SlideShare a Scribd company logo
Kertas Posisi
Kaltim Darurat
(Korupsi)
Energi!
Krisis energi adalah sebuah realitas
yang tidak terelakkan lagi bagi
Kalimantan Timur saat ini. Kenyataan
yang ada menunjukkan bahwa
ketergantungan terhadap energi
fosil dalam pemenuhan konsumsi
masih tinggi (bahan bakar minyak
71%, batubara 2%, dan sumber
lainnya 27%). Sementara, upaya
untuk memaksimalkan pemanfaatan
energi terbarukan belum dapat
berjalan sebagaimana yang
direncanakan. Disisi lain, Kalimantan
Timur menghadapi penurunan
cadangan energi fosil dan belum
dapat diimbangi dengan penemuan
cadangan baru.
Keterbatasan infrastruktur energi
yang tersedia juga harus diakui
telah membatasi akses masyarakat
terhadap energi. Ikhtiar Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
memenuhi kebutuhan energi kerap
mengabaikan prinsip pembangunan
berkelanjutan, bahkan pada derajat
tertentu hal dapat memicu konflik di
tengah masyarakat.
Situasi ini kemudian diperparah
oleh kondisi dimana peruntukkan
lahan untuk tanaman pangan
dalam RTRW Kalimantan Timur
hanya 412.096 hektar. Alokasi
tersebut sangat memprihatinkan
jika dibandingkan dengan luasan
perkebunan lahan sawit 3.465.629
hektar, luas tambang 5.200.000
hektar, HTI seluas 1.600.000 hektar,
dan HPH 4.900.000 hektar. Tidak
dapat dipungkiri, hal ini akan
membuat asa untuk mewujudkan
kedaulatan pangan di Kalimantan
Timur semakin jauh dari harapan.
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kedaulatan Energi Kalimantan Timur
Tempat Kejadian Perkara 13 Korban
Lubang Tambang di Samarinda - Kaltim
1.	 Berdasarkan Perda No.1 Tahun 2016
tentang RTRW Provinsi Kalimantan
Timur, terdapat 5,2 juta hektar
konsesi pertambangan batubara. Dari
hasil korsup minerba tahun 2015
masih terdapat 356 IUP non C&C
yang masih masuk kedalam konsesi
pertambangan batubara.
2.	 Terdapat 223 lubang tambang di
Samarinda yang tidak direklamasi dan
telah memakan korban jiwa sebanyak
13 orang anak akibat tenggelam di
lubang tambang. Sementara, untuk
wilayah se- Kalimantan Timur
terdapat 22 orang anak meninggal
dunia. Data korban lubang tambang
dapat dilihat dalam tabel disamping :
3.	 Data pertambangan (AMDAL, UPL/
UKL, Reklamasi, Pasca tambang, SK
IUP dan produksi) tidak terbuka,
contohnya pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara menolak
memberikan data dan informasi
pertambangan meski Mahkamah
Agung melalui SKMA 614 K/
TUN/2015 sudah memutuskan bahwa
data pertambangan adalah informasi
terbuka.
4.	 Dalam RTRW Kalimantan Timur
tercatat bahwa ekosistem kawasan
karst yang dilindungi seluas 307.337
hektar dari total 2.944.372 hektar.
Perlindungan ekosistem kawasan karts
tersebut masih parsial/spot by spot,
belum sebagai satu kesatuan ekosistem
kawasan yang utuh. Lebih dari 50%
kawasan karts tersebut terhampar
sepanjang Kabupaten Berau sampai
Kabupaten Kutai Timur dengan
luas1.867.676 hektar. Perlindungan
kawasan karst yang masih parsial
dikarenakan adanya beberapa lokasi
kawasan karst yang ternyata sudah
dibebankan beberapa izin usaha,
yaitu: HPH : 702.950 hektar, batubara
: 366.916 hektar, HTI : 235.916 hektar,
Sawit : 472.898 hektar.
5.	 Pemenuhan energi nasional 35 ribu
Temuan Masyarakat Sipil Kaltim
Sektor Minerba NO Perusahaan Korban Lokasi
Waktu
Kejadian
Wilayah
1 PT. Kitadin
Muhammad Fariqi
(14)
Desa Bangun Rejo Kec. Tenggarong
Seberang
26-Jan-12 Kukar
2 PT. Bara Sigi Mining (BSM) Sanofa M Rian (14)
Desa Sebulu Modern, RT 14 (jalan
poros Tenggarong-Sebulu),
Kecamatan Sebulu
05-Agust-15 Kukar
3 PT Muliana Jaya Budi Maulana (11)
Kelurahan Jawa RT. 4 Kecamatan
Sangasanga.
Agust-13 Kukar
4
PT. Multi Harapan Utama
(MHU)
Mulyadi (15)
RT 3, Kelurahan Loa Ipuh Darat,
Kecamatan Tenggarong
16-Des-15 Kukar
5 KSU Wijaya Kusuma Dewi Ratna (9) Desa Sumber sari Kec. sebulu 30-Des-15 Kukar
6 PT. Bukit Baiduri Energi
Noval Fajar Slamat
Riyadi (15)
Desa Bukit Raya RT. 19 Kec.
Tenggarong Seberang
23-Mar-16 Kukar
