SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Bagian1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sekilas Desain Workshop
● Apa hasil belajar yang hendak dicapai?
Mengenali bagaimana melakukan analisis karakteristik
satuan pendidikan untuk memfasilitasi penyusunan visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan
● Apa Bukti dan Asesmen untuk mengukur hasil belajar?
Hasil diskusi kelompok pada Sesi Ruang Kolaborasi dan
Rencana Aksi Nyata pada Sesi (Rencana) Aksi Nyata
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mulai dari Diri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan
dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan
tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
2. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa
tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan
bagaimana menghadapinya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
3. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan
penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran
Anda dalam kegiatan tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
4. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulum operasional-nya sendiri?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan
perlu melibatkan seluruh warga sekolah?
2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah?
3. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan
pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum Operasional?
● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda
antar Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Operasional
● Berpusat pada Peserta Didik
● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Profil Pelajar Pancasila merupakan
Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Profil Pelajar Pancasila
● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Komponen Kurikulum Operasional Sekolah
● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru,
dan tenaga kependidikan.
- Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan
tapi juga program keahliannya.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting
dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan
penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan
lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan,
sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia
kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka
● .
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik
Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan secara Umum
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara
analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan,
visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses, selama hasilnya selaras antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik
Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan (untuk Sekolah Menengah
Kejuruan)
● Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah.
● Tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan
analisis kebutuhan dunia kerja.
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis
karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan
pendidikan, serta tujuan dan strategi program keahlian.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses dari tiap sekolah dan program keahlian, selama hasilnya
selaras antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Karakteristik Satuan Pendidikan
● Menggambarkan keunikan SMK dan program keahlian dalam hal peserta didik, sosial,
budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
● SMK yang berada di bawah yayasan tertentu dapat merumuskan idealisme yayasan
tersebut selama tidak bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan Profil
Pelajar Pancasila.
● Menggambarkan program keahlian yang dibuka dan rasional program keahlian tersebut
dibuka. Catatan: SMK boleh membuka lebih dari 1 program keahlian sesuai kebutuhan
dunia kerja.
Karakteristik Program Keahlian
● Menggambarkan konsentrasi dari setiap program keahlian yang dibuka, contoh:
Program Keahlian Teknik Otomotif, akan memilih untuk berkonsentrasi pada perawatan
dan perawatan sepeda motor yang sebelumnya disebut sebagai kompetensi keahilian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.
● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi
satuan pendidikan.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna
Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan:
Analisis Lingkungan Belajar
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta
mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan dalam proses belajar?
Sumber Pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator?
Kemitraan
● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan
pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi,
Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Reviu Visi dan Misi
● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik
● Apa saja prioritasnya?
Reviu Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan)
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh
lulusan program keahlian ini?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
harus Berpusat pada Peserta Didik
● Visi: Gambaran masa depan, realistis
● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat
pada Peserta Didik
● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik
mengenal diri dan cara belajar mereka.
● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka,
merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu.
● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh
sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang
Berpusat pada Peserta Didik
● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama
tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat
perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna mengembangkan nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila.
● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK,
secara kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan
sumber daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan
pendidikan).
● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran
untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensi.
● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh
program pembelajaran di satuan pendidikan.
● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaranguna
memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Kurikulum Operasional per Jenjang
Pendidikan ada pada folder bahan bacaan LMS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Sekolah
Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang telah
disusun secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional SMP Model 6 ini mengakomodir kebutuhan para
pelajar untuk mengembangkan kemampuan keterampilan Abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative), dan HOTS (High Order Thinking Skill).
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SMP Model 6 sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas penduduk di kota sekitar, dengan potensi wilayah/letak yang strategis di tengah perkotaan memiliki beberapa kekuatan, di
antaranya: 1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan; 2) lingkungan gedung perkantoran yang memudahkan sekolah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3) kultur masyarakat
Madiun yang bernuansa ke-Mataraman (perpaduan budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur); 4) sarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai; 5) merupakan salah satu sekolah rujukan yang terletak di jantung kota
dengan lingkungan yang asri dan rindang; dan 6) letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SMP Model 6 juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1) sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skills yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang
sesuai standar SNP); dan 2) laboratorium IPA yang kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik
maupun non-akademik.
Masyarakat di sekitar SMP Model 6 sebagian besar adalah pegawai pemerintahan, BUMN, pegawai swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan perkotaan dan input
peserta didik yang mayoritas dari dalam kota, serta kondisi kota yang tidak begitu luas dengan tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide
dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha. Wisata wirausaha tersebut di antaranya adalah kerajinan batik, kuliner khas daerah, dan taman buatan kota. Dalam rangka meningkatkan potensi
tersebut, SMP Model 6 mengadakan kerjasama dengan dunia usaha dan sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada di kota.
Kota di mana SMP Model 6 berlokasi, juga mempunyai budaya daerah yang menjadi ciri khas yaitu pendekar. Dalam rangka mewujudkan budaya daerah terssebut, maka diwadahi dalam suatu kegiatan dengan nama “TUGU
PENDIKAR SAKTI” (SaTU Guru sebagai PENDIdik KARakter yang menghasilkan Satu Karya presTasI peserta didik). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan karakter peserta
didik yang mampu bersaing dalam dunia global.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-
sila Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SMP Model 6 menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik SMP Model 6 diharapkan mempunyai life skills yang berguna dan mampu mengaplikasinnya dalam masyarakat dan dunia pendidikan. Sehingga harapan dari Pemerintah Kota Madiun untuk mencetak generasi yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan terwujud. Salah satu upaya untu mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilkan salah satu
karya yang mencerminkan Profil Pelajar Pncasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong-royong dan berkebhinekaan global.
Secara yuridis, Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku, baik itu dari pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, Kurikulum
Operasional SMP Model 6 mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam pembelajaran dan penilaian.
Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan besifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi profesional dalam layanan pada peserta didik.
Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI (mengembangkan dari yang telah ditiru/yang telah ada) ,dan
dengan mempertimbangka tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat, yaitu NGGAWE (mencipta/membuat/menghasilkan/menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik bersama guru di SMP Model6.
Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang-Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks Merdeka Belajar, proses belajar di SMP Model 6 berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif.
Pembelajaran di SMP Model 6 yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi
Kurikulum Operasional Sekolah disusun oelh Satuan Pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara
pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus
perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orangtua terhadap
pendidikan, dan era perdagangan bebas.
Tantangan dan peluang itu harus direspon oleh SMP Model 6, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan cita-cita moral yang menggambarkan profil
sekolah yang diinginkan di masa datang. Adapun visi SMP Model 6 adalah:
“Terlaksananya proses pendidikan yang memenuhi standar mutu, berkarakter, inovatif, dan berakar pada budaya bangsa”.
Misi
Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun misi yang dirumuskan berdasar visi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah.
2. Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai bakat dan minatnya.
3. Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan menjamin mutu.
4. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial, emosional, keterampilan, dan perkembangan budaya lokal dalan kebhinekaan global.
5. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sehingga mampu mengreasi ide dan keterampilan yang inovatif.
6. Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
7. Menciptakan partisipasi aktif orangtua dan masyarakat dalam keberagaman yang mewadahi kreatiivitas pelajar yang berjiwa kompetitif.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai SMP Model 6 sebagai bentuk mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia.
b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal.
c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan.
d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peserta didik dalam mengreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mengedepankan jiwa kegotong-royongan.
2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun)
a. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis.
b. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter, berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling menghargai perbedaan dan mencintai
lingkungan dan bangsanya.
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan nyata.
d. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong-royongan.
e. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal.
f. Mempunyai life skills yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
g. Mampu mengreasikan ide/gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global.
h. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan mandiri, kreatif, yang mampu bersaing sesuai perkembangan zaman.
i. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan intelektual, emomsional, sosial, keterampilan dan tumbuh kembang peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi
masin-masing peserta didik yang mengedepankan nilai gotong-royong.
j. Menjadikan masyarakat dan orangtua sebagai mitra bersama dalam menjalankan penyelenggaraan pendidikan sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik SMP Model 7
Bagian belakang SMP Model 7 berbatasan dengan RS Adiyaksa dan beberapa pemukiman penduduk, samping kiri berbatasan dengan kantor, sisi kanan berbatasan dengan SD dan di bagian depan berbatasan dengan Korean School, dengan memiliki akses jalan keluar dan
masuk hanya dari gerbang utama sehingga memudahkan pemantauan arus keluar dan masuk.
Kondisi lahan kurang memadai terutama saat pelaksanaan upacara bendera dan pembelajaran PJOK serta seni budaya, diantisipasi dengan membuat formasi barisan lebih rapat saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera, pembelajaran PJOK dan seni budaya kerap
memanfaatkan lahan kosong di sisi kiri sekolah. Kelebihan SMP Model 7 antara lain:
a. Kondisi belajar-mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan jalan raya.
b. Lokasi sekolah berdekatan dengan obyek wisaata TMII.
c. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan lingkungan.
d. Keterlibatan alumni SMP Model 7 sangat baik terhadap pembangunan sarana ibadah, pelaksanaan LDKS, ekstrakuirkuler, motivasi siswa saat upacara, motivasi siswa saat akan melaksanakan ujian akhir, keamanan lingkungan belajar, pengawasan lingkungan sekitar
terhadapt siswa waktu kegiatan belajar-mengajar.
e. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi seperti permainan bola basket, sepak takraw, paskibra, PMR, marawis.
f. Ekstrakurikuler marawis kerap diminta untuk mengisi acara pada kegiatan instansi pemerintah, kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar, atau antara pribadi masyarakat.
Karakteristik Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
SMP Model 7 berada pada daerah pinggiran Ibu Kota, dengan latar belakang sosial dan budaya yang beragam, sikap dan perilaku masyarakat kota besar yang individual dan ekslusif melebur dengan sikap masyarakat Betawi asli yang tercermin dengan masih tingginya
semangat gotong-royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta kehidupan beragama yang baik.
Karakteristik Peserta Didik
Latar belakang pendidikan orangtua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal peserta didik SMP Model 7 sangat beragam, mulai dari buruh cuci yang tinggal di rumah kontrakan sampai dengan peserta didik yang pulang pergi ke sekolah diantar dengan mobil dan sopir
pribadi. Hal ini sangat melatarbelakangi karakteristik peserta didik. Dengan latar belakang tersebut secara umum karakteristik peserta didik di SMP Model 7 adalah sebagai berikut:
a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah.
b. Kemauan belajar tinggi.
c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik berkebutuhan khusus.
d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan di luar waktu kegiatan belajar-mengajar.
f. Kehidupan beragama yang baik.
Landasan Kurikulum Operasional di SMP Model 7
Penyusunan kurikulum operasional SMP Model 7 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan terkait dengan sistem pendidikan nasional, standar pendidikan nasional, kurikulum nasional, konsep Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila, kepramukaan, muatan lokal,
penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah, evaluasi kiurikulum, penumbuhan budi pekerti, dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) satuan pendidikan, penyusunan juga mempertimbangkan kondisi dan keberadaan sekolah yang
tidak terpisahkan dengan masyarakat sekitar dan perangkat pemerintah terkecil RT, RW, Kelurahan, dan seterusnya. Implementasinya dalam bentuk peranserta masyarakat dalam pendidikan, kerjasama sekolah dengan tokoh masyarakat, membina sosialisasi peserta didik
agar daapat bekerjasama, rukun, tolong-menolong dan saling menghormati. Selain itu penyusunan juga mengacu pada konteks Merdeka Belajar antara lain menggunakan pendekatan atau model yang beragam, seperti problem-based learning, project-based learning,
Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penekanan kegiatan pembelajaran adalah pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis, peserta didik mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran, eksplorasi nilai-nilai dan karakter, serta dituntut untuk berpikir kritis, analitis dan evaluatif.
Visi
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK MELALUI KOMUNITAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT DAN BERWAWASAN GLOBAL
Indikator Visi
1. Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik.
2. Terwujudnya komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu sekolah sebagai tempat saling belajar dan berkembang bagi guru sebagai ahli, peserta didik, serta orangtua dan masyarakat.
3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila, yang memiliki enam dimensi utama, yaitu:
a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
b. Mandiri,
c. Bernalar kritis,
d. Kreatif,
e. Bergotong-royong, dan
f. Berkebhinekaan global.
4. Terwujudnya pendidikan berwawasan global.
5. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21.
Misi
1. Mewujudkan lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik.
a. Menentukan kriteria ketuntasan belajar peserta didik.
b. Menentukan kriteria lulusan terutama pada ujian sekolah untuk semua mata pelajaran.
c. Mengikutsertakan peserta didik untuk kegiatan lomba minimal tingkat kecamatan hingga tingkat internasional.
2. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu guru, peserta didik dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya.
a. Membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas.
b. Mengaktifkan kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian.
c. Mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional.
d. Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas siswa, klub ajang prestasi siswa, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila
a. Melaksanakan proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik.
b. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian.
c. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah.
4. Mewujudkan pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik
a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
c. “Caring” (peduli) dalam proses pembelajaran, di mana setiap peserta didik saling bantu dan dibantu.
5. Mewujudkan pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
a. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam.
b. Melakukan pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek.
