SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH FILSAFAT OLAHRAGA
“Pengantar Filsafat”
Dosen :
Dr.Made Pramono, S., M.Hum.
Disusun Oleh:
Hafiszh Zulkarnain Satwiko
(16060484118)
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah filsafat olahraga
“Pelanggaran Aturan”.
Makalah filsafat olahraga ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah filsafat olahraga ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah filsafat olahraga
tentang “Pengantar Filsafat Olahraga” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Surabaya, 02 Maret 2017
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……….…………………………………………………….……1
Rumusan masalah ……….………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
Arti dari Filsafat Olahraga……………………………………………………….2
Cabang Filsafat Olahrazga……………………………………………………….3
Aliran Filsafat Olahraga………………………………………………………….4
Kedudukan Filsafat Olahraga…………………………………………………….5
Periodisasi Filsafat Olahraga……………………………………………………..5
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan……………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….....8
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia mempunyai pengetahuan, binatang mempunyai pengetahuan,
malaikat juga mempunyai pengetahuan. Mahluk selain manusia pemgetahuannya bersifat
statis, dari masa ke masa tetap begitu saja. Tetapi pengetahuan yang dimilki manusia bersifat
dinamis, terus berkembang dari zaman ke zaman, karena manusia mempunyai kemampuan
mencerna pengalaman, merenung, merefleksi, menalar, dan meneliti dalam upaya memahami
lingkungannya.
Kemampuan tersebut dimiliki manusia disebabkan manusia dibekali oleh
Tuhan berupa akal atau rasio untuk berpikir, sementara mahluk lainnya tidak. Manusia
berpikir dengan akalnya. Dengan akalmya manusia mempunyai rasa ingin
tahu (curiosity). Dari rasa ingin tahu inilah manusia selalu mempertanyakan segala hal yang
dipikirkannya, menyangsikan segala apa yang dilihat, dan mencari segala bentuk
permasalahan yang dihadapi. Manusia berusaha menjawab semua pertanyaan yang dihadapi
dan mengajukan alternatif pemecahan suatu masalah.
Rumusan Masalah
Apa arti dari filsafat olahraga?
Apa saja cabang filsafat olahraga?
Apa aliran filsafat olahraga?
Apa saja kedudukan filsafat olahraga?
Apa saja periodisasi filsafat olahraga?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti dari filsafat Olahraga
Olahraga di masyarakat kita adalah bagian dari kegiatan sehari-hari yang umum, dan
juga merupakan seni kompetisi. Berbagai aspek yang terlibat dalam acara-acara olahraga
seperti sumber daya manusia, bangunan, investasi, peralatan, dan kebutuhan lainya. Masalah
internal seperti upaya untuk mendapatkan yang terbaik posisi dalam acara lokal, nasional, dan
internasional melibatkan begitu banyak masalah lain. Disamping masalah tersebut, olahraga
berkembang dalam kajian ilmiah seperti Psikologi Olahraga, Politik Sport, Hukum Studi
Sport, dll. Semua dari mereka studi ilmiah adalah dimensi olahraga yang membutuhkan hati
nurani akademik dalam menyelidiki landasan filosofis olahraga sebagai ilmu.
Lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan bermula dari aktivitas berpikir. Karena inti
dari berfilsafat adalh berpikir. Namun, tidak semua aktivitas berpikir dapat disebut berfilsafat.
Berfilsafat adalah berpikir yang mempunyai tujuan. Tujuannya adalah memperoleh
pengetahuan, yakni pengetahuan yang menyangkut kebenaran. Sehingga dengan berfilsafat
manusia dapat sampai pada kebenaran.
Secara etimologis kata “filsafat” merupakan kata turunan dari “philosophia” dalam
bahasa Yunani. Ia merupakan kata majemuk dari “philos” yang berarti cinta atau “philia”
yang memiliki arti “persahabatan” atau “tertarik kepada” dan “sophos” yang berarti
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, dan intelegensi. Singkatnya,
“philosophia” ialah cinta kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan. Istilah “philosophia” telah
di-indonesiakan menjadi “filsafat”, yang mempunyai ajektiva atau kata sifat “filsafati”, dan
“filsuf” yang merupakan kata untuk menunjuk pada orangnya. Ada juga orang yang lebih
menyukai sebutan “filosofi”, yang memiliki kata sifat “filosofis”, dan “filosof” untuk
mengacu kepada orangnya.
Secara historis, istilah filsafat digunakan oleh Phytagoras (sekitar abad ke-6 SM). Saat
diajukan pertanyaan apakah ia seorang yang bijaksana, dengan penuh kerendahan hati
Phytagoras menjawab bahwa ia hanyalah “philosophos” atau orang yang mencintai kearifan.
