SlideShare a Scribd company logo
2, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concepts and Theories of
Business Ethics, Universitas Mercu Buana, 2018
I. Personal Ethics and Business Ethics
Etika sama dengan moral yang artinya adat, kebiasaan. Jadi dengan kebiasaan atau etika,
manusia dapat membedakan di antara perilaku yang baik dan perilaku yang tidak baik dalam
kehidupan bermasyarakat. (Sumarmi & Sulistiyono, 2015)
Etika sosial menjadi dasar nilai bagi masyarakat guna melakukan interaksi sosial. Etika
sosial masyarakat dapat tercermin dalam Local wisdom atau budaya lokal yang memiliki
keragaman dan perbedaan. (Dermawan & Nadia, 2015)
Etika bisnis sebagai pemikiran moral, selalu berfikir tentang apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan. Etika bisnis sebagai refleksi, menyoroti dan menilai
baik buruknya perilaku orang. Perhatian etika bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri, sejak
manusia terjun dalam perniagaan, artinya harus selalu mempertimbangkan apa yang boleh
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, antara lain harus bersikap dan berkata secara
jujur, terbuka, transparan, tidak boleh berbuat curang atau melakukan penipuan. Hal ini
mempertegas bahwa memang manusia dikodrati hal-hal positif.
Pentingnya etika bisnis dapat dilihat dari 2 (dua) sisi:
1. Segi sosial supaya kepada semua orang berkompetisi di pasar.
2. Segi moral dalam konteks pasar bebas etika bisnis sangat dibutuhkan sebagai jaminan
agar kompetisi berjalan baik menurut moral. Secara lazim tuntutan moral dapat
dirumuskan dengan cara positif dan negatif. Secara positif kompetisi ini harus berjalan
dengan fair dan secara negatif dalam kompetisi orang tidak boleh merugikan orang lain.
Bisnis yang melibatkan semua profesional sebagai penggerak bisnis tersebut selalu berusaha
memenuhi kebutuhan stakeholdernya, mereka diatur dengan serangkaian etika-etika, yang
dikenal dengan etika profesi yang dimiliki oleh semua jenis profesi. Etika profesi berfungsi
sebagai sarana kontrol sosial. Etika Profesi memberikan semacam kriteria bagi para anggota
kelompok profesi untuk membantu mempertahankan pandangan para anggota kelompok
profesi terhadap prinsip profesional suatu profesi yang telah digariskan. Peraturan-peraturan
mengenai profesi pada umumnya mengandung hak-hak yang fundamental dan mempunyai
peraturan-peraturan mengenai tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan profesinya
yang dalam banyak hal disalurkan melalui kode etik. (Tarsisius, 2016)
II. Moralitiy and Law
Analisa hukum yang bertumpu pada perintah dan sanksi ini telah membatasi isi, cakupan,
dan asal-usul hukum atau sumber hukum. Isi hukum tidak hanya terdiri dari hukum yang
menimpakan kewajiban, melainkan juga hukum yang memberi kuasa. Hukum yang
mengatur tentang perjanjian dan kontrak adalah hukum jenis ini. Dari segi cakupan hukum
tidak saja berlaku bagi masyarakat biasa tapi berlaku juga bagi para pembuatnya, fenomena
yang tidak bisa diungkapkan oleh model hukum Austin. Dan hukum juga tidak saja
bersumber dari perundangan yang disengaja, seperti keputusan presiden atau pembuatan
oleh legislator, namun, seperti dijumpai dalam negara-negara yang menggunakan sistem
common law, bisa berasal dari tradisi, dari keputusan yang diambil pengadilan pada masa
lalu. Semua ini menunjukkan bahwa pendapat Asutin tentang esensi hukum, yakni hukum
sebagai perintah yang disokong sanksi salah. Esensi hukum adalah aturan-aturan, tepatnya
aturan perimer dan sekunder. Aturan primer adalah yang menjadi dasar kehidupan kehidupan
masyarakat. Sementara aturan sekunder adalah aturan yang mendasari keberlakuan dari
aturan primer. Aturan sekunder terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu
1. Aturan yang menentukan validitas hukum atau aturan pengakuan;
2. Aturan yang memberikan kuasa kepada badan tertentu untuk melakukan perubahan (rule
of change); dan
3. Aturan yang memberikan kuasa seseorang untuk memberi putusan (rule of adjudication).
Kombinasi antara aturan primer dan sekunder itu adalah inti dari hukum. Dengan kata lain,
hukum adalah sistem aturan-aturan. Pandangan tentang model hukum ini mempengaruhi
tentang hubungan hukum dan moralitas. Hukum dan moraltias memiliki hubungan yang
penting. Meski demikian hubungan tersebut bukan hubungan mutlak. Artinya, definisi
hukum tidak harus melibatkan moralitas; legalitas tidak harus ditentukan oleh moralitas.
Terkait dengan hubungan hukum dan moralitas agar keduanya dipisahkan. Pemisahan ini
diperlukan agar kritik moral terhadap hukum dimungkinkan dan untuk menghindari
konsevatisme. Bahwa validitas hukum tidak ditentukan oleh moralitas melainkan oleh aturan
pengakuan yang berlaku dalam sebuah sistem hukum. Ini artinya, aturan-aturan yang
bertentangan dengan moralitas dan rasa keadilan, sepanjang aturan tersebut dibuat melalui
prosedur yang resmi atau terdapat dalam buku undang-undang, dianggap sebagai aturan yang
valid. Jika benar demikian maka hukum tidak lagi bisa dikritik berdasarkan moralitas. Dan
jika ini yang terjadi maka hukum akan menjadi sewenang-wenang. Hart tentu mengelak
bahwa pemikirannya memiliki konsekuensi menentang moralitas. Ia berpendapat justru
pandangannya dimaksudkan untuk menjaga hukum dari penyimpangan moral. Kritik itu,
menurutnya, dimungkinkan jika keduanya dipisahkan secara tajam, hukum di satu sisi dan
moralitas di sisi lain. Tapi alasan ini tidak masuk akal mengingat hukum dan moralitas
memiliki hubugan yang sedemikian dekat. Lagi pula, kritik terhadap hukum tidak perlu
memperlakukannya secara terpisah seperti yang diusulkan Hart. Kita tetap bisa mengkritik
hukum meskipun kita mengklaim bahwa hukum dan moralitas itu berkaitan erat. (CKL,
2014)
III. Morality
Kata moral berasal dari kata mores (bahasa latin) yang berarti tata cara dalam kehidupan
atau adat istiadat. Moral merupakan hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila.
Moral juga berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah dan benar.
Moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia sehingga bidang moral adalah
bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma
moral adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang.
Sikap moral yang sebenarnya disebut moralitas. Moralitas merupakan sikap hati orang yang
terungkap dalam tindakan lahiriah. Moralitas terjadi apabila orang mengambil sikap yang
baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggungjawabnya dan bukan karena ia mencari
