Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
ISO 14001:2015 managment system manual sample Tim Matthews
ISO 14001:2015 Management system manual.
Final draft to be completed once the FDIS of ISO14001 is completed. This manual will then be available for download shortly via www.complianceresourcelibrary.co.uk with all associated significant aspects register, objectives and targets and operational procedures. The documentation is available for download in word format and will require minimal input to tailor to you organisation
The expected cost of the whole package will be in the region of £1700 a significant reduction from normal consultancy costs.
ISO 14001:2015 managment system manual sample Tim Matthews
ISO 14001:2015 Management system manual.
Final draft to be completed once the FDIS of ISO14001 is completed. This manual will then be available for download shortly via www.complianceresourcelibrary.co.uk with all associated significant aspects register, objectives and targets and operational procedures. The documentation is available for download in word format and will require minimal input to tailor to you organisation
The expected cost of the whole package will be in the region of £1700 a significant reduction from normal consultancy costs.
The presentation provide a simple and clear explanation to all aspects of ISO : 14001 Environmental Management System for a manufacturing organization with thrust for line managers.
Mata kuliah ini berisi tentang pembangunan industri dan lingkungannya, manajemen ekonomi dan ekonomi lingkungan, teknologi pengolahan limbah, analisis dampak lingkungan, standarisasi lingkungan, produksi bersih dan pembangunan berkelanjutan
www.complianceresourcelibrary.co.uk Gap analysis tool to enable you to assess your existing management system against the new requirements of ISO 14001:2015 now available
Katalog Safety Sticker - Agustus 2015
----------------
CONTACT US
Email : marketing@SafetySign.co.id
Phone : 022-8606-5300
or VISIT US
www.SafetySign.co.id
www.SafetyPoster.co.id
Akibat orangtua lengah, anak keracunan produk kimia di rumah! www.safety si...PT Safety Sign Indonesia
Hindari menyimpan produk kimia sembarangan di rumah ya, Moms! Si kecil bisa saja loh tidak sengaja memakan/ meminum produk tersebut tanpa sepengetahuan Anda. Rasa ingin tahu anak yang semakin besar, hal ini mendorong si kecil untuk mengonsumsi apa saja yang ada di sekelilingnya. Maka tak heran jika Anda meletakkan produk kimia sembarangan dan dapat dijangkau si kecil, ia akan tertarik mengambil bahkan memakan/ meminumnya.
----------------
CONTACT US
Email : marketing@SafetySign.co.id
Phone : 022-8606-5300
or VISIT US
www.SafetySign.co.id
www.SafetyPoster.co.id
Terdapat banyak sekali dokumen wajib iso 9001:2015, apa saja dokumen yang wajib tersebut
https://sertifikatiso.wordpress.com/tag/dokumentasi-iso-90012015/
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptxSaid878643
Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek lingkungan-nya.
Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan untuk memperjelas edisi th. 1996 dan lebih kompatible dengan ISO 9001
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
2. standard iso 14001 2004 (bhs indonesia)
1. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1
PERSYARATAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
ISO 14001 : 2004
Catatan : Dipergunakan untuk Keperluan Pelatihan
2. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Publikasi
3. Terminologi dan Definisi
4. Sistem Manajemen Lingkungan
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan
4.3.1. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
4.3.2. Peraturan perundang-undangan dan Persyaratan lain
4.3.3. Sasaran dan Program
4.4. Implementasi dan Operasi
4.4.1. Sumberdaya, Peranan, Penanggunjawab, Pertanggungjawaban dan
Wewenang
4.4.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
4.4.3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
4.4.3.1. Komunikasi
4.4.3.2. Partisipasi dan Konsultasi
4.4.4. Dokumentasi
4.4.5. Pengendalian Dokumen
4.4.6. Pengendalian Operasional
4.4.7. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
4.5. Pemeriksaan
4.5.1. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja
4.5.2. Evaluasi Kepatuhan
4.5.3. Investigasi Insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan perbaikan dan
Tindakan Pencegahan
4.5.3.1 Investigasi Insiden
4.5.3.2 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
4.5.4. Pengendalian Catatan
4.5.5. Audit Internal
4.6. Tinjauan Manajemen
3. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
4.1 Persyaratan Umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan secara
berkelanjutan memperbaiki sistem manajemen lingkungannya sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dari standart internasional ini dan menetapkan
bagaimana sistem manajemen lingkungannya memenuhi persyaratan-
persyaratan tersebut.
Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan ruang lingkup dari
sistem manajemen lingkungannya.
