SlideShare a Scribd company logo
1 of 99
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sekilas Desain Workshop
● Apa hasil belajar yang hendak dicapai?
Mengenali bagaimana melakukan analisis karakteristik
satuan pendidikan untuk memfasilitasi penyusunan visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan
visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
Apa kesan dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam
kegiatan tersebut?
Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan bagaimana
menghadapinya?
Apa peran Anda dalam kegiatan tersebut?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulum operasional-nya sendiri?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan
perlu melibatkan seluruh warga sekolah?
2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah?
3. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan
pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu Kurikulum Operasional?
● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda
antar Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Operasional
● Berpusat pada Peserta Didik
● Kontekstual
● Esensial
● Akuntabel
● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Profil Pelajar Pancasila merupakan
Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan
Tujuan di Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Profil Pelajar Pancasila
● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Operasional Sekolah
● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah.
● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Komponen Kurikulum Operasional Sekolah
● Karakteristik Satuan Pendidikan
- Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya,
guru, dan tenaga kependidikan.
- Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan
pendidikan tapi juga program keahliannya.
● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
- Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka
panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang
mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil
Pelajar Pancasila.
- Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai
penting dalam menjalankan misi.
- Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-
tahapan penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang
menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan
pendidikan, sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan
analisis kebutuhan dunia kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka
● .
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik
Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan secara Umum
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara
analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan,
visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses, selama hasilnya selaras antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik
Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan Pendidikan (untuk Sekolah Menengah
Kejuruan)
● Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah.
● Tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan
analisis kebutuhan dunia kerja.
● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis
karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan
pendidikan, serta tujuan dan strategi program keahlian.
● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk
informasi yang komprehensif.
● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan
berproses dari tiap sekolah dan program keahlian, selama hasilnya
selaras antarkomponen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Karakteristik Satuan Pendidikan
● Menggambarkan keunikan SMK dan program keahlian dalam hal peserta didik, sosial,
budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
● SMK yang berada di bawah yayasan tertentu dapat merumuskan idealisme yayasan
tersebut selama tidak bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan Profil
Pelajar Pancasila.
● Menggambarkan program keahlian yang dibuka dan rasional program keahlian tersebut
dibuka. Catatan: SMK boleh membuka lebih dari 1 program keahlian sesuai kebutuhan
dunia kerja.
Karakteristik Program Keahlian
● Menggambarkan konsentrasi dari setiap program keahlian yang dibuka, contoh:
Program Keahlian Teknik Otomotif, akan memilih untuk berkonsentrasi pada perawatan
dan perawatan sepeda motor yang sebelumnya disebut sebagai kompetensi keahilian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.
● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi
satuan pendidikan.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna
Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan:
Analisis Lingkungan Belajar
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta
mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan dalam proses belajar?
Sumber Pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator?
Kemitraan
● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan
pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi,
Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Reviu Visi dan Misi
● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik
● Apa saja prioritasnya?
Reviu Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan)
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh
lulusan program keahlian ini?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
harus Berpusat pada Peserta Didik
● Visi: Gambaran masa depan, realistis
● Misi: Tindakan
● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat
pada Peserta Didik
● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik
mengenal diri dan cara belajar mereka.
● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka,
merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu.
● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh
sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang
Berpusat pada Peserta Didik
● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama
tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat
perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna mengembangkan nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila.
● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK,
secara kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan
sumber daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan
pendidikan).
● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran
untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensi.
● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh
program pembelajaran di satuan pendidikan.
● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaranguna
memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Kurikulum Operasional per Jenjang
Pendidikan ada pada folder bahan bacaan LMS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik PAUD Gemilang
PAUD Gemilang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi para pelaku industri. Kabupaten
Tangerang dikenal sebagai “Kota Seribu Industri” yang berdekatan dengan ibukota Republik Indonesia dan memiliki kemudahan akses
terhadap berbagai sarana dan prasarana transportasi darat, laut, maupun udara. Kemudahan ini dapat digunakan untuk menstimulasi
pertumbuhan ekonomi kreatif pada masyarakat dengan menyediakan berbagai peluang usaha dan lapangan kerja.
Sebagai lembaga pendidikan yang berada di kawasan industri, sekolah kami memiliki kekhasan berupa peserta didik yang berasal dari
berbagai etnis dan budaya, dan agama di mana masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman tersebut. Di
sisi lain, keberadaan industri menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara, eksploitasi terhadap air tanah serta alih fungsi
lahan menjadi kavling industri dan pergudangan.
Para pendiri PAUD Gemilang bercita-cita untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini yang berada di
lingkungan Desa Peusar. Segala tantangan permasalahan yang ada di kawasan ini akan memperkaya kurikulum PAUD Gemiilang. Impian
kami adalah mewujudkan profil lulusan yang berbudi pekerti yang luhur, berkarakter sesuai budaya Indonesia, berwawasan global dan
peduli lingkungan.
Pengembangan kurikulum di sekolah kami mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kekhasan daerah,
karakteristik dan kondisi satuan pendidikan, serta kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah Tim Pengembang
Kurikulum Operasional yang terdiri dari pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite sekolah.
Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan PAUD Gemilang berfokus pada:
1. Keberagaman agama, etnis dan budaya yang dituangkan dalam muatan pembelajaran keagamaan, pembentukan karakter,
pengembangan diri dalam seni, budaya serta kecakapan hidup.
2. Potensi lingkungan sebagai keunggulan lokal dan global.
Kurikulum Operasional PAUD Gemilang menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada anak. Prinsip ini selaras dengan prinsip
Merdeka Bermain Merdeka Belajar di mana guru berperan sebagai fasilitator anak dalam belajar. Guru memfasilitasi anak agar dapat
berpikir logis, kritis dan kreatif. Selain itu, guru juga perlu menstimulasi anak supaya dapat bersosialisasi dengan temannya, baik di
lingkungan sekolah maupun di rumah. Anak juga dibiasakan untuk menyukai tantangan agar dapat mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif, sehingga mereka dapat menjadi aset masa depan bangsa.
Contoh Kurikulum Operasional PAUD Gemilang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik PAUD Gemilang
Untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas tentunya tidak cukup hanya didukung oleh potensi lingkungan dan
sumber daya manusia setempat. Dukungan dana untuk menunjang operasional pendidikan dan pemenuhan
sarana dan prasarana yang memadai juga sangat diperlukan. Oleh karena itu, PAUD Gemilang membutuhkan
dana yang bersumber dari swadaya orangtua siswa dan bantuan dari pemerintah berupa dana BOP.
Sedangkan pihak pelaku industri di lingkungan sekitar menjadi donatur tidak tetap untuk berbagai kegiatan
sekolah.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah penyediaan lingkungan belajar yang kondusif, penggunaan media
pembelajaran yang variatif serta pemanfaatan berbagai sumber belajar dari lingkungan sekitar. Pembelajaran
berkualitas dari PAUD Gemilang tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan orangtua, masyarakat sekitar,
pemerintah setempat, dinas pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Saat ini PAUD Gemilang berdiri di atas lahan seluas 600 m2, dengan bangunan 1 lantai yang terdiri dari ruang
kantor, ruang guru dan kepala sekolah, 4 ruang kelas, 2 kamar mandi, 1 ruang UKS/ruang tidur, 1 dapur dan 1
gudang. Sebagai lahan bermain anak, kami juga menyediakan halaman terbuka seluas 200 m2. Lembaga
kami memiliki 4 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang tenaga administrasi yang berkualifikasi S1
PAUD dan telah mengikuti berbagai pelatihan tentang PAUD. Pada tahun 2020/2021, kami memiliki 45 orang
peserta didik, dengan perincian Kelompok Bermain A: 8 anak, Kelompok Bermain B: 10 anak, TK A: 12 anak,
dan TK B: 15 anak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi
Membentuk anak yang ceria, toleran, peduli lingkungan, cinta tanah air, dan berwawasan global.
Misi
Misi PAUD Gemilang dalam mewujudkan Visi dilakukan melalui kegiatan bermain-belajar dan pembiasaan baik di
rumah maupun di sekolah dalam hal:
1. Memunculkan keceriaan
2. Menanamkan sikap toleran
3. Menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan sekitar
4. Menanamkan rasa cinta tanah air
5. Mengembangkan wawasan anak tentang dunia
Tujuan
1. Terwujudnya peserta didik yang sehat dan bahagia
2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai perbedaan dan nyaman berinteraksi dalam
keberagaman
3. Terbentuknya peserta didik yang peduli lingkungan dan berempati pada sesama
4. Terwujudnya peserta didik yang bangga menjadi anak Indonesia
5. Terbentuknya peserta didik yang memiliki wawasan luas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Lingkungan Belajar
TK Bintang terletak di pinggiran Kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Lokasi TK Bintang berada
di dataran tinggi dan dikelilingi dengan pegunungan. Kebun dan sungai dapat ditemui di sekitar TK Bintang. Lokasi
desa yang berada di jalur menuju lokasi wisata menyebabkan di akhir pekan banyak warga dari Kota Bandung yang
melewati desa ini.
Masyarakat yang hidup di pedesaan memiliki budaya Sunda yang masih terpelihara, yaitu silih asih (kemanusiaan),
silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif). Mayoritas
masyarakat desa beragama Islam, dan ada beberapa keluarga pendatang yang beragama Kristen, Katholik, dan
Hindu. Kerjasama dan gotong-royong juga menjadi budaya yang masih sering dijumpai di tengah-tengah
masyarakat, salah satunya saat hari raya Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Sebagian besar masyarakat bekerja
sebagai petani dan rata-rata berlatar belakang pendidikan hingga sekolah menengah.
Sumber pendanaan operasional sekolah berasal dari swadaya masyarakat serta bantuan pemerintah (BOP). Selain
itu, donasi juga didapatkan dari masyarakat sekitar berupa bahan makanan yang dapat digunakan dalam pemberian
makanan tambahan maupun kegiatan bermain. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung adalah untuk melestarikan
budaya Sunda di masyarakat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung menindaklanjuti dengan meminta
Satuan Pendidikan untuk memasukkan Bahasa Sunda sebagai muatan lokal.
TK Bintang bermitra dengan beberapa pihak dalam penyediaan layanan yang holistik integratif untuk peserta didik,
antara lain:
• Layanan pendidikan bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung dan Korwil Kecamatan.
• Layanan kesehatan dan gizi bermitra dengan Puskesmas dan Psikolog.
• Layanan perlindungan bermitra dengan kepolisian di kecamatan.
Contoh Kurikulum Operasional TK Bintang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Satuan Pendidikan
Peserta didik TK Bintang berusia 4–6 tahun berjumlah 30 anak yang terbagi menjadi 2 rombongan belajar, yaitu
Kelas A (4–5 tahun) dan Kelas B (5-6 tahun). Sebagian anak pernah bersekolah di Kelompok Bermain dan Satuan
PAUD Sejenis (SPS), sebagian lagi belajar mengaji di TPA serta sebagian yang lain belum pernah bersekolah.
Seluruh peserta didik TK Bintang beragama Islam.
Hampir 80% peserta didik berasal dari keluarga petani dan dari keluarga yang mata pencahariannya bergantung dari
hasil pertanian. Sebagiannya lagi berasal dari keluarga pekerja kantor maupun pabrik. Anak-anak terbiasa bermain
di alam, baik di sekitar rumah maupun sekolah.
TK Bintang dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan empat orang guru. Dua orang guru lulusan Sarjana
Pendidikan Guru PAUD dari perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung dan dua orang guru pendamping lulusan
SMA. Selain bertugas mengajar, guru juga membantu sebagai tenaga administrasi dan operator sekolah. Sekolah
juga memiliki seorang pembantu sekolah yang membantu membersihkan lingkungan sekolah.
TK Bintang menempati lahan seluas 500 m2 dan bangunan semi permanen yang berdiri di atas tanah seluas 150
m2. Bangunan sekolah yang menggunakan bahan-bahan alam seperti bilik-bilik bambu, kayu dan bahan alam
lainnya merupakan ciri khas bangunan masyarakat Sunda yang menyatu dengan alam. Halaman seluas 350 m2
dilengkapi ayunan, seluncuran, panjatan, papan titian, dan jungkitan. Halaman sekolah juga memiliki lahan yang
digunakan anak-anak praktik bercocok tanam. Bangunan sekolah memiliki 5 ruangan yang terdiri dari 1 ruang kepala
sekolah, 2 ruang kelas, 1 ruang kelas yang disekat menjadi 3 area; area dapur, area perpustakaan, area gudang,
area unit kesehatan sekolah (UKS) dan 1 ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk kegiatan bersama. Selain
ruangan, di TK Bintang terdapat 2 kamar mandi dan 3 tempat cuci tangan. Ruang kelas dilengkapi 3 meja dan 15
kursi ukuran anak, rak buku bacaan, rak mainan anak, meja guru dan kursinya, dan loker untuk menyimpan tas,
sepatu dan perlengkapan anak. Bahan dan alat permainan yang digunakan di TK Bintang dikumpulkan dari
lingkungan tempat tinggal anak dengan bantuan orangtua peserta didik yang selalu mendukung program sekolah
berupa bahan alam, bahan sintetis maupun bahan daur ulang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi
“Membentuk generasi beriman, bertaqwa, bangga atas jati diri dan budaya masyarakat Sunda, serta mencintai pertanian dan menguasai
literasi teknologi pertanian.”
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi TK Bintang adalah:
1. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.
2. Menciptakan budaya sekolah yang membentuk karakter silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh
(mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif).
3. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kecintaan anak pada sektor pertanian.
4. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan anak untuk menguasai teknologi pertanian.
Tujuan
Tujuan TK Bintang adalah:
1. Terbentuknya peserta didik yang mampu melaksanakan kegiatan ibadah sesuai ajaran Islam serta menghargai perbedaan
kepercayaan yang ditemuinya.
2. Terbentuknya peserta didik yang memiliki sikap saling menyayangi sesama makhluk dengan menjaga dan merawat apa yang ada di
lingkungan sekitarnya.
3. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai budaya Sunda yang merupakan bagian dari kesehariannya.
4. Terwujudnya peserta didik yang mengenal lingkungan pertanian, cara bertani, dan teknologi yang digunakan dalam pertanian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Satuan Pendidkan
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 disesuaikan dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan
dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh
pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi
dalam perubahan kehidupan Abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD Model 4 berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan Kabupaten/Kota
…, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat
dengan sarana kesehatan, olahraga, dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan sarana prasara yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar
belakang orangtua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orangtua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat
peserta didik juga sangat beragam. Perbedaan latar belakang tersebut memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplementasikan secara utuh di SD Model 4 dengan moto
“Keunikan dalam Harmonisasi (Uniquely in Harmoniy)”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi salah
satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dan berkebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong-royong, dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan
pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada … (Landasan hukum penyusunan Kurikulum Operasional).
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang
pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya, namun peka terhadap perkembangan
zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasasrkan landasan tersebut, SD Model 4 dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam
memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experiementalism and social reconstructivisme).
Contoh Kurikulum Operasional SD Model 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi
SD Model 4 mengusung visi: “Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berkarakter, inovatif dan berprestasi”.
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:
1. Pembelajar sepanjang hayat membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan diri.
2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.
3. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan
menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan
mempersiapkan masa depan.
4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan
kognitif dalam ajang prestasi saja namun lebih pada keberhasilan menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup
yang bermanfaat.
Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Model 4 menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan
pembelajaran.
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan
ajaran agama melalui cara berinteraksi di sekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong-royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik.
5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerjasama
dengan orangtua.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Model 4 dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi.
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong-royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang telah tercapai sebelumnya.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta didik, mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility (CRS) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif secara positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan mintat bakat peserta didik.
4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah merupakan tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu
membentuk karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Model 4 sebagai alat ukur pencapaian kurikulum
dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Model 4.
Adapun kompetensi lulusan SD Model 4 mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk masa depannya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Model 4:
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong-royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan zaman.
6. Membentuk indiividu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD… adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Lulus ujian sekolah.
d. Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75.
e. Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Sekolah Tara Saliva
Sekolah Tara Saliva adalah sekolah umum yang terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa.
Lingkungan sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Sekolah merancang fasilitas
belajar siswa dalam tiga model gedung yang didasarkan pada fase perkembangan belajar siswa.
Pembagian model di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam mengelola dan menyediakan fasilitas serta kegiatan
pembelajaran.
Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah Tara Salvia meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada dalam
lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa
di dalam maupun di luar kelas.
Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
Sekolah Tara Salvia berada di lingkungan budaya Betawi. Hal ini menambah referensi sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan pusat
budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan profesi orangtua siswa pun memberikan
dukungan tehadap proses belajar-mengajar.
Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Sekolah Tara Salvia memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda; agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa di
antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik, menyanyi, drama, juru ceramah, berbahasa asing selain bahasa Inggris, dan seni. Sekolah memfasilitasi
Contoh Kurikulum Operasional SD Tara Salvia
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Siswa
Setiap siswa adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa yang masih perlu
dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga, matematika, dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program
pengembangan potensi dan minat mereka.
Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusus agar mereka
dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.
Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah Tara Salvia. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi,
dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan mereka sehari-hari.
Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual
sebagai payung besar.
Visi
Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada visi yang telah ditetapkan. Visi bukan hanya sekedar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisassi visi pada setiap warga sekolah, maka visi
perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah.
Berikut adalah visi Sekolah Dasar Tara Salvia:
Terwujudnya siswa sebagai pembelajar yang kritis, kreatif, dan memiliki tata nilai, serta cinta tanah air.
Misi
Untuk mencapai visi, sekolah memiliki misi sebagai berikut:
• Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, fisik, dan intelektual.
• Mellaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
• Memberikan kesermpatan kepada siswa untuk memahami nilai-nilai agar karakter dapat berkembang.
• Menyelenggarakan program yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa bangga dan perilaku cinta tanah air.
• Mewujudkan komunitas belajar sekolah.
• Menciptakan partisipasi aktif seluruh komponen sekolah, termasuk orangtua, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
• Mengembangkan kualitas pendidikan secara terus-menerus dalam rangka penjaminan mutu pendidikan sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan
Untuk mewujudkan visi dan misi, sekolah menyusun tujuan sebgai berikut
Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang
mengembangkan potensi siswa secara seimbang (kognitif,
sosial, emosional, dan fisik) melalui kegiatan yang terintegrasi.
Menyediakan sarana yang mendukung kegiatan olahraga, seni,
dan permainan edukatif.
Memfasilitasi sesi dukungan psikologis dan sosial secara berkala.
Menyediakan berbagai permainan edukatif dan permainan yang
mengembangkan keterampilan motorik, seperti batu bilangan,
berbagai permainan tradisional, berbagai perkusi sederhana.
Melaksanakan kegiatan Chat Room untuk Kelas 5 dan 6.
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa di semua kelas melalui pembinaan dan pendampingan.
90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa 80% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
Menciptakan budaya sekolah melalui pembiasaan penerapan
nilai-nilai baik.
Merancang konsep pendidikan karakter. Semua kelas memiliki Kesepakatan Kelas sebagai bentuk
penerapan nilai-nilai baik.
Mewujudkan sikap bangga dan cinta tanah air yang
ditunjukkan melalui perilaku warga sekolah.
Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk memfasilitasi