keuntungan. Jadi moralitas adalah sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih.
(Mukino, Purnomo, & Suntoro, 2016)
IV. Etiquette and Professional Law
Kata “etiket” berasal dari bahasa Perancis, “etiquette”, berarti kartu undangan, yang lazim
dipakai oleh raja-raja di Perancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan
selanjutnya, kata etiket berubah bukan lagi berarti kartu undangan, tetapi lebih
menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara
menerima tamu di rumah maupun di kantor serta sopan santun lainnya, sehingga “etiket”
adalah “aturan sopan santun dalam pergaulan”. Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1996:278)
dan DEPDIKBUD (1996:271), etiket dapat diartikan sebagai: (1) secarik kertas yang
dilekatkan pada botol atau kemasan barang dagangan; dan (2) aturan sopan santun dalam
pergaulan yang mengatur hubungan baik antara sesama manusia.
Etika profesi berkaitan erat dengan pekerjaan seseorang. Etika ini berlaku dalam suatu
kerangka yang diterima oleh semua orang yang memiliki jenis pekerjaan sama yang secara
hukum atau moral mengikat mereka dalam suatu kelompok profesi. Etika profesi
dikembangkan dan dilembagakan dalam bentuk “kode etik”, seperti kode etik dokter, hakim,
pengacara, pegawai negeri, guru, sekretaris dan sebagainya (Alemina, 2004: 44).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil, Pasal 3, Butir b: “Yang dimaksud dengan etika profesi adalah norma-norma
atau kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh disiplin ilmu pengetahuan dan organisasi profesi
yang harus dipatuhi oleh pejabat fungsional di dalam melaksanakan tugas dan tanggung-
jawabnya. Organisasi profesi dibentuk dan menjadi wadah bagi para pejabat fungsional
sesuai dengan rumpun jabatan fungsional yang bersangkutan”. (Ernita, 2015)
V. Management and Ethics
Secara umum kata etika berasal dari bahasa Yunani, yakni “Ethos”, bahasa Arab
yakni”Akhlaq”, yang berarti watak, perilaku, adat kebiasaan dalam bertingkah laku. Dalam
arti yang lebih khusus, etika adalah tingkah laku filosofi. Etika(ethics) adalah sekumpulan
kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang
atau masyarakat. Etika lebih berkaitan dengan sumber / pendorong yang menyebabkan
terjadinya tinghkah laku/perbuiatan ketimbang dengan tingkah laku itu sendiri. Dengan
begitu etika dapat merujuk pada pwerihal yang paling abstrak sampai yang paling konkret
dari serangkaian proses terciptanya tingkah laku manusia. Satu yang paling menonjol pada
kaitan ini adalah etika profesi yang merupakan upaya para professional yang menghimpun,
menata dan membangun kese[pakatan tentang batasan-batasan yang harus ditaati dalam
lingkup profesi tertentu.Secara legih praktis, etika biasanya dikaitkan dengan penerapan
penghargaan (reward) dan hukuman (punishment), bagi penegakan dan pelanggaran. Etika
profesi dirinci dan dipertegas pad satu rangkaian aturan yang dinamai dengan kode
etik.Kode etik tidak hanya berbicara mengenai nilai-nilai dalam terminology abstrak, tetapi
mengidentifikasi nilai tersebut dalam kasus-kasus praktis yang dapat dilihat secara langsung
dalam aktifitas keseharian professional dalam lingkup kerja tertentu. Semua individu
bertanggung jawab terhadap komunitas dan atas perilaku mereka. Komunitas dapat berarti
rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi. Etika berkomputer amat penting karena
masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan
computer. Fitur-fitur penggunaan computer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah
kemampuan untuk memprogramkomputer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa
computer dapat mengubah kehidupan sehari-hari, dann fakta bahwa apa yang dilakukan
computer bias jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban.
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan
kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh pengaruh james Cash Penney pada JC
Penney, Colonel John Petterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Watson,
Sr. di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini,
CEO perusahaan seperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang
amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan
tersebut seperti CEO-nya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar
untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat
tinggi harus bersikap etis dalam sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen
tingkat atas harus nmemimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya
etika(ethics culture). Kebutuhan akan budaya etika terhadap penggunaan teknologi
informasi didasarkan pada dampak-dampak yang terlihat dan dirasakan oleh setiap individu
yang berada di organisasi dan diluar organisasi. Didalam organisasi modern, dan dalam
bahasan ekonomis secara luas, informasi telah menjadi komoditas yang sangat berharga,
dan telah berubah dan dianggap sebagai sumber daya habis pakai, bukannya barang bebas.
Dalam suatu organisasi perlu dipertimbangkan bahwa informasi memilki karakater yang
multivalue, dan multi dimensi. Dari sisi pandang teori system, informasi memungkinkan
kebebasan beraksi, mengendalikan pengeluaran, mengefisiensikan pengalokasian sumber
daya dan waktu. Sirkulasi informasi yang terbuka dan bebas merupakan kondisi yang
optimal untuk pemanfaatan informasi. Informasi sudah pasti dapat disalahgunakan, pemutar
balikan fakta dan data (propaganda) informasi yang salah, dan pemanfaatan informasi (baik
benar atau salah) untuk mengendalikan hidup manusiatanpa atau dengan disadari
merupakan suatu akibat dari penyalahgunaan ini.Begitu juga informasi yang tidak lengkap
bias menimbulkan salah persepsi terhdap yang menerima atau membacanya. Misi informasi
akan terakumulasi dan menyebabkan permasalahan pada masyarakat. Masukan data yang
tidak benar akan diolah menjadi informasi yang tidak benar juga (rekayasa). Prosedur dan
standar operasional akan pengelolaan dan pengolahan data yang tidak valid dan tidak dapat
dipertangghung jawabkan kesahihannya juga akan dapat menghasilkan informasi dan
pengetahuan yang tidak valid. I Made Wiryana pakar teknologi informasi Indonesia,
berpendapat bahwa potensipotensi kerugian yang disebabkan pemanfaatan teknologi
informasi yang kurang tepat menmimbulkan dampak-dampak yakni: rasa ketakutan,
keterasingan, golongan miskin informasi dan minoritas, pentingnya individu, tingkat
kompleksitas serta kecepatan yang sudah tak dapat ditangani, makin rentannya organisasi,
dilanggarnya privasi, penganngguran dan pemindahan kerja, kurangnya tanggung jawab
