1. Didiseminasikan Untuk Kepala Sekolah Kota Depok, 24 s.d.25.05.2022
(Hotel Bumi Wiyata_Kota Depok)
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022
Kurikulum Merdeka
SUMBER : ADVOKASI_IKM Novotel Solo –Surakarta_05 s.d. 08 April 2022
• Tim Pendamping
2. FASILITATOR
:
Hj.Ijah Sopiah,M.Pd.
Safiah Zuhra, M.Pd.
H.Wagiran, S.Pd
Hj.Yeny Mulyani,S.Pd MM
Ida Rosida, M.Pd.
Yustina,S.Pd.MM
Drs.DedeSulaeman,MM
Ade SukmaNurzani, M.Pd..
Dyah Safitri, M.Pd..
Kabul Sucipto, M.Pd..
3. Tujuan Kegiatan Ini
Setelah sesi ini, diharapkan memahami:
a. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya,
b. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan,
Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan
Kebutuhan Satuan Pendidikan,
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d. Penggunaan Perangkat Ajar.
4. Bahasan
Struktur Kurikulum Merdeka,
termasuk intrakurikuler dan
kokurikuler, termasuk
pengelolaan sumber daya untuk
mendukung projek.
Prinsip pembelajaran dan
asesmen dan penerapannya,
termasuk pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
(teaching at the right level) dan
penyusunan rapor peserta
Didik.
Penggunaan perangkat ajar,
mulai dari penggunaan contoh-
contoh yang diberikan
pemerintah, hingga penyusunan
perangkat ajar.
A C
D
B Penyusunan kurikulum
operasional satuan
pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan satuan
pendidikan
20. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk setiap mata
pelajaran mengacu
pada capaian
pembelajaran.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20%
beban belajar per tahun.
A. Struktur Kurikulum Merdeka
21. Fase A
Kelas I dan II
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3
(tiga) Fase:
Fase B
Kelas III dan IV
Fase C
Kelas V dan VI
A
B
C
22. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
1. Dilakukan secara fleksibel, baik muatan
maupun waktu pelaksanaan.
2. Mengacu pada capaian Profil Pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran
pada mata pelajaran.
3. Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran, dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama
23. • Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum
dituliskan secara total dalam satu tahun.
• Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu
setiap minggunya secara fleksibel dalam satu
tahun ajaran.
Alokasi waktu
24.
25.
26.
27. ** Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama
masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakanminimal 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni
Tari).
*** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 64
(enam puluh empat) JP
per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahanyang
diselenggarakanoleh
satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi
Projek per
tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224
Matematika 160 (5) 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64***
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
28. Muatan Lokal
Metode
mengintegrasikan
muatan lokal ke dalam
mata pelajaran lain
Mengintegrasikan
muatan lokal ke tema
proyek penguatan
profil Pancasila
Mengembangkan mata
pelajaran khusus muatan
lokal yang berdiri sendiri
sebagai bagian dari
program intrakurikuler
Muatan lokal dapat
dilakukan
melalui tiga metode:
Satuan pendidikan dan/atau
pemerintah daerah dapat
menambahkan muatan
tambahan:
Sesuai dengan
kebutuhan
Sesuai
dengan
karakteristik
Mengelo
la kurikulum
muatan
lokal secara
fleksibel
Muatan
Lokal
29. B. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
• Bagaimana menyusun pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan?
• Pernahkah Bapak/Ibu menyusun pedoman perangkat
pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan satuan Pendidikan
• Apa yang harus dilakukan?
30. Kurikulum operasional yang dikembangkan:
❑ Sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
Satuan pendidikan, dan daerah.
❑ Melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum
operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
31. Komponen kurikulum operasional:
❑ karakteristik satuan pendidikan;
❑ visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
❑ pengorganisasian pembelajaran;
❑ perencanaan pembelajaran; dan
❑ lampiran-lampiran
• Satuan Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi dan
mengadaptasi contoh model perangkat ajar yang diberikan oleh
pemerintah.
• Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format
kurikulum operasional satuan
dan sistematika penyusunan
pendidikan.
Komponen KOSP
32. Prinsip Pengembangan KOSP
KOSPKeragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik
(Merujuk ke P5)
Kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
Pendidikan dan lingkungan sosial budaya
Memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan
Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis
data dan actual; (SESUAI RAPOR PENDIDIKAN)
Melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai
pemangku
kepentingan (Ortu, masyarakat, Dudi, dinas
Pendidikan)
Berpusat Pada
Pesdik
Kontekstual
Esensial
Akuntabel
Melibatkan
Pemangku
Kepentingan
33. Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat
TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan
kebutuhan satuan pendidikan
1
Menganalisis
konteks
KARAKTERIS
TIK SATUAN
PENDIDIKAN
2
Merumuskan
VISI MISI
TUJUAN
3
Menentukan
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
4
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJARAN
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
SNP
34. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan,
sekolah perlu melakukan analisis karakteristik dan
lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan
yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi
nyata/kondisi satuan pendidikan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk
pengumpulan, pengorganisasian, analisis
dan dokumentasi data
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan
untuk mengembangkan strategi atau solusi
Berikut adalah pilihan
cara untuk
mengumpulkan
informasi
● Kuesioner, dengan
pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan
dan
sasaran yang dibutuhkan.
● Wawancara, untuk
mendapatkan
data secara langsung.
● Diskusi kelompok
terpumpun (FGD)
dengan mengundang
perwakilan dari
seluruh warga
satuan
pendidikan dan
tokoh
masyarakat.
35. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam
analisis lingkungan belajar satuan pendidikan:
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting
untuk dilestarikan?
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai
bagian dari masyarakat setempat?
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah
dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan
pendidikan itu sendiri)?
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam
menyiapkan peserta didik mencapai profil
Pelajar Pancasila?
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
guru dan tenaga kependidikan, mutu
dan relevansi pembelajaran
Beberapa alat yang dapat digunakan
untuk menganalisis informasi:
● Analisis SWOT
(streng,
weakness,
oportunitis,
treats (
kekuatan,
kelemahan,
peluang,
ancaman)
● Root Cause (menganalisis masalah dan
akar masalah)
● Fish Bone (analisis penyebab masalah
dan solusinya)
36. [CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
Peserta didik
● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasitersebut?
● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
Guru dan tenaga kependidikan
● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
pembelajaranyang optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
kelompok tersebut?
● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
membutuhkan bantuan/dampinganlebih banyak?
● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
latar belakang dan kebutuhan?
Sarana dan prasarana
● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
pembelajaranyang optimal?
● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
mengelola data?
Sumber daya alam, sosial, dan
budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas
dan mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari
lingkungan sekitar yang dapat
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan
dalam proses belajar?
Sumber pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan
pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan kebijakan di
daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan
terkait indikator?
● Apa saja perubahan sistem yang
terjadi?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk
mendukung pencapaian indikator?
Kemitraan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat
dilibatkan untuk mendukung program
satuan pendidikan? (organisasi,
komunitas, tokoh, dll.)
Analisis lingkungan belajar
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
masa depan dan ingin diwujudkan oleh
satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikanbisa
mencapai gambaran ideal tersebut?
Review Visi Misi
● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam
visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
yang lebih sesuai dengan kondisi
lingkungan dan karakteristik peserta
didik??
● Apa saja prioritasnya?
Review Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan
pendidikan (atau program keahlian untuk
SD) dalam mendukung kompetensi
peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki
oleh peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap
penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai
peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin
dibangun?