penyelenggaraan kegiatan.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap
bangga dan cinta tanah air.
Menyelenggarakan kegiatan Pekan Budaya, Pahlawanku,
Idola-ku, Detik-Detik Proklamasi.
Mewujudkan komunitas belajar melalui berbagai kegiatan
pengembangan.
Membangun berbagai komunitas belajar, seperti komunitas
literasi, Focus Group Discussion.
Menyelenggarakan:
• Pelatihan literasi dan numerasi untuk guru.
• Sesi bincang literasi dan numerasi untuk orangtua.
• Pelatihan nilai-nilai Tara Salvia bagi seluruh warga
sekolah.
Membangun kesadaran warga sekolah dalam meningkatkan
kualitas pendidikan melalui keterlibatan dalam berbagai
kegiatan.
Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan edukasi, sosial,
budaya, dan kerohanian.
Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan Tara Salvia Sehat,
Pekan Buku, dan Pekan Budaya.
Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan evaluasi
yang berkesinambungan.
Melaksanakan evaluasi diri sekolah melalui berbagai teknik
pengambilan data.
Melakukan survei kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelayanan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah di satuan pendidikan SDLB berdasarkan pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan eksternal berupa hadirnya
Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, dengan didukung oleh kemajuan teknologi, berbasis informasi pengetahuan, inovasi dan jejaring, yang menandai era
penegasan munculnya abad kreatif. Sehingga kurikulum menjadi fleksibel yang dapat berubah untuk Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Kurikulum di SDLB Model 11 memiliki tantangan ke depan agar peserta didik berkebutuhan khusus dapat berkontribusi pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sekolah Dasar Luar
Biasa disingkat SDLB adalah lembaga sekolah khusus yang di berada dalam lembaga SLB (Sekolah Luar Biasa) yang terdiri dari SDLB, SMPLB, dan SMALB. Peserta didik di SLB adalah
anak yang memiliki kekhususan baik yang memiliki kekuatan bakat minat, dan atau hambatan seperti hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan kecerdasan, hambatan fisik,
hambatan sosial dan emosional.
Berdasarkan Letak Geografis, SDLB Model11 ini berada di lingkungan perkampungan daerah pertanian dan peternakan. Dengan memiliki budaya cinta lingkungan, maka sekolah
mengembangkan budi daya tanaman dan peternakan. Di samping penumbuhan kepedulian terhadap daya dukung pengolahan minuman di lingkungan daerah perkebunan buah-buahan
seperti Apel, Jeruk, dan Stroberi.
Pengembangan Merdeka Belajar memiliki dampak di sekolah. Budaya berwirausaha pada program pendidikan di SDLB dengan pendekatan seni dan prakarya dilakukan untuk membekali
kompetensi kemandirian peserta didik berkebutuhan khusus. Pembentukan Profil Pelajar Pancasila yang dapat mengaktualisasikan diri anak pada lingkungan dan masyarakat sehingga
diharapkan peserta didik dapat memiliki akhlak mulia, mandiri, kreatif, mampu berkolaborasi dan berkontribusi bagi masyarakat.
Visi
Terwujudnya Pelajar Pancasila yang memiliki kepribadian mandiri, kreatif, berakhlak mulia, yang mampu berkomunikasi dan bermasyarakat, bermanfaat serta mencintai lingkungan sekitar
sesuai dengan kapasitasnya.
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, satuan pendidikan telah menentukan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam misi sebagai berikut:
1. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan budi pekerti yang luhur untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dengan sikap mental yang tangguh.
2. Meningkatkan potensi akademik dan non-akademik sesuai dengan potensi dan tingkat kebutuhan yang dimiliki peserta didik.
3. Mengembangkan berbagai keterampilan hidup sesuai bakat dan minat siswa melalui program pengembangan pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup.
4. Mengembangkan kecakapan sosial dan emosional peserta didik guna menghadapi kehidupan di masyarakat.
5. Mengembangkan potensi berbasis digital melalui keterampilan berkomunikasi melalui hand phone, Internet untuk mengembangkan kemampuan dalam bermasyarakat.
Contoh Kurikulum Operasional SDLB Model 11 Kota Batu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Satuan Pendidikan
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)
1) Terwujudnya pelaksanaan model pembelajaran berdiferensiasi yang menjadi ciri khas satuan pendidikan yang berfokus pada pembelajaran berpusat pada
peserta didik berkebutuhan khusus.
2) Terwujudnya pelaksanaan pembelajaran yang berbasis individual sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus yang
mengarah pada kecakapan hidup dan bakat minatnya.
3) Terwujudnya penyelenggaraan sistem penilaian perkembangan kompetensi peserta didik berkebutuhan khusus berfokus pada potensi akademik non-
akademik yang berbasis teknologi informatika.
4) Terwujudnya peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki penghayatan keagamaan, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui keteladanan,
pembiasaan dan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.
5) Terwujudnya pelaksanaan pembelajaran program Farming One Day (Bertani dalam Satu Hari) untuk mewujudkan budaya lingkungan sekolah.
6) Meningkatkan simpati dan empati peserta didik berkebutuhan khusus dalam kepedulian sosial melalui keikutsertaan dalam pagelaran seni dan budaya
daerah untuk mengembangkan sosialnya.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
1) Menetapkan keterampilan berkomunikasi dengan Bahasa Oral dan Komunikasi Bahasa isyarat melalui satu hari berbahasa dengan pendekatan
komunikasi total (komtal).
2) Membudidayakan cinta kebersihan dengan gerakan kebersihan adalah sebagian daripada iman.
3) Menumbuhkan wawasan kebangsaan yang cinta linkungan sekitar dengan memelihara keindahan dengan budidaya tanaman, kedisiplinan, kejujuran
sesuai dengan potensi yang dimilikinya melalui Merah Putih Sekolahku.
4) Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah untuk merancang hasil budi daya pertanian sebagai keterampilan adaptif peserta didik berkebutuhan
khusus.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
1) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik untuk membekali peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya di SMPLB atau sekolah reguler.
2) Menjalin kerjasama dengan pihak luar dengan sekolah reguler sebagai pusat sumber pendidikan inklusif untuk memfasilitasi pendidikan, pengembangan
dan penelitian serta pelatihan Guru Pembimbing Khusus dan masyarakat/orangtua.
3) Membudidayakan lingkungan yang berbasis budaya pertanian yang berkarakter, inovatif, cepat tanggap di lingkungan sekolah.
4) Memiliki wawasan berkebhinekaan sesuai kaidah Sila-Sila Pancasila sehingga dapat mempertahankan budaya luhur dengan ditanamkan sikap saling
menghargai, mencintai sesama teman dengan bergotong-royong dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah maupun dalam keluarganya.
5) Memiliki wawasan kedeaerahan dan identitasnya sebagai bangsa Indonesia dengan pengenalan makna Pancasila dalam kehidupan di lingkungan sekolah
maupun dalam keluarganya dengan penanaman mengengenal pakaian adat setiap daerah melalui karnaval pada peringatan hari-hari besar nasional.
6) Memiliki kejujuran dan berpartisipasi dalam masyarakat sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya dalam berinteraksi dengan budaya lain melaluii
pembelajaran tentang mengenal budaya daerah lain, sehingga menumbuhkan saling menghargai dan mampu berkomunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan memiliki refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan.
7) Memiliki kemampuan gotong-royong yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan teman sebayanya ataupun keluarganya
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan berjalan lancar, mudah dan ringan.
8) Peserta didik berkebutuhan khusus yang mandiri, bermasyarakat dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat melanjutkan pendidikan di jenjang
berikutnya.
9) Peserta didik berkebutuhan khusus mampu berpendapat dan berkomunikasi sesuai kapasitasnya memproses informasi sebagai gagasan baik melalui
pesan lisan maupun tertulis.
10) Peserta didik berkebutuhan khusus dapat melakukan pekerjaan yang berbasis kompetensi pertanian dan peternakan sesuai kapasitasnya dengan
pendampingan dan kemandirian yang bermodal keterampilan adaptif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Sekolah
Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang telah
disusun secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional SMP Model 6 ini mengakomodir kebutuhan para
pelajar untuk mengembangkan kemampuan keterampilan Abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative), dan HOTS (High Order Thinking Skill).
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SMP Model 6 sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas penduduk di kota sekitar, dengan potensi wilayah/letak yang strategis di tengah perkotaan memiliki beberapa kekuatan, di
antaranya: 1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan; 2) lingkungan gedung perkantoran yang memudahkan sekolah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3) kultur masyarakat
Madiun yang bernuansa ke-Mataraman (perpaduan budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur); 4) sarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai; 5) merupakan salah satu sekolah rujukan yang terletak di jantung kota
dengan lingkungan yang asri dan rindang; dan 6) letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SMP Model 6 juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1) sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skills yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang
sesuai standar SNP); dan 2) laboratorium IPA yang kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik
maupun non-akademik.
Masyarakat di sekitar SMP Model 6 sebagian besar adalah pegawai pemerintahan, BUMN, pegawai swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan perkotaan dan input
peserta didik yang mayoritas dari dalam kota, serta kondisi kota yang tidak begitu luas dengan tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide
dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha. Wisata wirausaha tersebut di antaranya adalah kerajinan batik, kuliner khas daerah, dan taman buatan kota. Dalam rangka meningkatkan potensi
tersebut, SMP Model 6 mengadakan kerjasama dengan dunia usaha dan sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada di kota.
Kota di mana SMP Model 6 berlokasi, juga mempunyai budaya daerah yang menjadi ciri khas yaitu pendekar. Dalam rangka mewujudkan budaya daerah terssebut, maka diwadahi dalam suatu kegiatan dengan nama “TUGU
PENDIKAR SAKTI” (SaTU Guru sebagai PENDIdik KARakter yang menghasilkan Satu Karya presTasI peserta didik). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan karakter peserta
didik yang mampu bersaing dalam dunia global.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-
sila Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SMP Model 6 menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik SMP Model 6 diharapkan mempunyai life skills yang berguna dan mampu mengaplikasinnya dalam masyarakat dan dunia pendidikan. Sehingga harapan dari Pemerintah Kota Madiun untuk mencetak generasi yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan terwujud. Salah satu upaya untu mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilkan salah satu
karya yang mencerminkan Profil Pelajar Pncasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong-royong dan berkebhinekaan global.
Secara yuridis, Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku, baik itu dari pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, Kurikulum
Operasional SMP Model 6 mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam pembelajaran dan penilaian.
Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan besifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi profesional dalam layanan pada peserta didik.
Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI (mengembangkan dari yang telah ditiru/yang telah ada) ,dan
dengan mempertimbangka tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat, yaitu NGGAWE (mencipta/membuat/menghasilkan/menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik bersama guru di SMP Model6.
Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang-Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks Merdeka Belajar, proses belajar di SMP Model 6 berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif.
Pembelajaran di SMP Model 6 yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi
Kurikulum Operasional Sekolah disusun oelh Satuan Pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara
pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus
perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orangtua terhadap
pendidikan, dan era perdagangan bebas.
Tantangan dan peluang itu harus direspon oleh SMP Model 6, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan cita-cita moral yang menggambarkan profil
sekolah yang diinginkan di masa datang. Adapun visi SMP Model 6 adalah:
“Terlaksananya proses pendidikan yang memenuhi standar mutu, berkarakter, inovatif, dan berakar pada budaya bangsa”.
Misi
Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun misi yang dirumuskan berdasar visi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah.
2. Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai bakat dan minatnya.
3. Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan menjamin mutu.
4. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial, emosional, keterampilan, dan perkembangan budaya lokal dalan kebhinekaan global.
5. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sehingga mampu mengreasi ide dan keterampilan yang inovatif.
6. Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
7. Menciptakan partisipasi aktif orangtua dan masyarakat dalam keberagaman yang mewadahi kreatiivitas pelajar yang berjiwa kompetitif.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai SMP Model 6 sebagai bentuk mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia.
b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal.
c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan.
d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peserta didik dalam mengreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mengedepankan jiwa kegotong-royongan.
2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun)
a. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis.
b. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter, berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling menghargai perbedaan dan mencintai
lingkungan dan bangsanya.
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan nyata.
d. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong-royongan.
e. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal.
f. Mempunyai life skills yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
g. Mampu mengreasikan ide/gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global.
h. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan mandiri, kreatif, yang mampu bersaing sesuai perkembangan zaman.
i. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan intelektual, emomsional, sosial, keterampilan dan tumbuh kembang peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi
masin-masing peserta didik yang mengedepankan nilai gotong-royong.
j. Menjadikan masyarakat dan orangtua sebagai mitra bersama dalam menjalankan penyelenggaraan pendidikan sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik SMP Model 7
Bagian belakang SMP Model 7 berbatasan dengan RS Adiyaksa dan beberapa pemukiman penduduk, samping kiri berbatasan dengan kantor, sisi kanan berbatasan dengan SD dan di bagian depan berbatasan dengan Korean School, dengan memiliki akses jalan keluar dan
masuk hanya dari gerbang utama sehingga memudahkan pemantauan arus keluar dan masuk.
Kondisi lahan kurang memadai terutama saat pelaksanaan upacara bendera dan pembelajaran PJOK serta seni budaya, diantisipasi dengan membuat formasi barisan lebih rapat saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera, pembelajaran PJOK dan seni budaya kerap
memanfaatkan lahan kosong di sisi kiri sekolah. Kelebihan SMP Model 7 antara lain:
a. Kondisi belajar-mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan jalan raya.
b. Lokasi sekolah berdekatan dengan obyek wisaata TMII.
c. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan lingkungan.
d. Keterlibatan alumni SMP Model 7 sangat baik terhadap pembangunan sarana ibadah, pelaksanaan LDKS, ekstrakuirkuler, motivasi siswa saat upacara, motivasi siswa saat akan melaksanakan ujian akhir, keamanan lingkungan belajar, pengawasan lingkungan sekitar
terhadapt siswa waktu kegiatan belajar-mengajar.
e. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi seperti permainan bola basket, sepak takraw, paskibra, PMR, marawis.
f. Ekstrakurikuler marawis kerap diminta untuk mengisi acara pada kegiatan instansi pemerintah, kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar, atau antara pribadi masyarakat.
Karakteristik Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
SMP Model 7 berada pada daerah pinggiran Ibu Kota, dengan latar belakang sosial dan budaya yang beragam, sikap dan perilaku masyarakat kota besar yang individual dan ekslusif melebur dengan sikap masyarakat Betawi asli yang tercermin dengan masih tingginya
semangat gotong-royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta kehidupan beragama yang baik.
Karakteristik Peserta Didik
Latar belakang pendidikan orangtua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal peserta didik SMP Model 7 sangat beragam, mulai dari buruh cuci yang tinggal di rumah kontrakan sampai dengan peserta didik yang pulang pergi ke sekolah diantar dengan mobil dan sopir
pribadi. Hal ini sangat melatarbelakangi karakteristik peserta didik. Dengan latar belakang tersebut secara umum karakteristik peserta didik di SMP Model 7 adalah sebagai berikut:
a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah.
b. Kemauan belajar tinggi.
c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik berkebutuhan khusus.
d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan di luar waktu kegiatan belajar-mengajar.
f. Kehidupan beragama yang baik.
Landasan Kurikulum Operasional di SMP Model 7
Penyusunan kurikulum operasional SMP Model 7 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan terkait dengan sistem pendidikan nasional, standar pendidikan nasional, kurikulum nasional, konsep Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila, kepramukaan, muatan lokal,
penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah, evaluasi kiurikulum, penumbuhan budi pekerti, dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) satuan pendidikan, penyusunan juga mempertimbangkan kondisi dan keberadaan sekolah yang
tidak terpisahkan dengan masyarakat sekitar dan perangkat pemerintah terkecil RT, RW, Kelurahan, dan seterusnya. Implementasinya dalam bentuk peranserta masyarakat dalam pendidikan, kerjasama sekolah dengan tokoh masyarakat, membina sosialisasi peserta didik
agar daapat bekerjasama, rukun, tolong-menolong dan saling menghormati. Selain itu penyusunan juga mengacu pada konteks Merdeka Belajar antara lain menggunakan pendekatan atau model yang beragam, seperti problem-based learning, project-based learning,
Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penekanan kegiatan pembelajaran adalah pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis, peserta didik mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran, eksplorasi nilai-nilai dan karakter, serta dituntut untuk berpikir kritis, analitis dan evaluatif.
Visi
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK MELALUI KOMUNITAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT DAN BERWAWASAN GLOBAL
Indikator Visi
1. Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik.
2. Terwujudnya komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu sekolah sebagai tempat saling belajar dan berkembang bagi guru sebagai ahli, peserta didik, serta orangtua dan masyarakat.
3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila, yang memiliki enam dimensi utama, yaitu:
a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
b. Mandiri,
c. Bernalar kritis,
d. Kreatif,
e. Bergotong-royong, dan
f. Berkebhinekaan global.
4. Terwujudnya pendidikan berwawasan global.
5. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21.
Misi
1. Mewujudkan lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik.
a. Menentukan kriteria ketuntasan belajar peserta didik.
b. Menentukan kriteria lulusan terutama pada ujian sekolah untuk semua mata pelajaran.
c. Mengikutsertakan peserta didik untuk kegiatan lomba minimal tingkat kecamatan hingga tingkat internasional.
2. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu guru, peserta didik dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya.
a. Membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas.
b. Mengaktifkan kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian.
c. Mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional.
d. Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas siswa, klub ajang prestasi siswa, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila
a. Melaksanakan proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik.
b. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian.
c. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah.
4. Mewujudkan pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik
a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
c. “Caring” (peduli) dalam proses pembelajaran, di mana setiap peserta didik saling bantu dan dibantu.
5. Mewujudkan pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
a. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam.
b. Melakukan pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek.
6. Mewujudkan pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21
a. Melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif.
b. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi.
c. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter.
Tujuan
Tujuan pendidikan pada SMP Model 7 adalah langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Pada tahun pelajaran 2021/2022 SMP Model 7 mencanangkan tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu:
1. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik serta berkarakter Pancasila.
a. Tercapainya hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan untuk seluruh mata pelajaran.
b. Tercapainya kelulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran ujian sekolah rata-rata minimal 75.
c. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga sampai tingkat internasional dan memiliki prestasi minimal tingkat kecamatan.
d. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
e. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter cinta tanah dan kebhinekaan serta berbudaya baik lokal maupun global dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
f. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter mandiri, bernalar kritis, dan kreatif serta gotong-royong dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat yaitu guru, peserta didik, dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya.
a. Telaksananya kegiatan membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas.
b. Tercapainya kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran.
c. Terdapat 70% guru yang mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional.
d. Seluruh peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal dengan nilai baik. Pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas
siswa, klub ajang prestasi siswa, dll.
e. Terlaksananya sosialisasi kepada komunitas orangtua terkait dengan pola/strategi pendampingan belajar online (belajar dari rumah) pada masa pandemi untuk putra dan putrinya.
3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila
a. Terlaksananya proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik 3 kali dalam setahun.
b. Terlaksananya pengintegrasian nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran.
c. Terlaksananya pengintegrasian milai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah.
4. Terwujudnya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik
a. Tersedia fasilitas pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
b. Tersedia fasilitas pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
c. Terlaksanannya kegiatan saling bantu dan dibantu antar peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam untuk semua mata pelajaran.
b. Terlaksananya pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek untuk semua mata pelajaran.
6. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21.
a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif untuk semua mata pelajaran.
b. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi untuk seluruh mata pelajaran.
7. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter untuk seluruh mata pelajaran.
a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Satuan Pendidikan
SMPLB Model 12 merupakan satuan pendidikan yang berada dalam pengelolaan satu atap bersama dengan jenjang SDLB dan SMALB di SLB Model 12 dengan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus yaitu anak
dengan hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan intelektual, hambatan gerak anggota tubuh, hambatan perilaku dan emosional, dan hambatan autis. Lokasi sekolah terletak di wilayah yang strategis dan
mudah dijangkau, dekat dengan fasilitas umum seperti Ruang Publik Terpadu Rumah anak (RPTRA), stasiun kereta api, kantor kelurahan dan puskesmas. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta hubungan
yang kondusif dengan masyarakat sekitar.
Berada di tengah lingkungan masyarakat yang beragam, menumbuhkan sikap peduli lingkungan, semangat gotong-royong serta bersinergi membangun kerjasama dengan elemen pemerintahan untuk mengembangkan
potensi sekolah.
Begitu pula keberagaman potensi peserta didik yang dikembangkan dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sebagai inspirasi dan promosi karya-karya keterampilan peserta didik dalam pengembangan kewirausahaan.