profesi, dan kaburnya citra manusia. Perkembangan dan kemajuan TI yang demikian pesat
telah menjyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang
secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan baru.
Pemanmfaatan TI dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan
memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat. Meningkatnya kejahatan
computer dan kriminalitas internet (cybercrime) dapat disebabkan oleh ha-hal seperti:
Aplikasi bisnis yang menggunakan teknologi informasi dan jaringan computer semakin
meningkat`;Desentralisasi dan distributed server menyebebkan lebih b anyak system yang
harus ditangani; Transisi dari single vendor ke multi-vendor; Meningkatnya kemampuan
pemakai di bidang computer; Perangkat hokum yang kurang akomodatif; Semakin
kompleksnya system yang digunakan; Terjadinya lubang keamanan dan semakin banyak
usaha yang memanfaatkan IT terutama berbasis jaringan. (Yahfizham, 2013)
Daftar Pustaka
CKL, B. P. (2014). HUBUNGAN HUKUM DAN MORALITAS MENURUT H.L.A HART.
Jurnal Hukum dan Pembangunan, Tahun ke-44(3), 384-385.
Dermawan, A., & Nadia, Z. (2015). ETIKA SOSIAL DALAM KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA. Humanika, 15(1), 49-50.
Ernita, S. (2015). Etika dan Etiket Profesi Sekretaris Profesional. Epigram, 12(1), 40.
Mukino, Purnomo, E., & Suntoro, I. (2016). PENERAPAN MODEL MORAL REASONING
UNTUK MEMBENTUK MORALITAS DAN KARAKTER SISWA PADA PKN.
Jurnal Studi Sosial, 4(1), 45.
Sumarmi, M., & Sulistiyono. (2015). PENDIDIKAN ETIKA UNTUK ANAK JALANAN DI
KOTA MADIUN. Jurnal Pendidikan, 16(1), 29-46.
Tarsisius, M. (2016). ETIKA BISNIS SEBAGAI DASAR “PERTANGGUNGJAWABAN
SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERBANKAN. Jurnal Hukum POSITUM, 1(1), 7.
Yahfizham. (2013). MODEL PENERAPAN ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI PADA
ORGANISASI. Jurnal Iqra’, 7(2), 78-80.
PT. Kalbe Farma Tbk
Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi
menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia.
Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan
bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi
usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi
Nutrisi (kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%).
Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif,
produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu
juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika
Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.
Sejak pendiriannya, Perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan
usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat
generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. Melalui aliansi
strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan
pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran
obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.
Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan
kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding,
distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan
produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun
dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.
Pada tahun 2010, Kalbe secara resmi telah menetapkan nilai-nilai Kalbe Panca Sradha, yang terdiri
atas 5(lima) prinsip sebagai berikut:
 Saling percaya adalah perekat di antara kami
 Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami
 Inovasi adalah kunci keberhasilan kami
 Bertekad untuk menjadi yang terbaik
 Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami
Visi:
Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan skala internasional yang didukung
oleh inovasi, merek yang kuat, dan manajemen yang prima.
Misi:
Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Motto:
The Scientific Pursuit of Health for a Better Life
Etika Bisnis Kalbe merupakan pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran Kalbe (termasuk Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan) dalam melakukan interaksi dan hubungan dengan segenap
pemangku kepentingan. Kode Etik tersebut dikembangkan dengan mengacu pada prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik dan kepada Panca Sradha Kalbe yang merupakan nilai-nilai
perusahaan yang menjiwai perkembangan sejarah Kalbe.
Etika Bisnis Kalbe dapat menghindari terjadinya penyimpangan terhadap standar perilaku yang
ditetapkan dan menjadi pedoman dalam mendeteksi pelanggaran yang terjadi. Kepatuhan terhadap
Etika Bisnis Kalbe akan menghindari timbulnya hubungan yang tidak wajar dengan para
pemangku kepentingan yang pada kelanjutannya akan merugikan Perseroan. Pokok-pokok Etika
Bisnis Kalbe mencakup standar perilaku dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan,
komitmen terhadap karyawan, pemegang saham, mitra usaha, prinsip-prinsip persaingan usaha,
integritas bisnis, benturan kepentingan, standar produk dan layanan, penghargaan atas hak
kekayaan intelektual, komitmen terhadap lingkungan, kemitraan dengan masyarakat, serta
aktivitas organisasi dan politik.
Penyusunan Etika Bisnis Kalbe bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1. Menjabarkan nilai-nilai Perusahaan ke dalam standar etika bisnis yang harus dipatuhi oleh
setiap insan Kalbe dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Menjadi standar pedoman perilaku yang diharapkan atas setiap insan Kalbe, meliputi
Komisaris, Direksi dan karyawan.
3. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi korporasi,
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan.
4. Mengembangkan hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola dan nilai-nilai Perusahaan.
5. Menunjang pelaksanaan praktek tata kelola yang baik dalam Perusahaan dalam rangka
mencapai kinerja keuangan, sosial dan lingkungan yang baik dan berkelanjutan.
Peluncuran Etika Bisnis diikuti dengan program sosialisasi bertahap yang akan menjangkau
seluruh insan Kalbe. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang untuk memastikan bahwa seluruh
lapisan karyawan memiliki pemahaman yang sama atas prinsip Etika Bisnis Kalbe. Selain
kewajiban untuk mentaati Etika Bisnis Kalbe Perseroan, karyawan Kalbe juga akan diwajibkan
mematuhi aturan dan kebijakan Perseroan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan
atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe.
Karyawan wajib melaporkan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe tersebut melalui Whistleblowing
System.
Referensi
https://www.kalbe.co.id/id

