Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan proyek untuk program investasi sosial, termasuk monitoring dan evaluasi proyek, pelaporan proyek, indikator keberhasilan proyek, dan komunikasi proyek."
Prosedur Monev Program CSR
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan :
1.1. Tujuan Monitoring :
1.1.1. Mengetahui sejauh mana tahapan-tahapan dalam Rencana Kerja telah dilaksanakan
1.1.2. Melihat sejauh mana kegiatan-kegiatan (termasuk prosedur dan mekanisme) dalam implementasinya dilakukan.
1.1.3. Mengetahui apakah rentang waktu (sesuai rencana kerja yang disusun) dalam implementasinya sudah terpenuhi secara tepat atau tidak
1.1.4. Mengetahui apakah setiap aspek dalam perencanaan dan implementasi sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
1.2. Tujuan Evaluasi :
1.2.1. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan yang telah disusun dalam Rencana Kerja.
1.2.2. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran.
1.2.3. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi di luar rencana (externalities).
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi yang berlaku dalam program-program community development yang dilakukan oleh CSR SIA maupun unit kerja/lembaga penunjang CSR.
2.2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses Monitoring dan Evaluasi
3. STANDAR YANG BERLAKU
3.1. Persyaratan Standar ISO 9001:2000 – klausul :
3.1.1. Persyaratan Dokumentasi
3.1.2. Pengendalian Dokuman
3.2. Persyaratan Standar ISO 14001:2004 – klausul :
3.2.1. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
3.2.2. Pengendalian Dokumen
3.3. Persyaratan Standar SMK3: PP. RI. No.50 Thn. 2012 – klausul :
3.3.1. Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
3.4. Persyaratan Standar ISO/IEC 17025:2005 – klausul :
3.4.1. Pengendalian Dokumen
3.5. Persyaratan Standar OHSAS 18001:2007 – klausul :
3.5.1. Dokumentasi
3.5.2. Pengendalian Dokumen
4. PROSEDUR
4.2.1 Flow Chart
4.2 Uraian Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi (M & E) mendorong akuntabilitas dan transparansi, menginformasikan pengambilan keputusan tentang desain dan manajemen program, dan memberikan perbaikan untuk program-program di masa depan.
Monev yang dilakukan secara partisipatif, dapat menjadi proses yang berharga untuk membangun kepercayaan di seluruh kelompok pemangku kepentingan yang beragam, menggabungkan pengetahuan dan preferensi lokal, meningkatkan hasil program, triangulasi temuan, dan melembagakan keterlibatan lokal.
Metode partisipatif dalam melakukan M & E, di mana para pemangku kepentingan lokal mengidentifikasi indikator dan memberikan penilaian keberhasilan sesuai dengan pengalaman mereka sendiri. Sehingga para pemangku kepentingan yang sama secara aktif berpartisipasi dalam diskusi di tingkat masyarakat dengan perusahaan mendapatkan definisi dan persepsi yang sama mengenai keberhasilan program community develo
Prosedur Monev Program CSR
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan :
1.1. Tujuan Monitoring :
1.1.1. Mengetahui sejauh mana tahapan-tahapan dalam Rencana Kerja telah dilaksanakan
1.1.2. Melihat sejauh mana kegiatan-kegiatan (termasuk prosedur dan mekanisme) dalam implementasinya dilakukan.
1.1.3. Mengetahui apakah rentang waktu (sesuai rencana kerja yang disusun) dalam implementasinya sudah terpenuhi secara tepat atau tidak
1.1.4. Mengetahui apakah setiap aspek dalam perencanaan dan implementasi sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
1.2. Tujuan Evaluasi :
1.2.1. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan yang telah disusun dalam Rencana Kerja.
1.2.2. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran.
1.2.3. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi di luar rencana (externalities).
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi yang berlaku dalam program-program community development yang dilakukan oleh CSR SIA maupun unit kerja/lembaga penunjang CSR.
2.2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses Monitoring dan Evaluasi
3. STANDAR YANG BERLAKU
3.1. Persyaratan Standar ISO 9001:2000 – klausul :
3.1.1. Persyaratan Dokumentasi
3.1.2. Pengendalian Dokuman
3.2. Persyaratan Standar ISO 14001:2004 – klausul :
3.2.1. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
3.2.2. Pengendalian Dokumen
3.3. Persyaratan Standar SMK3: PP. RI. No.50 Thn. 2012 – klausul :
3.3.1. Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
3.4. Persyaratan Standar ISO/IEC 17025:2005 – klausul :
3.4.1. Pengendalian Dokumen
3.5. Persyaratan Standar OHSAS 18001:2007 – klausul :
3.5.1. Dokumentasi
3.5.2. Pengendalian Dokumen
4. PROSEDUR
4.2.1 Flow Chart
4.2 Uraian Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi (M & E) mendorong akuntabilitas dan transparansi, menginformasikan pengambilan keputusan tentang desain dan manajemen program, dan memberikan perbaikan untuk program-program di masa depan.
