SlideShare a Scribd company logo
22 January 2015
William Sabandar
Deputi Operasi
Badan Pengelola REDD+
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN
HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:
KESEMPATAN DAN TANTANGAN
Blusukan Asap Presiden Jokowi, 27 Nov 2014
1
“Moratorium ijin perkebunan sampai detik
ini masih terus,…, kelihatannya akan kita
teruskan. Moratorium ijin yang akan
berakhir Mei 2015, akan kita teruskan.”
Presiden Jokowi, November 2014
“Kita akan (melakukan) perlindungan
menyeluruh gambut. … Ini bisa
diaplikasikan, ini bisa dipermanenkan.
Supaya apa yang dilakukan masyarakat
ditindaklanjuti pemerintah. Gambut
sepanjang tahun harus basah. Kalau
basah tidak mudah terbakar atau dibakar.
Kuncinya di situ.
Presiden Jokowi, November 2014
2
Tangkap pelaku yang menyuruh
masyarakat bakar hutan dan rusak
hutan. Tangkap semua. Selama ini
ada pembiaran. Korporasi harus
ditegaskan. Dengan korporasi harus
tegas. Jangan ada toleransi lagi. Masa
kita biarkan bisnis berpesta menjarah
sumber daya alam Indonesia kita diam
saja. Tegas dalam pemeberian izin,
tidak ada toleransi, lakukan
penegakan hukum,”
Presiden Jokowi, November 2014
Blusukan Asap Presiden Jokowi, 27 Nov 2014
3
• Ministries/institutions have
multiple and different concepts on
degraded/abandoned land.
Masyarakat Sungai Tohor Menyekat Kanal
Dari bantuan Presiden Jokowi sebesar
Rp. 300 juta, masyarakat sudah
membuat 10 sekat kanal parit gambut
dari 11 yang ditargetkan di Sungai
Tohor.
10 sekat kanal yang dibuat menghabiskan
dana sekitar Rp150 juta. Sisa dana Rp 150
juta akan dialokasikan untuk
pembangunan sekat kanal permanen dari
semen, diperkirakan akan menghabiskan
Rp180 juta. Dengan demikian masih ada
kekurangan Rp30 juta yang diperlukan.
Namun warga siap untuk mencari
kekurangan dana secara mandiri.
Penggunaan dana ini pun diawasi oleh
tokoh masyarakat dan pemerintah desa
dan kecamatan secara transparan.
4
• Sebagian besar areal konsesi PT LUM merupakan tanah gambut dengan
kedalaman > 2 meter.
• Kalau ijin HTI PT LUM dicabut, masyarakat sudah mempersiapkan inisiatif untuk
merestorasi bekas lahan konsesi menjadi Hutan Desa.
#BlusukanAsap: tuntutan masyarakat agar
Pemerintah mencabut ijin HTI PT LUM
5 AGENDA MUSIM SEMI
1. Efektifkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut
2. Perkuat Moratorium hutan dan lahan gambut lewat gerakan
Satu Peta
3. Lembagakan pengakuan dan perlindungan hak masyarakat
adat
4. Perbaiki tata kelola perijinan lahan dan efektifkan resolusi
konflik
5. Efektifkan penegakan dan pembaruan hukum dibidang
reforma agraria dan pengelolaan SDA
5
Agenda 1: Pencegahan Karhutla
1. Penanganan Sungai Tohor: penutupan kanal untuk menjaga agar gambut tetap basah
2. Penetapan wilayah gambut sebagai kawasan lindung dalam RTRW
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan pemegang konsesi
4. Memastikan perusahaan melaksanakan tata kelola air untuk memastikan gambut tetap
basah dalam rangka mencegah karhutla
5. Pelaksanaan evaluasi terhadap luas konsesi perusahaan yang terbakar kawasannya
6. Peningkatan kapasitas pemda dalam penyelesaian konflik diwilayah konsesi
7. Membangun sistem monitoring karhutla terintegrasi di provinsi dan kabupaten
8. Penyusunan peraturan kepala daerah terkait pencegahan karhutla
9. Penguatan sistem kelembagaan untuk pembinaan dan pengawasan bagi pemegang
konsesi
10. Penegakan hukum administrasi terhadap perusahaan yang tidak melaksanakan
rekomendasi audit kepatuhan
11. Optimalisasi sistem koordinasi pencegahan karhutla
12. Pemberdayaan masyarakat peduli api
13. Penyedian sarana dan prasarana PLTB bagi masyarakat
14. Penyediaan anggaran pencegahan yang memadai dalam APBD
15. Akses terhadap dana dalam kegiatan pencegahan karhutla
6