More Related Content

What's hot

Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara NegaraKonsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
ifanefendi
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Fajar Jabrik
 
Etika Penyelenggara Negara
Etika Penyelenggara NegaraEtika Penyelenggara Negara
Etika Penyelenggara Negara
Tri Widodo W. UTOMO
 
Etika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekEtika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktek
Nandya Guvita
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
yudiansyah sukmana
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
NovitaHerlissha
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
Adhi Panjie Gumilang
 
Tugas etika bisnis ppt
Tugas etika bisnis pptTugas etika bisnis ppt
Tugas etika bisnis ppt
FirmanNur7
 
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesiDefinisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
celinatavi
 
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
AndreasFabianPramudi
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
Sentot Baskoro
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
Arini Nurmala Sari
 
Etika
Etika Etika
Etika
Aziza Zea
 

What's hot (16)

Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara NegaraKonsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
 
Etika Penyelenggara Negara
Etika Penyelenggara NegaraEtika Penyelenggara Negara
Etika Penyelenggara Negara
 
Etika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekEtika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktek
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
Tugas etika bisnis ppt
Tugas etika bisnis pptTugas etika bisnis ppt
Tugas etika bisnis ppt
 
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesiDefinisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi etika dan bisnis sebagai sebuah profesi
 
54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah
 
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Etika
Etika Etika
Etika
 

Similar to 2, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Concepts and Theories of Business Ethics, Universitas Mercu Buana, 2018

Kuis3
Kuis3Kuis3
1, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...
1, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...1, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...
1, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...
Adi Novian Prihantoro
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
FahriAkbar14
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
vanset98
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
DavidOktarioSidharta
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Donna Wibiananda Suryaman
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Donna Wibiananda Suryaman
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...
Wildan Karim Angga Perbata
 
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
WahyuNorM
 
1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Et...
1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of  Business Et...1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of  Business Et...
1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Et...
WahyuNorM
 