6. Mewujudkan pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21
a. Melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif.
b. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi.
c. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter.
Tujuan
Tujuan pendidikan pada SMP Model 7 adalah langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Pada tahun pelajaran 2021/2022 SMP Model 7 mencanangkan tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu:
1. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik serta berkarakter Pancasila.
a. Tercapainya hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan untuk seluruh mata pelajaran.
b. Tercapainya kelulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran ujian sekolah rata-rata minimal 75.
c. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga sampai tingkat internasional dan memiliki prestasi minimal tingkat kecamatan.
d. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
e. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter cinta tanah dan kebhinekaan serta berbudaya baik lokal maupun global dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
f. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter mandiri, bernalar kritis, dan kreatif serta gotong-royong dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat yaitu guru, peserta didik, dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya.
a. Telaksananya kegiatan membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas.
b. Tercapainya kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran.
c. Terdapat 70% guru yang mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional.
d. Seluruh peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal dengan nilai baik. Pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas
siswa, klub ajang prestasi siswa, dll.
e. Terlaksananya sosialisasi kepada komunitas orangtua terkait dengan pola/strategi pendampingan belajar online (belajar dari rumah) pada masa pandemi untuk putra dan putrinya.
3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila
a. Terlaksananya proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik 3 kali dalam setahun.
b. Terlaksananya pengintegrasian nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran.
c. Terlaksananya pengintegrasian milai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah.
4. Terwujudnya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik
a. Tersedia fasilitas pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
b. Tersedia fasilitas pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
c. Terlaksanannya kegiatan saling bantu dan dibantu antar peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam untuk semua mata pelajaran.
b. Terlaksananya pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek untuk semua mata pelajaran.
6. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21.
a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif untuk semua mata pelajaran.
b. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi untuk seluruh mata pelajaran.
7. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter untuk seluruh mata pelajaran.
a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
g. Meningkatkan peran serta peserta didik di berbagai lomba di bidang ekstrakurikuler maupun intrakurikuler baik tingkat kota, propinsi, nasional, dan internasional.
h. Meningkatkan potensi peserta didik dalam mengembangkan komunikasi sosial melalui kemitraan yang berskala nasional maupun internasional.
i. Meningkatkan pengelolaan manajemen sekolah.
j. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi maupun DUDI.
k. Mengembangkan pembelajaran yang kolaboratif antar mata pelajaran.
3. Tujuan Jangka Panjang (5 tahun)
a. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa.
b. Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu bersaing di era baru.
c. Menghasilkan lulusan yang Pancasilais dan berbudaya lingkungan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Ruang Kolaborasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik – Diskusi Kelompok
(70 Menit)
1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam 2 paragraf, dengan mengobservasi:
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah.
c) kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah.
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah.
e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain.
2. a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah dibuat menjadi visi, misi dan tujuan
satuan pendidikan jangka pendek (untuk satuan pendidikan secara umum) atau visi, misi, dan tujuan program
keahlian jangka pendek (untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan). Perlu dipastikan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan yang dibuat bersifat kontekstual dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan
masing-masing, serta berpusat pada peserta didik.
b) Siapa sajakah pihak yang perlu dilibatkan dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan?
c) Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Presentasi Kelompok (50 Menit)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Refleksi Terbimbing
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
1. Setelah melalui proses pembelajaran sejauh ini, apa sajakah
perubahan paradigma yang dirasakan?
2. Apa sajakah hal baru yang perlu diimplementasikan saat
kembali ke satuan pendidikan masing-masing?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Perubahan paradigma yang dirasakan:
• …
• …
• …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Hal baru yang perlu diimplementasikan saat kembali ke satuan
pendidikan:
• …
• …
• …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Elaborasi Pemahaman
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Permainan: Sambung Refleksi
● Pilihlah satu peserta untuk berefleksi, menyampaikan pemahamannya
mengenai penyusunan kurikulum operasional yang telah dipelajari, tetapi
hanya menggunakan satu kalimat refleksi(minimal lima kata).
● Kalimat refleksi tersebut dilanjutkan dengan kalimat refleksi lain oleh
satu peserta yang lain, dengan menggunakan kata terakhir dari kalimat
refleksi sebelumnya sebagai awal kalimat refleksi yang baru.
● Contoh kalimat refleksi dari peserta pertama: “Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan bersifat fleksibel dan dinamis”. Kemudian peserta
kedua melanjutkan kalimat refleksi dengan kata “dinamis”, yang
merupakan kata terakhir dari kalimat refleksi peserta pertama, sebagai
kata awal kalimat refleksi yang kedua. Contoh kalimat refleksi dari
peserta kedua: “Dinamis merupakan salah satu karakteristik kurikulum
operasional di satuan pendidikan”.
● Teruskan permainan dengan pola yang sama, sesuaikan dengan
ketersediaan waktu.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
1. Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai
karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan itu penting
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengapa?
2. Pelibatan seluruh warga satuan pendidikan itu penting dalam
penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.
Mengapa?
3. Bagaimana cara memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik 1
● Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai
karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan berangkat dari
pemahaman bahwa kekhasan dan potensi internal yang dimiliki
oleh satuan pendidikan (karakteristik) mampu memenuhi apa yang
diperlukan oleh satuan pendidikan tersebut (kebutuhan).
● Karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan perlu
diintegrasikan dalam proses menentukan cita-cita bersama pada
masa mendatang (visi) dan menyepakati bagaimana mewujudkan
cita-cita tersebut dalam tindakan (misi) untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan pada peserta didik dan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional (tujuan).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik 2
● Satuan pendidikan merupakan milik dari seluruh warga yang ada dalam
lingkup satuan pendidikan tersebut: kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan komunitas
terkait.
● Saat dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, seluruh warga yang ada, baik individu maupun kelompok,
akan memiliki rasa kepemilikan terhadap satuan pendidikan dan akan
memberikan yang terbaik saat dilibatkan untuk berkontribusi dalam
usaha pengembangan mutu satuan pendidikan.
● Saat seluruh warga satuan pendidikan dilibatkan dalam penyusunan
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, yang merupakan fondasi untuk
membangun layanan satuan pendidikan yang bermutu, maka kekuatan
bersama yang dimiliki oleh seluruh warga satuan pendidikan akan
digerakkan untuk memastikan keberhasilan proses tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik 3
● Menentukan perwakilan kelompok warga satuan pendidikan yang perlu
dilibatkan, jika tidak mungkin melibatkan seluruhnya.
● Membuat daftar informasi dan data yang perlu digali untuk mengenali
karakteristik satuan pendidikan dan menentukan visi, misi, dan tujuan
pendidikan.
● Menentukan cara untuk mengumpulkan informasi dari perwakilan
dan/atau seluruh warga satuan pendidikan (kuesioner, wawancara,
diskusi kelompok terpumpun, observasi, rapor pendidikan).
● Mengalokasi waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian,
analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah kumpulan informasi dan data yang relevan dan menyimpulkan
untuk mengembangkan strategi dan solusi untuk langkah ke depan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
(Rencana) Aksi Nyata
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik – Penugasan Mandiri
(40 Menit)
Buatlah rencana implementasi hasil pembelajaran topik ini
setelah balik ke sekolah. Dalam rencana aksi tersebut, sertakan
Kegiatan yang Direcanakan, Tujuan Kegiatan, Waktu Kegiatan,
dan Aktor yang Terlibat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata
-No Kegiatan yang
Direncanakan
Tujuan
Kegiatan
Waktu
Kegiatan
Aktor yang
Terlibat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sampai Jumpa ☺