4.2 Kebijakan Lingkungan
Top Manajemen harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan
memastikan bahwa di dalam ruang lingkup yang sudah ditetapkan dari sistem
manajemen lingkungannya, kebijakan lingkungannya :
a) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari aktivitas, produk
dan jasa
b) Mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan dan pencegahan
polusi
c) Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang relevan dan dengan persyaratan-persyaratan lainnya
yang diikuti oleh organisasi yang terkait dengan aspek lingkungannya
d) Menyediakan kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan tujuan-
tujuan dan sasaran-sasaran lingkungan
e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara
f) Dikomunikasikan ke semua orang yang bekerja untuk atau atas nama
organisasi
g) Tersedia untuk umum
4.3 Perencanaan
4.3.1 Aspek Lingkungan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
1. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting lingkungannya dari aktifitas,
produk atau jasa di dalam ruang lingkup yang sudah ditetapkan dari
sistem manajemen lingkungannya yang dapat dikendalikan dan aspek-
aspek lingkungannya yang dapat mempengaruhi diperhitungkan dalam
perencanaan atau pengembangan baru atau aktifitas-aktifitas yang
mengalami modifikasi, produk dan jasa, dan
2. Menetapkan aspek-aspek tersebut yang mempunyai atau dapat
mempunyai dampak penting lingkungannya terhadap lingkungan (aspek
penting lingkungan)
Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini selalu mutakhir.
4. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Organisasi harus menjamin bahwa aspek penting lingkungan dilibatkan dalam
penetapan,
penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya.
4.3.2 Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sebuah prosedur
atau lebih untuk :
1. Mengidentifikasikan dan mempunyai akses terhadap peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang diikuti oleh
organisasi dan terkait dengan aspek lingkungannya
2. Menetapkan bagaimana persyaratan-persyaratan tersebut mengacu ke
aspek-aspek lingkungannya
Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini selalu mutakhir.
Organisasi harus menjamin bahwa peraturan perundangan-undangan dan
persyaratan lainnya yang diacu dilibatkan dalam penetapan, penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya.
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara dokumen tujuan
dan sasaran lingkungan di tingkat dan fungsi yang relevan di dalam organisasi.
Tujuan dan sasaran harus terukur jika bisa diterapkan dan konsisten dengan
kebijakan lingkungan, termasuk komitmen untuk pencegahan polusi,
kesesuaian terhadap peraturan perundang-undangan persyaratan lainnya
yang berlaku dan untuk perbaikan berkelanjutan.
Ketika menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungannya, organisasi
harus mempertimbangkan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang berlaku bagi perusahaan dan aspek penting lingkungannya.
Organisasi diharuskan juga mempertimbangkan pilihan teknologinya, aspek
finansial, persyaratan bisnis dan operasional dan pandangan dari pihak-pihak
terkait.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memeliharan sebuah/lebih
program untuk pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya. Program
tersebut harus mencakup
a) Penunjukan penanggung jawab untuk pencapaian tujuan dan sasaran pada
fungsi dan level yang relevan di dalam organisasi, dan
b) Alat dan rentang waktu dimana program akan diselesaikan.
5. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5
4.4 Implementasi dan Operasi
4.4.1 Sumberdaya, Perananan, Tanggung Jawab dan Wewenang
Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya-sumber daya yang
penting untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem
manajemen lingkungan. Sumber daya termasuk sumberdaya manusia dan
ketrampilan-ketrampilan khusus, infrastruktur organisasi, teknologi dan
sumber daya keuangan.
Peran, tanggung jawab dan wewenang harus ditetapkan, didokumentasikan
yang bertujuan untuk memfasilitasi keefektifan manajemen lingkungan.
Pimpinan puncak manajemen harus menunjuk wakil manajemen tertentu (bisa
lebih dari satu) yang selain tanggung jawab lainnya, mempunyai peranan,
tanggung jawab dan wewenang yang ditetapkan untuk :
a) Menjamin bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan,
dan dipelihara sehubungan dengan persyaratan-persyaratan dari
standart internasional ini,
b) melaporkan ke pimpinan puncak terhadap kinerja dari sistem
manajemen lingkungan untuk peninjauan termasuk rekomendasi untuk
perbaikan
4.4.2 Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan
Organisasi harus memastikan bahwa setiap orang yang bekerja untuk
organisasinya atau atas nama perusahaan yang mempunyai potensi untuk
menyebabkan suatu dampak penting lingkungan diidentifikasikan oleh
organisasi adalah kompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan atau
pengalaman dan harus menyimpan catatan-catatan terkait dengan kompetensi
tersebut.
Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terkait dengan aspek-
aspek lingkungannya dan sistem manajemen lingkungannya. Organisasi harus
menyediakan pelatihan atau mengambil tindakan lainnya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dan harus menyimpan catatan pelatihannya.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
membuat orang-orang yang bekerja untuknya atau atas nama perusahaan
sadar akan
a) Pentingnya akan kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan prosedur-
prosedur dan dengan persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen
lingkungan
b) Aspek-aspek penting lingkungan dan dampak aktual atau potensi terkait
dengan pekerjaannya dan manfaat-manfaat lingkungan dari kinerja
personel yang membaik
6. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6
c) Peranan dan tanggung jawab dalam pencapaian kesesuaian dengan
persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen lingkungan dan
d) Potensi Konsekuensi dari penyimpangan prosedur yang telah ditetapkan
4.4.3 Komunikasi
Terkait dengan aspek-aspek lingkungannya dan sistem manajemen lingkungan,
organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
a) Komunikasi internal diantara berbagai macam tingkatan-tingkatan dan
fungsi-fungsi dari organisasi
b) Penerimaan, pendokumentasian dan penanggapan komunikasi relevan
dari pihak eksternal
Organisasi harus memutuskan apakah diperlukan untuk mengkomunikasikan
aspek penting lingkungannnya dan harus mendokumentasikan keputusannya.
Jika keputusannya adalah mengkomunikasikan aspek penting lingkungannya,
maka organisasi harus menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasi
eksternalnya.
4.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi dari sistem manajemen lingkungan harus meliputi
a) Kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran
b) Deskripsi dari ruang lingkup sistem manajemen lingkungan
c) Deskripsi dari elemen-elemen utama dari sistem manajemen lingkungan
dan interaksinya, dan referensi dengan dokumen terkait
d) Dokumen-dokumen termasuk catatan-catatan yang diperlukan oleh
standart internasional ini, dan
e) Dokumen-dokumen, termasuk catatan-catatan, yang ditetapkan sendiri
oleh organisasi yang dirasakan perlu untuk menjamin keefektifan dari
perencanaan, operasi dan pengendalian dari proses-proses yang
terhubung dengan aspek-aspek penting lingkungannya
4.4.5 Pengendalian Dokumen
Dokumen-dokumen yang diperlukan oleh sistem manajemen lingkungan dan
oleh standart internasional ini harus dikendalikan. Catatan – catatan adalah
dokumen tipe khusus dan harus dikendalikan sehubungan dengan persyaratan
yang diberikan di klausul 4.5.4
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
a) Menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum diterbitkan
b) Meninjau dan update seperlunya dan menyetujui ulang dokumen
c) Menjamin bahwa perubahan-perubahan dan status revisi terkini dari
dokumen teridentifikasi
7. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7
d) Menjamin bahwa versi-versi yang relevan dari dokumen yang berlaku
tersedia di titik-titik penggunaan
e) Menjamin bahwa dokumen masih bisa terbaca dan segera dapat
teridentifikasi
f) Memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berasal dari luar yang
ditetapkan berlaku bagi organisasi untuk perencanaan dan operasi dari
sistem manajemen lingkungan teridentifikasi dan distribusinya
dikendalikan dan
g) Mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen kadaluarsa dan untuk
menerapkan identifikasi yang sesuai pada dokumen bila disimpan untuk
maksud apapun.
4.4.6 Pengendalian Operasional
Organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi-operasinya yang
terkait dengan aspek-aspek penting lingkungan yang sudah teridentifikasi,
konsisten dengan kebijakan lingkungannya, tujuan dan sasaran, yang bertujuan
untuk menjamin operasi-operasi tersebut dilakukan dengan kondisi terkontrol,
melalui :
a) Penetapan, penerapan dan pemeliharaan suatu prosedur-prosedur
terdokumentasi untuk mengendalikan situasi-situasi dimana dengan
ketidakhadirannya dapat menghasilkan penyimpangan dari kebijakan
lingkungan, tujuan dan sasaran, dan
b) Penetapan kriteria operasi di dalam prosedur dan
c) Penetapan, penerapan dan pemeliharaan prosedur-prosedur terkait
dengan aspek-aspek penting lingkungannya dari barang dan jasa yang
digunakan oleh organisasi dan mengkomunikasikan prosedur-prosedur
yang berlaku dan persyaratan-persyaratan ke pemasok, termasuk
kontraktor.
4.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi potensi situasi darurat dan potensi kecelakaan yang dapat
mempunyai suatu dampak terhadap lingkungan dan bagaimana
menanggapinya.
Organisasi harus menanggapi situasi –situasi darurat aktual dan kecelakaan-
kecelakaan dan mencegah atau meredakan dampak-dampak lingkungan terkait
yang tidak menguntungkan.
Organisasi harus secara berkala meninjau dan, bila perlu, merevisi prosedur
kesiapsiagaan dan tanggap darurat, khususnya setelah terjadinya kecelakaan
atau kondisi darurat.
Organisasi juga harus menguji secara berkala prosedurnya jika dapat dilakukan.
8. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
memantau dan mengukur, secara teratur, karakteristik kunci dari operasi-
operasinya yang dapat mempunyai dampak lingkungan penting. Prosedur
harus mencakup pendokumentasian informasi untuk memantau kinerja,
operasional kontrol yang berlaku dan kesesuaian dengan tujuan dan sasaran
lingkungan organisasi
Organisasi harus memastikan bahwa alat pemantauan dan pengukuran
dikalibrasi atau diverifikasi digunakan dan dipelihara dan harus menyimpan
catatan-catatan terkait.
4.5.2 Evaluasi Kesesuaian
4.5.2.1 Sesuai dengan komitmennya untuk kesesuaian, organisasi harus
menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk secara
berkala mengevaluasi kesesuaian dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Organisasi harus menyimpan catatan dari hasil evaluasi berkala.
4.5.2.2 Organisasi harus mengevaluasi kesesuaian dengan persyaratan lainnya
yang diacu oleh perusahaan. Organisasi boleh mengkombinasikan
evaluasi ini dengan evaluasi kesesuaian dengan peraturan perundang-
undangan dengan mengacu pada 4.5.2.1 atau menetapkannya pada
prosedur terpisah.
Organisasi harus menyimpan catatan dari hasil evaluasi berkala.
4.5.3 Ketidaksesuian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
menangani ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk pengambilan
tindakan perbaikan dan pencegahan. Prosedur harus menjelaskan persyaratan
untuk
a) Pengidentifikasian dan koreksi terhadap ketidaksesuaian dan
pengambilan tindakan untuk meredakan dampak lingkungannya
b) Penyelidikan ketidaksesuaian, penetapan penyebabnya dan pengambilan
tindakan untuk mencegah keterulangannya
c) Pencatatan hasil dari tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil
d) Pengkajian keefektifan dari tindakan perbaikan dan pencegahan yang
diambil
9. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9
Tindakan yang diambil harus sesuai dengan besarnya permasalahan dan
dampak lingkungan yang dihadapi.
Organisasi harus memastikan bahwa perubahan apapun, dibuat dokumentasi
sistem manajemen lingkungannya.
4.5.4 Pengendalian Catatan
Organisasi harus menetapkan dan memelihara catatan seperlunya untuk
mendemonstrasikan kesesuaian dengan persyaratan-persyaratan dari sistem
manajemen lingkungannya dan standart internasional ini dan hasil-hasil yang
dicapai.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pelacakan, lama penyimpanan dan
pembuangan dari catatan.
Catatan harus dan tetap bisa terbaca, terdentifikasi dan dapat dilacak.
4.5.5 Internal Audit
Organisasi harus memastikan bahwa internal audit sistem manajemen
lingkungan dilaksanakan pada interval terencana untuk
a) Menetapkan apakah sistem manajemen lingkungan
1) Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk manajemen
lingkungan termasuk persyaratan dari standart internasional ini, dan
2) Telah diimplementasikan dan dipelihara secara layak dan
b) Menyediakan informasi hasil audit ke manajemen.
Program audit harus direncanakan, ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara
oleh organisasi dengan melibatkan pertimbangan kepentingan dari perhatian
operasi dan hasil dari audit sebelumnya.
Prosedur audit harus ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara yang
menunjukkan
- Penanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan dan pelaksanaan
audit, pelaporan hasil dan pemeliharaan catatan
- Penetapan audit kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan metode.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan dari audit harus menjamin keobjektifan dan
ketidakberpihakan dari proses audit.
4.6 Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen perusahaan, pada
interval terencana, untuk memastikan kesesuaian yang berkelanjutan,
kecukupan dan keefektifannya. Tinjauan harus mencakup peluang-peluang
untuk perbaikan dan kebutuhan untuk perubahan terhadap sistem manajemen
10. Persyaratan - Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 : 2004
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
10
lingkungan, termasuk kebijakan lingkungan dan tujuan dan sasaran lingkungan.
Catatan tinjauan manajemen harus disimpan.
Masukan untuk tinjauan manajemen harus mencakup
a) Hasil dari internal audit dan evaluasi kesesuaian terhadap peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku bagi
organisasi
b) Komunikasi dari pihak terkait eksternal, termasuk keluhan
c) Kinerja lingkungan dari organisasi
d) Jangkauan sejauh mana tujuan dan sasaran terpenuhi
e) Status tindakan perbaikan dan pencegahan
f) Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya
g) Perubahan-perubahan sekitar, termasuk pengembangan peraturan
perundangan-undangan dan persyaratan lainnya terkait dengan aspek
lingkungannya
h) Rekomendasi untuk perbaikan
Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup keputusan apapun dan
tindakan-tindakan terkait dengan perubahan yang mungkin terhadap kebijakan
lingkungan, tujuan, sasaran dan elemen-elemen lain dari sistem manajemen
lingkungan, konsisten dengan komitmen untuk perbaikan secara berkelanjutan.