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
MaksiPrimaDewi
 
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptxetikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
ayuusofia
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...
AndreasFabianPramudi
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Melly Gunawan
 
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Adi Novian Prihantoro
 
Tugas softskil
Tugas softskilTugas softskil
Tugas softskil
setya dwi
 
Hannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisHannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisUsman Fadholy
 
10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...
10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...
10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...
TiaPuspitaSari4
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis
Aziza Zea
 
Softskill 3
Softskill 3Softskill 3
Softskill 3
MaulidaFebiyola1
 

Similar to 2, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Concepts and Theories of Business Ethics, Universitas Mercu Buana, 2018 (20)

Kuis3
Kuis3Kuis3
Kuis3
 
1, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...
1, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...1, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...
1, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, concepts and theories of busines...
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, ethic & conflict of interest, u...
 
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of  business ...
1, be & gg, Wahyu Nor Maryono, hapzi ali, concepts and theories of business ...
 
1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Et...
1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of  Business Et...1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of  Business Et...
1, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Et...
 
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
1, BE & GG,Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Eth...
 
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptxetikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
etikaetikaetikaetikaetikaetikaetika .pptx
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Concepts and Theories o...
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
 
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
 
Tugas softskil
Tugas softskilTugas softskil
Tugas softskil
 
Hannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisHannout Etika Bisnis
Hannout Etika Bisnis
 
10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...
10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...
10, be&gg, sari, puspita, tia, concept and theory of business ethics, univers...
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis
 
Softskill 3
Softskill 3Softskill 3
Softskill 3
 

More from Charviano Hardika

Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...
Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...
Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...
Charviano Hardika
 
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
Charviano Hardika
 
13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...
13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...
13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...
Charviano Hardika
 
12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...
12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...
12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...
Charviano Hardika
 
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
Charviano Hardika
 
7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
Charviano Hardika
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
Charviano Hardika
 
5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...
5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...
5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...
Charviano Hardika
 
4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...
4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...
4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...
Charviano Hardika
 
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
Charviano Hardika
 
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9
Charviano Hardika
 
Uts, be gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...
Uts, be  gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...Uts, be  gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...
Uts, be gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke vi
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke vQuiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke v
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke iv
Quiz dan forum be minggu ke  ivQuiz dan forum be minggu ke  iv
Quiz dan forum be minggu ke iv
Charviano Hardika
 
Quiz dan forum minggu iii
Quiz dan forum minggu iiiQuiz dan forum minggu iii
Quiz dan forum minggu iii
Charviano Hardika
 

More from Charviano Hardika (19)

Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...
Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...
Tugas UAS, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mer...
 
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
 
13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...
13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...
13, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Globalization an...
 
12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...
12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...
12, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Ethical Decision...
 
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
 
7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
 
5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...
5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...
5, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Marketing Ethi...
 
4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...
4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...
4, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Environmental ...
 
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
3, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethics of Cons...
 
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
 
Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12
 
Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10
 
Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9
 
Uts, be gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...
Uts, be  gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...Uts, be  gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...
Uts, be gg, charviano hardika, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu bu...
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke vi
 
Quiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke vQuiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke v
 
Quiz dan forum be minggu ke iv
Quiz dan forum be minggu ke  ivQuiz dan forum be minggu ke  iv
Quiz dan forum be minggu ke iv
 
Quiz dan forum minggu iii
Quiz dan forum minggu iiiQuiz dan forum minggu iii
Quiz dan forum minggu iii
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 

2, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Concepts and Theories of Business Ethics, Universitas Mercu Buana, 2018