7 PT. Bukit Baiduri Energi Diky Aditya (15)
Desa Bukit Raya RT. 19 Kec.
Tenggarong Seberang
23-Mar-16 Kukar
8 PT Kitadin Tidak Teridentifikasi Tenggarong Seberang 2011 Kukar
9 PT. Hymco Coal
Miftahul Jannah
(10)
Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13-Jul-11 Samarinda
10 PT. Hymco Coal Junaidi (13) Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13-Jul-11 Samarinda
11 PT. Hymco Coal Ramadhani Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13-Jul-11 Samarinda
12 PT. Panca Prima Mining
Dede Rahmad (Eza)
(6)
Sambutan Idaman Permai, Pelita 2 24-Des-11 Samarinda
13
PT. Panca Prima Mining/
PD. PAU
Emaliya Raya Dinata
(Ema) (6)
Sambutan Idaman Permai, Pelita 2 24-Des-11 Samarinda
14 PT. Insani Bara Perkasa
Maulana Mahendra
(11)
Blok B RT.20, Simpang Pasir, Palaran 25-Des-12 Samarinda
15 Tak teridentifikasi M. Shendy (8)
Sambutan, Pelita 4, Handil Kopi,
Blok L No 4
14-Mar-13 Samarinda
16
PT. Energi Cahaya
Industritama
Nadia Zaskia Putri
(10)
Kel. Rawa Makmur Kec. Palaran 08-Apr-14 Samarinda
17 PT. Graha Benua Etam M Raihan Saputra
(10)
Sempaja 22-Des-14 Samarinda
18 PT. Cahaya Energi Mandiri Ardi Bin Hasyim (13) Kel. Sambutan 23-Mei-15 Samarinda
19 PT Lana Harita Indonesia
Muhammad Yusuf
Subhan (11)
Sungai Siring 24-Agust-15 Samarinda
20 PT Transisi Energi Satunama
Aprillia wulandari
(12)
Lok Bahu 18-Nov-2015 Samarinda
21 CV Atap Tri Utama Koko Handoko (16) Bantuas, Palaran 08-Des-15 Samarinda
22 PT Bumi Energi Kaltim
Agus Irawan (Iwan)
(20)
Buluminung, Penajam 12-Feb-16
Penajam
Paser Utara
Daftar Anak–anak Korban Lubang Tambang
di Kaltim Sejak 2011 – 2016.
MW akan mempercepat kerusakan
alam di Kalimantan Timur, karena
dari 35 ribu MW alokasi untuk
PLTU sebesar 20 ribu MW yang
mana 60% pasokan batubaranya
berasal dari Kalimantan Timur.
6.	 Untuk mempercepat proses pasokan
batubara ke PLTU, maka pemerintah
sudah mencanangkan pembangunan
rel kereta api khusus untuk batubara.
Dalam perkembangannya Gubernur
menginginkan agar pembangunan rel
kereta api ini dapat digunakan untuk
mengangkut penumpang sekaligus
barang. UU No.23 tahun 2007
tentang Perkeretaapian, PP No.56
Tahun 2009 tentang penyelenggaraan
perkeretaapian, Permenhub No.91
Tahun 2011 tentang penyelenggaraan
perkeretaapian khusus junto
Penguasaan oleh korporasi
besar seperti PT. Toba Sejahtera
mengusai sektor energi mulai dari
pertambangan batubara, Migas
hingga pembangunan PLTU di
Kalimantan Timur. Diversifikasi
tanah usaha sektor Energi di bawah
bendera TOBA tersebut mayoritas
berada di wilayah Kutai Kartaneg-
ara, Kalimantan Timur. Menguasai
hampir 15 ribu Ha hanya di Wilayah
Kutai Kartanegara, terdistribusi di 4
perusahaan pertambangannya, PT.
Adimitra Baratama Nusantara, PT
Indomining, PT. Trisensa Mineral
Utama dan PT. Kutai Energi.
PT Kutai Energi adalah salah
satu perusahaan yang sejak 2015
dalam penyelidikan Polda Kaltim atas
laporan masyarakat terkait dugaan
pencemaran di Sungai Nangka dan
dugaan perampasan lahan kebun lada
dan lahan tanaman pangan miliki
masyarakat di Kecamatanamatan
Muara Jawa, Kutai Kartanegera.
Sementara itu, pembangunan
PLTU oleh PT Trisensa Mineral Uta-
ma juga tidak luput dari konflik lahan
dengan masyarakat. Selain sumber
pasokan batubara yang sarat dengan
konflik sosial, juga kebutuhan listrik
sedianya terbebas dari hilangnya hak
dan askes masyarakat terhadap sum-
ber-sumber penghidupannya yang
mayoritas menggantungkan prekono-
mian mereka pada lahan pangan.
Terancamnya wilayah kelola
rakyat sebagai akibat penguasaan
korporasi besar di sektor energi fosil
seharusnya menjadi dasar pembangu-
nan energi yang berkelanjutan, tanpa
membiarkan masyarakat berha-
dap-hadapan langsung dengan kor-
porasi dalam menyelesaikan konflik.
Korporasi dan Konflik
dalam Pengelolaan Energi
1.	 Permenhub
No.55 tahun
2014 menyatakan
bahwa
perkeretaapian
khusus
tidak dapat
digunakan untuk
pengangkutan
penumpang
dan barang.
Rel kereta api
khusus tersebut