Namun keabsahan kisah tersebut diragukan karena pribadi dan kegiatan Phytagoras
bercampur dengan berbagai legenda. Berdasarkan sumber lain, Heraklitus dianggap sebagai
orang yang pertama mempergunakan istilah “philosophos” tersebut.. Terlepas dari perdebatan
kapan pertama kali istilah “philosophia” atau “philosophos” pertama kali dipergunakan dan
diperkenalkan oleh seseorang, yang jelas istilah kedua istilah tersebut, telah populer
dipergunakan oleh masyarakat Yunani pada masa Sokrates dan Plato
3
Akar Eksistensi Olahraga
Olahraga, sebagaimana yang dikatakan Richard Scaht (1998: 124), sepertihalnya sex,
terlalu penting untuk dikacaukan dengan tema lain. Ini tidak hanyatentang latihan demi
kesehatan. Tidak hanya permainan untuk hiburan, ataumenghabiskan waktu luang, atau untuk
kombinasi dari maksud sosial danrekreasional. Olahraga adalah aktivitas yang memiliki akar
eksistensi ontologissangat alami, yang dapat diamati sejak bayi dalam kandungan sampai
dengan bentuk-bentuk gerakan terlatih.Olahraga juga adalah permainan, senada dengan
eksistensi manusiawisebagai makhluk bermain (homo ludens-nya Huizinga). Olahraga
adalahtontonan, yang memiliki akar sejarah yang panjang, sejak jaman Yunani
Kunodenganarete, agon, pentathlon sampai dengan Olympic Games di masa modern,di mana
dalam sejarahnya, perang dan damai selalu mengawal peristiwakeolahragaan itu. Olahraga
adalah fenomena multidimensi, seperti halnyamanusia itu sendiri. Mitos dan agama Yunani
awal menampilkan suatu pandangan dunia yangmembantu perkembangan kesalinghubungan
intrinsik antara makna olahraga
dan budaya dasar. Keduanya juga merefleksikan kondisi terbatas dari eksistensikeduniaan,
dan bukan sebagai kerajaan transenden dari pembebasan. Nuansakeduniawian tampak pula
pada ekspresi naratif tentang kehidupan, rentang luas pengalaman manusiawi, situasionalnya
dan suka dukanya. Manifestasi kesakralanterwujud dalam prestasi dan kekuasaan duniawi,
kecantikan visual dan campurandari daya persaingan mempengaruhi situasi kemanusiaan
(Hatab, 1998: 98)
B. Cabang Filsafat Olahraga
Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam
mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara terpadu dan mengakar menuju
ilmu olahraga dalam 3 dimensi ilmiahnya (ontologi, epistemologi, aksiologi) yang kokoh dan
sejajar dengan ilmu lain. Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan
kata lain merupakan pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologi dari ilmu
berhubungan dengan materi yang menjadi objek penelaahan ilmu, ciri-ciri essensial objek itu
yang berlaku umum. Ontologi berperan dalam perbincangan mengenai pengembangan ilmu,
asumsi dasar ilmu dan konsekuensinya pada penerapan ilmu. Ontologi merupakan sarana
ilmah untuk menemukan penanganan jalan masalah secara ilmiah. Dalam hal ini, ontologi
berperan dalam proses konsistensi ekstensif dan intensif dalam pengembangan ilmu
(Pramono, 2005: l3B).
Epistemologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha
untuk memperoleh pengetahuan. Ini berkaitan dengan metode keilmuan dan sistematika isi
ilmu. Metode keilmuan merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran,
pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau
mengembangkan yang telah ada. Sistematisasi isi ilmu dalarn hal ini berkaitan dengan batang
tubuh iimu, dirnana peta dasar dan pengernbangan ilmu pokok dan ilmu cabang dibahas
disini.
4
Aksiologi, ilmu membahas tentang manfaat vang diperoleh manusia dari pengetahuan
yang didapatnya. Bila persoalan value free and value bound ilmu mendominasi fokus
perhatian aksiologi pada umumnya, maka dalam hal pengebangan ilmu baru seperti olahraga
ini, dimensi aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai
kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis), dan juga interrelasi
ilmu dengan aspek aspek kehidupan manusia dengan sosialitasnya (sisi lual aksiologis).
Keduanya merupakan aspek transfer dari permasalahan transfer pengetahuan.
C. Aliran Filsafat Olahraga
Ada beberapa macam macam aliran dari filsafat olahraga
1. IDEALISME
Adalah sebagai pusat kehidupan manusia.
Pandangan Idealisme, yaitu :
- Pendidikan jasmani mengembangkan fisik dan jiwa secara simultan.
- Aktivitas fisik dapat mengembangkan kesegaran jasmani dan kepribadian.
- Pengembangan kualitas pribadi.
- Guru pendidikan Jasmani sebagai Model.
2. REALISME
Adalah kebenaran dapat ditentukan dengan baik melalui metode ilmiah.
Pandangan Realisme, yaitu :
