Manajemen Media kehumasan ialah pengelolaan segala bentuk sarana (alat) atau saluran yang digunakan oleh praktisi humas dalam pelaksanaan tugasnya dengan tujuan publikasi yang luas agar tersampaikan ke public
Contoh kasus Perusahaan Unilever, pada project #brightfuture, dan festival jajanan Bango
Slide Presentasi tersebut, dari buku PR Willcox.
Salam Komunikasi!
Audit komunikasi. Siklus yang tidak pernah berhneti dalam komunikasi organisasi. Jenis-jenis model dominan dalam audit komunikasi: model struktural konseptual, model profil keorganisasian, model evaluasi komunikasi keorganisasian
Manajemen Media kehumasan ialah pengelolaan segala bentuk sarana (alat) atau saluran yang digunakan oleh praktisi humas dalam pelaksanaan tugasnya dengan tujuan publikasi yang luas agar tersampaikan ke public
Contoh kasus Perusahaan Unilever, pada project #brightfuture, dan festival jajanan Bango
Slide Presentasi tersebut, dari buku PR Willcox.
Salam Komunikasi!
Audit komunikasi. Siklus yang tidak pernah berhneti dalam komunikasi organisasi. Jenis-jenis model dominan dalam audit komunikasi: model struktural konseptual, model profil keorganisasian, model evaluasi komunikasi keorganisasian
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
1. KOMUNIKASI PROJEK
INVESTASI SOSIAL
Inhouse Training “Project Management for Social Investment
Program”
PT PAITON OPERATION & MAINTENANCE
INDONESIA (POMI)
Paiton, 11-13 November 2019
3. AGENDA • Komunikasi investasi
sosial sebagai bagian
dari Komunikasi CSR
• Isi komunikasi
• Saluran komunikasi
• Faktor Moderasi
Perusahaan dan
Pemangku Kepentingan
• Kinerja komunikasi
internal dan eksternal
4. KONSEP KOMUNIKASI CSR
• Komunikasi CSR: upaya untuk
menyampaikan kepada serta
menerima pesan dari
pemangku kepentingan
terkait dengan komitmen,
kebijakan, program dan
kinerja perusahaan dalam
pilar ekonomi-sosial-
lingkungan.
• Merupakan sebuah proses
timbal balik, bukan satu
arah.
5. • Komunikasi perusahaan di masa lampau
kerap dianggap sebagai sinonim spin
doctor, upaya memastikan bahwa hanya
‘yang baik dan bagus’-lah yang diketahui
publik.
• Kini, komunikasi merupakan alat untuk
membuktikan komitmen atas transparensi.
Komunikasi yang baik adalah yang benar-
benar mencerminkan kondisi perusahaan,
seimbang, dan tepat waktu.
• Perusahaan yang masih menggunakan
paradigma lama akan mendapati kerugian
reputasi, karena sekarang adalah era The
Naked Corporation (Tapscott dan Ticoll,
Evolusi Komunikasi CSR
6. Dua motif Komunikasi CSR
• Motif komunikasi CSR terdiri
dari dua: intrinsik dan
ekstrinsik.
• Motif komunikasi dinyatakan
intrinsik manakala CSR
dipandang bersifat tulus, dan
ekstrinsik manakala CSR
dipandang sebagai cara untuk
meningkatkan keuntungan.
• Pemangku kepentingan lebih
menghargai motif intrinsik
dibandingkan ekstrinsik.
NAMUN, yang paling dihargai
7. Isi Komunikasi
• Isi komunikasi CSR terbagi menjadi dua: tentang masalah
dalam masyarakat yang hendak diselesaikan serta
keterlibatan perusahaan dalam penyelesaian masalah.
• Komunikasi masalah: perusahaan menekankan pentingnya
masalah tersebut diselesaikan, dan vested self-interest atas
penyelesaian itu bukanlah satu-satunya motivasi
perusahaan melibatkan diri.
• Komunikasi keterlibatan perusahaan: perusahaan
menekankan komitmen penyelesaian, dampak keterlibatan
perusahaan, mengapa perusahaan melibatkan diri,
kedekatan masalah dengan bisnis perusahaan.
8. Desain dan Eksekusi Pesan
• Pesan yang dibuat haruslah sesuai
dengan tujuan memberi tahu (perubahan
pengetahuan) atau membujuk
(perubahan sikap dan perilaku).
• Strategi dan sumberdaya yang
dipergunakan oleh perusahaan akan
berbeda, tergantung dari pilihan tujuan di
atas.
• Isi pesan harus cocok (fit) dan sesuai
dengan (resonate with) kelompok sasaran.
• Perusahaan harus sangat berhati-hati
dalam menaruh materi yang hendak
disampaikan ke dalam pesan mereka.
