SlideShare a Scribd company logo
Untuk disiarkan segera
Kasus Nenek Asyani : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya yang Buruk
Bogor, 23 February 2015 - Keuntungan usaha Perum Perhutani hanyalah Rp. 165,839,- untuk setiap
hektar lahan yang dikelolanya per tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil atau hanya 5% dari Koperasi Wana
Lestari Menoreh (KWLM) di Kulonprogo, Yogjakarta, yang mampu menghasilkan nilai ekonomi Rp.
3.124.990 / hektar / tahun dengan pengelolaan kawasan hutan secara lestari.
Perbandingan sederhana diatas menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan hutan secara lestari oleh
koperasi rakyat lebih menghasilkan dalam hal ekonomi (profit dan pajak) dan kerakyatan dibandingkan
Perum Perhutani.
Perum Perhutani, BUMN sering menggunakan cara lain untuk menutupi rendahnya kinerja mereka
dengan mengkriminalisasi masyarakat sekitar. Kasus nenek Asyani, misalnya, bermula ketika petugas
Perhutani yang sedang berpatroli menemukan dua tunggak kayu yang dinyatakan hilang oleh mereka.
Penyidik kemudian menangkap nenek Asyani, menantunya Ruslan dan tukang kayu bernama Cipto
dengan didakwa mencuri kayu perhutani. Nenek Asyani, bersikeras bahwa kayunya berasal dari tanah
sendiri, yang ditebang oleh almarhum suaminya tujuh tahun yang lalu. Tetapi Perhutani berkeras
menyatakan bahwa dua tunggak kayu itu adalah milik mereka.
Kasus yang menimpa nenek Asyani adalah modus lama yang selama ini sering digunakan oleh Perum
Perhutani untuk menimpahkan buruknya kinerja mereka dalam mengelola kawasan hutan Negara yang
luasnya mencapai 2.442.101 hektar. LSM Arupa dan LBH Semarang mencatat dalam kurun waktu 1998
– 2011, Perhutani telah menganiaya, mencederai, dan menembak setidak-tidaknya 108 warga desa
sekitar hutan yang dianggap/diduga mencuri kayu atau merusak hutan. 34 diantaranya tewas tertembak
atau dianiaya petugas keamanan hutan. (Mongabay, 28 Januari 2013).
Kinerja buruk dibidang hubungan masyarakat oleh Perhutani tersebut menegaskan ketidakmampuan
mereka mengemban amanat Peraturan Pemerintah no.72 tahun 2010 yang menjadi dasar hukum
pendiriannya. Dalam pasal 7 PP.72, Perhutani antara lain diamanatkan untuk mengelola kawasan hutan
untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi, bagi Perusahaan
dan masyarakat.
Kenyataannya, tidak hanya segi hubungan masyarakat yang bermasalah, kinerja segi ekonomi Perhutani
juga tidak sebaik dengan hutan yang dikelola masyarakat. Tahun 2014, induk Perum Perhutani
menghasilkan laba sekitar Rp. 312,3 milyar atau hanya menghasilkan laba sebesar Rp. 165.839
perhektar. “Kamihanya membagi laba bersih tahunan dengan total hutan produksi dan produksi terbatas
saja” ujar Silverius Oscar Unggul, Kordinator comlog Telapak.
Sebagai perbandingan, Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM) di Kulonprogo, Yogjakarta, mampu
menghasilkan nilai ekonomi Rp. 3.124.990 untuk setiap hektar yang dikelolanya. “Itupun baru dari hasil
kayu saja, bila ditambah dengan tanaman lain selain kayu, penghasilan perhektar bisa dua kali lipat,”
tegas Windriatmo, ketua KWLM.
Pengelolaan oleh KWLM adalah salah satu model pengelolaan hutan berbasis masyarakat secara
berkelanjutan yang sekarang sedang digerakkan oleh Telapak. KWLM adalah salah satu koperasi
pemegang sertifikat Forest Stewardship Council (FSC), yang telah membuktikan bahwa pengelolaan
kawasan hutan oleh masyarakat jauh lebih efektif dan efisien. “Kalau hanya untung Rp. 165.839 rupiah
perhektar pertahun, lebih baik Perhutani memberikan kesempatan kepada kami untuk mengelola
kawasan hutannya dengan sistem sewa, kami bersedia membayar Rp.1.000.000/ha/pertahun,” tantang
Windriatmo, yang juga merupakan gubernur Telapak untuk daerah Jawa Bagian Tengah.
Bagi Windriatmo, memberikan hak pengelolaan hutan kepada rakyat adalah salah satu cara yang paling
efektif untuk mencegah konflik dengan masyarakat, mempertahankan kelestarian kawasan hutan, tetapi
dipihak lain juga memberikan kesempatan kerja yang lebih luas kepada rakyat untuk peningkatan
kesejahteraan.
“Hal ini sangat sejalan dengan tekad President Jokowi, yang ingin memperluas kawasan pengelolaan
hutan oleh rakyat, yang nota kesepahamannya baru ditandatangani hari Kamis,tanggal 19 Februari yang
lalu, bersama KPK,” tutup Windriatmo.
--- S e l e s a i ---
Tentang Telapak: Telapak adalah sebuah perkumpulan aktivis LSM, praktisi bisnis, akademisi, afiliasi media, serta
masyarakat adat. Telapak bekerja bersama dengan masyarakat adat, petani, dan nelayan di Indonesia hingga
terwujudnya kedaulatan dan kehidupan yang bermartabat dan berkelanjutan. Salah satu misi utama Telapak
adalah memimpin perubahan menuju kerakyatan dan kelestarian. Informasi mengenai Telapak dapat dijumpai
pada website www.telapak.org.
Telapak berkedudukan di Bogor, tetapi memiliki badan teritori yang tersebar di 23 propinsi di Indonesia. Telapak
sejak tahun 1999 aktif dalam kampanye melawan illegal logging, dan sejak tahun 2003, Telapak juga
mengembangkan community-based and sustainable logging (comlog), sebagai salah satu solusi bagi penanganan
illegal logging. Hingga kini, lokasi comlog Telapak terdapat pada 29 lokasi dengan total lahan seluas 224.303
hektar.
Tentang Koperasi Hutan Jaya Lestari: Koperasi Hutan Jaya Lestari (KWLM) adalah koperasi pengelola hutan
rakyat yang berkedudukan di Kulonprogo, Jogjakarta. KWLM adalah salah satu bagian dari gerakan Telapak dan
merupakan pemegang sertifikat pengelolaan hutan yang lestari dengan standar FSC (Forest Stewardship Council).
Kini KWLM memiliki, 1.205 orang anggota dengan luas kawasan hutan yang dikelola hanya 900 hektar.
KONTAK Media:
Silverius Oscar Unggul
Kordinator Comlog Telapak
Telepon: 0811 407 888 | Email: onte@telapak.org
Windriatmo
Ketua KWLM dan Gubernur Telapak Jawa Bagian Tengah
Telepon: 0852 928 127 99 | Email: bernadus_ad@telapak.org
Bergas Chahyo Baskoro
Media Officer Telapak
Telepon: 0812 939 324 39 I Email : bergas@telapak.org