Potensi bidang desain grafis yang selama ini telah membawa SLB Negeri Model 12 ke beberapa events baik nasional maupun internasional. Karya cetak sablon (kaos, pin, mug, tumbler) serta kopi Espresso juga semakin
luas dikenal oleh masyarakat dan instansi pemerintah maupun lembaga swasta. Prestasi bidang olahraga dan seni pun tak kalah cemerlang membawa nama baik Indonesia ke kancah internasional.
Sekolah memiliki budaya yang telah dikembangkan dengan kegiatan penumbuhan budi pekerti melalui kegiatan rutin, spontan dan keteladanan seperti pembiasaan 5S (senyum sapa salam sopan santun), menjalankan ritual
keagamaan, menjaga kebersihan lingkungan dengan kegiatan Jumat Bersih, serta mendaur ulang sampah dan limbah menjadi bahan yang bermanfaat untuk lingkungan sekolah dan mengembangkan keterampilan peserta
didik.
Visi
“Terwujudnya peserta didik sebagai Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia, berpengetahuan, terampil dan kompetitif menuju tercapainya kemandirian.”
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, satuan pendidikan telah menentukan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam misi sebagai berikut:
1. Memberikan bimbingan agar peserta didik memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan, sehingga menjadi lulusan yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, beriman dan
berakhlak mulia sesuai dengan kemampuan dan karakteristik kebutuhan khususnya.
2. Meningkatkan peran serta warga sekolah dalam mengembangkan perilaku jujur, hidup bersih, hidup sehat, rukun, dan peduli lingkungan.
3. Mengembangkan potensi diri dan prestasi peserta didik, baik yang dilakukan sendiri, maupun bersama orang lain.
4. Membantu peserta didik mengembangkan kendali dan disiplin diri.
5. Membantu peserta didik memupuk rasa percaya diri, resilien (penyesuaian yang tinggi dan luwes) dan adaptif.
6. Memberikan keterampilan dasar yang mendukung penguasaan kecakapan hidup untuk bekal hidup mandiri.
7. Membantu masyarakat yang memerlukan informasi pelayanan pendidikan khusus.
8. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri serta stakeholder lainnya untuk pengembangan potensi peserta didik.
Contoh Kurikulum Operasional SMPLB Model 12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Satuan Pendidikan
• Tujuan Jangka Pendek:
1. Membentuk peserta didik yang memiliki sikap religius dengan taat dan tepat waktu dalam melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama yang dianutnya.
2. Melakukan pembiasaan yang mencerminkan nilai luhur karakter dan budaya bangsa, seperti jujur, disiplin, sopan, dan santun.
3. Mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
4. Memfasilitasi pembelajaran untuk peserta didik dengan melaksanakan pembelajaran keterampilan sesuai bakat, minat dan karakteristik peserta didik.
5. Membentuk kemandirian peserta didik melalui kegiatan harian secara mandiri.
• Tujuan Jangka Menengah:
1. Meningkatkan sikap religius peserta didik melalui hafalan surat-surat pendek atau doa-doa keseharian sesuai ajaran agamanya.
2. Membudayakan gerakan sikap hidup bersih di lingkungan sekolah.
3. Memfasilitasi peserta didik agar memiliki kemampuan berkomunikasi yang memadai sehingga dapat mengaktualisasi diri dan bekerja sama dalam kelompok maupun lingkungannya.
• Tujuan Jangka Panjang:
1. Membentuk peserta didik yang memiliki akhlak terpuji dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
2. Membentuk peserta didik yang memiliki sikap yang mematuhi aturan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat.
3. Memfasilitasi peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif sehingga dapat memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memfasilitasi peserta didik yang memiliki keterampilan dasar untuk melatih kecakapan hidup berkaitan dengan vokasional sebagai bekal hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
5. Memiliki kemampuan interpersonal (berkomunikasi) yang memadai agar mampu beradaptasi dalam masyarakat sekolah pada satuan pendidikan yang lebih tinggi dan/atau persiapan untuk berada pada masyarakat secara umum.
Dalam upada pencapaian tujuan tersebut, maka SMPLB Model 12 melakukan kemitraan yang harmonis dengan orangtua dan masyarakat dengan strategi melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan penumbuhan budi pekerti yang dilakukan melalui aktivitas rutin, spontan, dan keteladanan.
2. Menyelenggarakan kegiatan perayaan keagamaan dan melakukan pembinaan kerohanian yang rutin dilakukan satu minggu sekali.
3. Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan literasi, numerasi, serta memanfatatkan teknologi sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus.
4. Pemberdayaan perpustakaan sekolah baik manual maupun digital.
5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan berbagai kegiatan pelatihan atau mengadakan kegiatan bimbingan teman sejawat.
6. Bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri agar dapat memberikan pelatihan keterampilan/vokasi kepada peserta didik sehingga menjadi peserta didik yang terampil dan kompetitif.
7. Bekerjasama dengan lembaga masyarakat, instansi pemerintah maupun lembaga swasta untuk mempromosikan hasil karya keterampilan peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Satuan Pendidikan
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi dan karakteristik Trimurti Senior High School maka disampaikan hasil analisis konteks Trimurti Senior High School pada tahun ajaran 2020-2021.
Trimurti Senior High School berdiri mulai tahun 1954 dan berlokasi di pusat kota, dikelilingi oleh pusat komersial, fasilitas umum dan kantor pemerintahan. Untuk sarana dan prasarana secara umum, Trimurti Senior High School memiliki fasilitas
cukup lengkap dalam mendukung proses belajar-mengajar. Trimurti Senior High School memiliki Tenaga Pendidik sebanyak 36 orang yang cukup kompeten dalam pembelajaran dan dalam penggunaan teknologi. Untuk jumlah pelajar tahun
pelajaran 2020/2021 ada sebanyak 590 orang. Dalam pelaksanaan pembelajaran Trimurti Senior High School memberi 3 kelompok minat dalam mata pelajaran peminatan yang disediakan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dan Bahasa. Terdapat juga program-program unggulan yang dipergunakan untuk menambah layanan pendidikan kepada pelajar.
Untuk karakteristik Sosial dan Budaya Lingkungan Sekolah adalah mayoritas pelajar berlatar belakang ekonomi mampu ke atas dan berasal dari lingkungan masyarakat perkotaan. Mayoritas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan juga berasal
atau telah lama tinggal di daerah kota dan sekitarnya. Trimurti Senior High School memiliki dan membiasakan budaya disiplin waktu, tertib ibadah, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial pada seluruh warga sekolah.
Visi
Visi yang dimiliki Trimurti Senior High School diturunkan dari tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Adapun visi Trimurti Senior High School adalah sebagai berikut:
“Terbentuknya Manusia Susila, Cakap dan Bertanggungjawab”.
Misi
Misi Trimurti Senior High School ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi Trimurti dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Elemen visi Trimurti tersebut yaitu susila, cakap dan bertanggungjawab. Tujuh misi Trimurti Senior High School adalah
sebagai berikut:
1. Membangun kebiasaan tertib beribadah, kajian keagamaan rutin dan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Santun dan Sopan) pada pelajar. Representasi dari:
• Visi “Susila”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia”.
2. Mengembangkan rasa kepedulian, nasionalisme, patriotisme, dan bangga atas budaya lokal melalui aktivitas sosial, lingkungan, kebangsaan dan eksplorasi. Representasi dari:
• Visi “Susila” dan “Bertanggungjawab”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia” dan “Bergotong-royong”.
3. Membekali pelajar dengan pengalaman lintas budaya baik nasional maupun internasional. Representasi dari:
• Visi “Susila”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Berkebhinekaan global”.
4. Mengidentifikasi, mengembangkan, dan memfasilitasi pencapaian prestasi minat dan bakat pelajar. Representasi dari:
• Visi “Cakap”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”
Contoh Kurikulum Operasional Trimurti Senior High School
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
5. Mengembangkan dan menerapkan pembelajaran berbasis HOTS dan membangun 6 kemampuan literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial) dengan berlandaskan
prinsip kejujuran dan kemandirian dengan memperhatikan bakat dan minat pelajar. Representasi dari:
• Visi “Cakap” dan “Bertanggungjjawab”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”, “Kreatif” dan “Bernalar Kritis”.
6. Memfasilitasi terlampauinya capaian kompetensi minimal tingkat SMA oleh peserta pelajar melalui matrikulasi, pemantauan perkembangan belajar, identifikasi permasalahan belajar, perbaikan, pendampingan, pengembangan dan kerjasama dengan orangtua.
Representasi dari:
• Visi “Cakap”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”.
7. Membimbing pelajar menghasilkan suatu karya ilmiah yang orisinil, dapat dipertanggungjawabkan dan tepat guna. Representasi dari:
• Visi “Cakap” dan “Bertanggungjawab”.
• Elemen Profil Pelajar Pancasila “Kreatif” dan “Bernalar Kritis”.
Tujuan
Tujuan akhir yang diharapkan oleh Trimurti Senior High School dalam pelaksanaan program-program sekolah untuk mewujudkan misi sekolah ditetapkan dalam bentuk 3 bagian, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek.
Tujuan Jangka Panjang:
1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pada lembaga akademik/vokasi/kedinasan terkemuka sesuai minat dan bakat yang dimilikinya.
3. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreativitas, menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan prestasi.
4. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial).
Tujuan Jangka Menengah:
1. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat berlandaskan Profil Pelajar Pancasila.
2. Menyusun beban belajar bagi pelajar yang manageable namun tetap berkualitas serta dengan proses belajar-mengajar yang menyenangkan dan kontekstual.
3. Membekali pelajar dengan keahlian berpikir kreatif dan berpikir kritis.
4. Membekali pelajar dengan penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial).
5. Memfasilitasi pelajar untuk dapat melampaui kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA, baik akademik dan non-akademik.
6. Memfasilitasi pelajar untuk mampu menyusun karya tulis yang orisinil
7. Memfasilitasi pelajar untuk mendapat keahlian kecakapan hidup dan berprestasi sesuai bakat dan minatnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Jangka Pendek:
1. Pembentukan karakter berdasar Profil Pelajar Pancasila
a. Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila secara terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek.
b. Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.
c. Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.’
2. Proses belajar yang manageable namun tetap berkualitas
a. Mendorong agar tingkat keterlibatan pelajar dalam proses belajar-mengajar mencapai minimal 95%.
b. Mengelola proses belajar-mengajar agar tingkat kepuasan pelajar mencapai minimal 90%.
3. Keahlian berpikir kreatif dan berpikir kritis
a. Mengintegrasikan project-based learning pada 100% mata pelajaran.
b. Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 produk kreatif per tahun dari project-based learning.
c. Melaksanakan 100% proses penilaian yang mengandung minimal 25% soal bertipe HOTS.
d. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab 70% soal bertipe HOTS dengan benar.
4. Penugasan 6 literasi dasar
a. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 1 dengan benar.
b. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 2 dengan benar.
c. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 3 dengan benar.
5. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA
a. Memfasilitasi 100% pelajar untuk mampu mencapai rata-rata nilai akhir tahun ajaran minimal 75 pada aspek pengetahuan dan keterampilan.
b. Menangani 100% pelajar yang mengalami permasalahan pembelajaran agar dapat terselesaikan.
6. Karya tulis yang orisinil
a. Membekali 100% pelajar dengan pengetahuan tata cara penulisan karya ilmiah melalui proyek Profil Pelajar Pancasila.
b. Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 karya tulis ilmiah sesuai dengan minatnya dengan maksimal 20% pada plagiarism score (menggunakan Turnitin Checker).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
6. Keahlian kecakapan hidup dan berprestasi sesuai bakat dan minat
a. Mendorong 100% pelajar memilih kelas peminatan berdasar bakat dan minatnya.
b. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan sesuai bakat dan minatnya.
c. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 program life skills sesuai bakat dan minatnya.
d. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 lomba/kompetisi akademik dan non-akademik per tahun atau minimal 1 kali program magang sesuai bakat dan minatnya.
Strategi untuk Mencapai Tujuan
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan Trimurti Senior High School menyusun beberapa strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah:
1. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum.
2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah.
3. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dan
komite sekolah.
4. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukung, dan lain-lain) untuk
mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah yang telah disusun.
5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis kebutuhan program.
6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orangtua, dan komite
sekolah).
7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan, 1 semester, dan 1 tahun.
8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun.
9. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI dan komite
sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Karakteristik Sosial
1. Letak SMA Negeri Surabaya
SMA Negeri 5 Surabaya terletak di Jalan Kusumabangsa 21 Surabaya. Lokasi ini berada di ruas jalan nasional, daerah pusat kota dan pusat pemerintahan. SMA Negeri 5 Surabaya berdampingan dengan 3 sekolah, yaitu SMA Negeri 1, 2, dan 9
Surabaya. Letak ini menjadikan SMA Negeri 5 Surabaya berada dalam lingkungan masyarakat perkotaan.
2. Sumber Daya Manusia
SMA Negeri 5 Surabaya memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut:
Tenaga Pendidik
Tenaga Kependidikan
Contoh Kurikulum Operasional SMA Negeri 5 Surabaya
Jenis Kepegawaian Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan Tersertifikat
L P S1 S2 Sudah Belum
ASN 21 25 20 26 45 1
GTT 8 6 8 6 1 13
Jumlah 29 31 28 32 46 14
Prosentasi 48.3 51.7 46.7 53.3 76.7 23.3
Jenis
Kepegawaian
Jenis
Kelamin
Kualifikasi Pendidikan
L P SD SMP SMA D3 S1
ASN 3 2 - 1 2 - 2
PTT 6 6 1 - 4 2 5
Jumlah 9 8 1 1 6 2 7
Prosentase 52.9 47
.1
5.9 5.9 35.3 11.8 41.1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Alumni
Alumni SMA Negeri 5 Surabaya banyak tersebar di dalam negeri maupun di luar negeri, sangat banyak yang sukses di berbagai bidang pekerjaan, baik dalam pemerintahan maupun swasta. Alumni tersebut memiliki perkumpulan yang telah
berbadan hukum. Para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik kepada sekolah maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi peserta didik di sekolah.
4. Orangtua/Wali Murid
SMA Negeri 5 Surabaya memiliki siswa-siswi yang sebagian besar orangtuanya memiliki tingkat ekonomi yang baik dan memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap pendidikan.
Karakteristik Budaya SMA Negeri 5 Surabaya
1. Budaya Berprestasi
Budaya berprestasi di SMA Negeri 5 Surabaya dibuktikan dari:
a. Berbagai prestasi lomba bidang akademik dan non-akademik yang diraih peserta didik dari tingkat kota, propinsi, nasional, hingga internasional. Contoh prestasi yang selalu diraih adalah bidang Kompetensi Sains Nasional (KSN) dan
Kompetisi Karya Inovasi Pelajar.
b. Persaingan belajar yang sehat dari peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang sangat baik sehingga mampu untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri terbaik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2. Budaya Literasi
Peserta didik SMA Negeri 5 Surabaya memiliki budaya literasi yang sangat baik. Kegiatan literasi yang menjadi budaya di SMA Negeri 5 Surabaya di antaranya:
a. Kegiatan membaca dan menuliskan resume karya fiksi (terutama berupa novel) dengan waktu 15 menit setiap pagi sebelum memulai pembelajaran. Di Kelas X awal, kegiatan ini membutuhkan waktu untuk membiasakan. Tetapi selanjutnya,
budaya ini menjadi motivasi peserta didik sehingga brdampak pada budaya senang membaca di mana saja dan kapan saja.
b. Kegiatan tantangan membaca 1.000 halaman karya fiksi selama 1 bulan pertama pada awal tahun ajaran.
c. Kegiatan menulis karya sastra. Karya sastra yang dihasilkan dapat berupa novel, cerpen, sajak, puisi, atau bentuk lain. Hasil karya ini kemudian dibukukan di setiap kelas dan peserta didik sudah mampu mengorganisasi pasarannya.
3. Budaya Peduli Lingkungan
Sesuai dengan visi sekolah, Budaya Linkungan telah menjadi Kegiatan Wajib peserta didik. SMA Negeri 5 Surabaya memiliki budaya lingkungan yang baik. Bukti budaya ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Contoh kegiatan intrakurikuler adalah proyek kolaborasi dengan tema Hemat Energi, yang melibatkan semua mata pelajaran. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, budaya lingkungan ini diakomodasi dalam kegiatan yang dinamakan
GREENISH. Beberapa inovasi dalam Kegiatan LIngkungan ini antara lain: GHC (Gerakan Hemat Energi melalui AC), SMALA GANTENG (Gerakan Peteng Bareng), GEMATI (Gerakan Hemat Energi), Pengolahan Limbah Sampah (Reuse, Recyle,
Reduce), Pemanfaatan Lahan Sekolah, Sehat Mengaum (Sehari menggunakan Angkatan Umum).
Peserta Didik
1. Input Peserta Didik
Peserta didik SMA Negeri 5 Surabaya berasal dari Kota Surabaya dan sekitarnya. Dengan adanya penerimaan Peserta didik baru dengan sistem Zonasi, maka peserta didik di SMA Negeri 5 Surabaya sejak tiga tahun teerakhir ini bervariasi dari
jarak paling dekat hingga menyebar di seluruh Kota Surabaya. Dengan demikian, kemampuan peserta didik memiliki nilai rata-rata yang bervariasi.
2. Peserta didik SMA Negeri 5 Surabaya memiliki kemandirian berorganisasi. Budaya kemandirian berorganisasi peserta didik ditunjukkan dengan adanya banyak kegiatan OSIS, baik secara umum maupun kegiatan di setiap bidan sub-seksi di
OSIS. Pada kegiatan ini, peserta didik mampu mengorganisir dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan serta pendanaannya. Peserta didik mampu bekerja mandiri dengan bimbingan Guru Pendamping dan Kesiswaan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi
Visi SMA Negeri 5 Surabaya adalah:
“Berkembangnya manusia unggul yang berkarakter, berwawasan luas, dan berbudaya lingkungan sehingga mampu bersaing di era baru”
Indikator visi SMA Negeri 5 Surabaya adalah:
1) Memiliki budi pekerti dan akhlak mulia.
2) Memiliki kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia.
3) Memiliki kecintaan terhadap budaya daerah.
4) Memiliki semangat untuk meraih prestasi secara berkelanjutan.
5) Memiliki rasa solidaritas dan toleransi terhadap keanekaragaman bangsa Indonesia.
6) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
7) Memiliki sikap kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
8) Memiliki kemandirian belajar dan berorganisasi.
9) Memiliki kecintaan terhadap budaya membaca dan menulis di manapun berada.
10) Membudayakan pengolahan sampah/limbah di sekolah dan/atau di lingkungan.
11) Membudayakan daur ulang sampah/limbah di sekolah dan/atau di lingkungan.
12) Membudayakan pengurangan sampah/limbah di sekolah dan/atau di lingkungan.
13) Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga pendidikan baik lokal, nasional maupun internasional.
Misi
Untuk mencapai visi dan membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila, maka SMA Negeri 5 Surabaya menetapkan misi sebagai berikut:
1. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengembangkan karakter peserta didik untuk cinta tanah air.
3. Membentuk peserta didik yang mampu mengembangkan potensi daerah.
4. Membangun karakter peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
5. Mengembangkan rasa solidaritas dan toleransi peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
7. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif melalui intrakurikulier dan proyek Profil Pelajar Pancasila.
8. Mengembangkan life skills peserta didik melalui kegiatan intrakurikuluer maupun ekstrakurikuler.
9. Membudayakan literasi melalui intrakurikuler dan proyek Profil Pelajar Pancasila.
10. Mengembangkan karakter peserta didik melalui pembelajaran yang berbasis kearifan lingkungan dan pengembangan kultur sekolah.
11. Menciptakan lingkungan bersih, hijau, sejuk, rindang, aman, nyaman, dan berwawasan wiyata mandala.
12. Mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan maupun DUDI baik lokal, nasional maupun internasional untuk peningkatan kualitas/pengembangan sekolah.
13. Mengembangkan potensi diri peserta didik menjadi manusia yang tangguh menghadapi persaingan global.
Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2021-2022 dilanjutkan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah; pelaksanaan di sekolah bekerjasama dengan TNI.
b. Pelaksanaan tes penempatan untuk peminatan bagi Kelas X.
c. Pelaksanaan psikotes bagi 15 peserta didik Kelas X untuk program percepatan dan 22 peserta didik yang terindikasi kurang cepat.
d. Melaksanakan pendalaman materi untuk TPS untuk persiapan SBMPTN, Tryout, Doa Bersama, pertemuan orangtua bagi Kelas XII untuk persiapan USBK, SBMPTN. Kondisi yang diharapkan adalah:Penerimaan di PT:
SNMPTN = 81 siswa
SBMPTN = 140 siswa
Vokasi = 4 siswa
Luar Negeri = 1 siswa
PTS = 5 siswa
a. Melaksanakan Pembinaan KSN, Pembinaan MIND/KIR, Pembinaan Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Pembinaan Hemat Energi, Bimtek OSIS, pembinaan kegiatan akademik dan non-akademik dengan target prestasi tahun depan sebagai
berikut:
Akademik: (KSN): Akademik MIND/KIR Akademik Lomba Debat Bhs Indonesia & Bhs Inggris Akademik Lomba Hemat Energi Akademik Latihan Dasar Kepemimpian & Pemilihan Pengurus OSIS tahun 2020-
2021
Kota = 15 siswa Kota = 3 siswa Kota = 4 siswa Kota = 4 siswa
Prov = 5 siswa Prov = 3 siswa Prov = 2 siswa Prov = 4 siswa
Nas = 3 siswa Nas = 4 siswa Nas = 2 siswa Nas = 4 siswa
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
f. Melaksanakan Kegiatan Persami dalam rangka kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan bagi siswa Kelas X.
g. Melaksanakan Kegiatan Science Film Festival bekerjasama dengan Guru Bahasa Jerman dan Goethe Institut untuk Kelas X, XI, dan XII.
h. Melaksanakan Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional dan Hari Besar Keagamaan.
i. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas satu bulan sekali dengan kegiatan olahraga bersama dibarengi dengan kegiatan lain penunjang pembelajaran, dan seluruh warga sekolah maupun orang luar pada saat itu dilarang
menggunakan kendaraan bermotor.
J. Melaksanakan Kegiatan Literasi Dasar dan Literasi Digital dilaksanakan setiap hari sebelum pembelajaran dimulai. Dan setiap akhir tahun pelajaran peserta didik diminta membuat karya tulis (cerpen) yang akan dibukukan.
k. Bekerjasama dengan orangtua peserta didik mengadakan kunjungan ke Busan Internatonal High School (BIHS) Korea Selatan untuk Kelas X, ke Tranby College Australia Barat dan ke Jepang untuk Kelas XI.
l. Mengadakan kunjungan studi ke perguruan tinggi dan ke dunia industri baik yang di dalam kota maupun yang di luar kota.
2. Tujuan Jangka Menengah (3 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang unggul dalam karakter
1) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
2) Kejujuran
3) Kemandirian dalam belajar dan berorganisasi
4) Sosial
5) Peduli lingkungan
6) Budaya berprestasi (akademik maupun non-akademik)
7) Cinta tanah air dan berbangsa
b. Mewujudkan kearifan keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial, ekonomi dalam lingkup global.
c. Meningkatkan mutu lulusan dibuktikan dengan peserta didik dapat:
1) Melanjutkan di perguruan tinggi maupun di sekolah kedinasan.
2) Menghasilkan karya literasi berupa cerpen, novel, puisi dan atau sejenisnya.
d. Meningkatkan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
e. Memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pengembangan pendidikan
f. Mengembangkan kecakapan interpersonal dan intrapersonal seluruh warga sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
g. Meningkatkan peran serta peserta didik di berbagai lomba di bidang ekstrakurikuler maupun intrakurikuler baik tingkat kota, propinsi, nasional, dan internasional.
h. Meningkatkan potensi peserta didik dalam mengembangkan komunikasi sosial melalui kemitraan yang berskala nasional maupun internasional.
i. Meningkatkan pengelolaan manajemen sekolah.
j. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi maupun DUDI.
k. Mengembangkan pembelajaran yang kolaboratif antar mata pelajaran.
3. Tujuan Jangka Panjang (5 tahun)
a. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa.
b. Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu bersaing di era baru.
c. Menghasilkan lulusan yang Pancasilais dan berbudaya lingkungan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kaarakteristik
SMA Model 10 adalah satuan pendidikan kerjasama yang berlokasi di salah satu kota besar di Indonesia. Lokasi sekolah yang tidak berada di jalan raya memberikan lingkungan belajar yang kondusif. Fasilitas pembelajaran yang
dilengkapi dengan laboratorium, lapangan basket, futsal, badminton dan aula, mampu mendukung siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Gambaran mengenai sekolah dapat dilihat dari tabel-tabel di bawah ini.
Contoh Kurikulum Operasional SMA Model 10
Data siswa SMA Model 10
Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa
10 Science 1 25
10 Social 1 23
11 Science 2 47
11 Social 1 15
12 Science 2 48
12 Social 1 21
Jumlah siswa secara keseluruhan 8 179
Data Guru Siswa SMA Model 10
Guru WNI 16
Guru WNA 3
Guru Paruh Waktu 4
Jumlah guru keseluruhan 23
Data Tenaga Kependidikan SMA Model 10
Petugas Laboratorium 1
Petugas Perpustakaan 1
Petugas Tata Usaha 2
Jumlah tenaga kependidikan keseluruhan 4
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx

More Related Content

Similar to 01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx

03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptxESTYROKHYANI2
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptxDafrisolDafrisol
 
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxCacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxErmantoErmanto4
 
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptxMenyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptxRasimunWay1
 
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdfjendralrudiyanto
 
Bahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptx
Bahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptxBahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptx
Bahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptxMulyadiAdy5
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxLindaKurnia8
 
08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan KtspNila Karmina
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxEduardusRudySebatu
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxAsepJatnika1
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxTatangHidayat22
 
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdfwidi409706
 
PRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptxPRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptxsusantowae1
 
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptxshafahaulah4
 
Modul Ajar.pptx
Modul Ajar.pptxModul Ajar.pptx
Modul Ajar.pptxAndiB7
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptxdesilusiawati
 
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdfGiyatnoGiyatno3
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdfamrulhidayat7
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdfdevvypertiwi
 

Similar to 01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx (20)

03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
03. Paparan Penyusunan KOS Pendidikan Bag 1.pptx
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx
 
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptxPPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
PPT KOSP (2)xxxxrevisi.pptx
 
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxCacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
 
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptxMenyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan semua jenjang.pptx
 
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
3. 08_03_2022 Rev Panduan Pengembangan Kur Opr Sekolah (1).pdf
 
Bahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptx
Bahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptxBahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptx
Bahan Tayang Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan-SMK.pptx
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
1. PANDUAN PROYEK P5.pdf
 
PRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptxPRESENTASI KOSP.pptx
PRESENTASI KOSP.pptx
 
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
2. PPT_02_SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Modul Ajar.pptx
Modul Ajar.pptxModul Ajar.pptx
Modul Ajar.pptx
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
 
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf1.  Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
1. Penyusunan KOSP...OKTA.pdf
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
 

More from yacub Sitorus

INTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptx
INTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptxINTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptx
INTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptxyacub Sitorus
 
PERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptx
PERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptxPERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptx
PERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptxyacub Sitorus
 
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docxPernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docxyacub Sitorus
 
Catatan Hasil Lokakarya.docx
Catatan Hasil Lokakarya.docxCatatan Hasil Lokakarya.docx
Catatan Hasil Lokakarya.docxyacub Sitorus
 
surat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).doc
surat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).docsurat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).doc
surat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).docyacub Sitorus
 
soal tengah semester.docx
soal tengah semester.docxsoal tengah semester.docx
soal tengah semester.docxyacub Sitorus
 

More from yacub Sitorus (6)

INTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptx
INTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptxINTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptx
INTISARI RAPAT ZOOM BERSAMA DIREKTORAT SMK 16 JANUARI.pptx
 
PERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptx
PERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptxPERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptx
PERKENALAN DAN PEMBUKAAN.pptx
 
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docxPernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
Pernyataan-Kesanggupan-PP-A7_v2.docx
 