Mengembangkan Aksi 2015 Riau dari Rekomendasi Audit Kepatuhan
Karhutla Monitoring System (KMS)
KMS meliputi aspek manusia, proses, dan teknologi
terkini untuk memastikan sistem dapat
diimplementasikan dan dieksekusi dengan baik di
lapangan.
Manfaat/Tujuan KMS:
 Pencegahan – menyediakan analisa untuk memprediksi
potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
 Pengendalian – menyebarkan data dan informasi paling
dekat waktu (near-real-time) kepada pemangku
kepentingan tertentu untuk pengendalian api
 Penegakan Hukum – menyediakan data dan informasi
berbasis fakta atas pelanggaran karhutla untuk
ditindaklanjuti secara hukum
Implementasi KMS:
 KMS sudah di ujicoba – di lapangan untuk pencegahan
karhutla dan pemadaman dini dan awal serta audit
kepatuhan hukum
 Monitoring – menyebarkan informasi harian untuk
monitoring dan evaluasi pencegahan dan aksi cepat di
lapangan
 Komunikasi Data Harian – menyediakan data dan
informasi terkini yang mudah diakses oleh banyak pihak
dan mudah dilakukan analisis berbasiskan spasial
Pada rapat yang dipimpin Wapres Budiono 23 September 2014: Riau mendapat pujian keberhasilan pencegahan dan
pemadaman kebakaran hutan. Peran Polda Riau sangat besar
8Penggunaan Baseline & Peta Kadastral untuk Monitoring Karhutla
Agenda 2: Perkuat Moratorium Hutan dan
Lahan Gambut
1. Perhatian khusus pada lahan gambut. Peta gambut harus definitif dengan
skala 1:50.000
2. Dorong pengukuhan kawasan hutan mencapai 100%.
3. Lakukan review perijinan secara proaktif melibatkan pemerintah daerah
4. Lakukan monitoring, verifikasi dan penegakan hukum secara efektif
5. Integrasikan peta indikatif atau definitif kawasan hutan dan gambut dengan
RTRW
9
Agenda 2: Mendorong Gerakan Satu Peta (One Map)
10
Baseline Data & Cadastral Map
• Satu Referensi
• Satu Standard
• Satu Database
• Satu Geoportal
Agenda 3: Melembagakan Pengakuan dan
Perlindungan Masyarakat Hukum Adat
1. Mengembangkan kapasitas serta membuka ruang partisipasi MHA yang
aktif dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pemerintahan,
termasuk namun tidak terbatas pada program REDD+;
2. Mendorong percepatan terwujudnya sinkronisasi dan harmonisasi
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan dan
pengakuan MHA termasuk namun tidak terbatas pada kriteria penetapan
keberadaan, mekanisme pengakuan dan kriteria penetapan pemetaan MHA;
3. Mendorong terwujudnya peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan hukum bagi perlindungan dan pengakuan MHA, termasuk namun
tidak terbatas pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan dan
Pengakuan Masyarakat Hukum Adat (PPMHA) dan RUU Pertanahan
melalui partisipasi aktif pemerintah dalam proses penyusunan kedua RUU
dimaksud;
4. Mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan pendataan keberadaan
MHA beserta wilayahnya melalui proses inventarisasi dan penetapan dengan
Peraturan Daerah;
11
Agenda 3: Melembagakan Pengakuan dan
Perlindungan Masyarakat Hukum Adat
5. Menginventarisir dan mengupayakan penyelesaian berbagai konflik
yang terkait dengan keberadaan MHA sekaligus dapat mengantisipasi
potensi konflik dimasa mendatang guna menjamin kepastian hukum atas
perlindungan hak setiap warga negara;
6. Melaksanakan pemetaan dan penataan terhadap penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah yang terintegrasi dan berkeadilan
dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat termasuk MHA;
7. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan kewenangan berbagai pihak
termasuk pihak yang bertanggungjawab dan bertugas untuk melakukan
pengakuan dan perlindungan MHA di pusat dan daerah;
8. Mendukung pelaksanaan program REDD+ sebagai salah satu upaya
untuk mengembangkan partisipasi MHA secara hakiki dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12