● [SD] Jabatan pekerjaan/okupasiapa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
Satuan
Pendidikan
Visi - Misi - Tujuan
40. Bahasa Inggris
Pembelajaran Tematik
● Pembelajaran tematik diibaratkan
gado-gado, dimana bermacam
bahan dicampur namun masih
dapat dipilah
● Jadwal disusun berdasarkan mata
pelajaran tetapi kegiatan pembelajaran
dijalankan dengan merujuk pada tema
yang sudah ditentukan
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara
menyusun TP yang sesuai dengan tema
● Saat perencanaan pembelajaran guru
dan wakil kepala sekolah bidang
kurikulum melihat CP dan
mengidentifikasi tema- tema yang bisa
menjadi fokus pembelajaran
Contoh desain pembelajaran tematik fase A
Sumber daya
alam lokal untuk
menjaga
kesehatan dalam
keseharian
menulis teks deskripsi mengenai
satu sumber daya alam dari
daerahnya yg bisa dimanfaatkan
untuk kesehatan masyarakat.
Pendidikan
Pancasila
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari
hasil pengamatan , siswa dapat
menyembutkan symbol sila – sila
Pancasila
Seni Musik
siswa belajar memainkan
alat musik dari daerah
lokal yang menggunakan
bahan yang diambil dari
alam sekitarnya. Siswa
juga berdiskusi
mengenai peran bermusik
dalam kesehatan emosi
(memberikan
ketenangan/menghibur)
Bahasa Indonesia
siswa membuat pertanyaan untuk
diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya
alam lokal Siswa mencatat
informasi yang didapat secara
terstruktur (belajar membuat tabel
atau diagram) dan berdiskusi untuk
membuat cara
mengkomunikasikan informasi
tersebut.
41. Pembelajaran Integratif
● Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah
● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman
terhadap satu ide besar (konsep)
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala
sekolah bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah
ide besar (konsep) yang menjadi tujuan akhir proses
pembelajaran
● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata
pelajaran, sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran
integratif
42. Contoh desain unit integratif fase A
Ide utama/ konsep: Elemen keterampilan proses:
Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan
panduan, peserta didik melihat tayangan atau rekaman
pembacaaan teks Pancasila, kemudian guru
memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan teks
Pancasila yang telah diliat dan didengar oleh peserta
didik, Guru memberikan tanggapan atas respon dari
peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru
dapat memberikan penjelasan tentang makna setiap sila
dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari (penguatan
elemen akhlak kemanusiaan dan elemen kepedulian).
Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai
gambar yang disajikan guru yang mencerminkan
nilai Pancasila.
Mengamati dan menyimak cerita
bergambar mengidentifikasi nilai
Pancasila,
ASSESMENT(performancetask):
Memperhatikan cerita
bergambar kemudian
menceritakan aktivitas sesuai
gambar yang mencerminkan
nilai Pancasila
Mata pelajaran yang
terintegrasi:
Bahasa Indonesia dan
Pendidikan Pancasila
43. Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan makanan
dengan lauk yang terpisah
Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai
Capaian Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran
Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum melihat TP dan merancang asesmen dan
kegiatan untuk setiap mata pelajaran
Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiatan
pembelajaran dijalankan dengan merujuk pada tema yang sudah
ditentukan
44. Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa
Pada akhir fase A, peserta didik
dapat:
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin,
minat, dan perilakunya;
membedakan identitas dirinya
dengan teman-temannya; dan
menyebutkan karakteristik dan
ciri- ciri fisik orang dan benda
yang ada di rumah dan di
sekolah, sebagai bagian tak
terpisahkan dari wilayah NKRI
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengenali
dan menceritakan simbol-
simbol sila PancasilaPada
lambang negara “Garuda
Pancasila” serta menerima
dan bersikap jujur, rukun,
santun, percaya diri, dan
mandiri yang sesuai dengan
silasila Pancasila
membaca, menuliskan,
membandingkan,
mengurutkan bilangan
cacah sampai dengan 999
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir kelas 1, peserta didik
dapat mengurutkanbilangan
cacah sampai angka 99,
membandingkan (lebih besar
atau lebih kecil), serta
menghitunghasil penjumlahan
dan pengurangannya dengan
cara membilang dalam
menyelesaikan masalah
Pada akhir fase ini, disusun
dengan tujuan untuk
memperkuat fondasi dasar
keterampilan literasi pelajar
kelas awal. Sebelum dapat
menguasaianeka keterampilan
berbahasayang lebih kompleks,
Tujuan Pembelajaran
Pelajar mampu bersikapmenjadi
pembacadan pemirsa yang baik.
Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaandan
tayangan yang dipirsa tentang diri
dan lingkungan,narasiimajinatif,
dan puisi anak. Pelajar mampu
menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa denganbantuan
ilustrasi.
Di akhir fase A, siswa
mampu menggunakan
bentuk-bentuk dasar
geometrissebagai
ungkapan ekspresi kreatif
dalam merespon berbagai
obyek dari dunia
sekitarnya dengan konsep
bentuk yang jelas
Tujuan Pembelajaran:
Mengenal dan mengidentifikasi
jenis-jenis garis berdasarkan
arah dan bentuk ●
Garis lurus
dan lengkung ●
Garis vertikal,
horizontal, dan diagonal
45. Jumat
PJO
K
Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bahasa
Inggris
08.40 - 09.00 istirahat
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJO
K B. Indonesia
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Seni dan
Budaya
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJO
K
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Seni dan
Budaya
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakancontoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya
dikaitkandengan tema
07.00 - 07.35 Matematika
07.35 - 08.05
Senin Selasa Rabu Kamis
Bahasa Indonesia Matematika
Matematika Bahasa Indonesia Matematika
Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika
B. Indonesia
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa
Indonesia
Agama dan Budi Pekerti
10.45 - 11.05 istirahat
11.05 - 11.40 Pendidikan
Pancasila
Pendidikan
Pancasila
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bahasa
Indonesia
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajarPancasila
12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa
Indonesia
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
46. Pendidikan
Pancasila
Bahasa
Indonesia
Elemen Menyimak:
Peserta didik mampu
memahami ide pokok
(gagasan) suatu pesan
lisan, informasi dari
media audio, teks
aural (teks yang
dibacakan dan/atau
didengar), dan
instruksi lisan yang
berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu
memahami dan
memaknai teks narasi
yang dibacakan atau
dari media audio.
Elemen Membaca &
Memirsa:
Peserta didik mampu
memahami pesan dan
informasi tentang
kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi
anak dalam bentuk cetak
atau elektronik. Peserta
didik mampu memahami
ide pokok dan ide
pendukung pada teks
informasional dan mampu
menjelaskan
permasalahan yang
dihadapi oleh tokoh cerita
pada teks narasi. Peserta
didik mampu menambah
kosakata baru dari teks
yang dibaca atau
tayangan yang dipirsa
sesuai dengan topik.
Elemen Berbicara &
Mempresentasikan:
Peserta didik mampu
berbicara dengan pilihan
kata dan sikap tubuh/gestur
yang santun, menggunakan
volume dan intonasi yang
tepat sesuai konteks;
mengajukan dan
menanggapi pertanyaan
dalam suatu percakapan
dan diskusi dengan lebih
aktif. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan
dalam suatu percakapan
dan diskusi dengan
menerapkantata caranya.
Peserta didik mampu
menceritakan kembali
suatu
informasi yang dibaca
atau didengar dari teks
narasi
dengan topik yang beragam.
Peserta didik dapat mengenal
identitas dirinya dan
teman-temannya sesuai
budaya, minat, dan
perilakunya; cara
berkomunikasi dengan
mereka; mengenali
karakteristik fisik dan non-
fisik orang dan benda
yang ada di lingkungan
sekitarnya; serta
memahami bahwa
kebinekaandapat
memberikan kesempatan
untuk mendapatkan
pengalaman dan pemahaman
yang baru.
47. Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.40 - 09.00 istirahat
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
10.45 - 11.05 istirahat
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJOK Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJOK Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif
Contoh jadwal pembelajaran berbasis Tematik Integratif
Rabu
Selasa
Senin
48. Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Peserta didik mampu
bersikap menjadi pendengar
yang penuh perhatian. Peserta
didik menunjukkan minat
pada tuturan yang didengar
serta mampu memahami
pesan lisan dan informasi
dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau
didengar), instruksi lisan, dan
percakapan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
CP Elemen Menyimak: CP elemen Bilangan :
● Peserta didik menunjukkan
pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 100,
mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi
(menyusun) dan dekomposisi
(mengurai) bilangan. .
● Peserta didik dapat melakukan
operasi penjumlahan dan
pengurangan menggunakan
benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20. .
CP elemen Pancasila
▪ Peserta didik mampu mengenal
dan menceritakan simbol dan
sila-sila Pancasila dalam
lambang negara Garuda
Pancasila
▪ Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan
menjelaskan hubungan antara
simbol dan sila dalam lambang
negara Garuda Pancasila
▪ Peserta didik mampu
menerapkan nilainilai
Pancasila di lingkungan keluarga
dan seko
49. Tujuan pembelajaran: Peserta didik
menyimak dengan saksama, memahami
instruksi yang lebih kompleks,
memahami dan memaknai ide pokok
dalam teks audiovisual dan teks aural
(teks yang dibacakan) yang sesuai
jenjangnya.
Asesmen: Merancang media penyampaian
pesan
Kegiatan pembelajaran :
● Mengamati berbagai media
penyampaian pesan, contoh: video,
poster, artikel pendek dan
mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan
● Mendiskusikan media yang paling efektif
dalam
menyampaikan pesan
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
media apa yang paling disukai teman-
temannya
● Mendesain media penyampaian pesan
Tujuan Pembelajaran:
mendesain kuesioner sederhana,
mengorganisasikandata
Asesmen: membuat kuesioner
sederhana
Kegiatan pembelajaran:
● Penjelasan tentang bentuk dan
fungsi kuesioner
● Membuat pertanyaan untuk
kuesioner
● Merancang kuesioner secara
berkelompok
Tujuan Pembelajaran:
Memahami pengaruh
budaya dengan cara
berkomunikasi
Asesmen: membuat salindia ttg
pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Kegiatan pembelajaran:
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
mempengaruhi gaya berkomunikasi
● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di
sekolah?
● Brainstorm: bagaimana cara
berkomunikasi yang paling sesuai
untuk masyarakat sekolah?
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
50. D. Penggunaan Perangkat Ajar
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
kompetensi dan karakter peserta didik secara
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan
holistik;
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
51. Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakanbagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Prinsip Asesmen
52. 1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).
1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik
peserta didik.
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
3. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
53. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun
referensi atau inspirasi
sebagai dalam merancang pembelajaran.
54. Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik,
serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan
inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan
pembelajaran/RPP/modul ajar.
55. Aktivitas 4(Kinerja)
Menyelesaikanpermasalahan berkaitandengan penjumlahan dan
pengurangan
dua bilangan cacah sampai 20
Aktivitas 5(Sumatif 2: Proyek)
Melakukanbermainperandengankegiatanjual beli yangberkaitan
denganpenjumlahan danpengurangan
Tujuanpembelajaran
● Pesertadidikdapat
menjumlahkandan
mengurangkandua
bilangan cacahsampai20
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 1(Kinerja)
Pesertadidiksecaraberkelompok melakukankegiatanLima
dikurangidua
Aktivitas 2(Kinerja)
Menjumlahkanduabilangancacahsampai20prakteksimulasi
Aktivitas 3(Tes)
Menyelesaikansoalceritamengenaipenjumlahandanpengurangandua
bilangancacahsampai 20
ProfilPelajarPancasila:
● Bernalar kritis
● GotongRoyong
● Mandiri
AsesmenSumatif
Menyelesaikansoalceritamengenai
penjumlahandanpengurangandua
bilangancacahsampai 20
39
Diskusi dankegiatanberkelompokdibagiberdasarkankelompokdengankesiapanyang
berbeda,sehinggapembelajaransesuaidengantingkatkesiapanpesertadidik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang
membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
pesertadidikdalamdiskusidanpemilihanbentukuntuktugasasesmensumatif.