  • 1. 2, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business: Concepts and Theories of Business Ethics, Universitas Mercu Buana, 2018 I. Personal Ethics and Business Ethics Etika sama dengan moral yang artinya adat, kebiasaan. Jadi dengan kebiasaan atau etika, manusia dapat membedakan di antara perilaku yang baik dan perilaku yang tidak baik dalam kehidupan bermasyarakat. (Sumarmi & Sulistiyono, 2015) Etika sosial menjadi dasar nilai bagi masyarakat guna melakukan interaksi sosial. Etika sosial masyarakat dapat tercermin dalam Local wisdom atau budaya lokal yang memiliki keragaman dan perbedaan. (Dermawan & Nadia, 2015) Etika bisnis sebagai pemikiran moral, selalu berfikir tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Etika bisnis sebagai refleksi, menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. Perhatian etika bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri, sejak manusia terjun dalam perniagaan, artinya harus selalu mempertimbangkan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, antara lain harus bersikap dan berkata secara jujur, terbuka, transparan, tidak boleh berbuat curang atau melakukan penipuan. Hal ini mempertegas bahwa memang manusia dikodrati hal-hal positif. Pentingnya etika bisnis dapat dilihat dari 2 (dua) sisi: 1. Segi sosial supaya kepada semua orang berkompetisi di pasar. 2. Segi moral dalam konteks pasar bebas etika bisnis sangat dibutuhkan sebagai jaminan agar kompetisi berjalan baik menurut moral. Secara lazim tuntutan moral dapat dirumuskan dengan cara positif dan negatif. Secara positif kompetisi ini harus berjalan dengan fair dan secara negatif dalam kompetisi orang tidak boleh merugikan orang lain. Bisnis yang melibatkan semua profesional sebagai penggerak bisnis tersebut selalu berusaha memenuhi kebutuhan stakeholdernya, mereka diatur dengan serangkaian etika-etika, yang dikenal dengan etika profesi yang dimiliki oleh semua jenis profesi. Etika profesi berfungsi sebagai sarana kontrol sosial. Etika Profesi memberikan semacam kriteria bagi para anggota kelompok profesi untuk membantu mempertahankan pandangan para anggota kelompok profesi terhadap prinsip profesional suatu profesi yang telah digariskan. Peraturan-peraturan mengenai profesi pada umumnya mengandung hak-hak yang fundamental dan mempunyai peraturan-peraturan mengenai tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan profesinya yang dalam banyak hal disalurkan melalui kode etik. (Tarsisius, 2016) II. Moralitiy and Law Analisa hukum yang bertumpu pada perintah dan sanksi ini telah membatasi isi, cakupan, dan asal-usul hukum atau sumber hukum. Isi hukum tidak hanya terdiri dari hukum yang menimpakan kewajiban, melainkan juga hukum yang memberi kuasa. Hukum yang mengatur tentang perjanjian dan kontrak adalah hukum jenis ini. Dari segi cakupan hukum tidak saja berlaku bagi masyarakat biasa tapi berlaku juga bagi para pembuatnya, fenomena yang tidak bisa diungkapkan oleh model hukum Austin. Dan hukum juga tidak saja bersumber dari perundangan yang disengaja, seperti keputusan presiden atau pembuatan oleh legislator, namun, seperti dijumpai dalam negara-negara yang menggunakan sistem
  • 2. common law, bisa berasal dari tradisi, dari keputusan yang diambil pengadilan pada masa lalu. Semua ini menunjukkan bahwa pendapat Asutin tentang esensi hukum, yakni hukum sebagai perintah yang disokong sanksi salah. Esensi hukum adalah aturan-aturan, tepatnya aturan perimer dan sekunder. Aturan primer adalah yang menjadi dasar kehidupan kehidupan masyarakat. Sementara aturan sekunder adalah aturan yang mendasari keberlakuan dari aturan primer. Aturan sekunder terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu 1. Aturan yang menentukan validitas hukum atau aturan pengakuan; 2. Aturan yang memberikan kuasa kepada badan tertentu untuk melakukan perubahan (rule of change); dan 3. Aturan yang memberikan kuasa seseorang untuk memberi putusan (rule of adjudication). Kombinasi antara aturan primer dan sekunder itu adalah inti dari hukum. Dengan kata lain, hukum adalah sistem aturan-aturan. Pandangan tentang model hukum ini mempengaruhi tentang hubungan hukum dan moralitas. Hukum dan moraltias memiliki hubungan yang penting. Meski demikian hubungan tersebut bukan hubungan mutlak. Artinya, definisi hukum tidak harus melibatkan moralitas; legalitas tidak harus ditentukan oleh moralitas. Terkait dengan hubungan hukum dan moralitas agar keduanya dipisahkan. Pemisahan ini diperlukan agar kritik moral terhadap hukum dimungkinkan dan untuk menghindari konsevatisme. Bahwa validitas hukum tidak ditentukan oleh moralitas melainkan oleh aturan pengakuan yang berlaku dalam sebuah sistem hukum. Ini artinya, aturan-aturan yang bertentangan dengan moralitas dan rasa keadilan, sepanjang aturan tersebut dibuat melalui prosedur yang resmi atau terdapat dalam buku undang-undang, dianggap sebagai aturan yang valid. Jika benar demikian maka hukum tidak lagi bisa dikritik berdasarkan moralitas. Dan jika ini yang terjadi maka hukum akan menjadi sewenang-wenang. Hart tentu mengelak bahwa pemikirannya memiliki konsekuensi menentang moralitas. Ia berpendapat justru pandangannya dimaksudkan untuk menjaga hukum dari penyimpangan moral. Kritik itu, menurutnya, dimungkinkan jika keduanya dipisahkan secara tajam, hukum di satu sisi dan moralitas di sisi lain. Tapi alasan ini tidak masuk akal mengingat hukum dan moralitas memiliki hubugan yang sedemikian dekat. Lagi pula, kritik terhadap hukum tidak perlu memperlakukannya secara terpisah seperti yang diusulkan Hart. Kita tetap bisa mengkritik hukum meskipun kita mengklaim bahwa hukum dan moralitas itu berkaitan erat. (CKL, 2014) III. Morality Kata moral berasal dari kata mores (bahasa latin) yang berarti tata cara dalam kehidupan atau adat istiadat. Moral merupakan hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila. Moral juga berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah dan benar. Moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang. Sikap moral yang sebenarnya disebut moralitas. Moralitas merupakan sikap hati orang yang terungkap dalam tindakan lahiriah. Moralitas terjadi apabila orang mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggungjawabnya dan bukan karena ia mencari keuntungan. Jadi moralitas adalah sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih. (Mukino, Purnomo, & Suntoro, 2016)