- Pendangan pendidikan jasmani bagian penting kurikulum.
- Kesegaran jasmani berpengaruh pada produktifitas.
- Pengembangan pendidikan jasmani secara ilmiah.
- Latihan memegang peranan penting.
- Kemengan pertandingan bukan tujuan utama.
- Permainan dan rekreasi dapat membantu anak berprestasi.
3. PRAGMATISME
Adalah pengalaman manusia dapat mengubah konsep atau kenyataan.
Pandangan Pragmatisme, yaitu :
- Pengajaran pendidikan jasmani bervariasi.
- Kegiatan pendidikan jasmani memiliki nilai social.
- Program pendidikan jasmani berdasarkan kebutuhan dan minat anak.
- Belajar pendidikan jasmani dengan metode pemecahan masalah.
- Guru sebagai motivator.
5
4. NATURALISME
Adalah sesuatu pada dasarnya memiliki nilai yang aktual dan fisikal (jasmani).
Pandangan Naturalisme, yaitu :
- Pendidikan jasmani menekankan manusia seutuhnya.
- Belajar harus melalui aktifitas mandiri.
- Bermain bagian penting pendidikan jasmani.
- Olahraga kompetitif tidak dianjurkan.
D. Kedudukan Filsafat Olahraga
Terkait dengan kedudukan Filsafat sebagai ilmu, Filsafat adalah ilmu yang dinilai
“istimewa” . Keistimewaannya adalah pertama, karena dilihat dari umurnya. Filsafat adalah
ilmu yang paling tua sehingga disebut sebagai induk dari segala macam ilmu khusus dan
kedua sebagai ilmu, Filsafat mempunyai ruang lingkup pembahasan atau Kajian yang sangat
luas. objek materialnya, atau lapangan penyelidikannya, mencakup "segala sesuatu yang ada"
dan "yang mungkin ada" Dilihat dari objek materialnya ini, terlihat bahwa filsafat juga
menangani objek material yang dipelajari oieh ilmu-ilmu khusus. Antropologi, Biologi, dan
Sosiologi misalnya, ketiganya membahas objek material yang sama yakni manusia. Filsafat
pun juga demikan. Contoh lain, Fisika membahas tentang alam, dan begitu pula halnya
dengan Filsafat. Dicakupnya berbagai macam objek material ilmu khusus oleh Filsafat ini
menjadi salah satu bukti bahwa Filsafat memang memiliki ruang lingkup kajian atau
lapangan penyelidikan yang sangat luas.
Kattsoff (1989: 95) menyatakan bahwa persoalan-persoalan Filsafat di samping
mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga berbeda dengan persoalan ilmiah, juga dapat
digolongkan menurut jenis-jenisnya. Keluasan ruang lingkup kajian Filsafat dapat dibagi atau
disistematisasi menjadi tiga cabang utama, yaitu metafisika, epistemologi, dan aksiologi.
Metafisika adalah cabang Filsafat yang berusaha menangkap kenyataan terdaiam dari segala
sesuatu yang ada; epistemologi adalah cabang Filsafat yang berusaha menelaah sumber,
watak, dan kebenaran pengetahuan dan aksiologi adalah cabang Filsafat yang berusaha
menelaah tentang hakikat nilai.
E. Periodisasi Filsafat Olahraga
1. Zaman Prasejarah
Ragam olahraga terkait erat dengan kondisi alamiahnya, yakni untuk bertahan hidup
(survive); menombak, berlari, melempar, melompat. Belum ada peraturan yang jelas
Semata-mata untuk kesenangan
2. Zaman Yunani, Mesir, dan China kuno
6
Untuk Upacara dan Persembahan. Titik tekan utama pada sisi fisik ditujukan untuk
memperkuat kemampuan militer
3. Zaman Socratic
Mencari keselarasan Jiwa dan Fisik; olahraga tidak semata untuk kekuatan fisik belaka,
namun sebagai sarana mencari harmony/ keselarasan hidup
4. Zaman Abad Pertengahan
Semua kehidupan hanyalah untuk penghambaan pada Tuhan. Fisik tidak penting, yang lebih
penting adalah spirit/ jiwa.
5. Zaman Renaisance
Kembalinya dominasi akal budi . Kebenaran bukan lagi hanya disandarkan pada wahyu,
tetapi pada manusia. Kehidupan dunia menjadi suatu hal yang berharga dan penting untuk
dinikmati. Mendambakan keselaran jiwa dan tubuh
6. Zaman Modern
Modern Awal : Hampir sama dengan pada zaman renaisance
Modern Pertengahan: hampir seluruh olahragadunia dilanda perang (PDI/II) ditujukan bagi
kesiapan militer
7
BAB III
KESIMPULAN
Jadi kita harus banyak belajar filsafat untuk mengetahui hal hal yang ada di
sekeliling kita, dan kita harus mengetahui sejarah sejarah dari zaman ke zaman. Karena
filsafat merupakan ilmu yang dinilai istimewa diliat dari umurnya sehingga disebut sebagai
ilmu khusus.Antropologi, Biologi, dan Sosiologi sama sama membahas tentang manusia.
8
Daftar Pustaka
Pramono, Made. 2015. Filsafat Ilmu Keolahragaan. Surabaya: Unesa University Press.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-muhammad-hamid-anwar-m-
phil/pengantar-filsafafat-olahraga.pdf
http://badrun08arhun.blogspot.co.id/2011/05/filsafat-olahraga.html
https://rheinaldyy2likesrin.wordpress.com/2010/08/26/pengantar-ilmu-filsafat/