Monev yang dilakukan secara partisipatif, dapat menjadi proses yang berharga untuk membangun kepercayaan di seluruh kelompok pemangku kepentingan yang beragam, menggabungkan pengetahuan dan preferensi lokal, meningkatkan hasil program, triangulasi temuan, dan melembagakan keterlibatan lokal.
Metode partisipatif dalam melakukan M & E, di mana para pemangku kepentingan lokal mengidentifikasi indikator dan memberikan penilaian keberhasilan sesuai dengan pengalaman mereka sendiri. Sehingga para pemangku kepentingan yang sama secara aktif berpartisipasi dalam diskusi di tingkat masyarakat dengan perusahaan mendapatkan definisi dan persepsi yang sama mengenai keberhasilan program community develo
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
2. PEMANTAUAN, EVALUASI,
KOMUNIKASI & PELAPORAN
PROJEK
Project Management for Social Investment Program #13
Social Investment Indonesia Learning Series (SIILS)
21-23 Februari 2023
7. • Internal Control Checklist
• Bagan Kewenangan (Chart of Authority)
• Standard Operating Process &
Procedure
“Proses monitoring dan controlling dilakukan di seluruh
tahapan projek untuk memastikan tujuan projek tercapai
dengan cara yang tepat“
Dokumen Acuan Pengendalian Projek
8. Dilakukan untuk memastikan bahwa yang di tulis di laporan
sesuai dengan aktual di lapangan
Dokumen Laporan:
1. Progress
2. Quality
3. Safety
4. Isu Penting
1. Verifikasi
2. Klarifikasi
Visit BAKP
Improvement Plan
Y
N
KUNJUNGAN KE PROJEK
BAKP = Berita Acara Kemajuan Projek
9. Untuk memastikan setiap proses dilakukan sesuai dengan
etika bisnis dan transparansi serta patuh (comply) terhadap
aturan yang berlaku
1. Kesesuaian dokumen dengan implementasi
2. Prosedur Keuangan
3. Penilaian Risiko
4. Penilaian Tatakelola Projek
5. Compliance
6. Dan lainnya
“Audit bukan upaya untuk menemukan kesalahan-kesalahan, audit
membantu kita untuk selalu bertindak benar, melakukan perbaikan
terus-menerus serta efektif dalam mengambil keputusan“
AUDIT PROJEK
10. INDIKATOR KEBERHASILAN PROJEK
Indikator Kinerja adalah ukuran dari goal/objective, outcome,
output, dan aktivitas program. Tanpa ada indikator kinerja,
Monitoring dan Evaluasi menjadi mustahil dilakukan.
Dalam merumuskan indikator kinerja, harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
SMART = Specific, Measurable, Achievable, Relevant/Realistic,
Time-bound
Untuk indikator kinerja kualitatif, untuk level outcome dan
objective sebaiknya memenuhi ketentuan :
SPICED = Subjective, Participatory, Interpreted and
communicated, Compared/Cross-Checked, Empowering,
Diversity/Desegregation
Kunci dalam merumuskan dari Indikator Kinerja :
• Memiliki basis data yang valid dan update
• Menetapkan level indikator sesuai konteks Monev, dan
kepentingan serta perspektif perusahaan dan kapasitas
pemangku kepentingan
INDIKATOR KINERJA
Konteks Indikator Kinerja :
• Identifikasi masalah melalui
sistem peringatan dini untuk
mendukung aksi perbaikan
• Mengindikasikan kondisi
evaluasi atau review yang
harus dilakukan
Seleksi Indikator
• Didasarkan analisis objektif
dan tipe perubahan yang
diinginkan yang dapat diukur
dan dianalisis sesuai
dukungan finansial, manusia
dan teknis
• Didasarkan pemahaman yang
baik terhadap kendala utama
11. Indikator Kinerja
Indikator
Hasil Utama
(Dampak &
Outcome)
Indikator Proses
(Aktifitas & Output )
Indikator
Proses
Utama
Indikator Proses Utama yang
menjelaskan apa yang harus
dilakukan/dicapai SAAT INI
untuk MENINGKATKAN KINERJA
PROGRAM secara signifikan
Indikator Proses yang menuntun
tim memahami apa yang harus
dicapai dan dikerjakan
INDIKATOR HASIL UTAMA yang
menjelaskan apa yang harus
dihasilkan tim
INDIKATOR KEBERHASILAN PROJEK
13. Desain Monitoring dan Evaluasi
HIRARKI INDIKATOR
METODE
VERIFIKASI
INDIKATOR
BASELINE
What is the
current value?