More Related Content

Similar to Menyusunan KOSP Bagian 1.pptx

03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptxESTYROKHYANI2
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptxDafrisolDafrisol
 
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxCacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxErmantoErmanto4
 
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdfjendralrudiyanto
 
3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx
3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx
3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptxEmaMulyanah1
 
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdfwidi409706
 
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfGitaNurIzzati1
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptxUsepKasman79
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptxRisaPrabandari2
 
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptxMenyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptxRasimunWay1
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxEduardusRudySebatu
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxAsepJatnika1
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxTatangHidayat22
 
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptxshafahaulah4
 
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptx
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptxPaparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptx
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptxikawatikusumaputri
 
PRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptxPRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptxsusantowae1
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...IpunxzzPoenya
 

Similar to Menyusunan KOSP Bagian 1.pptx (20)

03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
 
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxCacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
 
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptxPPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
 
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
 
3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx
3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx
3. Bahan Tayang Materi LK P5.pptx
 
PENGUATAN P5 (1).pptx
PENGUATAN P5 (1).pptxPENGUATAN P5 (1).pptx
PENGUATAN P5 (1).pptx
 
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
 
PENGUATAN P5.pptx
PENGUATAN P5.pptxPENGUATAN P5.pptx
PENGUATAN P5.pptx
 
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
 
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptxMenyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptx
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptxPaparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptx
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.pptx
 
PRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptxPRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptx
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
 