Catatan Hasil Lokakarya.docx
Catatan Hasil Lokakarya.docxCatatan Hasil Lokakarya.docx
Catatan Hasil Lokakarya.docx
 
surat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).doc
surat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).docsurat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).doc
surat tugas elearning sibermartabat 2022 (1).doc
 
soal tengah semester.docx
soal tengah semester.docxsoal tengah semester.docx
soal tengah semester.docx
 

Recently uploaded

Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...Neta
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 

Recently uploaded (14)

Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 

01-Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1.pptx

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
  • 2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sekilas Desain Workshop ● Apa hasil belajar yang hendak dicapai? Mengenali bagaimana melakukan analisis karakteristik satuan pendidikan untuk memfasilitasi penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
  • 3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan tersebut? Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan bagaimana menghadapinya? Apa peran Anda dalam kegiatan tersebut?
  • 4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum operasional-nya sendiri?
  • 5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Eksplorasi Konsep
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pertanyaan Pemantik 1. Mengapa penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan perlu melibatkan seluruh warga sekolah? 2. Bagaimana cara menyusun visi, misi dan tujuan satuan pendidikan yang melibatkan seluruh warga sekolah? 3. Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan pendidikan?
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu Kurikulum Operasional? ● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan. ● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
  • 8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar Satuan Pendidikan? Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional ● Berpusat pada Peserta Didik ● Kontekstual ● Esensial ● Akuntabel ● Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
  • 10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Profil Pelajar Pancasila merupakan Acuan dalam Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan di Satuan Pendidikan
  • 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Profil Pelajar Pancasila ● Pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. ● Tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
  • 12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Operasional Sekolah ● Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. ● Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah. ● Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
  • 13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komponen Kurikulum Operasional Sekolah ● Karakteristik Satuan Pendidikan - Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. - Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan tapi juga program keahliannya. ● Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan - Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju; menggambarkan nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dalpat mencapai Profil Pelajar Pancasila. - Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi; memegang nilai-nilai penting dalam menjalankan misi. - Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan- tahapan penting dan selaras dengan misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. ● Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan, sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.
  • 14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka ● .
  • 15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ● Tetap - ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ● Fleksibel dan dinamis - menjadi otonomi di satuan pendidikan
  • 16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan secara Umum
  • 17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
  • 18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan secara Umum ● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya. ● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk informasi yang komprehensif. ● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan berproses, selama hasilnya selaras antarkomponen.
  • 19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan (untuk Sekolah Menengah Kejuruan) ● Visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah. ● Tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja. ● Dikembangkan lewat proses reversibel (bolak balik) antara analisis karakteristik lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan strategi program keahlian. ● Direncanakan dengan mengumpulkan berbagai data untuk informasi yang komprehensif. ● Digunakan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan berproses dari tiap sekolah dan program keahlian, selama hasilnya selaras antarkomponen.
  • 20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan Karakteristik Satuan Pendidikan ● Menggambarkan keunikan SMK dan program keahlian dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. ● SMK yang berada di bawah yayasan tertentu dapat merumuskan idealisme yayasan tersebut selama tidak bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan Profil Pelajar Pancasila. ● Menggambarkan program keahlian yang dibuka dan rasional program keahlian tersebut dibuka. Catatan: SMK boleh membuka lebih dari 1 program keahlian sesuai kebutuhan dunia kerja. Karakteristik Program Keahlian ● Menggambarkan konsentrasi dari setiap program keahlian yang dibuka, contoh: Program Keahlian Teknik Otomotif, akan memilih untuk berkonsentrasi pada perawatan dan perawatan sepeda motor yang sebelumnya disebut sebagai kompetensi keahilian.
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan ● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan. ● Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan. ● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data. ● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pilihan Cara Pengumpulan Informasi guna Analisis Karakteristik dan Lingkungan Belajar ● Kuesioner ● Wawancara ● Diskusi kelompok terpumpun (FGD) ● Observasi ● Rapor pendidikan
  • 23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Analisis Lingkungan Belajar Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya ● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas, serta mitra yang ada? ● Apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan dalam proses belajar? Sumber Pendanaan ● Bagaimana proses pendanaan satuan pendidikan? ● Bagaimana penggunaan dana ini? Sistem dan Kebijakan Daerah ● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? ● Apa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator? Kemitraan ● Siapa sajakah pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan pendidikan? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan: Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan ● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan pendidikan? ● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut? Reviu Visi dan Misi ● Bagian yang mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik peserta didik ● Apa saja prioritasnya? Reviu Tujuan ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian Sekolah Menengah Kejuruan) dalam mendukung kompetensi peserta didik? ● Apa yang mendasari tujuan ini? ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik? ● Mengapa kompetensi ini dianggap penting? ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik? ● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun? ● (Sekolah Menengah Kejuruan) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan program keahlian ini?
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan harus Berpusat pada Peserta Didik ● Visi: Gambaran masa depan, realistis ● Misi: Tindakan ● Tujuan: Hasil yang diinginkan pada peserta didik
  • 30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tips Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada Peserta Didik ● Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik mengenal diri dan cara belajar mereka. ● Memungkinkan peserta didik melihat kemajuan mereka, merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan menetapkan tujuan individu. ● Berefleksi dan meninjau kembali berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Peserta didik akan berubah dan bertumbuh sepanjang tahun; memberikan ruang bagi peserta didik untuk merekam refleksi diri secara teratur.
  • 31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip dalam Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada Peserta Didik ● Menambahkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik satuan pendidikan selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila. ● Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang diperlukan bagi peserta didik dan guru guna mengembangkan nilai- nilai Profil Pelajar Pancasila. ● Kembali berfokus pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, secara kreatif mengelola sumber daya manusia (guru/orangtua, peserta didik) dan sumber daya lain di satuan pendidikan (lingkungan/komunitasi di sekitar satuan pendidikan). ● Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama tiap program pembelajaran untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensi. ● Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat refleksi dan analisis seluruh program pembelajaran di satuan pendidikan. ● Melakukan refleksi berkala untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaranguna memenuhi Profil Pelajar Pancasila yang dideskripsikan.
  • 33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Kurikulum Operasional per Jenjang Pendidikan ada pada folder bahan bacaan LMS
  • 34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik PAUD Gemilang PAUD Gemilang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi para pelaku industri. Kabupaten Tangerang dikenal sebagai “Kota Seribu Industri” yang berdekatan dengan ibukota Republik Indonesia dan memiliki kemudahan akses terhadap berbagai sarana dan prasarana transportasi darat, laut, maupun udara. Kemudahan ini dapat digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi kreatif pada masyarakat dengan menyediakan berbagai peluang usaha dan lapangan kerja. Sebagai lembaga pendidikan yang berada di kawasan industri, sekolah kami memiliki kekhasan berupa peserta didik yang berasal dari berbagai etnis dan budaya, dan agama di mana masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman tersebut. Di sisi lain, keberadaan industri menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara, eksploitasi terhadap air tanah serta alih fungsi lahan menjadi kavling industri dan pergudangan. Para pendiri PAUD Gemilang bercita-cita untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini yang berada di lingkungan Desa Peusar. Segala tantangan permasalahan yang ada di kawasan ini akan memperkaya kurikulum PAUD Gemiilang. Impian kami adalah mewujudkan profil lulusan yang berbudi pekerti yang luhur, berkarakter sesuai budaya Indonesia, berwawasan global dan peduli lingkungan. Pengembangan kurikulum di sekolah kami mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kekhasan daerah, karakteristik dan kondisi satuan pendidikan, serta kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah Tim Pengembang Kurikulum Operasional yang terdiri dari pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite sekolah. Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan PAUD Gemilang berfokus pada: 1. Keberagaman agama, etnis dan budaya yang dituangkan dalam muatan pembelajaran keagamaan, pembentukan karakter, pengembangan diri dalam seni, budaya serta kecakapan hidup. 2. Potensi lingkungan sebagai keunggulan lokal dan global. Kurikulum Operasional PAUD Gemilang menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada anak. Prinsip ini selaras dengan prinsip Merdeka Bermain Merdeka Belajar di mana guru berperan sebagai fasilitator anak dalam belajar. Guru memfasilitasi anak agar dapat berpikir logis, kritis dan kreatif. Selain itu, guru juga perlu menstimulasi anak supaya dapat bersosialisasi dengan temannya, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Anak juga dibiasakan untuk menyukai tantangan agar dapat mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dengan cara yang kreatif, sehingga mereka dapat menjadi aset masa depan bangsa. Contoh Kurikulum Operasional PAUD Gemilang
  • 35. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik PAUD Gemilang Untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas tentunya tidak cukup hanya didukung oleh potensi lingkungan dan sumber daya manusia setempat. Dukungan dana untuk menunjang operasional pendidikan dan pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai juga sangat diperlukan. Oleh karena itu, PAUD Gemilang membutuhkan dana yang bersumber dari swadaya orangtua siswa dan bantuan dari pemerintah berupa dana BOP. Sedangkan pihak pelaku industri di lingkungan sekitar menjadi donatur tidak tetap untuk berbagai kegiatan sekolah. Hal lain yang tidak kalah penting adalah penyediaan lingkungan belajar yang kondusif, penggunaan media pembelajaran yang variatif serta pemanfaatan berbagai sumber belajar dari lingkungan sekitar. Pembelajaran berkualitas dari PAUD Gemilang tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan orangtua, masyarakat sekitar, pemerintah setempat, dinas pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Saat ini PAUD Gemilang berdiri di atas lahan seluas 600 m2, dengan bangunan 1 lantai yang terdiri dari ruang kantor, ruang guru dan kepala sekolah, 4 ruang kelas, 2 kamar mandi, 1 ruang UKS/ruang tidur, 1 dapur dan 1 gudang. Sebagai lahan bermain anak, kami juga menyediakan halaman terbuka seluas 200 m2. Lembaga kami memiliki 4 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang tenaga administrasi yang berkualifikasi S1 PAUD dan telah mengikuti berbagai pelatihan tentang PAUD. Pada tahun 2020/2021, kami memiliki 45 orang peserta didik, dengan perincian Kelompok Bermain A: 8 anak, Kelompok Bermain B: 10 anak, TK A: 12 anak, dan TK B: 15 anak.
  • 36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi Membentuk anak yang ceria, toleran, peduli lingkungan, cinta tanah air, dan berwawasan global. Misi Misi PAUD Gemilang dalam mewujudkan Visi dilakukan melalui kegiatan bermain-belajar dan pembiasaan baik di rumah maupun di sekolah dalam hal: 1. Memunculkan keceriaan 2. Menanamkan sikap toleran 3. Menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan sekitar 4. Menanamkan rasa cinta tanah air 5. Mengembangkan wawasan anak tentang dunia Tujuan 1. Terwujudnya peserta didik yang sehat dan bahagia 2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai perbedaan dan nyaman berinteraksi dalam keberagaman 3. Terbentuknya peserta didik yang peduli lingkungan dan berempati pada sesama 4. Terwujudnya peserta didik yang bangga menjadi anak Indonesia 5. Terbentuknya peserta didik yang memiliki wawasan luas
  • 37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Lingkungan Belajar TK Bintang terletak di pinggiran Kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Lokasi TK Bintang berada di dataran tinggi dan dikelilingi dengan pegunungan. Kebun dan sungai dapat ditemui di sekitar TK Bintang. Lokasi desa yang berada di jalur menuju lokasi wisata menyebabkan di akhir pekan banyak warga dari Kota Bandung yang melewati desa ini. Masyarakat yang hidup di pedesaan memiliki budaya Sunda yang masih terpelihara, yaitu silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif). Mayoritas masyarakat desa beragama Islam, dan ada beberapa keluarga pendatang yang beragama Kristen, Katholik, dan Hindu. Kerjasama dan gotong-royong juga menjadi budaya yang masih sering dijumpai di tengah-tengah masyarakat, salah satunya saat hari raya Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan rata-rata berlatar belakang pendidikan hingga sekolah menengah. Sumber pendanaan operasional sekolah berasal dari swadaya masyarakat serta bantuan pemerintah (BOP). Selain itu, donasi juga didapatkan dari masyarakat sekitar berupa bahan makanan yang dapat digunakan dalam pemberian makanan tambahan maupun kegiatan bermain. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung adalah untuk melestarikan budaya Sunda di masyarakat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung menindaklanjuti dengan meminta Satuan Pendidikan untuk memasukkan Bahasa Sunda sebagai muatan lokal. TK Bintang bermitra dengan beberapa pihak dalam penyediaan layanan yang holistik integratif untuk peserta didik, antara lain: • Layanan pendidikan bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung dan Korwil Kecamatan. • Layanan kesehatan dan gizi bermitra dengan Puskesmas dan Psikolog. • Layanan perlindungan bermitra dengan kepolisian di kecamatan. Contoh Kurikulum Operasional TK Bintang
  • 38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Satuan Pendidikan Peserta didik TK Bintang berusia 4–6 tahun berjumlah 30 anak yang terbagi menjadi 2 rombongan belajar, yaitu Kelas A (4–5 tahun) dan Kelas B (5-6 tahun). Sebagian anak pernah bersekolah di Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis (SPS), sebagian lagi belajar mengaji di TPA serta sebagian yang lain belum pernah bersekolah. Seluruh peserta didik TK Bintang beragama Islam. Hampir 80% peserta didik berasal dari keluarga petani dan dari keluarga yang mata pencahariannya bergantung dari hasil pertanian. Sebagiannya lagi berasal dari keluarga pekerja kantor maupun pabrik. Anak-anak terbiasa bermain di alam, baik di sekitar rumah maupun sekolah. TK Bintang dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan empat orang guru. Dua orang guru lulusan Sarjana Pendidikan Guru PAUD dari perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung dan dua orang guru pendamping lulusan SMA. Selain bertugas mengajar, guru juga membantu sebagai tenaga administrasi dan operator sekolah. Sekolah juga memiliki seorang pembantu sekolah yang membantu membersihkan lingkungan sekolah. TK Bintang menempati lahan seluas 500 m2 dan bangunan semi permanen yang berdiri di atas tanah seluas 150 m2. Bangunan sekolah yang menggunakan bahan-bahan alam seperti bilik-bilik bambu, kayu dan bahan alam lainnya merupakan ciri khas bangunan masyarakat Sunda yang menyatu dengan alam. Halaman seluas 350 m2 dilengkapi ayunan, seluncuran, panjatan, papan titian, dan jungkitan. Halaman sekolah juga memiliki lahan yang digunakan anak-anak praktik bercocok tanam. Bangunan sekolah memiliki 5 ruangan yang terdiri dari 1 ruang kepala sekolah, 2 ruang kelas, 1 ruang kelas yang disekat menjadi 3 area; area dapur, area perpustakaan, area gudang, area unit kesehatan sekolah (UKS) dan 1 ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk kegiatan bersama. Selain ruangan, di TK Bintang terdapat 2 kamar mandi dan 3 tempat cuci tangan. Ruang kelas dilengkapi 3 meja dan 15 kursi ukuran anak, rak buku bacaan, rak mainan anak, meja guru dan kursinya, dan loker untuk menyimpan tas, sepatu dan perlengkapan anak. Bahan dan alat permainan yang digunakan di TK Bintang dikumpulkan dari lingkungan tempat tinggal anak dengan bantuan orangtua peserta didik yang selalu mendukung program sekolah berupa bahan alam, bahan sintetis maupun bahan daur ulang.
  • 39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi “Membentuk generasi beriman, bertaqwa, bangga atas jati diri dan budaya masyarakat Sunda, serta mencintai pertanian dan menguasai literasi teknologi pertanian.” Misi Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi TK Bintang adalah: 1. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT. 2. Menciptakan budaya sekolah yang membentuk karakter silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif). 3. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kecintaan anak pada sektor pertanian. 4. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan anak untuk menguasai teknologi pertanian. Tujuan Tujuan TK Bintang adalah: 1. Terbentuknya peserta didik yang mampu melaksanakan kegiatan ibadah sesuai ajaran Islam serta menghargai perbedaan kepercayaan yang ditemuinya. 2. Terbentuknya peserta didik yang memiliki sikap saling menyayangi sesama makhluk dengan menjaga dan merawat apa yang ada di lingkungan sekitarnya. 3. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap menghargai budaya Sunda yang merupakan bagian dari kesehariannya. 4. Terwujudnya peserta didik yang mengenal lingkungan pertanian, cara bertani, dan teknologi yang digunakan dalam pertanian.