13
Sistem/Satu Informasi
Perizinan (SIP)
•Pembangunan infrastruktur
SIP
•Pengumpulan dan digitalisasi
dokumen
•Perbaikan pengarsipan
•Sosialisasi SIP
•Penerbitan kebijakan
implementasi SIP
Audit Perizinan
•Pembentukan Pedoman
Audit Legalitas Izin
•Pelaksanaan Audit Legalitas
Izin (dokumen dan lapangan)
•Evaluasi Sistem Perizinan
•Penyusunan Rekomendasi
(perbaikan kebijakan dan
penertiban izin)
Tindak Lanjut
Rekomendasi
• Penertiban izin yang
bermasalah
• Penyelesaian
konflik/tumpang tindih
lahan
• Perbaikan kebijakan dan
harmonisasi peraturan
OUTCOME
•Data izin yang lengkap & mutakhir, serta dapat diakses pusat dan daerah (termasuk satu peta izin)
•Sistem perizinan online yang memperbaiki tata kelola perizinan dan terintegrasi (mengadopsi
Keterbukaan Informasi Perizinan)
•Iklim investasi yang baik (memberikan kepastian hukum dan bebas konflik)
•Peraturan hukum yang harmonis antara pusat dan daerah, serta mendukung tata kelola perizinan
•Emisi GRK turun, ekonomi tumbuh & kesejahteraan rakyat meningkat
Catatan:
Untuk tahap awal, program dilakukan terhadap Perizinan Bidang Pertambangan dan Perkebunan
Agenda 4: Perbaiki Tata Kelola Perijinan Lahan
Agenda 4: Satu Informasi Perizinan
14
Bekerjasama dengan BKPM dalam mengembangkan SIP
Agenda 5: Peta Jalan Pembaruan Hukum
Prioritas legislasi yang harus diperkuat atau direvisi
adalah :
• Memperkuat legeslasi terkait pengakuan dan perlindungan
Masyarakat Hukum Adat
• Penguatan regulasi terkait perlndungan lahan gambut,
termasuk standar lingkungan hidup dan KLHS;
• Memperkuat peraturan menteri kehutanan terkait klaim
dan verifikasi dalam proses pengukuhan
• Peraturan Presiden atau MoU mengenai sistem perizinan
terpadu
• Optimalisasi UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan;
• Revie proses HGU
Penguatan Prosedur dan mekanisme untuk memperkuat
atau merevisi legeslasi
• Pembangunan sistem database legeslasi yang terintegrasi
khususnya berkaitan dengan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Proses Saat Ini
15
Agenda 5: Peta Jalan Pembaruan Hukum
terkait Tata Kelola Hutan dan Lahan Gambut
16
Bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM dalam mengembangkan Peta
Jalan Pembaruan Peraturan SDA-LH dan Database Peraturan:
Agenda 5: Penguatan Peraturan Perlindungan
Lahan Gambut
17
• PP 71/2014 yang terbit September 2014 merupakan
peraturan satu-satunya yang mengatur mekanisme
perlindungan dan pengelolaan lahan gambut secara
komprehensif;
• Badan Pengelola REDD+ telah menyelenggarakan
diskusi dengan para pakar, Kementerian dan Lembaga
Terkait, serta perwakilan masyarakat sipil mengenai
efektivitas PP 71/2014 dalam upaya perlindungan lahan
gambut.
• Poin hasil diskusi tersebut adalah perlu adanya upaya
cepat untuk mengimplementasikan PP 71/2014.
Dalam kelebihan dan kekurangan PP ini, efektivitas
perlindungan gambut dapat direalisasikan melalui
penyusunan peraturan pelaksana yang scientific
based dan patisipatif.
Agenda 5: Fasilitasi Pemberantasan
Kejahatan Terorganisir di Hutan dan Lahan
18
Praktik Korupsi ditengarai masih banyak mewarnai
proses peradilan
Lemahnya kondisi penegakan hukum, antara lain
karena kurangnya kapasitas dan integritas penegak
hukum.
Belum dioptimalkannya pengawasan dan penaatan
hukum sebagai tulang punggung penegakan hukum
administrasi
1
2
3
Pertautan kepentingan politik dan bisnis yang
berpotensi untuk menghambat penegakan hukum yang
efektif
4
Terdapat indikasi praktik kejahatan terorganisir
dalam pemanfaatan hutan dan lahan:
22 January 2015
William Sabandar
Deputi Operasi
Badan Pengelola REDD+
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN
HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:
KESEMPATAN DAN TANTANGAN