More Related Content

What's hot

Kiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmKiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmSEISMIK BEM UNAIR
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
rickes alhikma
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
Ibnu Fajar
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
Nurfaizatul Jannah
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Review Makalah
Review MakalahReview Makalah
Review Makalah
Joko Soebagyo
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATSara Santika
 
Cara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview Jurnal
Rumah Studio
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
dayurikaperdana19
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifNora Indrasari
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Dewi Kurnia Asih
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Mayawi Karim
 
Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional
Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasionalStrategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional
Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional
Dhika Tr
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
Sherly Anggraini
 
Makalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahragaMakalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahraga
Awliya Rahmah
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
ridz kika
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
PutriMeka
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Nadia Eva
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
tita_chubie
 

What's hot (20)

Kiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmKiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkm
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Review Makalah
Review MakalahReview Makalah
Review Makalah
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
 
Cara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview Jurnal
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional
Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasionalStrategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional
Strategi menulis artikel untuk jurnal ilmiah nasional
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Makalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahragaMakalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahraga
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
 

Similar to filsafat olahraga

Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
YanuarAndiPratama
 
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan OlahragaPemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Aulia Pradina
 
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxFILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
tegarn-3
 
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAPPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
Achmady1
 
Filsafat Olahraga
Filsafat OlahragaFilsafat Olahraga
Filsafat Olahraga
rizkilek123
 
21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga
yudissihanita
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
LeofaldyPutrapratama
 
Bayu maulana
Bayu maulanaBayu maulana
Bayu maulana
BayuMaulana19
 
Filosofis olahraga
Filosofis olahragaFilosofis olahraga
Filosofis olahraga
SefiaArnetta
 