  • 40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Satuan Pendidkan Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 disesuaikan dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran. Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan Abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD Model 4 berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan Kabupaten/Kota …, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga, dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran. Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan sarana prasara yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orangtua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orangtua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat peserta didik juga sangat beragam. Perbedaan latar belakang tersebut memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplementasikan secara utuh di SD Model 4 dengan moto “Keunikan dalam Harmonisasi (Uniquely in Harmoniy)”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi salah satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dan berkebhinekaan. Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong-royong, dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut. Landasan Pengembangan Kurikulum Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada … (Landasan hukum penyusunan Kurikulum Operasional). Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Model 4 adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya, namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi. Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik. Berdasasrkan landasan tersebut, SD Model 4 dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experiementalism and social reconstructivisme). Contoh Kurikulum Operasional SD Model 4
  • 41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi SD Model 4 mengusung visi: “Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berkarakter, inovatif dan berprestasi”. Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain: 1. Pembelajar sepanjang hayat membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan diri. 2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan. 3. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan mempersiapkan masa depan. 4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif dalam ajang prestasi saja namun lebih pada keberhasilan menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup yang bermanfaat. Misi Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Model 4 menjabarkan misi sekolah sebagai berikut: 1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran. 2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melalui cara berinteraksi di sekolah. 3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong-royong. 4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik. 5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi. 6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerjasama dengan orangtua.
  • 42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Tujuan yang diharapkan oleh SD Model 4 dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan) a. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar. b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi. c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah. d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial. e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di masyarakat. f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah. g. Menerapkan pondasi gotong-royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah. h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas. i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi. j. Mempertahankan prestasi yang telah tercapai sebelumnya. 2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan) a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta didik, mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya. b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi. c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek. d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman. e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap potensi daerah. f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility (CRS) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
  • 43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan) a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah. b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati. c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama. d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal. e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik. f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah. g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif secara positif. h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan mintat bakat peserta didik. 4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah Sekolah merupakan tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Model 4 sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Model 4. Adapun kompetensi lulusan SD Model 4 mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.
  • 44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Model 4: 1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia. 2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong-royong. 3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup. 4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif. 5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan zaman. 6. Membentuk indiividu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa. Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD… adalah sebagai berikut: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b. Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. c. Lulus ujian sekolah. d. Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75. e. Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
  • 45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Sekolah Tara Saliva Sekolah Tara Saliva adalah sekolah umum yang terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Sekolah merancang fasilitas belajar siswa dalam tiga model gedung yang didasarkan pada fase perkembangan belajar siswa. Pembagian model di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam mengelola dan menyediakan fasilitas serta kegiatan pembelajaran. Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan. Sekolah Tara Salvia meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Sekolah Tara Salvia berada di lingkungan budaya Betawi. Hal ini menambah referensi sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan pusat budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan profesi orangtua siswa pun memberikan dukungan tehadap proses belajar-mengajar. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Tara Salvia memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda; agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa di antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik, menyanyi, drama, juru ceramah, berbahasa asing selain bahasa Inggris, dan seni. Sekolah memfasilitasi Contoh Kurikulum Operasional SD Tara Salvia
  • 46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Siswa Setiap siswa adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka. Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga, matematika, dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka. Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusus agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah Tara Salvia. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan mereka sehari-hari. Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar. Visi Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada visi yang telah ditetapkan. Visi bukan hanya sekedar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisassi visi pada setiap warga sekolah, maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah. Berikut adalah visi Sekolah Dasar Tara Salvia: Terwujudnya siswa sebagai pembelajar yang kritis, kreatif, dan memiliki tata nilai, serta cinta tanah air. Misi Untuk mencapai visi, sekolah memiliki misi sebagai berikut: • Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, fisik, dan intelektual. • Mellaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. • Memberikan kesermpatan kepada siswa untuk memahami nilai-nilai agar karakter dapat berkembang. • Menyelenggarakan program yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa bangga dan perilaku cinta tanah air. • Mewujudkan komunitas belajar sekolah. • Menciptakan partisipasi aktif seluruh komponen sekolah, termasuk orangtua, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. • Mengembangkan kualitas pendidikan secara terus-menerus dalam rangka penjaminan mutu pendidikan sekolah.
  • 47. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Untuk mewujudkan visi dan misi, sekolah menyusun tujuan sebgai berikut Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek Menyelenggarakan proses pembelajaran yang mengembangkan potensi siswa secara seimbang (kognitif, sosial, emosional, dan fisik) melalui kegiatan yang terintegrasi. Menyediakan sarana yang mendukung kegiatan olahraga, seni, dan permainan edukatif. Memfasilitasi sesi dukungan psikologis dan sosial secara berkala. Menyediakan berbagai permainan edukatif dan permainan yang mengembangkan keterampilan motorik, seperti batu bilangan, berbagai permainan tradisional, berbagai perkusi sederhana. Melaksanakan kegiatan Chat Room untuk Kelas 5 dan 6. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa di semua kelas melalui pembinaan dan pendampingan. 90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa 80% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menciptakan budaya sekolah melalui pembiasaan penerapan nilai-nilai baik. Merancang konsep pendidikan karakter. Semua kelas memiliki Kesepakatan Kelas sebagai bentuk penerapan nilai-nilai baik. Mewujudkan sikap bangga dan cinta tanah air yang ditunjukkan melalui perilaku warga sekolah. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan. Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap bangga dan cinta tanah air. Menyelenggarakan kegiatan Pekan Budaya, Pahlawanku, Idola-ku, Detik-Detik Proklamasi. Mewujudkan komunitas belajar melalui berbagai kegiatan pengembangan. Membangun berbagai komunitas belajar, seperti komunitas literasi, Focus Group Discussion. Menyelenggarakan: • Pelatihan literasi dan numerasi untuk guru. • Sesi bincang literasi dan numerasi untuk orangtua. • Pelatihan nilai-nilai Tara Salvia bagi seluruh warga sekolah. Membangun kesadaran warga sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan. Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan edukasi, sosial, budaya, dan kerohanian. Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan Tara Salvia Sehat, Pekan Buku, dan Pekan Budaya. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan evaluasi yang berkesinambungan. Melaksanakan evaluasi diri sekolah melalui berbagai teknik pengambilan data. Melakukan survei kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan.
  • 48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Satuan Pendidikan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah di satuan pendidikan SDLB berdasarkan pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan eksternal berupa hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, dengan didukung oleh kemajuan teknologi, berbasis informasi pengetahuan, inovasi dan jejaring, yang menandai era penegasan munculnya abad kreatif. Sehingga kurikulum menjadi fleksibel yang dapat berubah untuk Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Kurikulum di SDLB Model 11 memiliki tantangan ke depan agar peserta didik berkebutuhan khusus dapat berkontribusi pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sekolah Dasar Luar Biasa disingkat SDLB adalah lembaga sekolah khusus yang di berada dalam lembaga SLB (Sekolah Luar Biasa) yang terdiri dari SDLB, SMPLB, dan SMALB. Peserta didik di SLB adalah anak yang memiliki kekhususan baik yang memiliki kekuatan bakat minat, dan atau hambatan seperti hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan kecerdasan, hambatan fisik, hambatan sosial dan emosional. Berdasarkan Letak Geografis, SDLB Model11 ini berada di lingkungan perkampungan daerah pertanian dan peternakan. Dengan memiliki budaya cinta lingkungan, maka sekolah mengembangkan budi daya tanaman dan peternakan. Di samping penumbuhan kepedulian terhadap daya dukung pengolahan minuman di lingkungan daerah perkebunan buah-buahan seperti Apel, Jeruk, dan Stroberi. Pengembangan Merdeka Belajar memiliki dampak di sekolah. Budaya berwirausaha pada program pendidikan di SDLB dengan pendekatan seni dan prakarya dilakukan untuk membekali kompetensi kemandirian peserta didik berkebutuhan khusus. Pembentukan Profil Pelajar Pancasila yang dapat mengaktualisasikan diri anak pada lingkungan dan masyarakat sehingga diharapkan peserta didik dapat memiliki akhlak mulia, mandiri, kreatif, mampu berkolaborasi dan berkontribusi bagi masyarakat. Visi Terwujudnya Pelajar Pancasila yang memiliki kepribadian mandiri, kreatif, berakhlak mulia, yang mampu berkomunikasi dan bermasyarakat, bermanfaat serta mencintai lingkungan sekitar sesuai dengan kapasitasnya. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, satuan pendidikan telah menentukan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam misi sebagai berikut: 1. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan budi pekerti yang luhur untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dengan sikap mental yang tangguh. 2. Meningkatkan potensi akademik dan non-akademik sesuai dengan potensi dan tingkat kebutuhan yang dimiliki peserta didik. 3. Mengembangkan berbagai keterampilan hidup sesuai bakat dan minat siswa melalui program pengembangan pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup. 4. Mengembangkan kecakapan sosial dan emosional peserta didik guna menghadapi kehidupan di masyarakat. 5. Mengembangkan potensi berbasis digital melalui keterampilan berkomunikasi melalui hand phone, Internet untuk mengembangkan kemampuan dalam bermasyarakat. Contoh Kurikulum Operasional SDLB Model 11 Kota Batu
  • 49. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Satuan Pendidikan 1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan) 1) Terwujudnya pelaksanaan model pembelajaran berdiferensiasi yang menjadi ciri khas satuan pendidikan yang berfokus pada pembelajaran berpusat pada peserta didik berkebutuhan khusus. 2) Terwujudnya pelaksanaan pembelajaran yang berbasis individual sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus yang mengarah pada kecakapan hidup dan bakat minatnya. 3) Terwujudnya penyelenggaraan sistem penilaian perkembangan kompetensi peserta didik berkebutuhan khusus berfokus pada potensi akademik non- akademik yang berbasis teknologi informatika. 4) Terwujudnya peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki penghayatan keagamaan, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui keteladanan, pembiasaan dan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. 5) Terwujudnya pelaksanaan pembelajaran program Farming One Day (Bertani dalam Satu Hari) untuk mewujudkan budaya lingkungan sekolah. 6) Meningkatkan simpati dan empati peserta didik berkebutuhan khusus dalam kepedulian sosial melalui keikutsertaan dalam pagelaran seni dan budaya daerah untuk mengembangkan sosialnya. 2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan) 1) Menetapkan keterampilan berkomunikasi dengan Bahasa Oral dan Komunikasi Bahasa isyarat melalui satu hari berbahasa dengan pendekatan komunikasi total (komtal). 2) Membudidayakan cinta kebersihan dengan gerakan kebersihan adalah sebagian daripada iman. 3) Menumbuhkan wawasan kebangsaan yang cinta linkungan sekitar dengan memelihara keindahan dengan budidaya tanaman, kedisiplinan, kejujuran sesuai dengan potensi yang dimilikinya melalui Merah Putih Sekolahku. 4) Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah untuk merancang hasil budi daya pertanian sebagai keterampilan adaptif peserta didik berkebutuhan khusus.
  • 50. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan) 1) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik untuk membekali peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di SMPLB atau sekolah reguler. 2) Menjalin kerjasama dengan pihak luar dengan sekolah reguler sebagai pusat sumber pendidikan inklusif untuk memfasilitasi pendidikan, pengembangan dan penelitian serta pelatihan Guru Pembimbing Khusus dan masyarakat/orangtua. 3) Membudidayakan lingkungan yang berbasis budaya pertanian yang berkarakter, inovatif, cepat tanggap di lingkungan sekolah. 4) Memiliki wawasan berkebhinekaan sesuai kaidah Sila-Sila Pancasila sehingga dapat mempertahankan budaya luhur dengan ditanamkan sikap saling menghargai, mencintai sesama teman dengan bergotong-royong dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah maupun dalam keluarganya. 5) Memiliki wawasan kedeaerahan dan identitasnya sebagai bangsa Indonesia dengan pengenalan makna Pancasila dalam kehidupan di lingkungan sekolah maupun dalam keluarganya dengan penanaman mengengenal pakaian adat setiap daerah melalui karnaval pada peringatan hari-hari besar nasional. 6) Memiliki kejujuran dan berpartisipasi dalam masyarakat sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya dalam berinteraksi dengan budaya lain melaluii pembelajaran tentang mengenal budaya daerah lain, sehingga menumbuhkan saling menghargai dan mampu berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan memiliki refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. 7) Memiliki kemampuan gotong-royong yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan teman sebayanya ataupun keluarganya dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan berjalan lancar, mudah dan ringan. 8) Peserta didik berkebutuhan khusus yang mandiri, bermasyarakat dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. 9) Peserta didik berkebutuhan khusus mampu berpendapat dan berkomunikasi sesuai kapasitasnya memproses informasi sebagai gagasan baik melalui pesan lisan maupun tertulis. 10) Peserta didik berkebutuhan khusus dapat melakukan pekerjaan yang berbasis kompetensi pertanian dan peternakan sesuai kapasitasnya dengan pendampingan dan kemandirian yang bermodal keterampilan adaptif.
  • 51. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Sekolah Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang telah disusun secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional SMP Model 6 ini mengakomodir kebutuhan para pelajar untuk mengembangkan kemampuan keterampilan Abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative), dan HOTS (High Order Thinking Skill). Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SMP Model 6 sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas penduduk di kota sekitar, dengan potensi wilayah/letak yang strategis di tengah perkotaan memiliki beberapa kekuatan, di antaranya: 1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan; 2) lingkungan gedung perkantoran yang memudahkan sekolah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3) kultur masyarakat Madiun yang bernuansa ke-Mataraman (perpaduan budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur); 4) sarana pendukung layanan proses pembelajaran yang memadai; 5) merupakan salah satu sekolah rujukan yang terletak di jantung kota dengan lingkungan yang asri dan rindang; dan 6) letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah. Selain kekuatan/kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SMP Model 6 juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1) sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skills yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP); dan 2) laboratorium IPA yang kurang representatif; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun non-akademik. Masyarakat di sekitar SMP Model 6 sebagian besar adalah pegawai pemerintahan, BUMN, pegawai swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan perkotaan dan input peserta didik yang mayoritas dari dalam kota, serta kondisi kota yang tidak begitu luas dengan tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha. Wisata wirausaha tersebut di antaranya adalah kerajinan batik, kuliner khas daerah, dan taman buatan kota. Dalam rangka meningkatkan potensi tersebut, SMP Model 6 mengadakan kerjasama dengan dunia usaha dan sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada di kota. Kota di mana SMP Model 6 berlokasi, juga mempunyai budaya daerah yang menjadi ciri khas yaitu pendekar. Dalam rangka mewujudkan budaya daerah terssebut, maka diwadahi dalam suatu kegiatan dengan nama “TUGU PENDIKAR SAKTI” (SaTU Guru sebagai PENDIdik KARakter yang menghasilkan Satu Karya presTasI peserta didik). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan karakter peserta didik yang mampu bersaing dalam dunia global. Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila- sila Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SMP Model 6 menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah setempat. Peserta didik SMP Model 6 diharapkan mempunyai life skills yang berguna dan mampu mengaplikasinnya dalam masyarakat dan dunia pendidikan. Sehingga harapan dari Pemerintah Kota Madiun untuk mencetak generasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan terwujud. Salah satu upaya untu mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilkan salah satu karya yang mencerminkan Profil Pelajar Pncasila yang mampu bernalar kritis dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong-royong dan berkebhinekaan global. Secara yuridis, Kurikulum Operasional SMP Model 6 disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku, baik itu dari pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, Kurikulum Operasional SMP Model 6 mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam pembelajaran dan penilaian. Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan besifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi profesional dalam layanan pada peserta didik. Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru), NAMBAHI (mengembangkan dari yang telah ditiru/yang telah ada) ,dan dengan mempertimbangka tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat, yaitu NGGAWE (mencipta/membuat/menghasilkan/menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di SMP Model6. Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah Undang-Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks Merdeka Belajar, proses belajar di SMP Model 6 berorientasi pada peserta didik dan bentuknya beragam, pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif. Pembelajaran di SMP Model 6 yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 6