Menyusunan KOSP Bagian 1.pptx

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian1
  • 2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sekilas Desain Workshop ● Apa hasil belajar yang hendak dicapai? Mengenali bagaimana melakukan analisis karakteristik satuan pendidikan untuk memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan ● Apa Bukti dan Asesmen untuk mengukur hasil belajar? Hasil diskusi kelompok pada Sesi Ruang Kolaborasi dan Rencana Aksi Nyata pada Sesi (Rencana) Aksi Nyata
  • 3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mulai dari Diri
  • 4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 1. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan tersebut?
  • 5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 2. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan bagaimana menghadapinya?
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 3. Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran Anda dalam kegiatan tersebut?
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 4. Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum operasional-nya sendiri?
  • 8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Eksplorasi Konsep
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 1. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan perlu melibatkan seluruh warga sekolah? 2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah? 3. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan pendidikan?
  • 10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum Operasional? ● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan. ● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
  • 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar Satuan Pendidikan? Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
  • 12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional ● Berpusat pada Peserta Didik ● Kontekstual ● Esensial ● Akuntabel ● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
  • 13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Profil Pelajar Pancasila merupakan Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan di Satuan Pendidikan
  • 14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Profil Pelajar Pancasila ● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. ● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
  • 15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Operasional Sekolah ● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. ● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah. ● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
  • 16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komponen Kurikulum Operasional Sekolah ● Karakteristik Satuan Pendidikan - Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. - Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan tapi juga program keahliannya. ● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan - Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila. - Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting dalam menjalankan misi. - Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. ● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan, sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.
  • 17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka ● .
  • 18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
  • 19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan secara Umum
  • 20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan secara Umum ● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya. ● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk informasi yang komprehensif. ● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan berproses, selama hasilnya selaras antarkomponen.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan (untuk Sekolah Menengah Kejuruan) ● Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah. ● Tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja. ● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strategi program keahlian. ● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk informasi yang komprehensif. ● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan berproses dari tiap sekolah dan program keahlian, selama hasilnya selaras antarkomponen.
  • 23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan Karakteristik Satuan Pendidikan ● Menggambarkan keunikan SMK dan program keahlian dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. ● SMK yang berada di bawah yayasan tertentu dapat merumuskan idealisme yayasan tersebut selama tidak bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan Profil Pelajar Pancasila. ● Menggambarkan program keahlian yang dibuka dan rasional program keahlian tersebut dibuka. Catatan: SMK boleh membuka lebih dari 1 program keahlian sesuai kebutuhan dunia kerja. Karakteristik Program Keahlian ● Menggambarkan konsentrasi dari setiap program keahlian yang dibuka, contoh: Program Keahlian Teknik Otomotif, akan memilih untuk berkonsentrasi pada perawatan dan perawatan sepeda motor yang sebelumnya disebut sebagai kompetensi keahilian.
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan ● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan. ● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan. ● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data. ● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi.
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar ● Kuesioner ● Wawancara ● Diskusi kelompok terpumpun (FGD) ● Observasi ● Rapor pendidikan
  • 26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Analisis Lingkungan Belajar Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya ● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta mitra yang ada? ● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan dalam proses belajar? Sumber Pendanaan ● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan? ● Bagaimana penggunaan dana ini? Sistem dan Kebijakan Daerah ● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? ● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator? Kemitraan ● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
  • 27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan ● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan? ● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut? Reviu Visi dan Misi ● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik peserta didik ● Apa saja prioritasnya? Reviu Tujuan ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan) dalam mendukung kompetensi peserta didik? ● Apa yang mendasari tujuan ini? ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik? ● Mengapa kompetensi ini dianggap penting? ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik? ● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun? ● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan program keahlian ini?
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan harus Berpusat pada Peserta Didik ● Visi: Gambaran masa depan, realistis ● Misi: Tindakan ● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
  • 33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada Peserta Didik ● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik mengenal diri dan cara belajar mereka. ● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka, merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan menetapkan tujuan individu. ● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk merekam refleksi diri secara teratur.
  • 34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada Peserta Didik ● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila. ● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna mengembangkan nilai- nilai Profil Pelajar Pancasila. ● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, secara kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan sumber daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan pendidikan). ● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensi. ● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh program pembelajaran di satuan pendidikan. ● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaranguna memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