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Zalsha2606
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
khoinurfaisila
 
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal  Psikologi Olahraga dan FilsafatRiview Jurnal  Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
Ardhinw
 
Filsafat pend
Filsafat pendFilsafat pend
Filsafat pend
UNIB
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
ArifUtomo7
 
FIILSAFAT.pptx
FIILSAFAT.pptxFIILSAFAT.pptx
FIILSAFAT.pptx
ekapujilestari16
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
Sidik Mahfudin
 
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docxartikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
WandaWanda37
 
Review Sport Journal
Review Sport JournalReview Sport Journal
Review Sport Journal
AlfianHidayat17
 
FILSAFAT OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGAFILSAFAT OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGA
rizkymbd04
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
FaizulHasan15
 

Similar to filsafat olahraga (20)

Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
 
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan OlahragaPemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
Pemikiran filsafat hegel yang berkaitan dengan Olahraga
 
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxFILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
 
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAPPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
 
Filsafat Olahraga
Filsafat OlahragaFilsafat Olahraga
Filsafat Olahraga
 
21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
 
Bayu maulana
Bayu maulanaBayu maulana
Bayu maulana
 
Filosofis olahraga
Filosofis olahragaFilosofis olahraga
Filosofis olahraga
 
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
 
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal  Psikologi Olahraga dan FilsafatRiview Jurnal  Psikologi Olahraga dan Filsafat
Riview Jurnal Psikologi Olahraga dan Filsafat
 
Filsafat pend
Filsafat pendFilsafat pend
Filsafat pend
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 5
 
FIILSAFAT.pptx
FIILSAFAT.pptxFIILSAFAT.pptx
FIILSAFAT.pptx
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docxartikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
artikel ilmiah falsafah kesatuan ilmu Wanda Hamidah (5).docx
 
Review Sport Journal
Review Sport JournalReview Sport Journal
Review Sport Journal
 
FILSAFAT OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGAFILSAFAT OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGA
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 