rencannya akan
melintasi 377 IUP,
KK & PKP2B
dan 22 desa yang
berpotensi pada
tergusurnya
masyarakat
dari lahan dan
pemukiman.
1.	 1.	 Perubahan kontrak Blok Ma-
hakam, dimana Provinsi Kaliman-
tan Timur diberikan Participating
Interest (PI) sebesar 10%. Hal ini
masih menjadi perdebatan terkait
dengan sharing antara Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur den-
gan Pemerintah Kabupaten Kutai
Kertanegara. Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur juga sudah
membuat perusahaan patungan
antara PT. Migas Mandiri Pratama
(BUMD) dengan PT. Yudishtira,
modal yang sudah disetorkan oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur sudah mencapai Rp. 160
milyar dan sampai saat ini belum
ada kejelasan terhadap tindak lan-
jut perusahaan patungan ini.
2.	 Tidak adanya transparansi in-
formasi terhadap data Migas di
Provinsi Kalimantan Timur. Ini
menyulitkan pemerintah daerah
menghitung potensi penerimaan
DBH-Migas dan publik juga tidak
bisa memberikan pengawasan
terhadap tata kelola Migas.
Rekomendasi
Sektor Minerba
1.	 356 IUP non C&C harus dicabut
2.	 Penindakan hukum terhadap pelanggaran seperti pelanggaran perpajakan, reklamasi dan pascatambang.
3.	 Pemerintahmemastikan lubang-lubang tambang harus ditutup oleh perusahaan.
4.	 Dinas pertambangan dan energi daerah mempublikasi semua data pertambangandi website mereka.
5.	 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus merevisi RTRW Provinsi Kalimantan Timur terkait luasan per-
lindungan ekosistem kawasan karst, dan segera mencabut izin usaha yang ada di ekosistem kawasan karst.
6.	 Menyiapkan strategi untuk meninggalkan PLTU dan beralih pada penggunaan EBTKE yang aman dan ramah
bagi lingkungan.
7.	 Menolak pembangunan rel kereta api khusus untuk batubara di Provinsi Kalimantan Timur, dan mendorong
pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kepentingan masyarakat umum.
Sektor Migas
1.	 Pemerintah pusat turun tangan untuk menangani permasalahan tarik-menarik kepentingan terkait Partici-
pating Interest blok Mahakam.
2.	 Kementerian ESDM membuka data migas Provinsi Kalimantan Timur.
3.	 Pemerintah memastikan bahwa tidak ada hak-hak masyarakat yang dilanggar dalam proses pemberian izin
usaha.
1.	 Meningkatkan rasio elektrifikasi dan alokasi yang adil antara industri besar dengan rumah tangga dan indus-
tri kecil menengah melalui diversifikasi pembangkit tenaga listrik.
2.	 Menghitung kembali kebutuhan batubara untuk memenuhi pasokan energi di Kalimantan Timur sehingga
harus ada upaya teknis dari pemerintah untuk membatasi produksi batubara.
3.	 Menolak penggunaan nuklir sebagai energi alternatif.
Sektor Ketenagalistrikan
1.	 Data rasio elektrifikasi Provinsi
Kalimantan Timur tahun 2015
adalah 85,62%. Dimana sekitar
65% dari total pasokan listrik
disupply ke industri besar, seh-
ingga alokasi listrik untuk rumah
tangga dan usaha kecil menengah
sangat terbatas. Padahal, dari
potensi cadangan energi (batubara
dan gas) cukup besar dan ini tidak
dimanfaatkan untuk memenuhi
Sektor Migas
Sektor
Ketenagalistrikan
Prakarsa Borneo | STABIL | WALHI Kaltim | POKJA 30 | JATAM Kaltim | Auriga | PWYP Indonesia
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kedaulatan Energi Kalimantan Timur :
kebutuhan listrik di Kaliman-
tan Timur, malahan digunakan
untuk mensupply energi di luar
Kalimantan Timur.
2.	 Kebutuhan ideal konsumsi listrik
perkapita Provinsi Kalimantan
Timur yang harus dipenuhi
adalah 14.470.000MWH
(konsumsi ideal perkapita
sebesar 4,4 MWH) yang sudah
dipenuhi saat ini masih seki-
tar 2.278.000MWH. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya gap
sebesar 12.462.000MWH untuk
konsumsi listrik masyarakat.
3.	 Penggunaan nuklir sebagai
salah satu energi alternatif yang
sudah diusulkan oleh Guber-
nur Kalimantan Timur belum
terbukti aman baik secara baik
sosial maupun lingkungan dan
bertentangan dengan RTRW
Provinsi Kalimantan Timur.