More Related Content

What's hot

Mati di Tanah Kaya
Mati di Tanah KayaMati di Tanah Kaya
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya HutanMiskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) EnergiKaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
Asri Nuraeni
 
Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014
Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014
Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014
CIFOR-ICRAF
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Panji Kharisma Jaya
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Jhon Blora
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014
Jhon Blora
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
Amien Saliwu
 
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
intandwik_
 
Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016
Rizki Darmawan
 
Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001People Power
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
CIFOR-ICRAF
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
Jhon Blora
 
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
01112015
 
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Jhon Blora
 
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Jhon Blora
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Raflis Ssi
 

What's hot (20)

Mati di Tanah Kaya
Mati di Tanah KayaMati di Tanah Kaya
Mati di Tanah Kaya
 
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
 
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017
 
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya HutanMiskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
 
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) EnergiKaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
 
Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014
Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014
Transisi Pengelolaan Hutan Pasca UU 23/2014
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
 
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau  ...
HBL, 2, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Alternatif Resolusi Sengketa atau ...
 
Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016
 
Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
 
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
Peraturan Direktur Jenderal PSKL Nomor 8 Tahun 2017 Tentang : Pedoman Penyusu...
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
 
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
 

Similar to MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN DAN TANTANGAN

Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2
Aksi SETAPAK
 
Kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
Kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sdaKpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
Kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
Aksi SETAPAK
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Panji Kharisma Jaya
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
septianm
 
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Mencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA Indonesia
Mencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA IndonesiaMencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA Indonesia
Mencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA Indonesia
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas PertambanganPerlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Sa Annisa
 
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.pptPencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
relimadika22
 
pencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.ppt
pencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.pptpencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.ppt
pencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.ppt
IlhamMartadona1
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
WachidNoorH
 
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan panganKeynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Zain Corps
 
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
ELSAM
 
Newletter - Open Contracting - April 2020
Newletter - Open Contracting - April 2020Newletter - Open Contracting - April 2020
Newletter - Open Contracting - April 2020
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmhaSambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
septianm
 
Booklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesiaBooklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesia
Aksi SETAPAK
 
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola LingkunganSETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
Aksi SETAPAK
 
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Ninil Jannah
 
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauPeople Power
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similar to MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN DAN TANTANGAN (20)

Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2Bulletin setapak-edisi-2
Bulletin setapak-edisi-2
 
Kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
Kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sdaKpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
Kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
 
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
Matriks Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional - Target Pencapaian Rencana Kerja 20...
 
Kelola kph
Kelola kphKelola kph
Kelola kph
 
Mencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA Indonesia
Mencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA IndonesiaMencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA Indonesia
Mencegah Korupsi Sektor Pertambangan Agenda Penyelamatan SDA Indonesia
 
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas PertambanganPerlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
 
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.pptPencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
 
pencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.ppt
pencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.pptpencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.ppt
pencegahandanpenanganansengketatana-240130153317-212840ef.ppt
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
 
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan panganKeynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
Keynote speech menteri pertanian dalam seminar keadulatan pangan
 
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
Perbaikan Tata Kelola di Sektor Perkebunan.
 
Newletter - Open Contracting - April 2020
Newletter - Open Contracting - April 2020Newletter - Open Contracting - April 2020
Newletter - Open Contracting - April 2020
 
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmhaSambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
 
Booklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesiaBooklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesia
 
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola LingkunganSETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
 
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
 
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
 

More from septianm

God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you are
septianm
 
Presentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumPresentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratorium
septianm
 
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
septianm
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansus
septianm
 
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
septianm
 
Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
septianm
 
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow MedanPresentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
septianm
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
septianm
 
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow MedanSiaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
septianm
 
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang BurukSiaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
septianm
 
Telapak siaran pers
Telapak    siaran pers Telapak    siaran pers
Telapak siaran pers
septianm
 
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALPERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
septianm
 
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat AdatMengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
septianm
 
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in IndonesiaPermitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
septianm
 
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
septianm
 
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalSiaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
septianm
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+
septianm
 
Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014
septianm
 
Declaration text english
Declaration text englishDeclaration text english
Declaration text englishseptianm
 
Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014
Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014
Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014
septianm
 

More from septianm (20)

God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you are
 
Presentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumPresentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratorium
 
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansus
 
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
 
Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
 
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow MedanPresentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
 
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow MedanSiaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
 