  • 3. IV. Etiquette and Professional Law Kata “etiket” berasal dari bahasa Perancis, “etiquette”, berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja di Perancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, kata etiket berubah bukan lagi berarti kartu undangan, tetapi lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor serta sopan santun lainnya, sehingga “etiket” adalah “aturan sopan santun dalam pergaulan”. Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1996:278) dan DEPDIKBUD (1996:271), etiket dapat diartikan sebagai: (1) secarik kertas yang dilekatkan pada botol atau kemasan barang dagangan; dan (2) aturan sopan santun dalam pergaulan yang mengatur hubungan baik antara sesama manusia. Etika profesi berkaitan erat dengan pekerjaan seseorang. Etika ini berlaku dalam suatu kerangka yang diterima oleh semua orang yang memiliki jenis pekerjaan sama yang secara hukum atau moral mengikat mereka dalam suatu kelompok profesi. Etika profesi dikembangkan dan dilembagakan dalam bentuk “kode etik”, seperti kode etik dokter, hakim, pengacara, pegawai negeri, guru, sekretaris dan sebagainya (Alemina, 2004: 44). Menurut Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, Pasal 3, Butir b: “Yang dimaksud dengan etika profesi adalah norma-norma atau kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh disiplin ilmu pengetahuan dan organisasi profesi yang harus dipatuhi oleh pejabat fungsional di dalam melaksanakan tugas dan tanggung- jawabnya. Organisasi profesi dibentuk dan menjadi wadah bagi para pejabat fungsional sesuai dengan rumpun jabatan fungsional yang bersangkutan”. (Ernita, 2015) V. Management and Ethics Secara umum kata etika berasal dari bahasa Yunani, yakni “Ethos”, bahasa Arab yakni”Akhlaq”, yang berarti watak, perilaku, adat kebiasaan dalam bertingkah laku. Dalam arti yang lebih khusus, etika adalah tingkah laku filosofi. Etika(ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Etika lebih berkaitan dengan sumber / pendorong yang menyebabkan terjadinya tinghkah laku/perbuiatan ketimbang dengan tingkah laku itu sendiri. Dengan begitu etika dapat merujuk pada pwerihal yang paling abstrak sampai yang paling konkret dari serangkaian proses terciptanya tingkah laku manusia. Satu yang paling menonjol pada kaitan ini adalah etika profesi yang merupakan upaya para professional yang menghimpun, menata dan membangun kese[pakatan tentang batasan-batasan yang harus ditaati dalam lingkup profesi tertentu.Secara legih praktis, etika biasanya dikaitkan dengan penerapan penghargaan (reward) dan hukuman (punishment), bagi penegakan dan pelanggaran. Etika profesi dirinci dan dipertegas pad satu rangkaian aturan yang dinamai dengan kode etik.Kode etik tidak hanya berbicara mengenai nilai-nilai dalam terminology abstrak, tetapi mengidentifikasi nilai tersebut dalam kasus-kasus praktis yang dapat dilihat secara langsung dalam aktifitas keseharian professional dalam lingkup kerja tertentu. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas dan atas perilaku mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi. Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan computer. Fitur-fitur penggunaan computer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah
  • 4. kemampuan untuk memprogramkomputer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa computer dapat mengubah kehidupan sehari-hari, dann fakta bahwa apa yang dilakukan computer bias jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban. Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh pengaruh james Cash Penney pada JC Penney, Colonel John Petterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Watson, Sr. di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini, CEO perusahaan seperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO-nya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus nmemimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika(ethics culture). Kebutuhan akan budaya etika terhadap penggunaan teknologi informasi didasarkan pada dampak-dampak yang terlihat dan dirasakan oleh setiap individu yang berada di organisasi dan diluar organisasi. Didalam organisasi modern, dan dalam bahasan ekonomis secara luas, informasi telah menjadi komoditas yang sangat berharga, dan telah berubah dan dianggap sebagai sumber daya habis pakai, bukannya barang bebas. Dalam suatu organisasi perlu dipertimbangkan bahwa informasi memilki karakater yang multivalue, dan multi dimensi. Dari sisi pandang teori system, informasi memungkinkan kebebasan beraksi, mengendalikan pengeluaran, mengefisiensikan pengalokasian sumber daya dan waktu. Sirkulasi informasi yang terbuka dan bebas merupakan kondisi yang optimal untuk pemanfaatan informasi. Informasi sudah pasti dapat disalahgunakan, pemutar balikan fakta dan data (propaganda) informasi yang salah, dan pemanfaatan informasi (baik benar atau salah) untuk mengendalikan hidup manusiatanpa atau dengan disadari merupakan suatu akibat dari penyalahgunaan ini.Begitu juga informasi yang tidak lengkap bias menimbulkan salah persepsi terhdap yang menerima atau membacanya. Misi informasi akan terakumulasi dan menyebabkan permasalahan pada masyarakat. Masukan data yang tidak benar akan diolah menjadi informasi yang tidak benar juga (rekayasa). Prosedur dan standar operasional akan pengelolaan dan pengolahan data yang tidak