More Related Content

What's hot

Menguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragediMenguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragedi
Aksi SETAPAK
 
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin HancurKorupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Menggali Kehancuran di Sunda Kecil
Menggali Kehancuran di Sunda KecilMenggali Kehancuran di Sunda Kecil
Menggali Kehancuran di Sunda Kecil
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isiKorsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Aksi SETAPAK
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat AdministrasiIzin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
People Power
 
Korsup minerba-medan-sampul-dan-isi
Korsup minerba-medan-sampul-dan-isiKorsup minerba-medan-sampul-dan-isi
Korsup minerba-medan-sampul-dan-isi
Aksi SETAPAK
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
Amien Saliwu
 
Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Resource Governance News Edisi Agustus 2016Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
profil KPH
profil KPHprofil KPH
profil KPH
golarbaso
 
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilPolicy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Yoel Hendrawan
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
People Power
 
Borneo mengugat
Borneo mengugatBorneo mengugat
Borneo mengugat
Vera Falinda
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
People Power
 
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
CIFOR-ICRAF
 
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan LahanPolicy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
JARI Indonesia Borneo Barat
 
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Yandi Novia (Debu Yandi)
 
Fakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesiaFakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesia
Iwan Nurdin
 
Pernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STRPernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STR
People Power
 

What's hot (20)

Menguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragediMenguras bumi-mendulang-tragedi
Menguras bumi-mendulang-tragedi
 
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin HancurKorupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
 
Menggali Kehancuran di Sunda Kecil
Menggali Kehancuran di Sunda KecilMenggali Kehancuran di Sunda Kecil
Menggali Kehancuran di Sunda Kecil
 
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isiKorsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
Korsup hutbun-medan-sampul-dan-isi
 
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan BatubaraKorsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
Korsup KPK dan Penataan Izin Usaha Pertambangan Sektor Mineral dan Batubara
 
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat AdministrasiIzin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
 
Korsup minerba-medan-sampul-dan-isi
Korsup minerba-medan-sampul-dan-isiKorsup minerba-medan-sampul-dan-isi
Korsup minerba-medan-sampul-dan-isi
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
 
Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Resource Governance News Edisi Agustus 2016Resource Governance News Edisi Agustus 2016
Resource Governance News Edisi Agustus 2016
 
profil KPH
profil KPHprofil KPH
profil KPH
 
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang AdilPolicy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
Policy Paper Menuju Pemanfaatan Ruang Sumatera Selatan Yang Adil
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
 
Borneo mengugat
Borneo mengugatBorneo mengugat
Borneo mengugat
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut di Indonesia
 
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan LahanPolicy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
 
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
 
Fakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesiaFakta korupsi sda di indonesia
Fakta korupsi sda di indonesia
 
Pernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STRPernyataan sikap STR
Pernyataan sikap STR
 

Similar to Kaltim Darurat (Korupsi) Energi

Resource News
Resource NewsResource News
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Muhammad Hafizhurrahman
 
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitungDampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Nurani Fajri
 
Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia
Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesiaWeek 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia
Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia
Wahyu Yuns
 
Rezim Neolib Mengekalkan Kabut Asap
Rezim Neolib Mengekalkan Kabut AsapRezim Neolib Mengekalkan Kabut Asap
Rezim Neolib Mengekalkan Kabut Asap
Muslimah HTIchannel
 
Majalah SKEMA HMI 2022.pdf
Majalah SKEMA HMI 2022.pdfMajalah SKEMA HMI 2022.pdf
Majalah SKEMA HMI 2022.pdf
Jhiran Ippmb
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Karina Oriza
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overview
KgsRidwan
 
Siaran Pers Kementerian Investasi
Siaran Pers Kementerian InvestasiSiaran Pers Kementerian Investasi
Siaran Pers Kementerian Investasi
CIkumparan
 
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
afreeharibudi
 
Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview
GEx OliNesia
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi
1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi
1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi
Ahmad Fitra Ritonga
 
Timah
TimahTimah
Timah
gita riski
 
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)
Luluk Uliyah
 
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan AkuntabelSiaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Blok masela
Blok maselaBlok masela
Blok masela
Rony syahrur
 
PORTO FOLIO CIMADUR
PORTO FOLIO CIMADURPORTO FOLIO CIMADUR
PORTO FOLIO CIMADUR
Leris Efronda
 
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptxPPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
RizaldyPutra2
 

Similar to Kaltim Darurat (Korupsi) Energi (20)

Resource News
Resource NewsResource News
Resource News
 
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
 
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitungDampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
 
Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia
Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesiaWeek 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia
Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia
 
Rezim Neolib Mengekalkan Kabut Asap
Rezim Neolib Mengekalkan Kabut AsapRezim Neolib Mengekalkan Kabut Asap
Rezim Neolib Mengekalkan Kabut Asap
 
Majalah SKEMA HMI 2022.pdf
Majalah SKEMA HMI 2022.pdfMajalah SKEMA HMI 2022.pdf
Majalah SKEMA HMI 2022.pdf
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overview
 
Siaran Pers Kementerian Investasi
Siaran Pers Kementerian InvestasiSiaran Pers Kementerian Investasi
Siaran Pers Kementerian Investasi
 
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
 
Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview
 
Studi Kasus Lumpur Lapindo
Studi Kasus Lumpur LapindoStudi Kasus Lumpur Lapindo
Studi Kasus Lumpur Lapindo
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi
1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi
1. makalah pb potensi dan wkp panas bumi
 
Timah
TimahTimah
Timah
 
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)
 
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan AkuntabelSiaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
Siaran Pers : Kegiatan Pertambangan Harus Transparan dan Akuntabel
 
Blok masela
Blok maselaBlok masela
Blok masela
 
PORTO FOLIO CIMADUR
PORTO FOLIO CIMADURPORTO FOLIO CIMADUR
PORTO FOLIO CIMADUR
 
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptxPPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
 