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang BurukSiaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
Siaran Pers TELAPAK : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya Yang Buruk
 
Telapak siaran pers
Telapak    siaran pers Telapak    siaran pers
Telapak siaran pers
 
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALPERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
 
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat AdatMengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
 
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in IndonesiaPermitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
 
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
 
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalSiaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+
 
Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014
 
Declaration text english
Declaration text englishDeclaration text english
Declaration text english
 
Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014
Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014
Siaran Pers KOMNAS HAM - Inkuiri Nasional, 19 agustus 2014
 

Recently uploaded

Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
gustin17
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 

Recently uploaded (9)

Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 

MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN DAN TANTANGAN

  • 1. 22 January 2015 William Sabandar Deputi Operasi Badan Pengelola REDD+ MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN DAN TANTANGAN
  • 2. Blusukan Asap Presiden Jokowi, 27 Nov 2014 1 “Moratorium ijin perkebunan sampai detik ini masih terus,…, kelihatannya akan kita teruskan. Moratorium ijin yang akan berakhir Mei 2015, akan kita teruskan.” Presiden Jokowi, November 2014 “Kita akan (melakukan) perlindungan menyeluruh gambut. … Ini bisa diaplikasikan, ini bisa dipermanenkan. Supaya apa yang dilakukan masyarakat ditindaklanjuti pemerintah. Gambut sepanjang tahun harus basah. Kalau basah tidak mudah terbakar atau dibakar. Kuncinya di situ. Presiden Jokowi, November 2014
  • 3. 2 Tangkap pelaku yang menyuruh masyarakat bakar hutan dan rusak hutan. Tangkap semua. Selama ini ada pembiaran. Korporasi harus ditegaskan. Dengan korporasi harus tegas. Jangan ada toleransi lagi. Masa kita biarkan bisnis berpesta menjarah sumber daya alam Indonesia kita diam saja. Tegas dalam pemeberian izin, tidak ada toleransi, lakukan penegakan hukum,” Presiden Jokowi, November 2014 Blusukan Asap Presiden Jokowi, 27 Nov 2014
  • 4. 3 • Ministries/institutions have multiple and different concepts on degraded/abandoned land. Masyarakat Sungai Tohor Menyekat Kanal Dari bantuan Presiden Jokowi sebesar Rp. 300 juta, masyarakat sudah membuat 10 sekat kanal parit gambut dari 11 yang ditargetkan di Sungai Tohor. 10 sekat kanal yang dibuat menghabiskan dana sekitar Rp150 juta. Sisa dana Rp 150 juta akan dialokasikan untuk pembangunan sekat kanal permanen dari semen, diperkirakan akan menghabiskan Rp180 juta. Dengan demikian masih ada kekurangan Rp30 juta yang diperlukan. Namun warga siap untuk mencari kekurangan dana secara mandiri. Penggunaan dana ini pun diawasi oleh tokoh masyarakat dan pemerintah desa dan kecamatan secara transparan.
  • 5. 4 • Sebagian besar areal konsesi PT LUM merupakan tanah gambut dengan kedalaman > 2 meter. • Kalau ijin HTI PT LUM dicabut, masyarakat sudah mempersiapkan inisiatif untuk merestorasi bekas lahan konsesi menjadi Hutan Desa. #BlusukanAsap: tuntutan masyarakat agar Pemerintah mencabut ijin HTI PT LUM
  • 6. 5 AGENDA MUSIM SEMI 1. Efektifkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut 2. Perkuat Moratorium hutan dan lahan gambut lewat gerakan Satu Peta 3. Lembagakan pengakuan dan perlindungan hak masyarakat adat 4. Perbaiki tata kelola perijinan lahan dan efektifkan resolusi konflik 5. Efektifkan penegakan dan pembaruan hukum dibidang reforma agraria dan pengelolaan SDA 5