  • 52. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi Kurikulum Operasional Sekolah disusun oelh Satuan Pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orangtua terhadap pendidikan, dan era perdagangan bebas. Tantangan dan peluang itu harus direspon oleh SMP Model 6, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan cita-cita moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Adapun visi SMP Model 6 adalah: “Terlaksananya proses pendidikan yang memenuhi standar mutu, berkarakter, inovatif, dan berakar pada budaya bangsa”. Misi Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun misi yang dirumuskan berdasar visi adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah. 2. Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai bakat dan minatnya. 3. Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan menjamin mutu. 4. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial, emosional, keterampilan, dan perkembangan budaya lokal dalan kebhinekaan global. 5. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sehingga mampu mengreasi ide dan keterampilan yang inovatif. 6. Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong. 7. Menciptakan partisipasi aktif orangtua dan masyarakat dalam keberagaman yang mewadahi kreatiivitas pelajar yang berjiwa kompetitif. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai SMP Model 6 sebagai bentuk mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun) a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia. b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal. c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan. d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peserta didik dalam mengreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
  • 53. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mengedepankan jiwa kegotong-royongan. 2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun) a. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis. b. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter, berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsanya. c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan nyata. d. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong-royongan. e. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal. f. Mempunyai life skills yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. g. Mampu mengreasikan ide/gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global. h. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan mandiri, kreatif, yang mampu bersaing sesuai perkembangan zaman. i. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan intelektual, emomsional, sosial, keterampilan dan tumbuh kembang peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi masin-masing peserta didik yang mengedepankan nilai gotong-royong. j. Menjadikan masyarakat dan orangtua sebagai mitra bersama dalam menjalankan penyelenggaraan pendidikan sekolah.
  • 54. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik SMP Model 7 Bagian belakang SMP Model 7 berbatasan dengan RS Adiyaksa dan beberapa pemukiman penduduk, samping kiri berbatasan dengan kantor, sisi kanan berbatasan dengan SD dan di bagian depan berbatasan dengan Korean School, dengan memiliki akses jalan keluar dan masuk hanya dari gerbang utama sehingga memudahkan pemantauan arus keluar dan masuk. Kondisi lahan kurang memadai terutama saat pelaksanaan upacara bendera dan pembelajaran PJOK serta seni budaya, diantisipasi dengan membuat formasi barisan lebih rapat saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera, pembelajaran PJOK dan seni budaya kerap memanfaatkan lahan kosong di sisi kiri sekolah. Kelebihan SMP Model 7 antara lain: a. Kondisi belajar-mengajar tenang, tidak terganggu kebisingan jalan raya. b. Lokasi sekolah berdekatan dengan obyek wisaata TMII. c. Kekeluargaan yang baik antara guru, karyawan, peserta didik, dan lingkungan. d. Keterlibatan alumni SMP Model 7 sangat baik terhadap pembangunan sarana ibadah, pelaksanaan LDKS, ekstrakuirkuler, motivasi siswa saat upacara, motivasi siswa saat akan melaksanakan ujian akhir, keamanan lingkungan belajar, pengawasan lingkungan sekitar terhadapt siswa waktu kegiatan belajar-mengajar. e. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang memiliki prestasi seperti permainan bola basket, sepak takraw, paskibra, PMR, marawis. f. Ekstrakurikuler marawis kerap diminta untuk mengisi acara pada kegiatan instansi pemerintah, kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar, atau antara pribadi masyarakat. Karakteristik Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan SMP Model 7 berada pada daerah pinggiran Ibu Kota, dengan latar belakang sosial dan budaya yang beragam, sikap dan perilaku masyarakat kota besar yang individual dan ekslusif melebur dengan sikap masyarakat Betawi asli yang tercermin dengan masih tingginya semangat gotong-royong, kepedulian terhadap sesama, sopan santun masih terjaga serta kehidupan beragama yang baik. Karakteristik Peserta Didik Latar belakang pendidikan orangtua, sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal peserta didik SMP Model 7 sangat beragam, mulai dari buruh cuci yang tinggal di rumah kontrakan sampai dengan peserta didik yang pulang pergi ke sekolah diantar dengan mobil dan sopir pribadi. Hal ini sangat melatarbelakangi karakteristik peserta didik. Dengan latar belakang tersebut secara umum karakteristik peserta didik di SMP Model 7 adalah sebagai berikut: a. Mampu dan mau mengikuti aturan dan kegiatan sekolah. b. Kemauan belajar tinggi. c. Memahami dan mampu bersikap terhadap keberadaan peserta didik berkebutuhan khusus. d. Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. e. Bersedia meluangkan waktu melaksanakan kegiatan di luar waktu kegiatan belajar-mengajar. f. Kehidupan beragama yang baik. Landasan Kurikulum Operasional di SMP Model 7 Penyusunan kurikulum operasional SMP Model 7 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan terkait dengan sistem pendidikan nasional, standar pendidikan nasional, kurikulum nasional, konsep Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila, kepramukaan, muatan lokal, penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah, evaluasi kiurikulum, penumbuhan budi pekerti, dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) satuan pendidikan, penyusunan juga mempertimbangkan kondisi dan keberadaan sekolah yang tidak terpisahkan dengan masyarakat sekitar dan perangkat pemerintah terkecil RT, RW, Kelurahan, dan seterusnya. Implementasinya dalam bentuk peranserta masyarakat dalam pendidikan, kerjasama sekolah dengan tokoh masyarakat, membina sosialisasi peserta didik agar daapat bekerjasama, rukun, tolong-menolong dan saling menghormati. Selain itu penyusunan juga mengacu pada konteks Merdeka Belajar antara lain menggunakan pendekatan atau model yang beragam, seperti problem-based learning, project-based learning, Contoh Kurikulum Operasional SMP Model 7
  • 55. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Penekanan kegiatan pembelajaran adalah pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis, peserta didik mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran, eksplorasi nilai-nilai dan karakter, serta dituntut untuk berpikir kritis, analitis dan evaluatif. Visi UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK MELALUI KOMUNITAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT DAN BERWAWASAN GLOBAL Indikator Visi 1. Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik. 2. Terwujudnya komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu sekolah sebagai tempat saling belajar dan berkembang bagi guru sebagai ahli, peserta didik, serta orangtua dan masyarakat. 3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila, yang memiliki enam dimensi utama, yaitu: a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, b. Mandiri, c. Bernalar kritis, d. Kreatif, e. Bergotong-royong, dan f. Berkebhinekaan global. 4. Terwujudnya pendidikan berwawasan global. 5. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21. Misi 1. Mewujudkan lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik. a. Menentukan kriteria ketuntasan belajar peserta didik. b. Menentukan kriteria lulusan terutama pada ujian sekolah untuk semua mata pelajaran. c. Mengikutsertakan peserta didik untuk kegiatan lomba minimal tingkat kecamatan hingga tingkat internasional. 2. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat, yaitu guru, peserta didik dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya. a. Membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas. b. Mengaktifkan kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian. c. Mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional. d. Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas siswa, klub ajang prestasi siswa, dll.
  • 56. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila a. Melaksanakan proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik. b. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian. c. Mengintegrasikan nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah. 4. Mewujudkan pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak. c. “Caring” (peduli) dalam proses pembelajaran, di mana setiap peserta didik saling bantu dan dibantu. 5. Mewujudkan pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam a. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam. b. Melakukan pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek. 6. Mewujudkan pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21 a. Melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif. b. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi. c. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter. Tujuan Tujuan pendidikan pada SMP Model 7 adalah langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Pada tahun pelajaran 2021/2022 SMP Model 7 mencanangkan tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu: 1. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non-akademik serta berkarakter Pancasila. a. Tercapainya hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan untuk seluruh mata pelajaran. b. Tercapainya kelulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran ujian sekolah rata-rata minimal 75. c. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga sampai tingkat internasional dan memiliki prestasi minimal tingkat kecamatan. d. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. e. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter cinta tanah dan kebhinekaan serta berbudaya baik lokal maupun global dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. f. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter mandiri, bernalar kritis, dan kreatif serta gotong-royong dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
  • 57. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat yaitu guru, peserta didik, dan orangtua saling belajar sepanjang hidupnya. a. Telaksananya kegiatan membuka ruang kelas (open class) untuk guru lain bisa saling melihat dan belajar proses pembelajaran di kelas. b. Tercapainya kegiatan MGMP sekolah untuk forum diskusi dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran. c. Terdapat 70% guru yang mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru agar lebih profesional. d. Seluruh peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal dengan nilai baik. Pilihan berdasarkan minat dan potensi peserta didik dalam segala bidang, misalnya study club seperti: klub robotik, klub penelitian remaja, klub kreativitas siswa, klub ajang prestasi siswa, dll. e. Terlaksananya sosialisasi kepada komunitas orangtua terkait dengan pola/strategi pendampingan belajar online (belajar dari rumah) pada masa pandemi untuk putra dan putrinya. 3. Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila a. Terlaksananya proyek Profil Pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik 3 kali dalam setahun. b. Terlaksananya pengintegrasian nilai Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata pelajaran. c. Terlaksananya pengintegrasian milai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah. 4. Terwujudnya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik a. Tersedia fasilitas pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b. Tersedia fasilitas pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak. c. Terlaksanannya kegiatan saling bantu dan dibantu antar peserta didik. 5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model yang beragam untuk semua mata pelajaran. b. Terlaksananya pembiasaan bagi peserta didik untuk melaksanakan tugas dalam bentuk proyek untuk semua mata pelajaran. 6. Terwujudnya pendidikan yang mengembangkan keterampilan Abad 21. a. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar mengembangkan sikap kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif untuk semua mata pelajaran. b. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi untuk seluruh mata pelajaran. 7. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter untuk seluruh mata pelajaran. a. Memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b. Memfasilitasi pembelajaran dengan mengedepankan persamaan hak.
  • 58. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Satuan Pendidikan SMPLB Model 12 merupakan satuan pendidikan yang berada dalam pengelolaan satu atap bersama dengan jenjang SDLB dan SMALB di SLB Model 12 dengan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus yaitu anak dengan hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan intelektual, hambatan gerak anggota tubuh, hambatan perilaku dan emosional, dan hambatan autis. Lokasi sekolah terletak di wilayah yang strategis dan mudah dijangkau, dekat dengan fasilitas umum seperti Ruang Publik Terpadu Rumah anak (RPTRA), stasiun kereta api, kantor kelurahan dan puskesmas. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta hubungan yang kondusif dengan masyarakat sekitar. Berada di tengah lingkungan masyarakat yang beragam, menumbuhkan sikap peduli lingkungan, semangat gotong-royong serta bersinergi membangun kerjasama dengan elemen pemerintahan untuk mengembangkan potensi sekolah. Begitu pula keberagaman potensi peserta didik yang dikembangkan dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sebagai inspirasi dan promosi karya-karya keterampilan peserta didik dalam pengembangan kewirausahaan. Potensi bidang desain grafis yang selama ini telah membawa SLB Negeri Model 12 ke beberapa events baik nasional maupun internasional. Karya cetak sablon (kaos, pin, mug, tumbler) serta kopi Espresso juga semakin luas dikenal oleh masyarakat dan instansi pemerintah maupun lembaga swasta. Prestasi bidang olahraga dan seni pun tak kalah cemerlang membawa nama baik Indonesia ke kancah internasional. Sekolah memiliki budaya yang telah dikembangkan dengan kegiatan penumbuhan budi pekerti melalui kegiatan rutin, spontan dan keteladanan seperti pembiasaan 5S (senyum sapa salam sopan santun), menjalankan ritual keagamaan, menjaga kebersihan lingkungan dengan kegiatan Jumat Bersih, serta mendaur ulang sampah dan limbah menjadi bahan yang bermanfaat untuk lingkungan sekolah dan mengembangkan keterampilan peserta didik. Visi “Terwujudnya peserta didik sebagai Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia, berpengetahuan, terampil dan kompetitif menuju tercapainya kemandirian.” Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, satuan pendidikan telah menentukan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam misi sebagai berikut: 1. Memberikan bimbingan agar peserta didik memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan, sehingga menjadi lulusan yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, beriman dan berakhlak mulia sesuai dengan kemampuan dan karakteristik kebutuhan khususnya. 2. Meningkatkan peran serta warga sekolah dalam mengembangkan perilaku jujur, hidup bersih, hidup sehat, rukun, dan peduli lingkungan. 3. Mengembangkan potensi diri dan prestasi peserta didik, baik yang dilakukan sendiri, maupun bersama orang lain. 4. Membantu peserta didik mengembangkan kendali dan disiplin diri. 5. Membantu peserta didik memupuk rasa percaya diri, resilien (penyesuaian yang tinggi dan luwes) dan adaptif. 6. Memberikan keterampilan dasar yang mendukung penguasaan kecakapan hidup untuk bekal hidup mandiri. 7. Membantu masyarakat yang memerlukan informasi pelayanan pendidikan khusus. 8. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri serta stakeholder lainnya untuk pengembangan potensi peserta didik. Contoh Kurikulum Operasional SMPLB Model 12
  • 59. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Satuan Pendidikan • Tujuan Jangka Pendek: 1. Membentuk peserta didik yang memiliki sikap religius dengan taat dan tepat waktu dalam melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama yang dianutnya. 2. Melakukan pembiasaan yang mencerminkan nilai luhur karakter dan budaya bangsa, seperti jujur, disiplin, sopan, dan santun. 3. Mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. 4. Memfasilitasi pembelajaran untuk peserta didik dengan melaksanakan pembelajaran keterampilan sesuai bakat, minat dan karakteristik peserta didik. 5. Membentuk kemandirian peserta didik melalui kegiatan harian secara mandiri. • Tujuan Jangka Menengah: 1. Meningkatkan sikap religius peserta didik melalui hafalan surat-surat pendek atau doa-doa keseharian sesuai ajaran agamanya. 2. Membudayakan gerakan sikap hidup bersih di lingkungan sekolah. 3. Memfasilitasi peserta didik agar memiliki kemampuan berkomunikasi yang memadai sehingga dapat mengaktualisasi diri dan bekerja sama dalam kelompok maupun lingkungannya. • Tujuan Jangka Panjang: 1. Membentuk peserta didik yang memiliki akhlak terpuji dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama. 2. Membentuk peserta didik yang memiliki sikap yang mematuhi aturan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat. 3. Memfasilitasi peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif sehingga dapat memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 4. Memfasilitasi peserta didik yang memiliki keterampilan dasar untuk melatih kecakapan hidup berkaitan dengan vokasional sebagai bekal hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. 5. Memiliki kemampuan interpersonal (berkomunikasi) yang memadai agar mampu beradaptasi dalam masyarakat sekolah pada satuan pendidikan yang lebih tinggi dan/atau persiapan untuk berada pada masyarakat secara umum. Dalam upada pencapaian tujuan tersebut, maka SMPLB Model 12 melakukan kemitraan yang harmonis dengan orangtua dan masyarakat dengan strategi melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan penumbuhan budi pekerti yang dilakukan melalui aktivitas rutin, spontan, dan keteladanan. 2. Menyelenggarakan kegiatan perayaan keagamaan dan melakukan pembinaan kerohanian yang rutin dilakukan satu minggu sekali. 3. Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan literasi, numerasi, serta memanfatatkan teknologi sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus. 4. Pemberdayaan perpustakaan sekolah baik manual maupun digital. 5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan berbagai kegiatan pelatihan atau mengadakan kegiatan bimbingan teman sejawat. 6. Bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri agar dapat memberikan pelatihan keterampilan/vokasi kepada peserta didik sehingga menjadi peserta didik yang terampil dan kompetitif. 7. Bekerjasama dengan lembaga masyarakat, instansi pemerintah maupun lembaga swasta untuk mempromosikan hasil karya keterampilan peserta didik.