filsafat olahraga

  • 1. MAKALAH FILSAFAT OLAHRAGA “Pengantar Filsafat” Dosen : Dr.Made Pramono, S., M.Hum. Disusun Oleh: Hafiszh Zulkarnain Satwiko (16060484118) PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah filsafat olahraga “Pelanggaran Aturan”. Makalah filsafat olahraga ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah filsafat olahraga ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah filsafat olahraga tentang “Pengantar Filsafat Olahraga” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Surabaya, 02 Maret 2017 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN UTAMA KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ……….…………………………………………………….……1 Rumusan masalah ……….………………………………………………………1 BAB II PEMBAHASAN Arti dari Filsafat Olahraga……………………………………………………….2 Cabang Filsafat Olahrazga……………………………………………………….3 Aliran Filsafat Olahraga………………………………………………………….4 Kedudukan Filsafat Olahraga…………………………………………………….5 Periodisasi Filsafat Olahraga……………………………………………………..5 BAB III KESIMPULAN Kesimpulan……………………………………………………………………….7 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….....8
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia mempunyai pengetahuan, binatang mempunyai pengetahuan, malaikat juga mempunyai pengetahuan. Mahluk selain manusia pemgetahuannya bersifat statis, dari masa ke masa tetap begitu saja. Tetapi pengetahuan yang dimilki manusia bersifat dinamis, terus berkembang dari zaman ke zaman, karena manusia mempunyai kemampuan mencerna pengalaman, merenung, merefleksi, menalar, dan meneliti dalam upaya memahami lingkungannya. Kemampuan tersebut dimiliki manusia disebabkan manusia dibekali oleh Tuhan berupa akal atau rasio untuk berpikir, sementara mahluk lainnya tidak. Manusia berpikir dengan akalnya. Dengan akalmya manusia mempunyai rasa ingin tahu (curiosity). Dari rasa ingin tahu inilah manusia selalu mempertanyakan segala hal yang dipikirkannya, menyangsikan segala apa yang dilihat, dan mencari segala bentuk permasalahan yang dihadapi. Manusia berusaha menjawab semua pertanyaan yang dihadapi dan mengajukan alternatif pemecahan suatu masalah. Rumusan Masalah Apa arti dari filsafat olahraga? Apa saja cabang filsafat olahraga? Apa aliran filsafat olahraga? Apa saja kedudukan filsafat olahraga? Apa saja periodisasi filsafat olahraga?
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Arti dari filsafat Olahraga Olahraga di masyarakat kita adalah bagian dari kegiatan sehari-hari yang umum, dan juga merupakan seni kompetisi. Berbagai aspek yang terlibat dalam acara-acara olahraga seperti sumber daya manusia, bangunan, investasi, peralatan, dan kebutuhan lainya. Masalah internal seperti upaya untuk mendapatkan yang terbaik posisi dalam acara lokal, nasional, dan internasional melibatkan begitu banyak masalah lain. Disamping masalah tersebut, olahraga berkembang dalam kajian ilmiah seperti Psikologi Olahraga, Politik Sport, Hukum Studi Sport, dll. Semua dari mereka studi ilmiah adalah dimensi olahraga yang membutuhkan hati nurani akademik dalam menyelidiki landasan filosofis olahraga sebagai ilmu. Lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan bermula dari aktivitas berpikir. Karena inti dari berfilsafat adalh berpikir. Namun, tidak semua aktivitas berpikir dapat disebut berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir yang mempunyai tujuan. Tujuannya adalah memperoleh pengetahuan, yakni pengetahuan yang menyangkut kebenaran. Sehingga dengan berfilsafat manusia dapat sampai pada kebenaran. Secara etimologis kata “filsafat” merupakan kata turunan dari “philosophia” dalam bahasa Yunani. Ia merupakan kata majemuk dari “philos” yang berarti cinta atau “philia” yang memiliki arti “persahabatan” atau “tertarik kepada” dan “sophos” yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, dan intelegensi. Singkatnya, “philosophia” ialah cinta kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan. Istilah “philosophia” telah di-indonesiakan menjadi “filsafat”, yang mempunyai ajektiva atau kata sifat “filsafati”, dan “filsuf” yang merupakan kata untuk menunjuk pada orangnya. Ada juga orang yang lebih menyukai sebutan “filosofi”, yang memiliki kata sifat “filosofis”, dan “filosof” untuk mengacu kepada orangnya. Secara historis, istilah filsafat digunakan oleh Phytagoras (sekitar abad ke-6 SM). Saat diajukan pertanyaan apakah ia seorang yang bijaksana, dengan penuh kerendahan hati Phytagoras menjawab bahwa ia hanyalah “philosophos” atau orang yang mencintai kearifan. Namun keabsahan kisah tersebut diragukan karena pribadi dan kegiatan Phytagoras bercampur dengan berbagai legenda. Berdasarkan sumber lain, Heraklitus dianggap sebagai orang yang pertama mempergunakan istilah “philosophos” tersebut.. Terlepas dari perdebatan kapan pertama kali istilah “philosophia” atau “philosophos” pertama kali dipergunakan dan diperkenalkan oleh seseorang, yang jelas istilah kedua istilah tersebut, telah populer dipergunakan oleh masyarakat Yunani pada masa Sokrates dan Plato