Kaltim Darurat (Korupsi) Energi

  • 1. Kertas Posisi Kaltim Darurat (Korupsi) Energi! Krisis energi adalah sebuah realitas yang tidak terelakkan lagi bagi Kalimantan Timur saat ini. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap energi fosil dalam pemenuhan konsumsi masih tinggi (bahan bakar minyak 71%, batubara 2%, dan sumber lainnya 27%). Sementara, upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan belum dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan. Disisi lain, Kalimantan Timur menghadapi penurunan cadangan energi fosil dan belum dapat diimbangi dengan penemuan cadangan baru. Keterbatasan infrastruktur energi yang tersedia juga harus diakui telah membatasi akses masyarakat terhadap energi. Ikhtiar Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memenuhi kebutuhan energi kerap mengabaikan prinsip pembangunan berkelanjutan, bahkan pada derajat tertentu hal dapat memicu konflik di tengah masyarakat. Situasi ini kemudian diperparah oleh kondisi dimana peruntukkan lahan untuk tanaman pangan dalam RTRW Kalimantan Timur hanya 412.096 hektar. Alokasi tersebut sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan luasan perkebunan lahan sawit 3.465.629 hektar, luas tambang 5.200.000 hektar, HTI seluas 1.600.000 hektar, dan HPH 4.900.000 hektar. Tidak dapat dipungkiri, hal ini akan membuat asa untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kalimantan Timur semakin jauh dari harapan. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kedaulatan Energi Kalimantan Timur Tempat Kejadian Perkara 13 Korban Lubang Tambang di Samarinda - Kaltim
  • 2. 1. Berdasarkan Perda No.1 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur, terdapat 5,2 juta hektar konsesi pertambangan batubara. Dari hasil korsup minerba tahun 2015 masih terdapat 356 IUP non C&C yang masih masuk kedalam konsesi pertambangan batubara. 2. Terdapat 223 lubang tambang di Samarinda yang tidak direklamasi dan telah memakan korban jiwa sebanyak 13 orang anak akibat tenggelam di lubang tambang. Sementara, untuk wilayah se- Kalimantan Timur terdapat 22 orang anak meninggal dunia. Data korban lubang tambang dapat dilihat dalam tabel disamping : 3. Data pertambangan (AMDAL, UPL/ UKL, Reklamasi, Pasca tambang, SK IUP dan produksi) tidak terbuka, contohnya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menolak memberikan data dan informasi pertambangan meski Mahkamah Agung melalui SKMA 614 K/ TUN/2015 sudah memutuskan bahwa data pertambangan adalah informasi terbuka. 4. Dalam RTRW Kalimantan Timur tercatat bahwa ekosistem kawasan karst yang dilindungi seluas 307.337 hektar dari total 2.944.372 hektar. Perlindungan ekosistem kawasan karts tersebut masih parsial/spot by spot, belum sebagai satu kesatuan ekosistem kawasan yang utuh. Lebih dari 50% kawasan karts tersebut terhampar sepanjang Kabupaten Berau sampai Kabupaten Kutai Timur dengan luas1.867.676 hektar. Perlindungan kawasan karst yang masih parsial dikarenakan adanya beberapa lokasi kawasan karst yang ternyata sudah dibebankan beberapa izin usaha, yaitu: HPH : 702.950 hektar, batubara : 366.916 hektar, HTI : 235.916 hektar, Sawit : 472.898 hektar. 5. Pemenuhan energi nasional 35 ribu Temuan Masyarakat Sipil Kaltim Sektor Minerba NO Perusahaan Korban Lokasi Waktu Kejadian Wilayah 1 PT. Kitadin Muhammad Fariqi (14) Desa Bangun Rejo Kec. Tenggarong Seberang 26-Jan-12 Kukar 2 PT. Bara Sigi Mining (BSM) Sanofa M Rian (14) Desa Sebulu Modern, RT 14 (jalan poros Tenggarong-Sebulu), Kecamatan Sebulu 05-Agust-15 Kukar 3 PT Muliana Jaya Budi Maulana (11) Kelurahan Jawa RT. 4 Kecamatan Sangasanga. Agust-13 Kukar 4 PT. Multi Harapan Utama (MHU) Mulyadi (15) RT 3, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong 16-Des-15 Kukar 5 KSU Wijaya Kusuma Dewi Ratna (9) Desa Sumber sari Kec. sebulu 30-Des-15 Kukar 6 PT. Bukit Baiduri Energi Noval Fajar Slamat Riyadi (15) Desa Bukit Raya RT. 19 