  • 36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Kurikulum Operasional per Jenjang Pendidikan ada pada folder bahan bacaan LMS
  • 37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Sekolah Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang telah disusun secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional SMP Model 6 ini mengakomodir kebutuhan para pelajar untuk mengembangkan kemampuan keterampilan Abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative), dan HOTS (High Order Thinking Skill). Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SMP Model 6 sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas penduduk di kota sekitar, dengan potensi wilayah/letak yang strategis di tengah perkotaan memiliki beberapa kekuatan, di antaranya: 1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan; 2) lingkungan gedung perkantoran yang memudahkan sekolah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3) kultur masyarakat Madiun yang bernuansa ke-Mataraman (perpaduan budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur); 4) sarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai; 5) merupakan salah satu sekolah rujukan yang terletak di jantung kota dengan lingkungan yang asri dan rindang; dan 6) letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah. Selain kekuatan/kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SMP Model 6 juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1) sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skills yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP); dan 2) laboratorium IPA yang kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun non-akademik. Masyarakat di sekitar SMP Model 6 sebagian besar adalah pegawai pemerintahan, BUMN, pegawai swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan perkotaan dan input peserta didik yang mayoritas dari dalam kota, serta kondisi kota yang tidak begitu luas dengan tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha. Wisata wirausaha tersebut di antaranya adalah kerajinan batik, kuliner khas daerah, dan taman buatan kota. Dalam rangka meningkatkan potensi tersebut, SMP Model 6 mengadakan kerjasama dengan dunia usaha dan sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada di kota. Kota di mana SMP Model 6 berlokasi, juga mempunyai budaya daerah yang menjadi ciri khas yaitu pendekar. Dalam rangka mewujudkan budaya daerah terssebut, maka diwadahi dalam suatu kegiatan dengan nama “TUGU PENDIKAR SAKTI” (SaTU Guru sebagai PENDIdik KARakter yang menghasilkan Satu Karya presTasI peserta didik). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan karakter peserta didik yang mampu bersaing dalam dunia global. Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila- sila Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SMP Model 6 menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat. Peserta didik SMP Model 6 diharapkan mempunyai life skills yang berguna dan mampu mengaplikasinnya dalam masyarakat dan dunia pendidikan. Sehingga harapan dari Pemerintah Kota Madiun untuk mencetak generasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan terwujud. Salah satu upaya untu mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilkan salah satu karya yang mencerminkan Profil Pelajar Pncasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong-royong dan berkebhinekaan global. Secara yuridis, Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku, baik itu dari pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, Kurikulum Operasional SMP Model 6 mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam pembelajaran dan penilaian. Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan besifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi profesional dalam layanan pada peserta didik. Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI (mengembangkan dari yang telah ditiru/yang telah ada) ,dan dengan mempertimbangka tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat, yaitu NGGAWE (mencipta/membuat/menghasilkan/menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di SMP Model6. Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang-Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks Merdeka Belajar, proses belajar di SMP Model 6 berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif. Pembelajaran di SMP Model 6 yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 6
  • 38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi Kurikulum Operasional Sekolah disusun oelh Satuan Pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orangtua terhadap pendidikan, dan era perdagangan bebas. Tantangan dan peluang itu harus direspon oleh SMP Model 6, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan cita-cita moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Adapun visi SMP Model 6 adalah: “Terlaksananya proses pendidikan yang memenuhi standar mutu, berkarakter, inovatif, dan berakar pada budaya bangsa”. Misi Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun misi yang dirumuskan berdasar visi adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah. 2. Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai bakat dan minatnya. 3. Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan menjamin mutu. 4. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial, emosional, keterampilan, dan perkembangan budaya lokal dalan kebhinekaan global. 5. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sehingga mampu mengreasi ide dan keterampilan yang inovatif. 6. Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong. 7. Menciptakan partisipasi aktif orangtua dan masyarakat dalam keberagaman yang mewadahi kreatiivitas pelajar yang berjiwa kompetitif. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai SMP Model 6 sebagai bentuk mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun) a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia. b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal. c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan. d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peserta didik dalam mengreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
  • 39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mengedepankan jiwa kegotong-royongan. 2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun) a. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis. b. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter, berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsanya. c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan nyata. d. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong-royongan. e. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal. f. Mempunyai life skills yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. g. Mampu mengreasikan ide/gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global. h. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan mandiri, kreatif, yang mampu bersaing sesuai perkembangan zaman. i. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan intelektual, emomsional, sosial, keterampilan dan tumbuh kembang peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi masin-masing peserta didik yang mengedepankan nilai gotong-royong. j. Menjadikan masyarakat dan orangtua sebagai mitra bersama dalam menjalankan penyelenggaraan pendidikan sekolah.