Contohpenerapan
penyesuaian pembelajaran
danpengembangan PPP
AsesmenDiagnostik:
Tes:
● Menyebutkanurutanbilangan
cacahdengantepat
● Pemahamantentang
Penjumlahandanpengurangan
Untukmengidentifikasi kemampuan
berhitungpengurangandan
penjumlahan
MODUL AJAR
MATEMATIKA
56. Tujuan pembelajaran
● M elalui k egia tan m e ng a m a t i
dan menyimak cerita
b e r g a m b a r , pes erta didik
menunjukkan sikap sesuai
dengan nilai pancasila
terhadap diri sendiri dan
o r a n g lain s ebagai t a n d a
syukur k epada Tuhan YME.
● Melalui m engam at i g a m b a r
dan v ideo simbol Pancasila,
peserta didik dapat
menghubungkan cimbol-
simbol Pancasila dengan sila-
sila Pancasila
● Melalui kegia ta n m ew a rna I
● Secara berkelompok peserta
didik dapat mengaitkan/
mencocokkan gambar symbol
sesuai Garuda Pancasila.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
Aktivitas 1(Kinerja)
Menceritakan aktivitas p a d a cerita b e rg a m b a r
tentang implementasi sila Pancasila.
Aktivitas 2 (Tes)
M enuliskan penerap an sila p a ncasila di rumah d a n
menyebutkan sila-sila Pancasila
Aktivitas 3 (Kinerja)
M enyelesaikan perm asalahan/ m em berikan pend
ap a t dengan memberikan pendapat yg sesuai
g a m b a r/a rtikel berita/s a a t berm a in yang m
enunjukkan sikap sesuai nilai Pancasila
Aktivita s 4 (Kiner ja )
Menyelesaikan kegiatan m e w a r n a i bersama
dan mencocokkan g a m b a r simbol sesuai G a r u
da Pancasila
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
M e m b u a t sebuah video / pertunj ukan bermain
peran dengan tema penerapa n pancasila d a l a
m kehidupan
Pendidikan Pancasila
12 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Beriman b e r t a k w a
kep a da Tuhan YM E &
berakhlak mulia
● Mandiri
● Kreatif,
Asesmen Sumatif
- Ceritakan contoh
penerapan sila
Pancasila d a l a m
kehidupan sehari-
hari!
- Gambarkan
lambang sila
pancasila
Diskusi dan kegiatan berkelompok d ib agi berdasarkan
kelompok dengan kesiapan y an g berbeda, sehingga pemb
elajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan
pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen ber
na la r kritis dan juga mandiri d en g a n melibatkan peserta
didik d a l a m diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas
asesmen sumatif.
Contoh penerapan
penyesuaian
pembelajaran dan
peng e mbangan PPP
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● A p a l am bang negara Indonesia?
● Bagaimana bentuk lam bang negara
Indonesia
Untuk mengidentifikasi pem aham an
l am bang negara Indonesia dan
implementasi dal am kehidupan s
ehari- hari.
57. Apa yang terjadi
apabila tidak
adaair?
Apa sajakah fungsi air
bagi makhluk hidup
di muka bumi?
Bagaimana
proses terjadinya
daur air?
Bagaimana cara
memperolehair
bersih?
Apa masalahyang
terjadi tentang air?
Bagaimana menunjukan
pemahaman tentang
pengaruhsiklus air?
Aktivitas 1: Diskusi
fungsi air untuk
manusia.
Formatif asesmen
Aktivitas 2:Curah
pendapat tentang
fungsi air.
Formatif asesmen
Aktivitas 3:
Eksperimendaur air.
Aktivitas 4:Praktek
penyaringan air bersih.
Aktivitas5:Risetkelompok
tentang airbersih.