Kec. Tenggarong Seberang 23-Mar-16 Kukar 7 PT. Bukit Baiduri Energi Diky Aditya (15) Desa Bukit Raya RT. 19 Kec. Tenggarong Seberang 23-Mar-16 Kukar 8 PT Kitadin Tidak Teridentifikasi Tenggarong Seberang 2011 Kukar 9 PT. Hymco Coal Miftahul Jannah (10) Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13-Jul-11 Samarinda 10 PT. Hymco Coal Junaidi (13) Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13-Jul-11 Samarinda 11 PT. Hymco Coal Ramadhani Sungai Kerbau Kec. Sambutan 13-Jul-11 Samarinda 12 PT. Panca Prima Mining Dede Rahmad (Eza) (6) Sambutan Idaman Permai, Pelita 2 24-Des-11 Samarinda 13 PT. Panca Prima Mining/ PD. PAU Emaliya Raya Dinata (Ema) (6) Sambutan Idaman Permai, Pelita 2 24-Des-11 Samarinda 14 PT. Insani Bara Perkasa Maulana Mahendra (11) Blok B RT.20, Simpang Pasir, Palaran 25-Des-12 Samarinda 15 Tak teridentifikasi M. Shendy (8) Sambutan, Pelita 4, Handil Kopi, Blok L No 4 14-Mar-13 Samarinda 16 PT. Energi Cahaya Industritama Nadia Zaskia Putri (10) Kel. Rawa Makmur Kec. Palaran 08-Apr-14 Samarinda 17 PT. Graha Benua Etam M Raihan Saputra (10) Sempaja 22-Des-14 Samarinda 18 PT. Cahaya Energi Mandiri Ardi Bin Hasyim (13) Kel. Sambutan 23-Mei-15 Samarinda 19 PT Lana Harita Indonesia Muhammad Yusuf Subhan (11) Sungai Siring 24-Agust-15 Samarinda 20 PT Transisi Energi Satunama Aprillia wulandari (12) Lok Bahu 18-Nov-2015 Samarinda 21 CV Atap Tri Utama Koko Handoko (16) Bantuas, Palaran 08-Des-15 Samarinda 22 PT Bumi Energi Kaltim Agus Irawan (Iwan) (20) Buluminung, Penajam 12-Feb-16 Penajam Paser Utara Daftar Anak–anak Korban Lubang Tambang di Kaltim Sejak 2011 – 2016. MW akan mempercepat kerusakan alam di Kalimantan Timur, karena dari 35 ribu MW alokasi untuk PLTU sebesar 20 ribu MW yang mana 60% pasokan batubaranya berasal dari Kalimantan Timur. 6. Untuk mempercepat proses pasokan batubara ke PLTU, maka pemerintah sudah mencanangkan pembangunan rel kereta api khusus untuk batubara. Dalam perkembangannya Gubernur menginginkan agar pembangunan rel kereta api ini dapat digunakan untuk mengangkut penumpang sekaligus barang. UU No.23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, PP No.56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian, Permenhub No.91 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan perkeretaapian khusus junto
  • 3. Penguasaan oleh korporasi besar seperti PT. Toba Sejahtera mengusai sektor energi mulai dari pertambangan batubara, Migas hingga pembangunan PLTU di Kalimantan Timur. Diversifikasi tanah usaha sektor Energi di bawah bendera TOBA tersebut mayoritas berada di wilayah Kutai Kartaneg- ara, Kalimantan Timur. Menguasai hampir 15 ribu Ha hanya di Wilayah Kutai Kartanegara, terdistribusi di 4 perusahaan pertambangannya, PT. Adimitra Baratama Nusantara, PT Indomining, PT. Trisensa Mineral Utama dan PT. Kutai Energi. PT Kutai Energi adalah salah satu perusahaan yang sejak 2015 dalam penyelidikan Polda Kaltim atas laporan masyarakat terkait dugaan pencemaran di Sungai Nangka dan dugaan perampasan lahan kebun lada dan lahan tanaman pangan miliki masyarakat di Kecamatanamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegera. Sementara itu, pembangunan PLTU oleh PT Trisensa Mineral Uta- ma juga tidak luput dari konflik lahan dengan masyarakat. Selain sumber pasokan batubara yang sarat dengan konflik sosial, juga kebutuhan listrik sedianya terbebas dari hilangnya hak dan askes masyarakat terhadap sum- ber-sumber penghidupannya yang mayoritas menggantungkan prekono- mian mereka pada lahan pangan. Terancamnya wilayah kelola rakyat sebagai akibat penguasaan korporasi besar di sektor energi fosil seharusnya menjadi dasar pembangu- nan energi yang berkelanjutan, tanpa membiarkan masyarakat berha- dap-hadapan langsung dengan kor- porasi dalam menyelesaikan konflik. Korporasi dan Konflik dalam Pengelolaan Energi 1. Permenhub No.55 tahun 2014 menyatakan bahwa perkeretaapian khusus tidak dapat digunakan untuk pengangkutan penumpang dan barang. Rel kereta api khusus tersebut rencannya akan melintasi 377 IUP, KK & PKP2B dan 22 desa yang berpotensi pada tergusurnya masyarakat dari lahan dan pemukiman.