  • 40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik SMP Model 7 Bagian belakang SMP Model 7 berbatasan dengan RS Adiyaksa dan beberapa pemukiman penduduk, samping kiri berbatasan dengan kantor, sisi kanan berbatasan dengan SD dan di bagian depan berbatasan dengan Korean School, dengan memiliki akses jalan keluar dan masuk hanya dari gerbang utama sehingga memudahkan pemantauan arus keluar dan masuk. Kondisi lahan kurang memadai terutama saat pelaksanaan upacara bendera dan pembelajaran PJOK serta seni budaya, diantisipasi dengan membuat formasi barisan lebih rapat saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera, pembelajaran PJOK dan seni budaya kerap memanfaatkan lahan kosong di sisi kiri sekolah. Kelebihan SMP Model 7 antara lain: a. Kondisi belajar-mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan jalan raya. b. Lokasi sekolah berdekatan dengan obyek wisaata TMII. c. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan lingkungan. d. Keterlibatan alumni SMP Model 7 sangat baik terhadap pembangunan sarana ibadah, pelaksanaan LDKS, ekstrakuirkuler, motivasi siswa saat upacara, motivasi siswa saat akan melaksanakan ujian akhir, keamanan lingkungan belajar, pengawasan lingkungan sekitar terhadapt siswa waktu kegiatan belajar-mengajar. e. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi seperti permainan bola basket, sepak takraw, paskibra, PMR, marawis. f. Ekstrakurikuler marawis kerap diminta untuk mengisi acara pada kegiatan instansi pemerintah, kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar, atau antara pribadi masyarakat. Karakteristik Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan SMP Model 7 berada pada daerah pinggiran Ibu Kota, dengan latar belakang sosial dan budaya yang beragam, sikap dan perilaku masyarakat kota besar yang individual dan ekslusif melebur dengan sikap masyarakat Betawi asli yang tercermin dengan masih tingginya semangat gotong-royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta kehidupan beragama yang baik. Karakteristik Peserta Didik Latar belakang pendidikan orangtua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal peserta didik SMP Model 7 sangat beragam, mulai dari buruh cuci yang tinggal di rumah kontrakan sampai dengan peserta didik yang pulang pergi ke sekolah diantar dengan mobil dan sopir pribadi. Hal ini sangat melatarbelakangi karakteristik peserta didik. Dengan latar belakang tersebut secara umum karakteristik peserta didik di SMP Model 7 adalah sebagai berikut: a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah. b. Kemauan belajar tinggi. c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik berkebutuhan khusus. d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan di luar waktu kegiatan belajar-mengajar. f. Kehidupan beragama yang baik. Landasan Kurikulum Operasional di SMP Model 7 Penyusunan kurikulum operasional SMP Model 7 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan terkait dengan sistem pendidikan nasional, standar pendidikan nasional, kurikulum nasional, konsep Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila, kepramukaan, muatan lokal, penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah, evaluasi kiurikulum, penumbuhan budi pekerti, dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) satuan pendidikan, penyusunan juga mempertimbangkan kondisi dan keberadaan sekolah yang tidak terpisahkan dengan masyarakat sekitar dan perangkat pemerintah terkecil RT, RW, Kelurahan, dan seterusnya. Implementasinya dalam bentuk peranserta masyarakat dalam pendidikan, kerjasama sekolah dengan tokoh masyarakat, membina sosialisasi peserta didik agar daapat bekerjasama, rukun, tolong-menolong dan saling menghormati. Selain itu penyusunan juga mengacu pada konteks Merdeka Belajar antara lain menggunakan pendekatan atau model yang beragam, seperti problem-based learning, project-based learning, Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 7
  • 41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Penekanan kegiatan pembelajaran adalah pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis, peserta didik mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran, eksplorasi nilai-nilai dan karakter, serta dituntut untuk berpikir kritis, analitis dan evaluatif. Visi UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK MELALUI KOMUNITAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT DAN BERWAWASAN GLOBAL Indikator Visi 1. Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik. 2. Terwujudnya komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu sekolah sebagai tempat saling belajar dan berkembang bagi guru sebagai ahli, peserta didik, serta orangtua dan masyarakat. 3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila, yang memiliki enam dimensi utama, yaitu: a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, b. Mandiri, c. Bernalar kritis, d. Kreatif, e. Bergotong-royong, dan f. Berkebhinekaan global. 4. Terwujudnya pendidikan berwawasan global. 5. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21. Misi 1. Mewujudkan lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik. a. Menentukan kriteria ketuntasan belajar peserta didik. b. Menentukan kriteria lulusan terutama pada ujian sekolah untuk semua mata pelajaran. c. Mengikutsertakan peserta didik untuk kegiatan lomba minimal tingkat kecamatan hingga tingkat internasional. 2. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu guru, peserta didik dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya. a. Membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas. b. Mengaktifkan kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian. c. Mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional. d. Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas siswa, klub ajang prestasi siswa, dll.
  • 42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila a. Melaksanakan proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik. b. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian. c. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah. 4. Mewujudkan pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak. c. “Caring” (peduli) dalam proses pembelajaran, di mana setiap peserta didik saling bantu dan dibantu. 5. Mewujudkan pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam a. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam. b. Melakukan pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek. 6. Mewujudkan pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21 a. Melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif. b. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi. c. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter. Tujuan Tujuan pendidikan pada SMP Model 7 adalah langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Pada tahun pelajaran 2021/2022 SMP Model 7 mencanangkan tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu: 1. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik serta berkarakter Pancasila. a. Tercapainya hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan untuk seluruh mata pelajaran. b. Tercapainya kelulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran ujian sekolah rata-rata minimal 75. c. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga sampai tingkat internasional dan memiliki prestasi minimal tingkat kecamatan. d. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. e. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter cinta tanah dan kebhinekaan serta berbudaya baik lokal maupun global dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. f. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter mandiri, bernalar kritis, dan kreatif serta gotong-royong dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
  • 43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat yaitu guru, peserta didik, dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya. a. Telaksananya kegiatan membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas. b. Tercapainya kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran. c. Terdapat 70% guru yang mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional. d. Seluruh peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal dengan nilai baik. Pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas siswa, klub ajang prestasi siswa, dll. e. Terlaksananya sosialisasi kepada komunitas orangtua terkait dengan pola/strategi pendampingan belajar online (belajar dari rumah) pada masa pandemi untuk putra dan putrinya. 3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila a. Terlaksananya proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik 3 kali dalam setahun. b. Terlaksananya pengintegrasian nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran. c. Terlaksananya pengintegrasian milai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah. 4. Terwujudnya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik a. Tersedia fasilitas pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b. Tersedia fasilitas pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak. c. Terlaksanannya kegiatan saling bantu dan dibantu antar peserta didik. 5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam untuk semua mata pelajaran. b. Terlaksananya pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek untuk semua mata pelajaran. 6. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21. a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif untuk semua mata pelajaran. b. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi untuk seluruh mata pelajaran. 7. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter untuk seluruh mata pelajaran. a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