  • 6. 3 Akar Eksistensi Olahraga Olahraga, sebagaimana yang dikatakan Richard Scaht (1998: 124), sepertihalnya sex, terlalu penting untuk dikacaukan dengan tema lain. Ini tidak hanyatentang latihan demi kesehatan. Tidak hanya permainan untuk hiburan, ataumenghabiskan waktu luang, atau untuk kombinasi dari maksud sosial danrekreasional. Olahraga adalah aktivitas yang memiliki akar eksistensi ontologissangat alami, yang dapat diamati sejak bayi dalam kandungan sampai dengan bentuk-bentuk gerakan terlatih.Olahraga juga adalah permainan, senada dengan eksistensi manusiawisebagai makhluk bermain (homo ludens-nya Huizinga). Olahraga adalahtontonan, yang memiliki akar sejarah yang panjang, sejak jaman Yunani Kunodenganarete, agon, pentathlon sampai dengan Olympic Games di masa modern,di mana dalam sejarahnya, perang dan damai selalu mengawal peristiwakeolahragaan itu. Olahraga adalah fenomena multidimensi, seperti halnyamanusia itu sendiri. Mitos dan agama Yunani awal menampilkan suatu pandangan dunia yangmembantu perkembangan kesalinghubungan intrinsik antara makna olahraga dan budaya dasar. Keduanya juga merefleksikan kondisi terbatas dari eksistensikeduniaan, dan bukan sebagai kerajaan transenden dari pembebasan. Nuansakeduniawian tampak pula pada ekspresi naratif tentang kehidupan, rentang luas pengalaman manusiawi, situasionalnya dan suka dukanya. Manifestasi kesakralanterwujud dalam prestasi dan kekuasaan duniawi, kecantikan visual dan campurandari daya persaingan mempengaruhi situasi kemanusiaan (Hatab, 1998: 98) B. Cabang Filsafat Olahraga Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara terpadu dan mengakar menuju ilmu olahraga dalam 3 dimensi ilmiahnya (ontologi, epistemologi, aksiologi) yang kokoh dan sejajar dengan ilmu lain. Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain merupakan pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologi dari ilmu berhubungan dengan materi yang menjadi objek penelaahan ilmu, ciri-ciri essensial objek itu yang berlaku umum. Ontologi berperan dalam perbincangan mengenai pengembangan ilmu, asumsi dasar ilmu dan konsekuensinya pada penerapan ilmu. Ontologi merupakan sarana ilmah untuk menemukan penanganan jalan masalah secara ilmiah. Dalam hal ini, ontologi berperan dalam proses konsistensi ekstensif dan intensif dalam pengembangan ilmu (Pramono, 2005: l3B). Epistemologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Ini berkaitan dengan metode keilmuan dan sistematika isi ilmu. Metode keilmuan merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan yang telah ada. Sistematisasi isi ilmu dalarn hal ini berkaitan dengan batang tubuh iimu, dirnana peta dasar dan pengernbangan ilmu pokok dan ilmu cabang dibahas disini.
  • 7. 4 Aksiologi, ilmu membahas tentang manfaat vang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatnya. Bila persoalan value free and value bound ilmu mendominasi fokus perhatian aksiologi pada umumnya, maka dalam hal pengebangan ilmu baru seperti olahraga ini, dimensi aksiologi diperluas lagi sehingga secara inheren mencakup dimensi nilai kehidupan manusia seperti etika, estetika, religius (sisi dalam aksiologis), dan juga interrelasi ilmu dengan aspek aspek kehidupan manusia dengan sosialitasnya (sisi lual aksiologis). Keduanya merupakan aspek transfer dari permasalahan transfer pengetahuan. C. Aliran Filsafat Olahraga Ada beberapa macam macam aliran dari filsafat olahraga 1. IDEALISME Adalah sebagai pusat kehidupan manusia. Pandangan Idealisme, yaitu : - Pendidikan jasmani mengembangkan fisik dan jiwa secara simultan. - Aktivitas fisik dapat mengembangkan kesegaran jasmani dan kepribadian. - Pengembangan kualitas pribadi. - Guru pendidikan Jasmani sebagai Model. 2. REALISME Adalah kebenaran dapat ditentukan dengan baik melalui metode ilmiah. Pandangan Realisme, yaitu : - Pendangan pendidikan jasmani bagian penting kurikulum. - Kesegaran jasmani berpengaruh pada produktifitas. - Pengembangan pendidikan jasmani secara ilmiah. - Latihan memegang peranan penting. - Kemengan pertandingan bukan tujuan utama. - Permainan dan rekreasi dapat membantu anak berprestasi. 3. PRAGMATISME Adalah pengalaman manusia dapat mengubah konsep atau kenyataan. Pandangan Pragmatisme, yaitu : - Pengajaran pendidikan jasmani bervariasi. - Kegiatan pendidikan jasmani memiliki nilai social. - Program pendidikan jasmani berdasarkan kebutuhan dan minat anak. - Belajar pendidikan jasmani dengan metode pemecahan masalah. - Guru sebagai motivator.