More Related Content

Similar to Telapak siaran pers

150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan MasyarakatAndhika Vega Praputra
 
Skripsi fn
Skripsi fnSkripsi fn
Skripsi fn
Fitria Novita
 
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki MenorehAroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Pindai Media
 
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya HutanMiskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontaloTorang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin HancurKorupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similar to Telapak siaran pers (7)

150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
150116 Policy Brief_Menata Era Baru Kehutanan Masyarakat
 
Skripsi fn
Skripsi fnSkripsi fn
Skripsi fn
 
Illegal loging
Illegal logingIllegal loging
Illegal loging
 
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki MenorehAroma Cengkeh di Kaki Menoreh
Aroma Cengkeh di Kaki Menoreh
 
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya HutanMiskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
Miskinnya Rakyat dan Kayanya Hutan
 
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontaloTorang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
 
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin HancurKorupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
 

More from septianm

God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you are
septianm
 
Presentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumPresentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratorium
septianm
 
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
septianm
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansus
septianm
 
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
septianm
 
Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
septianm
 
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow MedanPresentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
septianm
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
septianm
 
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow MedanSiaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
septianm
 
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
septianm
 
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALPERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
septianm
 
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat AdatMengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
septianm
 
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in IndonesiaPermitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
septianm
 
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
septianm
 
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalSiaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
septianm
 
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmhaSambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
septianm
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
septianm
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+
septianm
 
Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014
septianm
 
Declaration text english
Declaration text englishDeclaration text english
Declaration text englishseptianm
 

More from septianm (20)

God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you are
 
Presentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratoriumPresentasi walhi riau moratorium
Presentasi walhi riau moratorium
 
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
Peluang Perhutanan Sosial dan Hutan Adat dalam Mendukung Moratorium
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansus
 
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...MORATORIUM:  SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
MORATORIUM: SUDAHKAH MELINDUNGI HUTAN DAN GAMBUT TERSISA DI RIAU “URGENSI PE...
 
Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
 
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow MedanPresentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
Presentasi Gita Syahrani, SH, LL.M - PB Roadshow Medan
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
 
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow MedanSiaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
Siaran Pers Perspektif Baru Roadshow Medan
 
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA:  KESEMPATAN...
MEMASUKI MUSIM SEMI PENGELOLAAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA: KESEMPATAN...
 
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBALPERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
PERAN HUTAN INDONESIA DALAM UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN GLOBAL
 
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat AdatMengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
Mengenal Pilihan hukum daerah untuk pengakuan Masyarakat Adat
 
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in IndonesiaPermitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
Permitting Crime :How palm oil expansion drives illegal logging in Indonesia
 
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
 
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - finalSiaran pers   prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
Siaran pers prakarsa nasional ppmha melalui redd+ - final
 
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmhaSambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4)   program nasional ppmha
Sambutan kuntoro mangkusubroto (ukp4) program nasional ppmha
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
 
Faq bp redd+
Faq bp redd+Faq bp redd+
Faq bp redd+
 
Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014Deklarasi 1 september 2014
Deklarasi 1 september 2014
 
Declaration text english
Declaration text englishDeclaration text english
Declaration text english
 

Recently uploaded

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 

Recently uploaded (12)

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 

Telapak siaran pers

  • 1. Untuk disiarkan segera Kasus Nenek Asyani : Cara Perhutani Menyembunyikan Kinerjanya yang Buruk Bogor, 23 February 2015 - Keuntungan usaha Perum Perhutani hanyalah Rp. 165,839,- untuk setiap hektar lahan yang dikelolanya per tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil atau hanya 5% dari Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM) di Kulonprogo, Yogjakarta, yang mampu menghasilkan nilai ekonomi Rp. 3.124.990 / hektar / tahun dengan pengelolaan kawasan hutan secara lestari. Perbandingan sederhana diatas menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan hutan secara lestari oleh koperasi rakyat lebih menghasilkan dalam hal ekonomi (profit dan pajak) dan kerakyatan dibandingkan Perum Perhutani. Perum Perhutani, BUMN sering menggunakan cara lain untuk menutupi rendahnya kinerja mereka dengan mengkriminalisasi masyarakat sekitar. Kasus nenek Asyani, misalnya, bermula ketika petugas Perhutani yang sedang berpatroli menemukan dua tunggak kayu yang dinyatakan hilang oleh mereka. Penyidik kemudian menangkap nenek Asyani, menantunya Ruslan dan tukang kayu bernama Cipto dengan didakwa mencuri kayu perhutani. Nenek Asyani, bersikeras bahwa kayunya berasal dari tanah sendiri, yang ditebang oleh almarhum suaminya tujuh tahun yang lalu. Tetapi Perhutani berkeras menyatakan bahwa dua tunggak kayu itu adalah milik mereka. Kasus yang menimpa nenek Asyani adalah modus lama yang selama ini sering digunakan oleh Perum Perhutani untuk menimpahkan buruknya kinerja mereka dalam mengelola kawasan hutan Negara yang luasnya mencapai 2.442.101 hektar. LSM Arupa dan LBH Semarang mencatat dalam kurun waktu 1998 – 2011, Perhutani telah menganiaya, mencederai, dan menembak setidak-tidaknya 108 warga desa sekitar hutan yang dianggap/diduga mencuri kayu atau merusak hutan. 