  • 44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi g. Meningkatkan peran serta peserta didik di berbagai lomba di bidang ekstrakurikuler maupun intrakurikuler baik tingkat kota, propinsi, nasional, dan internasional. h. Meningkatkan potensi peserta didik dalam mengembangkan komunikasi sosial melalui kemitraan yang berskala nasional maupun internasional. i. Meningkatkan pengelolaan manajemen sekolah. j. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi maupun DUDI. k. Mengembangkan pembelajaran yang kolaboratif antar mata pelajaran. 3. Tujuan Jangka Panjang (5 tahun) a. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa. b. Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu bersaing di era baru. c. Menghasilkan lulusan yang Pancasilais dan berbudaya lingkungan.
  • 45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ruang Kolaborasi
  • 46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik – Diskusi Kelompok (70 Menit) 1. Buatlah analisis karakteristik satuan pendidikan dalam 2 paragraf, dengan mengobservasi: a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah. b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah. c) kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah. d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di sekolah. e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain. 2. a) Silakan menurunkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan yang telah dibuat menjadi visi, misi dan tujuan satuan pendidikan jangka pendek (untuk satuan pendidikan secara umum) atau visi, misi, dan tujuan program keahlian jangka pendek (untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan). Perlu dipastikan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang dibuat bersifat kontekstual dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing, serta berpusat pada peserta didik. b) Siapa sajakah pihak yang perlu dilibatkan dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan? c) Apa saja strategi untuk melibatkan para pihak tersebut dalam menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan?
  • 47. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Presentasi Kelompok (50 Menit)
  • 48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Refleksi Terbimbing
  • 49. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 1. Setelah melalui proses pembelajaran sejauh ini, apa sajakah perubahan paradigma yang dirasakan? 2. Apa sajakah hal baru yang perlu diimplementasikan saat kembali ke satuan pendidikan masing-masing?
  • 50. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Perubahan paradigma yang dirasakan: • … • … • …
  • 51. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hal baru yang perlu diimplementasikan saat kembali ke satuan pendidikan: • … • … • …
  • 52. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Elaborasi Pemahaman
  • 53. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Permainan: Sambung Refleksi ● Pilihlah satu peserta untuk berefleksi, menyampaikan pemahamannya mengenai penyusunan kurikulum operasional yang telah dipelajari, tetapi hanya menggunakan satu kalimat refleksi(minimal lima kata). ● Kalimat refleksi tersebut dilanjutkan dengan kalimat refleksi lain oleh satu peserta yang lain, dengan menggunakan kata terakhir dari kalimat refleksi sebelumnya sebagai awal kalimat refleksi yang baru. ● Contoh kalimat refleksi dari peserta pertama: “Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan bersifat fleksibel dan dinamis”. Kemudian peserta kedua melanjutkan kalimat refleksi dengan kata “dinamis”, yang merupakan kata terakhir dari kalimat refleksi peserta pertama, sebagai kata awal kalimat refleksi yang kedua. Contoh kalimat refleksi dari peserta kedua: “Dinamis merupakan salah satu karakteristik kurikulum operasional di satuan pendidikan”. ● Teruskan permainan dengan pola yang sama, sesuaikan dengan ketersediaan waktu.
  • 54. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 1. Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan itu penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengapa? 2. Pelibatan seluruh warga satuan pendidikan itu penting dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Mengapa? 3. Bagaimana cara memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan?
  • 55. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 1 ● Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang disusun sesuai karakteristik dan kebutuhan di satuan pendidikan berangkat dari pemahaman bahwa kekhasan dan potensi internal yang dimiliki oleh satuan pendidikan (karakteristik) mampu memenuhi apa yang diperlukan oleh satuan pendidikan tersebut (kebutuhan). ● Karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan perlu diintegrasikan dalam proses menentukan cita-cita bersama pada masa mendatang (visi) dan menyepakati bagaimana mewujudkan cita-cita tersebut dalam tindakan (misi) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan pada peserta didik dan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (tujuan).
  • 56. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 2 ● Satuan pendidikan merupakan milik dari seluruh warga yang ada dalam lingkup satuan pendidikan tersebut: kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan komunitas terkait. ● Saat dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, seluruh warga yang ada, baik individu maupun kelompok, akan memiliki rasa kepemilikan terhadap satuan pendidikan dan akan memberikan yang terbaik saat dilibatkan untuk berkontribusi dalam usaha pengembangan mutu satuan pendidikan. ● Saat seluruh warga satuan pendidikan dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, yang merupakan fondasi untuk membangun layanan satuan pendidikan yang bermutu, maka kekuatan bersama yang dimiliki oleh seluruh warga satuan pendidikan akan digerakkan untuk memastikan keberhasilan proses tersebut.
  • 57. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 3 ● Menentukan perwakilan kelompok warga satuan pendidikan yang perlu dilibatkan, jika tidak mungkin melibatkan seluruhnya. ● Membuat daftar informasi dan data yang perlu digali untuk mengenali karakteristik satuan pendidikan dan menentukan visi, misi, dan tujuan pendidikan. ● Menentukan cara untuk mengumpulkan informasi dari perwakilan dan/atau seluruh warga satuan pendidikan (kuesioner, wawancara, diskusi kelompok terpumpun, observasi, rapor pendidikan). ● Mengalokasi waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data. ● Memilah kumpulan informasi dan data yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi dan solusi untuk langkah ke depan.
  • 58. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Rencana) Aksi Nyata
  • 59. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik – Penugasan Mandiri (40 Menit) Buatlah rencana implementasi hasil pembelajaran topik ini setelah balik ke sekolah. Dalam rencana aksi tersebut, sertakan Kegiatan yang Direcanakan, Tujuan Kegiatan, Waktu Kegiatan, dan Aktor yang Terlibat.
  • 60. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Lembar Kerja Rencana Aksi Nyata -No Kegiatan yang Direncanakan Tujuan Kegiatan Waktu Kegiatan Aktor yang Terlibat
  • 61. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sampai Jumpa ☺