TARGET
What is the
target value?
DATA
SOURCE
What will it be
measured?
FREQUENCY
How often will
be measured?
RESPONSIBLE
Who will
measured it?
REPORTING
Where will it be
reported?
Goal
Outcome
Output
Activities
INDIKATOR KEBERHASILAN PROJEK
14. Methods Overall Purpose Advantages Challangers
Questionnaires,
surveys,checklist
When need to quickly and/or easly get
lots of information from people in a non
threatening way
• can complete anonymously
inexpensive to administer
easy to compare and analyze
Administer to many people
can get lots of data
many sample questionnaries already
exist
• Might not get careful feedback
• Wording can bias client’s responses
• Are impersonal
• In survey, may need sampling expert
• Doesn’tget full story
Interviews When wants to fully understand
someone’s impression or experiences, or
learn more about their answer to
questionnaires
• Get full range and depth of information
• Develops relationship with client
• Can be flexible with client
• Can take much time
• Can be hard to analyze and compare
• Can be costly
• Interviewer can bias client;s responses
Documentation review When what impression of how program
aperates withaout interrupting the
program : is from review of application,
finance, memmos, minutes, etc
• Get comprehensive and historical
information
• Doesn’t interrupt program or client’s
routine in program
• Information already exist
• Few biases about information
• Often takes much time
• Info may be incompleted
• Need to be quite clear about what
looking for
• Not flexible means to get data; data
restricted to what already exist
Observation To gather accurate information about
how a program actually operates,
particularly about processes
• View operations of a program as they are
actually occuring
• Can adapt to event as they occur
• Can be difficult to interpret seen
behaviors
• Can be complex to categories
observations
• Can influence behavior of program
participants
IMPLEMENTASI EVALUASI : OVERVIEW METODE PENGUMPULAN INFORMASI
INDIKATOR KEBERHASILAN PROJEK
15. • Untuk apa dilakukan Monev
(keputusan apa yang seharusnya bisa
diambil) ?
• Siapa audiensi/pengguna dari
informasi monev ?
• Jenis informasi apa yang diperlukan
untuk mengambil keputusan
Pelaporan Monev
• Mekanisme Pelaporan
• Sistem Pengelolaan
Project Online
• Format Pelaporan
Aktivitas Utama
• Format Pelaporan
Output dan
Indikator
• Format Pelaporan
Tahunan
INDIKATOR KEBERHASILAN PPM
16. Mekanisme Pelaporan – mekanisme pelaporan pada
setiap perusahaan sesuai dengan postur organisasi,
kepentingan (peruntukkan), konteks dan kebijakan.
• Pelaksana program bertanggung jawab untuk
tracking dan kompilasi informasi dari lapangan atau
partner
• Menyusun weekly, monthly, quaterly atau annual
report, dan dikirim ke pelaksana Monitoring dan
Evaluasi
• Berdasarkan laporan-laporan tersebut, mengolah
laporan kinerja-laporan output dan atau outcome
• Pada akhir tahun, melaporkan laporan tahunan
• Membuat laporan sesuai kepentingan spesifik (mis.
laporan lenders, pemerintah)
Pelaporan Monev-Proses (1)
• Mekanisme Pelaporan
• Sistem Pengelolaan
Project Online
• Format Pelaporan
Aktivitas Utama
• Format Pelaporan
Output dan
Indikator
• Format Pelaporan
Tahunan
INDIKATOR KEBERHASILAN PROJEK
17. Sistem Pengelolaan Projek
Pelaporan Monev-Proses (2)
• Mekanisme Pelaporan
• Sistem Pengelolaan
Program
• Format Pelaporan
Aktivitas Utama
• Format Pelaporan
Output dan
Indikator
• Format Pelaporan
Tahunan
PROJECT
MANAGEMENT
SYSTEM
MITRA
KERJA
PELAKSANA
PROJEK
Project
Specific
Progress
report
Manajemen
puncak, BOD,
Komisaris
LENDERS
Pemerintah
Quarterly report;
Annual Reports
Completion Report
Program
Officer
Senior
program
level
Activity
reports
Output and
Outcome reports
Summary :
Quarterly report;
Annual Reports
Summary
report
INDIKATOR KEBERHASILAN PROJEK
21. “Project Managers should spend 90% of their communicating”
and “Planning is the most important of all project management
processes”
“Lack off communication” is in the top ranks causing the project
fails
KOMUNIKASI PROJEK
24. Menggunakan Laporan Monev
• Untuk apa dilakukan
Monev (keputusan apa
yang seharusnya bisa
diambil) ?
• Siapa
audiensi/pengguna
dari informasi monev ?