  • 7. Agenda 1: Pencegahan Karhutla 1. Penanganan Sungai Tohor: penutupan kanal untuk menjaga agar gambut tetap basah 2. Penetapan wilayah gambut sebagai kawasan lindung dalam RTRW 3. Pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan pemegang konsesi 4. Memastikan perusahaan melaksanakan tata kelola air untuk memastikan gambut tetap basah dalam rangka mencegah karhutla 5. Pelaksanaan evaluasi terhadap luas konsesi perusahaan yang terbakar kawasannya 6. Peningkatan kapasitas pemda dalam penyelesaian konflik diwilayah konsesi 7. Membangun sistem monitoring karhutla terintegrasi di provinsi dan kabupaten 8. Penyusunan peraturan kepala daerah terkait pencegahan karhutla 9. Penguatan sistem kelembagaan untuk pembinaan dan pengawasan bagi pemegang konsesi 10. Penegakan hukum administrasi terhadap perusahaan yang tidak melaksanakan rekomendasi audit kepatuhan 11. Optimalisasi sistem koordinasi pencegahan karhutla 12. Pemberdayaan masyarakat peduli api 13. Penyedian sarana dan prasarana PLTB bagi masyarakat 14. Penyediaan anggaran pencegahan yang memadai dalam APBD 15. Akses terhadap dana dalam kegiatan pencegahan karhutla 6 Mengembangkan Aksi 2015 Riau dari Rekomendasi Audit Kepatuhan
  • 8. Karhutla Monitoring System (KMS) KMS meliputi aspek manusia, proses, dan teknologi terkini untuk memastikan sistem dapat diimplementasikan dan dieksekusi dengan baik di lapangan. Manfaat/Tujuan KMS:  Pencegahan – menyediakan analisa untuk memprediksi potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla)  Pengendalian – menyebarkan data dan informasi paling dekat waktu (near-real-time) kepada pemangku kepentingan tertentu untuk pengendalian api  Penegakan Hukum – menyediakan data dan informasi berbasis fakta atas pelanggaran karhutla untuk ditindaklanjuti secara hukum Implementasi KMS:  KMS sudah di ujicoba – di lapangan untuk pencegahan karhutla dan pemadaman dini dan awal serta audit kepatuhan hukum  Monitoring – menyebarkan informasi harian untuk monitoring dan evaluasi pencegahan dan aksi cepat di lapangan  Komunikasi Data Harian – menyediakan data dan informasi terkini yang mudah diakses oleh banyak pihak dan mudah dilakukan analisis berbasiskan spasial Pada rapat yang dipimpin Wapres Budiono 23 September 2014: Riau mendapat pujian keberhasilan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan. Peran Polda Riau sangat besar
  • 9. 8Penggunaan Baseline & Peta Kadastral untuk Monitoring Karhutla
  • 10. Agenda 2: Perkuat Moratorium Hutan dan Lahan Gambut 1. Perhatian khusus pada lahan gambut. Peta gambut harus definitif dengan skala 1:50.000 2. Dorong pengukuhan kawasan hutan mencapai 100%. 3. Lakukan review perijinan secara proaktif melibatkan pemerintah daerah 4. Lakukan monitoring, verifikasi dan penegakan hukum secara efektif 5. Integrasikan peta indikatif atau definitif kawasan hutan dan gambut dengan RTRW 9
  • 11. Agenda 2: Mendorong Gerakan Satu Peta (One Map) 10 Baseline Data & Cadastral Map • Satu Referensi • Satu Standard • Satu Database • Satu Geoportal
  • 12. Agenda 3: Melembagakan Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat 1. Mengembangkan kapasitas serta membuka ruang partisipasi MHA yang aktif dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pemerintahan, termasuk namun tidak terbatas pada program REDD+; 2. Mendorong percepatan terwujudnya sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengakuan MHA termasuk namun tidak terbatas pada kriteria penetapan keberadaan, mekanisme pengakuan dan kriteria penetapan pemetaan MHA; 3. Mendorong terwujudnya peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi perlindungan dan pengakuan MHA, termasuk namun tidak terbatas pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan dan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat (PPMHA) dan RUU Pertanahan melalui partisipasi aktif pemerintah dalam proses penyusunan kedua RUU dimaksud; 4. Mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan pendataan keberadaan MHA beserta wilayahnya melalui proses inventarisasi dan penetapan dengan Peraturan Daerah; 11