Formatif asesmen
Aktivitas 6: Pameran
dan Presentasi
pemahaman.
TujuanPembelajaran:
Pesertadidik mengidentifikasi urutansiklus air.
Pesertadidikmendeskripsikanpengaruhsiklus
airdalamkehidupan sehari-hari.
Asesmen sumatif:
Menunjukkanpemahaman
mengenai pengaruhsiklusair
dalampresentasidan
pamerankarya.
Indikatorasesmensumatif:
Memberikangambaraninformasi
detaildanakurat,relevan,dan
berhubungandengan topik.
Presentasiberisipesan yang jelas
dipahamiaudiens.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MAuntuk Kelas 4
(Fase B)
Profil PelajarPancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Asesmen Diagnostik:
Menjawabtigapertanyaan tentang siklusair.
Urutan Kegiatan
TautanMAIPAS
Kelas 4
SiklusAir
41
Asesmensumatifmemberikanpilihandalammembuatprodukpresentasi,bisadenganmenulislaporan
ilmiah,membuatrekamansandiwara radio,rekamansiaranatauposter/infografis.Dalameksperimen daur
air,gurumemberikanpilihanmenantangsesuaidengantingkatkesiapan pesertadidik,dengan
tigakegiataneksperimenyang berbeda.
Contohpenerapanpenyesuaian
pembelajaran danpengembanganP3
58. 1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar
(rapor) peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia,
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
tua.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik,
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran,
nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK
atau sederajat, satuan pendidikan dan pendidik
memiliki keleluasaan menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Pelaporan Kemajuan Belajar
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
sekurang-kurangnya pada setiap akhir
semester.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor
peserta didik secara berkala melalui e
rapor/dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
a. laporan kemajuanbelajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajar Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik
untuk SMK
e. prestasi akademikdan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran.
orang tua/wali.
62. Kesimpulan
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika
penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar dari berbagai sumber. Perangkat ajar dapat langsung digunakan
pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang
pembelajaran point.
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel,
baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil
harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta
didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
63. Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD a SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain
sebagai pendekatan
belajar yang utama
Penguatan literasi
dini dan penanaman
karakter dapat
melalui kegiatan
bermain-belajar
berbasis buku
bacaan anak
Fase Fondasi untuk
meningkatkan
kesiapan bersekolah
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan
perayaan hari
besar dan
perayaan tradisi
lokal
Penguatan kompetensi yang
mendasardan
pemahaman holistik:
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata
pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai
mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial (IPAS)
• Integrasi
computational
thinking dalam mata
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
• Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 2 kali
dalam satu tahun ajaran
Penyesuaian
dengan
perkembangan
teknologi digital,
mata pelajaran
Informatika
menjadi mata
pelajaran wajib
Panduan untuk
guru Informatika
disiapkan untuk
membantu
guru-guru pemula,
sehingga guru mata
pelajaran tidak
harus berlatar
belakang
pendidikan
informatika
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila
dilakukan minimal
3 kali dalam satu
tahun ajaran
Program peminatan/
penjurusan tidak
diberlakukan
Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk
menentukan pilihan mata
pelajaran di kelas 11.
Mata pelajaran yang
dipelajari serupa dengan
di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran
dari Kelompok Mapel
Wajib, dan memilih mata
pelajaran dari kelompok
MIPA, IPS, Bahasa, dan
Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran,
dan pelajar menulis esai
ilmiah sebagai syarat
kelulusan
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Struktur lebih sederhana
dengan dua kelompok mata
pelajaran, yaitu Umum dan
Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan
meningkat dari 60% ke 70%
Penerapan
pembelajaran berbasis
projek dengan
mengintegrasikan mata
pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
minimal 6 bulan (1
semester).
Pelajar dapat memilih mata
pelajaran di luar program
keahliannya
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual
Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang
sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di SLB
juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang sama
dengan sekolah reguler,
dengan kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
pelajar di SLB