "segala sesuatu yang ada"
dan "yang mungkin ada" Dilihat dari objek materialnya ini, terlihat bahwa filsafat juga
menangani objek material yang dipelajari oieh ilmu-ilmu khusus. Antropologi, Biologi, dan
Sosiologi misalnya, ketiganya membahas objek material yang sama yakni manusia. Filsafat
pun juga demikan. Contoh lain, Fisika membahas tentang alam, dan begitu pula halnya
dengan Filsafat. Dicakupnya berbagai macam objek material ilmu khusus oleh Filsafat ini
menjadi salah satu bukti bahwa Filsafat memang memiliki ruang lingkup kajian atau
lapangan penyelidikan yang sangat luas.
Kattsoff (1989: 95) menyatakan bahwa persoalan-persoalan Filsafat di samping
mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga berbeda dengan persoalan ilmiah, juga dapat
digolongkan menurut jenis-jenisnya. Keluasan ruang lingkup kajian Filsafat dapat dibagi atau
disistematisasi menjadi tiga cabang utama, yaitu metafisika, epistemologi, dan aksiologi.
Metafisika adalah cabang Filsafat yang berusaha menangkap kenyataan terdaiam dari segala
sesuatu yang ada; epistemologi adalah cabang Filsafat yang berusaha menelaah sumber,
watak, dan kebenaran pengetahuan dan aksiologi adalah cabang Filsafat yang berusaha
menelaah tentang hakikat nilai.
E. Periodisasi Filsafat Olahraga
1. Zaman Prasejarah
Ragam olahraga terkait erat dengan kondisi alamiahnya, yakni untuk bertahan hidup
(survive); menombak, berlari, melempar, melompat. Belum ada peraturan yang jelas
Semata-mata untuk kesenangan
2. Zaman Yunani, Mesir, dan China kuno
9. 6
Untuk Upacara dan Persembahan. Titik tekan utama pada sisi fisik ditujukan untuk
memperkuat kemampuan militer
3. Zaman Socratic
Mencari keselarasan Jiwa dan Fisik; olahraga tidak semata untuk kekuatan fisik belaka,
namun sebagai sarana mencari harmony/ keselarasan hidup
4. Zaman Abad Pertengahan
Semua kehidupan hanyalah untuk penghambaan pada Tuhan. Fisik tidak penting, yang lebih
penting adalah spirit/ jiwa.
5. Zaman Renaisance
Kembalinya dominasi akal budi . Kebenaran bukan lagi hanya disandarkan pada wahyu,
tetapi pada manusia. Kehidupan dunia menjadi suatu hal yang berharga dan penting untuk
dinikmati. Mendambakan keselaran jiwa dan tubuh
6. Zaman Modern
Modern Awal : Hampir sama dengan pada zaman renaisance
Modern Pertengahan: hampir seluruh olahragadunia dilanda perang (PDI/II) ditujukan bagi
kesiapan militer
10. 7
BAB III
KESIMPULAN
Jadi kita harus banyak belajar filsafat untuk mengetahui hal hal yang ada di
sekeliling kita, dan kita harus mengetahui sejarah sejarah dari zaman ke zaman. Karena
filsafat merupakan ilmu yang dinilai istimewa diliat dari umurnya sehingga disebut sebagai
ilmu khusus.Antropologi, Biologi, dan Sosiologi sama sama membahas tentang manusia.
11. 8
Daftar Pustaka
Pramono, Made. 2015. Filsafat Ilmu Keolahragaan. Surabaya: Unesa University Press.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-muhammad-hamid-anwar-m-
phil/pengantar-filsafafat-olahraga.pdf
http://badrun08arhun.blogspot.co.id/2011/05/filsafat-olahraga.html
https://rheinaldyy2likesrin.wordpress.com/2010/08/26/pengantar-ilmu-filsafat/