valid dan tidak dapat dipertangghung jawabkan kesahihannya juga akan dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang tidak valid. I Made Wiryana pakar teknologi informasi Indonesia, berpendapat bahwa potensipotensi kerugian yang disebabkan pemanfaatan teknologi informasi yang kurang tepat menmimbulkan dampak-dampak yakni: rasa ketakutan, keterasingan, golongan miskin informasi dan minoritas, pentingnya individu, tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tak dapat ditangani, makin rentannya organisasi, dilanggarnya privasi, penganngguran dan pemindahan kerja, kurangnya tanggung jawab profesi, dan kaburnya citra manusia. Perkembangan dan kemajuan TI yang demikian pesat telah menjyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan baru. Pemanmfaatan TI dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat. Meningkatnya kejahatan computer dan kriminalitas internet (cybercrime) dapat disebabkan oleh ha-hal seperti: Aplikasi bisnis yang menggunakan teknologi informasi dan jaringan computer semakin meningkat`;Desentralisasi dan distributed server menyebebkan lebih b anyak system yang harus ditangani; Transisi dari single vendor ke multi-vendor; Meningkatnya kemampuan
  • 5. pemakai di bidang computer; Perangkat hokum yang kurang akomodatif; Semakin kompleksnya system yang digunakan; Terjadinya lubang keamanan dan semakin banyak usaha yang memanfaatkan IT terutama berbasis jaringan. (Yahfizham, 2013) Daftar Pustaka CKL, B. P. (2014). HUBUNGAN HUKUM DAN MORALITAS MENURUT H.L.A HART. Jurnal Hukum dan Pembangunan, Tahun ke-44(3), 384-385. Dermawan, A., & Nadia, Z. (2015). ETIKA SOSIAL DALAM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA. Humanika, 15(1), 49-50. Ernita, S. (2015). Etika dan Etiket Profesi Sekretaris Profesional. Epigram, 12(1), 40. Mukino, Purnomo, E., & Suntoro, I. (2016). PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MEMBENTUK MORALITAS DAN KARAKTER SISWA PADA PKN. Jurnal Studi Sosial, 4(1), 45. Sumarmi, M., & Sulistiyono. (2015). PENDIDIKAN ETIKA UNTUK ANAK JALANAN DI KOTA MADIUN. Jurnal Pendidikan, 16(1), 29-46. Tarsisius, M. (2016). ETIKA BISNIS SEBAGAI DASAR “PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERBANKAN. Jurnal Hukum POSITUM, 1(1), 7. Yahfizham. (2013). MODEL PENERAPAN ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI PADA ORGANISASI. Jurnal Iqra’, 7(2), 78-80.
  • 6. PT. Kalbe Farma Tbk Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi (kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia. Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor. Sejak pendiriannya, Perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi. Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017. Pada tahun 2010, Kalbe secara resmi telah menetapkan nilai-nilai Kalbe Panca Sradha, yang terdiri atas 5(lima) prinsip sebagai berikut:  Saling percaya adalah perekat di antara kami  Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami  Inovasi adalah kunci keberhasilan kami  Bertekad untuk menjadi yang terbaik  Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami Visi: Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat, dan manajemen yang prima. Misi: Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Motto: The Scientific Pursuit of Health for a Better Life Etika Bisnis Kalbe merupakan pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran Kalbe (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan) dalam melakukan interaksi dan hubungan dengan segenap pemangku kepentingan. Kode Etik tersebut dikembangkan dengan mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan kepada Panca Sradha Kalbe yang merupakan nilai-nilai perusahaan yang menjiwai perkembangan sejarah Kalbe.
  • 7. Etika Bisnis Kalbe dapat menghindari terjadinya penyimpangan terhadap standar perilaku yang ditetapkan dan menjadi pedoman dalam mendeteksi pelanggaran yang terjadi. Kepatuhan terhadap Etika Bisnis Kalbe akan menghindari timbulnya hubungan yang tidak wajar dengan para pemangku kepentingan yang pada kelanjutannya akan merugikan Perseroan. Pokok-pokok Etika Bisnis Kalbe mencakup standar perilaku dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan, komitmen terhadap karyawan, pemegang saham, mitra usaha, prinsip-prinsip persaingan usaha, integritas bisnis, benturan kepentingan, standar produk dan layanan, penghargaan atas hak kekayaan intelektual, komitmen terhadap lingkungan, kemitraan dengan masyarakat, serta aktivitas organisasi dan politik. Penyusunan Etika Bisnis Kalbe bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut: 1. Menjabarkan nilai-nilai Perusahaan ke dalam standar etika bisnis yang harus dipatuhi oleh setiap insan Kalbe dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. 2. Menjadi standar pedoman perilaku yang diharapkan atas setiap insan Kalbe, meliputi Komisaris, Direksi dan karyawan. 3. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi korporasi, Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan. 4. Mengembangkan hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola dan nilai-nilai Perusahaan. 5. Menunjang pelaksanaan praktek tata kelola yang baik dalam Perusahaan dalam rangka mencapai kinerja keuangan, sosial dan lingkungan yang baik dan berkelanjutan. Peluncuran Etika Bisnis diikuti dengan program sosialisasi bertahap yang akan menjangkau seluruh insan Kalbe. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang untuk memastikan bahwa seluruh lapisan karyawan memiliki pemahaman yang sama atas prinsip Etika Bisnis Kalbe. Selain kewajiban untuk mentaati Etika Bisnis Kalbe Perseroan, karyawan Kalbe juga akan diwajibkan mematuhi aturan dan kebijakan Perseroan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe. Karyawan wajib melaporkan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe tersebut melalui Whistleblowing System. Referensi https://www.kalbe.co.id/id