34 diantaranya tewas tertembak atau dianiaya petugas keamanan hutan. (Mongabay, 28 Januari 2013). Kinerja buruk dibidang hubungan masyarakat oleh Perhutani tersebut menegaskan ketidakmampuan mereka mengemban amanat Peraturan Pemerintah no.72 tahun 2010 yang menjadi dasar hukum pendiriannya. Dalam pasal 7 PP.72, Perhutani antara lain diamanatkan untuk mengelola kawasan hutan untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi, bagi Perusahaan dan masyarakat. Kenyataannya, tidak hanya segi hubungan masyarakat yang bermasalah, kinerja segi ekonomi Perhutani juga tidak sebaik dengan hutan yang dikelola masyarakat. Tahun 2014, induk Perum Perhutani menghasilkan laba sekitar Rp. 312,3 milyar atau hanya menghasilkan laba sebesar Rp. 165.839 perhektar. “Kamihanya membagi laba bersih tahunan dengan total hutan produksi dan produksi terbatas saja” ujar Silverius Oscar Unggul, Kordinator comlog Telapak. Sebagai perbandingan, Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM) di Kulonprogo, Yogjakarta, mampu menghasilkan nilai ekonomi Rp. 3.124.990 untuk setiap hektar yang dikelolanya. “Itupun baru dari hasil kayu saja, bila ditambah dengan tanaman lain selain kayu, penghasilan perhektar bisa dua kali lipat,” tegas Windriatmo, ketua KWLM. Pengelolaan oleh KWLM adalah salah satu model pengelolaan hutan berbasis masyarakat secara berkelanjutan yang sekarang sedang digerakkan oleh Telapak. KWLM adalah salah satu koperasi
  • 2. pemegang sertifikat Forest Stewardship Council (FSC), yang telah membuktikan bahwa pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat jauh lebih efektif dan efisien. “Kalau hanya untung Rp. 165.839 rupiah perhektar pertahun, lebih baik Perhutani memberikan kesempatan kepada kami untuk mengelola kawasan hutannya dengan sistem sewa, kami bersedia membayar Rp.1.000.000/ha/pertahun,” tantang Windriatmo, yang juga merupakan gubernur Telapak untuk daerah Jawa Bagian Tengah. Bagi Windriatmo, memberikan hak pengelolaan hutan kepada rakyat adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah konflik dengan masyarakat, mempertahankan kelestarian kawasan hutan, tetapi dipihak lain juga memberikan kesempatan kerja yang lebih luas kepada rakyat untuk peningkatan kesejahteraan. “Hal ini sangat sejalan dengan tekad President Jokowi, yang ingin memperluas kawasan pengelolaan hutan oleh rakyat, yang nota kesepahamannya baru ditandatangani hari Kamis,tanggal 19 Februari yang lalu, bersama KPK,” tutup Windriatmo. --- S e l e s a i --- Tentang Telapak: Telapak adalah sebuah perkumpulan aktivis LSM, praktisi bisnis, akademisi, afiliasi media, serta masyarakat adat. Telapak bekerja bersama dengan masyarakat adat, petani, dan nelayan di Indonesia hingga terwujudnya kedaulatan dan kehidupan yang bermartabat dan berkelanjutan. Salah satu misi utama Telapak adalah memimpin perubahan menuju kerakyatan dan kelestarian. Informasi mengenai Telapak dapat dijumpai pada website www.telapak.org. Telapak berkedudukan di Bogor, tetapi memiliki badan teritori yang tersebar di 23 propinsi di Indonesia. Telapak sejak tahun 1999 aktif dalam kampanye melawan illegal logging, dan sejak tahun 2003, Telapak juga mengembangkan community-based and sustainable logging (comlog), sebagai salah satu solusi bagi penanganan illegal logging. Hingga kini, lokasi comlog Telapak terdapat pada 29 lokasi dengan total lahan seluas 224.303 hektar. Tentang Koperasi Hutan Jaya Lestari: Koperasi Hutan Jaya Lestari (KWLM) adalah koperasi pengelola hutan rakyat yang berkedudukan di Kulonprogo, Jogjakarta. KWLM adalah salah satu bagian dari gerakan Telapak dan merupakan pemegang sertifikat pengelolaan hutan yang lestari dengan standar FSC (Forest Stewardship Council). Kini KWLM memiliki, 1.205 orang anggota dengan luas kawasan hutan yang dikelola hanya 900 hektar. KONTAK Media: Silverius Oscar Unggul Kordinator Comlog Telapak Telepon: 0811 407 888 | Email: onte@telapak.org Windriatmo Ketua KWLM dan Gubernur Telapak Jawa Bagian Tengah Telepon: 0852 928 127 99 | Email: bernadus_ad@telapak.org Bergas Chahyo Baskoro Media Officer Telapak Telepon: 0812 939 324 39 I Email : bergas@telapak.org