  • 60. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Satuan Pendidikan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi dan karakteristik Trimurti Senior High School maka disampaikan hasil analisis konteks Trimurti Senior High School pada tahun ajaran 2020-2021. Trimurti Senior High School berdiri mulai tahun 1954 dan berlokasi di pusat kota, dikelilingi oleh pusat komersial, fasilitas umum dan kantor pemerintahan. Untuk sarana dan prasarana secara umum, Trimurti Senior High School memiliki fasilitas cukup lengkap dalam mendukung proses belajar-mengajar. Trimurti Senior High School memiliki Tenaga Pendidik sebanyak 36 orang yang cukup kompeten dalam pembelajaran dan dalam penggunaan teknologi. Untuk jumlah pelajar tahun pelajaran 2020/2021 ada sebanyak 590 orang. Dalam pelaksanaan pembelajaran Trimurti Senior High School memberi 3 kelompok minat dalam mata pelajaran peminatan yang disediakan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa. Terdapat juga program-program unggulan yang dipergunakan untuk menambah layanan pendidikan kepada pelajar. Untuk karakteristik Sosial dan Budaya Lingkungan Sekolah adalah mayoritas pelajar berlatar belakang ekonomi mampu ke atas dan berasal dari lingkungan masyarakat perkotaan. Mayoritas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan juga berasal atau telah lama tinggal di daerah kota dan sekitarnya. Trimurti Senior High School memiliki dan membiasakan budaya disiplin waktu, tertib ibadah, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial pada seluruh warga sekolah. Visi Visi yang dimiliki Trimurti Senior High School diturunkan dari tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Adapun visi Trimurti Senior High School adalah sebagai berikut: “Terbentuknya Manusia Susila, Cakap dan Bertanggungjawab”. Misi Misi Trimurti Senior High School ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi Trimurti dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Elemen visi Trimurti tersebut yaitu susila, cakap dan bertanggungjawab. Tujuh misi Trimurti Senior High School adalah sebagai berikut: 1. Membangun kebiasaan tertib beribadah, kajian keagamaan rutin dan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Santun dan Sopan) pada pelajar. Representasi dari: • Visi “Susila”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia”. 2. Mengembangkan rasa kepedulian, nasionalisme, patriotisme, dan bangga atas budaya lokal melalui aktivitas sosial, lingkungan, kebangsaan dan eksplorasi. Representasi dari: • Visi “Susila” dan “Bertanggungjawab”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia” dan “Bergotong-royong”. 3. Membekali pelajar dengan pengalaman lintas budaya baik nasional maupun internasional. Representasi dari: • Visi “Susila”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Berkebhinekaan global”. 4. Mengidentifikasi, mengembangkan, dan memfasilitasi pencapaian prestasi minat dan bakat pelajar. Representasi dari: • Visi “Cakap”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri” Contoh Kurikulum Operasional Trimurti Senior High School
  • 61. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5. Mengembangkan dan menerapkan pembelajaran berbasis HOTS dan membangun 6 kemampuan literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial) dengan berlandaskan prinsip kejujuran dan kemandirian dengan memperhatikan bakat dan minat pelajar. Representasi dari: • Visi “Cakap” dan “Bertanggungjjawab”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”, “Kreatif” dan “Bernalar Kritis”. 6. Memfasilitasi terlampauinya capaian kompetensi minimal tingkat SMA oleh peserta pelajar melalui matrikulasi, pemantauan perkembangan belajar, identifikasi permasalahan belajar, perbaikan, pendampingan, pengembangan dan kerjasama dengan orangtua. Representasi dari: • Visi “Cakap”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”. 7. Membimbing pelajar menghasilkan suatu karya ilmiah yang orisinil, dapat dipertanggungjawabkan dan tepat guna. Representasi dari: • Visi “Cakap” dan “Bertanggungjawab”. • Elemen Profil Pelajar Pancasila “Kreatif” dan “Bernalar Kritis”. Tujuan Tujuan akhir yang diharapkan oleh Trimurti Senior High School dalam pelaksanaan program-program sekolah untuk mewujudkan misi sekolah ditetapkan dalam bentuk 3 bagian, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek. Tujuan Jangka Panjang: 1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. 2. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pada lembaga akademik/vokasi/kedinasan terkemuka sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. 3. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreativitas, menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan prestasi. 4. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial). Tujuan Jangka Menengah: 1. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat berlandaskan Profil Pelajar Pancasila. 2. Menyusun beban belajar bagi pelajar yang manageable namun tetap berkualitas serta dengan proses belajar-mengajar yang menyenangkan dan kontekstual. 3. Membekali pelajar dengan keahlian berpikir kreatif dan berpikir kritis. 4. Membekali pelajar dengan penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial). 5. Memfasilitasi pelajar untuk dapat melampaui kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA, baik akademik dan non-akademik. 6. Memfasilitasi pelajar untuk mampu menyusun karya tulis yang orisinil 7. Memfasilitasi pelajar untuk mendapat keahlian kecakapan hidup dan berprestasi sesuai bakat dan minatnya.
  • 62. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Jangka Pendek: 1. Pembentukan karakter berdasar Profil Pelajar Pancasila a. Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila secara terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek. b. Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila. c. Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.’ 2. Proses belajar yang manageable namun tetap berkualitas a. Mendorong agar tingkat keterlibatan pelajar dalam proses belajar-mengajar mencapai minimal 95%. b. Mengelola proses belajar-mengajar agar tingkat kepuasan pelajar mencapai minimal 90%. 3. Keahlian berpikir kreatif dan berpikir kritis a. Mengintegrasikan project-based learning pada 100% mata pelajaran. b. Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 produk kreatif per tahun dari project-based learning. c. Melaksanakan 100% proses penilaian yang mengandung minimal 25% soal bertipe HOTS. d. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab 70% soal bertipe HOTS dengan benar. 4. Penugasan 6 literasi dasar a. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 1 dengan benar. b. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 2 dengan benar. c. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 3 dengan benar. 5. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA a. Memfasilitasi 100% pelajar untuk mampu mencapai rata-rata nilai akhir tahun ajaran minimal 75 pada aspek pengetahuan dan keterampilan. b. Menangani 100% pelajar yang mengalami permasalahan pembelajaran agar dapat terselesaikan. 6. Karya tulis yang orisinil a. Membekali 100% pelajar dengan pengetahuan tata cara penulisan karya ilmiah melalui proyek Profil Pelajar Pancasila. b. Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 karya tulis ilmiah sesuai dengan minatnya dengan maksimal 20% pada plagiarism score (menggunakan Turnitin Checker).
  • 63. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6. Keahlian kecakapan hidup dan berprestasi sesuai bakat dan minat a. Mendorong 100% pelajar memilih kelas peminatan berdasar bakat dan minatnya. b. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan sesuai bakat dan minatnya. c. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 program life skills sesuai bakat dan minatnya. d. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 lomba/kompetisi akademik dan non-akademik per tahun atau minimal 1 kali program magang sesuai bakat dan minatnya. Strategi untuk Mencapai Tujuan Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan Trimurti Senior High School menyusun beberapa strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah: 1. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum. 2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah. 3. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dan komite sekolah. 4. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukung, dan lain-lain) untuk mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah yang telah disusun. 5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis kebutuhan program. 6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orangtua, dan komite sekolah). 7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan, 1 semester, dan 1 tahun. 8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun. 9. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI dan komite sekolah.
  • 64. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Karakteristik Sosial 1. Letak SMA Negeri Surabaya SMA Negeri 5 Surabaya terletak di Jalan Kusumabangsa 21 Surabaya. Lokasi ini berada di ruas jalan nasional, daerah pusat kota dan pusat pemerintahan. SMA Negeri 5 Surabaya berdampingan dengan 3 sekolah, yaitu SMA Negeri 1, 2, dan 9 Surabaya. Letak ini menjadikan SMA Negeri 5 Surabaya berada dalam lingkungan masyarakat perkotaan. 2. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 5 Surabaya memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut: Tenaga Pendidik Tenaga Kependidikan Contoh Kurikulum Operasional SMA Negeri 5 Surabaya Jenis Kepegawaian Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan Tersertifikat L P S1 S2 Sudah Belum ASN 21 25 20 26 45 1 GTT 8 6 8 6 1 13 Jumlah 29 31 28 32 46 14 Prosentasi 48.3 51.7 46.7 53.3 76.7 23.3 Jenis Kepegawaian Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan L P SD SMP SMA D3 S1 ASN 3 2 - 1 2 - 2 PTT 6 6 1 - 4 2 5 Jumlah 9 8 1 1 6 2 7 Prosentase 52.9 47 .1 5.9 5.9 35.3 11.8 41.1
  • 65. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Alumni Alumni SMA Negeri 5 Surabaya banyak tersebar di dalam negeri maupun di luar negeri, sangat banyak yang sukses di berbagai bidang pekerjaan, baik dalam pemerintahan maupun swasta. Alumni tersebut memiliki perkumpulan yang telah berbadan hukum. Para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik kepada sekolah maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi peserta didik di sekolah. 4. Orangtua/Wali Murid SMA Negeri 5 Surabaya memiliki siswa-siswi yang sebagian besar orangtuanya memiliki tingkat ekonomi yang baik dan memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap pendidikan. Karakteristik Budaya SMA Negeri 5 Surabaya 1. Budaya Berprestasi Budaya berprestasi di SMA Negeri 5 Surabaya dibuktikan dari: a. Berbagai prestasi lomba bidang akademik dan non-akademik yang diraih peserta didik dari tingkat kota, propinsi, nasional, hingga internasional. Contoh prestasi yang selalu diraih adalah bidang Kompetensi Sains Nasional (KSN) dan Kompetisi Karya Inovasi Pelajar. b. Persaingan belajar yang sehat dari peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang sangat baik sehingga mampu untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri terbaik di dalam negeri maupun di luar negeri. 2. Budaya Literasi Peserta didik SMA Negeri 5 Surabaya memiliki budaya literasi yang sangat baik. Kegiatan literasi yang menjadi budaya di SMA Negeri 5 Surabaya di antaranya: a. Kegiatan membaca dan menuliskan resume karya fiksi (terutama berupa novel) dengan waktu 15 menit setiap pagi sebelum memulai pembelajaran. Di Kelas X awal, kegiatan ini membutuhkan waktu untuk membiasakan. Tetapi selanjutnya, budaya ini menjadi motivasi peserta didik sehingga brdampak pada budaya senang membaca di mana saja dan kapan saja. b. Kegiatan tantangan membaca 1.000 halaman karya fiksi selama 1 bulan pertama pada awal tahun ajaran. c. Kegiatan menulis karya sastra. Karya sastra yang dihasilkan dapat berupa novel, cerpen, sajak, puisi, atau bentuk lain. Hasil karya ini kemudian dibukukan di setiap kelas dan peserta didik sudah mampu mengorganisasi pasarannya. 3. Budaya Peduli Lingkungan Sesuai dengan visi sekolah, Budaya Linkungan telah menjadi Kegiatan Wajib peserta didik. SMA Negeri 5 Surabaya memiliki budaya lingkungan yang baik. Bukti budaya ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Contoh kegiatan intrakurikuler adalah proyek kolaborasi dengan tema Hemat Energi, yang melibatkan semua mata pelajaran. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, budaya lingkungan ini diakomodasi dalam kegiatan yang dinamakan GREENISH. Beberapa inovasi dalam Kegiatan LIngkungan ini antara lain: GHC (Gerakan Hemat Energi melalui AC), SMALA GANTENG (Gerakan Peteng Bareng), GEMATI (Gerakan Hemat Energi), Pengolahan Limbah Sampah (Reuse, Recyle, Reduce), Pemanfaatan Lahan Sekolah, Sehat Mengaum (Sehari menggunakan Angkatan Umum). Peserta Didik 1. Input Peserta Didik Peserta didik SMA Negeri 5 Surabaya berasal dari Kota Surabaya dan sekitarnya. Dengan adanya penerimaan Peserta didik baru dengan sistem Zonasi, maka peserta didik di SMA Negeri 5 Surabaya sejak tiga tahun teerakhir ini bervariasi dari jarak paling dekat hingga menyebar di seluruh Kota Surabaya. Dengan demikian, kemampuan peserta didik memiliki nilai rata-rata yang bervariasi. 2. Peserta didik SMA Negeri 5 Surabaya memiliki kemandirian berorganisasi. Budaya kemandirian berorganisasi peserta didik ditunjukkan dengan adanya banyak kegiatan OSIS, baik secara umum maupun kegiatan di setiap bidan sub-seksi di OSIS. Pada kegiatan ini, peserta didik mampu mengorganisir dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan serta pendanaannya. Peserta didik mampu bekerja mandiri dengan bimbingan Guru Pendamping dan Kesiswaan.
  • 66. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Visi Visi SMA Negeri 5 Surabaya adalah: “Berkembangnya manusia unggul yang berkarakter, berwawasan luas, dan berbudaya lingkungan sehingga mampu bersaing di era baru” Indikator visi SMA Negeri 5 Surabaya adalah: 1) Memiliki budi pekerti dan akhlak mulia. 2) Memiliki kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. 3) Memiliki kecintaan terhadap budaya daerah. 4) Memiliki semangat untuk meraih prestasi secara berkelanjutan. 5) Memiliki rasa solidaritas dan toleransi terhadap keanekaragaman bangsa Indonesia. 6) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. 7) Memiliki sikap kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. 8) Memiliki kemandirian belajar dan berorganisasi. 9) Memiliki kecintaan terhadap budaya membaca dan menulis di manapun berada. 10) Membudayakan pengolahan sampah/limbah di sekolah dan/atau di lingkungan. 11) Membudayakan daur ulang sampah/limbah di sekolah dan/atau di lingkungan. 12) Membudayakan pengurangan sampah/limbah di sekolah dan/atau di lingkungan. 13) Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga pendidikan baik lokal, nasional maupun internasional. Misi Untuk mencapai visi dan membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila, maka SMA Negeri 5 Surabaya menetapkan misi sebagai berikut: 1. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. 2. Mengembangkan karakter peserta didik untuk cinta tanah air. 3. Membentuk peserta didik yang mampu mengembangkan potensi daerah. 4. Membangun karakter peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat. 5. Mengembangkan rasa solidaritas dan toleransi peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
  • 67. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif melalui intrakurikulier dan proyek Profil Pelajar Pancasila. 8. Mengembangkan life skills peserta didik melalui kegiatan intrakurikuluer maupun ekstrakurikuler. 9. Membudayakan literasi melalui intrakurikuler dan proyek Profil Pelajar Pancasila. 10. Mengembangkan karakter peserta didik melalui pembelajaran yang berbasis kearifan lingkungan dan pengembangan kultur sekolah. 11. Menciptakan lingkungan bersih, hijau, sejuk, rindang, aman, nyaman, dan berwawasan wiyata mandala. 12. Mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan maupun DUDI baik lokal, nasional maupun internasional untuk peningkatan kualitas/pengembangan sekolah. 13. Mengembangkan potensi diri peserta didik menjadi manusia yang tangguh menghadapi persaingan global. Tujuan 1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun) a. Penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2021-2022 dilanjutkan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah; pelaksanaan di sekolah bekerjasama dengan TNI. b. Pelaksanaan tes penempatan untuk peminatan bagi Kelas X. c. Pelaksanaan psikotes bagi 15 peserta didik Kelas X untuk program percepatan dan 22 peserta didik yang terindikasi kurang cepat. d. Melaksanakan pendalaman materi untuk TPS untuk persiapan SBMPTN, Tryout, Doa Bersama, pertemuan orangtua bagi Kelas XII untuk persiapan USBK, SBMPTN. Kondisi yang diharapkan adalah:Penerimaan di PT: SNMPTN = 81 siswa SBMPTN = 140 siswa Vokasi = 4 siswa Luar Negeri = 1 siswa PTS = 5 siswa a. Melaksanakan Pembinaan KSN, Pembinaan MIND/KIR, Pembinaan Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Pembinaan Hemat Energi, Bimtek OSIS, pembinaan kegiatan akademik dan non-akademik dengan target prestasi tahun depan sebagai berikut: Akademik: (KSN): Akademik MIND/KIR Akademik Lomba Debat Bhs Indonesia & Bhs Inggris Akademik Lomba Hemat Energi Akademik Latihan Dasar Kepemimpian & Pemilihan Pengurus OSIS tahun 2020- 2021 Kota = 15 siswa Kota = 3 siswa Kota = 4 siswa Kota = 4 siswa Prov = 5 siswa Prov = 3 siswa Prov = 2 siswa Prov = 4 siswa Nas = 3 siswa Nas = 4 siswa Nas = 2 siswa Nas = 4 siswa
  • 68. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi f. Melaksanakan Kegiatan Persami dalam rangka kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan bagi siswa Kelas X. g. Melaksanakan Kegiatan Science Film Festival bekerjasama dengan Guru Bahasa Jerman dan Goethe Institut untuk Kelas X, XI, dan XII. h. Melaksanakan Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional dan Hari Besar Keagamaan. i. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas satu bulan sekali dengan kegiatan olahraga bersama dibarengi dengan kegiatan lain penunjang pembelajaran, dan seluruh warga sekolah maupun orang luar pada saat itu dilarang menggunakan kendaraan bermotor. J. Melaksanakan Kegiatan Literasi Dasar dan Literasi Digital dilaksanakan setiap hari sebelum pembelajaran dimulai. Dan setiap akhir tahun pelajaran peserta didik diminta membuat karya tulis (cerpen) yang akan dibukukan. k. Bekerjasama dengan orangtua peserta didik mengadakan kunjungan ke Busan Internatonal High School (BIHS) Korea Selatan untuk Kelas X, ke Tranby College Australia Barat dan ke Jepang untuk Kelas XI. l. Mengadakan kunjungan studi ke perguruan tinggi dan ke dunia industri baik yang di dalam kota maupun yang di luar kota. 2. Tujuan Jangka Menengah (3 tahun) a. Membentuk peserta didik yang unggul dalam karakter 1) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME 2) Kejujuran 3) Kemandirian dalam belajar dan berorganisasi 4) Sosial 5) Peduli lingkungan 6) Budaya berprestasi (akademik maupun non-akademik) 7) Cinta tanah air dan berbangsa b. Mewujudkan kearifan keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial, ekonomi dalam lingkup global. c. Meningkatkan mutu lulusan dibuktikan dengan peserta didik dapat: 1) Melanjutkan di perguruan tinggi maupun di sekolah kedinasan. 2) Menghasilkan karya literasi berupa cerpen, novel, puisi dan atau sejenisnya. d. Meningkatkan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. e. Memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pengembangan pendidikan f. Mengembangkan kecakapan interpersonal dan intrapersonal seluruh warga sekolah.
  • 69. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi g. Meningkatkan peran serta peserta didik di berbagai lomba di bidang ekstrakurikuler maupun intrakurikuler baik tingkat kota, propinsi, nasional, dan internasional. h. Meningkatkan potensi peserta didik dalam mengembangkan komunikasi sosial melalui kemitraan yang berskala nasional maupun internasional. i. Meningkatkan pengelolaan manajemen sekolah. j. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi maupun DUDI. k. Mengembangkan pembelajaran yang kolaboratif antar mata pelajaran. 3. Tujuan Jangka Panjang (5 tahun) a. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa. b. Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu bersaing di era baru. c. Menghasilkan lulusan yang Pancasilais dan berbudaya lingkungan.
  • 70. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kaarakteristik SMA Model 10 adalah satuan pendidikan kerjasama yang berlokasi di salah satu kota besar di Indonesia. Lokasi sekolah yang tidak berada di jalan raya memberikan lingkungan belajar yang kondusif. Fasilitas pembelajaran yang dilengkapi dengan laboratorium, lapangan basket, futsal, badminton dan aula, mampu mendukung siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Gambaran mengenai sekolah dapat dilihat dari tabel-tabel di bawah ini. Contoh Kurikulum Operasional SMA Model 10 Data siswa SMA Model 10 Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa 10 Science 1 25 10 Social 1 23 11 Science 2 47 11 Social 1 15 12 Science 2 48 12 Social 1 21 Jumlah siswa secara keseluruhan 8 179 Data Guru Siswa SMA Model 10 Guru WNI 16 Guru WNA 3 Guru Paruh Waktu 4 Jumlah guru keseluruhan 23 Data Tenaga Kependidikan SMA Model 10 Petugas Laboratorium 1 Petugas Perpustakaan 1 Petugas Tata Usaha 2 Jumlah tenaga kependidikan keseluruhan 4