  • 8. 5 4. NATURALISME Adalah sesuatu pada dasarnya memiliki nilai yang aktual dan fisikal (jasmani). Pandangan Naturalisme, yaitu : - Pendidikan jasmani menekankan manusia seutuhnya. - Belajar harus melalui aktifitas mandiri. - Bermain bagian penting pendidikan jasmani. - Olahraga kompetitif tidak dianjurkan. D. Kedudukan Filsafat Olahraga Terkait dengan kedudukan Filsafat sebagai ilmu, Filsafat adalah ilmu yang dinilai “istimewa” . Keistimewaannya adalah pertama, karena dilihat dari umurnya. Filsafat adalah ilmu yang paling tua sehingga disebut sebagai induk dari segala macam ilmu khusus dan kedua sebagai ilmu, Filsafat mempunyai ruang lingkup pembahasan atau Kajian yang sangat luas. objek materialnya, atau lapangan penyelidikannya, mencakup "segala sesuatu yang ada" dan "yang mungkin ada" Dilihat dari objek materialnya ini, terlihat bahwa filsafat juga menangani objek material yang dipelajari oieh ilmu-ilmu khusus. Antropologi, Biologi, dan Sosiologi misalnya, ketiganya membahas objek material yang sama yakni manusia. Filsafat pun juga demikan. Contoh lain, Fisika membahas tentang alam, dan begitu pula halnya dengan Filsafat. Dicakupnya berbagai macam objek material ilmu khusus oleh Filsafat ini menjadi salah satu bukti bahwa Filsafat memang memiliki ruang lingkup kajian atau lapangan penyelidikan yang sangat luas. Kattsoff (1989: 95) menyatakan bahwa persoalan-persoalan Filsafat di samping mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga berbeda dengan persoalan ilmiah, juga dapat digolongkan menurut jenis-jenisnya. Keluasan ruang lingkup kajian Filsafat dapat dibagi atau disistematisasi menjadi tiga cabang utama, yaitu metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Metafisika adalah cabang Filsafat yang berusaha menangkap kenyataan terdaiam dari segala sesuatu yang ada; epistemologi adalah cabang Filsafat yang berusaha menelaah sumber, watak, dan kebenaran pengetahuan dan aksiologi adalah cabang Filsafat yang berusaha menelaah tentang hakikat nilai. E. Periodisasi Filsafat Olahraga 1. Zaman Prasejarah Ragam olahraga terkait erat dengan kondisi alamiahnya, yakni untuk bertahan hidup (survive); menombak, berlari, melempar, melompat. Belum ada peraturan yang jelas Semata-mata untuk kesenangan 2. Zaman Yunani, Mesir, dan China kuno
  • 9. 6 Untuk Upacara dan Persembahan. Titik tekan utama pada sisi fisik ditujukan untuk memperkuat kemampuan militer 3. Zaman Socratic Mencari keselarasan Jiwa dan Fisik; olahraga tidak semata untuk kekuatan fisik belaka, namun sebagai sarana mencari harmony/ keselarasan hidup 4. Zaman Abad Pertengahan Semua kehidupan hanyalah untuk penghambaan pada Tuhan. Fisik tidak penting, yang lebih penting adalah spirit/ jiwa. 5. Zaman Renaisance Kembalinya dominasi akal budi . Kebenaran bukan lagi hanya disandarkan pada wahyu, tetapi pada manusia. Kehidupan dunia menjadi suatu hal yang berharga dan penting untuk dinikmati. Mendambakan keselaran jiwa dan tubuh 6. Zaman Modern Modern Awal : Hampir sama dengan pada zaman renaisance Modern Pertengahan: hampir seluruh olahragadunia dilanda perang (PDI/II) ditujukan bagi kesiapan militer
  • 10. 7 BAB III KESIMPULAN Jadi kita harus banyak belajar filsafat untuk mengetahui hal hal yang ada di sekeliling kita, dan kita harus mengetahui sejarah sejarah dari zaman ke zaman. Karena filsafat merupakan ilmu yang dinilai istimewa diliat dari umurnya sehingga disebut sebagai ilmu khusus.Antropologi, Biologi, dan Sosiologi sama sama membahas tentang manusia.
  • 11. 8 Daftar Pustaka Pramono, Made. 2015. Filsafat Ilmu Keolahragaan. Surabaya: Unesa University Press. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-muhammad-hamid-anwar-m- phil/pengantar-filsafafat-olahraga.pdf http://badrun08arhun.blogspot.co.id/2011/05/filsafat-olahraga.html https://rheinaldyy2likesrin.wordpress.com/2010/08/26/pengantar-ilmu-filsafat/