  • 13. Agenda 3: Melembagakan Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat 5. Menginventarisir dan mengupayakan penyelesaian berbagai konflik yang terkait dengan keberadaan MHA sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik dimasa mendatang guna menjamin kepastian hukum atas perlindungan hak setiap warga negara; 6. Melaksanakan pemetaan dan penataan terhadap penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang terintegrasi dan berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat termasuk MHA; 7. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan kewenangan berbagai pihak termasuk pihak yang bertanggungjawab dan bertugas untuk melakukan pengakuan dan perlindungan MHA di pusat dan daerah; 8. Mendukung pelaksanaan program REDD+ sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan partisipasi MHA secara hakiki dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12
  • 14. 13 Sistem/Satu Informasi Perizinan (SIP) •Pembangunan infrastruktur SIP •Pengumpulan dan digitalisasi dokumen •Perbaikan pengarsipan •Sosialisasi SIP •Penerbitan kebijakan implementasi SIP Audit Perizinan •Pembentukan Pedoman Audit Legalitas Izin •Pelaksanaan Audit Legalitas Izin (dokumen dan lapangan) •Evaluasi Sistem Perizinan •Penyusunan Rekomendasi (perbaikan kebijakan dan penertiban izin) Tindak Lanjut Rekomendasi • Penertiban izin yang bermasalah • Penyelesaian konflik/tumpang tindih lahan • Perbaikan kebijakan dan harmonisasi peraturan OUTCOME •Data izin yang lengkap & mutakhir, serta dapat diakses pusat dan daerah (termasuk satu peta izin) •Sistem perizinan online yang memperbaiki tata kelola perizinan dan terintegrasi (mengadopsi Keterbukaan Informasi Perizinan) •Iklim investasi yang baik (memberikan kepastian hukum dan bebas konflik) •Peraturan hukum yang harmonis antara pusat dan daerah, serta mendukung tata kelola perizinan •Emisi GRK turun, ekonomi tumbuh & kesejahteraan rakyat meningkat Catatan: Untuk tahap awal, program dilakukan terhadap Perizinan Bidang Pertambangan dan Perkebunan Agenda 4: Perbaiki Tata Kelola Perijinan Lahan
  • 15. Agenda 4: Satu Informasi Perizinan 14 Bekerjasama dengan BKPM dalam mengembangkan SIP
  • 16. Agenda 5: Peta Jalan Pembaruan Hukum Prioritas legislasi yang harus diperkuat atau direvisi adalah : • Memperkuat legeslasi terkait pengakuan dan perlindungan Masyarakat Hukum Adat • Penguatan regulasi terkait perlndungan lahan gambut, termasuk standar lingkungan hidup dan KLHS; • Memperkuat peraturan menteri kehutanan terkait klaim dan verifikasi dalam proses pengukuhan • Peraturan Presiden atau MoU mengenai sistem perizinan terpadu • Optimalisasi UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan; • Revie proses HGU Penguatan Prosedur dan mekanisme untuk memperkuat atau merevisi legeslasi • Pembangunan sistem database legeslasi yang terintegrasi khususnya berkaitan dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Proses Saat Ini 15
  • 17. Agenda 5: Peta Jalan Pembaruan Hukum terkait Tata Kelola Hutan dan Lahan Gambut 16 Bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM dalam mengembangkan Peta Jalan Pembaruan Peraturan SDA-LH dan Database Peraturan:
  • 18. Agenda 5: Penguatan Peraturan Perlindungan Lahan Gambut 17 • PP 71/2014 yang terbit September 2014 merupakan peraturan satu-satunya yang mengatur mekanisme perlindungan dan pengelolaan lahan gambut secara komprehensif; • Badan Pengelola REDD+ telah menyelenggarakan diskusi dengan para pakar, Kementerian dan Lembaga Terkait, serta perwakilan masyarakat sipil mengenai efektivitas PP 71/2014 dalam upaya perlindungan lahan gambut. • Poin hasil diskusi tersebut adalah perlu adanya upaya cepat untuk mengimplementasikan PP 71/2014. Dalam kelebihan dan kekurangan PP ini, efektivitas perlindungan gambut dapat direalisasikan melalui penyusunan peraturan pelaksana yang scientific based dan patisipatif.
  • 19. Agenda 5: Fasilitasi Pemberantasan Kejahatan Terorganisir di Hutan dan Lahan 18 Praktik Korupsi ditengarai masih banyak mewarnai proses peradilan Lemahnya kondisi penegakan hukum, antara lain karena kurangnya kapasitas dan integritas penegak hukum. Belum dioptimalkannya pengawasan dan penaatan hukum sebagai tulang punggung penegakan hukum administrasi 1 2 3 Pertautan kepentingan politik dan bisnis yang berpotensi untuk menghambat penegakan hukum yang efektif 4 Terdapat indikasi praktik kejahatan terorganisir dalam pemanfaatan hutan dan lahan:
  • 20. 22 January 2015 William Sabandar Deputi Operasi Badan Pengelola REDD+ MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN DAN TANTANGAN