• Jenis informasi apa
yang diperlukan atau
untuk ambil
keputusan, atau
keperluan lainnya
Laporan
Monev
Pelaksana
program
Aktivitas;
Daily, weekly
report
Manajemen
program
Resume
aktivitas, output
Monthly,
quarterly report
Manajemen
Puncak
Outcome, goal
(SROI)
Semester ,
annual report
Komunitas
internal
Milestone
(selected key activity,
output,outcome),
Internal media
(bulletin,
magazine)
Kepada siapa? Informasi apa?
Dengan cara
apa?
Media, LSM,
masyarakat
Milestone
(selected key activity,
output,outcome),
External media
(bulletin, magazine,press
release,dll)
Pemerintah
Outcome,Goal
(Stakeholder
perspective)
Annual report,
Factsheet,
Hearing,Presentasi
Investor,
Lenders
Pemenuhan
komitmen atau
standard
Sustainability
report, annual
report
PELAPORAN PROJEK
25. Aktivitas Pengakhiran Projek
• Membuat laporan akhir
• Mereview setiap tahapan projek
• Membuat dokumen pembelajaran
• Mendokumentasikan seluruh proses:
– Dokumen Perencanaan
– Dokumen Monev
– Laporan Keuangan
– Dokumentasi projek (foto, video)
– Laporan Akhir
• Mengkomunikasikan pada seluruh stakeholder
• Serah terima dengan manajemen
• Shutdown
28. KOMUNIKASI PROJEK/PROGRAM
• Pesan yang dibuat haruslah sesuai dengan
tujuan memberi tahu (perubahan
pengetahuan) atau membujuk (perubahan
sikap dan perilaku).
• Strategi dan sumberdaya yang
dipergunakan oleh perusahaan akan
berbeda, tergantung dari pilihan tujuan di
atas.
• Isi pesan harus cocok (fit) dan sesuai
dengan (resonate with) kelompok sasaran.
• Perusahaan harus sangat berhati-hati
dalam menaruh materi yang hendak
disampaikan ke dalam pesan mereka.
29. MENGEKSEKUSI PESAN KOMUNIKASI
• Sebagaimana desain pesan,
eksekusi sangatlah tergantung
kepada tujuan yang hendak dicapai
dan kelompok sasaran.
• Perubahan pengetahuan lebih
mudah dicapai melalui bahan
tercetak serta saluran media massa.
• Perubahan perilaku lebih mudah
dicapai melalui media yang
interaktif, seperti pertemuan, atau
Internet 2.0.
• Media yang dipergunakan
seharusnya adalah media yang
banyak dipergunakan oleh
kelompok sasaran komunikasi.
30. FAKTOR PENTING
• Sumber: pihak yang memberi pesan
• Kredibel
• Sama dengan kelompok sasaran
• Menarik bagi kelompok sasaran
• Pesan: argumen yang ingin disampaikan perusahaan
dan diterima oleh kelompok sasaran
• Nyatakan alasan (statistik, contoh, testimonial)
• Sampaikan di awal atau di akhir, bukan di tengah
• Bisa implisit maupun eksplisit
• Saluran: melalui mana pesan disampaikan
• Dipergunakan kelompok sasaran
• Efektif biaya
31. • Walaupun komponen input
itu penting, namun
perusahaan diharapkan
pemangku kepentingan lebih
menyatakan dampak nyata
inisiatif CSR-nya.
• Harus menghindari kesan
membual (Sen, et al., 2009).
• Sebagian besar perusahaan
belum mengukur dampak
CSR-nya (GRI, et al., 2009)
APA ISI PESAN KOMUNIKASI
32. KECOCOKAN PROGRAM DENGAN KOMUNIKASI
• Kecocokan Program: persepsi pemangku kepentingan atas
kongruensi antara isu sosial dan atau lingkungan yang
hendak dipecahkan dengan bisnis inti perusahaan.
• Kecocokan bisa diperoleh dari asosiasi umum antara brand
dengan isu sosial:
Dimensi produk (merk produk herbal dengan perlindungan
terhadap hutan)
Afinitas dengan segmen tertentu (produk kosmetika perempuan
dengan riset kanker payudara)
Domain sosial yang sudah lama didukung (Body Shop dengan
lingkungan dan pemberdayaan perempuan)
33. SALURAN KOMUNIKASI PROJEK
• Saluran yang dipergunakan dalam
komunikasi program investasi sosial
bisa bersifat internal perusahaan
maupun eksternal.
• Saluran internal terdiri dari laporan
perusahaan, website, PR, iklan, point
of purchase.
• Saluran eksternal terdiri dari liputan
oleh media massa serta word of
mouth.
• Saluran internal lebih bisa dikontrol
daripada saluran eksternal (yang
mungkin tak terkontrol sama sekali).