  • 4. 1. 1. Perubahan kontrak Blok Ma- hakam, dimana Provinsi Kaliman- tan Timur diberikan Participating Interest (PI) sebesar 10%. Hal ini masih menjadi perdebatan terkait dengan sharing antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur den- gan Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga sudah membuat perusahaan patungan antara PT. Migas Mandiri Pratama (BUMD) dengan PT. Yudishtira, modal yang sudah disetorkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah mencapai Rp. 160 milyar dan sampai saat ini belum ada kejelasan terhadap tindak lan- jut perusahaan patungan ini. 2. Tidak adanya transparansi in- formasi terhadap data Migas di Provinsi Kalimantan Timur. Ini menyulitkan pemerintah daerah menghitung potensi penerimaan DBH-Migas dan publik juga tidak bisa memberikan pengawasan terhadap tata kelola Migas. Rekomendasi Sektor Minerba 1. 356 IUP non C&C harus dicabut 2. Penindakan hukum terhadap pelanggaran seperti pelanggaran perpajakan, reklamasi dan pascatambang. 3. Pemerintahmemastikan lubang-lubang tambang harus ditutup oleh perusahaan. 4. Dinas pertambangan dan energi daerah mempublikasi semua data pertambangandi website mereka. 5. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus merevisi RTRW Provinsi Kalimantan Timur terkait luasan per- lindungan ekosistem kawasan karst, dan segera mencabut izin usaha yang ada di ekosistem kawasan karst. 6. Menyiapkan strategi untuk meninggalkan PLTU dan beralih pada penggunaan EBTKE yang aman dan ramah bagi lingkungan. 7. Menolak pembangunan rel kereta api khusus untuk batubara di Provinsi Kalimantan Timur, dan mendorong pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kepentingan masyarakat umum. Sektor Migas 1. Pemerintah pusat turun tangan untuk menangani permasalahan tarik-menarik kepentingan terkait Partici- pating Interest blok Mahakam. 2. Kementerian ESDM membuka data migas Provinsi Kalimantan Timur. 3. Pemerintah memastikan bahwa tidak ada hak-hak masyarakat yang dilanggar dalam proses pemberian izin usaha. 1. Meningkatkan rasio elektrifikasi dan alokasi yang adil antara industri besar dengan rumah tangga dan indus- tri kecil menengah melalui diversifikasi pembangkit tenaga listrik. 2. Menghitung kembali kebutuhan batubara untuk memenuhi pasokan energi di Kalimantan Timur sehingga harus ada upaya teknis dari pemerintah untuk membatasi produksi batubara. 3. Menolak penggunaan nuklir sebagai energi alternatif. Sektor Ketenagalistrikan 1. Data rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015 adalah 85,62%. Dimana sekitar 65% dari total pasokan listrik disupply ke industri besar, seh- ingga alokasi listrik untuk rumah tangga dan usaha kecil menengah sangat terbatas. Padahal, dari potensi cadangan energi (batubara dan gas) cukup besar dan ini tidak dimanfaatkan untuk memenuhi Sektor Migas Sektor Ketenagalistrikan Prakarsa Borneo | STABIL | WALHI Kaltim | POKJA 30 | JATAM Kaltim | Auriga | PWYP Indonesia Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kedaulatan Energi Kalimantan Timur : kebutuhan listrik di Kaliman- tan Timur, malahan digunakan untuk mensupply energi di luar Kalimantan Timur. 2. Kebutuhan ideal konsumsi listrik perkapita Provinsi Kalimantan Timur yang harus dipenuhi adalah 14.470.000MWH (konsumsi ideal perkapita sebesar 4,4 MWH) yang sudah dipenuhi saat ini masih seki- tar 2.278.000MWH. Hal ini menunjukkan bahwa adanya gap sebesar 12.462.000MWH untuk konsumsi listrik masyarakat. 3. Penggunaan nuklir sebagai salah satu energi alternatif yang sudah diusulkan oleh Guber- nur Kalimantan Timur belum terbukti aman baik secara baik sosial maupun lingkungan dan bertentangan dengan RTRW Provinsi Kalimantan Timur.