2. DAMPAK LINGKUNGAN :
Setiap perubahan, baik yang merugikan ataupun
menguntungkan yang keseluruhan atau sebagian disebabkan
oleh aspek lingkungan organisasi
LINGKUNGAN :
Keadaan sekeliling dimana organisasi beroperasi, termasuk
udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan
interaksinya
SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN :
Bagian sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk
mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan mengelola
aspek lingkungannya
3. ASPEK LANGSUNG :
Aspek lingkungan yang dapat dikendalikan secara langsung oleh
organisasi karena berasal dari aktifitas organisasi itu sendiri
ASPEK TIDAK LANGSUNG :
Aspek lingkungan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan
bagi suatu organisasi yang dihasilkan oleh aktifitas di luar
organisasi sehingga tidak dapat secara langsung dikendalikan
ASPEK LINGKUNGAN:
Unsur suatu kegiatan, produk atau jasa dari organisasi yang
dapat berinteraksi dengan lingkungan
ASPEK LANGSUNG PENTING :
Aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat/berpotensi
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
4.
5. Komitmen Manajemen
Identifikasi Aspek
Lingkungan
Kaji Awal
Lingkungan
Identifikasi Kejadian,
Tuntutan dan Kasus
Lingkungan
Identifikasi dokumen
Panduan Menejemen
Identifikasi Peraturan
Dan Persyaratan Kondisi Gap
/Laporan
Pengembangan
Dokumen
Penetapan Kebijakan
Lingkungan
Pengembangan
Tujuan/Program
6. PERENCANAAN PROGRAM SML
Kondisi Proses :
Pada Proses Normal
Pada Proses Abnormal
Kondisi Darurat
EVALUASI ASPEK LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN
Pertimbangan 8 Aspek Ling :
1. Emisi ke udara
2. Buangan ke air
3. Buangan ke tanah
4. Penggunaan Bahan baku
dan SDA
5. Penggunaan Energi
6. Radiasi Energi
7. Limbah dan produk samping
8. Atribut Fisik
Aspek Langsung
Aspek Tak Langsung
7. • DAPAT DIKENDALIKAN
– Penggunaan material
– Penggunaan energi
– Limbah
– Produk dan jasa
• DAPAT DIPENGARUHI
– Kontraktor
– Pemasok
• DI LUAR PENGARUH ORGANISASI
8. • NORMAL
– Operasi terencana (planned operation)
– Perawatan terencana (planned maintenance)
– Pencucian dan pembersihan
• ABNORMAL
– Mulai dan selesai (star-up and shut down)
– Tumpahan
– Kecelakaan kegagalan operasi
• DARURAT
– Kegagalan sistem
– Bajir, gempa
– Kebakaran
9. • Metode harus logis
• Metode harus efektif
• Konsisten dalam penentuan dan penafsiran
tingkat kepentingan dampak
• Pengidentifikasi dan penilai harus kompeten
• Rinci
• Mutakhir
10. Adakah Peraturan Terkait Aspek
Evaluasi
Evaluasi dengan Kriteria
Faktor Negatif dan Positif
Tidak
Ya
Adakah Parameter / NAB
Aspek Penting
Tidak
Ya
Adakah Data Pengukuran
Tidak Aspek Penting
Apakah Data Pengukuran
Telah sesuai parameter
Ya
Tidak Aspek Penting
Ya
Komitmen
Evaluasi dengan Kriteria
Faktor Negatif dan Positif
Pilihan
Aspek Tidak Penting
TERKAIT PERATURAN
11. PERTIMBANGAN FAKTOR NEGATIF (N)
PERTIMBANGAN FAKTOR POSITIF (P)
NILAI TINGKAT SIGNIFIKANSI/KEPENTINGAN ASPEK LINGKUNGAN (Ast)
Ast = N - P
Perhitungan Aspek Negatif :
N = F ( 0,085S + 0,085L + 0,33B )
Perhitungan Aspek Positif :
P = ( 0,085K + 0,165W + 0,25O )
TIDAK TERKAIT PERATURAN
12. F = nilai kuantitatif frekuensi dampak negatif
S = nilai kuantitatif lingkup sebaran dampak negatif
L = nilai kuantitatif jumlah komponen yang terkena dampak
B = nilai kuantitatif tingkat bahaya dampak negatif
K = nilai kuantitatif komitmen perusahaan
W = nilai kuantitatif pengelolaan limbah
O = nilai kuantitatif opini positif masyarakat
TIDAK TERKAIT PERATURAN
13. Frekuensi kejadian (F) Nilai bobot
Terjadi setiap tahun atau lebih
Terjadi setiap bulan atau kurang dari setahun
Terjadi setiap minggu atau kurang dari sebulan
Terjadi setiap hari
Terjadi terus-menerus
1
2
3
4
5
KOMPONEN FAKTOR NEGATIF (N)
14. Lingkup sebaran (S) Nilai bobot
Hanya terjadi pada lokasi aktivitas
Terjadi pada area lingkup sertifikasi
Terjadi keluar area sertifikasi
Terjadi keluar batas kabupaten
Terjadi keluar batas propinsi
1
2
3
4
5
KOMPONEN FAKTOR NEGATIF (N)
16. Catatan : Bahaya terhadap manusia meruju pada prinsip K3
Tingkat bahaya (B) Nilai bobot
Gangguan Fungsi SDA, Atau Gangguan
Kenyamanan
Rusaknya SDA, dapat dipulihkan secara
alamiah atau cidera ringan
Rusaknya SDA tapi harus dipulihkan dengan
Intervensi manusia, cidera berat
Rusak tetap SDA tidak dapat dipulihkan,
menyebabkan acat permanen.
Musnahnya SDA, menyebabkan kematian
1
2
3
4
5
KOMPONEN FAKTOR NEGATIF (N)
17. Komitmen Manajemen (K) Nilai bobot
Tidak ada komitmen tertulis
Komitmen terdokumentasi tapi tidak dilaksana-
kan
Komitmen tidak terdokumentasi tetapi ada bukti
fisik / kondisi
Komitmen terdokumentasi tetapi pelaksanaan
belum efektif
Terdokumentasi dan dilaksanakan dengan baik
1
2
3
4
5
KOMPONEN FAKTOR POSITIF (P)
18. Tindakan Pengelolaan (W) Nilai bobot
Identifikasi Aspek/ Relokasi timbulnya aspek
Praktek pengurangan jumlah buangan (Reduce)
atau Praktek Pemanfaatan kembali (Re-use)
Praktek proses daur ulang (Recycle)
Instalasi atau modifikasi perangkat pencegah
aspek lingkungan (Redesign)
Mengganti/menghilangkan adanya aspek
lingkungan (clean emmission)
1
2
3
4
5
KOMPONEN FAKTOR POSITIF (P)
20. Hasil Evaluasi Aspek Lingkungan dengan perhitungan bobot
kriteria, diurutkan dari nilai tertinggi, hingga nilai terendah.
Untuk menentukan batas signifikan dapat dilakukan dengan
cara:
Ditetapkan oleh Top Manajemen atau Wakil Manajemen
(dengan kriteria konsisten)
Berdasarkan batas nilai bobot, misal menggunakan :
(Nilai tertinggi + Nilai Terendah) / 2 = batas nilai signifikan
Berdasarkan klas peluang nilai bobot (sesuai formula)