9. Mengeksekusi Pesan
• Sebagaimana desain pesan,
eksekusi sangatlah tergantung
kepada tujuan yang hendak
dicapai dan kelompok sasaran.
• Perubahan pengetahuan lebih
mudah dicapai melalui bahan
tercetak serta saluran media
massa.
• Perubahan perilaku lebih mudah
dicapai melalui media yang
interaktif, seperti pertemuan,
atau Internet 2.0.
• Media yang dipergunakan
seharusnya adalah media yang
10. Faktor Penting
• Sumber: pihak yang memberi pesan
• Kredibel
• Sama dengan kelompok sasaran
• Menarik bagi kelompok sasaran
• Pesan: argumen yang ingin disampaikan
perusahaan dan diterima oleh kelompok sasaran
• Nyatakan alasan (statistik, contoh, testimonial)
• Sampaikan di awal atau di akhir, bukan di tengah
• Bisa implisit maupun eksplisit
• Saluran: melalui mana pesan disampaikan
• Dipergunakan kelompok sasaran
11. Dampak Program
• Walaupun komponen input
itu penting, namun
perusahaan diharapkan
pemangku kepentingan lebih
menyatakan dampak nyata
inisiatif CSR-nya.
• Harus menghindari kesan
membual (Sen, et al., 2009).
• Sebagian besar perusahaan
belum mengukur dampak
CSR-nya (GRI, et al., 2009)
12. Kecocokan Program
• Kecocokan Program: persepsi pemangku
kepentingan atas kongruensi antara isu sosial dan
atau lingkungan yang hendak dipecahkan dengan
bisnis inti perusahaan.
• Kecocokan bisa diperoleh dari asosiasi umum antara
brand dengan isu sosial:
Dimensi produk (merk produk herbal dengan
perlindungan terhadap hutan)
Afinitas dengan segmen tertentu (produk kosmetika
perempuan dengan riset kanker payudara)
Domain sosial yang sudah lama didukung (Body Shop
dengan lingkungan dan pemberdayaan perempuan)
13. Saluran Komunikasi Program
• Saluran yang dipergunakan dalam
komunikasi program investasi
sosial bisa bersifat internal
perusahaan maupun eksternal.
• Saluran internal terdiri dari
laporan perusahaan, website, PR,
iklan, point of purchase.
• Saluran eksternal terdiri dari
liputan oleh media massa serta
word of mouth.
• Saluran internal lebih bisa
dikontrol daripada saluran
eksternal (yang mungkin tak
terkontrol sama sekali).
14. Faktor Moderasi di Sisi Perusahaan
• Reputasi perusahaan: berfungsi sebagai
pre-existing schema bagi pemangku
kepentingan unutk menginterpretasikan
informasi yang ambigu mengenai CSR
perusahaan.
• Industri: sektor industri di mana perusahaan
beroperasi bisa membuat pemangku
kepentingan berprasangka atas kinerja
perusahaan.
• CSR positioning: perusahaan yang
memposisikan dirinya sepenuhnya dalam
istilah-istilah terkait CSR akan dianggap jauh
lebih serius dibandingkan yang menaruh CSR
15. Faktor Moderasi di Sisi Pemangku
Kepentingan
• Perusahaan memiliki pemangku kepentingan
yang beragam, karenanya komunikasi CSR
harus ditujukan untuk pemangku
kepentingan yang juga beragam.
• Klasifikasi Dawkins (2004): (1) opinion
leaders, dan (2) general public.
• Opinion leaders cenderung mencari informasi
mendalam, sehingga perusahaan perlu untuk
melayani kepentingan mereka.
• Analis mencari tahu kinerja triple bottom line
dari berbagai sumber, termasuk laporan
keberlanjutan.
• Investor mencari informasi terkait
shareholder value maximization serta
16. Kinerja Komunikasi Internal
• Kesadaran: pengetahuan yang
relatif menyeluruh mengenai
inisiatif CSR perusahaan
• Atribusi: kecenderungan untuk
mendukung berbagai projek
dalam inisiatif CSR perusahaan.
• Perilaku dan identifikasi:
perasaan bangga bekerja untuk
perusahaan yang berkontribusi
pada penyelesaian masalah dalam
masyarakat.
• Kepercayaan: perasaan yakin
bahwa perusahaan memiliki niat
yang baik terhadap seluruh
17. Kinerja Komunikasi Eksternal
• Konsumen: keputusan pembelian produk
perusahaan, kesetiaan membeli, advokasi
kepada konsumen lainnya (word of
mouth).
• Pekerja: produktivitas yang tinggi,
kesetiaan dalam bekerja, perilaku yang
mencerminkan nilai-nilai positif
perusahaan, advokasi di hadapan
pemangku kepentingan lain.
• Investor: jumlah modal yang ditanam di
perusahaan, kesetiaan (memegang saham